Anda di halaman 1dari 30

MATERI

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

MELAKUKAN PERAWATAN BUSI


G.45TSM01.026.2

DINAS TENAGA KERJA KOTA PALANGKA RAYA


UPT BLK PALANGKA RAYA
Jl. Cilik Riwut Km 6,5 Tlp. (0536) 3231977 Palangka Raya
2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT buku Materi


Pelatihan Berbasis Kompetensi dengan judul ” Melakukan Perawatan

Busi (G.45TSM01.026.2)” dapat tersusun dengan baik dan menjadi media


pembelajaran untuk mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja kepada peserta pelatihan.
Penyusunan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi merupakan hasil
identifikasi silabus, capaian unit kompetensi, kriteria capaian yang lalu
dituangkan ke dalam pokok pembahasan sebagaimana ditentukan dalam
pedoman penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi.
Materi pelatihan berbasis kompetensi diformulasikan menjadi 2 (dua)
buku, yakni Buku Materi dan Buku Asesmen (penilaian) yang tidak
terpisahkan dalam penggunaannya. Materi pelatihan ini menjadi salah satu
bahan pengajaran kepada peserta pelatihan agar pelaksanaan pelatihan
dapat dilakukan secara efektif dan efesien.
Kami berharap materi ini dapat meningkatkan kemampuan aplikatif
bagi peserta pelatihan dan instruktur serta dapat dikembangkan lebih lanjut.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita semua
dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses pelaksanaan
pelatihan berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga kerja yang
kompeten dan berdaya saing tinggi.

Palangka Raya, Januari 2022


Kepala BLK Palangka Raya

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 4
2. PANDUAN PENGGUNAAN BUKU MATERI .................................................. 4
3. DAFTAR IKON ........................................................................................... 6
4. BACAAN REFERENSI ................................................................................ 7
5. PENGANTAR TEORI ................................................................................... 8
5.1 Fungsi busi............................................................................................ 8
5.2 Jenis busi .............................................................................................. 8
5.3 Konstruksi busi ................................................................................... 12
5.4 Cara kerja busi ................................................................................... 12
6. LANGKAH KERJA .................................................................................... 16
7. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI ........................................................ 22
Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan perawatan baterai ......................................... 22
Elemen Kompetensi 2. Memastikan busi terpasang dengan benar.......................... 23
KAMUS ISTILAH ............................................................................................ 25
REFERENSI .................................................................................................. 26
SKKNI ........................................................................................................... 27
PENYUSUN ................................................................................................... 30

iii
MATERI PELATIHAN

1. PENDAHULUAN
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting
dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten,
sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras dengan tuntutan
tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang lebih praktis,
aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga memotivasi para
peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan. Seiring dengan
mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan dapat disajikan
dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat diakses secara offline
dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari Buku Materi dan Buku Asesmen, serta
dilengkapi dengan materi yang bersifat soft copy seperti materi presentasi dan
video.

2. PANDUAN PENGGUNAAN BUKU MATERI

Beberapa ketentuan panduan penggunaan materi yang harus


diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan
penggunaannya dapat dikembangkan dan dikontekstualisasikan sesuai
dengan kebutuhan. Materi ini terdiri dari:
a. Bacaan Referensi
b. Pengantar Teori
c. Langkah Kerja
d. Implementasi Unit kompetensi
e. Lampiran :
1) Kamus istilah
2) Daftar referensi
3) Unit kompetensi
4) Daftar penyusun
2. Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat
dijadikan referensi bagi para instruktur.
3. Peran instruktur terkait dengan penggunaan modul, antara lain:
a. Instruktur dapat menggunakan modul dengan referensi video dan
powerpoint yang terlampir dalam modul sebagai referensi, diharapkan

4
dapat mengembangkan bahan yang disesuaikan dengan BLK masing-
masing
b. Proses pembelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan
berbagai sumber yang menguatkan peserta pelatihan, baik melalui
tahapan persiapan, pelaksanaan di kelas, praktek, melakukan
investigasi, menganalisa, mendiskusikan, tugas kelompok, presentasi,
serta menonton video.
c. Keseluruhan materi yang tersedia sebagai referensi dalam buku ini
dapat menjadi bahan dan gagasan untuk dikembangkan oleh
instruktur dalam memperkaya materi pelatihan yang akan
dilaksanakan.
4. Buku penilaian menjadi kesatuan, namun disajikan dalam paket buku
penilaian secara terpisah. Buku penilaian dapat berupa soal tertulis,
panduan wawancara, serta instruksi demonstrasi yang akan dilaksanakan
sesuai dengan proses penilaian yang dilaksanakan.
5. Referensi merupakan referensi yang menjadi acuan dalam penyusunan
buku panduan pelatihan ini.
6. Lampiran merupakan bagian yang berisikan lembar kerja serta bahan
yang dapat digunakan sebagai berkas kelengkapan pelatihan.

5
3. DAFTAR IKON

Daftar ikon yang digunakan dalam buku ini, antara lain :


IKON KETERANGAN

Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari


atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi.
Pemeriksaan

Icon ini memiliki arti anda diminta untuk


menuliskan/mencatat, melengkapi, latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
mencatatkan dalam lembar kerja pada buku/media
Aktivitas
lain sesuai instruksi.

Icon ini memiliki arti anda harus melihat pada


aturan atau kebijakan yang berlaku dan prosedur-
prosedur atau materi pelatihan/ sumber informasi
Referensi
lain untuk dapat melengkapi latihan/ aktivitas ini.
material/manual

Icon ini memiliki arti ambil waktu untuk Anda dapat


berpikir/ menganalisa informasi dan catat
gagasan-gagasan yang anda miliki.
Berpikir

Icon ini memiliki arti berbicara/ berdiskusi lah


dengan rekan anda untuk gagasan yang anda
miliki.
Komunikasi/
Diskusi

Icon ini memiliki arti pilihlah bacaan yang


dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan materi
pelatihan.
Membaca

Icon ini memiliki arti pilihlah video/youtube yang


dibutuhkan dalam materi pelatihan.
Video/Youtube

6
4. BACAAN REFERENSI

Membaca secara lengkap :

• Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja

• Peraturan Pemerintah nomor 101 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Limbah B3

7
5. PENGANTAR TEORI
5.1 Fungsi busi

Busi berfungsi untuk memercikkan bunga api yang diperlukan untuk


membakar campuran udara dan bahan bakar pada akhir langkah
kompresi siklus pembakaran, sehingga terjadi langkah
usaha/pembakaran.

5.2 Jenis busi


A. Jenis busi menurut bahan ujung elektrode
1) Busi Standar
Busi bawaan motor dari pabrikan ini bahan ujung elektrodanya
dari nikel dan diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Jarak
pemakaian busi standar bisa sampai 20.000 km, ketika kondisi
pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain seperti oli
mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan.
2) Busi Iridium
Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electroda dari iridium
alloy warna platinum buram berdiameter 0,6 mm – 0,8 mm. Umur
busi berkisar 50.000 - 70.000 km dan cocok buat mesin motor
besar di atas 150 cc.
3) Resistor
Logo R latin pada busi artinya resistor. Busi ini bermanfaat sebagai
perlindungan perangkat elektronik digital. Busi dengan resistor
dapat mengurangi suara loncatan api pengapian yang berupa
gelombang elektromagnet yang dapat mengganggu frekwensi radio.
4) Busi Platinum
Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari
platinum, sehingga pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil.
Diameter center electrode 0,6 mm – 0,8 mm dan umur busi bisa
sampai 30.000 km.
5) Racing
Busi ini tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur mesin
yang tinggi dan dipersiapkan untuk mampu mengimbangi
pemakaian full throttle dan deceleration. Busi racing tidak sama
dengan busi Iridium. Diameter center electroda pun relatif kecil
meruncing seperti jarum. Umur busi relatif pendek yaitu antara
20.000 km - 30.000 km.

8
B. Jenis busi menurut Nilai Panas (Heat Range)
Yang dimaksud dengan nilai panas (heat range) busi adalah
kemampuan meradiasikan (merambatkan) sejumlah panas oleh busi.

Gambar 1. Panjang insulator busi

1) Busi dingin (Cold Range)


 Disebut busi dingin karena busi meradiasikan atau
merambatkan panas lebih banyak.
 Panjang ujung insulator (T) yang pendek, permukaan yang
bersinggungan dengan api kecil dan jalur radiasi (perambatan)
panasnya pendek membuat perambatan panas sangat baik
sehingga temperatur ujung elektroda tengah tidak akan naik
terlalu tinggi.
 Busi dingin banyak digunakan pada engine dengan beban berat.
2) Busi panas (Hot Range)
 Disebut busi panas karena busi meradiasikan panas yang
sedikit.
 Ujung insulator yang panjang dan permukaan singgung dengan
api yang luas, sehingga jalur perambatan panas menjadi
panjang dan radiasi panas menjadi kecil.
 Busi panas banyak digunakan pada engine dengan beban
ringan.

9
Gambar 2. Tabel Heat range

Gambar 3. Kode busi NGK

10
Gambar 4. Kode busi Denso

11
5.3 Konstruksi busi

Gambar 5. Konstruksi busi

5.4 Cara kerja busi

Busi merupakan salah satu komponen dari sistem pengapian atau


Ignition system. Bagaimana busi dapat memercikkan bunga api, seberapa
kuat apinya dan kapan waktunya adalah berdasarkan kerja komponen-
komponen sistem pengapian lainnya. Kerusakan pada komponen-
komponen sistem pengapian akan mempengaruhi kuatnya percikan api.

Komponen-komponen sistem pengapian terdiri dari :

A. ALTERNATOR
1) Dikenal pula dengan sebutan generator AC, yaitu suatu alat yang
dapat menghasilkan tegangan AC.
2) Prinsip kerja :
Sebuah magnet yang digerakkan melintasi kumparan, maka akan
timbul garis gaya magnet di sekitar kumparan. Apabila magnet
telah melintasi kumparan, maka garis gaya medan magnet di
sekitar kumparan hilang. Akibat berubah-ubahnya garis gaya
medan magnet, maka akan dihasilkan tegangan induksi pada
kumparan yang

12
3) Besarnya induksi tergantung :
 Kecepatan gerakan magnet
 Besarnya medan magnet
 Jumlah gulungan
4) Alternator terdiri atas :
a. Rotor : Bagian bergerak yang mengandung magnet
b. Stator : Bagian diam, yang terdiri atas kumparan-kumparan
yaitu spull dan pick up (pemicu tegangan)
c. Pick up : Adalah kumparan kecil sebagai penghasil tegangan
(kecil) sebagai pemicu CDI untuk melepaskan tegangan ke coil.

Gambar 6. Alternator assy

C. Koil Pengapian (Coil)

Gambar 7. Ignition coil

Ignition Coil berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi yang


dibutuhkan untuk menimbulkan nyala api pada busi dengan
menggunakan trafo yang dapat menginduksi sendiri.

13
Bagian-bagian Coil :

Gambar 8. Penampang ignition coil


Image : www.holley.com

1) Inti besi (Iron/Steel Core), berisikan lebih dari sepuluh lembaran


plat besi yang dijadikan satu.
2) Kumparan Primer (Primary Coil / Primary Winding), merupakan
lilitan kawat tembaga berdiameter 0,5 – 1,0 mm, sebanyak 100
lilitan, di atas lapisan penyekat yang menutupi lilitan sekunder.
3) Kumparan Sekunder (Secondary Coil / Secondary Winding),
merupakan lilitan kawat tembaga berdiameter 0,1 mm sebanyak
lebih dari 10.000 lilitan yang mengelilingi inti besi.
Ujung lilitan yang satu menuju ke terminal high voltage pada coil
dan ujung satunya ke primary coil.

14
D. CDI (Capasitor Discharge Ignition)

Gambar 9. CDI unit


Image : www.hondacengkareng.com

Cara Kerja CDI :


Pada saat rotor alternator (magnet) berputar, terjadi induksi listrik AC
yang akan diterima CDI (100 – 400 Volt). Tegangan AC ini akan diubah
oleh Dioda (D) menjadi tegangan setengah gelombang DC, dan
kemudian disimpan dalam Capasitor (C) di dalam CDI unit.

Gambar 10. Wiring sistem pengapian

Capasitor tidak akan melepas tegangan yang disimpan sebelum SCR


berfungsi. SCR akan berfungsi bila pulsa generator (pick up) mengirim
tegangan kecil (3V) pada kaki SCR.

Ketika SCR berfungsi, capasitor akan melepaskan tegangan yang


disimpannya melalui SCR menuju massa ke primary coil.

Akibat primary coil dialiri tegangan listrik maka akan terjadi induksi
listrik yang berlipat-lipat pada secondary coil, yang akan dikirimkan
ke busi, sehingga busi dapat melentikkan bunga api.

15
6. LANGKAH KERJA

MELAKUKAN PERAWATAN RENGGANG KLEP


No. PANDUAN GAMBAR KETERANGAN
Elemen 1. Menyiapkan perawatan busi.
1. 1.1 Identifikasi jenis dan fungsi
busi.
1.2 Identifikasi fungsi, kondisi
standar, dan cara kerja
bagian-bagian busi

2. 1.3 Identifikasi prosedur


perawatan busi.
1.4 Identifikasi service limit busi.

3. 1.5 Identifikasi perintah kerja.


 …………………………………
 …………………………………

4. 1.6 Identifikasi dan siapkan tools,


alat ukur, special service
tools/special tools, alat dan
bahan pembersih.
 Periksa kondisi alat
Kunci T Obeng
 Bersihkan peralatan dari
kotor, debu dan minyak

Sikat kawat

Kunci busi
Image : www.ebay.com

16
MELAKUKAN PERAWATAN RENGGANG KLEP
No. PANDUAN GAMBAR KETERANGAN
 Bersihkan alat ukur dari
kotor, debu dan minyak.
 Tempatkan peralatan dan
alat ukur dengan aman

Spark plug gap gauge


Image : https://i.ebayimg.com

Spark plug gap gauge


Image : https://mobileimages.lowes.com

Image : www.aircraft-tool.com

5. 1.7 Terapkan prosedur K3 pada


pelaksanaan proses kerja.
a. Gunakan APD sesuai
prosedur.

b. Bersihkan area kerja sesuai


prosedur.

17
MELAKUKAN PERAWATAN RENGGANG KLEP
No. PANDUAN GAMBAR KETERANGAN
c. Letakkan sepeda motor di
atas permukaan mendatar
sebelum memulai sesuatu
pekerjaan.

Capaian 2. Memastikan busi terpasang dengan benar.


6.
2.1 Lakukan prosedur bongkar
pasang busi berdasarkan
metode/cara dan
perlengkapan yang sesuai
dengan spesifikasi pabrik.
Perhatian :
a. Bersihkan di sekitar dasar
busi dengan udara dari
kompresor sebelum
melepaskan busi [1], dan
pastikan tidak ada
serpihan atau kotoran yang
memasuki ruang bakar.
b. Lepaskan tutup busi [2] dan
bersihkan daerah di sekitar
dasar busi.
c. Lepaskan busi
7.
2.2 Lakukan prosedur
pembersihan busi sesuai
buku pedoman
reparasi/manual book.

18
MELAKUKAN PERAWATAN RENGGANG KLEP
No. PANDUAN GAMBAR KETERANGAN
8. 2.3 Lakukan prosedur
pemeriksaan busi sesuai
buku pedoman
reparasi/manual book

a. Periksa Insulator [1]


terhadap kerusakan

b. Periksa Elektroda pusat [2]


dan/atau samping [3]
terhadap keausan

c. Periksa dari kondisi


terbakar, perubahan
warna;

- Coklat tua sampai


coklat muda
menunjukkan kondisi
baik.

- Warna muda yang


berlebihan
menunjukkan sistem
pengapian yang tidak
normal atau campuran
bahan bakar yang
miskin.

- Endapan yang basah


atau hitam arang
menunjukkan campuran
bahan bakar yang
terlalu kaya.

d. Setel celah busi sesuai


standar

19
MELAKUKAN PERAWATAN RENGGANG KLEP
No. PANDUAN GAMBAR KETERANGAN
9. 2.4 Lakukan prosedur
pemeriksaan cap noise/tutup
busi sesuai buku pedoman
reparasi/manual book.

10. 2.5 Lakukan prosedur


pemeriksaan percikkan bunga
api sesuai buku pedoman
reparasi/manual book.

11. 2.6 Lakukan pemasangan busi


sesuai buku panduan
reparasi/manual book.

12. 2.7 Lakukan prosedur


menghidupkan mesin sesuai
standar.

20
Perilaku Kerja Alat
Indikator Perilaku
yang diharapkan yang digunakan
1. Disiplin melaksanakan 1. Menggunakan APD 1. Peraturan/SOP
prosedur K3. sesuai prosedur selama K3 di tempat
2. Disiplin melaksanakan pelaksanaan kerja. kerja.
prosedur/ tahapan 2. Menerapkan prosedur 2. Form
kerja. K3 di tempat kerja pemeliharaan
3. Disiplin melaksanakan selama pelaksanaan peralatan.
prosedur penggunaan kerja. 3. Buku pedoman
peralatan/ perlengka- 3. Selalu mengikuti servis/manual
pan kerja. prosedur/ tahapan book kendaraan.
4. Teliti dalam setiap pekerjaan sesuai buku 4. Part catalog
proses pelaksanaan petunjuk servis/manual kendaraan.
kerja. book. 5. Peralatan sesuai
5. Cermat dalam meme- 4. Selalu menggunakan standar.
riksa hasil pekerjaan. peralatan dan alat ukur 6. Alat ukur sesuai
sesuai jenis dan standar.
fungsinya. 7. Form isian hasil
5. Selalu menguji hasil pekerjaan.
pekerjaan sesuai
standar.
6. Selalu mencatat dan
melaporkan hasil
pekerjaan segera setelah
pekerjaan selesai.

21
7. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI

Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan perawatan baterai

1.1 Silahkan untuk mencari informasi dan membaca


beberapa hal sebagai berikut:
- Spesifikasi busi di buku petunjuk servis.
Baca Referensi - Prosedur pekerjaan.
Anda bisa mendapatkannya dari buku pedoman
servis di workshop atau klik tautan berikut :
https://s.id/BPRmotor

1.2 Dari referensi yang telah Anda baca, isilah tabel di


bawah ini.
Aktivitas

1 2 3 4
Merk
kendaraan

Merk dan kode


busi yang
disarankan

Heat range
(panas/dingin)

Celah busi
standar

Prosedur BPR BPR BPR BPR


pekerjaan Hal. ………… Hal. ………… Hal. ………… Hal. …………

22
Elemen Kompetensi 2. Memastikan busi terpasang dengan benar

2.1 Diskusikanlah dengan teman Anda jika sistem


pengapian mengalami gejala :
Tidak ada percikan bunga api pada busi meski
Berpikir sudah menggunakan busi baru.

2.2 Tuliskan hasil diskusi Anda pada tabel berikut :

Aktivitas

Kemungkinan komponen
sistem pengapian yang
Masalah Langkah perbaikan
bermasalah dan
penjelasannya
Tidak ada
percikan bunga
api pada busi

23
PENILAIAN
Penilaian Catatan :
Kompeten / Belum Kompeten
Peserta Instruktur

Nama/Tandatangan/Tgl. Nama/Tandatangan/Tgl.

24
KAMUS ISTILAH

Daftar Istilah Keterangan


APD Alat Pelindung Diri, seperti baju kerja, safety
shoes, topi kerja, dan lain sebagainya sesuai
jenis pekerjaan
General tools Peralatan yang umum digunakan seperti
kunci pas, kunci ring, kunci T, kunci socket,
tang, obeng dan palu.
Kondisi normal Kondisi yang diharapkan sesuai standar
pabrikan.
Perintah kerja Pesanan pekerjaan yang diminta oleh atasan
(Service Advisor) dalam bentuk form tertulis
untuk dikerjakan mekanik.
Service limit Rentang nilai tertentu yang disarankan agar
kinerja komponen/sistem tetap optimal.
Special service Peralatan khusus untuk pekerjaan tertentu.
tools/special tools
AVO-meter Disebut juga Multimeter, yaitu alat untuk
mengukur arus listrik (Ampere), tegangan
listrik (Voltage) dan tahanan (Ohm)
Spark plug gap gauge Alat ukur celah busi. Ada tipe plat, tipe kawat,
dan tipe koin
Spark plug tester Alat tes percikan api busi. Ada tipe pengujian
busi pada alat saja dan ada tipe pengujian
busi terpasang pada engine.
Spark plug cleaner Alat pembersih busi

25
REFERENSI

 Buku pedoman reparasi Honda


 Buku pedoman servis Suzuki
 New Step Engine Toyota
 https://cpugroup.co.id/busi-spark-plug/
 https://kupasmotor.wordpress.com/2016/03/19/penjelasan-kode-busi-
untuk-bosch-denso-dan-ngk-beserta-tabel-konversi-bila-ganti-merek/
 https://www.astramotor.co.id/jenis-jenis-busi-dan-fungsinya/
 https://www.gridoto.com/read/221011451/wajib-tahu-5-jenis-busi-
untuk-motor-kamu-pakai-yang-mana
 https://www.motorplus-online.com/read/251661121/agar-nggak-salah-
beli-nih-tabel-kode-busi-standar-untuk-motor?page=2

26
SKKNI

KODE UNIT : G.45TSM01.026.2


JUDUL UNIT : Melakukan Perawatan Busi
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melakukan perawatan busi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan perawatan 1.1 Jenis dan fungsi busi diidentifikasi.
busi 1.2 Fungsi, kondisi standar, dan cara kerja
bagian-bagian busi diidentifikasi.
1.3 Prosedur perawatan busi diidentifikasi.
1.4 Service limit busi diidentifikasi.
1.5 Perintah kerja diidentifikasi.
1.6 Tools, alat ukur, special service
tools/special tools, alat dan bahan
pembersih diidentifikasi dan disiapkan.
1.7 Prosedur K3 diterapkan pada
pelaksanaan proses kerja.
2. Memastikan busi 2.1 Prosedur bongkar pasang busi
terpasang dengan benar dilakukan berdasarkan metode/cara
dan perlengkapan yang sesuai dengan
spesifikasi pabrik.
2.2 Prosedur pembersihan busi dilakukan
sesuai buku pedoman reparasi/manual
book.
2.3 Prosedur pemeriksaan busi dilakukan
sesuai buku pedoman reparasi/manual
book.
2.4 Prosedur pemeriksaan cap noise/tutup
busi dilakukan sesuai buku pedoman
reparasi/manual book.
2.5 Prosedur pemeriksaan percikkan
bungan api dilakukan sesuai buku
pedoman reparasi/manual book.
2.6 Pemasangan busi dilakukan sesuai
buku panduan reparasi/manual book.
2.7 Prosedur menghidupkan mesin
dilakukan sesuai standar.

27
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk kegiatan menyiapkan perawatan
busi dan memastikan fungsi busi terpasang dengan benar.
1.2 Busi mencakup terminal, insulator/isolator, metal shell, gasket,
insulator projector.
1.3 Kode-kode busi.
1.4 Standar menggunakan commom tools (kunci busi).
1.5 Setel celah busi mencakup menggunakan fuller gauge, spark plug
gap gauge/type coin.
1.6 Ukur tahanan cap noise mencakup menggunakan multitester.
1.7 Untuk tipe injeksi menggunakan busi bekas dipasang di lubang
busi.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Unit sepeda motor
2.1.2 Common tools dan special tools
2.1.3 Alat ukur fuller gauge, spark plug gap/type coin torsi,
multitester
2.1.4 Alat pembersih
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Bahan pembersih
2.2.2 APD (Baju kerja, topi, safety shoes, sarung tangan, majun,
dan apron)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Buku pedoman reparasi/manual book

28
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi
aspek, pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam
melakukan perawatan busi.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan tes lisan atau tertulis, dan
praktik atau portofolio.
1.3 Penilaian dapat dilakukan di bengkel, tempat kerja, dan/atau
Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Jenis dan fungsi busi
3.1.2 Prosedur pemeriksaan dan me mbersihkan busi
dan cap
noise/tutup busi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan tools
3.2.2 Menggunakan special tools
3.2.3 Menggunakan alat pembersih busi
3.2.4 Menggunakan alat ukur fuller gauge dan multitester
3.2.5 Melepas dan memasang busi sesuai buku
panduan reparasi/manual book

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Disiplin
4.2 Teliti
4.3 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam melakukan pemeriksaan busi sesuai prosedur
5.2 Kecermatan dalam melakukan pembersihan busi sesuai prosedur

29
PENYUSUN

No. NAMA PROFESI Jabatan Dalam TIM

1. Setiyo Budi Instruktur - BLK Palangka Raya Penyusun

30

Anda mungkin juga menyukai