Unsur ekstrinsik adalah unsur yang Penokohan adalah penentuan watak atau sifat
membangun karya sastra dari luar. tokoh yang ada di dalam cerita. Watak yang
diberikan dapat digambarkan dalam sebuah
Unsur Intrinsik Cerpen: ucapan, pemikiran dan pandangan dalam
v Tema melihat suatu masalah
v Tokoh
ž Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh ž Latar waktu, berhubungan dengan masalah
pendukung yang memberikan tambahan warna “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang
dalam cerita. diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
ž Latar suasana, yaitu situasi apa saja yang
terjadi ketika saat si tokoh atau si pelaku
4. Alur/ plot
malakukan sesuatu.
Alur adalah urutan jalan cerita dalam
cerpen yang disampaikan oleh penulis. Dalam
menyampaikan cerita, ada tahapan-tahapan 6. Sudut Pandang
alur yang disampaikan oleh sang penulis.
ž Sudut pandang adalah posisi atau
Diantaranya:
pandangan pengarang dalam menyampaikan
— Tahap perkenalan cerita. Penerapannya bisa dilihat dari
penggunaan kata ganti yang digunakan
— Tahap penanjakan
pengarang dalam cerpen.
— Tahap klimaks
Secara umum ada 2 macam-macam sudut
— Anti klimaks pandang yakni sudut pandang orang pertama
dan sudut pandang orang ketiga sebagai
— Tahap penyelesaian berikut.
Ada 3 macam alur yang kerapkali digunakan ž Sudut pandang orang pertama yaitu cara
oleh para penulis, yakni: pengarang menyampaikan cerita sebagai orang
ž Alur maju. Alur ini menggambarkan jalan pertama. Ciri-cirinya adalah menggunakan
cerita yang urut dari awal perkenalan tokoh, kata ganti orang pertama seperti aku, kami dan
situasi lalu menimbulkan konflik hingga sebagainya.
puncak konflik dan terakhir penyelesaian ž Sudut pandang orang ketiga cara pengarang
konflik. Intinya adalah, pada alur maju menyampaikan cerita sebagai orang ketiga.
ditemukan jalan cerita yang runtut sesuai Ciri-cirinya adalah menggunakan kata ganti
dengan tahapan-tahapannya. orang ketiga seperti dia, mereka dan
ž Alur mundur. Di alur ini, penulis sebagainya.
menggambarkan jalan cerita secara tidak urut.
Bisa saja penulis menceritakan konflik terlebih
dahulu, setelah itu menengok kembali 7. Gaya Bahasa
peristiwa yang menjadi sebab konflik itu
Gaya bahasa merupakan ciri khas
terjadi.
pemilihan kata dan bahasa yang digunakan
ž Alur campuran, yaitu perpaduan antara alur oleh penulis. Hal ini meliputi:
maju dan alur mundur dalam satu cerita.
ž Diksi, pilihan kata.
ž Penggunaan kalimat
5. Latar/ setting
ž Pemakaian majas.
ž Latar tempat, yaitu lokasi terjadinya
ž 8. Amanat
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya
fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan ž Amanat adalah pesan yang
mungkin berupa tempat- tempat dengan nama terkadung dalam cerpen yang bisa diambil
tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi oleh pembaca. Pesan yang disampaikan oleh
tertentu tanpa nama jelas. pengarang bisa secara tersurat atau tersirat.
STRUKTUR TEKS CERPEN: • 6. memenggunakan gaya bahasa
perbandingan, pertentangan, pertautan maupun
1.Orientasi perulangan.
2. komplikasi
3. Evaluasi 1. kata sifat yaitu kata yang dipakai untuk
menjelaskan sifat atau kondisi suatu hal, baik
4. Resolusi pada makhluk hidup, benda mati, tempat
5. Koda waktu dan lain-lain.
contoh pemakain kata sifat pada
kalimat, antara lain:
• 1. ORIENTASI
a. Dia anak pendiam, tetapi dia bukan anak
Pengertian orientasi pada cerpen berhubungan nakal.
dengan waktu, suasana dan tempat di dalam
cerita pendek tersebut, yang menjawab b. Kamu memang sahabat terbaik saya
pertanyaan kapan, dimana serta bagaimana
2. KOMPLIKASI 2. Kata keterangan yaitu kata yang digunakan
Komplikasi adalah urutan kejadian yang untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan
dihubungkan secara sebab dan akibat. Karakter suasana, sebagai contoh misalnya: di pagi hari
dan watak tokoh biasanya terlihat di struktur yang cerah, di kebun bambu yang rimbun
komplikasi ini yang menggambarkan plot dengan dedaunan dan lain sebagainya
cerita. 3. Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
3. EVALUASI Kalimat langsung merupakan sebuah
Pengertian evaluasi adalah konflik yang terjadi kalimat kutipan yang dilontarkan langsung
dan menuju pada klimaks. Dalam evaluasi, oleh pembicara tanpa melalui perantara
konflik sudah mulai mendapatkan solusi dan apapun sama persis dengan apa yang dikatakan
penyelesaian serta menuju ke tahap akhir. oleh pembicara tersebut.
4. RESOLUSI
Pengertian resolusi adalah ketika pengarang contoh kalimat langsung:
mengungkapkan solusi terhadap masalah yang a. Ayah menyuruh, “Tolong ambilkan kopi di
dialami tokoh dalam cerpen. meja itu!”
5. KODA b. “Itu salahmu!” kata Roni kepada Ani.
Pengertian koda adalah nilai atau pelajaran
yang bisa didapat dari teks cerita pendek oleh
pembaca. Pesan dan amanat menjadi intisari Kalimat tidak langsung merupakan kalimat
cerita yang bisa dipetik oleh pembaca setelah yang berisikan pernyataan orang lain dalam
membaca teks cerpen. bentuk kalimat
Contoh kalimat tidak langsung:
KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERPEN: a. Ibu menyuruhku untuk menjadi anak yang
menghormati orang yang lebih tua.
• 1. Kata sifat
b. Joni mengatakan, ia akan menungguku
• 2. Kata keterangan besok di depan rumah.
• 3. Kalimat langsung dan tidak langsung
• 4. Gaya bahasa bersifat konotasi 4. Gaya bahasa bersifat konotasi
• 5. Penggunaan bahasa tidak baku
Kalimat konotasi adalah kalimat yang 2. Metafora
mengandung makna yang bukan sebenarnya,
makna konotasi juga biasanya disebut dengan Metafora adalah perbandingan yang implisit
istilah makna kias. jadi tanpa kata seperti atau sebagai di antara
dua hal yang berbeda. Di dalamnya terlihat
Contohnya, dua gagasan: yang satu adalah sebuah
kenyataan, sesuatu yang dipikirkan, yang
a. Aisyah merupakan anak emas dalam menjadi objek; dan satu lagi merupakan
keluarganya perbandingan terhadap kenyataan tadi; dan
(anak emas: anak yang paling disayang) kita menggantikan yang belakangan itu
menjadi yang terdahulu.
b. Karena besar kepala, Naya dijauhi teman-
temannya (besar kepala:sombong) misalnya
Tati jinak-jinak merpati
3. Simploke
c. Gaya Bahasa Pertautan Merupakan gaya bahasa repitisi yang berupa
perulangan pada awal dan akhir beberapa baris
1. Metonimia
atau kalimat berturut-turut. Contoh:
Jenis gaya bahasa yang mempergunakan
Kau katakan aku wanita pelacur,
sesuatu yang lain berkaitan erat dengannya.
Dalam metonomia sesuatu barang disebutkan aku katakan biarlah
tetapi yang dimaksud dengan barang yang
lain.Contoh: Ia naik honda ke kantor. Kau katakan aku wanita mesum,