“Teks Eksplanasi”
Disusun Oleh :
Chaldhan Robbani Pramunadi / 12 (X-A)
Selain unsur intrinsik, terdapat pula unsur ekstrinsik di dalam sebuah hikayat yang
mempunyai hubungan dengan latar belakang dari cerita. Contohnya yaitu latar belakang adat,
agama, budaya, dan lain sebagainya.
2. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah suatu nilai yang berkaitan dengan kehidupan yang ada di dalam
masyarakat.
3. Nilai Agama
Nilai agama merupakan nilai yang berkaitan dengan masalah keagamaan atau hubungan
seorang hambanya dengan tuhan.
4. Nilai Pendidikan
Nilai pendidikan merupakan nilai yang berkaitan dengan sikap dan tata laku dari seseorang
melalui suatu upaya pengajaran dan latihan.
5. Nilai Budaya
Nilai budaya adalah nilai yang berkaitan dengan adat istiadat dan kebudayaan suatu daerah
yang mendasari sebuah cerita.
H. Jenis Hikayat
1. Jenis Hikayat Menurut Isinya
Jenis hikayat menurut isinya ini dibedakan menjadi 6 (enam), antara lain:
a. Cerita Rakyat
b. Cerita Jawa
c. Cerita Islam
d. Epos India
e. Biografi dan Sejarah
f. Cerita Berbingkai
B). Pengaruh Jawa, contohnya yaitu Hikayat Weneng Pati, Hikayat Panji Semirang, dan
Hikayat Indera Jaya dari cerita Anglingdarma.
C). Pengaruh Hindu atau India, contohnya yaitu Hikayat Perang Pandhawa dari cerita
Mahabarata, Hikayat Sri Rama dari cerita Ramayana, Hikayat Bayan Budiman, dan Hikayat
Sang Boma dari cerita Mahabarata.
D). Pengaruh Arab dan Persia, contohnya yaitu Hikayat Seribu Satu Malam, Hikayat Amir
Hamzah atau Pahlawan Islam, dan Hikayat Bachtiar.
I. Ciri Kebahasaan Teks Hikayat
Dari segi kebahasaan hikayat mempunyai kekhasan yaitu menggunakan bahasa
Melayu klasik. Ciri bahasa yang dominan dalam hikayat adalah ditandai dengan
a) Penggunaan banyak konjungsi (kata penghubung) pada setiap awal kalimat seperti
maka, ketika.
b) Penggunaan kata-kata arkais, yaitu kata-kata yang sudah jarang digunakan atau
bahkan asing karena hikayat lebih tua dari negara Indonesia, contoh beroleh, titah,
buluh, mahligai, inang, upeti, bejana.
c) Menggunakan gaya bahasa
Suatu hari Baginda Raja membongkar rumah dan tanah Abu Nawas begitu saja untuk
menemukan emas dan permata. Namun, ternyata emas dan permata yang katanya berada di
dalam tanah milik Abu Nawas hanyalah rumor. Setelah tidak menemukan emas dan permata,
Baginda Raja bukannya meminta maaf dan mengganti kerugian, tetapi malah pergi begitu
saja.
Abu Nawas pun marah dan ingin balas dendam. Saat sedang makan bersama istrinya, dia
menemukan seekor lalat di meja makan dan dia pun tertawa karena menemukan ide untuk
balas dendam. Kepada Baginda Raja, Abu Nawas mengaku hendak melaporkan perlakuan
tamu tidak diundang.
“Lalat-lalat ini, Tuanku,” kata Abu Nawas yang membawa lalat di atas piring yang tertutup
tudung saji.
Abu Nawas pun meminta izin untuk mengusir lalat-lalat itu. Baginda Raja yang sedang
berkumpul bersama para menteri pun langsung memerintahkan Abu Nawas mengusir lalat
itu. Bermodalkan tongkat besi, Abu Nawas pun mengejar dan memukuli lalat itu hingga vas
bunga, patung hias, dan perabotan istana hancur karenanya. Akhirnya Baginda Raja
menyadari kekeliruannya. Abu Nawas yang puas memberikan pelajaran pada Baginda Raja
pun meminta izin pulang.
K. Perbedaan Teks Hikayat dan Cerpen
1. Persamaan Teks Hikayat dan Cerpen
a. Berbentuk yeks narasi fiksi
b. Memiliki unsur intrinsik yang sama
c. Menggunakan gaya bahasa dan konjugsi
Sumber :
https://www.gramedia.com/literasi/ciri-ciri-hikayat/#A_Pengertian_Hikayat_Secara_Umum
https://www.bola.com/ragam/read/4665772/pengertian-hikayat-ciri-ciri-unsur-isi-dan-nilai-
nilainya
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka/article/download/6851/4919/
https://www.brainacademy.id/blog/teks-hikayat
https://www.ruangguru.com/blog/contoh-hikayat
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/16/181500869/hikayat-pengertian-
karakteristik-nilai-ciri-kebahasaan-dan-contoh#:~:text=Ciri%20kebahasaan%20hikayat,awal
%20kalimat%20seperti%20maka%2C%20ketika.
https://bobo.grid.id/read/082885943/persamaan-dan-perbedaan-dari-hikayat-dan-cerpen-
dalam-sebuah-buku?page=all