Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan nama Allah Yang Maha pengasih lagi maha penyayang,syukur Alhamdulillah penulis ucapkan
dari lubuk hati penulis kehadirat Allah yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas
ini dengan baik.Sholawat sertasalam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.makalah yang
berjudul "HIKAYAT" INI semoga dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.kami menyadari
bahwa yang kami tulis ini masih banyak kekurangan dan kesalahan.Dan oleh sebab itu,kami sangat
mengharapkan adanya masukan dari para pembaca,baik berupa kritikan ataupun saran yang sifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini,supaya lebih baik untuk masa yang akan datang.Dan
terima kasih atas semua bantuan dari semua pihak yang terkait dalam penyusunan ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.Kemudian Kepada Allah kami bertaubat dan kepada manusia kami
memohon maaf atas dan kehilafan dalam penulisan Makalah ini.

Wassalamu'alaikum Wr.wb

BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Di zaman sekarang ini banyak anak muda jarang untuk membaca Hikayat,bahkan mungkin mereka
mereka belum mengenal apa itu hikayat.Mereka cenderung tertarik membaca Novel,komik,dan sejenis
nya,apa lagi didukung dengan teknologi yang semakin canggih yang membuat mereka mudah untuk
dapat membaca cerita dengan mengakses lewat internet melalui handphone mereka.

Pada dasarnya,cerita hikayat tidak kalah menarik dengan cerita lain.cerita hikayat juga mengandung nilai
moral dan nilai budaya sesuai untuk pendidikan karakter bangsa.

Dalam hal ini latar belakang kami mengangkat cerita hikayat karena untuk memberikan informasi
dan pembuktian bahwa sebenarnya hikayat memiliki banyak kelebihan dan pastinya tidak kalah menarik
dengan novel dan cerita cerita modern zaman sekarang.

Seperti hal nya,dalam hikayat dapat diperoleh majas majas yang beragam,tata bahasa nya baik dan
baku.Lain hal nya dengan cerita cerita modern zaman sekarang yang pada umum nya menggunakan
bahasa gaul dan tidak mencerminkan kebijakan.Untuk itu makalah ini kami susun untuk pembangunan
kesadaran dan kebiasaan untuk membaca.

2.Rumusan Masalah

1.Bagaimana pengetahuan Hikayat?

2.Bagaimana Kaidah Kebahasaan dan jenis teks Hikayat dan isinya?

3.Tujuan

Tujuan membuat makalah ini adalah:

1.Sarana untuk membangkitkan semangat pembacanya.

2.Sarana untuk menghibur.

3.Sarana untuk menyampaikan nilai-nilai luhur.


BAB 2 PEMBAHASAN

Pengertian Hikayat

hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan
silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu. Biasanya, hikayat
dibaca untuk perlipur lara, membangkitkan semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.

Kaidah Kebahasaan

Dalam buku Pasti Bisa Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X oleh Tim Ganesha Operation (2016:57),
hikayat adalah jenis prosa dalam karya sastra Melayu Lama yang berisikan cerita (fiksi), riwayat, sejarah,
atau kisah kerajaan.

1. Menggunakan kata-kata arkais

Teks hikayat menggunakan kata-kata arkais, yaitu kata-kata yang sudah jarang digunakan di Indonesia
atau bahkan asing bagi masyarakat karena hikayat memiliki umur yang lebih tua dari Indonesia dan
bahasa telah berkembang semenjak itu.

2. Menggunakan banyak konjungsi

Teks hikayat menggunakan banyak konjungsi atau kata penghubung pada kalimatnya

3. Menggunakan majas

Pada cerita hikayat, banyak ditemukan jenis-jenis majas untuk memperluas gaya bahasa kisah hikayat.
Jenis Teks Hikayat Berdasarkan Isi

1. Aspek Historis

Jenis-jenis hikayat ada yang sebagian besar ditemukan dalam bahasa Melayu tetapi ada juga
beberapa bahasa lain. Ini karena hikayat berasal dari beberapa negara dengan latar belakang agama,
bahasa, dan sejarah yang berbeda.

Melayu

Pada umumnya, hikayat melayu memiliki unsur-unsur keagamaan yaitu agama islam. Beberapa
contoh kisah hikayat yang berasal dari Melayu antara lain Hikayat Si Miskin, Hikayat Hang Tuah,
Hikayat Malim Deman dan Hikayat Indera Bangsawan.

Jawa

Budaya Jawa memiliki beragam dan jenis hikayat yang dipengaruhi oleh agama Islam dan juga Hindu.
Sehingga, hikayat yang diceritakan memiliki kemiripan tokoh, alur, sifat seperti yang ada di Arab dan
India. Adanya percampuran dua budaya ini menghasilkan budaya yang baru.

Hikayat yang berasal dari Jawa mempunyai banyak pengaruh dari agama Hindu lalu disesuaikan
dengan masyarakat Jawa yang kebanyakan beragama Islam. Beberapa contoh hikayat pengaruh Jawa
ialah Hikayat Cekel Weneng Pati dan Hikayat Panji Semirang.

India

Hikayat India banyak mengandung unsur dari agama Hindu. Kisah yang bernuansa Hindu umumnya
berasal dari dua kisah utama yaitu cerita Mattabbhroto dan cerita Sri Rama. Seiring berjalannya
waktu, dua cerita ini berkembang menjadi Hikayat Pandawa Lima yaitu tokoh pewayangan di Jawa.
Selain itu, ada jenis-jenis hikayat India lain yang terinspirasi dari nilai-nilai dalam agama Hindu.
Contohnya Hikayat Sri Rama yang terinspirasi dari kisah Ramayana, Hikayat Perang Pandhawa yang
berasal dari kisah Mahabarata dan Hikayat Badan Budiman.

Arab-Persia

Mayoritas masyarakat di Arab dan Persia menganut agama Islam sehingga sebagian besar hikayat
yang lahir mengandung nilai-nilai keislaman dan bertemakan agama Islam. Beberapa hikayat ini
contohnya Hikayat Seribu Satu Malam dan Hikayat Amir Hamzah yang dikenal sebagai pahlawan
islam.

2. Isi Cerita

Jenis hikayat ini dapat dilihat berdasarkan isi ceritanya. Hikayat yang berdasarkan isi cerita dibedakan
berdasarkan tema kisah yang telah dipilih. Berikut penjelasan jenis hikayat berdasarkan aspek isi
cerita, di antaranya:

Sejarah

Hikayat sejarah seringnya menceritakan tentang karakter atau kejadian bersejarah lain. Cerita yang
dibuat memang hanya khayalan sang penulis tetapi sering dikaitkan dengan kisah yang pernah terjadi
pada suatu waktu.

Biografi

Hikayat biografi umumnya berfokus terhadap satu karakter utama saja. Karakter utama tersebut bisa
mengambil dari orang nyata maupun tidak. Namun secara keseluruhan alur ceritanya hanya
menceritakan semua hal tentang karakter tersebut.

Agama

Kebanyakan jenis-jenis hikayat agama ini mengisahkan tentang tokoh agama, peristiwa yang ada
dalam sejarah agama atau nilai-nilai dari ajaran dalam suatu agama. Ada banyak hikayat yang
mengangkat kisah berunsur keagamaan baik Islam, Hindu atau campuran keduanya.

Peristiwa
Hikayat juga menceritakan mengenai suatu peristiwa yang memang pernah terjadi meski di dalam
ceritanya ditambahkan dengan mukjizat dan keajaiban-keajaiban. Tujuannya bisa dijadikan semangat
untuk berperang dan juga penyemangat ketika ada sebuah perayaan atau pesta.

1. Aspek Historis

Jenis-jenis hikayat ada yang sebagian besar ditemukan dalam bahasa Melayu tetapi ada juga
beberapa bahasa lain. Ini karena hikayat berasal dari beberapa negara dengan latar belakang agama,
bahasa, dan sejarah yang berbeda.

Melayu

Pada umumnya, hikayat melayu memiliki unsur-unsur keagamaan yaitu agama islam. Beberapa
contoh kisah hikayat yang berasal dari Melayu antara lain Hikayat Si Miskin, Hikayat Hang Tuah,
Hikayat Malim Deman dan Hikayat Indera Bangsawan.

Jawa

Budaya Jawa memiliki beragam dan jenis hikayat yang dipengaruhi oleh agama Islam dan juga Hindu.
Sehingga, hikayat yang diceritakan memiliki kemiripan tokoh, alur, sifat seperti yang ada di Arab dan
India. Adanya percampuran dua budaya ini menghasilkan budaya yang baru.

Hikayat yang berasal dari Jawa mempunyai banyak pengaruh dari agama Hindu lalu disesuaikan
dengan masyarakat Jawa yang kebanyakan beragama Islam. Beberapa contoh hikayat pengaruh Jawa
ialah Hikayat Cekel Weneng Pati dan Hikayat Panji Semirang.

India

Hikayat India banyak mengandung unsur dari agama Hindu. Kisah yang bernuansa Hindu umumnya
berasal dari dua kisah utama yaitu cerita Mattabbhroto dan cerita Sri Rama. Seiring berjalannya
waktu, dua cerita ini berkembang menjadi Hikayat Pandawa Lima yaitu tokoh pewayangan di Jawa.

Selain itu, ada jenis-jenis hikayat India lain yang terinspirasi dari nilai-nilai dalam agama Hindu.
Contohnya Hikayat Sri Rama yang terinspirasi dari kisah Ramayana, Hikayat Perang Pandhawa yang
berasal dari kisah Mahabarata dan Hikayat Badan Budiman.
Arab-Persia

Mayoritas masyarakat di Arab dan Persia menganut agama Islam sehingga sebagian besar hikayat
yang lahir mengandung nilai-nilai keislaman dan bertemakan agama Islam. Beberapa hikayat ini
contohnya Hikayat Seribu Satu Malam dan Hikayat Amir Hamzah yang dikenal sebagai pahlawan
islam.

2. Isi Cerita

Jenis hikayat ini dapat dilihat berdasarkan isi ceritanya. Hikayat yang berdasarkan isi cerita dibedakan
berdasarkan tema kisah yang telah dipilih. Berikut penjelasan jenis hikayat berdasarkan aspek isi
cerita, di antaranya:

Sejarah

Hikayat sejarah seringnya menceritakan tentang karakter atau kejadian bersejarah lain. Cerita yang
dibuat memang hanya khayalan sang penulis tetapi sering dikaitkan dengan kisah yang pernah terjadi
pada suatu waktu.

Biografi

Hikayat biografi umumnya berfokus terhadap satu karakter utama saja. Karakter utama tersebut bisa
mengambil dari orang nyata maupun tidak. Namun secara keseluruhan alur ceritanya hanya
menceritakan semua hal tentang karakter tersebut.

Agama

Kebanyakan jenis-jenis hikayat agama ini mengisahkan tentang tokoh agama, peristiwa yang ada
dalam sejarah agama atau nilai-nilai dari ajaran dalam suatu agama. Ada banyak hikayat yang
mengangkat kisah berunsur keagamaan baik Islam, Hindu atau campuran keduanya.

Peristiwa

Hikayat juga menceritakan mengenai suatu peristiwa yang memang pernah terjadi meski di dalam
ceritanya ditambahkan dengan mukjizat dan keajaiban-keajaiban. Tujuannya bisa dijadikan semangat
untuk berperang dan juga penyemangat ketika ada sebuah perayaan atau pesta.
Cerita

Ada jenis-jenis hikayat yang terkadang menceritakan kisah roman percintaan dan berlatar belakang
sejarah. Roman fiksi juga dapat dijumpai di beberapa hikayat, salah satu yang terkenal ialah hikayat
Malin Kundang.

1. Hikayat Cerita Rakyat

Hikayat cerita rakyat biasanya digambarkan dengan jenaka. Umumnya, inti cerita dari hikayat ini
mengisahkan asal muasal terjadinya tempat atau benda. Salah satu contoh hikayat bentuk ini yaitu
hikayat Rhang Manyang.

2. Roman

Seperti namanya, bentuk hikayat menceritakan kisah asmara, romansa dan kehidupan berumah
tangga. Salah satu contoh dari bentuk hikayat roman yaitu Putroe Gambak Meuh.

3. Epos

Epos merupakan bentuk hikayat yang menceritakan mengenai kepahlawanan seseorang atau
tokohnya. Hikayat epos menggambarkan tokoh tersebut sebagai seorang pahlawan. Salah satu
contohnya ialah hikayat Prang Kompeuni.

4. Chara

Hikayat chara merupakan bentuk hikayat yang berfokus pada seorang tokoh terpuji atau dihormati.
Sehingga bentuk hikayat chara termasuk ke dalam jenis biografi. Salah satu contoh dari hikayat
bentuk chara ialah hikayat Hiyaken Tujoh.

5. Tambeh

Hikayat tambeh mengisahkan pedoman kehidupan sehingga dalam kisahnya mengandung banyak
nilai-nilai dan pelajaran yang bisa dipetik. Salah satu contoh hikayat tambeh ialah Tambek Tujoh Blah.
Contoh teks Hikayat

1.1. Hikayat Bayan Budiman

Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia
tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun
beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun.

Setelah umurnya Khojan maimun lima tahun, maka diserahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak
guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ia di pinangkan dengan anak saudagar
yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab.

Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan jantan. Maka
beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu dibawanya ke rumah dan ditaruhnya
hampir sangkaran bayan juga.

Pada suatu hari, Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya.
Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah
dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam
dari pada senjata.

Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab
yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk berteman melalui seorang perempuan tua.

Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu,
maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri
Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itudari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.

Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur. Maka bayan pun
berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja. Maka
bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa.
Setelah ia sudah berpikir demikian itu, maka ujarnya, "Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan
segeranya mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun
pekerjaan tuan, Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya. Baiklah tuan pergi, karena sudah
dinanti anak raja itu. Apatah di cara oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan
kekayaan? Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut
bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar."

Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkancerita tersebut. Maka Bayan pun
berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu.

Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan
dengan bayan, maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung tersebut
bercerita, hingga akhirnya lah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanya dan menunggu suaminya
Khojan Maimunpulang dari rantauannya.

Anda mungkin juga menyukai