Anda di halaman 1dari 8

Hikayat

Mayola Dwi Savitri, S.Pd.

SMA SEJAHTERA 1 DEPOK


PENGERTIAN

• Hikayat merupakan salah satu bentuk sastra karya


prosa lama yang isinya berupa cerita, kisah,
dongeng, maupun sejarah
Karakteristik hikayat

• Terdapat kemustahilan dalam cerita


• Kesaktian tokoh-tokohnya
• Anonim
• Istana sentris
• Menggunakan alur berbingkai
Macam-macam hikayat

• Berdasarkan isinya hikayat dibedakan menjadi 6


yaitu; cerita rakyat, epos india, cerita dari jawa,
cerita-cerita islam, sejarah biografi, dan cerita
berbingkai.
• Berdasarkan keterpengaruhannya; melayu asli,
pengaruh jawa, pengaruh hindu, pengaruh arab-
persia.
Judul hikayat sesuai dengan asal
dan keterpengaruhannya.
• Melayu Asli; Hikayat Hang Tuah, Hikayat Si Miskin,
Hikayat indera Bangsawan, dan Hikayat Malim Deman
• Pengaruh jawa; Hikayat Panji Semirang, Hikayat Cekel
Weneng Pati, dan Hikayat Indera Jaya
• Pengaruh Hindu; Hikayat Sri Rama, Hikayat Perang
Pandhawa, Hikayat Sang Boma, dan Hikayat Bayan
Budiman
• Pengaruh Arab-Persia; Hikayat Amir Hamzah, Hikayat
Bachtiar, dan Hikayat Seribu Satu Malam
Unsur-unsur pembangun
Hikayat
• Intrinsik
Tema
Tokoh/penokohan
Alur
Latar
Gaya bahasa
Amanat
• Ekstrinsik
Nilai-nilai yang ada di dalam cerita; moral, sosial, budaya, politik,
ekonomi, agama, etika, dan estetis.
Aspek kebahasaan Hikayat
• Bahasa yang digunakan
menggunakan bahasa Melayu
• Kata Arkais
lazim menggunakan kata “Alkisah”, “menurut empunya cerita”,
“konon”, “tersebutlah perkataan”, “syahibul hikayat”, atau “pada
zaman dahulu kala”
• Cerita Hikayat biasanya menggunakan kata penghubung; maka,
syahdan, hatta, dan pada itu.
• Cerita hikayat selalu menggunakan majas
• majas yang lazim digunkan adalah:
- Metafora: Gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain. Kedua benda
dibandingkan mempunyai sifat yang sama. Contoh; matahari=raja siang

- Personifikasi: membandingkan benda mati seolah bergerak.


contoh: angin itu berisik sekali

- Asosiasi: perbandingan terhadap benda yang sudah disebutkan sehingga menimbulkan asosiasi
terhadap benda tadi sehingga gambaran tentang benda atau hal yang disebutkan lebih jelas.
contoh: mukanya pucat bagai mayat

- Eufemisme: majas yang menggunakan kata yang halus untuk mengganti kata yang kasar/kurang
sopan. Contoh: orang yang bodoh dikatakan orang yang kurang pandai

- litotes: Gaya bahasa yang menggunakan kata berlawanan arti dengan apa yang dimaksud.
Contoh: Mampirlah ke Gubukku (padahal rumahnya mewah)

- Alegori: gaya bahas yang memperlihatkan suatu perbandingan utuh. Contoh: hidup
diumpamakan seperti roda yang berputar

Anda mungkin juga menyukai