Anda di halaman 1dari 6

BAB 4

DAYA PIKAT HIKAYAT

Apa yang dimaksud dengan hikayat?

Hikayat adalah cerita melayu khlasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri
kemustahilan dan kesaktian toko-tokohnya.

A. NILAI-NILAI DAN ISI HIKAYAT

Dalam hikayat, terdapat nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut


dapat berupa nilai religi,moral,sosial,budaya,estetika,dan edukasi.

- Menentukan nilai kehidupan dalam hikayat

>nilai religi (agama)

Nilai religi adalah nilai yang berkaitan dengan ajaran agama.nilai ini ditandai
dengan penyebutan nama tuhan,makhluk gaib,dosa,pahala,surga,atau neraka.

>nilai moral

Nilai moral adalah nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti atau
perilaku yang dapat diperoleh pembaca.

>nilai sosial

Nilai sosial berkaitan dengan kemasyarakatan.nilai sosial meliputi nilai kepatutan


dan kepantasan dalam kehidupan sehari-hari.

>nilai budaya

Nilai budaya adalah nilai yang diambil dari budaya-budaya yang berkembang
secara turun-temurun didalam masyarakat.

>nilai estetika

Nilai estetika berkaitan dengan nilai keindahan dan seni.

>nilai edukasi

Nilai edukasi adalah nilai yang berkaitan dengan pendidikan.

- Menjelaskan seluk beluk hikayat

Pengertian hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa dari melayu yang berisi cerita,undang-
undang,dan silsilah yang bersifat rekaan,keagamaan,historis,biografis,atau gabungan dari
sifat-sifat tersebut. Hikayat berguna sebagai pelipur lara,pembangkit semangat juang,atau
sekedar untuk meramaikan pesta. Contoh hikayat antara lain, yaitu “Hang Tuah”,”Perang
palembang”,dan “ Seribu satu malam”.

Karena hikayat berasal dari melayu, hikayat banyak ditulis dalam bahasa melayu. Kemudian,
hikayat banyak mengalami proses adaptasi dan terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia
dengan tujuan agar pembaca dapat lebih memahami isi dari hikayat tersebut.
Seperti yang sudah disebutkan, hikayat dapat berfungsi sebagai cerita penghibur atau pada
masa itu disebut sebagai pelipur lara. Contohnya, seperti hikayat “Hang Tuah” yang bercerita
mengenai perjalanan seorang prajurit. Di dalamnya terdapat cerita yang membuat
pembacanya akan merasa hanyut.

Selain itu, ada pula hikayat yaang sengaja ditulis untuk mendokumentasikan sesuatu, seperti
silsilah kerajaan. Lalu, ada juga hikayat yang ditulis dengan jalan cerita yang dibuat-buat
sesuai perintah dari raja. Tujuannya untuk membuat para musuh merasa takut karena seolah-
olah kerajaannyalah yang paling perkasa. Hal ini juga dilakukan untuk menjaga kerajaannya
dari serangan musuh.

Karakteristik Hikayat

Kemustahilan
Teks hikayat banyak mengandung kemustahilan, baik dari segi bahasa maupun dari segi
cerita. Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak dapat diterima nalar.
contohnya seperti bayi lahir disertai pedang dan panah. Contoh lainnya, yaitu seorang putri
yang keluar dari gendong.

Anonim
Hikayat bersifat anonim, maksudnya adalah tidak diketahui secara jelas nama pencerita
Atau pengarang dari hikayat tersebut. Hal ini disebabkan karena tidak ada nama penulis
yang jelas dalam hikayat tersebut. Cerita yang ditulis dalam hikayat pun disampaikan dari
satu orang lain secara lisan.

Kesaktian
Tokoh dalam hikayat seringkali diceritakan memiliki kesaktian tertentu. Contohnya
yaitu tokoh garuda yang memiliki kemampuan merusak kerajaan dikalahkan oleh Syah Peri.
Lalu, contoh lainnya yaitu Raksasa yang memberi sarung kesaktian untuk mengubah wujud.

Istanasentris
seringkali bersifat isanasentris yaitu bertema dan berlatar kerajaan. Tokoh-tokoh yang
diceritakan dlam hikayat biasanya adalah raja, anak raja, atau prajurit. Selain itu, latar tempat
yang digunakan adalah suatu negeri yang dipimpin oleh raja, atau istana dalam suatu
kerajaan.

Arkais
Hikayat bersifat arkais yaitu menggunakan bahasa yang sudah lampau. Bahasa yang
digunakan dalam hikayat sudah jarang dipakai aau tidak lazim dugunakan dalam komunikasi
masa kini. Contohya, seperti hatta,titah,upeti, dan bejana.

Statis
Penggambaran dan penulisan kisah dalam tidak memiliki banyak perbedaan dengan
hikayat lain atau hikayat dari negara lain. Unsur, kisah, dan segala hal dalam memiliki
kemiripan antara satu dengan lainnya. Dengan begitu, hikayat menjadi salh satu
karya sastra yang statis atau tetap.

Edukatif
Walaupun bersifat mustahil, hikayat biasanya mengandung amanat baik yang dapat
dijadikan pembelajaran bagi para pembacanya. Hikayat biasanya menanamkan
unsur-unsur edukatif untuk melakukan kabaikan, tenggang rasa terhadap sesama,
saling menghargai, dan nilai-nilai kehidupan lainnya.

jenis Hikayat

Biasanya, prosa lama ini bertemakan sejarah, keagamaan, biografi, epos, dan cerita
rakyat yang kental akan keajaiban. Keragaman cerita ini membuat hikayat terbagi
menjadi berbagai jenis yang bisa dibedakan dalam dua aspek, yaitu aspek historis dan
aspek isi cerita.

Aspek Historis

Sebagian besar hikayat sering ditemukan dalam bahasa Melayu klasik, tetapi ada
beberapa hikayat yang juga ditulis dalam bahasa lain. Nah, hal ini terjadi karena hikayat
yang berasal dari beberapa negara dengan bahasa, latar belakang agama, dan sejarah
yang berbeda. Maka dari itu, apabila dilihat dari aspek historis, hikayat dibagi menjadi
beberapa jenis, di antaranya:

1. Melayu

Hikayat Melayu pada umumnya kental akan unsur agama Islam. Contoh dari hikayat
Melayu, yaitu “Hikayat Hang Tuah”, “Hikayat Indera Bangsawan”, “Hikayat Malim
Demam”, dan “Hikayat Si Miskin”.

2. India

Ciri khas hikayat India yaitu memiliki unsur keagamaan, yaitu agama Hindu. Kisah
utama dalam hikayat Hindu, yaitu cerita “Sri Rama” dan “Mattabbhroto”. Nah, seiring
berjalannya waktu, dua kisah tersebut berkembang menjadi hikayat lainnya, seperti
“Hikayat Pandawa Lima”, “Hikayat Perang Pandawa”, dan “Hikayat Bayan Budiman”.

3. Arab-Persia

Mayoritas agama yang dianut di Arab dan Persia adalah agama Islam. Maka dari itu,
hikayat-hikayat yang muncul juga bertema Islam dan mengandung nilai-nilai keislaman.
Beberapa contohnya, yaitu “Hikayat 1001 Malam”, “Hikayat Bachtiar”, dan “Hikayat
Amir Hamzah”.

4. Jawa

Hikayat-hikayat Jawa memiliki kemiripan sifat, tokoh, dan alur seperti hikayat yang ada
di India dan Arab. Hal ini karena budaya Jawa dipengaruhi oleh agama Islam dan Hindu.
Percampuran budaya yang berbeda ini akhirnya melahirkan budaya baru. Beberapa
contoh hikayat Jawa, yaitu “Hikayat Panji Semirang”, “Hikayat Cekel Weneng Pati”, dan
“Hikayat Indera Jaya” yang diambil dari cerita Alingdarma.

Aspek Isi

Sementara itu, apabila dilihat dari aspek isi ceritanya, hikayat dibagi ke dalam beberapa
jenis, yaitu:

1. Sejarah

Hikayat ini sering kali berkisah tentang tokoh atau kejadian bersejarah. Walaupun
berkisah tentang sejarah, hikayat tetap bersifat fiksi atau khayalan sang pujangga. Kisah
dalam hikayat ini biasanya dikaitkan dengan kisah-kisah sejarah yang pernah terjadi
dalam suatu masa.

Selain itu, bisa juga latar belakang peristiwa disesuaikan dengan kejadian yang terjadi
dalam sejarah. Contohnya, seperti “Hikayat Patani”, “Hikayat Hang Tuah”, dan “Hikayat
Raja-Raja Pasai”.

2. Biografi
Hikayat biografi biasanya hanya fokus pada seorang tokoh. Tokoh yang diangkat ini bisa
diambil dari tokoh nyata maupun fiksi. Meskipun begitu, kisahnya menceritakan
tentang kehidupan tokoh tersebut. Contohnya, seperti “Hikayat Abdullah” dan “Hikayat
Indera Bangsawan”.

3. Agama

Jenis hikayat ini menceritakan tentang tokoh agama, peristiwa dalam keagamaan,
maupun nilai-nilai hidup yang diajarkan dalam suatu agama. Contohnya, seperti
“Hikayat Indera Putera”, “Hikayat Si Miskin”, “Hikayat 1001 Malam”, dan “Hikayat Bayan
Budiman”.

4. Peristiwa

Hikayat peristiwa menceritakan tentang sebuah peristiwa besar yang pernah terjadi
tapi dengan penggambaran yang didramatisasi dengan keajaiban-keajaiban dan
mukjizat. Contohnya, seperti “Hikayat Raja-Raja Pasai” dan “Hikayat Tanjung Lesung”.

5. Cerita

Hikayat ini menekankan pada kisah yang diangkat, terutama tentang romansa
percintaan. Biasanya, hikayat ini juga disertai dengan latar belakang sejarah. Contohnya,
seperti “Hikayat Malin Kundang” dan “Hikayat Roro Jonggrang”.

Bentuk Hikayat

Setelah memahami beberapa jenis hikayat, selanjutnya kita akan belajar tentang
bentuk-bentuk hikayat yang dilihat dari cara penggambarannya. Perhatikan penjelasan
berikut, ya.

Cerita rakyat

Hikayat ini digambarkan dengan jenaka. Biasanya, hikayat cerita rakyat bercerita
tentang asal usul suatu tempat atau benda. Contohnya, yaitu “Hikayat Rhang Manyang”.

Roman

Hikayat roman berisi tentang kisah cinta dan kisah rumah tangga, misalnya “Hikayat
Putroe Gambak Meuh”.

Epos

Seperti namanya, hikayat epos berkisah tentang kepahlawanan seseorang. Salah satu
contoh epos yang terkenal, yaitu “Hikayat Ramayana”.

Tambeh

Hikayat tambeh bercerita tentang pedoman hidup. Maka dari itu, kisahnya seringkali
mengandung amanat yang bisa dipetik pembacanya. Contohnya, seperti “Hikayat
Tambek Tujoh Blah”.

Chara

Chara merupakan bentuk hikayat yang berfokus pada seseorang tokoh terpuji. Bentuk
hikayat ini juga termasuk dalam jenis hikayat biografi. Salah satu contohnya, yaitu
“Hikayat Indera Bangsawan”.
Contoh Hikayat

Selain beberapa contoh yang disebutkan di atas, berikut contoh-contoh hikayat terkenal
lainnya:

Hikayat Abu Nawas


Hikayat Banjar
Hikayat Iskandar Zulkarnain
Hikayat Nakhoda Muda
Hikayat Kalila dan Daminah
Hikayat Panji Semirang
Hikayat Panca Tanderan
Hikayat Putri Kemuning
Hikayat Antu Ayek
Hikayat Tiga Pengembara Lapar
Hikayat Shinta dan Raja Kalanggan
Hikayat Jaya Lengkara
Hikayat Jaka Tarub
Hikayat Perkara Si Bungkuk dan Si Panjang
Hikayat Seorang Kakek dan Seekor Ular
Hikayat Patani
- mengidentifikasi intrinsik dan ekstrinsik hikayat
Unsur-unsur pembangun teks hikayat
Hikayat memiliki dua unsur, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik hikayat
adalah yang membangun cerita dari dalam. Sedangkan ekstrinsik adalah unsur yang
membangun cerita dari luar.
Unsur intrinsik hikayat
1. Tema
Tema adalah gagasan yang mendasari sebuah cerita
2. Latar
Tempat, waktu, dan suasana dalam suatu cerita
3. Alur
Alur merupakan jalinan peristiwa dalam sebuah cerita.
4. Amanat
Amanat merupakan pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui sebuah cerita.
5. Tokoh
Tokoh adalah pemeran di dalam cerita
6. Watak\penokohan
Penokohan yaitu penggambaran watak seorang tokoh
7. sudut pandang
Sudut pandang merupakan teknik yang dipilih pencerita untuk mengemukakan
gagasan dan ceritanya
8.gaya bahasa
Menggunakan kemampuan penulis dalam menyajikan suatu cerita yang
menggunakan bahasa dan unsur –unsur keindahan lainnya
Unsur Ekstrinsik hikayat
1. Latar belakang agama

2. Adat

3. Budaya

4. Nilai dan norma kehidupan


Jenis-Jenis Teks Hikayat
1. Jenis Teks Berdasarkan Isinya
Teks hikayat terbagi dalam beberapa jenis, seperti Cerita Rakyat, Epos India, Cerita
dari Jawa, Cerita-Cerita Islam, Sejarah dan Biografi, dan Cerita Bertingkat.

2. Jenis Teks Hikayat Berdasarkan Asalnya

- Melayu asli

- Jawa

- Hindu (India)

- Arab-Persia

Tujuan Teks Hikayat


Teks hikayat memiliki tujuan kepada pembaca. Tujuan tersebut yaitu latar belakang
bagi pengarang atau penulis untuk menulis sebuah teks hikayat.

Berikut tujuan penulisan teks hikayat:

1. Sarana untuk membangkitkan semangat pembacanya.

2. Sarana untuk menghibur.

3. Sarana untuk meramaikan suatu acara atau suasana.

4. Sarana untuk menyampaikan nilai-nilai luhur.


B. Penceritaan kembali hikayat
- menceritakan kembali isi hikayat
Menceritakan kembali isi hikayat dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
1. membaca/mendengar teks cerita rakyat(hikayat) secara keseluruhan.
2. Mencatat tokoh dan penokohan dalam cerita rakyat(hikayat) yang dibaca.
3. Mencatat latar dan setting cerita rakyta(hikayat) yang dibaca.
4. Mencatat alur cerita rakyat(hikayat)
5. Mencatat gagasan pokok cerita rakyat(hikayat).

Anda mungkin juga menyukai