Anda di halaman 1dari 5

MEMBACA TELAAH ISI

MEMBACA PEMAHAMAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Membaca yang diampu oleh
Dosen Firstya Evi Dianastiti, S.pd., M.pd.

Oleh :

1. Ika Nurwidyastuti (1910301029)

2. Mochammad Yusrin Reza (1910301082)

3. Isna Lailatul Fadilah (1910301095)

4. Mita Mulia Wijayanti (1910301122)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2019/2020
MEMBACA PEMAHAMAN

Pengertian Membaca Pemahaman Secara Garis Besar

Membaca pemahaman adalah suatu proses untuk mengenali atau


mengidentifikasi teks, kemudian mengingat kembali isi teks. Membaca
pemahaman juga dapat berarti sebagai suatu kegiatan membuat urutan tentang
uraian/menggorganisasi isi teks, bisa mengevaluasi sekaligus dapat merespon
apa yang tersurat atau tersirat dalam teks.

1. Standar Kesastraan
Kesusastraan dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, antara lain sebagai berikut :
a. Puisi atau prosa
b. Fakta atau fiksi
c. Klasik atau modern
d. Subjektif atau objektif
e. Eksposisi atau normative

Kalau kita sadar akan maksut yang jelas serta organisasi yang baik, paham akan keserasian,
kecocokan yang luar biasa dari kata yang tepat dan kalimat yang bersemangat, dan yang terpenting
lagi mengenai kelihaian, kecerdikan verbal (lisan) dan integritas (keutuhan) ekspresi kita akan rada
yakinbahwa kita telah menemui sepenggal karya tulis yag baik, yang besar kemungkinan menjadi
sastra yang baik.2.

2. Resensi Kritis
Kegunaan resensi kritis :
a. Mengetengahkan komentar-komentar mengenai kesegaran eksposisi atau cerita.
b. Mengutarakan komentar-komentar mngenai gaya, bentuk, serta nilai atau manfaat
kesastraan umum bagian tersebut
c. Memberikan suatu rangkuman pandangan, pendirian, atau poin of view
d. Mwngemukakan fakta-fakta untuk menunjang pertimbangaan dan penilaiannya serta
analisis isi dengan jalan mengutik atau menunjuk secara langsung pada karakter dan
situasi.
3. Drama Tulis
Cara untuk menikmati sandiwara atau drama
1. Pada tingkatan aksi primitive, dalam hal ini hati penonton atau pemirsa bergetar karena
ketegangan, kekejaman, sehingga menimbulakan keinginan besar untuk melihat betapa
caranya hal itu dikeluarkan, diperankan.
2. Tingkatan individual yang bersifat interpretataif, dalam hal ini pembaca dapat menarik
kesimpulan, menvisualisasikan tokoh, memproyeksikan akibat, serta mengadakan
interpretasi ketika dia membaca, membawa kesempurnaan pnglamannya sendiri pada
bacaan itu.
 Prinsip-Prinsip Kritik Drama
1. Apakah yang hendak dilakukan oleh seniman?
2. Betapa baikah dia melakukan hal itu?
3. Bermanfaatkah hal itu dilakukan?
 Unsur-Unsur Drama
1. Plot
 Eksposisi : Lakon yang menetukan aksi dalam waktu dan tempat,
memperkenalkan dengan para tokoh, menyatakan situasi suatu lakon,
mengajukan konflik
 Komplikasi : Mengembangkan konflik
 Resolusi atau denouement : Titik batas yang memisahkan komplikasi dan
resolusi, biasanya disebut klimaks (titik penting) pada klimaks itu akan
menjadi jelas arah mana yang akan dituju oleh plot lakon tersebut.
2. Karakterisasi

Fungsi adanya tokoh

a. Tokoh gagal, tokoh badut, atau the foil. Tokoh yang mempunyai
pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain, yang bertindak
menegarkan tokoh lain.
b. Tokoh idaman. Tokoh ini dipakai terutama sekali karena dia dapat diberi
cirri dengan cepat, dapat dikenal segera
c. Tokoh Statis. Tokoh ini pada hakikatnya tetap sam, tanpa perubahan,
pada akhir lakon sama saja dengan awal lakon
d. Tokoh yang berkembang

3. Dialog

a.Dialog haruslah memacukan atau menunjang aksi (action)

b. Dialog yang diucakan diatas pentas haruslah ditambahi dan dilebihkan

 Jenis- Jenis Drama


1. Tragedi
Ciri-ciri;
a. Sebuah lakon sedih, atau lakon tragis haruslah mengenai suatu subjek
yang serius.
b. Seorang pahlawan harus seseorang yang memiliki sifat kepahlawanan.
c. Peristiwa atau insiden haruslah jujur
d. Rasa kasihan dan takun merupakan emosi dasar pada lakon itu

2. Komedi
Ciri-Ciri
a. Lakon mengenai subjek yang serius ataupun yang ringan, tetapi
memperlakukan subjeknya pada taraf dan nada yang ringan
b. Lakon mengenai peristiwa yang bertaraf
c. Apa yang terjadi muncul dari tokoh dan bukan dari situasi
d. Gelak tawa yang ditimbulkan oleh lakon ini adalah sejenis gelak tawa
atau kelucuan yang bijaksana
3. Melodrama
Ciri-Ciri
a. Mengetengahkan, menampilkan suatu subjek yang serius
b. Unsur kesempatan dan kejadian yang kebetulan ada masuk kedalamnya
c. Emosi ditimbulkan, tetapi cenderung kea rah sentimentalitas
d. Seorang pahlawan senantiasa memenangkan perjuangannya
4. Farce
Ciri-Ciri
a. Peristiwa dan tokoh yang terdapat pada lakon ini memang ada, tetapi
tidak begitu besar
b. Menimbulkan kelucuan yang tidak karuan
c. Bersifat episodic
d. Segala yang terjadi timbul dari situasi bukan dari tokoh
4. Pola-Pola Fiksi
A. Pengertian Fiksi

Fiksi adalah penyajian atau presentasi cara seseorang pengarang memandang hidup ini.
Tujuannya untuk membuat para pembaca kritis dan cermat serta teliti terhadap bagian
pengalaman manusia yang terpilih dan terkontrol

B. Fiksi dan Non-Fiksi


Fiksi bersifat realitas, sedangkan non-fiksi bersifat aktualitas. Aktualitas adalah apa-apa
yang benar-benar terjadi; sedangkan realitas adalah apa-apa yang dapat terjadi

C. Jenis-Jenis Fiksi
1) Berdasarkan Bentuk
a) Novel
b) Novelette
c) Short Story
d) Short Short Story
e) Vignette

2) Berdasarkan Isi
a) Impressionisme
b) Romantik
c) Realisme
DAFTAR PUSTAKA

Oleh :

1) Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca. Bandung: Percetakan Angkasa.


2) http://cunaldi.blogspot.com/2011/06/membaca-pemahaman.html

Anda mungkin juga menyukai