Anda di halaman 1dari 16

Membandingkan nilai-

nilai dan kebahasaan


cerita rakyat dan cerpen
KELOMPOK 7 – X MIPA 3
Member kelompok :

• Helena Yolanda Amelia


• Ilham Fashya Rifqi pranoto
• Immanuel Ricardo Manurung
Materi yang dijelaskan

Pengertian Hikayat Nilai-nilai


01 03 dalam hikayat

Membandingkan nilai
Karakteristik Hikayat dan kebahasaan
02 04 hikayat dengan cerpen
Pengertian Hikayat
01
Hikayat adalah salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan menonjolkan unsur penceritaan
berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh tokohnya, Hikayat termasuk dalam prosa, tetapi hikayat
merupakan prosa lama.
Hikayat tersebut berasal dari Bahasa arab, yakni “haka” yang memiliki arti “bercerita atau
menceritakan”. Fungsi hikayat adalah sebagai pembangkit semangat, penghibur “pelipur lara”, atau
juga hanya untuk meramaikan sebuah pesta. Pada jaman dahulu, hikayat diceritakan secara lisan,
bukan tertulis.
Hikayat juga merupakan karya sastra yang berisi cerita maupun biografi yang bersifat historis, serta
berkaitan dengan keagamaan dan perilaku manusia. Hikayat mengandung makna dan nilai-nilai yang
mencerminkan kehidupan sesungguhnya.
Hikayat merupakan salah satu karya sastra lama yang memiliki bentuk prosa yang di dalamnya
mengisahkan mengenai kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau pun juga orang-orang
ternama dengan segala kegagahan, kehebatan, kesaktian ataupun juga kepahlawanannya. Selain dari
itu, dalam hikayat tersebut juga diceritakan mengenai kekuatan, mukjizat dan semua tentang
keanehannya.Hikayat diwariskan turun-temurun kepada masyarakat pendukungnya sehingga menjadi
identitas budaya yang khas
Karakteristik
Hikayat 02
1. Mengandung kemustahilan
Karakteristik ini merupakan karakteristik yang sangat khas dari hikayat. Dalam hikayat, sering kali
ditemukan kemustahilan, baik dalam gaya bahasa maupun ceritanya. Misalnya saja seperti seorang
pendekar yang bisa keluar-masuk dari berbagai benda mati, seorang putri yang terlahir dari sebuah
gendang, dan sebagainya.

2. Tokoh utama memiliki kesaktian


Selain ceritanya yang mengandung kemustahilan, tokoh utama dalam hikayat juga sering diceritakan
mempunyai kesaktian. Misalnya saja, sang tokoh utama dalam suatu hikayat diceritakan mempunyai
kesaktian yang mahatinggi, sehingga seekor elang raksasa pun bisa dikalahkannya dengan amat mudah.

3. Anonim
Seperti halnya syair dan pantun, hikayat yang merupakan prosa lama ini juga bersifat anonim. Artinya,
nama pengarang dari hikayat ini tidak diketahui oleh masyarakat. Hal itu disebabkan karena hikayat
disampaikan secara lisan dari turun-temurun laiknya jenis-jenis sastra lama pada umumnya. Meski begitu,
ada juga hikayat yang juga ditulis tangan dan beredar di masyarakat.
4. Istanasentris
Seperti halnya pada beberapa sastra lama lainnya, kisah-kisah pada hikayat umumnya bercerita tentang
lingkungan istana atau peristiwa-peristiwa yang ada sangkut-pautnya dengan lingkungan istana. Maka tak
heran, jika latar tempat yang ada di dalam hikayat berupa kerajaan atau kesultanan, begitu juga dengan
tokoh-tokohnya yang kebanyakan adalah anak-anak raja atau bangsawan

5. Alur Ceritanya Berbingkai


Karakteristik lainnya yang ada di dalam hikayat adalah alur cerita di dalamnya berbingkai. Artinya, dalam
suatu cerita hikayat, terkandung lagi sebuah cerita. Satu sisi, hal itu membuat hikayat menjadi sangat
panjang dan rumit, serta melelahkan pembaca dalam menyimaknya. Di sisi lain, hal itu justru membuat
pengetahuan pembaca tentang kisah yang disajikan hikayat menjadi makin bertambah.

6. Menggunakan Bahasa Arkais


Bahasa yang digunakan pada masa lampau. Jarang dipakai atau tidak lazim digunakan dalam komunikasi
masa kini. Misalnya, hatta, maka, titah, upeti
Nilai-nilai dalam
hikayat 03
Nilai yang terkandung dalam hikayat dapat dijadikan pedoman untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Secara umum, nilai-nilai yang
terkandung dalam karya sastra, termasuk hikayat, terbagi menjadi empat.

1. Nilai moral
(Berkaitan dengan norma-norma, serta baik dan buruk perilaku yang bersifat lokatif dalam kelompok manusia tertentu).
Contoh:
• tolong menolong terhadap sesama tanpa pamrih
• merawat anak dengan penuh kasih sayang.
2. Nilai sosial
(Berkaitan dengan hubungan sosial yang tercermin dalam interaksi antarmanusia, baik sebagai individu maupun kelompok).
Contoh:
• tidak merundung atau menganiaya orang lain.
• membantu tetangga yang menghadapi musibah
3. Nilai budaya
(Berkaitan dengan kebudayaan, adat istiadat, atau kebiasaan suatu masyarakat sehingga menjadi tradisi).
Contoh:
• mengadakan sayembara untuk mencari jodoh
• membuat perlombaan untuk menentukan siapa yang paling kuat dan hebat
4. Nilai religi
(Berkaitan dengan nilai-nilai ketuhanan, kepercayaan, dan ajaran agama yang tercermin dalam perilaku manusia).
Contoh:
• berpasrah kepada Tuhan atas reseki dan ujian yang diberikan
• berusaha dan berdoa dalam menjalani kehidupan
04
Membandingkan nilai dan
kebahasaan hikayat dengan
cerpen
Berdasarkan jenis atau bentuk
Hikayat Cerpen

Berbentuk prosa termasuk Berbentuk prosa termasuk


dalam jenis prosa lama dalam jenis prosa baru
Berdasarkan unsur intristik
Hikayat Cerpen

Tema: Tema:
Mengangkat hal hal yang Mengangkat cerita kehidupan
bersifat irasional (mustahil) manusia (rasional)
Tokoh dan Penokohan: Orang- Tokoh dan Penokohan:
orang yang memiliki kekuatan Tokoh yang lebih sesuai dengan
(sakti) keadaan masyarakat saat ini
Latar atau Setting: Latar atau Setting:
Istanasentris Rakyatsentris
Berdasarkan ciri kebahasaan
Hikayat Cerpen

menggunakan berbagai kata atau menggunakan bahasa sehari-hari


istilah arkais kuno atau tidak yang mudah dipahami oleh
lazim pembaca
Berdasarkan nilai-nilai
Hikayat kehidupan
Cerpen

Mengungkapkan nilai-nilai yang mengungkapkan nilai-nilai yang


berkembang di masyarakat pada berkembang masyarakat pada
zamannya (moral sosial religi zamannya (moral sosial religi
dan budaya) dan budaya)
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai