LSP POLITEKNIK
ATI MAKASSAR
( Muh. Setiawan Sukardin, S.T., M.T. ) ( DR. Sari Wahyuni, S.P., M. Si., IPM. )
1. Latar Belakang
3. Tujuan
Tujuan skema sertifikasi ini adalah :
a. Acuan penyelenggaraan uji kompetensi Klaster Pemasangan Rangkaian Instalasi dan
Kontrol Motor Listrik pada sektor industri sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI).
b. Acuan bagi LSP Politeknik ATI Makassar dan Asesor Kompetensi untuk memastikan
dan memelihara kompetensi mahasiswa di bidang listrik pada sektor industri.
4. Acuan Normatif
Acuan normatif skema sertifikasi ini adalah :
a. Undang-undang RI Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
b. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
c. Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi.
f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
g. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
h. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya
Industri.
i. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI nomor 5 tahun 2012 tentang
Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional.
j. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI nomor 8 tahun 2012 tentang Tata
Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
k. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 1/BNSP/III/2014 tentang
Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi.
l. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2/BNSP/III/2014 tentang
Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi.
m. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2/BNSP/VIII/2017 tentang
Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi.
n. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 190 Tahun 2018
tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Industri
Pengolahan Golongan Pokok Industri Mesin dan Perlengkapan yang tidak dapat
Diklasifikasikan di Tempat Lain (YTDL) Bidang Industri Logam Mesin.
o. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 304 Tahun 2019
tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pengadaan
Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin Golongan Pokok Pengadaan Listrik, Gas,
Uap/Air Panas dan Udara Dingin Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik.
5. Paket/Kemasan Kompetensi
5.1. Jenis Kemasan : Klaster
Jenis paket (kemasan) kompetensi pada skema sertifikasi ini adalah Klaster. Setiap
klaster disusun dengan sejumlah unit kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
Industri kemudian ditetapkan oleh Komite Skema LSP Politeknik ATI Makassar.
Kode Unit
No. Judul Unit Kompetensi SKKNI
Kompetensi
Menyusun Rancangan Rangkaian Instalasi
1. D.35.141.03.032.1 304-2019
motor listrik dan Kontrol motor listrik
Menganalis Rancangan Rangkaian Motor 304-2019
2. D.35.141.03.039.1
Listrik dan Kontrol Motor Listrik
Melaksanakan Pembangunan dan 304-2019
3. D.35.142.03.032.1 Pemasangan Rangkaian Instalasi Motor
Listrik dan Kontrol Motor Listrik
Melaksanakan Pemeriksaan dan Pengujian 304-2019
4. D.35.143.03.031.1 Rangkaian Instalasi Motor Listrik dan
Kontrol Motor Listrik
Menganalisis Pemeriksaan dan Pemgujian 304-2019
5. D.35.143.03.038.1 Rangkaian Motor Listrik dan Kontrol
Motor Listrik
Mengevaluasi Analisis Hasil pemasangan 304-2019
6. D.35.143.03.044.1
Motor Listrik dan Kontrol motor listrik
Melaksanakan Pengoperasian Rangkaian 304-2019
7. D.35.144.03.031.1 Instalasi Motor Listrik dan Kontrol Motor
Listrik
Menganalisis Hasil Pengoperasian 304-2019
8. D.35.144.03.037.1 Rangkaian Motor Listrik dan Kontrol
Motor Listrik
Melaksanakan Pemeliharaan Rangkaian 304-2019
D.35.145.03.032.1
9. Instalasi Motor Listrik Dan Kontrol Motor
Listrik
10. C.28LOG12.002.2 Mengukur Listrik/elektronik 109-2018
Menerapkan Prinsip-prinsip K3 di Tempat
11. C.28LOG20.003.2 109-2018
Kerja
8. Biaya Sertifikasi
Biaya sertifikasi ditetapkan sebesar Rp 500.000. Apabila ada unit yang dinyatakan
belum kompeten maka peserta uji diberikan kesempatan untuk mengulang dengan biaya
Rp. 100.000/per unit kompetensi.
9. Proses Sertifikasi
9.1 Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pemohon sertifikasi mengajukan permohonan sertifikasi kepada bagian
administrasi LSP Politeknik ATI Makassar dengan mengisi Formulir APL-01.
9.1.2. Pemohon sertifikasi mengisi pernyataan persetujuan untuk memenuhi
persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan
untuk penilaian.
9.1.3. Pemohon sertifikasi harus melampirkan :
a. Ijasah pendidikan terakhir yang terlegalisir dari lembaga yang berwenang.
b. Transkip nilai/Kartu Hasil Studi bagi mahasiswa Politeknik ATIM, sebagai
bukti bahwa Pemohon sertifikasi telah lulus mata kuliah Instalasi Listrik 2,
Praktek Instalasi Listrik 2 dan Pengaturan dan Penggunaan Mesin Listrik
serta Praktek Pengaturan dan Penggunaan Mesin Listrik , ATAU
9.4.1. Keputusan sertifikasi mengikuti SOP 9.1 LSP Poltek ATIM tentang Sertifikasi
Kompetensi
9.4.2. Asesor Kompetensi LSP Politeknik ATI Makassar memberikan rekomendasi
hasil uji kompetensi kepada BNSP.
9.4.3. LSP Politeknik ATI Makassar melakukan verifikasi terhadap rekaman hasil
asesmen berdasarkan informasi/bukti yang dikumpulkan selama proses uji
kompetensi.
9.4.4. LSP Politeknik ATI Makassar melalui komite sertifikasi menetapkan hasil
proses sertifikasi. Pada bagian akhir, LSP Politeknik ATI Makassar akan
menerbitkan sertifikat kompetensi untuk klaster yang diujikan.
9.4.5. Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh LSP Politeknik
ATI Makassar berdasarkan bukti yang dikumpulkan selama proses sertifikasi.
9.7.1. Sertifikasi ulang mengikuti SOP 9.6 LSP Politeknik ATI Makassar tentang
Sertifikasi Ulang.
9.7.2. Sertifikasi ulang dilakukan jika terdapat unit dalam klaster belum kompeten.
9.7.3. LSP Politeknik ATI Makassar menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sama
dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa asesi yang disertifikasi
kompeten.
9.7.4. Fokus metode asesmen.
a. Rekaman asesmen unit kompetensi yang dinyatakan tidak kompeten.
b. Portofolio.
c. Konfirmasi keberlangsungan pekerjaan yang memuaskan dan rekaman
pengalaman kerja.
9.7.5. Periode sertifikasi ulang ditetapkan berdasarkan skema sertifikasi. Landasan
penetapan periode sertifikasi ulang, bila relevan, mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut :
a. Persyaratan sesuai peraturan perundangan;
b. Perubahan dokumen normatif;
c. Perubahan skema sertifikasi yang relevan;
d. Sifat dan kematangan Industri atau bidang tempat pemegang sertifikat
bekerja;
e. Resiko yang timbul akibat orang yang tidak kompeten;
f. Perubahan teknologi, dan persyaratan bagi pemegang sertifikat;
g. Persyaratan yang ditetapkan pemangku kepentingan;
h. Frekuensi dan muatan kegiatan penilikan / surveilan, bila
dipersyaratkan dalam skema sertifikasi.
9.7.6. Permohonan sertifikasi ulang digunakan untuk memastikan kompetensi
pemegang sertifikat terpelihara dan masih mematuhi persyaratan sertifikasi
terkini
9.7.7. Permohonan sertifikasi ulang dilakukan dengan penelaahan porto folio dan
pengujian kompetensi ulang.
9.7.8. Kegiatan sertifikasi ulang yang ditetapkan LSP Politeknik ATI Makassar harus
menjamin bahwa dalam memastikan terpeliharanya kompetensi pemegang
sertifikat dilakukan melalui asesmen yang tidak memihak.
9.9 Banding
9.9.1. Penanganan Banding disesuaikan dengan SOP 9.8.1 LSP Politeknik ATI
Makassar.
9.9.2. Peserta sertifikasi kompetensi dapat melakukan banding apabila diperlakukan
tidak adil selama proses sertifikasi dilakukan. Formulir permohonan banding
disediakan oleh LSP Politeknik ATI Makassar.
9.9.3. Proses penanganan banding mencakup unsur-unsur dan metoda berikut:
a. Proses untuk menerima, melakukan validasi dan menyelidiki banding, dan
untuk memutuskan tindakan apa yang diambil dalam menanggapinya,
dengan mempertimbangkan hasil banding sebelumnya yang serupa.
b. Penelusuran dan perekaman banding, termasuk tindakan-tindakan untuk
mengatasinya.
9.9.4. LSP Politeknik ATI Makassar membuat kebijakan dan prosedur yang
menjamin bahwa semua banding ditangani secara konstruktif, dan tidak
berpihak.
9.9.5. Penyerahan, investigasi dan pengambilan keputusan atas banding tidak akan
mengakibatkan tindakan diskriminatif terhadap pemohon banding.
9.9.6. LSP Politeknik ATI Makassar Makassar memberitahukan secara resmi kepada
pemohon banding pada akhir proses penanganan banding.
uji kompetesi.
3. Verifikasi semua
persyaratan skema
sertifikasi secara
objektif dan
sistematis dengan
Diterima
bukti
terdokumentasi
sehingga memadai
untuk menegaskan
kompetensi calon
4. Lainnya:
Kesesuaian
Memenuhi Tidak memenuhi
Rekomendasi:
Skema Sertifikasi Klaster Pemasangan Rangkaian Listrik dan Kontrol Motor Listrik
direkomendasikan untuk diverifikasi oleh Tim Verfikasi BNSP menjadi skema
sertifikasi LSP Politeknik ATI Makassar