Anda di halaman 1dari 6

1.

Proporsi
Proporsi merupakan perbandingan yang dianggap tepat antara panjang dengan
lebar antara bagian dengan bagian lain atau bagian dengan unsur secara keseluruhan. Sejak
jaman dahulu sudah didunakan teori keseimbangan yang dikenal dengan the golden section
yang sudah banyak diterapkan dalam bidang seni, arsitektur, dan spiritual karena
pendekatanya berkait dengan hal yang bersifat ideal dan tentunya menyentuh dengan sisi
ketuhanan sebagai sesuatu yang absolut. The golden section biasa juga disebut The golden
mean, golden ratio, dan divine proportion.

Gambar 1 Golden Ratio

Upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian satu dengan bagian
lainnya seperti besar kecil, luas, sempit, panjang pendek, atau tinggi rendah adalah
persoaalan Proporsi. Dalam Seni Rupa prinsip proporsi ini digunakan untuk
mempertimbangkan perbandingan bidang kertas atau kanvas dengan objek yang digambar
atau di lukis. Prinsip perbandingan lebih menekankan pada varisasi atau keragaman ukuran
unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam satu kesatuan yang utuh.

2. Irama
Irama adalah pola tata letak (layout) yang dibuat dengan melakukan pengulangan
unsur-unsur tata letak secara teratur agar menciptakan kesan yang menarik. Irama
menyebabkan kita dapat merasakan adanya pergerakan, getaran, atau perpindahan dari
unsur satu ke unsur lain. Irama visual tersebut dapat berupa repetisi maupun variasi.
Repetisi adalah irama yang dibuat dengan pengulangan unsur visual yang teratur, tenang
dan tetap/konsisten. Sedangkan variasi adalah pengulangan unsur visual yang disertai
perubahan bentuk, ukuran dan warna. Irama diciptakan dengan tujuan tertentu, misalnya
untuk membuat kesan teratur dapat diciptakan dengan repetisi. Sedangkan variasi untuk
menciptakan kesan dinamis, dan atraktif. Dengan adanya irama / pengulangan dapat
mengajak mata pemirsa untuk mengikuti arah gerakan yang terjadi pada sebuah karya
visual.

1
Gambar 3 Contoh Gambar Berirama Gambar 2 Contoh Gambar Berirama

3. Keseimbangan

Keseimbangan sama dengan dua buah benda yang sama berat/bobotnya. Dalam
hubungan dengan grafis, kita membicarakan tentang bobot visual. Setiap elemen pada
sebuah visual memiliki bobot yang telah ditentukan oleh ukuran gelap atau terang serta
tebal atau tipis sebuah garis. Ada dua pendekatan dasar untuk menyeimbangkan. Yang
pertama adalah keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen agar merata
ke kiri dan ke kanan dari pusat/tengah. Yang kedua adalah keseimbangan asimetris yang
merupakan pengaturan yang berbeda agar dua sisi memiliki bobot visual yang sama.
Warna, nilai, ukuran, bentuk, dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur penyeimbang.

Keseimbangan simetris dapat mengkomunikasikan sebuah kekuatan dan stabilitas


dan ini bisa diterapkan pada publikasi tradisional dan konservatif, presentasi, dan situs
web. Keseimbangan asimetris dapat menyiratkan kontras, gerakan dinamis, mengejutkan
dan informalitas. Hal ini cocok untuk publikasi modern dan publikasi hiburan, presentasi,
dan website.
Untuk menciptakan keseimbangan:
• Ulangi bentuk tertentu secara reguler dan sama ukurannya, baik secara vertikal maupun
horizontal.
• Pusatkan elemen pada tengah halaman.
• Menempatkan beberapa visual kecil di sisi yang lain untuk menyeimbangkan gambar
yang besar atau blok teks.
• Gunakan satu atau dua bentuk yang tidak biasa dan buat juga bentuk-bentuk yang
reguler.
• Menyeimbangkan sebuah teks tebal dengan warna cerah dan berwarna warni.
• Memberi ruang kosong yang longgar untuk blok teks atau gambar yang gelap.
Setiap karya desain grafis harus dapat mengkomunikasikan informasi secara jelas
sekaligus estetis, hal itu memerlukan keadaan keseimbangan pada unsur-unsur yang ada di
dalamnya agar tujuan tersebut dapat tercapai. Keseimbangan akan lebih terlihat ketika anda
menyatukan pandangan pada sebuah desain secara keseluruhan, sehingga tidak tertangkap

2
kesan berat sebelah, penuh sebelah, ramai sebelah dan seterusnya. Sehingga keseimbangan
atau balance secara visual dapat diartikan kondisi yang sama berat. Pembagian tersebut
dapat dilihat dengan prioritas horizontal (kanan kiri) dan vertikal (atas bawah).
Ada dua metode pendekatan dalam menciptakan keseimbangan :
a. Keseimbangan simetris (formal balance)
Merupakan keseimbangan yang berdasarkan pengukuran dari pusat yang menyebar dan
membagi sama berat antara kiri dan kanan maupun atas dan bawah secara simetris atau
setara. Keseimbangan ini bersifat sederhana, terkesan resmi atau formal.

Gambar 4 Keseimbangan Simetris

b. Keseimbangan asimetris (informal balance)


Keseimbangan yang tersusun atas unsur-unsur yang berbeda antara kiri dan kanan
namun dari komposisinya terasa seimbang. Keseimbangan asimetris dapat dilakukan
dengan penyusunan ukuran, garis, warna, bidang dan tekstur. Di satu sisi menempatkan
beberapa unsur dengan ukuran kecil dan disisi lain dengan satu unsur yang berukuran besar
sehingga terasa imbang. Keseimbangan ini terkesan dinamis, tidak monoton dan tidak
formal.

Gambar 5 Keseimbangan Asimetris

3
4. Kontras
Dalam menyampaikan informasi perlu disusun berdasarkan prioritas, sehingga
akan muncul informasi mana yang paling penting dan perlu ditonjolkan. Sehingga
informasi tersebut akan dieksekusi melalui elemen visual yang kuat dan mencolok. Hal itu
dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip kontras yaitu adanya perbedaan yang
mencolok pada beberapa unsur tata letak. Kontras dapat anda lakukan dengan beberapa
cara, misalnya dengan menggunakan warna yang berbeda sehingga lebih mencolok, ukuran
foto/ilustrasi dibuat besar diantara yang kecil, menggunakan pemilihan font yang berbeda
typefont maupun ukurannya, mengganti irama serta arah juga dapat anda lakukan.
Sehingga tujuan utama dalam penerapan prinsip kontras adalah untuk memberikan
penekanan (emphasis) yaitu untuk mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang
ditonjolkan (focal point/stopping power/center of interest). Semua istilah tersebut memiliki
arti yang sama yaitu pusat perhatian untuk merebut perhatian dan menghentikan pembaca
dari aktivitasnya.
Penekanan dilakukan pada apa yang menonjol atau yang akan terlihat pertama kali.
Sebuah layout membutuhkan titik fokus untuk menarik mata pembaca ke bagian yang
dianggap penting. Terlalu banyak titik fokus akan mengalahkan apa yang ingin
diungkapkan. Umumnya, titik fokus akan muncul ketika sebuah elemen nampak berbeda
dari yang lain.
Untuk membuat penekanan:
a. Gunakan spasi yang rata dan foto / gambar yang ditempatkan pada elemen/frame yang
tidak biasa.
b. Letakkan bagian yang penting dari teks dengan penempatan atau posisi yang bebeda
dari yang lain.
c. Gunakan huruf tebal pada judul dan sub judul, sedang pada isi halaman gunakan huruf
reguler.
d. Gunakan huruf bermarna putih/terang pada bidang berwarna gelap.
e. Gunakan warna atau huruf yang tidak biasa pada bagian yang paling penting.
f. Letakkan daftar/list pada bagian samping dengan memberinya kotak penekanan.

Gambar 6 Contoh Gambar Kontras

4
5. Kesatuan (Unity)
Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada
keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, desain bisa dikatakan menyatu apabila secara
keseluruhan tampak harmonis. Prinsip kesatuan juga dikenal dengan istilah Proximity yang
artinya kedekatan. Prinsip ini dipakai untuk menyatukan unsur-unsur layout seperti
tipografi, ilustrasi, warna, dll. Dengan adanya kesatuan itulah, unsur-unsur didalamnya
akan saling mendukung dan melengkapi sehingga diperoleh fokus sesuai tujuan yang
diinginkan. Prinsip kesatuan memiliki peran untuk menyatukan arah.
Pembaca perlu isyarat visual agar membiarkan mereka tahu masing-masing bagian
satu unit-teks, judul, foto, gambar grafis, dan keterangan lain. Nah disini dibutuhkan
penyatuan semua elemen agar terhat serasi.
Menyatukan elemen dengan mengelompokkan elemen-elemen tersebut. Ulangi
warna, bentuk, dan tekstur. Gunakan grid (struktur yang mendasari halaman) untuk
membangun kerangka kerjauntuk margin, kolom, jarak, dan proporsi.
Untuk membuat kesatuan:
• Gunakan hanya satu atau dua jenis huruf , hanya bedakan ukuran atau warnanya.
• Konsisten dengan jenis font, ukuran, dan gaya untuk judul, subjudul, keterangan,
headers, footers, dll di seluruh publikasi, presentasi, atau situs web.
• Menggunakan palet warna yang sama.
• Mengulang warna, bentuk, atau tekstur di area yang berbeda.
• Pilih visual yang serupa untuk warna, tema, atau bentuk.

Gambar 7 Contoh Poster Dengan Kesatuan Yang Baik

5
6. Harmoni
Keselarasan atau sering disebut harmoni merupakan prinsip desain yang diartikan sebagai
keteraturan tatanan diantara bagian-bagian suatu karya. Keselarasan dalam desain
merupakan pembentukan unsur-unsur keseimbangan, keteraturan, kesatuan, dan perpaduan
yang masing-masing saling mengisi dan menimbang. Keselarasan (harmoni) bertindak
sebagai faktor pengaman untuk mencapai keserasian seluruh rancangan penyajian.

Gambar 8 Contoh Gambar Dengan Harmoni Yang Baik

Anda mungkin juga menyukai