Anda di halaman 1dari 29

Bab 7 Menulis Feature

• Institut Ilmu Sosial dan


Manajemen STIAMI

• Dr (c) Saktisyahputra, S.Ikom, M.I.Kom, C.NLP,


CM.NLP, CESQ, CPS, CH, CHt, CMSP, CSTS,
CTHRNLP
Buku Referensi :
Seto. Indiwan. 2015. Pengantar Jurnalistik Teknik Penulisan Berita,
Artikel, & Feature. Tangerang. PT Matana Publishing Utama
Bab VII Menulis Feature
Menulis menurut sebagian besar orang adalah pekerjaan yang
teramat sulit, meski Arswendo bahwa “mengarang itu gampang”.

Apalagi untuk menulis di media massa, ternyata membutuhkan


banyak usaha dan upaya serta kiat dan tekniknya. (Indiwan 2015 :
83)
BAB VII MENULIS FEATURE
• Salah satu bentuk tulisan yang amat popular di media massa adalah tulisan
feature atau karangan khas.

• Feature dianggap bisa berperan menstimuli atau “merangsang” alur


pemikiran pembacanya. (Indiwan 2015 : 83)
BAB VII MENULIS FEATURE
•KARANGAN KHAS MEMILIKI CIRI KHUSUS JIKA DIBANDINGKAN
DENGAN PRODUK JURNALISTIK LAINNYA KARENA KARANGAN KHAS
BERPOTENSI MEMBERITAHU DAN SEKALIGUS MEMBERI
PEMAHAMAN KEPADA PEMBACA TENTANG PERISTIWA YANG
TERJADI DI TENGAH MASYARAKAT (INDIWAN 2015 : 83)
Bab VII Menulis Feature

Potensi seperti ini nyaris tak dimiliki oleh Berita Lempang (Straight
News) yang lebih mementingkan unsur-unsur 5W dan 1H.

Sedangkan saat menulis sebuah feature, seorang penulis atau


wartawan tidak hanya bergulat soal apakah nanti tulisannya
menarik atau tidak tetapi, bagaimana gaya serta teknik
penulisannya.

Lalu apa sebenarnya tulisan feature ini ? (Indiwan 2015 : 83)


I. Pada Mulanya Adalah Sebuah Feature
Sebelum melangkah jauh membahas kiat atau teknik menulis feature
ada baiknya kita mengenal apa itu sebenarnya feature.

Inilah batasan klasik dari feature. (Indiwan 2015 : 83)


I. Pada Mulanya Adalah Sebuah Feature

■ “Cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang


terutama dimaksudkan untuk menbuat senang dan memberi informasi
kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau segala
kehidupan”.

■ Tidak seperti penulisan berita biasa, penulisan feature memungkinkan


reporter atau si penulisnya “menciptakan” sebuah cerita. (Indiwan 2015 :
84)
I. PADA MULANYA ADALAH SEBUAH FEATURE
• Memang dia masih terikat etika bahwa apa yang ditulisnya tetap
harus“akurat”,artinya karangan fiktif dan khayalan tidak boleh.

• Tapi dari sauatu peristiwa dan keadaan, seseorang reporter bisa saja
menggagas sebuah feature. Kemudian dia setelah mengadakan
penelitian dan mengumpulkan bahan terhadap gagasannya itu, ida
menulis feature.(Indiwan 2015 :84)
I. PADA MULANYA ADALAH SEBUAHFEATURE
• Misalnya, Anda seorang wartawan atau calon wartawan yang biasa meliput bidang
pendidikan.

• Redaktur menugaskan Anda membuat sebuah tulisan yang terkait dengan hari
Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei.(Indiwan 2015 :84)
I. Pada Mulanya Adalah SebuahFeature

• Mungkin Anda bosan hanya menulis tentang sejarah Budi Utomo, atau Taman
Siswa.

• Gagasan Anda kemudian mengalir begitu saja ketika Anda melihat anak-anak
usia sekolah pada siang hari yang panas masih berjuang mencari sekeping rupiah
di perempatan lampu merah jalan Kebon Sirih, (Indiwan 2015 :84)
▪ Lalu, mulailah Anda tulis,“Anak-Anak Tanpa Masa Depan” yang
merupakan gagasan kreatif Anda melihat kondisi serta keadaan di
sekitar Anda.

▪ Hasilnya berupa feature yang menarik.(Indiwan 2015 :85)


I. PADA MULANYA ADALAH SEBUAH FEATURE
• Sisi lain yang terkait dengan penulisan feature adalah bahwa
feature Anda harus informatif yang bisa memberikan informasi
kepada masyarakat mengenai situasi atau aspek kehidupan yang
mungkin diabaikan dalam penulisan berita biasa di koran.

• Koran-koran mengabaikan keberadaan museum di Jakarta yang


konon terancam ditutup karena kekurangan dana misalnya
museum sejarah. (Indiwan 2015 : 85)
I. PADA MULANYA ADALAH SEBUAH
FEATURE

• Seorang wartawan bisa mengunjungi museum tersebut,


kemudian dia melakukan tanya jawab dengan direktur museum
mengenai krisi keuangan itu.

• Bisa saja hasilnya dibuat sebuah berita dengan judul “Museum


Sejarah Alam Hadapi Lampu Merah”. (Indiwan 2015 : 85)
I. Pada Mulanya Adalah SebuahFeature
• Tapi wartawan tentu bisa lebih kreatif dengan mengambil
sudut penceritaan yang menarik sehingga pembaca bisa
mendapat informasi yang penting soal pentingnya museum itu
bagi masyarakat luas.

• Aspekinformatif mengenai penulisan feature bisa juga dalam


bentuk-bentuk lain. (Indiwan 2015 : 85)
I. Pada Mulanya Adalah Sebuah Feature
• Feature bisa menerjemahkan akibat suatu bencana pada umat manusia, dengan
memusatkan perhatian kepada keadaan masyarakat yang tertimpa bencana.

• Kondisi sosial, seperti perumahan yang rusak bisa digambarkan secara


efektif dengan pelukisan yang baik. (Indiwan 2015 : 85)
I. Pada Mulanya Adalah Sebuah Feature

Feature juga punya kemampuan untuk menghibur.

Selama ini orang percaya bahwa dengan hadirnya televisi maka


berakhirlah jaman keemasan penulisan surat kabar. (Indiwan 2015
:85)
I. Pada Mulanya Adalah Sebuah Feature
Tapi dalam 20 tahun terakhir ini, feature menjadi alat penting bagi
surat kabar untuk bersaing dengan media elektronik.

Wartawan harian apalagi majalah bisa mengalahkan saingannya


radio dan TV dengan cerita eksklusif. (Indiwan 2015 : 85)
I. PADA MULANYA ADALAH SEBUAH FEATURE
• Surat kabar bisa membuat versi yang lebih mendalam dan menarik mengenai
sebuah cerita yang disiarkan radio dan televisi.

• Feature memberikan variasi terhadap berita-berita rutin seperti


pembunuhan, skandal, bencana dan percaturan politik yang selalu menghiasi
kolom-kolom berita. (Indiwan 2015 :85-86)
II. Batasan Feature

• Meski belum ada kesepakatan dan kesepahaman yang sama antara pakar
Jurnalistik mengenai batasan feature, tapi mereka sepakat bahwa
feature adalah bukan berita lempang (staright news).

• Berita lempang adalah laporan tentang peristiwa fisik dan intelektual


(misalnya bencana alam atau pendapat seseorang) yang terjadi atau
diucapkan pada saat itu, dan ditulis menggunakan rumus 5 W + 1 H.
(Indiwan 2015 : 86)
II. Batasan Feature

Berita lempang juga dibuat menggunakan struktur piramida


terbalik yang berarti bahwa segi-segi terpenting dari peristiwa
ditulis pada paragraph pertama yang biasa disebut “Lead”.

Kemudian diikuti segi-segi peristiwa lainnya dalam sejumlah


paragraf berikutnya yang dinamakan “Body” dan semakin ke
bawah semakin berkurang pentingnya. (Indiwan 2015 : 86)
II. Batasan Feature

■ Secara umum ada sejumlah pengertian mengenai feature yang dianut


oleh sebagian besar wartawan dan praktisi Jurnalistik yakni sebagai
berikut.

1. Suatu karangan yang melukiskan suatu pernyataan dengan lebih


terperinci sehingga apa yang dilaporkan hidup dan tergambar dalam
imajinasi pembaca (Indiwan 2015 : 86)
II. Batasan Feature

2. Feature adalah suatu artikel atau karangan yang lebih


ringan atau lebih umum, tentang daya pikat manusiawi,
atau gaya hidup, ketimbang berita lempang yang ditulis
dari peristiwa yang masih hangat.

3. Feature (karangan khas) adalah artikel yang kreatif


kadang-kadang subyektif yang dirancang terutama untuk
menghibur dan memberitahu pembaca tentang peristiwa,
situasi atau aspek kehidupan. (Indiwan 2015 : 86)
II. Batasan Feature

 Dari sejumlah pengertian ini, kesimpulan sementara


Feature adalah : artikel atau karangan, gaya
pengutaraannya ringan sedemikian rupa sehingga
laporannya hidup dan mengendap dalam imajinasi
pembaca, isinya tentang daya pikat manusiawi atau pun
gaya hidup, wujud kreativitas penulisnya, kadang
menampilkan subyektivitas penulis, bertujuan untuk
memberitahu dan menghibur. (Indiwan 2015 : 87)
II. Batasan Feature

 Andi Baso Mappatoto, MA dalam bukunya “Teknik Penulisan


Feature (1994)” menjelaskan bahwa feature adalah
“karangan lengkap non-fiksi bukan berarti lempang dalam
media massa yang tak tentu panjangnya, dipaparkan
secara hidup sebagai pengungkapan daya kreativitas
penulis kadang-kadang dengan sentuhan subyektivitas
pengarang terhadap suatu peristiwa.” (Indiwan 2015 : 87)
II. Batasan Feature

 Karangan khas yang ditujukan ke redaksi media massa


memang tidak mempunyai patokan tentang jumlah kata
yang digunakan.

 Biasanya jumlah kata berkisar antara 100 dan 2000 kata


kalau tulisan akan diterbitkan dalam surat kabar harian
atau surat kabar berkala. (Indiwan 2015 : 87)
II. Batasan Feature

 Kalau untuk majalah, jumlah kata berkisar antara 1000


dan 6000 kata, tapi kebanyakan tulisan yang efektif
hanya sekitar 2000 kata.

 Penyampaian karangan khas tidak formal dan kaku


seperti halnya berita lempang (Indiwan 2015 : 87)
II. Batasan Feature

 Secara umum, karangan akan memberi kesan hidup


jikalau ada dialog atau anekdot dan pilihan kata
yang menarik (diksi). (Indiwan 2015 : 87)

Anda mungkin juga menyukai