.
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas disahkannya dokumen Skema
Sertifikasi Kompetensi Okupasi Nasional Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya
Fasa Satu yang dapat digunakan sebagai acuan atau rujukan dalam mengembangkan skema
sertifikasi LSP-P1 SMK Paket Keahlian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik . Skema
Sertifikasi ini disusun berdasarkan Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor
4/BNSP.VII/2014 tentang Pedoman Pengembangan Skema Sertifikasi Kompetensi.
Skema ini dikembangkan berdasarkan kemasan Okupasi Nasional Teknisi Instalasi
Listrik Penerangan dan Daya Fasa Satu yang telah disahkan oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor … tentang penetapan Sertifikat Okupasi Nasional
Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Fasa Satu
Skema Sertifikasi ini menjadi pedoman bagi LSP- Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
keahlian Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dalam rangka pelaksanaan sertifikasi
bagi peserta didik SMK.
Dengan skema Sertifikasi Kompetensi Okupasi Nasional Teknisi Instalasi Listrik
Penerangan dan Daya Fasa Satu ini diharapkan lulusan SMK Bidang Keahlian Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik bersertifikat kompetensi dan diakui kompetensinya secara
nasional maupun internasional
DAFTAR ISI
1. Latar belakang
2. Ruang lingkup skema sertifikasi
3. Tujuan sertifikasi
4. Acuan normatif
5. Kemasan /Paket Kompetensi
5.1 Jenis kemasan
5.2 Jenis skema
5.3 Aturan pengemasan
6. Persyaratan dasar pemohon sertifikasi
7. Hak pemohon sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat
7.1 Hak pemohon
7.2 Kewajiban pemegang sertifikat
8. Biaya sertifikasi
9. Proses sertifikasi
9.1 Persyaratan pendaftaran
9.2 Proses Asesmen
9.3 Proses Uji Kompetensi
9.4 Keputusan Sertifikasi
9.5 Pembekuan dan pencabutan sertifikat
9.6 Pemeliharaan sertifikat (Surveilen)
9.7 Penggunaan Sertifikat
9.8 Banding
1. LATAR BELAKANG
Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara, membawa dampak
ganda, di satu sisi era ini membuka kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya antar
negara, namun disisi lain era itu, membawa persaingan yang semakin tajam dan ketat.
Oleh karena itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing
dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa dengan
mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen.
Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja
atau dunia usaha dan industri, perlu adanya hubungan imbal balik (link and match)
antara pihak dunia usaha/ industri dengan Lembaga Pendidikan/Pelatihan baik formal,
informal maupun yang dikelola oleh industri itu sendiri.
Skema ini disusun sebagai langkah implementasi dari Undang-Undang Nomor 18
tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi bahwa melaksanakan pekerjan jasa konstruksi
sebagai perencana, pelaksana dan pengawas diwajibkan memiliki sertifikat kompetensi
Skema KKNI ini ditetapkan dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan
dalam sertifikasi kompetensi profesi bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik bagi
tenaga kerja yang telah mendapatkan kompetensinya melalui proses pembelajaran baik
formal, non formal, pelatihan kerja, ataupun pengalaman kerja, yang mengacu kepada
SKKNI Sektor Listrik Sub Sektor Ketenagalistrikan bidang Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik. Skema sertifikasi bidang Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik .
Dengan skema sertifikasi Okupasi Nasional ini diharapkan dapat memberi manfaat
langsung para pemangku kepentingan.
Bagi Industri
4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
4.2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.4. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
4.5. Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Konstruksi Bangunan
Gedung
4.6. Undang undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Badan Standar Nasional
Pendidikan
4.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Badan Nasional Sertifikasi Profesi
4.8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional
4.9. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
4.10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep.
170/MEN/IV/2007 tentang Penetapan SKKNI sektor Listrik Sub Sektor
Ketenagalistrikan bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik.
4.11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2013 Tentang Persyaratan
Kompetensi Untuk Subkualifikasi Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil Bidang
Jasa Konstruksi.
4.12. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 4/BNSP/VII/2014 Tentang
pedoman Pengembangan dan pemeliharaan Skema Sertifikasi
5. KEMASAN/ PAKET KOMPETENSI LEVEL II
Didalam pemaketan yang ditetapkan untuk Okupasi Nasional Teknisi Instalasi Listrik
Penerangan dan Daya Fasa Satu adalah sebagai berikut :
7.1.2. Memperoleh penjelasan tentang tata cara proses sertifikasi sesuai dengan
rekomendasi metode yang ditetapkan berdasarkan hasil verifikasi bukti-
bukti yang dimiliki pemohon
7.1.3. Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi
7.1.4. Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan,
dengan alasan, permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus sepanjang
integritas asesmen tidak dilanggar, serta mempertimbangkan aturan yang
bersifat Nasional
7.1.5. Memperoleh hak peninjauan kembali atau banding terhadap keputusan
baik dilakukan asesor maupun Lembaga Sertifikasi Profesi terkait dengan
status rekomendasi yang mereka harapkan
7.1.6. Memperoleh kesempatan mengikuti proses sertifikasi ulang sesuai dengan
persyaratan skema sertifikasi jika diminta
7.1.7. Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten
7.1.8. Menggunakan sertifikat untuk promosi diri sebagai pada bidang Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik
7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Struktur biaya pemohon sertifikasi mencakup biaya Asesmen , dan
administrasi
8.2. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah atau sumber lain yang tidak
mengikat
9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pemohon telah memahami proses Asesmen atau uji kompetensi sesuai
dengan skema yang telah ditetapkan oleh LSP- Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur
9.1.2. Pemohon mengisi formulir permohonan sertifikasi (APL 01) dan mengisi
formulir assessment mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti
pendukung antara lain :
a. Pas foto 4x6 sebanyak 2 lembar
b. Laporan hasil belajar (rapor) dan atau sertifikat/surat keterangan
lainnya yang sah
c. Dokumen skill passport (jika ada )
d. Rekomendasi dari Ketua Program Studi diketahui oleh Kepala
Sekolah
9.1.3. LSP- Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menelaah kelengkapan
berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi
memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk menjadi peserta sertifikasi
9.8. Banding
Peserta Sertifikasi dapat melakukan banding jika tidak puas atas keputusan yang
diambil oleh asesor kompetensi, dengan mengisi form banding