Anda di halaman 1dari 11

BAB 3

Teks Hikayat

Djibran Sharata Ghazalba


Fadhil Rasyad Ramadhan
Aisyah Ali
Materi Teks
Hikayat
1. Pengertian Teks Hikayat
2. Struktur Teks Hikayat
3. Ciri Ciri Teks Hikayat
4. Unsur Unsur Teks Hikayat
5. Jenis Jenis Teks Hikayat
6. Kaidah Teks Hikayat
7. Contoh Teks Hikayat
Pengertian Teks
Hikayat
Kata hikayat diturunkan dari kata bahasa Arab “haka” yang
mempunyai arti:
menceritakan,menirukan,mewartakan, menyerupai, berkata,
meneruskan, dan melukiskan (Baried dkk,1985, 9).
Sastra hikayat ialah sastra lama yang ditulis dalam bahasa
Melayu. Sebagian besar kandungan ceritanya berkisar dalam
kehidupan istana. Unsur rekaan merupakan ciri menonjol dan
pada lazim nya mencakup bentuk prosa yang panjang (Baried,
1985, 9).
Hikayat ialah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa
yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat
rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat
sifat itu. Hikayat dibaca untuk pelipur lara, pembangkit
semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta
Struktur Teks
Hikayat

1 2 3
Abstrak, berarti bagian yang
Orientasi, berarti sesuatu Krisis, berarti bagian cerita
menjelaskan awal dari suatu
yang memiliki hubungan yang berisikan awal pula
cerita hikayat.
dengan waktu, tempat, terjadinya konflik hngga
maupun suasana yang konflik tersebut memuncak
digambarkan di dalam suatu atau klimaks.
cerita.
Struktur Teks
Hikayat

4 5
Reaksi, berarti bagian cerita
Koda, berarti bagian akhir
yang menjelaskan upaya
dari cerita yang umumnya
penyelesaian masalah
mengandung nilai dan
dengan suatu solusi
pelajaran yang bisa diambil
terhadap konflik di dalam
oleh setiap pembaca.
cerita.
Kaidah Kebahasaan
1. Penggunaan Konjungsi
Teks Hikayat
Konjungsi atau kata penghubung banyak dipakai dalam suatu teks hikayat dan
penggunaan konjungsi biasanya di awal kalimat. Dengan adanya kata
penghubung, maka teks ini menjadi lebih menarik dan setiap kalimat atau kata
bisa terhubung dengan baik. Contoh konjungsi yang banyak dipakai untuk teks
ini yaitu serta, dan, maka dan lain-lain.

2. Kata Arkais
Kata arkais adalah kata yang banyak dipakai jaman dulu dan kata arkais sangat
sulit dimengerti di jaman sekarang. Kata arkais biasanya dipakai untuk awalah
berbagai istilah dan penggunaan kata arkais sering ditemukan dalam kaidah teks
hikayat. Dengan kata arkais, para pembaca juga bisa mengatahui berbagai
kosakata yang populer di jaman dulu.

3. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah salah satu teknik untuk memanfaatkan kekayaan bahasa
untuk memperluas sebuah karya sastra dan dalam teks, penggunaan gaya
bahasa sangatlah sering ditemukan. Dengan gaya bahasa, maka suatu teks ini
menjadi lebih menarik dan ceritanya menjadi bervariatif. Pembaca juga akan
senang dengan berbagai gaya bahasa yang diterapkan penulis dalam suatu
kaidah teks hikayat.
Ciri Ciri Teks Hikayat
1. Anonim. Ciri-ciri hikayat ini memiliki arti bahwa pengarang hikayat tersebut biasanya
memang tidak dikenali.
2. Istana Sentris. Ciri-ciri hikayat ini berarti hikayat bercerita soal tokoh dimana dia
berkaitan dengan kehidupan dalam sebuah istana atau pun kerajaan.
3. Bersifat komunal atau menjadi miliki masyarakat.
4. Bersifat statis, dimana tidak ada banyak terjadinya perubahan atau tetap.
5. Bersifat tradisional. Biasanya ciri-ciri hikayat memang bersifat tradisional atau
meneruskan budaya, kebiasaan yang dianggap baik (tradisi).
6. Memakai bahasa klise. Ciri-ciri hikayat ini berarti menggunakan bahasa secara
berulang-ulang.
7. Mempunyai sifat didaktis. Hal ini agar dapat mendidik dengan amat baik secara moral
maupun religi.
8. Magis. Ciri-ciri hikayat pada umumnya bersifat magis yang berarti pengarang akan
membawa pembaca ke dalam dunia khayalan sehingga pada nantinya akan
berimajinasi secara serba indah.
9. Ceritakan kisah universal manusia, misalnya seperti adanya perang yang baik dengan
yang buruk. Di mana pada nantinya peperangan tersebut akan dimenangkan oleh
kebaikan, bukan keburukan atau pun kejahatan
10. Ciri-ciri hikayat yang terakhir yaitu memiliki happy ending.
Unsur Unsur Teks
Hikayat
1.Sudut pandang, yang merupakan pusat pengisahan di mana sebuah cerita
tersebut dikisahkan oleh sang pencerita.
2.Tema, yang merupakan suatu gagasan untuk mendasari sebuah cerita.
3. Tokoh, yang merupakan pemeran pada cerita. Penokohan adalah
penggambaran watak dari masing-masing tokoh yang diceritakan.
4. Gaya, yang sangat berhubungan dengan bagaimana cara penulis
menyajikan sebuah cerita serta menggunakan bahasa dan juga unsur-unsur
keindahan lainnya dalam hikayat.
5. Alur, adalah sebuah jalinan peristiwa dalam suatu cerita.
6. Latar, merupakan tempat, waktu, serta situasi/suasana yang tergambar
dalam sebuah cerita hikayat.
7. Amanat, adalah sebuah pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui
sebuah cerita.

Ada pula unsur ekstrinsik dalam sebuah hikayat yang memiliki hubungan
dengan latar belakang cerita. Misalnya seperti latar belakang adat, budaya,
agama dan masih banyak lagi. Perlu diketahui bahwa unsur ekstrinsik ini juga
ada kaitannya dengan norma atau nilai kehidupan dalam cerita. Contohnya
nilai agama, moral, sosial, budaya dan masih banyak lagi.
Jenis Hikayat berdasarkan Isinya
Berdasarkan isinya hikayat terbagi menjadi 6, yaitu:
- Cerita rakyat
- Epos India
- Cerita dari Jawa
- Cerita-cerita Islam
- Sejarah dan Biografi
- Cerita berbingkat Jenis Hikayat Berdasarkan Asalnya :
1. Melayu Asli.
2. Pengaruh Jawa.
3. Pengaruh Hindu (India).
4. Pengaruh Arab-Persia.
Contoh Hikayat
Judul : Hikayat Si Bayan yang Budiman
Pada jaman dulu hiduplah seorang saudagar kaya yang terkenal dengan nama Khojan
Mubarok, namun dia dengan istrinya tidak kunjung mendapatkan keturunan dan keduanya
selalu berdoa kepada Allah Swt untuk mendapat anak. Pada suatu hari Khojan dan istrinya
di keturunan laki-laki yang bernama Khojan Maimun.
Setelah Khojan Maimun dewasa, Khojan Mubarok menikahkan anaknya dengan saudagar
kaya raya bernama Bibi Zainab dan suatu hari, Khojan Maimun berpamitan kepada istrinya
untuk berlayar. Namun sebelum pergi, Khojan Maimun menyempatkan diri untuk
membelikan burung bayan dengan burung tiung sebagai teman istrinya saat kesepian.
Bibi zainab yang merasa kesepian, kemudian berkenalan dengan anak yang juga
menyukainya dan ketika Bibi Zainab akan pergi menemui anak raja, Bibi Zainab tidak
diizinkan oleh burung tiung. Hal ini membuat Bibi Zainab marah dan membunuh burung
tiung.
Namun burung bayan yang memberikan izin untuk Bibi Zainab bertemu dengan anak raja
dan setiap bertemu anak raja, burung bayan selalu memberikan nasihat yang baik. Pada
hari ke 24, barulah Bibi Zainab sadar bahwa perbuatannya berselingkuh adalah salah dan
bisa menimbulkan dosa.
Dah Selesai....

Mungkin cukup sekian yang bisa kami sampaikan

Anda mungkin juga menyukai