Anda di halaman 1dari 8

Cerita rakyat

Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau
yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang
memiliki kultur budaya yang beraneka ragam,
mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang
dimiliki masing-masing bangsa.
Hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa
yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat
rekaan, keagamaan, historis, biografis, ataugabungan
sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit
semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.

Contoh hikayat: Hang Tuah, Perang Palembang, Seribu


Satu Malam.
Karakteristik Hikayat
• Anonim: Pengarangnya tidak dikenal
• Istana Sentris: Menceritakan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan
istana/kerajaan
• Bersifat Statis: Tetap, tidak banyak perubahan
• Bersifat Komunal: Menjadi milik masyarakat
• Menggunakan bahasa klise: Menggunakan bahasa yang diulang-ulang
• Bersifat Tradisional: Menentukan budaya/tradisi/kebiasaan yang dianggap
baik
• Bersifat Didaktis: Didaktis moral maupun didaktis religius (Mendidik)
• Menceritakan kisah universal manusia: Peperangan antara yang baik
dengan yang buruk, dan dimenangkan oleh yang baik
• Magis: Pengarang membawa pembaca ke dunia khayal imajinasi yang
serba indah
Unsur Intrinsik Hikayat
• Tema adalah inti atau ide dasar sebuah cerita. Tema merupakan
pangkal tolak pengarang dalam menceritakan dunia rekaan yang
diciptakannya.
• Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan
mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
• Latar (setting) adalah keadaan tempat, waktu, dan suasana
berlangsungnya suatu cerita.
• Alur (plot) adalah pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh
hubungan sebab-akibat.
• Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita.
• Amanat merupakan ajaran moral atau pesan didaktis yang ingin
disampaikan pengarang pada pembaca melalui karyanya.
Unsur Ekstrinsik Hikayat
• Nilai pendidikan pada hikayat (nilai agama,
nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, nilai
estetika).
• Gaya bahasa
Kebahasaan Hikayat
• Majas, majas yang sering digunakan dalam
hikayat adalah majas hiperbola, metafora,
perbandingan.
• Konjungsi, yang biasa digunakan dalam
hikayat adalah laksana, bak, bagaikan.
Langkah Mengubah Hikayat Menjadi
Cerpen
• Menggunakan bahasa Indonesia saat ini.
• Menggunakan gaya bahasa yang sekarang.
• Tetap mempertahankan nilai yang terkandung
dalam hikayat.

Anda mungkin juga menyukai