Anda di halaman 1dari 12

Motif tradisional adalah motif yang

digunakan secara turun-temurun melalui


proses tranformasi dari generasi ke
gernerasi. Hingga tak terhitung motif batik
tradisional yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia saat ini. Hal tersebut disebabkan
motif tradisional ada hubungannya dengan
kepercayaan. Adapun matif-motif yang
adalah motif yang memiliki bentuk dasar
saat ini tersimpan di museum batik adalah
segitiga sama kaki. Motif ini digunakan
1. Motif Kawung
sebagai pinggiran kain selendang atau
jarik.
3. Motif Lereng / Liris,

Kawung dalam bahasa Sunda berarti buah


aren atau kolang-kaling. Motif kawung
menyerupai buah kolang-kaling yang motif batik yang memiliki  otof pokok 
dipotomg melintang membelah sehingga garis-garis miring ejajar. Untuk
kelihatan empat biji. Motif kawung menambbah keindahan motif, di antara
sebenarnya meniru buah aren atua kolang- garis-garis miring tersebut dihiasui motif-
kaling yang dibelah menjadi dua seperti di motif tambahan, seperti bunga, daun, titik,
atas. Sangat menarik untuk pengantin putri atau yang lainnya.
2.Motif Tumpal, 4. Motif Ceplokan
ini terdiri dari dua buah sayap (lar) dan di
tengahnya terdapat badan dan ekor. Motif
batik gurda ini juga tidak lepas dari
kepercayaan masa lalu. Garuda merupakan
tunggangan Batara Wisnu yang dikenal
sebagai Dewa Matahari. Garuda menjadi
tunggangan Batara Wisnu dan dijadikan
sebagai lambang matahari. Oleh
Pada dasarnya, ceplok merupakan kategori
masyarakat Jawa, garuda selain sebagai
ragam hias berdasarkan pengulangan
simbol kehidupan juga sebagai simbol
bentuk geometri, seperti segi empat, empat
kejantanan.
persegi panjang, bulat telur, atau pun
bintang. Ada banyak varian lain dari motif
ceplok, misalnya ceplok sriwedari dan
ceplok keci. Batik truntum juga masuk
kategori motif ceplok. Selain itu, motif
6. Motif Batik Meru
ceplok juga sering dipadupadankan dengan
berbagai bentuk motif lainnya untuk
mendapat corak dan motif batikyang lebih
indah.
5.  Motif Batik Gurda

Kata meru berasal dari Gunung


Mahameru. Gunung ini dianggap sebagai
tempat tinggal atau singgasana bagi Tri
Murti, yaitu Sang Hyang Wisnu, Sang
Hyang Brahma, dan Sang Hyang Siwa. Tri
Gurda berasal dari kata garuda. Seperti Murti ini dilambangkan sebagai sumber
diketahui, garuda merupakan burung besar. dari segala kehidupan, sumber
Dalam pandangan masyarakat Jawa, kemakmuran, dan segala sumber
burung garuda mempunyai kedudukan kebahagiaan hidup di dunia. Oleh karena
yang sangat penting. Bentuk motif gurda itu, meru digunakan sebagai motif
batik agar si pemakai selalu mendapatkan
kemakmuran dan kebahagiaan.
7. Motif Batik Truntum Motif ini mengandung makna ketabahan
dan harus tahan menjalani hidup prihatin
biarpun dilanda hujan dan panas. Orang
yang berumah tangga, apalagi pengantin
baru, harus berani dan mau hidup prihatin
ketika banyak halangan dan cobaan.
Ibaratnya tertimpa hujan dan panas, tidak
boleh mudah mengeluh. Segala halangan
dan rintangan itu harus bisa dihadapi dan
Motif batik truntum diciptakan oleh diselesaikan bersama-sama. Suami atau
Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan istri merupakan bagian hidup di dalam
Paku Buwana III), bermakna cinta yang rumah tangga. Jika salah satu menghadapi
tumbuh kembali. Beliau menciptakan masalah, maka pasangannya harus ikut
motif ini sebagai simbol cinta yang tulus membantu menyelesaikan, bukan justru
tanpa syarat, abadi, dan semakin lama menambahi masalah. Misalkan, bila suami
terasa semakin subur berkembang sedang mendapat cobaan tergoda oleh
(tumaruntum). Kain motif truntum perempuan lain, maka sang istri harus bisa
biasanya dipakai oleh orang tua pengantin bijak mencari solusi dan mencari
pada hari pernikahan. Harapannya adalah penyelesaian permasalahan. Begitu pula
agar cinta kasih yang tumoruntum ini akan sebaliknya, jika sang istri mendapat
menghinggapi kedua mempelai. Kadang godaan dari lelaki lain, tentu suami harus
dimaknai pula bahwa orang tua bersikap arif tanpa harus menaruh curiga
berkewajiban untuk “menuntun” kedua yang berlebihan sebelum ditemukan bukti.
mempelai untuk memasuki kehidupan
baru. 9. Motif Batik Parang Kusuma
 8. Motif Batik Udan Liris
10. Motif Batik Parang Rusak Barong

Motif Batik Parang Kusuma, bermakna Motif batik parang rusak barong ini berasal

hidup harus dilandasi dengan perjuangan dari kata batu karang dan barong (singa).

untuk mencari kebahagiaan lahir dan batin, Parang barong merupakan parang yang

ibarat keharuman bunga (kusuma). paling besar dan agung, dan karena

Contohnya, bagi orang Jawa, yang paling kesakralan filosofinya, motif ini hanya

utama dari hidup di masyarakat adalah boleh digunakan untuk raja, terutama

keharuman (kebaikan) pribadinya tanpa dikenakan pada saat ritual keagamaan dan

meninggalkan norma-norma yang berlaku meditasi. Motif ini diciptakan Sultan

dan sopan santun agar dapat terhindar dari Agung Hanyakrakusuma yang ingin

bencana lahir dan batin. Mereka harus mengekspresikan pengalaman jiwanya

mematuhi aturan hidup bermasyarakat dan sebagai raja dengan segala tugas

taat kepada perintah Tuhan. Kondisi ini kewajibannya dan kesadaran sebagai

memang tidak mudah untuk direalisasikan, seorang manusia yang kecil di hadapan

tetapi umumnya orang Jawa berharap bisa Sang Maha Pencipta. Kata barong berarti

menemukan hidup yang sempurna lahir sesuatu yang besar dan ini tercermin pada

batin. Mereka akan rnengusahakan banyak besarnya ukuran motif tersebut pada kain.

hal untuk mencapai kehidupan bahagia Motif parang rusak barong ini merupakan

lahir dan batin. Di zaman yang serba induk dari semua motif parang. Motif ini

terbuka sekarang ini, sungguh sulit untuk mempunyai makna agar seorang raja selalu

mencapai ke tingkat hidup seperti yang hati-hati dan dapat mengendalikan diri.

diharapkan karena banyak godaan. Orang


11. Motif Batik Slobog
pun lebih cenderung mencari nama harum
dengan cara membeli dengan uang yang
dimiliki, bukan dari tingkah laku dan
pribadi yang baik.
didapat. Selain itu, dengan kehadiran para
penjenguk, diharapkan si sakit tidak
merasa ditinggalkan dan memiliki banyak
saudara sehingga keinginan untuk sembuh
semakin besar.
15. Motif Batik Ciptoning

Slobog bisa juga berarti lobok atau


longgar. Kain ini biasa dipakai untuk
melayat, dengan tujuan agar yang
meninggal tidak mengalami kesulitan
menghadap Yang Maha Kuasa. Hal ini
sangat dipengaruhi oleh prinsip-prinsip
keagamaan bahwa setelah kematian ada
kehidupan lain yang harus dipertanggung Motif ciptoning ini biasanya dipakai oleh
jawabkan, yaitu menghadap Tuhan Yang orang yang dituakan maupun pemimpin.
Maha Esa. Dengan memakai motif ini, pemakainya
diharapkan menjadi orang bijak dan
14. Motif Batik Tambal mampu memberi petunjuk jalan yang
benar pada orang lain yang dipimpinnya.
Makna filosofis di balik motif ini
sebenarnya bukan hanya untuk pemimpin,
tetapi juga untuk setiap orang agar mampu
memimpin (menempatkan) dirinya sendiri
di tengah masyarakatnya.

Ada kepercayaan bahwa bila orang sakit


menggunakan kain ini sebagai selimut,
maka ia akan cepat sembuh. Tambal
artinya menambah semangat hari. Dengan
semangat baru itu diharapkan harapan baru
akan muncul sehingga kesembuhan mudah
16. Motif Batik Pari Kesit maupun profesinya. Keluhuran materi
sebaiknya diperoleh dengan cara yang
benar, halal, dan sah tanpa melakukan
kecurangan atau perbuatan yang tercela,
seperti korupsi, merampok, mencuri, dan
sebagainya. Sebab walaupun merasa cukup
atau bahkan berlebihan secara materi, jika
harta materi itu diperoleh secara tidak
benar, keluhuran materi belum bisa
tercapai. Keluhuran materi akan lebih
Motif ini mengandung makna bahwa untuk bermakna lagi bila harta yang dimiliki itu
mencari keutamaan, harus dilandasi bermanfaat bagi orang lain dan bisa
dengan usaha keras dan kegesitan. Tentu diberikan dalam berbagai bentuk, seperti
usaha keras dan kegesitan itu tidak boleh sumbangan, donasi, hibah, dan sebagainya.
meninggalkan norma-norma yang berlaku Artinya, sejak dulu masyarakat Indonesia
di masyarakat. Usaha keras dan kegesitan sudah terbiasa saling menolong. Sementara
dengan cara kotor harus dihindari karena keluhuran budi, ucapan, dan tindakan
bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri. adalah bentuk keluhuran nonmateri. Orang
17. Motif Batik Sido Luhur yang bisa dipercaya oleh orang lain atau
perkataannya sangat bermanfaat kepada
orang lain tentu akan lebih baik daripada
orang yang perkataannya tidak bisa
dipegang dan tidak dipercaya orang lain.
Orang yang bisa dipercaya oleh orang lain
adalah suatu bentuk keluhuran nonmateri.
Orang Jawa sangat berharap hidupnya
kelak dapat mencapai hidup yang penuh
Motif Batik Sido Luhur mengandung
dengan nilai keluhuran. Semua ini tidak
makna keluhuran. Bagi orang Jawa, hidup
lepas dari falsafah hidup orang Jawa,
memang bertujuan untuk mencari
bahwa orang tidak hanya hidup untuk
keluhuran materi dan non materi.
dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarga,
Keluhuran materi artinya segala kebutuhan
kerabat, masyarakat, bahkan lingkungan,
ragawi bisa tercukupi dengan bekerja keras
dan kepada Tuhan yang menciptakannya.
sesuai dengan jabatan, pangkat, derajat,
18. Motif Batik Sido Drajad kanan, yang berarti nengeni, seorang putri
tidak boleh melanggar kehendak suami.

19. Motif Batik Sido Mukti

Batik sido drajad dipakai oleh besan ketika


upacara pernikahan. Cara pemakaian
batiknya juga memiliki nilai pendidikan
tersendiri. Bagi anak-anak, batik dipakai Motif Batik Sido Mukti mengandung
dengan cara sabuk wolo. Pemakaian jenis makna kemakmuran. Bagi orang Jawa,
ini memungkinkan anak-anak untuk hidup yang didambakan selain keluhuran
bergerak bebas. Secara filosofi, pemakaian budi, ucapan, dan tindakan, tentu adalah
sabuk wolo diartikan bebas moral, sesuai pencapaian mukti atau kemakmuran, baik
dengan jiwa anak-anak yang masih bebas, di dunia maupun di akhirat. Setiap orang
belum dewasa, dan belum memiliki pasti mencari kemakmuran dan
tanggung jawab moral di dalam ketenteraman lahir dan batin.
masyarakat. Ketika beranjak remaja, Kemakmuran dan ketenteraman itu tidak
seseorang tidak lagi mengenakan batik akan tercapai tanpa usaha dan kerja keras,
dengan cara sabuk wolo melainkan dengan keluhuran budi, ucapan, dan tindakan.
jarit. Panjang jarit yang dipakai memiliki Setiap orang harus bisa mengendalikan
arti tersendiri. Semakin panjang jarit, hawa nafsu, mengurangi kesenangan
semakin tinggi derajat seseorang dalam menggunjing tetangga, berbuat baik tanpa
masyarakat, dan semakin pendek jarit, merugikan orang lain, dan sebagainya agar
semakin rendah pula strata sosial orang dirinya merasa makmur lahir batin.
tersebut dalam masyarakat. Bagi orang Kehidupan untuk mencapai kemakmuran
dewasa, pemakaian batik memiliki pakem lahir dan batin itulah yang juga menjadi
yang berbeda antara laki-laki dan salah satu dambaan masyarakat.
perempuan. Pada laki-laki, wiru diletakkan
di sebelah kiri. Sedangkan pada
perempuan, wiru diletakkan di sebelah
20. Motif Batik Cuwiri Contohnya, seorang petani yang bekerja
giat di sawah, jika tidak ada hama yang
mengganggu, tentu dia akan memanen
hasil padi yang berlipat di kemudian hari.
Kerja keras untuk menghasilkan rejeki
berlipat akan lebih bermakna jika
dibarengi dengan sikap hemat, teliti,
cermat, dan tidak boros. Namun sayang,
budaya kerja keras untuk menuai hasil
Batik motif cuwiri biasa digunakan pada
maksimal tidak dilakukan oleh semua
saat acara mitoni, sebuah tradisi
orang. Apalagi di zaman sekarang, di mana
memperingati tujuh bulan usia bayi.
banyak orang ingin serba instan, orang
Cuwiri artinya kecil-kecil. Diharapkan
ingin cepat kaya tanpa harus bekerja keras.
pemakainya terlihat pantas dan dihormati
Oleh karena itu, ada saja mereka yang
oleh masyarakat. Sejak kecil, manusia di
melakukan hal-hal tercela untuk
Jawa sudah memiliki banyak aturan sesuai
mendapatkan keinginannya.
dengan falsafah hidupnya dengan tujuan
mendapatkan kemakmuran dan kebaikan.
22. Motif Batik Nitik Karawitan

21. Motif Batik Kawung

Kebijaksanaan menjadi inti dari filosofi


Motif kawung bermakna keinginan dan
batik bermotif nitik karawitan. Dengan
usaha yang keras akan selalu membuahkan
demikian, para pemakainya diharapkan
hasil, seperti rejekinya berlipat ganda.
akan menjadi orang yang bijaksana. Itulah
Orang yang bekerja keras pasti akan
mengapa orang-orang yang dituakan di
menuai hasil, walaupun kadang harus
lingkungannya banyak menggunakan batik
memakan waktu yang lama.
motif ini.
23. Motif Batik Burung Huk (Burung 24. Motif Batik Parang dan Lereng
Merak)

Batik parang atau lereng menurut

Bentuk dasar ragam hias motif burung huk pakemnya hanya boleh digunakan oleh

adalah seekor anak burung yang baru sentono dalem (anak dari ratu). Lereng

menetas, menggeleparkan kedua sayapnya berasal dari kata mereng (lereng bukit).

yang masih lemah, berusaha lepas dari Sejarah motif ini diawali dari pelarian

cangkang telurnya, serta separuh badan keluarga kerajaan dari Keraton Kartasura.

dan kedua kakinya masih berada di dalam Para keluarga raja terpaksa bersembunyi di

cangkang. Motif burung huk juga sering daerah pegunungan agar terhindar dari

disebut dengan motif burung merak. Ide bahaya. Mereka berada di daerah-daerah

dasarnya adalah pandangan hidup tentang yang sulit dijangkau musuh. Motif ini

kemana jiwa manusia sesudah mati. Dan berarti juga topo broto para raja yang

gambaran tersebut disimpulkan bahwa dilakukan di lereng-lereng pegunungan

kematian hanyalah kerusakan raga, untuk mendapatkan wahyu atau wangsit.

sedangkan jiwanya tetap hidup menemui Dalam tapa brata itulah mereka dapat

Sang Pencipta. Keunikan motif ini adalah melihat pemandangan gunung dan

ia selalu hadir bersama dengan motif pegunungan yang berderet-deret sehingga

lainnya, misalnya ceplokan sebagai menyerupai pereng atau lereng.

selingan motif parang, dalam bentuk yang


berbaur dengan motif lainnya.
25. Motif Batik Mega Mendung harus menyatu, sisi produksi memang
mengharuskan bentuk garis lengkung
mega mendung bertemu pada satu titik
lengkung berikutnya agar pewarnaan bisa
lebih mudah.

26. Motif Batik Semen Rama

Pada bentuk mega mendung, bisa kita lihat


garis lengkung dari bentuk garis lengkung
yang paling dalam (mengecil) kemudian
melebar keluar (membesar) yang
menunjukkan gerak yang teratur harmonis.
Bisa dikatakan bahwa garis lengkung yang
Semen berasal dari kata semi, yaitu
beraturan ini membawa pesan moral dalam
tumbuhnya bagian tanaman. Pada
kehidupan manusia yang selalu berubah
umumnya, ornamen pokok pada pola batik
(naik dan turun). Hal itu kemudian
motif semen adalah ornamen yang
berkembang keluar untuk mencari jati diri
berhubungan dengan daratan yang
(belajar atau menjalani kehidupan sosial
digambarkan dengan tumbuh-turnbuhan
agama). Pada akhirnya, membawa dirinya
dan binatang berkaki empat, udara
memasuki dunia baru menuju ke dalam
digambarkan dengan awan (mega) dan
penyatuan diri setelah melalui pasang surut
binatang terbang, serta air atau laut
(naik dan turun) dan pada akhirnya
digambarkan dengan binatang air.
kembali ke asalnya (sunnatullah). Dengan
Sedangkan rama yang merupakan nama
demikian, kita bisa lihat bentuk mega
motif semen berasal dari nama
mendung selalu terbentuk dari lengkungan
Ramawijaya. Dalam motif semen rama
kecil yang bergerak membesar keluar dan
terdapat pesan atau nasihat Ramawijaya
pada akhirnya harus kembali lagi menjadi
saat penobatan Wibisana sebagai Raja
putaran kecil, tetapi tidak boleh terputus.
Alengka dalam cerita pewayangan.
Terlepas dari makna filosofis bahwa mega
Nasihat tersebut termaktub di dalam asta
mendung melambangkan kehidupan
brata (delapan keutamaan bagi seorang
manusia secara utuh sehingga bentuknya
pemimpin), yaitu: 1. Endabrata, yaitu 27. Motif Batik Semen Ageng
pemberi kemakmuran dan pelindung
dunia. Dilambangkan dengan pohon hayat.
2. Yamabrata, yaitu menghukum yang
bersalah secara adil. Dilambangkan
dengan awan atau meru (gunung). 3.
Suryabrata, yaitu watak matahari yang
bersifat tabah. Dilambangkan dengan
garuda. 4. Sasibrata, yaitu watak rembulan
Motif ini tersusun atas beberapa unsur,
yang bersifat menggembirakan dan
yaitu pohon hayat yang menggambarkan
memberi hadiah kepada yang berjasa.
pohon kehidupan, kemakmuran, keadilan,
Dilambangkan dengan ornamen binatang.
dan kekuasaan, serta simbol kesuburan,
5. Bayubrata, yaitu watak luhur.
burung yang merupakan simbol angin
Dilambangkan dengan ornamen burung. 6.
yang bermakna berbudi luhur, serta garuda
Dhanababrata atau kuwerabrata, yaitu
menggambarkan matahari yang bersifat
watak sentosa dan memberi kesejahteraan
jantan bermakna kekuasaan dan
pada bawahan. Dilambangkan dengan
kepemimpinan. Motif ini memiliki makna
ornamen bintang. 7. Pasabrata, yaitu
seorang pemimpin yang bersifat baik dan
berhati lapang tetapi berbahaya bagi yang
berbudi luhur, adil, dan tabah dalam
mengabaikan. Dilambangkan dengan kapal
menghadapi segala rintangan, mengayomi,
air. 8. Agnibrata, yaitu kesaktian untuk
dan melindungi rakyatnya serta lingkungan
memberantas musuh. Dilambangkan
alam sekitar. Motif ini biasanya digunakan
dengan ornamen lidah api.
oleh keturunan raja sebagai dodot dan
bebet keprajuritan pada saat menghadiri
upacara kebesaran keraton.
28. Motif Batik Abstrak oleh penciptanya. Motif batik di Indonesia
akan terus mengalami perkembangan
sesuai dengan perkembangan dan
kemajuan industri. Ini merupakan hal yang
sangat baik karena akan mendorong
masyarakat luas untuk lebih mencintai
batik dan mendukung setiap kegiatan
untuk melestarikan batik.

Ini adalah motif yang paling bebas. Motif


29.  Motif Buketan
ini menggabungkan berbagai unsur dan
warna. Penciptanya mengarahkan arti ini
pada kehidupan yang lain: hidup setelah
mati, sehingga penggambarannya abstrak.
Walaupun ada beberapa motif tradisional
yang menggambarkan kehidupan setelah
mati, misalnya motif burung huk, tetapi
motif ini sering dianggap tidak memiliki
Motif buketan ini adalah hasil karya
jiwa muda. Oleh karena itu, banyak
wanita Belanda bernama Elyza Van
pencipta desain batik yang menggunakan
Zuilen.
motif abstrak yang lebih bebas dan
ekspresif dalam menggambarkan
kehidupan setelah mati. Motif ini biasanya
digunakan pada lukisan dengan
penggambaran yang bebas dan tidak
menggunakan pakem batik seperti pada
umumnya. Sebenarnya masih banyak lagi
makna-makna filosofis di balik motif-
motif batik lainnya, terlebih di masa kini
dengan adanya banyak modifikasi dan
penambahan kreasi di setiap model corak
dan motif batik. Namun pada dasarnya
motif-motif tersebut memiliki makna-
makna filosofis yang ingin disampaikan

Anda mungkin juga menyukai