Anda di halaman 1dari 30

PENULISAN SCENARIO FILM

A. SCENARIO FILM

Adalah Konsep pertama yang dinyatakan dalam


bentuk sebuah naskah / cerita, berisi visi (pesan
yang ingin disampaikan) dan situasi-situasi
yang diberikan oleh penulis.

B. PROSES PENULISAN CERITA


Beberpa hal yang perlu kita ketahui sebelum kita
menulis sebuah cerita :
1. TENTANG CERITA :
Sasaran cerita yang akan kita buat untuk siapa?

a. SASARAN CERITA :
1. ANAK-ANAK (USIA 5 12 THN)
Cerita yang menampilkan unsur : pendidikan,
panutan, kejadian, binatang, fantasi, dan hiburan.
2. REMAJA (USIA 13 17 THN)
Cerita yang menampilkan unsur : pendidikan yang
mengarah pada moral dan etika, serta ketaatan
beragama.
3. DEWASA (USIA 18 +)
Cerita yang biasanya disisipi adegan dewasa :
erotisme, sadism, dll
4. UMUM
Cerita basanya bersifat umum.
b. JENIS CERITA :
Jenis cerita yang akan kita tulis berupa cerita apa?

1. DRAMA :
Cerita tentang kehidupan dan perilaku manusia
sehari-hari

a. DRAMA TRAGEDI
Cerita yang berakhir dengan duka lara atau
kematian

b. DRAMA KOMEDI
Cerita yang menampilkan kelucuan.
1. KOMEDI SITUASI
Cerita lucu yang kelucuannya bukan
berasal dari para pemain melainkan
karena situasinya.
2. KOMEDI SLAPSTIC
Cerita lucu yang diciptakan dengan
adegan menyakiti para pemainnya,
atau gerak vulgar dan kasar.
3. KOMEDI SATIRE
Cerita lucu yang penuh dengan
sindiran tajam
4. KOMEDI FARCE
Cerita lucu yang bersifat dagelan.

c. DRAMA MISTERI
Cerita yang menampilkan ketegangan
(suspense)
1. MISTERI KRIMINAL
Cerita misteri yang unsure ketegangan
menceritakan seputar kasus criminal.
2. MISTERI HOROR
Cerita misteri yang berkaitan dengan
roh halus atau mahluk halus yang
menakutkan.
3. MISTERI MISTIK
Cerita misteri yang berkaitan dengan
hal-hal yang bersifat klenik, perdukunan,
atau unsur gaib.

d. DRAMA LAGA
Cerita yang lebih banyak menampilkan adegan
perkelahian atau pertempuran
1. MODERN
Drama laga yang dikemas dengan
setting modern.
2. TRADISIONAL
Drama laga yang dikemas dengan
setting tradisional

e. MELODRAMA
Cerita drama yang bersifat sentimental dan
melankolis, biasanya cenderung
mendramatisir kesedihan.

f. DRAMA SEJARAH
Cerita drama yang menampilkan kisah
sejarah masa lalu baik tokoh maupun
peristiwanya.
2. DOKUMENTER :
Cerita yang menampilkan sebuah kisah nyata
dan dibuat di tempat aslinya.
a. ADAT ISTIADAT / BUDAYA
Bercerita seputar adat istiadat
b. TEMPAT BERSEJARAH
Bercerita seputar tempat-tempat bersejarah
c. BIOGRAFI
Bercerita tentang perjalanan seorang tokoh
beserta kisah yang sesungguhnya.

3. PROPAGANDA / IKLAN :
Cerita yang bertujuan untuk mempromosikan sesuatu
a. LAYANAN MASYARAKAT
Cerita propaganda yang biasanya memuat
hal-hal berkaitan dengan masalah
kemasyarakatan (iklan layanan masyarakat)
b. LAYANAN NIAGA
Cerita propaganda yang biasanya berisi
produk yang akan ditawarkan
(iklan comersil)

c. TEMA CERITA
Pokok pikiran dalam sebuah karangan / naskah, atau
dasar cerita yang ingin disampaikan penulisnya.
1. PERCINTAAN
Tema cerita seputar masalah percintaan
2. RUMAH TANGGA
Tema cerita seputar problematika rumah tangga /
keluarga
3. PERSELINGKUHAN
Tema cerita seputar perselingkuhan suami atau
istri yang tertarik pada wanita atau pria lain.
4. PEMBAURAN
Tema cerita tentang asimilasi (perkawinan warga
pribumi dengan keturunan atau bangsa lain)
5. PERSAHABATAN
Tema cerita seputar persahabatan antara si tokoh
dengan temannya dan perkumpulannya.
6. KEPAHLAWANAN
Tema cerita tentang kepahlawanan
7. PETUALANGAN
Tema cerita tentang petualangan
8. BALAS DENDAM
Tema cerita tentang balas dendam
9. KEAGAMAAN / RELIGI
Tema cerita tentang keagamaan

Dan lain-lain.
d. INTI CERITA
Pesan yang ingin disampaikan oleh cerita atau sesuatu
yang menentukan cerita.

e. IDE CERITA
Gagasan sebuah cerita yang nantinya dituangkan
menjadi sebuah cerita dalam naskah.

Ide cerita bisa kita dari :


1. DIRI SENDIRI LINGKUNGAN SEKITAR KITA
Pengalaman pribadi maupun orang lain di sekitar
kita dapat dijadikan ide cerita
2. CERITA RAKYAT
Cerita rakyat atau cerita lama sebagai ide cerita
3. INSPIRASI
Inspirasi dari cerita yang sudah ada dijadikan
sebuah ide cerita membuat sesuatu yang berbeda.
4. MEDIA MASSA (KORAN, RADIO,TELEVISI,
INTERNET)
Media massa merupakan lading ide cerita yang
tidak bakal habis. Juga merupakan alternatif
yang murah dan meriah.

f. ALUR CERITA / PLOT


Jalan cerita
1. PLOT LURUS / LINIER
Plot yang alur ceritanya terfokus pada
konflik seputar tokoh sentral (utama).
2. PLOT BERCABANG / MULTIPLOT
Plot yang alur ceritanya sedikit melebar
ke tokoh lain.
g. GRAFIK CERITA
Grafik cerita merupakan irama plot untuk mengembangkan
konflik pada setiap adegan dalam naskah.

h. SETTING CERITA
Lokasi tempat cerita
1. TEMPAT
a. IN DOOR
Setting berada didalam ruangan
b. OUT DOOR
Setting berada diluar ruangan
2. BUDAYA
Setting yang berkaitan dengan budaya tertentu
i. OBSERVASI
Pengamatan terhadap sebuah kasus untuk kebutuhan
penulisan naskah

j. RISET
Penelitian yang bersifat mencari data kebenaran tentang
suatu hal untuk kebutuhan penulisan naskah.

k. SINOPSIS
Ringkasan cerita berisi ikhtisar yang memuat semua data
dan informasi dalam naskah.

l. KERANGKA TOKOH
Skema yang menjelaskan hubungan antar tokoh
yang ada dalam naskah.
m. PROFIL TOKOH
Segala sesuatu yang berkaitan dengan tokoh.
(sering disebut juga karakter tokoh)
1. NAMA TOKOH
Nama tokoh disesuaikan dengan cerita
yang akan ditulis.
2. USIA TOKOH
Usia tokoh sangat penting untuk pemilihan peran
(casting), make up, costum, dll.
3. TIPOLOGI TOKOH :
a. TIPOLOGI TIPE FISIK :
Penggolongan tipe manusia berdasarkan
bentuk tubuh.
1. PIKNIS
Ciri tubuh pendek dan gemuk
2. LEPTOSON
Ciri tubuh tinggi dan kurus
3. ATLETIS
Ciri tubuh tinggi dan kekar
4. DISPLASTIS
Ciri tubuh khas atau tidak wajar.

b. TIPOLOGI TIPE SPIKIS :


Penggolongan tipe manusia berdasarkan
spikologi (temperamen)
1. TEMPERAMEN PERASAAN :
Tipe manusia berdasarkan temperamen
perasaan yang dimilikinya.
a. MELANKOLIS
Cirinya : pemurung, muram,
penuh angan-angan, pesimistis,
mudah kecewa, daya juang kurang,
sesuatu mesti dipikir matang.
b. SANGUINI
Cirinya : periang, ramah,
suka ketawa, gembira,
mudah berganti haluan.

2. TEMPERAMEN KEGIATAN :
Tipe manusia berdasarkan temperamen
kegiatan yang dilakukannya
a. KOLERIS
Cirinya : hidup keras, bersemangat,
daya juang besar, optimis, kasar
mudah marah, mudah terpengaruh.
b. FLEGMATI
Cirinya : kalem, tenang, setia,
tidak mudah terpengaruh,
tidak buru-buru.
4. STATUS TOKOH
Status yang dimilik oleh tokoh
a. DALAM UMUM
Status yang dilihat dari posisi tokoh dalam
masyarakat umum
b. DALAM KELUARGA
Status yang dilihat dari posisi tokoh dalam
keluaraga.

5. AGAMA TOKOH
Sebenarnya tidak mutlak, tergantung pada cerita itu
sendiri berkisah tentang keagamaan atau tidak.
6. PROFESI DAN JABATAN TOKOH
Profesi dan jabatan yang dimiliki oleh tokoh
a. PROFESI DAN JABATAN DI LINGKUNGAN
MASYARAKAT
Profesi dan jabatan yang dimiliki tokoh dalam
lingkungan masyarakat.
b. PROFESI DAN JABATAN DI LINGKUNGAN
KERJA
Profesi dan jabatan yang dimiliki tokoh dalam
lingkungan kerjanya.

7. CIRI KHUSUS TOKOH


Ciri khusus yang dimiliki oleh tokoh baik fisik
maupun kelakuan
a. CIRI FISIK
Ciri yang terdapat pada fisiknya berkaitan
dengan perannya.
b. CIRI KELAKUAN
Ciri yang menjadi kebiasaan tokoh untuk
menguatkan perannya.

8. LATAR BELAKANG TOKOH


Hal-hal yang berkaitan dengan masa lalu tokoh yang
mempengaruhi sikap hidup tokoh hingga sekarang.
a. KELUARGA
Hal-hal yang berkaitan dengan asal-usul tokoh
b. BUDAYA
Hal-hal yang berkaitan dengan budaya tokoh
c. EKONOMI
Hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi tokoh
d. SOSIAL
Hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial
tokoh
e. PENDIDIKAN
Hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan tokoh
9. PERAN TOKOH
Peran yang akan dimainkan oleh tokoh
a. PROTAGONIS
Peran yang mewakili hal-hal positif dalam
kebutuhan cerita
b. SIDEKICK
Peran yang bertugas membantu setiap tugas
yang diemban oleh tokoh Protagonis
c. ANTAGONIS
Peran yang mewakili hal-hal negatif dalam
kebutuhan cerita
d. KONTAGONIS
Peran yang bertugas membantu setiap tugas
yang diemban oleh tokoh Antagonis
e. RAISONEUR
Peran yang mewakili pikiran pengarang
f. TRITAGONIS
Peran yang dipercaya oleh tokoh Protagonis
maupun Antagonis
g. SKEPTIS
Peran yang tidak perduli dengan aktifitas
peran Protagonis maupun Antagonis
h. UTILITY
Peran pembantu atau pelengkap untuk
mendukung rangkaian cerita dan
kesinambungan dramatik.

10. TREATMENT :
Pengembangan jalan cerita dari synopsis yang
didalamnya berisi plot secara detail namun
cukup padat.
11. FORMAT JUDUL
Susunan penulisan naskah
a. JUDUL
Deskripsi dari cerita yang ada dalam naskah
b. NAMA PEMERAN
Nama tokoh yang berperan dalam cerita
pada sebuah naskah
c. DESKRIPSI VISUAL
Berisi tentang keterangan suasana
d. TOKOH DIALOG
Menerangkan tokoh siapa yang berdialog
e. BEAT
Tempo yang ada pada emosi (inner action)
tokoh yang disebut juga ekspresi
f. DIALOG
Menuliskan kalimat yang nantinya akan
diucapkan oleh pemain
1. SIAPA YANG BERDIALOG?
Dialog harus disesuaikan dengan
peran tokoh
2. DENGAN SIAPA DIA BERDIALOG?
Dialog harus disesuaikan dengan tokoh
yang diajak bicara
3. DIMANA BERDIALOG?
Dialog harus disesuaikan dengan
dimana tokoh berdialog
4. APA LATAR BELAKANGNYA?
Dialog harus disesuaikan dengan
latar belakang tokoh yang sedang
berbicara
5. SUASANA HATINYA BAGAIMANA?
Dialog disesuaikan dengan suasana
hati tokoh yang berdialog
6. APA TUJUAN DIALOG TERSEBUT?
Dialog harus disesuaikan dengan tujuan
tokoh yang berdialog

g. TRANSISI.
Peralihan dari satu adegan ke adegan
berikutnya.
h. UNSUR DRAMATIKAL
Unsur unsur yang dibutuhkan untuk
melahirkan gerak dramatik pada cerita
atau pada pikiran penonton.
1. KONFLIK / PERMASALAHAN
Permasalahan yang kita ciptakan untuk
menghasilkan pertentangan dalam
sebuah keadaan hingga menimbulkan
dramatik yang menarik
2. SUSPENSE / KETEGANGAN
Ketegangan disini tidak berkaitan
dengan hal yang menakutkan,
melainkan sesuatu yang bakal terjadi
(harap-harap cemas)
3. CURIOSITY / RASA INGIN TAHU
Rasa ingin tahu atau penasaran
penonton terhadap sebuah adegan
yang kita ciptakan.
4. SURPRISE / KEJUTAN
Perasaan surprise penonton timbul
ketika jawaban yang mereka
saksikan diluar dugaan.
i. BAHASA DALAM SCENARIO
Bahasa yang digunakan dalam
menulis naskah :
1. BAHASA LISAN YANG DIGUNAKAN
SEHARI-HARI
Bahasa yang digunakan sehari-hari
agar penonton tidak usah
menapsirkan lagi.
2. BAHASA BUKU DIGUNAKAN PADA
DISKRIPSI VISUAL
Bahasa buku agar gambaran yang
dimaksud akan lebih jelas.
3. BAHASA SETTING DAERAH
Apabila cerita dilatarbelakangi daerah
tertentu, maka lebih baik dimasukkan
unsur bahasa daerah
LOCKER
Penulis Scenario : Agus Kusnandi Suling

FADE IN

SCENE 1
INT. KAMAR RARA SORE (HARI 2)
PEMAIN : RARA

Rara sedang merapikan meja belajarnya, tak sengaja Rara menjatuhkan frame foto
yang bergambarkan dirinya bersama Kristin dan Wulan hingga frame itu pecah. Rara
memunggut frame foto itu. Bersamaan itu Hp milik Rara berdering. Rara menerima
telpon kalau Kristin telah meninggal dunia.

RARA
(VO)
Apa.., Kristin meninggal karena kecelakaan?
(rara kaget)

Rara kaget, tangannya bergetar memegang frame foto yang pecah. Pandangannya
tertuju pada Gambar Kristin.

DISSOLVE TO

MAIN TITLE
LOCKER

SCEREENPLAY
AGUS KUSNANDI SULING

CUT TO
CATATAN :
Huruf yang digunakan : Courier New (font:12)
Ukuran Huruf : 12
Spasi : 1.5
Ukuran Kertas : Folio
1 Lembar Folio : Durasi -/+ 1 menit
ISTILAH DALAM PENULISAN SCENARIO
1. SCENE
2. EXT.(EXTERIOR)
3. INT. (INTERIOR)
4. MAIN TITLE
5. RUNNING TITLE
6. CREDIT TITLE
7. ESTABLISHING SHOT
8. FLASHBACK
9. INTERCUT
10. MONTAGE
11. SLOW MOTION
12. SPLIT SCREEN
13.VOICE OVER (VO)
14. ONLY SOUND (OS)
15. CUT BACK TO
16. CUT TO FLASH BACK
17. CUT TO
18. DISSOLVE TO
20. FADE IN
21. FADE OUT
22. FREEZE
23.TEASER
24. COUNDT

Anda mungkin juga menyukai