Anda di halaman 1dari 11

BAB VI.

MENELADANI
NILAI NILAI
DALAM CERITA
RAKYAT
A. Memahami Isi dan Nilai-Nilai Cerita Hikayat
Hikayat berasal dari bahasa Arab, hikayah yang berarti kisah, cerita, atau dongeng.
Hikayat merupakan salah satu karya sastra lama yang memiliki bentuk prosa yang
di dalamnya mengisah- kan mengenai kehidupan dari keluarga istana, kaum
bangsawan atau orang-orang ternama dengan segala kegagahan kesaktian,
kehebatan, dan kepahlawanannya. Dalam kehidupan masyarakat Melayu sehari-hari,
hikayat berfungsi sebagai media didaktik (pendidikan) dan hiburan.
Hikayat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bersifat anonim. Anonim, yaitu tidak diketahui secara jelas nama pencerita
pengarangnya.
2. Isi ceritanya berkisar pada tokoh raja-raja dan keluarganya sentris).
3. Bersifat pralogis, yaitu memiliki logika tersendiri yang tidak sama dengan logika
umum, ada juga yang menyebutnya fantastis.
4. Mempergunakan banyak kata arkais. Misalnya, hatta, syahdan, sahibul hikayat,
menurut empunya, cerita, konon, dan tersebutlah perkataan. Tema dominan dalam
hikayat adalah petualangan. Biasanya di akhir kisah. tokoh utamanya berhasil
menjadi raja atau orang yang mulia.
B. Membandingkan Nilai dan Aspek Kebahasaan dalam Cerita
Rakyat dengan Cerpen
Cerita hikayat dan cerpen sama-sama merupakan teks narasi
fiksi. Keduanya mempunyai unsur intrinsik yang sama, yaitu
tema, tokoh dan penokohan, sudut pandang, setting, gaya
bahasa, dan alur. Cerita hikayat dan cerpen merupakan wujud
karya sastra. Dari kedua jenis karya sastra tersebut, ada
banyak hal yang dapat Anda peroleh. Di antaranya pesan
moral, nilai-nilai sosia l budaya, nilai-nilai yung bersifat
mendidik, serta kesan tersendiri. Hikayat dan cerpen sama-
sama mengandung nilai-nilai yang berguna dalam kehidupan.
Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat Anda temukan setelah
membaca secara keseluruhan isi cerita.
Cerita rakyat (hikayat) berbeda dengan cerpen, Seperti yang
telah Anda ketahui bahwa hikayat merupakan karya sastra
yang berasal dari semenanjung Melayu. Bahasa dalam hikayat
terkadang sulit dipahami karena diceritakan dengan bahasa
Melayu. Cerita hikayat dimulai dengan kata-kata sebermula,
arkian, syahdan, alkisah, hatta, atau tersebutlah.
Sedangkan cerpen merupakan salah satu bentuk karangan
narasi. Narasi merupakan karangan yang berupa rangkaian
peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Cerpen
menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa yang terjadi dan
bagaimana suatu peristiwa terjadi. Berikut ciri yang
membedakan cerpen dengan hikayat.
Hikayat mengandung nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai
kehidupan dapat ditemukan dalam cerita rakyat melalui
ucapan, tindakan, pikiran, dan perasaan tokoh-tokoh
cerita. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai moral. sosial,
budaya, dan agama. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat
diteladani dan menambah pengetahuan pembaca,
1. 1. Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan
akhlak atau budi pekerti (baik dan buruk). Misalnya
berbakti kepada orang tua, jujur, sabar, ikhlas, dan
lain-lain.
2. 2. Nilai sosial, yaitu nilai-nilai yang terkait dengan
norma aturan dalam kehidupan ber- masyarakat dan
berhubungan dengan orang lain. Misalnya saling
memberi, tenggang rasa, saling menghormati, dan
lain- Lain
3. 3. Nilai budaya, yaitu nilai-nilai yang terkait dengan
kebiasaan tradisi yang berlaku dalam masyarakat.
Misalnya adat istiadat, perkawinan, kematian, cara
berpakaian, kesenian, dan lain-lain.
4. 4. Nilai agama, yaitu nilai-nilai yang berkaitan
dengan kehidupan beragama. Misalnya cara
beribadah kepada Tuhan, sistem
kepercayaan/agama, dan lain-lain. Scanned
YUNG
BERSIFAT
01

MENDIDIK,
SERTA KESAN
PORTOFOLIO REVIEW PRODUCT
1. PENGGUNAAN MAJAS
PENGGUNAAN MAJAS
DALAM CERPEN DAN
HIKAYAT BERFUNGSI
UNTUK MEMBUAT CERITA
LEBIH MENARIK JIKA
DIBANDINGKAN
MENGGUNAKAN BAHASA
YANG BERMAKNA LUGAS.
ADA BERBAGAI JENIS
MAJAS YANG DIGUNAKAN
BAIK DALAM CERPEN DAN
HIKAYAT. MAJAS YANG
SERING DIGUNAKAN DALAM
CERPEN MAUPUN HIKAYAT
ADALAH MAJAS
ANTONOMASIA, METAFORA,
HIPERBOLA, DAN MAJAS
SIMILE.
2. PENGGUNAAN
KONJUNGSI BAIK CERPEN
MAUPUN CERITA HIKAYAT
KONTAK
INFORMASI
hello@reallygreatsite.com 123-456-7890 123 anywhere st. any city
1. Aspek kebahasaan yang dominan dalam cerpen
adalah penggunaan gaya bahasa (majas) serta
penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan
waktu dan urutan kejadian.
2. 1. Penggunaan Majas Penggunaan majas dalam
cerpen dan hikayat berfungsi untuk membuat cerita
lebih menarik jika dibandingkan menggunakan
bahasa yang bermakna lugas. Ada berbagai jenis
majas yang digunakan baik dalam cerpen dan
hikayat. Majas yang sering digunakan dalam cerpen
maupun hikayat adalah majas antonomasia,
metafora, hiperbola, dan majas simile.
3. 2. Penggunaan Konjungsi Baik cerpen maupun
cerita hikayat merupakan jenis teks narasi yang
banyak men- ceritakan urutan peristiwa atau
kejadian. Untuk menceritakan urutan peristiwa atau
alur tersebut, keduanya menggunakan konjungsi
yang menyatakan urutan waktu dan kejadian.
Penggunaan konjungsi yang tepat sangat penting
untuk mengembangkan alur cerita. Konjungsi yang
menunjukkan urutan waktu, antara lain sebelum,
ketika, dan sebagainya. Sedangkan konjungsi yang
menunjukkan urutan peristiwa/kejadian, antara lain
lalu, selanjutnya, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai