Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR TEKS

DRAMA

Satuan Pendidikan : SMKN Bungursari


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XI
Semester : II (Genap)
Materi Pokok : Bermain
Drama
Nama Guru : Nurkilah, S.Pd.

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI2.Menghayati dan mengamalkani perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3.Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual, dan

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dankejadian serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajianyang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan media sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar dan Indikator


No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak 3.18.1 Memahami struktur drama yang dibaca atau
demi babak, dan konflik dalamdrama ditonton
yang dibaca atau ditonton. 3.18.2 Menelaah bagian-bagian penting dalam
naskah drama yang dibaca atau ditonton.
2 4.18 Mempertunjukkan salah satu tokoh 4.18.1 Menampilkan satu tokoh dalam drama.
ORIENTASI
drama yang dibaca atau ditonton secara 4.18.2 Mempresentasikan,menanggapi, dan
Ananda tentu tidak asing lagi dengan sinetron
lisan. atau film.
merevisi Di media
hasil kerja dalam massa
diskusi ini, kamu
kelas.
mudah mendapatkan teks drama. Kalau ingin mengenal lebih dekat dengan teks tersebut,
sesungguhnya dalam percakapan sehari-hari pun dengan mudah kamu mendapatkannya.
Pada pembelajaran kali ini kita akan membahas tentang teks drama. Mudah-
mudahan, setelah membaca, memahami, dan mengerjakan latihan-latihan dalam materi ajar
ini, Ananda akan lebih memahami: (1) pengertian teks drama, (2) fungsi teks drama, (3)
unsur-unsur teks drama
Mengidentifikasi Alur Cerita dan Konflik dalam Drama yang Dibaca
atau Ditonton

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada banyak teks yang akan Ananda
pelajari, salah satunya adalah teks drama. Teks drama dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari ketika membaca buku pelajaran atau internet. Teks drama
bermanfaat bagi kita untuk mendapatkan hiburan kepada kita dalam bentuk lakon
para tokohnya.
Nah, berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teks drama
adalah teks yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui tingkah
laku (akting) yang dipentaskan. Drama juga diartikan sebagai karya seni yang
dipentaskan. Ciri drama berupa cerita, bentuk dialog, dan bertujuan untuk
dipentaskan.

Sebelum kita mulai untuk memahami teks drama secara detail, alangkah
baiknya kita pahami dulu apa fungsi teks drama. Teks drama berfungsi untuk
memudahkan pemain/ pelakon dalam menghapal naskah atau skenario drama yang
akan dimainkan.
Tema

Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama

Contoh: tema pada contoh drama “Kondisi ekonomi yang kekurangan”

Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita dan peran para tokoh
drama.

Contoh: amanat dari contoh drama “Kondisi ekonomi yang kekurangan” adalah seseorang harus
C. Unsur-Unsur Teks
bijaksana dalam menyikapi tuntutan kehidupan berkenaan dengan keadaan ekonomi yang
kekurangan.
Unsur Intrinsik Drama
Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur drama
mencakupbagian-bagian 1) Orientasi (pengenalan cerita); 2) Konplikasi ( konflik awal); 3)
Evaluasi (puncak dari rangkaian alur);4) Resolusi (penyelesaian konflik pada tokoh utama; dan 4)
Koda (penyelesaian / akhir cerita).

Contoh: drama “Kondisi ekonomi yang kekurangan” menggunakan alur maju, karena dimulai dari
pengenalan cerita, konflik, dan penyelesaian secara berurutan.
Penokohan

Penokohan merupakan cara pengarang di dalam menggambarkan karakter tokoh.


Berdasarkan perannya, tokoh terbagi atas tokoh Protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh
tirtagonis.

Tokoh protagonis adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan
drama. Tokoh utama ditandai oleh beberapa hal, yaitu paling sering mucul dalam
setiap adegan, menjadi sentral atau pusat perhatian tokoh-tokoh yang lain, kejadian-
kejadian yang melibatkan tokoh lain selalu dihubungkan dengan tokoh utama,
dialog-dialog yang dilibatkan tokoh lain selalu berkaitan dengan peran tokoh utama.

Tokoh antagonis adalah tokoh yang mempunyai watak kurang baik atau berperan
E.sebagai
Dialogorang jahat.

Dalam sebuah dialog adalah


Tokoh tirtagonis itu sendiri, ada tiga
tokoh yang elemen
dilibatkan atauyang tidak boleh
dimunculkan dilupakan,
untuk mendukung
yaitu: jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh utama.

Dari segiTokoh
perwatakannya, tokoh dan
adalah pelaku perannya
yang dalam pementasan
mempunyai peran yangdrama terdiri
lebih dari empat
dibandingkan
macam, yaitu:
pelaku-pelaku yang lain, sifatnya bisa protagonis atau antagonis.
Tokoh berkembang adalah tokoh ysng mengalami perkembangan nasib atau watak
Wawancang adalahMisalnya,
selama pertunjukan. dialog atau
tokohpercakapan yangseorang
yang awalnya harus yang
diucapkan oleh
baik, pada
tokoh cerita.
akhirnya menjadi seorang yang jahat.

Kramagung
Tokoh pembantu adalah
adalah petunjuk
tokoh yang prilaku, tindakan,
diperbantukan atau perbuatan
untuk menyertai, melayani,yang
atau
mendukung
harus kehadiran oleh
dilakukan tokoh utama.
tokoh. Dalam naskah drama, kramagung
dituliskan
Tokoh statisdalam
adalahtanda
tokoh kurung (biasanya
yang tidak dicetak
mengalami miring)
perubahan karakter dari awal
hingga akhir dalam suatu drama.

Latar
Tokoh serbabisa adalah tokoh yang dapat berperan sebagai tokoh lain. Misalnya, tokoh yang
berperan sebagai seorang raja, tapi juga berperan sebagai seorang pengemis untuk
Latar adalah keterangan
mengetahui mengenai ruang dan waktu. Penjelasan latar dalam
kehidupan rakyatnya
drama dinyatakan dalam petunjuk pementasan. Bagian itu disebut dengan
kramagung. Latar juga dapat dinyatakan melalui percakapan para tokohnya.
Dalam pementasannya, latar dapat dinyatakan dalam tata panggung ataupun
tata cahaya.
Bahasa

Bahasa merupakan media komunikasi antartokoh. Bahasa juga bisa


menggambarkan watak tokoh, latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi.
Apabila disajikan dalam bentuk pementasan, drama memiliki unsur lainnya,
yakni sarana pementasan, seperti panggung, kostum, pencahayaan, dan tata
suara.
Unsur Ekstrinsik

Unsur Ekstrinsik Drama

Unsur ekstrinsik drama merupakan unsur-unsur pembentuk drama dari luar.

Unsur intrinsik drama adalah unsur-unsur pembentuk drama dari dalam. Komponen-komponen
yang termasuk sebagai unsur ekstrinsik drama antara lain adalah :

Latar belakang pengarang


Nilai agama dan kepercayaan
Kondisi politik negara
Psikologis pengarang
Situasi sosial budaya

Hal-hal di atas termasuk dalam unsur ekstrinsik drama. Hal-hal tersebut menjadi faktor luar
yang mempengaruhi dibuatnya suatu drama. Misalnya latar belakang pengarang, tentu berbeda-
beda, sehingga menghasilkan karya drama yang berbeda-beda pula antar satu pengarang dengan
pengarang lain.

Nilai-nilai lain seperti nilai agama, politik, sosial dan budaya juga turut mempengaruhi drama.
Hal ini melandasi jalan cerita hingga perwatakan yang dibuat oleh pengarang. Kondisi
psikologis pengarang juga turut menjadi unsur ekstrinsik drama yang cukup penting.

D. STRUKTUR TEKS

DRAMA

Struktur drama yanur pada umumnya tersusun sebagai berikut:

Prolog

Merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah


drama atau sandiwara. Bagian ini biasanya disampaikan oleh tukang
cerita (dalang) untuk menjelaskan gambaran para pemain, gambaran
latar, dan sebagainya.
Dialog

Merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang


diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak manusia,
problematika yang dihadapi, dan cara manusia dapat menyelesaikan
persoalan hidupnya. Didalam dialog tersaji urutan peristiwa yang dimulai
dengan:
Orientasi adalah bagian awal cerita yang menggambarkan situasi
yang sedang atau sudah terjadi.

Komplikasi berisi konflik-konflik dan pengembangannya. Gangguan-


gangguan, halangan-halangan dalam mencapai tujuan, atau
kekeliruan yang dialami tokoh utamanya. Pada bagian ini dapat
diketahui watak tokoh utama (protagonis atau antagonis)

Resolusi adalah bagian klimaks (turning point) dari drama, berupa babak
akhir cerita yang menggambarkan penyelesaian atas konflik-konflik yang
dialami para tokohnya. Resolusi haruslah berlangsung secara logis dan
memiliki kaitan yang wajar dengan kejadian sebelumnya.

Epilog

Adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk menyampaikan inti
sari cerita atau menafsirkan maksud cerita oleh salah seorang aktor atau dalang pada
akhir cerita

Contoh Teks Drama

Warung Kopi

Para Tokoh:
Bowo : Pemuda Mapan, Ganteng dan Penyuka Tantangan

Dewi : Perempuan Cerdas, Bertindak lokal, Berpikir Global.

Mak Juleha : Cerewet sekaligus pemilik sah warung kopi “Usah Kau Kenang Lagi”

Setting:

Situasi di warung kopi “Usah Kau Kenang Lagi”. Terletak ditepi jalan besar, warung ini slalu
stanby nonstop, 24 jam. Di tengah-tengah ada sebuah meja besar-panjang, diatasnya ada lampu
minyak tergayut. Disebelah kanannya, ada kantor lurah kecamatan. Dibelakang warung ada pintu
darurat. Di dinding sebelah kiri ada jendela. Di sebuah kursi duduk Bowo sedang bermenung.
Bowo duduk dikursi, seperti orang bingung. Dewi masuk dan menyambar dari belakang.

Bowo:(memegang segelas kopi. Menggerak-gerakan gelas itu, lalu lama melihat ke dalam gelas.
Penuh perhatian dan amarah.)

Dewi:Aku bisa melihat kemarahan di wajahmu, wo. Kau tak bisa menyembunyikannya dariku.
Aku tahu, beberapa hari ini, adalah hari yang berat bagimu. Wo, hati boleh panas, tapi kepala
tetap dingin.

Bowo: (jengkel) Sudah ku bilang, jangan datang ke sini. Jangan temui aku lagi!

Dewi: Aku mengerti suasana hatimu, wo. Kedatangan ku sekarang ini bukanlah sebgai orang
yang hendak mengejek dan melukai hatimu. Aku tau, kau marah dan benci padaku. Aku bisa
terima itu, wo!

Bowo: (berteriak) Apaaa... bencii. Kau bilang soal BENCI. Benci adalah kata yang terlalu
lembut. Kau membuatku muak. Kau membuatku jijik.

Mak Juleha: (melongok, lama)

Dewi:(menarik napas, tersenyum) Aku hanya bisa menahan diri. Tubuhku bergetar. Aku
merasakan air mataku mengalir dipipi. Aku pun menangis hingga kelelahan. Aku mencintaimu
sekaligus mengagumimu, wo. Aku tak tahu kenapa.

Bowo:Kau sudah mendapatkan semuanya, wi.

Dewi :Tapi...aku tak bisa membencimu, wo. Sebagai sahabat, hatiku terbuka untukmu.

Bowo: Pada saatnya nanti, kau akan belajar untuk mengekspresikannya, wi. Kemudian kau akan
menyalurkannya. Kau tidak akan menjadi orang yang santai dan selalu bertabiat manis
selamanya. Kau akan merasa marah saat kau harus marah. Tunjukan kemarahan itu pada yang
pantas menerimanya.

Dewi: (terkejut, memandang jauh)

Bowo: Ada yang lebih dari itu semua. Aku tak mampu menerima hal-hal buruk seperti ini. Aku
dipenuhi rasa curiga akhir-akhir ini.

Dewi:Semua manusia mengalami hal itu bila berada diposisimu. Tapi itu adalah bagian dari hal-
hal yang gelap. Sisa dari dirimu. Mari kita membagi kesadaran dan kesejahteraan kepada
masyarakat, dan mungkin ini bisa membantu.

Bowo: Apa yang akan terjadi?


Dewi: Sebuah awal yang baru. Kau akan mengenal dirimu sendiri dengan segala kerumitannya.
Kau akan bergabung lagi dengan kami ‘kan. Kau akan membangun sebuah kehidupan baru.

Bowo: (tertawa) Haa..Haa...Haa...

Dewi: Ya, Tuhan Rasanya aku tak seperti yang kau pikirkan. Aku pikir semuanya akan menjadi
sangat indah. Kita bisa mengabdikan diri kepada masyarakat.

Bowo: Omong kosong!

Dewi:Hal ini sudah ku duga. Kau sekarang melihat semuannya dari sudut pandang yang lain.

Bowo: Dulu aku merasa yakin dengan: benar dan salah. Baik dan jahat. Dunia ini masih sebuah
tempat yang busuk. Orang-orang masih saling mengkhianati, merampok dan membunuh satu
sama lain. Baik secara pribadi maupun bernegara. Aku pernah mengira, aku tau semua
jawabannya.

Dewi: (diam, dan mendengarkan)

Bowo: Satu dunia. Tempat pertemuan. Mimpi akan sebuah kesatuan, Indonesia bangkit. Tapi,
aku tidak yakin lagi sekarang. Masih ada semua bayangan, perbedaan, dan pengharapan ini. Aku
seolah dilahirkan kembali di dalam sebuah dunia yang terpecah.

Dewi: Kau tidak sendirian, wo. Orang lain juga mencari jawabannya. Orang-orang yang baik.
Bacalah
Aku yakin, contoh
kau cukup kuatteks drama
untuk “ Warung
menghadapi Kopi
dirimu “ disekarang.
sendiri atas ! Kurasa. kau perlu waktu
untuk rileks dan istirahat sejenak. Kau kelelahan.
Catatlah hal-hal penting yang terdapat dalam naskah drama tersebut!
Bowo:Tidak, wi. Mereka
Analisislah hanya menginginkkan
unsur-unsur yang terdapatsisi dalam
baikku. drama
Atau bisa jadi, mereka
tersebut ! dantergelitik
kalau sesuatu dalam diriku bisa meledak setiap waktu. Semua orang bisa mencintai kebaikan.
tulislah dalam format di bawah ini !
Kebaikan yang tegas, penuh kasih-sayang dan suci.
NoUnsur Intrinsik dan ekstrinsikAnalisisKutipan
Dewi:Kau harus bisa menerimanya,
Drama1.Tema2.Jenis alurwo. Yang baik dan yang jahat. Itu membuatmu utuh.
Menerima dirimu sendiri. Dirimu seutuhnya. Semuanya akan baik-baik saja. Percayalah!
Tahap-tahap alur :
Mak Juleha: (tersentuh hatinya) hiks...hiks...hiks...
Orientasi
Komplikasi
(https://www.kompasiana.com/syafriansah_viola/54f6983ca33311b9148b50a8/naskah-drama-pendek-
di-warung-kopi-usah-kau-kenang-lagi)
Evaluasi
Resolusi
Koda3.Nama tokoh dan perwatakan4.Tokoh antagonis
Tokoh protagonis5.Amanat6.Latar waktu, latar tempat, latar
suasana7.Unsur ekstrinsik

Latihan
Latihan Soal 1

1. Persiapan-persiapan apa sajakah yang harus dikerjakan dalam pementasan drama?


2. Melalui apa saja watak tokoh dalam drama dapat terungkap?
3. Dilihat dari fungsi penampilannya, tokoh dalam drama dibedakan menjadi berapa? Jelaskan! 
4. Perlengkapan apa yang diperlukan dalam pementasan drama?
5. Jelaskan fungsi dari tata rias dan tata busana dalam pementasan drama!
6. Jelaskan pengertian drama satu babak!
7. Tuliskan langkah-langkah menarasikan pengalaman kedalam bentuk teks drama!
8. Tuliskan secara urut bagian alur sebuah tempat!

Latihan Soal 2

1. Bacalah penggalan drama berikut!


Ibu : (Tidak menoleh benar) Malam lebaran Narto, dengarlah tabuh itu bersahut-sahutan. Pada
malam lebaran seperti ini dia pergi, pergi dengan tidak meninggalkan kata.
Gunarto : (Agak kesal) Ayah …?
Ibu : keesokan harinya, hari lebaran, sesudah sembahyang aku memaafkan dosanya.
Gunarto : Kenapa ibu ingat juga waktu yang lampau, mengingat kepada orang yang tak pernah
lagi mengingat kita.
Ibu : (Memandang Gunarto) Aku merasa ia masih ingat kita Gunarto.
Yang tergambar dalam penggalan drama di atas adalah konflik ….
a. Social
b. Fisik
c. Batin
d. Budaya
e. Alam

2. Bacalah penggalan drama berikut!


Satilawati : (berasa kasihan) Maafkanlah segala perkataanku yang kemarin itu, Kartili. Jangan
dimasukkan ke dalam hati.
Kartili : (Tersenyum) Tentu tidak, Satilawati. Aku mengerti keadaanmu kemarin itu. Sekarang aku
memuji kesetiaanmu terhadap Ishak. Sungguhpun telah engkau ketahui, bahwa ia ….
Satilawati : Gila, ya. Tapi ada sesuatu, suara halusku mengatakan, bahwa ia akan baik lagi. Baik
buat selama-lamanya.
Kartili : itu yang kuhargakan tinggi, Satilawati: kepercayaanmu kepada diri sendiri.
Satilawati : dan biarpun ia tidak baik kembali, aku tidak juga dapat mengikatkan diriku kepada
orang lain.
Kejahatan Membalas Dendam, Idrus
Watak tokoh Satilawati berdasarkan kutipan drama di atas ….
a. Baik hati, belas kasih, egois
b. Setia, penuh keyakinan, percaya diri
c. Keras kepala, cepat tersinggung, baik
d. Pemarah, setia, keras kepala
e. Baik, egois, baik
3. Bacalah penggalan drama berikut!
Ibu : Pak Gi ini benar-benar seorang pejuang yang tak pernah melupakan cita-citanya.
Anak : Cita-cita yang mana, Bu?
Ibu : Bahwa yang tak kalah penting dengan perang melawan kemiskinan dan kebodohan. Lha ini
semua kan bukti keberhasilan beliau melawan kemiskinan?
Anak : Ibu sendiri kenapa tidak mengikuti jejak Pak Gi?
Ibu : Sebagai mantan bagian dapur umum, saya tetap berjuang terus, lho! Melawan kelaparan …”
Kado Istimewa, Jujur Prananto
Penggambaran watak Pak Gi yang diungkapkan pengarang pada penggalan di atas melalui ….
a. Ciri-ciri fisik tokoh
b. Lingkungan sekitar tokoh
c. Perbincangan tokoh lain
d. Prasaan tokoh
e. Reaksi tokoh-tokoh lain

4. Ketegangan di dalam cerita rekaan atau drama disebut ….


a. Peristiwa
b. Tokoh
c. Watak
d. Konflik
e. Dialog

5. Bacalah penggalan drama berikut!


(a) Nuniek : Bagaimana, Tien, Tonymu? Apa dia dating dari Jakarta?
(b)Hastien : datang sih sudah! Tapi dasar lelaki, bosan aku berurusan dengan dia. Lagi orang
tuanya yang bawel itu, malah menyalahkan saya.
(c)Nuniek : Lho! Emangnya yang salah siapa?
(d)Hastien : Ya, jelas dong. Kalau aku enggak dikasih itu kan nggak begini jadinya.
(e)Nuniek : Kalau kamu nggak mau diajak itu, pasti nggak begitu!
(f)Hastien : Kau juga menyalahkan aku?
Berdasarkan kutipan drama di atas, dialog yang menonjolkan watak tokoh Hastien adalah ….
a. (a) dan (b)
b. (b) dan (d)
c. (c)  dan (e)
d. (a) dan (d)
e. (d) dan (e)

6. Berdasarkan drama pada soal di atas penyebab konflik adalah ….


a. Hastien
b. Nuniek
c. Hastien dan orang tuanya
d. Hastien dan Tony
e. Tony

7. Bacalah penggalan drama berikut!


Calon suami : Kalau kita menikah nanti maukah kau menyumbangkan sebgaian gajimu untuk
anak                           saya?
Calon istri : Apakah tujuanmu menikahi saya semata-mata untuk kepentingan anakmu, bukan
untuk  keluarga yang bahagia dan sejahtera?
Watak karakter calon istri pada penggalan dialog di atas adalah ….
a. Cengeng
b. Kejam
c. Pemberani
d. Pemarah
e. Peramah

8. Adegan Ponirah dan Marni dengan menggendong bakul dan mengenakan topi caping.
Marni   : Pon ... Ponirah!
Ponirah : Ada apa?
Marni   : Aku melihat sepintas bayangan orang di sana!
Ponirah : Tenang saja!
Marni   : Tenang . . . tenang? Tenang bagaimana? Kalau musuh?
PoniraH : Musuh? Marni, kita ini jualan buah dan tidak punya musuh. Kita harus yakin, yang
berani bergerak di malam hari hanya TNI. Ayo jalan!
Marni    : Tapi bulu kudukku berdiri.
Ponirah  : Maka jangan di sini, ayo terus jalan!
Keduanya berjalan dengan sesekali menoleh ke belakang. Topi caping di tangan kiri. Tangan
kanan di balik seakan
memegang senjata.
Situasi yang dilukiskan dalam penggalan drama itu adalah....
a.  mencekam
b.  mengerikan
c. mengerikan
d. menjengkelkan
e. menggelisahkan

9. Gadis  : Aku tidak mengemis nyawa pada Tuan!


Van Dijk : Akan kita lihat nanti .... Hei kau Ibu! Siapkan dirimu! Kini giliranmu!
Ibu          : Tidak! Tidak! Biarkan aku pulang. Demi kemanusiaan. Aku punya anak dua orang,
masih                    kecil-kecil. Mereka terkunci. Jika aku harus mati buat mereka aku akan
menerima dengan                    senang hati.
Kesimpulan dari penggalan dialog di atas yang paling tepat adalah ....
a. Seorang gadis desa dan seorang ibu melawan perintah Van Dijk sehingga mereka mendapat
siksaan.
b. Seorang ibu lebih rela mati untuk anak-anaknya daripada harus menurut perintah Van Dijk.
c. Van Dijk marah-marah kepada seorang gadis dan seorang ibu, karena tidak mau melayani
perintahnya.
d. Seorang ibu tidak mau menurut terhadap perintah atasannya.
e. Seorang gadis dan seorang ibu disiksa oleh Van Dijk karena mereka bermasalah.
10.  Bacalah penggalan drama berikut!
Asdiarti : Kenapa?
Yanti      : Sangat ruwet!
Asdiarti : Kau dipaksa kawin oleh orang tuamu?
Yanti      : Antara lain itu. Tapi banyak lagi soalnya.
Asdiarti : Apa?
Yanti      : Ah, sudahlah. Sebaiknya kau tak usah memaksaku merigatakannya. Sulit. Terlalu sulit.
Asdiarti : Yah, aku tahu kau kerasan di rumah.
Yanti      : (memandang)
Asdiarti : Itu persoalan yang banyak kita rasakan bersama.
Yanti      : Kau juga mengalami seperti itu?
Asdiarti : Memang, cuma persoalanku tidak seberat persoalanmu.
Bagian dialog yang mendukung watak tokoh (Yanti) yang tertekan karena banyak masalah adalah
....
a. (memandang)
b. Kau juga mengalami seperti itu?
c. Sangat ruwet!
d. Ah, sudah.
e. Terlalu sulit.

Anda mungkin juga menyukai