02
BIKIN FILM SENDIRI
Penyusun : 0m369
Layout : Om369
Diterbitkan oleh
PersEbook369
Bandung
Zeptiana.egg@gmail.com
http://ebookgratis369.blogspot.com
-2
Mozaik 1
-3
Pelopornya adalah dua bersaudara Lumiere Louis (1864-
1948) dan Auguste (1862-1954). Thomas A. Edison juga
menyelenggarakan bioskop di New York pada 23 April 1896.
Dan meskipun Max dan Emil Skladanowsky muncul lebih
dulu di Berlin pada 1 November 1895, namun pertunjukan
Lumiere bersaudara inilah yang diakui kalangan
internasional. Kemudian film dan bioskop ini terselenggara
pula di Inggris (Februari 1896), Uni Sovyet (Mei 1896),
Jepang (1896-1897), Korea (1903) dan di Italia (1905).
Per-Film Indonesia
-4
Film cerita pertama kali dikenal di Indonesia pada tahun
1905 yang diimpor dari Amerika. Film-film impor ini berubah
judul ke dalam bahasa Melayu. Film cerita impor ini cukup
laku di Indonesia. Jumlah penonton dan bioskop pun
meningkat. Daya tarik tontonan baru ini ternyata
mengagumkan. Film lokal pertama kali diproduksi pada
tahun 1926. Sebuah film cerita yang masih bisu. Agak
terlambat memang. Karena pada tahun tersebut, di belahan
dunia yang lain, film-film bersuara sudah mulai diproduksi.
JENIS-JENIS FILM
-6
kembali digunakan oleh pembuat film dan kritikus film asal
Inggris John Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert
Flaherty.
-7
serentak oleh lima stasiun swasta dan TVRI adalah Anak
Seribu Pulau (Miles Production, 1995).
-8
Film ini diproduksi untuk kepentingan penyebaran informasi,
baik tentang produk(iklan produk) maupun layanan
masyarakat (iklan layanan masyarakat atau public service
announcement/PSA). Iklan produk biasanya menampilkan
produk yang diiklankan secara eksplisit, artinya ada
stimulus audio-visual yang jelas tentang produk tersebut.
Sedangkan iklan layanan masyarakat menginformasikan
kepedulian produsen suatu produk terhadap fenomena sosial
yang diangkat sebagai topik iklan tersebut. Dengan
demikian, iklan layanan masyarakat umumnya menampilkan
produk secara implisit.
-9
mereka. Di Indonesia tak kurang dari 60 video klip
diproduksi tiap tahun.
Sumber: http://film.banjarnegara.co.cc
- 10
Film sendiri dapat juga berarti sebuah industri, yang
mengutamakan eksistensi dan ketertarikan cerita yang dapat
mengajak banyak orang terlibat. Film berbeda dengan cerita
buku, atau cerita sinetron. Walaupun sama-sama
mengangkat nilai esensial dari sebuah cerita, film
mempunyai asas sendiri. Selain asas ekonomi bila dilihat
dari kacamata industri, asas yang membedakan film dengan
cerita lainnya adalah asas sinematografi.
- 11
menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai
medianya.
Sumber: http://film.banjarnegara.co.cc
FORMAT VIDIO
Bitrate Video:
sampai 9.8 Mbps* (9800 kbps*) untuk video MPEG2
sampai 1.856 Mbps (1856 kbps) untuk video MPEG1
Resolusi:
720 x 576 pixels MPEG2 (disebut Full-D1)
704 x 576 pixels MPEG2
352 x 576 pixels MPEG2 (disebut Half-D1)
352 x 288 pixels MPEG2
352 x 288 pixels MPEG1 (sama dengan standar VCD)
Kecepatan Frame & Ratio
25 fps*
16:9 Anamorphic (hanya didukung pada resolusi
720×576)
Audio: 48000 Hz, 32 - 1536 kbps
Sampai 8 audio track yang formatnya dapat
berbentuk Dolby Digital, DTS, PCM(uncompressed
audio), MPEG-1 Layer2. Satu track audion harus
memiliki minimal format MPEG-1, DD or PCM Audio.
Extras:
Mendukung motion menu, still pictures –photo–,
sampai 32 subtitles (terjemahan), sampai 9 sudut
padang camera.
Total Bitrate:
- 13
Bitrate total termasuk video, audio dan terjemahan
(sbutitle) dapat mencapai 10.08 Mbps (10080 kbps)
Bitrate Video:
sampai 9.8 Mbps* (9800 kbps*) untuk video MPEG2
sampai 1.856 Mbps (1856 kbps) untuk video MPEG1
Resolusi:
720 x 480 pixels MPEG2 (disebut Full-D1)
704 x 480 pixels MPEG2
352 x 480 pixels MPEG2 (disebut Half-D1)
352 x 240 pixels MPEG1 (Sama dengan standar VCD)
Kecepatan Frame & Ratio
29,97 fps*, 16:9 Anamorphic (hanya didukung pada
resolusi 720×480)
Audio:
48000 Hz, 32 - 1536 kbps
Sampai 8 audio track yang formatnya dapat
berbentuk DD (Dolby Digital/AC3), DTS,
PCM(uncompressed audio), MPEG-1 Layer2. Satu
track audion harus memiliki minimal format DD or
PCM Audio.
Extras:
Mendukung motion menu, still pictures –photo–,
sampai 32 subtitles (terjemahan), sampai 9 sudut
padang camera.
Total Bitrate:
Bitrate total termasuk video, audio dan terjemahan
(sbutitle) dapat mencapai 10.08 Mbps (10080 kbps)
* Mbps = million bits per second
* kbps = thousand bits per second
* fps = frames per second
Sumber : http://gudangilmu.org
- 14
Mozaik 2
- 15
bagi orang desa maupun kota. Orang desa dapat menangkap
gambaran realitas yang ada dikota melalui film-film yang
menampilkan kehidupan kota. Sebaliknya orang kota dapat
menyelami kehidupan desa melalui film-film yang mengambil
latar pedesaan. Melalui karya film, sebuah realita dapat
dikemas, disajikan dan lalu dinikmati oleh siapa pun.
Ekplorasi Pemikiran
- 16
Adanya kekebasan dalam mengeksplorasi pemikiran dalam
film indie kemudian memicu lahirnya warna baru dalam
kancah perfilman khususnya dinegara kita. Hal ini bisa kita
lihat khususnya dalam karya-karya film mahasiswa yang
umumnya masih idealis dan berorientasi pada kepuasan
gagasan, tanpa terlalu jauh memikirkan aspek keuntungan
secara materil.
Tentunya kita akan lebih bangga jika karya yang kita buat
adalah hasil kerja keras sendiri. Setuju?***
- 17
(Dimuat : Mimbar Akademik/Kampus/Pikiran
Rakyat/Kamis, 06 Oktober 2005)
sumber : http://deniborin.multiply.com/reviews/item/4
FILM INDEPENDEN
Semangat Indie
- 19
yang berisi sejumlah informasi tentang segala hal yang
dibutuhkan untuk pengambilan gambar.
Date :
- 20
Production Company :
Title/No of Episodes :
Page Count :
- 21
Page Count bukan sebuah ukuran mutlak untuk mengetahui
seberapa lama sebuah adegan di shoot. Namun Page Count
membantu dalam mengukur porsi dari masing-masing
adegan dalam sebuah film.
Location or Set :
Scene No. :
Int/Ext :
Day/Night :
Description :
Cast :
- 22
Pada bagian ini untuk menuliskan semua pemeran yang
melakukan dialog (speaking parts) termasuk peran
pendukung, semuanya diurutkan berdasar pentingnya peran.
Wardrobe :
Extras/Atmosphere :
Make Up/Hair Do :
Extras/Silent Bits :
- 23
Stunts/Stand Ins :
Vehicles/Animals :
Sound Effects/Music :
Security/Teachers :
- 24
Terkadang dibutuhkan tenaga keamanan untuk kelancaran
shooting pada adegan atau lokasi tertentu. Teachers perlu
dicatat juga pada bagian ini jika diperlukan pengajar untuk
para pemeran disela-sela waktu shooting. yang meliputi
melatih dialog (dialog coaches) atau melatih pemeran agar
dapat melakukan serangkaian gerakan bela diri (fighting
instructor)
Special Effects :
Special Equipment :
Production Notes :
- 25
Misalnya dalam hal mempersiapkan efek ledakan yang butuh
waktu sekitar 3 jam.
- 26
mengacu pada segala hal yang tertera dalam script
breakdown
sumber : http://misteridigital.wordpress.com/
PENYUTRADARAAN
1. Tugas Sutradara
1. praproduksi,
2. produksi atau shooting,
3. pascaproduksi.
- 27
mencegah sikap arogan dan tutuntutan yang berlebih atas
peralatan dan aspek-aspek penunjang produksi yang
notabene merupakan tugas tim praproduksi.
2. Rumus 5-C
Close Up
Camera Angle
- 28
dan harus diolah secermat mungkin. Harry mencontohkan,
untuk film-film opera sabun sering ada pembagian kerja
antara pengambilan gambar yang long shot d a n close up
untuk kemudian diolah dalam proses editingnya.
Composition
Cutting
Continuity
Sikap/Pose
- 30
berikutnya mengembalikan gelas tersebut dengan baik.
Jangan sampai ada gerakan-gerakan tubuh yang secara
filmis dapat menimbulkan kejanggalan.
Perpindahan Tempat
Tindakan Tertentu
Ekspresi Wajah
- 31
Unsur ini sering berkaitan dengan penjiwaan terhadap
naskah. Wajah merupakan cermin bagi jiwa seseorang.
Konsep inilah yang mendasari aspek ini harus diperhatikan
betul oleh sutradara. Terutama untuk genre film drama,
unsur ekspresi wajah memegang peran penting. Banyak juga
film action semacam Gladiator menajamkan aspek ekspresi
wajah. Shot-shot close up yang indah dan pas dapat
mewakili perasaan sang tokoh dalam sebuah film. Contoh
kecil sering ditampilkan dalam perfilman India. Jika
seseorang sedang jatuh cinta ukuran gambar big close up
bergantian antara pria dan wanita. Namun sutradara juga
Harus memperhatikan penempatannya serta waktu yang
tepat. Jika tidak tepat, komunikasi dalam film tersebut gagal.
Di sini, ada pedoman time is key, waktu adalah kunci.
Hubungan Pandang
- 32
14 Langkah Membuat Film Sendiri
Ini juga sangat tepat anda baca jika anda hendak membuat
film indie. Dan pada dasarnya, membuat film bentuk apa
pun itu dapat dibagi ke dalam 14 tahapan. Apa saja?
1. IDE
2. Sasaran
- 33
Jangan sampai terjadi, film tersebut ditujukan untuk anak
SMU tapi karena tidak disosialisasikan dengan jelas,
akhirnya dipenuhi adegan berantem penuh darah ala 300
3. Tujuan
4. Pokok Materi
5. Sinopsis
6. Treatment
- 34
7. Naskah
8. Pengkajian
9. Produksi Prototipe
- 35
melakukan ini di hadapan para kritikus. Tujuannya adalah
untuk mengetahui respon dari calon audiens.
11. Revisi
12. Preview
14. Penggandaan
- 36
kreatifitas dan tidak bisa memproduksi karya orisinil lagi.
SEMANGAT!!!
sumber : http://suandana.wordpress.com/
Preproduction/Praproduksi
- 37
Artinya, kita harus mempersiapkan footage video yang telah
ada, fotografi, diagram dan grafik, gambar ilustrasi, atau
animasinya. Pada intinya tujuan pra produksi adalah
mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi
dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya
digital video sesuai dengan harapan.
• Outline
• Script/Skenario
• Storyboard
- 38
Apabila kurang cukup dengan outline dan scenario, maka
kita dapat pula menyertakanstoryboard dalam rangkaian
perencanaan proses produksi kita. Storyboard
merupakancoretan gambar/sketsa seperti gambar komik
yang menggambarkan kejadian dalam film. Di dalam gambar
tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut
dan pergerakan kamera, dan lain sebagainya. Penggunaan
storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam
proses produksi nantinya
- 39
Production/Produksi
- 40
Selain aplikasi-aplikasi diatas, dikenal pula dua aplikasi
grafis professional yang juga memainkan peranan penting
dalam menghasilkan elemen grafis berkualitas tinggi, aplikasi
tersebut adalah Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator
sumber : http://film.banjarnegara.co.cc
- 41
jantungnya sebuah karya film. Nah, mengapa anda tidak
mulai saja membuat film independen, gampang kan?.
- 42
dibayar ‗mahal‘ pun tetap mau mendukung film anda. Kalau
anda mahasiswa atau pelajar, teman-teman bisa diajak
untuk casting. Menentukan casting ini juga jangan terlalu
ketat, tetapi juga jangan terlalu longgar karena akan
menyulitkan proses produksinya. Namun, tetap anda harus
mempertimbangkan kemampuan acting calon pemerannya.
Jadi, jangan mentang-mentang film independen, lantas
seenaknya tanpa casting yang baik dan benar.
- 43
isi tidak banyak yang berbeda, format skenario memuat
halhal sebagai berikut.
1 Judul Scene
2 Nama Pemeran
3 Deskripsi Visual
- 44
Jika ingin menuliskan tentang tokoh lain dengan kegiatan
yang berbeda, buatlah di baris yang baru, tulislah dengan
format italic, untuk membedakan dari huruf yang lain.
Semua huruf kecil, kecuali nama tokoh di dalam deskripsi
tersebut buat dengan huruf besar. Font: Times New Roman,
12pt.
4 Tokoh Dialog
5 Beat
6 Dialog
- 45
Di bagian ini berisi kalimat dialog yang nantinya akan
diucapkan oleh pemain. Dialog dibutuhkan untuk
menyampaikan hal-hal yang tidak bisa dilakukan hanya
dengan gerak dan gambar. Dialog harus mendukung
karakter dan cerita. Dialog harus disesuaikan dengan hal-hal
sebagai berikut.
7 Transisi
MARINE
STEVEN
*WAKTU BERLALU....
MARINE
Steven.
- 47
EVA merenggangkan tubuh dari STEVEN. MARINE menarik
dan melepaskan pegangan STEVEN pada EVA.
MARINE
STEVEN
MARINE
STEVEN
- 48
Mozaik 3
Berdasarkan Format
Analog
Digital
Betamax
VHS
8mm
- 49
VHS-C
DV(Digital Video)
Mini DV
Betacam
Memori stick
Mini Disc
Frame Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close
Up, Medium Close Up, Medium Shot, Medium Long Song,
Long Shot, Extreme Long Shot.
- 50
Camera Angle # 2 : Objective Camera, Subjective Camera
JENIS-JENIS SHOT
Close Up Shot
- 51
MCU (Medium Close Up Shot)
MS (Medium Shot)
KNEE SHOT
TS (Total Shot)
ES (Establish Shot)
Two Shot
- 52
Shot yang menampilkan dua orang/objek terlepas dari jauh
atau dekatnya pengambilan gambar.
1. High Angle
3. Low Angle
GERAKAN KAMERA
Panning
Tilting
Tracking
Follow
GARIS IMAGINER
- 54
Monopod, penyangga kamera yang hanya mempunyai satu
kaki.
Vidio editing
- 57
dengan medium level system, yang juga menyediakan
kesempatan untuk mendapatkan hasil zoom yang
diperlukan.
6. Salah satu problem saya adalah membuat percakapan
berjalan seiring – karena pandangan camera yang
terbatas juga tehnik panning yang kurang ahli, membuat
dialog kurang jelas meskipun debat terdengar jelas.
Membuat camera dalam posisi static tidak menghasilkan
hasil yang diinginkan dan tanpa tripod menyebabkan
tidak berjalan dengan baik (kadang anda tidak dapat
menggunakan tripod) dan membuat penglihatan
bergoyang. Untuk mengatasinya saya tetap membiarkan
camera terus berjalan selama percakapan
berlangsung..Video editing nantinya akan merapikan
tehnik camera yang gagal – saya memisahkan audio dari
video. Dengan cara ini, anda dapat memotong reaksi
seseorang saat seseorang sedang bicara, menghapus
tampilan buruk yang diambil camera dengan
menyelipkan audio. Pastikan anda selalu berada di
samping kedua subject.
7. Ambil potongan-potongan gambar untuk mengisi timeline
diantara tiap scene.
8. Menambah musik akan membuat pengaruh instant pada
video anda. Bagaimanapun, perhatikan musik apa yang
akan digunakan dan masukkan sebelum anda memulai
editing. Dengan cara ini anda dapat mengedit sesuai
dengan musiknya, mengeditnya pada ketukan yang tepat
atau mengikuti kecepatan dan irama dari tempo musik.
9. Cobalah untuk membuat bagian awal video anda menarik
perhatian penonton. Tidak harus selalu berasal dari shoot
pertama anda, jangan terlalu terpaku dengan kronologis
dari acara anda. Sebagai contoh, jika membuat sebuah
video liburan, cobalah untuk membuat seperti sebua
cerita. Tidak masalah untuk mengacak tiap pengambilan
gambar untuk membuat cerita mengalir. Anda mungkin
- 58
bisa menjelajah kota dulu beberapa hari, melihat
kegiatan yang ada. Mungkin dengan mengambil gambar
jalanan kota bisa membuat scene saling
berkesinambungan.
Sumber :
http://augesweb.com,
http://www.avimediacom.com
- 59
REFERENSI:
Kuliah Online
PPSW
Website : http://film.banjarnegara.co.cc
Website : http://gudangilmu.org
Website : http://deniborin.multiply.com/
Website: http://misteridigital.wordpress.com
Website: http://suandana.wordpress.com/
Website: http://augesweb.com/
Website: http://www.avimediacom.com
- 60