Anda di halaman 1dari 37

TEKS BERITA

MATERI AJAR

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Berita
Waktu : 10 x 45 menit
Kelas/Semester : XII/I

KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan.
3. Memahami, menerapkan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
kemanusiaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyajikan, dan mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
TEKS BERITA

KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakan-nya sesuai dengan kaidah
dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakan- nya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan
menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks cerita
sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi
dalam novel.
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakan-nya sebagai sarana
komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan
informasi lisan dan tulis melalui teks cerita sejarah,
berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel.
2.1 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, dan
santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
memahami dan menyampaikan berita.
2.2 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, dan
santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
memahami dan menyampaikan berita politik, ekonomi,
sosial dan kriminal.
3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita sejarah,
berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel
baik melalui lisan maupun tulis.
3.2 Membandingkan teks cerita sejarah, berita, iklan,
editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik
melalui lisan maupun tulis.
4.1 Menginterpretasi makna teks cerita sejarah, berita,
iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik
melalui lisan maupun tulis.
4.2 Memproduksi teks berita yang koheren sesuai dengan
karakteristik teks baik secara lisan maupun tulis.
4.3 Menyunting teks berita, sesuai dengan struktur dan
kaidah teks baik secara lisan maupun tulis.
4.4 Mengabstraksi teks berita baik secara lisan maupun
tulis.
4.5 Mengkonversi teks berita ke dalam bentuk yang lain
sesuai dengan kaidah teks baik secara lisan maupun
tulis.
TEKS BERITA

A. ORIENTASI

Tentu Ananda pernah membaca berita bukan? Atau Ananda


sendiri yang mengalami hal yang diberitakan disebuah media cetak
bahkan media elektronik? Banyak hal yang terjadi di dalam kehidupan
kita. Ada kejadian yang membuat kita senang dan ada juga sebaliknya
kejadian yang membuat kita jadi bersedih. Kejadian atau peristiwa
yang kita alami pun terkadang kita sudah menyangka bahwa itu akan
terjadi pada kita nantinya. Contohnya, mendapatkan penghargaan
mengikuti ujian akhir nasional diumumkan ketika upacara
memperingati 17 Agustus yang diikuti oleh bebrapa instansi, baik
instansi pemeritahan dan instansi swasta, mulai dari siswa pendidikan
usia dini sampai mahasiswa perguruan tinggi.
Tahukan Ananda bahwa banyak berita di dalam kehidupan ini.
Sebuah berita itu bersifatnya nyata tidak boleh berupa rekaan. Pada
materi kali ini kita akan membicarakan secara bersama-sama tentang
teks berita.
TEKS BERITA
B. Materi

1. Memahami

Mudah-mudahan, setelah membaca, memahami, dan mengerjakan


latihan-latihan dalam materi ajar ini dan LKS, Ananda akan lebih memahami
materi: (1) pengertian teks berita, (2) fungsi teks berita, (3) struktur teks
berita, (4) ciri kebahasaan teks berita.

(1) Pengertian Teks


Berita

Teks adalah satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran


dan gagasan lengkap. Teks berita menurut Kamus Bahasa Indonesia
adalah kabar, informasi (terutama yang resmi), atau laporan pers.
Teks tersebut menyampaikan kabar atau informasi, yakni tentang
meningkatnya minat seseorang untuk memiliki gadget yang
canggih. Karena disusun oleh wartawan, teks tersebut layak apabila
kategorikan ke dalam laporan pers.
Nah, ternyata teks berita adalah teks yang berisi suatu
peristiwa atau kejadian fakta / faktual yang diinformasikan baik
berupa lisan dan tulis. Selain itu, teks berita juga memberikan
pandangan partisipan dalam cerita kepada pembaca untuk
mengetahui peristiwa yang terjadi disuatu daerah.
TEKS BERITA
Sekarang, cermatilah teks berita
berikut ini. Setelah itu, Ananda
ceritakanlah kembali isi teks tersebut.

Metro (http://koran.tempo.co/konten/2015/05/12/372682/Batu-Giok-yang-Bikin-Macet)
Batu Giok yang Bikin Macet

Demam akik membuat warga Tomang berduyun-duyun ke trotoar Jalan Mandala


Raya dalam sebulan terakhir. Di situ teronggok batu seukuran lemari yang sudah
bocel dipahat permukaannya. "Ini giok dari Aceh," kata Wandi, tukang ojek sepeda
motor yang biasa mangkal di jalan itu, kemarin.

Wandi, 34 tahun, pernah memahat batu itu lalu memolesnya di tukang bubut akik,
dan kemudian menjualnya. "Lumayan, ada yang menawar Rp 600 ribu," ucapnya.
Di kalangan pencinta akik, harga sebesar itu menunjukkan batu lumayan berkelas-
meski tak ada patokan resmi harga-harga batu yang sedang naik daun itu.

Batu itu sepintas seperti batu cor. Namun, kata Wandi, jika dipahat dan diserut,
batu berubah menjadi hijau berkilau. Bagi para pencinta akik, batu giok itu
lumayan langka karena jarang-jarang ditemukan di Jawa. Wandi yakin batu itu dari
Aceh karena teman sesama pencinta akik menyepakatinya bahwa batu itu berasal
dari sana.

Menurut Wandi, batu itu kini tinggal separuhnya karena selama 24 jam dipahat
orang-orang yang lewat. Kerumunan orang itu pun membuat macet Jalan Mandala
dari arah Tomang Raya ataupun Sumber Waras di Jakarta Barat. "Sampai tumpah
ke jalan karena orang begadang antre mengambilnya," kata laki-laki 34 tahun ini.

Tak ada yang tahu bagaimana batu itu bisa ujug-ujug ada di trotoar. Wandi
mendengar cerita bahwa awalnya batu tersebut ada di rumah kosong di sebelahnya.
Rumah bobrok itu sudah lama ditinggalkan penghuninya, seorang ahli keris yang
dikenal bernama Begug dan pindah ke Wonogiri, Jawa Tengah. Entah siapa yang
memindahkannya, batu tersebut tiba-tiba ada di trotoar.

Kini Jalan Raya Mandala kembali seperti sebulan lalu. Sepi dari kerumunan. Hal
itu karena Lurah Tomang Aji Kumala memindahkan batu tersebut ke kantor
kelurahan pada Sabtu lalu. Aji cemas batu itu tak hanya membuat macet, tapi juga
kian merusak trotoar. "Sekarang saja sudah parah rusaknya," katanya.

Aji berharap pemilik batu itu segera menghubunginya. Ia hendak meminta izin batu
itu akan dijadikan prasasti di depan kelurahan. DINI PRAMITA
TEKS BERITA

2. Fungsi Teks Berita

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian definisi teks berita,


kita juga dapat mengetahui apa itu fungsi dari teks berita tersebut. Pada
hakikatnya teks berita ditulis berfungsi sebagai sarana bagi seorang
penulis untuk menyampaikan informasi. Informasi yang disampaikan
penulis pun bisa disampaikan melalui berbagai macam cara. Ada
informasi yang disampaikan secara langsung dan tidak langsung.
Informasi yang disampaikan secara langsung biasanya penulis
langsung menceritakan tentang informasi yang akan disampaikan
kepada pembaca atau pendengar. Sedangkan secara tidak langsung,
pembaca diharapkan bisa mendapatkan informasi yang tersirat dan
tersurat dari sebuah berita yang disampaikan oleh seorang penulis
melalui teks berita tersebut.

Selain itu, teks berita juga berfungsi sebagai media


pengajaran bagi pembaca tentang peristiwa atau insiden yang terjadi.
Sehingga pembaca tidak melakukan hal yang sama yang dilakukan
oleh penulis nantinya di dalam kehidupan.
TEKS BERITA

3. Struktur Teks Berita

Struktur merupakan cara sesuatu disusun atau dibangun.


Struktur ini dikelompokkan ka dalam dua bagian, yakni berupa
informasi yang penting dan informasi yang tidak. Informasi penting
disebut juga pokok-pokok informasi. Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu
persuratkabaran, pokok-pokok informasi itu terangkum dalam rumus
5W + 1H atau disingkat dengan ADIKSIMBA (Apa, DI mana, Kapan,
Siapa, Mengapa, BAgaimana).
1. Apa ( what ) peristiwanya?
2. Siapa ( who ) yang mengalami peristiwa itu?
3. Di mana ( where ) terjadinya peristiwa itu?
4. Kapan ( when ) terjadinya peristiwa itu?
5. Mengapa ( why ) peristiwa itu terjadi?
6. Bagaimana ( how ) proses perististiwa itu terjadi?

Siapa

Apa Di mana

Pokok-pokok
berita

Bagaimana
Kapan

Mengapa

Keenam pertanyaan itu lazim ditempatkan di bagian awal pemberitaan


yang kemudian sering disebut sebagai pokok-pokok berita informasi atau
kepala berita (lead).
TEKS BERITA

Contoh Teks Berita

Yayasan Nadziriyah Gelar Peringatan Tahun Baru Hijriyah.

What (Peringatan Tahun Baru Hijiriyah), Where (halaman SMP


Salafiyah Banyumas), When (Selasa, 5/11/2013), Who (Yayasan
Nadziriyah Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas Jawa
Tengah), Why (untuk menteladani semangat hijrah Nabi Muhammad
SAW) + How (jalannya acara).
Menyusun 5W menjadi sebuah lead berita dalam satu paragraf agar
pembaca yang membaca lead berita tersebut langsung paham dengan isi
beritanya. Susunan 5W itu tidak harus baku sesuai dengan urutan What
(Apa), Where (Di Mana), When (Kapan), Who (Siapa), Why
(Mengapa), tapi kita bisa mengganti urutannya sesuai dengan kebutuhan
kita. Untuk contoh di atas bisa disusun sebagai berikut; “untuk menteladani
semangat hijrah Nabi Muhammad SAW Yayasan Nadziriyah
Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas Jawa Tengah Peringatan
Tahun Baru Hijiriyah Halaman SMP Salafiyah Banyumas Selasa,
5/11/2013”.
Susunan lead berita di atas tentu masih kaku, kurang enak dibaca dan
masih belum jelas maksudnya sehingga perlu disusun ulang dengan
menambahkan beberap kata / kalimat untuk menyambung point yang satu
dengan point yang lain, misalnya menjadi seperti ini; “Dalam rangka untuk
menteladani semangat hijrah Nabi Muhammad SAW, Pengurus
Yayasan Nadziriyah Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas
Jawa Tengah menggelar Peringatan Tahun Baru Hijiriyah yang
dipusatkan di Halaman SMP Salafiyah Banyumas pada Selasa, 5/11/2013
yang lalu”.
Setelah semua data 5W terangkum dalam lead berita pada paragraf
pertama, selanjutnya kita tinggal menulis 1H (How) pada pargaraf kedua
dan seterusnya sesuai dengan keinginan kita apa – apa saja yang perlu dan
penting untuk disampaikan kepada pembaca.
TEKS BERITA

Informasi yang kurang penting yang lazim disebut dengan uraian atau
ekor berita. Dengan struktur emyajian seperti itu, pemberitaan tersaji dalam
pola piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok dan semakin ke
bawah berita itu merupakan perinciannya bersifat cenderung tidak penting.
Dengan struktur penyajian informasi seperti itu, segi kepentingan suatu
informasi semakin ke bawah semakin berkurang. Sebaliknya informasi yang
paling penting terletak pada bagian atas. Oleh karena itu, jika tidak cukup
waktu untuk mendengarkan keseluruhan informasi, dengan hanya
memerhatikan bagian awalnya, telah mendapatkan informasi pokok yang
merangkum keseluruhan isi berita.

Dalam membacakan sebuah beritaketika hendak berbicara dengan


publik, maka selain bahasa baku, yang tak kalah penting adalah penampilan
kita, dan juga kecekapan dalam berbicara sehingga apa yang kita sampaikan
benar-benar mengena pada orang banyak. Nah berikut ini satu contoh naskah
berita terbaru yang membahas tentang teks berita singkat dalam televisi atau
TV yang mungkin berguna buatmu.

Struktur Berita

Kepala berita
(lead)

Tubuh berita

Ekor berita
TEKS BERITA

Contoh Teks/ Naskah Berita Liputan 6 TV

Pembukaan/kepala berita
Selamat siang pemirsa, kembali bersama saya Bejo Basuki dan rekan saya Maya
Ahmed yang akan menyampaikan beragam topik menarik yang kamu rangkum
dalam Liputan 6 siang ini.

Isi berita/tubuh berita


Banjir Melanda Ibu Kota Banjir kembali melanda sebagian besar wilayah Jakarta,
pada hari ini Rabu 02 Maret 2020 wilayah Cikampek sampai ujung Tol terendam
banjir setinggi 1 meter. Belum ada laporan mengenai korban dari banjir siang ini,
namun sebagian pemukiman warga mengalami kerusakan yang diperkirakan akan
membuat aktifitas macet total.

Penutup/ekor berita
Berita mengenai banjir tadi menutup jumpa kita dalam acara Liputan Siang kali
ini. Saya Bejo Basuki dan rekan saya Maya Ahmed mengucapkan terimakasih dan
salam SCTV.
TEKS BERITA

4. Ciri Kebahasaan Teks Berita

Di samping memiliki struktur, berita dibentuk oleh kaidah-


kaidah seperti berikut. Informasi yang disajikan bersifat aktual dan
terbuka untuk umum. Apabila diturunkan beberapa waktu setelahnya,
teks itu tidak lagi disebut berita, melainkan hanya bacaan biasa.bahasa
yang digunakan bersifat standar (baku). Agar lebih mudah dipahami
oleh semua orang (umum). Bahasa-bahasa yang bersifat populer
maupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.

Ciri kebahasan yang menjadi karateristik teks berita adalah


sebagai berikut.

1. Adanya penggunaan kalimat langsung sebagai varian dari


kalimat tidak langsungnya. Hal itu berkaitan dengan pengutipan
pernyataan-pernyataan yang digunakan oleh narasumber berita.

Contoh:

Kalimat Tidak Langsung Kalimat Langsung

a) Ketika ditanya nomor telepon a) “Kepala kantor sudah pulang


Kepala Sekolah, semua staf dari tadi,” ujar seorang
pengajar yang berada saat itu pegawai.
mengatakan tidak
b) “Bagaimana bisa kapal
mengetahui nomor telepon
diizinkan berlayar jika kepala
pimpinannya.
Syahbandar tidak berada di
b) Menurut Kapolsek, saat ini tempat?” tanya John Laoh,
terjadi peningkatan salah satu wartawan cetak di
penumpang sekitar 50 persen Manado.
dibandingka dengan hari
biasa.
TEKS BERITA

2. Adanya pengunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai


penerang kata yang diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan
bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
Contoh :
a) Sejumlah staf PLN Padang mengatakan bahwa Kepala PLN
Padang sudah pulang.
b) Ary mengatakan bahwa ibunya tengah dalam keadaan
pingsan dan tidak ada satu pun orang di rumah yang bisa
membawa ke rumah sakit.
3. Banyaknya penggunaan kata kerja mental, seperti mengatakan,
menyebutkan, menjelaskan, menanyakan, memikirkan,
mengutarakan, membantah, mengkritik, menolak, berkelik.
Contoh :
a) Warga Pekanbaru pun menyambut hujan ini dengan bahagia.
Ada kelegaan bagi mereka setelah sekian lama diselimuti
kabut asap.
b) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
menyatakan status Gunung Slamet meningkat ke level
waspada. Masyarakat dihimbau untuk mewaspadai aktivitas
gunung tersebut.
4. Adanya penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai
konsekuensi dari perlunya kelengkapan suatu berita yang
mencakup unsur kapan (when) dan di mana (where).
Contoh :
a) Sekitar pukul 12.45 WIB (15/3/2015), langit Riau tampak
mendung.
b) Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala richter (SR) menerjang
Maluku pagi ini (Ahad, 16/3).
5. Adanya penggunaan konjungsi yang bermakna kronologis
(temporal) atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah,
TEKS BERITA

awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang
umumnya mengikuti pola kronologis (urutan waktu).
Contoh :
a) Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak
mendung. Tak lama kemudian, huja yang diharapkan semua
masyarakat akhirnya pun turun.hujan yang turun di siang bolong
ini memang tidak terlalu deras.
b) Siang ini hujan turun di Pekanbaru, Riau setelah dua bulan kering
dan disertai kabut asap akibat kebakaran hutan. Hujan ini turun
berkat garam yang ditabur di langit Pekanbaru.
c) Peningkatan kegempaan sudah berlangsung sejak 2 maret 2014
hingga sekarang.
d) Sejarah letusan Gunung Slamet berlangsung sejak abda 19.
Awalnya sering mengalami erupsi dalam skala kecil.

5. Membandingkan Teks Berita

Teks berita dan teks sejarah sama-sama tergolong dalam genre


faktual, yakni teks yang mengutamakan kebenaran fakta. Hanya saja
teks berita menyajikan fakta-fakta aktual, terbaru, dan terpopuler, teks
sejarah menyajikan fakta-fakta masa lampau. Kedua teks itu pasa
umumnya disusun dengan pola kronologis ataupun hubungan sebab
akibat.

a. Pola kronologis ditandai oleh penggunaan konjungsi yang


bermakna urutan waktu, seperti kemudian, lalu, serta, mulanya,
akhirnya.
b. Pola sebab akibat atau kausatlitas ditandai oleh penggunaan
konjungsi kausalitas, seperti karena, sebab, sebab itu, sehingga.

Teks sejarah tergolong ke dalam jenis teks faktual recount.


Isinya menceritakan kembali kejadian masa lampau dengan susunan
setting (orientasi), kejadian penting dan komentar tau kesimpulan.
Sedangkan teks berita dengan pola ADIKSIMBA (5W+1H) dengan
bentuk piramida terbalik.
TEKS BERITA

2. Memproduksi

Pada kegiatan memproduksi teks berita, Anda akan melalui beberapa


tahap berikut: (1) membuat rancangan teks; (2) menyusun teks; (3) merevisi
teks; (4) mengkomunikasikan teks; dan (5) mengonversi teks.

(1) Membuat Rancangan Teks

Pada kegiatan merancang teks berita, ada pokok-pokok berita


yang harus diperhatikan. Pokok-pokok berita itu berupa : Apa, Siapa, Di
mana, Kapan, Mengapa dan Bagaimana. Sehingga dari pokok-pokok
berita itu barulah bisa membuat suatu berita dengan struktur berita yang
terdiri dari kepala berita (lead), tubuh berita, dan ekor berita. Sebuah
peristiwa dipastikan mengandung keenam unsur berita tersebut:

1. WHAT -- APA yang terjadi, kejadian apa, peristiwa apa, acara


apa?
2. WHO -- SIAPA terlibat dalam peristiwa: pelaku, korban, pemeran
utama, peran pengganti, figuran, orang, lembaga, organisasi, dsb.
3. WHERE -- DI MANA kejadiannya, tempat acaranya di mana,
unsur tempat. Biasa ditulis, misalnya, "di Depan Gedung Sate Jln
Diponegoro Bandung" atau "di Kampus UIN Bandung".
4. WHEN --KAPAN kejadiannya, unsur waktu. Biasa ditulis,
misalnya, Senin (22/4).
5. WHY -- KENAPA terjadi demikian, apa penyebabnya, apa latar
belakangnya, apa tujuannya, mengapa itu dilakukan, dsb.
6. HOW -- BAGAIMANA proses kejadiannya, apa saja acaranya,
siapa saja pembicaranya, ada polisikah, rusuhkah, damai-damai
saja, diguyur hujan, pemateri mengatakan apa saja, dsb.
TEKS BERITA

2. Menyusun Teks Berita

Pernahkah Ananda memyusun sesuatu? Menyusun adalah 1


mengatur dengan menumpuk secara tindih-menindih; menaruh
berlapis-lapis 2 mengatur secara baik 3 menempatkan secara beraturan:
4 mengarang buku. Nah, menyusun teks berita merupakan suatu
kegiatan dimana kita menulis sebuah berita yang nyata terjadinya,
objektif (sesuai keadaan sebenarnya), berimbang (berlandaskan pada
kebenaran ilmu) dan berita yang ditulis lengkap/komplit.

Berikut ini ialah langkah-langkah menyusun berita, sebagai berikut:


a. Penemuan peristiwa atau kejadian
Isi berita berkaitan dengan peristiwa-peristiwa aktual. Jika tidak
muncul peristiwa seperti perampokan, bencana alam,
kebakaran, dan kejadian mendadak lainnya, pencari berita perlu
mencari dan menangkap kegiatan-kegiatan unik yang muncul di
masyarakat.
b. Pencarian sumber berita
Agar isi berita akurat, penulis berita harus dapat menemukan
tokoh yang mampu memberikan informasi secara tepat
peristiwa yang akan diberitakan. Sebagai contoh untuk
mendapatkan informasi tentang data korban dan proses
kejadian, penulis dapat mewawancarai pihak kepolisian
setempat.
c. Pewawancaraan
Wawancara dilakukan penulis berita untuk memperoleh fakta
tentang suatu kejadian, data korban, atau proses kejadian.
d. Pencatatan hal-hal penting
Selama proses pencarian informasi, penulis dapat dipandu
dengan pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa,
bagaimana proses terjadinya peristiwa.
e. Penyusunan berita
Penyusunan berita pada hakikatnya harus menggunakan bahasa
yang singkat dan jelas.
TEKS BERITA

3. Menelaah dan Merevisi Teks Berita

1. Definisi Menelaah dan Merevisi


Menelaah menurut KBBI adalah mempelajari atau
meneliti. Sedangkan merevisi adalah memperbaiki atau
memperbarui. Berarti menelah dan merevisi teks adalah
kegiatan mempelajari atau meneliti kesalahan dan
kekurangan teks dan terampil memperbaiki atau
memperharui teks tersebut menjadi teks yang lebih
sempurna. Dalam pembelajaran kali ini, Ananda sekalian
dituntut untuk bisa menemukan kesalahan dalam teks
berita. Setelah Ananda menemukan berbagai bentuk
kesalahan di dalam teks berita, Ananda dituntut untuk bisa
merevisi kesalahan tersebut. Sehingga setelah melalui
proses menelaah dan merevisi yang Ananda lakukan pada
teks, teks tersebut bisa menjadi lebih baik.

2. Ejaan yang Disempurnakan (EYD)


Untuk menelaah dan merevisi sebuah teks, Ananda
harus memiliki pedoman atau rambu-rambu sebagai acuan
dalam menelaah sebuah teks. Pedoman atau rambu-rambu
tersebut bisa Ananda dapatkan pada buku EYD ( Ejaan
Yang Disempurnakan) yang telah Ananda miliki. Adapaun
yang akan Ananda telaah dan revisi dari teks adalah sebagai
berikut.
a. Pemakaian Huruf Kapital atau Huruf Besar dan Huruf
Miring
1) Huruf Kapital atau Huruf Besar
2) Huruf Miring
b. Kata Depan di, ke, dan dari
c. Partikel
d. Pemakaian Tanda Baca
1) Tanda Titik
2) Tanda Koma
3) Tanda Titik Dua
4) Tanda Hubung
5) Tanda Tanya
TEKS BERITA

3. Langkah-langkah Menelaah dan Merevisi


Untuk dapat menelaah dan merevisi teks dengan
benar, Ananda tentu harus tahu terlebih dahulu
bagaimana langkah-langkah dalam menelaah dan
merevisi sebuah teks. Berikut ini langkah-langkah
dalam menelaah dan merevisi teks.

a. Membaca teks
Sebelum melakukan kegiatan menelaah dan
merevisi, kamu harus membaca dengan seksama teks
secara keseluruhan beberapa kali untuk mengetahui
kesalahan dan kekurangan teks.

b. Mencari kesalahan
Kegiatan selanjutnya adalah mencari kesalahan
teks, baik dilihat dari ketepatan judul, kebenaran
pengantar, ketepatan argumen, dan ketepatan
simpulan serta kesalahan bahasa, ejaan, dan tanda
baca.

c. Menelaah kesalahan
Setelah menemukan kesalahan dan kekurangan
yang terdapat dalam teks, maka kegiatan selanjutnya
adalah mempelajari atau meneliti kesalahan. Dalam
kegiatan ini, kamu juga harus mencari solusi dari
kesalahan yang telah ditemukan.

d. Merevisi teks
Setelah menelaah dan mencari solusi dari
kesalahan, maka kegiatan selanjutnya adalah merevisi
teks. Kesalahan dan kekurangan yang telah ditelaah,
maka kamu harus memperbaiki atau memperbaharui
teks dengan menuliskannya kembali sehingga menjadi
teks yang lebih sempurna.
TEKS BERITA

4. Mengkomunikasikan Teks Berita

Pada kegiatan mengkomunikasikan teks berita, Anda tidak terlepas


dari kegiatan menyampaikan teks, baik secara lisan maupun tulisan. Pada
kegiatan menyampaikan teks secara lisan, Anda harus mempelajari
bagaimana lafal, artikulasi, jeda, dan intonasi yang baik dalam berbicara.
Pada kegiatan menyampaikan teks secara tertulis, Anda harus mempelajari
dengan baik mengenai struktur kalimat, penggunaan unsur kebahasaan
(tanda baca, huruf kapital, konjungsi, dan kata depan), kekoherenan
paragraf. Jika hal-hal tersebut dikuasai dengan baik, penyampaian teks
editorial secara tertulis akan berjalan dengan baik.

4. Mengkonversi Teks Berita

Konversi adalah perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain.


Artinya, kegiatan mengonversi teks adalah kegiatan mengubah teks
tersebut ke bentuk teks lain tanpa mengubah struktur teks tersebut.
Misalnya, mengonversi teks berita ke bentuk teks deskripsi
(http://acehlook.com/langkah-langkah-konversi-teks/).
Langkah-langkah mengonversi teks berita ke bentuk teks
deskripsi adalah sebagai berikut: (1) membaca teks editorial dengan
cermat; (2) melakukan pendataan tentang informasi utama yang
terdapat pada teks editorial tersebut yang tujuannya agar isi penting teks
utama tidak hilang (masih ada kaitannya dengan bentuk teks yang
dikonversikan); (3) menentukan satu topik yang akan diangkat atau
memilih satu pernyataan pada teks editorial untuk kemudian
dikembangkan ke dalam bentuk teks eksposisi; (4) menggunakan
bahasa yang singkat, jelas; dan padu; dan (5) mengonversi teks editorial
ke bentuk teks eksposisi.
TEKS BERITA
Contoh Mengubah Teks Berita ke dalam Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses 'mengapa '
dan 'bagaimana' kejadian -kejadian alam, sosial,ilmu pengetahuan, budaya
dan lainnya dapat terjadi.

TEKS BERITA :
RATUSAN WARGA DI MALANG BEREBUT AIR BERSIH

Malang, Kompas.com – Ratusan warga di Desa Wonorejo,


Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur antre dalam
pembagian air minum yang di berikan oleh Palang Merah Indonesia
(PMI) Kabupaten Malang, Rabu (26/9/2012) siang Warga di Desa
tersebut sudah sejak juli lalu mengalami kekeringan dan krisis air
bersih. Tak hanya itu, air untuk kebutuhan tanaman pun tidak ada
sehingga terpaksa mereka biarkan tanaman itu mati kekeringan.
Pihak PMI Kabupaten Malang memberikan bantuan air minum
secara langsung dengan mendatangi warga setempat. Pada saat
tangki air dari PMI tiba di rumah seorang warga, tanpa di suruh,
ratusan warga langsung menyerbu tangki air dengan membawa
jeriken. “Tolong jerikennya dijejer denga tertib. Jangan berebut,”
ujar petugas PMI pada warga. Namun, imbauan petugas PMI itu
tidak digubris. Warga malah berebut menaruh jeriken di depan
tangki agar lebih dulu mendapatkan air. Salah seorang warga, Sri
Wahyudi (26) mengatakan, sudah sejak juli lalu dia dan warga lain
di Desa Wonorejo mengalami krisis air bersih akibat kekeringan.
“Air minum dan untuk memasak tidak ada. Tanaman mati semua
karena tak ada air. Baru sekarang aada bantuan air ke sini.
Sebelumnya harus ambil di sumur tetangga Desa sebelah. Jauh
dari sini. Warga harus jalan kaki,” aku Sri. Sementara itu,
Sekretariat Desa (Sekdes) Wonorejo Jun Eko Rakhmad, yang
ditemui di lokasi pembagian air mengatakan, krisi air di Desa
Wonorejo sudah berlangsung sejak juli lalu. “Setelah mengajukan
bantuan air minum ke Kabupaten Malang, baru sekarang
terpenuhi,” aku Eko. Eko berharap, pemerintah Kabupaten Malang,
terus memberikan bantuan air minum untuk warga di Desa
Wonorejo, minimal dua hari sekali. “ di Desa ini sama sekali tak ada
air. Total KK (Kepala Keluarga, red) yang krisi air bersih sebanyak
350 KK. Sedangkan warga di sini ada 1970 KK. Memang da
tandong, tapi kosong semua,” katanya. Selain tandong yang
sudah kosong, sumur milik warga juga kering.” Ada sebagian yang
tidak kering. Tapi satu sumur hanya berdebit 2,5 liter. “selama ini
TEKS BERITA

sumur itu yang dipakai sekitar 350 KK, dengan cara bergiliran dalam dua
hari sekali, “ Kata Eko. Kasubsi Penanggulangan Bencana PMI
Kabupaten Malang Mudji Utomo mengatakan, air yang didistribusikan ke
Desa Wonorejo sebanyak 10.000 liter. “ isi tangkiair sebanyak 5000 liter.
Untuk hari ini ada 10.000 liter,” Kata Mudji. Pengiriman air ke warga
Wonorejo ini, menurut Mudji, sesuai dengan permintaan yang masuk ke
Kabupaten Malang,” Selama ini baru satu desa yang minta pengiriman
air. Desa lain belum ada. Pada Februari lalu, pihak PMI sudah pernah
mendistribusikan air di Desa setempat. Program ini di lakukan secara
bergantian, yakni oleh badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB),
PMI, PDAM dan Cipta Karya, “ katanya.

MENJADI TEKS EKSPLANASI : BERKURANGNYA AIR BERSIH

Air adalah kebutuhan paling pokok manusia, sehingga


manusia membutuhkan beberapa liter air dalam sehari. Air bersih
adalah satu satu air yang tidak mengandung kuman-kuman
penyebab penyakit. Seperti: typhus, Cholera, Disentri dan bakteri-
bakteri Patogen penyebab penyakit. Air hamper menutupi 71% di
permukaan bumi, namun hanya ada 6% air bersih.
Sekarang sanatlah sulit untuk mendapatkan air bersih.
Sebagian besar di sebabkan ulah manusia. Pada saat ini,
kecerobohan manusia yang sering terjadi membuang limbah ke
sugai, yang menyebabkan air menjadi keruh dan kotor. JIka sungai
keruh maka air yang mengalir ke warga juga ikut menjadi keruh dan
terkotori oleh limbah tersebut. Keadaan ini merupakan faktor
penyebab utama terjadinya krisis air bersih di Indonesia.
Oleh karena itu, banyak daerah yang mengalami kekurangan
air bersih. Ada salah satu Desa yaitu Desa Wonorejo, Kecamatan
Singosari, kabupaten Malang, Jawa Timur yang menjadi pusat
perhatian pemerintah untuk mengatasi agar tidak mengalami
kekurangan air bersih.
Saat ini, warga sangat membutuhkan air untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, kebutuhan tanaman juga semakin langka,
membiarkan tanamanitu mati kekeringan, selain tandong yang
sudah kosong, sumur milik warga juga kering. Kemudian, pihak PMI
Kabupaten Malang, memberikan bantuan air minum secara
langsung dengan mendatangi warga setempat , tanpa di suruh
warga langsung berebut menyerbu tangki dari PMI dengan
membawa jeriken.
Air merupakan zat atau unsur yang sangat penting bagi
semua makhluk hidup di bumi ini. Akibat pembuangan limbah ke
sungai yang di lakukan secara terus menerus, juga di sebabkanoleh
penggundulan hutan, global warming, sehingga kita harus menjaga
TEKS BERITA
air bersih agar tetap bersih dan tidak keruh, yang lambat laun akan
menyeabkan krisis air bersih.

C. RANGKUMAN

1. Teks berita adalah teks yang berisi suatu peristiwa atau


kejadian fakta / faktual yang diinformasikan baik berupa lisan
dan tulis.
2. teks berita juga berfungsi sebagai media pengajaran bagi
pembaca tentang peristiwa atau insiden yang terjadi.
3. Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu persuratkabaran, pokok-
pokok informasi itu terangkum dalam rumus 5W + 1H atau
disingkat dengan ADIKSIMBA (Apa, DI mana, Kapan, Siapa,
Mengapa, BAgaimana).
4. Kaidah teks berita berupa informasi yang disajikan bersifat
aktual dan terbuka untuk umum.
5. Dalam memproduksi teks berita, akan melalui beberapa tahap
berikut: (1) membuat rancangan teks; (2) menyusun teks; (3)
merevisi teks; (4) mengkomunikasikan teks; dan (5)
mengonversi teks.
TEKS BERITA

D. EVALUASI

Untuk mengikat pemahaman Ananda tentang materi


teks berita, jawablah dengan singkat, padat, jelas, dan
menggunakan kalimat Ananda sendiri. Jangan meniru
kalimat atau penggunaan bahasa yang ada dalam uraian
materi ajar. Selain itu, tampilkanlah contoh atas jawaban
Ananda jika diperlukan.

(1) Apakah yang dimaksudkan dengan teks berita? Apakah


perbedaan antara teks berita (critical review) dengan
teks cerita ulang sejarah (recount)? Berilah contoh!

(2) Jelaskan kembali struktur teks berita!

(3) Bagaimana karakteristik penggunaan bahasa dalam teks


berita!

(4) Buatlah sebuah teks berita tentang pendidikan!

(5) Konversilah teks ulang sejarah menjadi teks berita!


TEKS BERITA
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Berita
Kelas : XII
Semester : Satu

MEMAHAMI TEKS BERITA

3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita sejarah, berita, iklan,
editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan maupun
tulis.

1. Peserta didik menjelaskan struktur teks


INDIKATOR
berita dengan tepat

Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan


Penyebrangan Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut
barang bahan pokok. Tingginya arus truk daam dua hari terakhir
berkaitan dengan adanya larangan melintas bagi truk nonsembilan
bahan pokok (sembako) pada 21-25 November. Larangan itu
berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua, truk gandeng, truk
tempelan dan truk kontainer. Akhirnya macet yang sangat
panjang tidak terelakkan oleh para pengemudi. Karena tidak
hanya truk saja yang menggunakan Pelabuhan Penyebrangan
Merak tersebut.

1. Cuplikan berita di atas dikategorikan ke dalam….


1. KD 3.1 a. Memahami
Judul berita Isi Baik Melalui Lisan Maupun
b. Kepala berita
Tulisan c. Tubuh berita
d. Bagian berita
e. Ekor berita
Kompetensi Dasar
TEKS BERITA

2. Peserta didik menjelaskan isi teks berita


INDIKATOR dengan tepat

2. Pertanyaan yang tidak sesuai dengan cuplikan berita di


atas adalah….
a. Siapa yang mengalami peristiwa itu?
b. Di mana terjadinya peristiwa itu?
c. Kapan terjadinya peristiwa itu?
d. Mengapa peristiwa itu terjadi?
e. Bagaimana proses peristiwanya?
3. Bagian awal cuplikan di atas merupakan uraian dari
jawaban atas pernyataan….
a. Menjelaskan peristiwa apa?
b. Kapan peristiwa itu terjadi?
c. Di mana peristiwa itu terjadi?
d. Siapa yang mengalami kejadian itu?
e. Mengapa peristiwa itu terjadi?
TEKS BERITA

3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita sejarah, berita, iklan,
editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan maupun
tulis.

3. Peserta didik menjelaskan ciri kebahasan


INDIKATOR teks berita dengan tepat

4. Kaidah kebahasaan yang menjadi karakteristik berita


dalam cuplikan di atas adalah….
a. Penggunaan konjungsi temporal
b. Penggunaan konjungsi kausalitas
c. Penggunaan konjungsi kronologis
d. Penggunaan kalimat tidak langsung
e. Penggunaan keterangan waktu dan tempat
5. Kalimat yang menerangkan waktu pada kalimat….
a. Pertama
b. Kedua
c. Pertama dan Kelima
d. Keempat
e. Ketiga
TEKS BERITA

MEMBANDINGKAN TEKS BERITA

Kompetensi Dasar

3.2 Membandingkan teks cerita sejarah, berita, iklan,


editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan
maupun tulis.

Peserta didik mampu membandingkan teks


INDIKATOR berita dengan teks cerita ulang sejarah baik
melalui lisan maupun tulisan dengan benar.

Sejarah Singkat Bandung Lautan Api


Suatu hari di Bulan Maret 1946, dalam waktu tujuh jam,
sekitar 200.000 penduduk mengukir sejarah dengan membakar rumah
dan harta benda mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di
selatan. Beberapa tahun kemudian, lagu “Halo Halo Bandung” ditulis
untuk melambangkan emosi mereka, seiring janji akan kembali ke
kota tercinta, yang sekarang telah menjadi lautan api. Setelah
ProklamasiKemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia belum
sepenuhnya merdeka. Kemerdekaan harus dicapai sedikit demi
sedikit melalui perjuangan rakyat yang rela mengorbankan segalanya.
Setelah Jepang kalah, tentara Inggris datang untuk melucuti tentara
Jepang. Mereka berkomplot dengan Belanda dan memperalat Jepang
untuk menjajah kembali Indonesia. Jejak Perjuangan “Bandung
Lautan Api” membawa kita menelusuri kembali berbagai kejadian di
Bandung yang berpuncak pada suatu malam mencekam, saat
penduduk melarikan diri, mengungsi, di tengah kobaran api dan
tembakan musuh.
TEKS BERITA

Banjir di Bandung, Ribuan Rumah Terendam 2


Meter. Minggu, 7 Februari 2010 - 19:37 WIB
BANDUNG (Pos Kota) – Amukan banjir yang melanda di kampung
Cieunteung, Baleendah Kabupaten Bandung masih belum mereda.
Sudah hampir sepekan ribuan rumah warga terendam banjir hingga,
Minggu warga punmasih berjubel di beberapa tempat pengungsian
yang ada di wilayah tersebut.

Di kabarkan, buntut banjir setinggi 2 meter itu pun merobohkan


enam rumah. Berdasar catatan di kantor Kecamatan Baleendah enam
rumah yang ronoh Minggu akibat tak tahan terendam air. Rumah itu
ambruk akibat lapuknya kayu-kayu setelah direndam banjir hampir
sepekan. “Tak ada korban jiwa karena saat rumah yang ambruk
kosong dan sudah ditinggal mengungsi oleh pemilik,” kata Dadang,
45, pegawai kantor kecamatan.

Dia menjelaskan, rumah yang mabruk itu terjadi dalam kurun waktu
dua hari. Dua rumah ambruk pada Jumnat malam, kemudian sisanya
menyusul Sabtu malam. Hingga Minggu sore, kata Dadang, tak ada
lagi laporan menganai ambruknya rumah. ” Yang jelas ribuan rumah
masih terendam setinggi 2 meter,” katanya. Untuk menyelamatkan
warga, pihak Pemda Kabupaten Sumedang sudah memerintahkan
warga supaya mengungsi hingga waktu yang belum ditentukan.
Ribuan pengungsi kini di tampung, di mesjid, kantor kelurahan,
kecamatan, dan gedung serba guna milik PDI-P Kecamatan
Baleendah.

Di sisi lain dadang pun menyoroti, kondisi perekonomian di


baleendah kini mengalami kelumpuhan. Ribuan warga sama sekali
tak bisa beraktifitas lantaran rendaman air masih tinggi. Akibatnya,
kebutuhan makanan dan minuman praktis morat-marit. ” Sudah
semingngu warga berdiam di pengungsian. Semua aktifitas warga
lumpuh,”. Berdasar pemantauan, lanjutnya, air banjir kini masih
tetap menduduki semua wilayah di Kampung Cieunteung.
Kabupaten Bandung. Dia belum bisa memperediksi kapan banjir itu
surut, pasalnya hujan deras setiap hari masih terus turun di
Bandung.(dono/dms)
TEKS BERITA
6. Identifikasikanlah kedua teks tersebut dari segi
isi!
7. Identifikasikanlah kedua teks tersebut dari segi
struktur!
8. Identifikasikanlah kedua teks tersebut dari segi
ciri bahasa!
9. Bandingkanlah kedua teks tersebut dengan
berpedoman pada hasil pengidentifikasian isi,
struktur, dan ciri bahasa yang sudah kamu
kerjakan pada soal nomor 1, 2, dan 3!

MENGIDENTIFIKASIKAN TEKS BERITA

Kompetensi Dasar

3.4 Mengidentifikasi karakteristik teks berita secara lisan maupun


tulis

Peserta didik mampu mengidentifikasi struktur


INDIKATOR
teks berita secara benar.
TEKS BERITA
"Dua arca Budha dari masa Kerajaan Sriwijaya yang
berharga lebih dari Rp 10 miliar dilaporkan dicuri dari
sebuah rumah di kawasan Adelaide Hill, sekitar
setengah jam dari kota Adelaide, Australia Selatan.
Patung ini kabarnya ditemukan dalam penggalian di
Pulau Kalimantan di tahun 1984.
Menurut keterangan polisi, kedua arca tersebut
dilaporkan hilang setelah polisi mendatangi sebuah
rumah di kawasan Ashton hari Rabu (13/11/2013)
setelah alarm berbunyi di rumah tersebut.
Tidak seorang pun berada di rumah ketika polisi datang
dan pintu depan sudah terbuka. Kedua patung tersebut,
setinggi 70 cm dan 95 cm berasal dari Jaman Sriwijaya,
yang menguasai banyak wilayah yang sekarang menjadi
Indonesia antara abad ketujuh sampai ke-13.
Menurut polisi, kedua patung itu bernilai antara 500 ribu
dolar sampai 1 juta dollar (antara Rp 5 sampai Rp 10
miliar). Dikatakan beberapa hari sebelum kejadian,
sebuah mobil Ford Falcon terlihat di parkir di seberang
rumah tersebut. Tidak disebutkan mengapa seorang
pemilik rumah di Adelaide ini bisa memiliki kedua arca
yang berasal dari Indonesia tersebut.

Jawablan pertanyaan di bawah ini sesuai teks di atas!


1. Apa isi berita tersebut?
2. Dimana peristiwa itu terjadi?
3. Kapan peristiwa itu terjadi?
4. Bagaimana Peristiwa itu terjadi?
5. Mengapa peristiwa itu bisa terjadi?
TEKS BERITA
MENGINTERPRETASI TEKS BERITA

Kompetensi Dasar

4.1 Menginterpretasi makna teks cerita sejarah, berita, iklan,


editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan
maupun tulis.

Peserta didik mampu menginterpretasi makna teks


INDIKATOR
berita dengan tepat.

Liputan6.com, Depok - Pemerintah menghentikan sementara pelaksanaan Kurikulum 2013 dan kembali
menggunakan Kurikulum 2006. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai, sistem pendidikan di Indonesia
yang berubah tiap tahun menjadi kurang efisien. "Tiap tahun mengubah sistem, tidak efisien. Karena
tetap saja ada hal-hal prinsip yang mendasar," kata JK dalam acara Rembuk Nasional Pendidikan dan
Kebudayaan Nasional 2015, di Balai Diklat Dikbud Depok, Jawa Barat, Senin (30/3/2015).

Jusuf Kalla mengatakan, perubahan sistem yang terjadi tidak pernah menghapuskan 3 unsur pokok,
yaitu membaca, mendengarkan, dan diskusi. Perubahan sistem hanya melebihi satu unsur dan
mengurangi unsur lainnya. "(Kalau mengubah sistem) itu beda-beda sedikit, dulu mendengarkan guru,
sekarang jadi mendengarkan dan bisa berdiskusi dengan guru. Zaman saya mana boleh seperti itu," ujar
JK.

Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Rasyid Baswedan memutuskan
menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di seluruh Indonesia. Kurikulum 2013 selanjutnya diperbaiki
dan dikembangkan melalui sekolah-sekolah yang sejak Juli 2013 telah menerapkannya. "Proses
penyempurnaan Kurikulum 2013 tidak berhenti, akan diperbaiki dan dikembangkan, serta dilaksanakan
di sekolah-sekolah percontohan yang selama ini telah menggunakan Kurikulum 2013 selama 3 semester
terakhir," kata Mendikbud Anies Baswedan di Kemdikbud Jakarta, Jumat 5 Desember 2014.

Implementasi Kurikulum 2013 secara bertahap dan terbatas telah dilakukan pada Tahun Pelajaran
2013/2014 di 6.221 sekolah di 295 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Hanya sekolah-sekolah inilah
yang diwajibkan menjalankan kurikulum tersebut sebagai tempat untuk memperbaiki dan
mengembangkan Kurikulum 2013 ini.

Selain sekolah tersebut, sekolah yang baru menerapkan satu semester Kurikulum 2013 akan tetap
menggunakan Kurikulum 2006 sampai mereka benar-benar siap menerapkan Kurikulum 2013.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengambil keputusan ini berdasarkan fakta
bahwa sebagian besar sekolah belum siap melaksanakan Kurikulum 2013 karena beberapa hal, antara
lain masalah kesiapan buku, sistem penilaian, penataran guru, pendampingan guru dan pelatihan Kepala
Sekolah. (Mvi/Mut)
TEKS BERITA
Nah, setelah membaca teks tanggapan kritis
di atas, isilah lembar jawaban di bawah ini!

1. Inventarislah istilah dan ungkapan yang ditemukan dalam teks tersebut


ke dalam tabel berikut ini!
No. Istilah Ungkapan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1. Carilah makna dari istilah dan ungkapan yang telah ditemukan di dalam kamus,
kemudian jadikanlah ke dalam bentuk kalimat dengan benar!
1. Istilah : ………………………………………………………...................................................................
Makna : ……………………………………………………………………………………………………………………….
Kalimat : ……………………………………………………………………………………………………………………….
2. Istilah : ………………………………………………………...................................................................
Makna : ……………………………………………………………………………………………………………………….
Kalimat : ……………………………………………………………………………………………………………………….
3. Istilah : ………………………………………………………...................................................................
Makna : ……………………………………………………………………………………………………………………….
Kalimat : ……………………………………………………………………………………………………………………….
4. Istilah : ………………………………………………………...................................................................
Makna : ……………………………………………………………………………………………………………………….
Kalimat : ……………………………………………………………………………………………………………………….
5. Istilah : ………………………………………………………...................................................................
Makna : ……………………………………………………………………………………………………………………….
Kalimat : ……………………………………………………………………………………………………………………….
TEKS BERITA

MEMPRODUKSI TEKS BERITA

Kompetensi Dasar

4.2 Memproduksi teks berita yang koheren sesuai dengan


karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan

1. Peserta didik terampil memproduksi teks berita


INDIKATOR secara benar

1. Buatlah kerangka teks berita yang akan dibuat sesuai topik yang telah ditentukan!

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………
TEKS BERITA
4.2 Memproduksi teks berita yang koheren sesuai dengan
karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan

2. Peserta didik mampu menulis teks berita


INDIKATOR
yang koheren sesuai dengan karakteristik
teks dengan benar.

2. Berdasarkan kerangka di atas, buatlah teks berita sesuai dengan struktur dan ciri
kebahasaannya!

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………
TEKS BERITA

MENYUNTING TEKS BERITA

Kompetensi Dasar

4.3 Menyunting teks berita, sesuai dengan struktur dan kaidah teks
baik secara lisan maupun tulis

1. Peserta didik terampil menyunting teks berita


INDIKATOR secara benar
TEKS BERITA
1. Suntinglah teks di atas berdasarkan,
a. Kesatuan ide pokok!
……………………………………………………
……………………………………………………
….............................................................................
.............................................................................
b. Berdasarkan strukturnya!
……………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………….
…………………………………………………..

MENGABTRAKSIKAN TEKS BERITA

Kompetensi Dasar

4.4 Mengabstraksi teks berita secara lisan maupun tulisa

Peserta didik terampil mengabstraksi teks berita secara


INDIKATOR benar

1. Abstraksikanlah teks berita “Banjir di Bandung, Ribuan


Rumah Terendam 2 Meter” di atas tersebut sehingga
maknanya dapat dipahami dengan mudah!

2. Abstraksikanlah teks berita “Pelabuhan Penyebrangan


Merak” di atas tersebut sehingga maknanya dapat
dipahami dengan mudah!
TEKS BERITA

MENGONVERSI TEKS BERITA

Kompetensi Dasar

4.5 Mengkonversi teks berita ke dalam bentuk yang lain sesuai


dengan kaidah teks baik secara lisan maupun tulis

Peserta didik mampu mengkonversi teks berita menjadi


INDIKATOR teks deskripsi

1. Konversilah teks berita olahraga pada koran harian


kompas ke teks deskripsi sebanyak tiga paragraf!
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………

2. Konversilah teks berita politik pada koran harian


singgalang ke teks cerpen!
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………….......
TEKS BERITA

E. REFERENSI

----. 2009. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang


disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung:
Yrama Widia.
Atmazaki. 2009. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang : UNP
Press.
Djiwandono, Soenardi. 2011. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar
Bahasa. Jakarta : PT Indeks.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Manaf, Ngusman Abdul. 2008: Semantik: Teori dan Terapannya dalam
Bahasa Indonesia. Padang: Sukabina Offset.
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Kosasih, Endang. 2014. Jenis-jenis teks. Bandung : Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai