Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Film, Dampak Positif Dan Negatif Film

Adalah gambar hidup atau pada kalangan masyarakat dunia sering disebut sinema. Gambar
hidup merupakan bagian dari seni yang menjadi hiburan dan lahan bisnis bagi para
pelakunya.

Sejarah Film Dunia


Munculya film tidak lepas dari stimulasi teknologi fotograf . Pada awal kemunculannya
didunia ini, perfilman dunia muncul dalam wujud gambar bergerak. Gambar bergerak ini
pertama muncul karena adanya pertanyaan ingin tahu “apakah keempat kaki kuda melayang
dan berada pada posisi yang sama, ketika kuda berlari?”. Pertanyaan ini dijawab oleh
Eadweard Muybridge dari Stanford University dengan membuat 16 gambar atau frame kuda
yang sedang berlari, dengan cara merangkai dan menggerakkan gambar gambar tersebut.
Kejadian ini terjadi pada tahun 1878.

Sepuluh tahun dari munculnya gambar bergerak pada tahun 1978, barulah muncul film
pertama yang dikenal dengan nama RoundhayGarden Scene yang disutradarai oleh Louis
Le Prince yang berasal dari Prancis. Film yang berdurasi sekitar 2 detik ini menggambarkan
sejumlah anggota keluarga Le Prince sedang berjalan jalan menikmati hari di taman. Setahun
kemudian pada tahun 1989, barulah Amerika Serikat memproduksi film pertamanya yang
berjudul Monkeyshines No 1.

Setelah ditemukannya proyektor untuk memutar gambar bergerak pada layar lebar,
dilakukanlah pembuatan dan pemutaran film hitam-putih. Mulai dikembangkannya teknik
pengambilan gambar dan trik kamera, kemudian industri perfilman menjadi semakin ramai
dengan banyaknya bermunculan studio-studio film besar di Hollywood. Semakin
berkembangnya teknologi perfilman yang manjadikan film menyertakan suara, warna, dan
animasi serta 3 dimensi. Hingga saat ini, perkembangan teknologi film terus berkelanjutan.

Tetapi menurut Sergei Eisentein, tanggal kelahiran film secara resmi adalah 20 Desember
1895. Disaat Lumiere Bersaudara untuk pertama kalinya mendemonstrasikan penemuan
mereka di muka khalayak ramai di Grand Cafe, Boulevard des Capuccins, Paris. Dengan
demikian, lahirlah sebuah tontonan baru yang menakjubkan.
Sejarah Film Di Indonesia
Di beberapa kota besar di Indonesia, sekitar tahun 1920 an, sudah ada beberapa gedung
bioskop yang memutar film film barat (masih bisu). Pada tahun 1927, dua orang bangsa
Eropa, F Carly dan G Kruger, mencoba membuat film cerita pendek di kota Bandung,
berjudul Rulis Acih dan Lutung Kasarung. Pertama kali film diproduksi tahun 1927.

Tanggal 30 Maret Sineas Indonesia, Usmar Ismail membuat film pertamanya, yakni Darah
dan Doa. Itulah film pertama yang murni diproduksi bangsa Indonesia. Kemudian tanggal 30
Maret ditetapkan sebagai Film Nasional.

Dampak Positif Dan Kelebihan Film


Film Sebagai Media Pertukaran Budaya
Melalui film banyak hal yang bisa kita ambil dan pelajari tentang budaya. Baik itu budaya
masyarakat disekitar kita ataupun budaya luar yang sama sekali asing buat kita. Film juga
dilihat sebagai media sosialisasi dan media publikasi budaya yang ampuh dan persuasif. Ingat
film merupakan cerminan budaya, dimasyarakat pada waktu/zaman tertentu.

Film Sebagai Sarana Hiburan Masyarakat


Salah satu kelebihan film yang tidak terbantahkan adalah, kemampuan film dalam
menyuguhkan video dan audio yang tentunya dapat dinikmati oleh seluruh kalangan
masyarakat melalui televisi. Saat ini masyarakat sangat bergantung pada media televisi.
Dimana segala hiburan mudah di dapat dan di akses pada televisi. Dan film tetap menjadi
bagian utama dari produk yang ditampilkan/disodorkan televisi.

Film Sebagai Penyampai Pesan Dan Kemampuan Mempegaruhi Audiens


Film selalu memiliki makna dan pesan yang ingin disampaikan kepada audiens/masyarakat.
Pesan yang disampaikan pun tentunya berbeda tergantung pada persepsi audiens sebagai
penerima pesan. Dengan adanya peran dari tokoh dan intrik yang dilakoni aktor/artis pada
film, ampu mempengaruhi audiensnya untuk mengikuti atau justru melakukan hal yang sama,
terutama pada anak yang mengkonsumsi film tersebut. Apabila film tersebut sarat dengan
pesan baik, tentunya mampu mengubah sikap dan perilaku audiensnya pada hal yang positif.
Begitu pula sebaliknya.

Dampak Negatif Dan Kekurangan Film

Meningkatnya Agresifitas Anak


Tontonan kartun luar yang banyak menampilkan kekerasan, omongan yang kasar, tampilan
yang merendahkan orang lain dan tidak senonoh sangat berpengaruh pada agresifitas anak.
Sebut saja kartun Sinchan, Spongebob, Tom n Jerry dan lainnya. Ingat tidak semua kartun
baik untuk anak.

Konten Seks
Konten sek (Baik itu pornografi ataupun porno aksi) pada film sangat berdampak negatif
(pada perilaku dan mental) masyarakat. Terutama pada anak dan remaja yang rasa ingin
tahunya sangat tinggi.

Membutuhkan Waktu Khusus


Selain kelebihannya dalam menampilkan video dan audio, ini juga menjadi faktor
kekurangan dan berdampak negatif. Dibutuhkannya waktu khusus untuk mengkonsumsi film.
Dan ini juga berdampak negatif pada anak anak, dengan banyaknya tayangan kartun pada
televisi saat ini, sehingga berkurangnya waktu anak belajar dan bermain bersama teman
temannya.

Hilangnya Nilai Budaya lokal


Saat ini banyak film luar yang dikonsumsi oleh masyarakat. Dan merubah pola fikir
masyarakat bahwa budaya yang luar yang mereka lihat/konsumsi (yang sama sekali aneh atau
justru salah) dianggap baik dan patut ditiru. Belum lagi film Indonesia (film layar
lebar,sinetron dan Ftv) yang “selalu” menyajikan budaya satu daerah, sehingga
mempengaruhi dan hilangnya nilai budaya pada masyarakat lokal.

Anda mungkin juga menyukai