Anda di halaman 1dari 27

MATERI AJAR

Satuan Pendidikan : SMP MIMI


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Berita
Waktu : 4 x 40 menit
Kelas/Semester : VIII/1

KOMPETENSI INTI

Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk


kompetensi yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi
sikap sosial, (3) kompetensi pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleransi, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menetapkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”,
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran seta kebutuhan dan kondisi peserta titik.
Penumbuhan dan penembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan digunakan sebagai dasar bagi guru
dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan perdaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta, menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minantnya untuk memecahkan masalah.
KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita (membanggakan dan
memotivasi) yang didengar dan dibaca.
3.2 Menelaah Struktur dan kebahasaan teks berita yang didengar atau dibaca.
4.1 Menyimpulkan isi dari berita (membanggakan dan memotivasi) yang
didengar dan dibaca.
4.2 Menyajikan data, informasi dalam bentuk berita secara lisan dan tulis
dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan (lafal,
intonasi, mimik, kinesik).
A. ORIENTAS
I

Tentu Ananda pernah membaca berita bukan? Atau Ananda sendiri


yang mengalami hal yang diberitakan disebuah media cetak bahkan media
elektronik? Banyak hal yang terjadi di dalam kehidupan kita. Ada kejadian
yang membuat kita senang dan ada juga sebaliknya kejadian yang membuat
kita jadi bersedih. Kejadian atau peristiwa yang kita alami pun terkadang kita
sudah menyangka bahwa itu akan terjadi pada kita nantinya. Contohnya,
mendapatkan penghargaan mengikuti ujian akhir nasional diumumkan ketika
upacara memperingati 17 Agustus yang diikuti oleh bebrapa instansi, baik
instansi pemeritahan dan instansi swasta, mulai dari siswa pendidikan usia
dini sampai mahasiswa perguruan tinggi.
Tahukan Ananda bahwa banyak berita di dalam kehidupan ini.
Sebuah berita itu bersifatnya nyata tidak boleh berupa rekaan. Pada materi
kali ini kita akan membicarakan secara bersama-sama tentang teks berita.
B. MATERI

1. Memahami

Setelah membaca, memahami, dan mengerjakan latihan-latihan yang


ada dalam LKS dan materi ajar ini, Ananda diharapkan akan lebih memahami
mengenai: (1) pengertian teks berita, (2) fungsi teks berita, (3) unsur-unsur teks
berita, (4) struktur teks berita, dan (5) ciri kebahasaan teks berita.

Pengertian Teks Berita

Berita di dalam kamus bahasa indonesia berarti kabar, informasi


(terutama yang resmi), atau laporan pers. Jadi, teks berita adalah teks yang
menyampaikan kabar atau informasi ke pada masyarakat. Selain itu, teks
berita juga dapat diartikan sebagai teks yang berisi suatu peristiwa atau
kejadian fakta/faktual yang diinformasikan secara tulis.
Berita sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah
peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi dan
disampaikan oleh wartawan di media massa.

Fungsi Teks Berita

Teks berita menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah kabar, informasi


(terutama yang resmi), atau laporan pers. Teks tersebut menyampaikan kabar
atau informasi, yakni tentang meningkatnya minat seseorang untuk memiliki
gadget yang canggih. Karena disusun oleh wartawan, teks tersebut layak
apabila kategorikan ke dalam laporan pers.
Nah, ternyata teks berita adalah teks yang berisi suatu peristiwa atau
kejadian fakta / faktual yang diinformasikan baik berupa lisan dan tulis.
Selain itu, teks berita juga memberikan pandangan partisipan dalam cerita
kepada pembaca untuk mengetahui peristiwa yang terjadi disuatu daerah.
Unsur-unsur Teks Berita

Teks berita memiliki enam unsur penting di dalam penceritaan


peristiwa yang terdapat di dalamnya. Unsur-unsur itu adalah 5W+1H. Apa
yang dimaksud dengan 5W+1H itu? 5W+1H adalah rangkaian pertanyaan-
pertanyaan dasar mengenai kejadian yang sedang dibicarakan di dalam
berita. Pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut yaitu, what, where, when,
who, why, dan how. Nah, agar ananda dapat lebih memahami mengenai
unsur pembentuk berita, di bawah ini akan dijelaskan mengenai 5W+1H.

a. What
What merupakan pertanyaan mengenai peristiwa apa yang
diinformasikan. Jadi, berita yang baik adalah berita yang dapat
menjelaskan peristiwa apa yang sedang terjadi.
b. Where
Where merupakan pertanyaan tentang tempat dimana peristiwa itu
terjadi. Jadi, berita yang baik adalah berita yang dapat memberikan
informasi yang jelas mengenai lokasi terjadinya peristiwa.
c. When
When merupakan pertanyaan tentang kapan peristiwa itu terjadi.
d. Who
Who merupakan pertanyaan mengenai siapa saja yang terlibat di
dalam peristiwa yang sedang diberitakan.
e. Why
Why merupakan pertanyaan tentang mengapa peristiwa di dalam
berita itu dapat terjadi.
f. How
How merupakan pertanyaan tentang bagaimana peristiwa di dalam
berita itu terjadi.
Nah, berdasarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di ataslah
sebuah berita yang baik dapat terbentuk.
Struktur Teks Berita

Struktur adalah sesuatu yang dibangun dengan pola-pola tertentu.


Nah, perlu ananda ketahui bahwa struktur teks berita adalah pola
penyusunan suatu berita. Berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur
yang terdapat di dalam teks berita.

a. Orientasi Berita
Orientasi berita merupakan pembuka tentang peristiwa yang akan
dibicarakan.
b. Peristiwa
Peristiwa merupakan tahap inti dari berita. Pada bagian ini berita
dinarasikan dengan sedemikian rupa. Setiap peristiwa yang terjadi akan
dijelaskan pada tahap ini dari awal sampai akhir hingga tersajilah
beberapa fakta di dalam teks berita.
c. Sumber Berita
Sumber berita merupakan bagian teks berita yang berisi mengenai asal
didapatnya informasi yang diberitakan. Sumber berita biasanya terletak
di akhir teks berita, tapi tidak jarang pula ia bisa terletak di dalam berita
itu sendiri.
Ciri Kebahasaan Teks Berita

Di samping memiliki struktur, berita dibentuk oleh kaidah-kaidah


seperti berikut. Informasi yang disajikan bersifat aktual dan terbuka untuk
umum. Apabila diturunkan beberapa waktu setelahnya, teks itu tidak lagi
disebut berita, melainkan hanya bacaan biasa.bahasa yang digunakan
bersifat standar (baku). Agar lebih mudah dipahami oleh semua orang
(umum). Bahasa-bahasa yang bersifat populer maupun yang kedaerahan
akan dihindari oleh media-media nasional.
Ciri kebahasan yang menjadi karateristik teks berita adalah sebagai
berikut.
a. Adanya penggunaan kalimat langsung sebagai varian dari kalimat tidak
langsungnya. Hal itu berkaitan dengan pengutipan pernyataan-
pernyataan yang digunakan oleh narasumber berita.
Contoh:

Kalimat Tidak Langsung Kalimat Langsung


1) Ketika ditanya nomor telepon 1) “Kepala kantor sudah pulang
Kepala Sekolah, semua staf dari tadi,” ujar seorang
pengajar yang berada saat itu pegawai.
mengatakan tidak mengetahui 2) “Bagaimana bisa kapal
nomor telepon pimpinannya. diizinkan berlayar jika kepala
2) Menurut Kapolsek, saat ini Syahbandar tidak berada di
terjadi peningkatan tempat?” tanya John Laoh,
penumpang sekitar 50 persen salah satu wartawan cetak di
dibandingka dengan hari biasa. Manado.
b. Adanya pengunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang
kata yang diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat
langsung menjadi kalimat tidak langsung.
Contoh :
1) Sejumlah staf PLN Padang mengatakan bahwa Kepala PLN
Padang sudah pulang.
2) Ary mengatakan bahwa ibunya tengah dalam keadaan pingsan
dan tidak ada satu pun orang di rumah yang bisa membawa ke
rumah sakit.
c. Banyaknya penggunaan kata kerja mental, seperti mengatakan,
menyebutkan, menjelaskan, menanyakan, memikirkan, mengutarakan,
membantah, mengkritik, menolak, berkelik.
Contoh :
1) Warga Pekanbaru pun menyambut hujan ini dengan bahagia. Ada
kelegaan bagi mereka setelah sekian lama diselimuti kabut asap.
2) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan
status Gunung Slamet meningkat ke level waspada. Masyarakat
dihimbau untuk mewaspadai aktivitas gunung tersebut.
d. Adanya penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai
konsekuensi dari perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup
unsur kapan (when) dan di mana (where).
Contoh :
1) Sekitar pukul 12.45 WIB (15/3/2015), langit Riau tampak
mendung.
2) Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala richter (SR) menerjang
Maluku pagi ini (Ahad, 16/3).
e. Adanya penggunaan konjungsi yang bermakna kronologis (temporal)
atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya.
Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti
pola kronologis (urutan waktu).
Contoh :
1) Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak
mendung. Tak lama kemudian, huja yang diharapkan semua
masyarakat akhirnya pun turun.hujan yang turun di siang bolong ini
memang tidak terlalu deras.
2) Siang ini hujan turun di Pekanbaru, Riau setelah dua bulan kering
dan disertai kabut asap akibat kebakaran hutan. Hujan ini turun
berkat garam yang ditabur di langit Pekanbaru.
3) Peningkatan kegempaan sudah berlangsung sejak 2 maret 2014
hingga sekarang.
Contoh Teks Berita

Ekstrak Propolis Bantu Percepat Pemulihan

Jakarta - Uji klinis di RSPAD Gatot Soebroto, ekstrak propolis


mempercepat proses kesembuhan pasien demam berdarah dengue. Pasien
yang mendapat terapi tambahan ekstrak propolis menjalani rawat inap lebih
singkat.
Senyawa ekstrak propolis dinilai efektif sebagai terapi tambahan bagi
pasien demam berdarah dengue. "Terapi diberikan hari ketiga atau keempat
perawatan kepada pasien derajat satu atau pada tahap belum mengalami
kebocoran di pembuluh darah," kata Kepala Divisi Penyakit Tropik dan
Infeksi Departemen Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto, Letnan
Kolonel (Ckm) Soroy Lardo, di Jakarta, Kamis (5/3), saat publikasi
"Efektivitas Senyawa Uji Klinis Pasien Demam Berdarah Dengue.
Soroy merupakan salah satu peneliti pada uji klinis itu. Peneliti lain
adalah dokter spesialis penyakit dalam Kolonel (Ckm) Djoko Wibisino,
dokter spesialis kesehatan jiwa Letkol (Ckm) Bagus Sulistyo Budhi, dan
dokter asisten pada Departemen Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto
Yongkie Iswandi Purnama.
Propolis adalah bahan perekat yang dikumpulkan lebah untuk
membuat sarang steril. Tim peneliti menguji senyawa ekstrak propolis yang
merupakan kombinasi propolis dari sejumlah negara, antara lain Amerika
Serikat, Tiongkok, dan negara di Eropa.
Menurut Soroy, tim menguji efek anti inflamasi (anti peradangan)
pada senyawa itu. Riset selama Mei 2012-Juli 2013 di Divisi Penyakit
Dalam RSPAD Gatot Soebroto bermetode uji acak terkendali. Tercatat 63
pasien berusia 17-50 tahun mengikuti uji klinis. Rinciannya, 31 pasien pada
kelompok dengan terapi ekstrak propolis, sedangkan 32 pasien pada
kelompok plasebo (tanpa terapi ekstrak propolis). Dosis ekstrak propolis
tiga kali dua kapsul per hari selama tujuh hari dengan takaran 200 miligram
per kapsul.
Hasilnya, jumlah trombosit pasien yang diberi ekstrak propolis lebih
cepat naik daripada pasien kelompok plasebo, mulai hari ketiga hingga
ketujuh. Hari ketujuh, jumlah trombosit pasien dengan ekstrak propolis pun
rata-rata menjalani rawat inap 4,69 hari, lebih singkat dibandingkan dengan
kelompok plasebo (rata-rata 5,46 hari).
Bagus menambahkan, ia tak menemukan efek samping dari terapi ekstrak
propolis. Apalagi, selama ini konsumsi produk lebah dan madu aman di
masyarakat. "Ada enam pasien tak melanjutkan pengujian karena muntah.
Namun, orang sakit demam memang juga merasakan mual," ujarnya.

Soal Bocor, UN Diulang???


[Terkini News] Jakarta – Bocornya soal ujian nasional untuk tingkat
SMP yang dilaksanakan pada Rabu, 23 April 2015 merupakan berita besar
untuk pelaksanaan ujian tahun ini. Menteri Pendidikan, Anies Baswedan
menuturkan bahwa pelaku yang membocorkan soal ujian telah diselidiki. Ia
menjelaskan bahwa pelaku pembocoran akan diproses hukum sesuai pasal
yang berlaku.
Dari hasil verifikasi yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan
(PUSPENDIK) Balitbang Kemendikbud, ditemukan sebanyak 30 buklet
soal dari 11.730 yang diunggah ke internet secara ilegal. Setelah
mendapatkan laporan tersebut, Menteri Pendidikan segera berkoordinasi
dengan Menteri Komunikasi dan Informasi untuk memblokir tautan di
Google yang berisi konten ilegal tersebut. Koordinasi pun dilakukan dengan
pihak Google dalam upaya pemblokiran konten tersebut.
Diduga kebocoran soal UN ini melibatkan oknum dari pihak
percetakan negara RI yang merupakan tempat yang ditunjuk untuk
mencetak semua soal-soal ujian nasional. Penggeledahan pun dilakukan
secara internal oleh pihak percetakan untuk mengetahui dalang dibalik
peristiwa ini.
Bocornya soal UN ini masih menjadi pertimbangan Menteri
pendidikan untuk mengadakan ujian ulang atau tidak. Namun kemungkinan
besar ialah ujian tidak akan diulang, hal ini berdasarkan pertimbangan
menyangkut biaya pembuatan soal yang cukup besar.
Membandingkan Teks Berita dengan Teks Sejarah

Teks berita dan teks sejarah sama-sama tergolong dalam genre


faktual, yakni teks yang mengutamakan kebenaran fakta. Hanya saja teks
berita menyajikan fakta-fakta aktual, terbaru, dan terpopuler, teks sejarah
menyajikan fakta-fakta masa lampau. Kedua teks itu pasa umumnya disusun
dengan pola kronologis ataupun hubungan sebab akibat.
a. Pola kronologis ditandai oleh penggunaan konjungsi yang bermakna
urutan waktu, seperti kemudian, lalu, serta, mulanya, akhirnya.
b. Pola sebab akibat atau kausatlitas ditandai oleh penggunaan
konjungsi kausalitas, seperti karena, sebab, sebab itu, sehingga.

Teks sejarah tergolong ke dalam jenis teks faktual recount. Isinya


menceritakan kembali kejadian masa lampau dengan susunan setting
(orientasi), kejadian penting dan komentar tau kesimpulan. Sedangkan teks
berita dengan pola ADIKSIMBA (5W+1H) dengan bentuk piramida
terbalik.
Uji Pemahaman

Baca dan pahamilah berita di bawah ini. Setelah


Ananda selesai membaca berita berikut, analisislah
unsur 5W+1H yang terdapat di dalam berita dan
ceritakan kembali isi berita tersebut!

LEMBAGA SOSIAL ASKAR KAUNY


KEMBALI BERANGKATKAN 6 SANTRI KE MESIR

JAKARTA - Lembaga sosial di bidang pendidikan, Askar Kauny,


kembali memberikan beasiswa dan mengirimkan 6 santri belia usia 12-
17 tahun ke Mesir untuk menuntaskan hafalan Alquran dan Hadis.
Pimpinan Yayasan dan Ma'had Askar Kauny, Ustaz Bobby
Herwibowo menyampaikan pihaknya sudah sukses mengirimkan 3 santri
ke negeri Piramida itu. Setelah itu 6 santri ini adalah santri pilihan dan
terseleksi baik secara akademik dan kemampuan hafalan maupun ahlak
mereka selama menjadi santri di lembaga ini.
"Kami bekerja sama dengan Lembaga Wahatul Furqan pimpinan
Syeikh Ibrahim Amin di Mesir, selama 2 tahun para santri akan
dibimbing secara intensif agar ketika pulang nanti mereka sudah
menuntaskan hafalan Alquran 30 juz dengan mutqin beserta maknanya
dan hafal ribuan hadis, lengkap dengan sanad dan perawinya," kata
Bobby, di Sofyan Hotel, Cut Meutia, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2017).
Bobby menambahakan jika harapan para santri bisa belajar
langsung dari sumbernya. Sementara Askar Kauny sebagai lembaga
sosial berharap program tahunan ini tidak hanya dikhusukan bagi santri
yang berasal dari lembaga tersebut.
"Para santri disana akan belajar di sekolah-sekolah formal di Mesir
sehingga tidak hanya belajar ilmu Alquran dan Hadis namun juga ilmu-
ilmu umum," kata Bobby.

https://nasional.sindonews.com/read/1190619/15/lembaga-sosial-askar-kauny-
kembali-berangkatkan-6-santri-ke-mesir-1490176278
2. Memproduksi

Pada kegiatan memproduksi teks berita, Anda akan melalui beberapa


tahap berikut: (1) membuat rancangan teks berita; (2) menyusun teks berita; (3)
merevisi teks berita; dan (4) mengkomunikasikan teks berita.

Membuat Rancangan Teks Berita

Membuat rancangan merupakan kegiatan awal dalam menulis


berita. Pada kegiatan merancang berita ini hal yang sangat penting untuk
dipersiapkan adalah unsur 5W+1H, dari unsur 5W+1H inilah berita-
berita ini disusun. Sebuah berita yang baik adalah berita yang memiliki
kelengkapan keenam unsur berita tersebut.
a. Peristiwa apa yang terjadi dalam berita? (What)
Pameran karya inovasi ilmiah sains dan teknologi tingkat SMP se-
provinsi Sumatera Barat.
b. Siapa sajakah yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
Seluruh siswa SMP tingkat Provinsi Sumatera Barat, gubernur, dan
pejabat yang terkait.
c. Kapan peristiwa tersebut berlangsung?
Bertepatan dengan hari pendidikan nasional.
d. Dimana peristiwa itu berlangsung?
Di aula kantor Depdiknas Provinsi Sumatera Barat.
e. Mengapa kegiatan tersebut dilaksanakan?
Sebagai sarana mengekspresikan kreativitas, komunikasi antar
sekolah, dan perkembangan iptek.
f. Bagaimana kelangsungan peristiwa tersebut?
Sangat menarik perhatian dan mendapat respons positif dari banyak
pihak.
Menyusun Teks Berita

Kegiatan menyusun berita dapat dilakukan setelah Ananda selesai


mengumpulkan berbagai informasi penting yang diperlukan. Nah, setelah
Ananda selesai mencatat informasi dalam bentuk 5W+1H seperti contoh
sebelumnya, Ananda dapat menyusun berita tersebut seperti contoh di bawah
ini.

PAMERAN KARYA INOVASI


Peringatan Hadiknas di provonsi Sumatera Barat tahun ini sedikit berbeda
dari tahun-tahun sebelumnya. Hampir seluruh perhatian insan pendidikan se-
Sumatera Barat tertuju pada aula kantor Depdiknas provinsi Sumatera Barat.
Momen Hardiknas di provinsi Sumatera Barat tahun ini dimanfaatkan
oleh seluruh siswa SMP se-Sumatera Barat sebagai ajang adu kreativitas Sains
dan teknologi. Acara yang dibuka langsung oleh bapak gubernur ini, mampu
menunjukkan betapa besar tingkat kreativitas remaja-remaja SMP di provinsi
ini.
Beberapa karya yang dipajang di stan masing-masing sekolah benar-
benar membuktikan bahwa mereka layak mendapatkan acungan jempol.
Beberapa hasil karya-karya mereka yang banyak menarik perhatian di
antaranya rancangan dan miniatur kapal selam, teknologi mengolah limbah,
pengolahan lahan modern, tips pengawetan ikan, dan beberapa karya lainnya.
“Kegiatan semacam ini sangat perlu untuk terus digalakkan dan mendapat
dukungan. Selian dapat mengasah keterampilan para remaja di bidang Sains
dan teknologi, kegiatan ini dapat menjadi wahana bertukar pengalaman
antarsekolah. Hal yang jelas, kegiatang ini sangat bermanfaat bagi
perkembangan generasi muda, pendidikan, dan kemajuan bangsa.” Ujar
gubernur seusai mengunjungi salah satu stan peserta.
Nah, berdasarkan contoh kegiatan di atas dapat disimpulkan
langkah-langkah menulis teks berita adalah sebagai berikut.
Berikut ini ialah langkah-langkah menyusun berita, sebagai berikut:
a. Penemuan peristiwa atau kejadian
Isi berita berkaitan dengan peristiwa-peristiwa aktual. Jika tidak
muncul peristiwa seperti perampokan, bencana alam, kebakaran, dan
kejadian mendadak lainnya, pencari berita perlu mencari dan
menangkap kegiatan-kegiatan unik yang muncul di masyarakat.
b. Pencarian sumber berita
Agar isi berita akurat, penulis berita harus dapat menemukan tokoh
yang mampu memberikan informasi secara tepat peristiwa yang
akan diberitakan. Sebagai contoh untuk mendapatkan informasi
tentang data korban dan proses kejadian, penulis dapat
mewawancarai pihak kepolisian setempat.
c. Pewawancaraan
Wawancara dilakukan penulis berita untuk memperoleh fakta
tentang suatu kejadian, data korban, atau proses kejadian.
d. Pencatatan hal-hal penting
Selama proses pencarian informasi, penulis dapat dipandu dengan
pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana proses
terjadinya peristiwa.
e. Penyusunan berita
Penyusunan berita pada hakikatnya harus menggunakan bahasa yang
singkat dan jelas.
Menelaah dan Merevisi Teks Berita

Menelaah menurut KBBI adalah mempelajari atau meneliti.


Sedangkan merevisi adalah memperbaiki atau memperbarui. Berarti
menelah dan merevisi teks adalah kegiatan mempelajari atau meneliti
kesalahan dan kekurangan teks dan terampil memperbaiki atau
memperharui teks tersebut menjadi teks yang lebih sempurna. Dalam
pembelajaran kali ini, Ananda sekalian dituntut untuk bisa menemukan
kesalahan dalam teks berita. Setelah Ananda menemukan berbagai
bentuk kesalahan di dalam teks berita, Ananda dituntut untuk bisa
merevisi kesalahan tersebut. Sehingga setelah melalui proses menelaah
dan merevisi yang Ananda lakukan pada teks, teks tersebut bisa menjadi
lebih baik.
Untuk menelaah dan merevisi sebuah teks, Ananda harus memiliki
pedoman atau rambu-rambu sebagai acuan dalam menelaah sebuah teks.
Pedoman atau rambu-rambu tersebut bisa Ananda dapatkan pada buku
EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan) yang telah Ananda miliki. Adapaun
yang akan Ananda telaah dan revisi dari teks adalah sebagai berikut.
a. Pemakaian Huruf Kapital atau Huruf Besar dan Huruf Miring
1) Huruf Kapital atau Huruf Besar
2) Huruf Miring
b. Kata Depan di, ke, dan dari
c. Partikel
d. Pemakaian Tanda Baca
1) Tanda Titik
2) Tanda Koma
3) Tanda Titik Dua
4) Tanda Hubung
5) Tanda Tanya
Langkah-langkah Menelaah dan Merevisi
Untuk dapat menelaah dan merevisi teks dengan benar, Ananda
tentu harus tahu terlebih dahulu bagaimana langkah-langkah dalam
menelaah dan merevisi sebuah teks. Berikut ini langkah-langkah dalam
menelaah dan merevisi teks.
a. Membaca teks
Sebelum melakukan kegiatan menelaah dan merevisi, kamu harus
membaca dengan seksama teks secara keseluruhan beberapa kali untuk
mengetahui kesalahan dan kekurangan teks.
b. Mencari kesalahan
Kegiatan selanjutnya adalah mencari kesalahan teks, baik dilihat
dari ketepatan judul, kebenaran pengantar, ketepatan argumen, dan
ketepatan simpulan serta kesalahan bahasa, ejaan, dan tanda baca.
c. Menelaah kesalahan
Setelah menemukan kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam
teks, maka kegiatan selanjutnya adalah mempelajari atau meneliti
kesalahan. Dalam kegiatan ini, kamu juga harus mencari solusi dari
kesalahan yang telah ditemukan.
d. Merevisi teks
Setelah menelaah dan mencari solusi dari kesalahan, maka kegiatan
selanjutnya adalah merevisi teks. Kesalahan dan kekurangan yang telah
ditelaah, maka kamu harus memperbaiki atau memperbaharui teks
dengan menuliskannya kembali sehingga menjadi teks yang lebih
sempurna.
Mengkomunikasikan Teks Berita

Mengkomunikasikan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia


(KBBI) berarti pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksudkan dapat dipahamin.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan
mengkomunikasikan teks berita adalah kegiatan menyampaikan
informasi yang terdapat di dalam berita kepada khalayak ramai.
Dalam mengkomunikasikan berita secara lisan, terdapat enal hal
yang perlu diperhatikan.

a. Membaca dengan menggunakan lafal ucapan, yang tepat dan


jelas
b. Menggunakan intonasi yang baik
c. Membaca dengan memperhatikan tanda baca
d. Membaca dengan jelas kalimat kalimat dalam teks berita
e. Pandangan kadang kadang ditunjukan ke arah penyimak berita
f. Ekspresi wajah harus wajar
g.
C. RANGKUMAN
1. Teks berita adalah teks yang menyampaikan kabar atau informasi ke pada
masyarakat. Teks berita juga dapat diartikan sebagai teks yang berisi suatu
peristiwa atau kejadian fakta/faktual yang diinformasikan secara tulis.
2. Teks berita berfungsi untuk menyampaiakan informasi kepada khalayak.
3. Teks berita memiliki unsur 5W+1H yaitu what, where, when, who, why,
dan how.
4. Teks berita terdiri atas tiga struktur dalam pembentukanya, yaitu orientasi
berita, peristiwa, dan sumber berita.
5. Dalam memproduksi teks berita perlu diperhatikan langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Temukan peristiwa atau kejadian penting
b. Lakukan pencarian sumber berita
c. Lakukan wawancara dengan beberapa narasumber
d. Catat hal-hal penting
e. Susun berita sesuai dengan kaidah penulisan
D. Evaluasi

Untuk mengikat pemahaman Ananda tentang materi teks berita,


jawablah dengan singkat, padat, jelas, dan menggunakan kalimat Ananda
sendiri. Jangan meniru kalimat atau penggunaan bahasa yang ada dalam
uraian materi ajar. Selain itu, tampilkanlah contoh atas jawaban Ananda jika
diperlukan.
1. Apakah yang dimaksudkan dengan teks berita? Apakah perbedaan
antara teks berita (critical review) dengan teks cerita ulang sejarah
(recount)? Berilah contoh!
2. Jelaskan kembali unsur-unsur yang terdapat di dalam teks berita!
3. Jelaskan kembali struktur teks berita!
4. Bagaimana karakteristik penggunaan bahasa dalam teks berita!
5. Buatlah sebuah teks berita tentang pendidikan!
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Berita
Waktu : 4 x 40 menit
Kelas/Semester : VIII/1

3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita (membanggakan dan memotivasi)


yang didengar dan dibaca.

Peserta didik mampu menganalisis


Indikator unsur yang terdapat di dalam berita.

Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyebrangan


Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang bahan pokok.
Tingginya arus truk daam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya
larangan melintas bagi truk nonsembilan bahan pokok (sembako) pada 21-
25 November. Larangan itu berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua, truk
gandeng, truk tempelan dan truk kontainer. Akhirnya macet yang sangat
panjang tidak terelakkan oleh para pengemudi. Karena tidak hanya truk
saja yang menggunakan Pelabuhan Penyebrangan Merak tersebut.
1. Apa yang diinformasikan di dalam berita di atas?
a. Kondisi pelabuhan penyeberangan merak sepuluh hari
menjelang lebaran.
b. Jumlah truk yang masuk ke pelabuhan merak.
c. Berbagai larangan yang terdapat di pelabuhan merak.
d. Penyebab kemacetan di pelabuhan merak.
e. Kondisi pelabuhan penyeberangan merak.
3.2 Menelaah Struktur dan kebahasaan teks berita yang didengar atau dibaca.

1. Peserta didik menjelaskan struktur


Indikator
teks berita dengan tepat

Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyebrangan


Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang bahan pokok.
Tingginya arus truk daam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya
larangan melintas bagi truk nonsembilan bahan pokok (sembako) pada 21-
25 November. Larangan itu berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua, truk
gandeng, truk tempelan dan truk kontainer. Akhirnya macet yang sangat
panjang tidak terelakkan oleh para pengemudi. Karena tidak hanya truk saja
yang menggunakan Pelabuhan Penyebrangan Merak tersebut.

2. Cuplikan berita di atas dikategorikan ke dalam….


a. Judul berita
b. Kepala berita
c. Tubuh berita
d. Bagian berita
e. Ekor berita
2. Peserta didik menjelaskan ciri
Indikator
kebahasan teks berita dengan tepat

3. Kaidah kebahasaan yang menjadi karakteristik berita dalam cuplikan


di atas adalah….
a. Penggunaan konjungsi temporal
b. Penggunaan konjungsi kausalitas
c. Penggunaan konjungsi kronologis
d. Penggunaan kalimat tidak langsung
e. Penggunaan keterangan waktu dan tempat
4. Kalimat yang menerangkan waktu pada kalimat….
a. Pertama
b. Kedua
c. Pertama dan Kelima
d. Keempat
e. Ketiga
4.1 Menyimpulkan isi dari berita (membanggakan dan memotivasi) yang
didengar dan dibaca.

1. Peserta didik menjelaskan isi teks


Indikator
berita dengan tepat

5. Pertanyaan yang tidak sesuai dengan cuplikan berita di atas


adalah….
a. Siapa yang mengalami peristiwa itu?
b. Di mana terjadinya peristiwa itu?
c. Kapan terjadinya peristiwa itu?
d. Mengapa peristiwa itu terjadi?
e. Bagaimana proses peristiwanya?
6. Bagian awal cuplikan di atas merupakan uraian dari jawaban atas
pernyataan….
a. Menjelaskan peristiwa apa?
b. Kapan peristiwa itu terjadi?
c. Di mana peristiwa itu terjadi?
d. Siapa yang mengalami kejadian itu?
e. Mengapa peristiwa itu terjadi?
4.2 Menyajikan data, informasi dalam bentuk berita secara lisan dan tulis
dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan (lafal,
intonasi, mimik, kinesik).

1. Peserta didik mampu


Indikator
memproduksi teks berita secara
benar

1. Buatlah kerangka teks berita yang akan dibuat sesuai topik yang telah
ditentukan!

……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
2. Peserta didik mampu menulis teks
Indikator
berita yang koheren sesuai dengan
karakteristik teks dengan benar.

2. Berdasarkan kerangka di atas, buatlah teks berita sesuai dengan struktur


dan ciri kebahasaannya!

………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

REFERENSI
Atmazaki. 2009. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang : UNP
Press.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suntoro. 2009. “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita
Menggunakan Teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi)
Pada Siswa Kelas Viii A SMP Negeri 1 Cluwak Pati”. Semarang:
Universitas Semarang.
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

Anda mungkin juga menyukai