Anda di halaman 1dari 4

VOLTMETER

1. Definisi
Volt meter adalah alat ukur tegangan listrik. Voltmeter
sering dicirikan dengan simbol V pada setiap rangkaian
listrik. Voltmeter harus dipasang paralel dengan ujung-ujung
hambatan yang akan diukur beda potensialnya. Satuan beda
potensial listrik dalam satuan SI adalah volt atau diberi
simbol V. Voltmeter sendiri mempunyai hambatan sehingga
dengan disisipkannya voltmeter tersebut menyebabkan arus
listrik yang melewati hambatan R sedikit berkurang. Idealnya, suatu voltmeter
harus memiliki hambatan yang sangat besar agar berkurangnya arus listrik yang
melewati hambatan R juga sangat kecil.
Komponen dasar suatu voltmeter adalah galvanometer. Galvanometer
mempunyai

hambatan

yang

sering

disebut

sebagai

hambatan

dalam

galvanometer (Rg). Voltmeter mempunyai skala penuh atau batas ukur


maksimum sesuai dengan nilai maksimum yang tertera dalam alat ukur itu, misalnya 5V,

10V, 20 V, dll. Voltmeter juga dapat ditambah multiplier. Fungsi dari multiplier adalah untuk
meningkatkan kemampuan voltmeter berkali-kali lipat.
2. Fungsi
Voltmeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur beda potensial listrik. Voltmeter
juga disusun menjadi satu dengan ohm meter dan amperemeter menjadi multimeter atau
avanometer.
3. Prinsip Kerja Voltmeter
Prinsip Kerja Voltmeter hampir sama dengan
Amperemeter karena desainnya juga terdiri dari
galvanometer dan hambatan seri atau multiplier.
Galvanometer

menggunakan

prinsip

hukum

Lorentz, dimana interaksi antara medan magnet dan


kuat arus akan menimbulkan gaya magnetic. Gaya
magnetik inilah yang menggerakan jarum penunjuk
sehingga menyimpang saat dilewati oleh arus yang
melewati kumparan. Makin besar kuat arus akan makin besar penyimpangannya. Desain
penyusunan galvanometer dengan hambatan multiplier menjadi voltmeter dapat dilihat pada
gambar berikut.

Fungsi dari multiplier adalah menahan arus agar tegangan yang terjadi pada
galvanometer tidak melebihi kapasitas maksimumnya, sehingga sebagian tegangan akan
berkumpul pada multiplier. Dengan demikian kemampuan mengukurnya menjadi lebih besar.
Jika kemampuannya ingin ditingkatkan menjadi n kali maka dapat ditentukan berapa
besar hambatan multiplier yang diperlukan.

n=

Ket:
V = tegangan yang akan diukur
VG = Tegangan maksimum galvanometer
RG = Hambatan galvanometer
Rm = Hambatan multiplier
Contoh Soal:
Sebuah Galvanometer yang memiliki hambatan dalam 10 ohm dan tegangan maksimum 10
mV akan dipakai untuk mengukur tegangan hingga tegangan maksimumnya bisa 20 V.
Berapa besar hambatan multiplier yang diperlukan ?
Penyelesaian:
n = 10 : 0,01 = 1000
Rm = ( n 1) . RG
= 999. 10
= 9990 ohm

4. Cara Penggunaan Voltmeter


Untuk mengukur tegangan kita
harus menggunakan voltmeter yang
dipasang paralel terhadap komponen
yang kita ukur beda potensialnya. Jadi
tidak

perlu

dilakukan

pemutusan

penghantar seperti pada amperemeter.


Pada
pemasangan

rangkaian

arus

kutub-kutub

searah

voltmeter

harus sesuai. Kutub positif dengan potensial tinggi dan kutub negatif dengan potensial
rendah. Biasanya ditandai dengan kabel yang berwarna hitam dan merah atau biru. Bila
pemasangan terbalik akan terlihat penyimpangan yang arahnya ke kiri. Sedangkan pada
rangkaian arus bolak balik tidak menjadi masalah.
Setelah voltmeter terpasang dengan benar maka

hasil pengukuran harus

memperhatikan bagaimana menuliskan hasil pengukuran yang benar Tegangan yang terukur
(V) adalah:

V=

Contoh Soal:
2V

Jika angka yang ditunjuk jarum = 2 dan skala maksimumnya 5, dan kabel merah pada angka
2 V maka hasil pengukuran adalah?
Penyelesaian:
V=

Anda mungkin juga menyukai