Anda di halaman 1dari 7

MODUL BAHASA INDONESIA

TEKS DRAMA

Oleh:
Martinus Eka Noviawan, S. Pd
I. Kompetensi Inti
KI. 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

II. Kompetensi Dasar

3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam
drama yang dibaca atau ditonton.
4.18 Mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca atau
ditonton secara lisan.
3.19 Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton.
4.19 Mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memperhatikan
isi dan kebahasaan.

III. Tujuan Pembelajaran


1. Peserta didik mampu mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan
konflik dalam drama
2. Peserta didik mampu mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama
yang dibaca atau ditonton secara lisan.
3. Peserta didik mampu menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca
atau ditonton.
4. Peserta didik mampu mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan
memperhatikan isi dan kebahasaan.

A. Pengertian
● Drama merupakan kisah kehidupan dalam dialog dan lakuan tokoh yang
berisi konflik
● Drama terdiri atas bagian-bagian yang tersusun secara sistematis.
Susunan bagian trsebut adalah alur.
● Drama terdiri atas prolog, dialog,dan epilog dalam dialog terdapat
bagian orientasi, komplikasi dan resolusi

B. Jenis konlik
● Konflik eksternal : konflik yang terjadi antara tokoh dan lingkungan
alamnya, lingkungan manusia.
o Misal : seorang tokoh yang mengalami kebanjiran.
● Konflik internal : konflik yang terjadi dalam diri atau jiwa tokoh.
o Misal : cita-cita, keinginan, keputusan, kesepian dan keyakinan.
Dalam drama konflik tersebut dibagi ke dalam babak. (Dalam pergantian
babak biasanya ditandai dengan perubahan dekorasi panggung atau setting).
Dalam babak terdapat suatu rangkaian adegan

C. Bagian Alur
1. ORIENTASI : Suatu cerita dalam menentukan aksi dalam waktu
dan tempat memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi
cerita.
2. KOMPLIKASI : Bagian tengah cerita, yakni bagian yang
mengembangkan konflik.
3. KONFLIK : Pertentangan dalam cerita antara dua tokoh
4. KLIMAKS :Puncak dari suatu hal atau adegan yang paling
penting/menarik
5. RESOLUSI : akhir dalam sebuah cerita.
6. KODA : Bagian penutup

� Jenis ALUR : MAJU, MUNDUR dan CAMPURAN

D. Struktur Drama
bagian struktur drama sama dengan Alur drama.

E. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama


A. PENOKOHAN :
Tokoh utama (tokoh yang menghidupkan naskah drama), tokoh
pembantu (tokoh yang dilibatkan untuk mendukung jalan cerita)
Ciri tokoh utama :
1. Paling sering muncul dalam setiap adegan
2. Menjadi sentral, pusat perhatian tokoh lain
3. Kejadian –kejadian dihubungkan dengan tokoh utama
4. Dialog yang dilibatkan tokoh lain selalu berkaitan dengan tokoh
utama

1. Jenis Tokoh
1. Tokoh Berkembang : tokoh yang mengalami perkembangan selama
pertunjukan.
Misal : tokoh yang awalnya baik menjadi jahat
2. Tokoh pembantu : tokoh yang diperbantukan untuk menjelaskan tokoh
lain .
Misal : mendeskripsikan watak tokoh utama

3. Tokoh statis : tokoh yang tidak mengalami perubahan sifat dari awal
hingga akhir.
Misal : seorang tokoh yang berkarakter jahat dari awal akan berakhir
jahat hingga akhir.

4. Tokoh serba bisa : tokoh yang dapat berperan sebagai tokoh lain
Misal : seorang raja menyamar menjadi pengemis untuk terjun langsung
mengetahui kehidupan dan kesejahteraan rakyatnya.

2. Berdasarkan watak tokoh drama dibedakan :


� Protagonis : tokoh baik

� Antagonis : tokoh jahat

� Tritagonis : tokoh mendukung protagonis untuk memperjuangkan


kebaikan

3. Watak tokoh DRAMA dapat diketahui oleh hal berikut :


a. Penjelasan langsung pengarang :
Contoh : kuat badannya rambutnya yang hitam mulai memutih. (bisa
diceritakan oleh narator)

b. Perkataan tokoh itu sendiri


Contoh :
“Aku capek sekali berjalan lewat hutan itu.”
“Aku capek disini, mau pindah ke kota, disana banyak duit.”

c. Diceritakan oleh tokoh lain


Contoh :
“Dia kuat. Dia harus bekerja di ladang dengan ayahnya.”

B. TEMA
Merujuk pada suatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin
diungkapkan oleh penulis naskah.
C. LATAR
Latar waktu, tempat, suasana
D. AMANAT
Sesuatu pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang
E. DIKSI
Penggunaan bahasa (dipilih secara teliti dan mudah dipahami
sehingga penonton bisa memahami alur cerita )
F. NASKAH DRAMA
● Tokoh : pelaku yang mempunyai peran lebih dibandingkan pelaku
lainnya, sifat (protagonis, antagonis)
● Wawancang : dialog / percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh
cerita.
● Kramagung /Petunjuk lakuan : petunjuk perilaku, tindakan, perbuatan
oleh tokoh. Dituliskan dalam tanda kurung atau huruf miring.

Teks drama juga memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut :


● Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (sekarang,
hari ini, pada saat itu, kemarin)
● Banyak menggunakan verba material (belajar, membaca, bersekolah)
● Menggunakan verba mental (sedih, bahagia, kecewa)
● Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat dan
suasana (luas, jauh)

Unsur Ekstrinsik Drama


Nilai Agama
Nilai Sosial
Nilai Moral
Nilai Budaya

Anda mungkin juga menyukai