Materi
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
3.4 Membandingkan nilai-nilai Nilai-nilai Menjelaskan persamaan dan
dan kebahasaan cerita dalam perbedaan isi dan nilai-nilai
rakyat dan cerpen. cerpen dan dalam cerpen dan cerita
4.4 Mengembangkan cerita hikayat. rakyat.
rakyat (hikayat) ke dalam Gaya Menyusun kembali isi cerita
bentuk cerpen dengan bahasa. rakyat ke dalam bentuk
memerhatikan isi dan Kata arkais cerpen dengan
nilainilai. (kuno). memerhatikan isi dan nilai-
nilai.
Mempresesntasikan,
menanggapi, dan
merevisiteks cerpen yang
disusun.
2. Cerita Pendek
Bentuk prosa naratif yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya
dibandingkan karya-karya lain yang lebih panjang.
Cerpen
1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
2. Sebuah cerpen memiliki jumlah kata yang tidak lebih dari 10.000 kata
3. Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam
cerpen yang digambarkan hanya inti sarinya saja.
5. Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik
hingga pada tahap penyelesaiannya
6. Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca
7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga
pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut
8. Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan
9. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus
10. Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat.
F. CIRI KEBAHASAAN
1. Hikayat
Kaidah Bahasa yang dominan dalam cerpen adalah:
a) Banyak menggunakan konjungsi
Ciri bahasa yang dominan dalam hikayat adalah banyak penggunaan
konjungsi pada setiap awal kalimat.
Perhatikan contoh kutipan hikayat berikut ini.
2. Majas simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan suatu hal dengan hal
lainnya menggunakan kata penghubung atau kata pembanding. Kata
penghubung atau kata pembanding yang biasa digunakan antara lain:
seperti, laksana, bak, dan bagaikan.
Contoh
Maka si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat
oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti
dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia
tertawa seraya mengambil kayu dan batu (Hikayat Si Miskin).
2. Cerpen
Kaidah Bahasa yang dominan dalam cerpen adalah penggunaan gaya
Bahasa (majas) dan penggunaan konjungsi yang menyertakan urutan waktu dan
urutan kejadiaan.
Menggunakan majas membuat cerita lebih menarik jikadi bandingkan
menggunakan Bahasa yang bermakna lugas. Ada berbagai jenis majas yang
digunakan bai kadalam cerpen dan hikayat. Diantara majas antonomasia,
metafora, hiperbola dan maja sperbandingan. Meskipun sama – sama
menggunakan gaya Bahasa, tetapi gaya bahasa yang digunakan dalam hikayat
berbeda penyajiannya dengan gaya bahasa dalam cerpen.
Contoh Majas
a. Majas antonomasia,
yaitu majas yang menyebut seseorang berdasarkan ciri atau sifatnya yang
menonjol.
Contoh: akhirnya si Manjung menang juga. Tak salah aku menjagokannya
b. Majas metafora,
yaitu majas yang membandingkan dua hal secara langsung,tetapi dalam
bentuk yang singkatatau merupakan gabungan 2 hal yang berbeda yang
dapat membentuk suatu pengertian baru.
Contoh : Dia dianggapanak emasmajikannya
c. Majas hiperbola,
yaitu suatu gaya Bahasa yang bersifat melebih-lebihan.
Contoh : Ibunya terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya
kecelakaan.
d. Majas simile,