Motif Batik Parang Kusuma, bermakna Motif batik parang rusak barong ini berasal
hidup harus dilandasi dengan perjuangan dari kata batu karang dan barong (singa).
untuk mencari kebahagiaan lahir dan batin, Parang barong merupakan parang yang
ibarat keharuman bunga (kusuma). paling besar dan agung, dan karena
Contohnya, bagi orang Jawa, yang paling kesakralan filosofinya, motif ini hanya
utama dari hidup di masyarakat adalah boleh digunakan untuk raja, terutama
keharuman (kebaikan) pribadinya tanpa dikenakan pada saat ritual keagamaan dan
dan sopan santun agar dapat terhindar dari Agung Hanyakrakusuma yang ingin
mematuhi aturan hidup bermasyarakat dan sebagai raja dengan segala tugas
taat kepada perintah Tuhan. Kondisi ini kewajibannya dan kesadaran sebagai
memang tidak mudah untuk direalisasikan, seorang manusia yang kecil di hadapan
tetapi umumnya orang Jawa berharap bisa Sang Maha Pencipta. Kata barong berarti
menemukan hidup yang sempurna lahir sesuatu yang besar dan ini tercermin pada
batin. Mereka akan rnengusahakan banyak besarnya ukuran motif tersebut pada kain.
hal untuk mencapai kehidupan bahagia Motif parang rusak barong ini merupakan
lahir dan batin. Di zaman yang serba induk dari semua motif parang. Motif ini
terbuka sekarang ini, sungguh sulit untuk mempunyai makna agar seorang raja selalu
mencapai ke tingkat hidup seperti yang hati-hati dan dapat mengendalikan diri.
Bentuk dasar ragam hias motif burung huk pakemnya hanya boleh digunakan oleh
adalah seekor anak burung yang baru sentono dalem (anak dari ratu). Lereng
menetas, menggeleparkan kedua sayapnya berasal dari kata mereng (lereng bukit).
yang masih lemah, berusaha lepas dari Sejarah motif ini diawali dari pelarian
cangkang telurnya, serta separuh badan keluarga kerajaan dari Keraton Kartasura.
dan kedua kakinya masih berada di dalam Para keluarga raja terpaksa bersembunyi di
cangkang. Motif burung huk juga sering daerah pegunungan agar terhindar dari
disebut dengan motif burung merak. Ide bahaya. Mereka berada di daerah-daerah
dasarnya adalah pandangan hidup tentang yang sulit dijangkau musuh. Motif ini
kemana jiwa manusia sesudah mati. Dan berarti juga topo broto para raja yang
sedangkan jiwanya tetap hidup menemui Dalam tapa brata itulah mereka dapat
Sang Pencipta. Keunikan motif ini adalah melihat pemandangan gunung dan