Anda di halaman 1dari 57

Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :

Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

LABORATORIUM INSTALASI LISTRIK

BUKU INFORMASI PRAKTEK


INSTALASI LISTRIK I

DIKERJAKAN OLEH :

TIM PRAKTEK INSTALASI LISTRIK I

POLITEKNIK ATI MAKASSAR


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
2020

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 1 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

I. PENGENALAN ALAT-ALAT INSTALASI LISTRIK


DAN ALAT-ALAT UKUR SERTA TEKNIK PENYAMBUNGAN

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk memberikan kemampuan
pengenalan peralatan tangan dan alat ukur yang dipergunakan dalam
pekerjaan instalasi listrik.

B. Teori Dasar

Dalam pekerjaan instalasi listrik, peralatan merupakan unsure


penunjang yang memegang peranan penting. Untuk menghasilkan
pekerjaan yang baik dan benar, maka keterampilan dalam memilih dan
menggunakan alat harus dimiliki dengan cukup.
Berikut ini disajikan beberapa peralatan tangan yang secara umum
digunakan dalam kegiatan pemasangan instalasi listrik.
1. Tang Kombinasi (Combination Pliers)
2. Tang Jepit
3. Tang Potong (Diagonal Sid Cutters)
4. Tang Pengupas Kabel (Weir Strippers)
5. Obeng
6. Palu (Hammer)
7. Gergaji (Haw Saw Frame)
8. Tes Pent (Scew Drivers Mains Voltage Tester)
9. Solder (Soldering Iron Stand)
10. Bor Listrik
11. Bor Tangan

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 2 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

1 2 3

4 5 6
7

8 9

10

Gambar 1. Peralatan tangan yang digunakan dalam pekerjaan instalasi listrik

Dalam pengerjaan instalasi listrik alat-alat ukur listrik digunakan


sebagai instrument yang secara fisis mampu menentukan suatu besaran
(kuantitas) atau variable. Fungsi instrumentasi ini membantu kita untuk
menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui. Untuk
menggunakan instrument-instrumen ini secara cermat, kita perlu
memahami prinsip-prinsip kerjanya dan mampu memperkirakan apakah
instrument tersebut sesuai untuk pemakaian yang telah direncanakan.
Untuk pengerjaan instalasi listrik peralatan atau instrument
pengukuran yang biasa digunakan antara lain :
1. AVO Meter
2. Tang Amper (Multi Function Clamp Meter)
3. Mega Ohm Meter (Insulation Tester)
4. KWH Meter
5. Volt Meter (Portabel Voltmeter)
6. Amper Meter (Portable Amperemeter)
7. Watt Meter
8. Frekuensi Meter

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 3 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

9. Phase Detektor

C. Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Tang kombinasi 1 buah
2. Tang cucut 1 buah
3. Obeng plus ( + ) 1 buah
4. Obeng pipih ( - ) 1 buah
5. Tang pengupas kabel 1 buah
6. Kabel nya 1,5 mm 5 meter
7. Paku skrup 3/4” 5 buah
8. Pipa pvc 5/8” 1 meter
9. Klem pvc 5/8” 2 buah
10. Volt meter 1 buah
11. Ampere Meter 1 buah
12. Lampu Pilar 40 Watt/ 220 Volt 1 buah
13. Lampu Pijar 60 Watt/ 220 Volt 1 buah
14. Lampu Pijar 100 Watt/ 220 Volt 1 buah
15. Kabel secukupnya
16. Fiting Duduk 3 buah
17. Kabel Steker 1 buah
18. Saklar Tunggal 3 buah
19. Papan Praktek 1 lembar

D. Gambar Rangkaian Percobaan

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 4 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang
telah ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

F. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan ini!
2. Potong kabel sepanjang 100 cm sebanyak 4 biji dengan menggunakan
tang potong.
3. Potong pipa PVC 5/6” swpanjang 80 cm dengan menggunakan gergaji.
4. Masukkan kabel tersebut kedalam pipa PVC.
5. Kupaslah kabel-kabel tersebut pada kedua ujung dengan
menggunakan tang pengupas kabel sepanjang 2 cm.
6. Buatlah mata mata komponen pada setiap ujung kabel dengan
menggunakan tang cucut dengan ujung bulat.
7. Tempelkan klem pipa PVC dengan susunan yang tampak rapi seperti
pada gambar rangkaian percobaan.
8. Setelah melakukan kegiatan bersihkan dan rapikan peralatan kembali.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 5 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

II. PENGENALAN BAHAN-BAHAN INSTALASI LISTRIK

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk memberikan kemampuan
pengenalan bahan-bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan instalasi
listrik.

B. Teori Dasar

Dalam praktek instalasi listrik, kabel instalasi penerangan maupun


instalasi tenaga harus terbebas dari berbagai macam gangguan dari luar
masalah: benturan, tarikan, dan goresan.
Bahan-bahan yang dipergunakan untuk praktik instalasi listrik antara
lain :
 Pipa Instalasi, harus kita ketahui bahwa pipa tersebut harus memenuhi
persyaratan-persyaratan mengenai: Bahan, Kontruksi, serta Syarat
mekanis, Thermis, dan Elektris.
 Perlengkapan (Asesori) pipa yang berguna untuk memperkuat
kedudukan dan stabilitas pasangan pipa diperlukan perlengkapan
seperti berikut.
 Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan komponen listrik yang
digunanakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 6 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

 Fiting adalah merupakan bahan/komponen listrik yang digunakan untuk


penempatan lampu khususnya lampu pijar.

 Stop kontak dipergunakan untuk mendapatkan sumber tegangan, yang


dipasang untuk mempermudah mendapatkan sumber tegangan yang
diperlukan bagi pesawat atau alat-alat yang dapat dipindah-pindahkan.
 Kabel adalah bahan listrik yang digunakan untuk menghantarkan arus
listrik. Jenis-jenis kabel instalasi listrik antara lain Kabel NYA, NGA,
NYY, NYAF, dan lain-lain.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 7 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

C. Alat dan Bahan yang Digunakan

No Bahan Jumlah Alat Jumlah

1 Saklar Tunggal 1 Obeng (+) 1

2 Mcb 1 phasa 1 Obeng (-) 1

3 Box mcb 1 Tang Kombinasi 1

4 Kabel secukupnya Gergaji 1

5 Lampu 1 Helm 1

6 Fiting 1 Test pen 1

7 Kayu roset 1

8 Pipa secukupnya

9 Klem pipa secukupnya

10 isolasi 1

11 sekrup secukupnya

12 Isolator rol secukupnya

D. Gambar Rangkaian Percobaan

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 8 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

1. Diagram Segaris

2. Diagram Pengawatan

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang
telah ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek
F. Prosedur Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktik.


2. Pasanglah pipa tersebut sesuai dengan gambar.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 9 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

3. Masukkan kabel nya tersebut kedalam pipa lalu rangkailah sesuai


4. gambar bagan.
5. Pasang saklar tunggal dan fiting.
6. Periksa kembali rangkaian tersebut apakah sudah benar.
7. Beri sumber tegangan dan nyalakan lampu dengan saklar tunggal.
8. Setelah melakukan kegiatan bersihkan dan rapikan peralatan kembali.
G. Hasil dan Analisa Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
H. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 10 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

III. DIAGRAM INSTALASI PENERANGAN SATU FASA SEDERHANA

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk memberikan kemampuan
pengenalan diagram segaris dan pengawatan dari sebuah rangkaian
pensaklaran sederhana yang terdiri dari satu saklar tunggal melayani
satu lampu, satu saklar seri melayani dua lampu dan satu stop kontak.

B. Teori Dasar

Saklar digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian


listrik. Saklar ada kalanya disebut saklar beban, yang memiliki pemutusan
sesaat. Pada saat saklarnya akan membuka untuk memutuskan
rangkaian, sebuah pegas akan direnggangkan. Pegas inilah yang
menggerakkkan saklarnya sehingga dapat memutuskan rangkaian dalam
waktu yang sangat pendek. Pada table berikut disajikan beberapa macam
saklar menurut fungsinya.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 11 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

C. Alat dan Bahan yang Digunakan

No Bahan Jumlah Alat Jumlah

1 Saklar Tunggal 1 Obeng (+) 1

2 Saklar Seri 1 Obeng (-) 1

3 Saklar Tukar 1 Tang Kombinasi 1

4 KKB 1 Gergaji 1

5 Mcb 1 phasa 1 Helm 1

6 Box mcb 1 Test pen 1

7 Kabel secukupnya

8 Lampu 4

9 Fiting 4

10 Kayu roset 4

11 Pipa secukupnya

12 Klem pipa secukupnya

13 isolasi 1

14 sekrup secukupnya

12 Isolator rol secukupnya

D. Gambar Rangkaian Percobaan

1. Saklar Seri dan Saklar Tunggal

S1 S3
L1 L2 L3
S2 ST

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 12 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

2. Saklar Tukar

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas
yang telah ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

F. Prosedur Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktik.


2. Rangkailah pengawatan instalasi sesuai dengan gambar diagram
rangkaian percobaan.
3. Masukkan kabel nya tersebut kedalam pipa lalu rangkailah sesuai
gambar bagan.
4. Pasang saklar dan fiting.
5. Periksa kembali rangkaian tersebut apakah sudah benar.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 13 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

6. Beri sumber tegangan dan nyalakan lampu.


7. Setelah melakukan kegiatan bersihkan dan rapikan peralatan
kembali.

G. Hasil dan Analisa Pengamatan


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
H. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 14 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

IV. DIAGRAM INSTALASI PENERANGAN SATU FASA

BEBERAPA GROUP

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk memberikan kemampuan
pengenalan instalasi penerangan satu fasa satu group.

B. Teori Dasar

Dalam pelaksanaan pemasangan instalasi listrik mengacu pada


ketentuan-ketentuan yang berlaku seperti :
a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).
b. Peraturan/persyaratan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja
setempat.
c. Ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik yang membuat peralatan,
mesin dan material yang dipakai.
d. Peraturan PLN setempat.
Dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan di atas, pekerjaan listrik
yang meliputi pengadaan, pemasangan instalasi listrik penerangan satu
fasa satu group untuk bangunan, pemeriksaan dan pengujian serta
pengesahan dari semua peralatan/material akan bekerja dengan baik.
Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan nilai daya pasang 450
VA, disebut instalasi listrik penerangan 1 fasa, 1 group dengan pengaman
arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke
pemakai (kwh + MCB) merupakan tugas dari PLN sedangkan dari panel
bagi (kotak sekering) sampai ke pemasangan titik nyala (lampu dan kotak
kontak) dan satu unit grounding (pentanahan) merupakan tugas Biro Teknik
Listrik (BTL).

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 15 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

C. Alat dan Bahan yang Digunakan

No Bahan Jumlah Alat Jumlah

1 Saklar Tunggal 5 Obeng (+) 1

2 KKB 4 Obeng (-) 1

3 Mcb 1 phasa 1 Tang Kombinasi 1

4 Box mcb 1 Gergaji 1

5 Kabel secukupnya Helm 1

6 Lampu 7 Test pen 1

7 Fiting 7

8 Kayu roset 7

9 Pipa secukupnya

10 Klem pipa secukupnya

11 isolasi 1

12 sekrup secukupnya

13 Isolator rol secukupnya

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 16 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

D. Gambar Rangkaian Percobaan

KAMAR MANDI

WC DAPUR
KAMAR TIDUR 1

KAMAR TIDUR 2

RUANGAN DUDUK

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 17 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang
telah ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

F. Prosedur Percobaan

1. Lengkapi gambar diagram pengawatan rangkaian percobaan ini, dan


buatlah di hasil dan analisa pengamatan.
2. Siapkan alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktik.
3. Rangkailah pengawatan instalasi sesuai dengan gambar diagram
rangkaian percobaan.
4. Masukkan kabel nya tersebut kedalam pipa lalu rangkailah sesuai
gambar bagan.
5. Pasang saklar dan fiting.
6. Periksa kembali rangkaian tersebut apakah sudah benar.
7. Beri sumber tegangan dan nyalakan lampu.
8. Setelah melakukan kegiatan bersihkan dan rapikan peralatan kembali.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 18 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

G. Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
H. Analisa Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
I. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 19 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

V. PEMASANGAN LAMPU NEON

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah Untuk memberikan
kemampuan pengenalan dalam system pemasangan lampu neon agar
terhindar dari sengatan listrik yang bisa membuat kesetrum da kebakaran
karena kosletting listrik PLN.

B. Teori Dasar

Mengganti bola lampu pijar atau neon atau bohlam memang


mudah.tetapi jika tidak hati-hati justru bisa berakibat fatal seperti kesetrum
dan kebakaran karena kosletting listrik PLN. Bola lampu memiliki
keterbatasan yakni umur.jadi cepat atau lambat bola lampu yang ada di
rumah anda akan mengalami keausan.maka untuk itu anda harus
secepatnya mengganti dengan yang baru.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 20 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

C. Alat dan Bahan yang Digunakan

No Bahan Jumlah Alat Jumlah

1 Saklar Tunggal 5 Obeng (+) 1

2 KKB 4 Obeng (-) 1

3 Mcb 1 phasa 1 Tang Kombinasi 1

4 Box mcb 1 Gergaji 1

5 Kabel secukupnya Helm 1

6 Lampu 7 Test pen 1

7 Fiting 7

8 Kayu roset 7

9 Pipa secukupnya

10 Klem pipa secukupnya

11 isolasi 1

12 sekrup secukupnya

13 Isolator rol secukupnya

D. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Matikan listrik dengan mencabut sekring
4. Hati-hati dalam melakukan praktek
E. Prosedur Percobaan
1. Matikan listrik dengan mencabut sekring.
Agar andah tidak kesetrum listrik sebaiknya anda pastikan dulu
bahwa saklar lampu dalam keadaan tombol mati bila perlu dan cabut
sekering listrik anda.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 21 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

2. Pengganti Lampu.
Jangan meyuruh anak-anak untuk mengganti Lampu yang ada di
atas langit-langit karena berbahaya kalau becanda bisa kesetrum
atau terjatuh.
3. Tangga atau pijakan kuat.
Pastikan tangga kuat dan tidak goyang-goyang. Lebih pakai pijakan
yang lebih kuat seperti bangku atau meja.jatuh dari ketinggian satu
atau dua meter bisa menyebabkan yang fatal.
5. Tangan kering dan pakai alas kaki.
Tangan kita jangan keadaan basah atau kena air dan sebaiknya
pakai alas kaki yang kering juga waktu mengganti lampu alas kaki
fungsinya sebagai isolator agar jika tersengat listrik atau kesetrum
aliran listrik tidak mengalir kebumi sehingga anda tidak merasakan
kalau anda sedang kesetrum listrik.
6 Lampu berkualitas dan hemat.
Gunakan lampu yang berkualitas agar tidak mudah rusak dan tahan
lama dengan begitu kita harus sering-sering ganti lampu

F. Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
G. Analisa Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
H. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 22 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

VI. PEMASANGAN KWH

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah Untuk memberikan
kemampuan pengenalan dalam sistem pemasangan KWH.

B. Teori Dasar

KWh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PT. PLN untuk

menghitung besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum

dijumpai di masyarakat. Bagian utama dari sebuah kWh meter adalah

kumparan tegangan, kumparan arus, piringan aluminium, magnet tetap

yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet

dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.

Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana

medan magnet tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari

aluminium. Putaran piringan tersebut akan menggerakkan counter digit

sebagai tampilan jumlah kWh nya. Dan berikut ini diberikan gambar kWh

meter analog beserta gambar medan magnet dan model fisik dari kWh

meter analog apabila ditinjau dari segi fisika.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 23 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

a. Gambar Tampilan Luar KWh Analog

b. Medan Magnet Pada kWh Meter

Gambar. kWh Meter Listrik Analog

Gambar 2.1. b menggambarkan kepada kita bagaimana medan magnet

memutarkan piringan aluminium. Arus listrik yang melalui kumparan arus mengalir

sesuai dengan perubahan arus terhadap waktu. Hal ini menimbulkan adanya medan

di permukaan kawat tembaga pada koil kumparan arus. Kumparan tegangan

membantu mengarahkan medan magnet agar menerpa permukaan aluminium

sehingga terjadi suatu gesekan antara piringan alumunium dengan medan magnet di

sekelilingnya. Dengan demikian maka piringan tersebut mulai berputar dan kecepatan

dipengaruhi oleh besar kecilnya arus listrik yang melalui kumparan arus.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 24 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

C. Alat dan Bahan yang Digunakan

No Bahan Jumlah Alat Jumlah

1 KWH 1 Obeng (+) 1

2 Saklar Tunggal 5 Obeng (-) 1

3 KKB 4 Tang Kombinasi 1

4 Mcb 1 phasa 1 Gergaji 1

5 Box mcb 1 Helm 1

6 Kabel secukupnya Test pen 1

7 Lampu 7

8 Fiting 7

9 Kayu roset 7

10 Pipa secukupnya

11 Klem pipa secukupnya

12 isolasi 1

13 sekrup secukupnya

14 Isolator rol secukupnya

D. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Matikan listrik dengan mencabut sekring
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 25 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

E. Hasil dan Analisa Pengamatan


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
F. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 26 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

VII. JOBSHEET FOTOCELL, SAKLAR DIMMER DAN SAKLAR LANGKAH

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah
 Untuk mengetahui cara pemasangan dan prinsip kerja dari fotocell.
 Untuk mengetahui cara memasang dan prinsip kerja saklar
dimmer.
 Untuk mengetahui cara pemasangan dan prinsip kerja dari saklar
langkah.

B. Teori Dasar

Sebelum dilakukan Meterisasi sebagian besar lampu penerangan jalan

umum menggunakan saklar cahaya (Foto cell). Saklar Cahaya / Foto

cell adalah rangkaian elektronik yang terdapat komponen Light

Dependent Resistor (LDR) yang dimana LDR ini berfungsi sebagai

saklar otomatis bila terkena cahaya.

Prinsip kerja rangkaian foto cell sendiri adalah arus yang mengalir dari

sumber akan ditahan oleh LDR pada saat LDR terkena cahaya, karena

bila terkena cahaya resistansi pada LDR menjadi tinggi dan pada saat

gelap resistansi LDR menjadi rendah sehingga arus bisa mengalir

melalui LDR.

1.1 Rangkaian saklar cahaya / Foto cell


Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 27 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

Adapun penggunaanya disesuaikan dengan daya yang akan digunakan


karena terdapat 3 macam foto cell untuk daya yang berbeda yaitu :
a. Ukuran 3 A untuk daya 450 VA
b. Ukuran 6 A untuk daya 1300 VA
c. Ukuran 10 A untuk daya 2200 VA.

C. Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Fotocell sebanyak 1 unit
2. Lampu sebanyak 1 unit
3. Tool set listrik 1 unit

D. Gambar Rangkaian Percobaan

Gambar 5.2 Cara Penyambungan Fotocell

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 28 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang


telah ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

F. Prosedur Percobaan
1. Adapun pemasanganya adalah tinggal menyambungkan kabel yang
ada, di sebuah foto cell terdapat 3 buah kabel dengan warna merah,
hitam dan putih.
2. Warna merah dihubungkan dengan (+) pada lampu, Warna hitam
dihubungkan pada (+) arus masukan dan warna putih dihubungkan
semua dengan (-) baik dari lampu ataupun pada arus masukan.

G. Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
H. Analisa Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

I. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 29 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

VIII. PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN (PEMBUMIAN)

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah :
1. Mengetahui cara pengukuran tahanan pentanahan dengan
menggunakan elektroda (metode drop tegangan)
2. Mengetahui pemakaian alat ukur pentanahan (Earth Resistance
Tester)

B. Teori Dasar
Tahanan pentanahan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan
dalam pemasangan jaringan instalasi listrik . Pentanahan yang kurang baik
tidak hanya membuang-buang waktu saja, tetapi pentanahan yang kurang
baik juga berbahaya dan meningkatkan resiko kerusakan peralatan.
Tanpa sistem pentanahan yang effektif, maka akan dihadapkan pada
resiko kejutan listrik, disamping itu juga mengakibatkan kesalahan
instrumen, distorsi harmonik. dan kemungkinan adanya intermitten. Jika
arus gangguan tidak mempunyai jalur ke tanah melalui sistem pentanahan
yang di desain dan dipelihara dengan baik, arus gangguan akan mencari
jalur yang tidak diinginkan termasuk manusia.
Biasanya tahanan pentanahan yang lebih rendah sangat efektif,
tetapi biaya menjadi besar. Untuk itu perlu dipertimbangkan efek fungsi dan
ekonomisnya. Oleh karena itu perlu kiranya bagi kita untuk dapat
merencanakan dan membuat sistem pentanahan yang sesuai dengan
keperluannya.

Syarat – Syarat Sistem Pentanahan Yang Efektif


1. Tahanan pentanahan harus memenuhi syarat yang di inginkan untuk
suatu keperluan pemakaian
2. Elektroda yang ditanam dalam tanah harus :

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 30 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

o Bahan Konduktor yang baik


o Tahan Korosi
o Cukup Kuat
3. Jangan sebagai sumber arus galvanis
4. Elektroda harus mempunyai kontak yang baik dengan tanah
sekelilingnya.
5. Tahanan pentanahan harus baik untuk berbagai musim dalam setahun.
6. Biaya pemasangan serendah mungkin.

Faktor-Faktor Yang Menentukan Tahanan Pentanahan


Tahanan pentanahan suatu elektroda tergantung pada tiga faktor :
1. Tahanan elektroda itu sendiri dan penghantar yang menghubungkan ke
peralatan yang ditanahkan.
2. Tahan kontak antara elektroda dengan tanah.
3. Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda.
Namun demikian pada prakteknya tahanan elektroda dapat diabaikan, akan
tetapi tahanan kawat penghantar yang menghubungkan keperalatan akan
mempunyai impedansi yang tinggi terhadap impuls frekuensi tinggi seperti
misal pada saat terjadi lightningdischarge. Untuk menghindarinya, sambungan
ini di usahakan dibuat sependek mungkin.
Dari ketiga faktor tersebut diatas yang dominan pengaruhnya adalah tahanan
sekeliling elektroda atau dengan kata lain tahanan jenis tanah (ρ).
Tahanan Jenis Tanah (ρ)
Dari rumus untuk menentukan tahanan tanah dari statu elektroda yang
hemispherical R = ρ/2πr terlihat bahwa tahanan pentanahan berbanding lurus
dengan besarnya ρ. Untuk berbagai tempat harga ρ ini tidak sama dan
tergantung pada beberapa faktor :
1. sifat geologi tanah
2. Komposisi zat kimia dalam tanah
3. Kandungan air tanah

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 31 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

4. Temperatur tanah
5. Selain itu faktor perubahan musim juga mempengaruhinya.
Sifat Geologi Tanah
Ini merupakan faktor utama yang menentukan tahanan jenis tanah. Bahan
dasar dari pada tanah relatif bersifat bukan penghantar. Tanah liat umumnya
mempunyai tahanan jenis terendah, sedang batu-batuan dan quartz bersifat
sebagai insulator.

Tabel 1. Tahanan Pentanahan

Cara Menghitung Tahanan Tanah


Prosedur pengukuran yang digambarkan di bawah ini menggunakan
metode Wenner yang diterima secara universal yang dikembangkan oleh Dr.
Frank Wenner dari US Bureau of Standards (Biro Standar AS). Rumusnya
adalah sebagai berikut: ρ = 2 πA R ( ρ = rata-rata tahanan tanah pada
kedalaman A dalam ohm-cm ; π = 3,1416 ; A = jarak antara elektroda dalam

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 32 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

cm ; R = nilai tahanan terukur dalam ohm dari uji instrumen) Catatan:Ohm-


centimeter pada nilai 100 dapat diubah ke ohm-meter. Perhatikan satuannya.

Metode Drop – Tegangan


Pertama, elektroda kepentingan tanah harus dilepaskan dari tempat itu.
Kedua, alat uji dihubungkan ke elektroda tanah. Kemudian, uji drop tegangan
3 kutub, dua tiang pancang tanah di tanah dalam garis lurus – jatuh dari
elektroda tanah. Biasanya, jarak 20 meter (65 kaki) sudah cukup. Untuk lebih
rinci tentang penempatan tiang pancang, lihat bagian berikutnya. Arus yang
dikenal dihasilkan oleh alat ukur antara tiang pancang luar (tiang pancang
tanah bantuan) dan elektroda tanah, sedangkan jatuhnya potensi tegangan
diukur antara tiang pancang tanah dalam dan elektroda tanah. Dengan
menggunakan Hukum Ohm (V =IR), alat uji tersebut secara otomatis
menghitung tahanan elektroda tanah. Hubungkan alat uji pentanahan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar. Tekan START dan baca nilai RE (tahanan).
Ini adalah nilai sebenarnya dari elektroda pentanahan pada tes. Jika elektroda
pentanahan paralel atau seri dengan batang pentanahan lain, maka nilai RE
adalah nilai total semua tahanan.

Gambar 1. Uji Pentanahan dengan metode drop-tegangan

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 33 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

Cara Penempatan Tiang Pancang (Elektroda)


Untuk mencapai tingkat akurasi tertinggi ketika melakukan uji
tahanan tanah 3 kutub, diperlukan agar penyelidikan dilakukan di luar
bidang pengaruh elektroda pentanahan pada uji dan tanah bantuan. Jika
Anda tidak berada di luar bidang pengaruh, daerah efektif tahanan akan
tumpang tindih dan membuat pengukuran tidak valid. Tabel adalah
panduan penetapan penyelidikan secara tepat (tiang pancang dalam) dan
tanah bantuan (tiang pancang luar). Untuk menguji ketepatan hasil dan
untuk memastikan bahwa tiang pancang luar di luar bidang pengaruh,
reposisi (pemindahan posisi) tiang pancang luar (penyelidikan) 1 meter (3
kaki) dalam salah satu arah dan lakukan pengukuran baru. Jika ada
perubahan yang signifikan dalam pembacaan (30%), Anda harus
menambah jarak antara uji batang pentanahan pada uji, tiang pancang
dalam (penyelidikan) dan tiang pancang luar (pentanahan bantuan) sampai
nilai-nilai yang diukur benar-benar tetap ketika memindahkan tiang
pancang dalam (penyelidikan).

Tabel 1. Tahanan Pentanahan

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 34 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

C. Alat dan Bahan Yang Digunakan

No Bahan Jumlah Alat Jumlah

1 Elektroda 1 Isolation tester 1

2 palu 1

3 Helm 1

4 Meteran 1

1. Alat Ukur Earth Resistance Tester sebanyak 1 unit


2. Batang Elektroda Utama 2,5 m sebanyak 1 batang
3. Elektroda bantu sebanyak 2 buah
4. Kabel jumper tusuk-buaya 10 m sebanyak 5 buah
5. Palu
6. Multimeter (tambahan)
7. Ember berisi air + gayung untuk mencabut elektroda (tambahan)
D. Gambar Rangkaian Percobaan

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 35 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang
telah ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

F. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan.
2. Pilihlah lokasi pengukuran dengan kondisi area tanah yang baik, tidak
berbatu dan berbeton.
3. Tempatkan batang elektroda utama dan elektroda bantu bagian dalam
dalam jarak 5 m dan elektroda bantu bagian luar dengan jarak 10 m.
4. Tanamlah batang elektroda utama dengan kedalaman 50 cm, dan
kedua elektroda bantu dipasang penuh tertanam ke dalam tanah.
5. Hubungkan elektroda utama dan kedua elektroda bantu dengan alat
ukur Earth Resistance Tester.
6. Kalibrasi Earth resistance tester dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
- Cek tegangan baterai dengan cara menekan tombol [Batt-Check],
baterai dalam kondisi baik ditandai dengan penunjukan jarum
meter dalam area [GOOD].
- Cek Auxiliary earth connection (hubungan elektroda bantu dan alat
ukur) P dan C dengan melihat kondisi lampu indikator dalam
keadaan menyala. Jika tidak maka carilah area tanah yang lebih
baik atau tambahkan sedikit air di sekitar batang elektroda bantu.
- Untuk saat awal setting alat ukur ke posisi [X10Ω]
- Selama melakukan pengukuran, perhatikan kondisi lampu
indikator, jika berkedip maka pengukuran yang dilakukan telah

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 36 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

tepat, namun jika padam tanpa kedipan lampu maka pengukuran


yang dilakukan belum tepat, untuk mengatasi hal tersebut lakukan
pengukuran pada area tanah yang lain (berpindah lokasi).
7. Lakukan pengukuran tahanan pentanahan yang ada.
8. Tambahlah kedalaman elektroda utama sedalam 100 cm, kemudian
berturut-turut 150 cm dan 200 cm. Dan lakukan pengukuran tahanan
pentanahan yang ada.
9. Ulangi langkah poin percobaan 5 s/d. 7 dengan mengganti elektroda
utama dengan kawat pentanahan gedung atau kawat pentanahan
sebuah tiang listrik (trafo) distribusi yang ada di sekitar anda, dan
lakukan pengukuran tahanan pentanahan.
10. Catatlah hasil pengamatan yang anda peroleh dalam tabel hasil
pengamatan.
11. Setelah melakukan seluruh aktifitas praktek, gulung kembali kabel
jumper yang digunakan, tempatkan alat ukur dan kedua elektroda
bantu pada box yang tersedia, dan rapikan seluruh peralatan yang ada

G. Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
H. Analisa Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
I. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 37 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

IX. PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah :

1. Mampu menjelaskan prinsip dasar tahanan isolasi

2. Mampu menjelaskan cara mengukur tahanan pentanahan

3. Mampu menjelaskan prinsip dasar alat ukur medan

B. Teori Dasar

Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat


saluran yang diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat
saluran dengan tanah (ground). Tananan isolasi merupakan hal yang
harus diperhatikan saat memasang instalasi listrik dengan menggunakan
kawat tertutup. Demikian pula tahanan grounding juga harus diperhatikan.
Kedua hal tersebut oleh konsumen sering diabaikan sehingga sering
berakibat fatal bagi penggunanya. Oleh karena itu cara-cara
pengukurannya perlu diketahui. Pelepasan muatan elektrostatik
merupakan masalah utama pada kebanyakan tempat kerja yang
menggunakan teknologi mikro elektronik, sebagai contoh Microchips.
Pelepasan muatan elektrostatik juga sangat berbahaya untuk beberapa
cabang industri, sebagai contoh industri telekomunikasi, industri plastik
dan industri pembuatan bahan peledak. Pengisian muatan listrik lebih dari
10.000 V dapat membahayakan manusia, bahan dan peralatan.
Elektrostatik field meter digunakan untuk pengukuran pengisian muatan
listrik pada suatu obyek secara ”non kontak”. Alat ini mengukur medan
elektrostatik dari suatu obyek dalam satuan Volt, dan banyak digunakan
dalam industri kontrol statik.
Tes Tahanan Isolasi adalah pengukuran yang dilakukan untuk
mengetahui baik atau tidaknya isolasi pada sebuah konduktor. Isolasi yang

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 38 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

baik diperlukan untuk menghindari terjadinya direct contact seperti short


circuit atau ground fault. Buruknya isolasi jaringan bisa mengakibatkan
terjadinya arus bocor dan dimungkinkan juga akan menimbulkan percikan
api yang bisa mengakibatkan terbakarnya winding. Pengukuran ini
biasanya dilakukan antar winding ( U-V, U-W, V-W ) dan winding dengan
ground atau body ( U-Gnd, V-Gnd, W-Gnd ) pada pengukuran ini
menggunakan alat yang dinamakan mega-ohm meter (megger).
Pengujian PI, digunakan untuk mengetahui tingkat kekeringan,
kebersihan dan keamanan isolasi suatu belitan pada mesin listrik.
Pengukuran ini dilakukan selama 10 menit, dengan membandingkan hasil
pengukuran tahanan isoalsi 1 menit terhadap hasil pengukuran selama 10
menit. Dengan rumus sebagai berikut :
PI = Pengukuran 1 menit / Pengukuran 10 menit
 Untuk isolasi belitan yang baik, nilai PI harus minimum 2 pada
pengukuran di temperatur 20 oC.
 Nilai PI dibawah diantara 1.5 - 2 , peralatan masih dapat dioperasikan,
tapi perlu pengawasan dan pemantauan berkala.
 Nilai PI dibawah 1.5, mengindikasikan isolasi belitan peralatan tersebut
dalam keadaan basah, kotor atau sudah ada yang bocor. Sehingga
perlu dilakukan pembersihan, pengeringan dan refurbish apabila
ditemukan kerusakan pada isolasinya.
Sekarang ini sudah banyak alat Insulation Resistance Meter yang bisa
mengukur tahanan isolasi dan PI yang dapat menampilkan hasil
pengukuran pada suhu 20 oC, dengan melakukan konversi secara
otomatis sesuai dengan standar IEC.
Pengukuran tahanan isolasi (insulation resistance test) maupun
Polarisation Index (PI) dapat dilakukan dilapangan, dan biasanya
dilaksanakan sebagai pengukuran awal untuk menentukan langkah
selanjutnya apakah peralatan tersebut dapat diperbaiki dilapangan atau
harus dibawa ke workshop untuk dilakukan pengetesan lebih lanjut.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 39 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

Gambar 9.1 Gambar rangkaian percobaan

Gambar Konstruksi Insulation Tester

Keterangan:
1. Jarum Penunjuk
2. Kaca, difungsikan untuk mengeliminir kesalahan dalam pembacaan
3. Skala
4. Check Baterai
5. Tombol pengkatif meter

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 40 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

C. Alat dan Bahan Yang Digunakan

No Bahan Jumlah Alat Jumlah

1 Kabel secukupnya Isolation tester 1

D. Keselamatan Kerja

1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan.


2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang
telah ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

E. Prosedur Percobaan

Sebelum menggunakan alat pengujian tahanan isolasi perlu dilakukan


langkah sebagai berikut :

1. Melakukan pengecekan kondisi batere meter dengan menghubungkan


colok oranye ke line dan B check (gambar 10- 3). Baterai masih dalam
kondisi baik, jika jarum menunjuk pada tanda huruf B di peraga meter.
Gambar 10- 3

Gambar 10- 4

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 41 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

2. Meter siap digunakan, dengan menghubungkan colok oranye ke lubang


line dan colok hitam ke lubang earth

Gambar 105 Meter siap di Gambar 10-6 Mengukur tahanan isolasi

3. Yakinkan bahwa kawat yang akan diukur tahanan isolasinya tidak


terhubung dengan sumber tegangan (tidak berarus)

4. Hubungkan colok oranye dan colok hitam dengan ujung-ujung kawat


yang akan diukur tahanan isolasinya, tekan tombol pengaktif meter dan
baca penunjukkan jarum

F. Hasil Pengamatan

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

G. Analisa Hasil Pengamatan

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 42 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

H. Kesimpulan

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 43 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

X. TEKNIK PENCAHAYAAN RUANGAN (ILUMINASI)

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk memberikan kemampuan
kepada mahasiswa untuk dapat melakukan aktifitas dengan baik di dalam
ruangan, efisiensi dalam konsumsi energi listrik serta kenyamanan
penglihatan.

B. Teori Dasar
Cahaya hanya merupakan satu bagian dari berbagai jenis gelombang
elektromagnetis yang terbang ke angkasa. Gelombang tersebut memiliki
panjang dan frekuensi tertentu, yang nilainya dibedakan dari energi cahaya
lainnya dalam spektrum elektromagnetisnya.
Cahaya dipancarkan dari suatu benda dengan fenomena sebagai berikut:
 Pijar, benda padat dan cair memancarkan radiasi yang dapat dilihat bila
dipanaskan sampai suhu tertentu. Intensitas meningkat dan penampilan
menjadi semakin putih jika suhu naik.
 Muatan Listrik, jika arus listrik dilewatkan melalui gas,maka atom dan
molekulnya akan memancarkan radiasi, dimana spektrumnya
merupakan karakteristik dari elemen yang ada.
 Electro Luminescence, Cahaya dihasilkan jika arus listrik dilewatkan
melalui padatan tertentu seperti semikonduktor atau bahan yang
mengandung fosfor.
 Photo luminescence, radiasi pada salahsatu panjang gelombang
diserap, biasanya oleh suatu padatan dan dipancarkan kembali pada
berbagai panjang gelombang. Bila radiasi yang dipancarkan kembali
tersebut merupakan fenomena yang dapat terlihat, maka radiasi
tersebut disebut fluorescence atau phosphorescence

Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi :

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 44 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

1. Pencahayaan alami, adalah sumber pencahayaan yang berasal dari


sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain
menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk
mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-
jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6
daripada luas lantai.
2. Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh
sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat
diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami
atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi.
Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri
maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai
berikut:
- Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat
secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara
mudah dan tepat
- Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan
aman
- Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada
tempat kerja
- Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar
secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak
menimbulkan bayang-bayang.
- Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan
prestasi.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 45 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

C. Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Lux meter 1 buah
2. Rol meter / meteran

D. Gambar Rangkaian Percobaan

Gambar 1 Penetapan luminer terhadap bidang kerja (meja)

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang
telah ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

F. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan.
2. Pilihllah lokasi pengukuran dalam hal ini adalah ruang kuliah atau
lamoratorium.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 46 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

3. Gambarlah denah ruangan secara lengkap seperti yang dipersyaratkan


dalam gambar rangkaian percobaan.
4. Ukurlah masing-masing titik luminer lampu dengan menggunakan lux-
meter dengan kondisi lampu tidak dinyalakan, catatlah jam/waktu
pelaksanaan pengukuran dan pisisi penerangan alami (jika ada).
5. Ulangi prosedur percobaan poin 4, dengan kondisi lampu dinyalakan.
Catatlah hasil pengamatan dan rapikan alat kembali setelah
digunakan.

G. Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
H. Analisa Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
I. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 47 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

XI. SISTEM OPERASI SEL SURYA (FOTOVOLTAIC)

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk memberikan kemampuan
kepada mahasiswa untuk mengetahui prinsip kerja sebuah Sel surya

B. Teori Dasar
Sistem sel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari
panel sel surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki
(batere) 12 volt yang maintenance free. Panel sel surya merupakan modul
yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam hubungkan seri dan
paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan. Yang sering
digunakan adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt. Modul sel surya
itu menghasilkan energi listrik yang proporsional dengan luas permukaan
panel yang terkena sinar matahari.
Rangkaian kontroler pengisian aki dalam sistem sel surya itu
merupakan rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian akinya.
Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt
plus minus 10 persen. Bila tegangan turun sampai 10,8 volt, maka
kontroler akan mengisi aki dengan panel surya sebagai sumber dayanya.
Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada saat
ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan itu terjadi pada malam
hari, maka kontroler akan memutus pemasokan energi listrik. Setelah
proses pengisian itu berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki itu
akan naik. Bila tegangan aki itu mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan
menghentikan proses pengisian aki itu.
Bahan sel surya sendiri terdiri kaca pelindung dan material adhesive
transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan,
material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 48 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan, semi-konduktor P-type dan


N-type (terbuat dari campuran Silikon) untuk menghasilkan medan listrik,
saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam tipis) untuk mengirim
elektron ke perabot listrik.
Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti
semikonduktor dioda. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan
diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila
elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-
konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya
pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan
aliran medan listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke
saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik.

Gambar 1. penampang sebuah sel surya

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 49 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

C. Alat dan Bahan Yang digunakan

No Bahan Jumlah Alat Jumlah

1 Sel Surya 1 Obeng (+) 1

2 Accu 1 Obeng (-) 1

3 Kabel secukupnya Tang Kombinasi 1

4 Lampu 1 Carger sel surya 1

5 Fiting 1 Inverter 1

6 isolasi 1 Helm 1

7 Test pen 1

8 Alat ukur standar 1

D. Gambar Rangkaian Percobaan

PANEL PV CONVERTER INVERTER


OUTPUT
SEL CONTRO OUT 12 6000
220 VOLT
SURYA LLER VOLT DC WATT
AC

ACCU

Gambar 1. Persiapan Modul Solar Cell


E. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktek
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar
3. Hati-hati dalam melakukan praktek
4. Ikutilah langkah pengoperasian Gen Set dengan benar

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 50 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

F. Prosedur Percobaan
 Mempersiapkan Sistem Baterai Penyimpan
 Rewiring Panel Kontrol Untuk Koneksi Eksternal
 Menghubungkan Panel PV ke Media Penyimpanan (Baterai)
 Menghubungkan Panel PV Dengan Load Diverter
 Menghasilkan Output Arus Bolak-Balik (AC)

G. Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
H. Analisa Hasil Pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
I. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 51 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

XII. INSTALASI RUMAH DENGAN SUMBER TIGA FASA

A. Tujuan Percobaan

Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk memberikan kemampuan


pengenalan dalam pembuatan instalasi rumah tangga dengan sumber tiga
fasa.

B. Teori Dasar

Dalam pelaksanaan pemasangan instalasi listrik mengacu pada


ketentuan-ketentuan yang berlaku seperti :
a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).
b. Peraturan/persyaratan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja
setempat.
c. Ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik yang membuat peralatan,
mesin dan material yang dipakai.
d. Peraturan PLN setempat.
Dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan di atas, pekerjaan listrik
yang meliputi pengadaan, pemasangan instalasi listrik penerangan satu
fasa satu group untuk bangunan, pemeriksaan dan pengujian serta
pengesahan dari semua peralatan/material akan bekerja dengan baik.
Salah satu contoh instalasi listrik rumah tinggal dengan listrik tiga fasa.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 52 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

C. Alat dan Bahan yang Digunakan

No Bahan Jumlah Alat Jumlah

1 Saklar Tunggal 1 Obeng (+) 1

2 Saklar Tukar 2 Obeng (-) 1

2 KKB 1 Tang Kombinasi 1

3 Mcb 3 phasa 1 Gergaji 1

4 Box mcb 1 Helm 1

5 Kabel secukupnya Test pen 1

6 Lampu 2

7 Fiting 2

8 Kayu roset 2

9 Pipa secukupnya

10 Klem pipa secukupnya

11 isolasi 1

12 sekrup secukupnya

13 Isolator rol secukupnya

D. Gambar Rangkaian
Pada denah rumah dibawah mahasiswa diharap dapat menggambar
diagram segaris dan diagram pengawatan dengan instalasi tiga fasa.
 Soal Praktek Ujian Kompetensi Klaster Instalasi Listrik

1. Memasang Instalasi Listrik Rumah Sederhana dengan daya 1300


Watt dan Sistem Tiga Phasa.
2. Pada rumah sederhana ini terdapat perlengkapan hubung bagi tiga
phasa, 2 mata lampu, 2 saklar tukar, 1 saklar tunggal dan 1 stop
kontak dengan ada kabel groundingnya.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 53 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

3. Sebelum praktek, gambarlah diagram segarix dan diagram


pengawatan pada denah gambar yang tersedia.
4. Kabel phasa R digunakan pada saklar tunggal, Kabel phasa S
digunakan pada saklar tukar, Kabel phasa T dan Groubd digunakan
pada KKB.

Gambar Instalasi :

 Diagram Segaris

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 54 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

 Diagram Pengawatan

Gambar Instalasi :

 Diagram Segaris

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 55 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

 Diagram Pengawatan

E. Keselamatan Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan.
2. Perhatikan cara penggunaan dan pemasangan peralatan
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang
telah ditentukan
4. Hati-hati dalam melakukan praktek

F. Prosedur Percobaan

1. Lengkapi gambar diagram pengawatan rangkaian percobaan ini, dan


buatlah di hasil dan analisa pengamatan.
2. Siapkan alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktik.
3. Rangkailah pengawatan instalasi sesuai dengan gambar diagram
rangkaian percobaan.
4. Masukkan kabel nya tersebut kedalam pipa lalu rangkailah sesuai
gambar bagan.
5. Pasang saklar dan fiting.

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 56 dari 57
Politeknik ATI MAkassar Judul Modul :
Laboratorium Instalasi Listrik Instalasi Listrik I

6. Periksa kembali rangkaian tersebut apakah sudah benar.


7. Beri sumber tegangan dan nyalakan lampu.
8. Setelah melakukan kegiatan bersihkan dan rapikan peralatan kembali.

G. Hasil dan Analisa Pengamatan


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
H. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kode Modul:
LAB. INSTALASI LISTRIK I-REV 4 Halaman 57 dari 57

Anda mungkin juga menyukai