Anda di halaman 1dari 25

MEMBACA SATRA

– Prosa, Cerpen, Fabel


• Pengertian Prosa
• Prosa ialah karya sastra yang disusun dalam
bentuk cerita secara bebas, dan tidak terikat oleh
rima dan irama.
• Prosa pada umumnya merupakan campuran dari
bentuk dialog dan monolog.
• Dalam cerita, prosa mengandung tokoh, alur, dan
latar. Prosa yang demikian adalah cerpen, novel,
roman, dan dongeng.
Prosa Lama
• Prosa lama ialah karya sastra yang belum
mendapat pengaruh dari sastra atau
kebudayaan Barat.
• Karya sastra prosa lama mula-mula
disampaikan secara lisan, disebabkan karena
belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah
bentuk tulisan mulai dikenal, sejak itulah
sastra tulisan mulai dikenal.
• Contoh: fabel, hikayat, legenda, mite, sage,
dan epos.
Prosa Baru

• Prosa baru ialah karangan prosa yang timbul


setelah mendapat pengaruh sastra atau
budaya Barat.
• Contoh: cerpen, novel, roman.
Definisi Cerpen
• Cerpen ialah bentuk prosa baru yang
menceritakan sebagian kecil dari kehidupan
pelakunya yang terpenting dan paling
menarik.
• Di dalam cerpen boleh ada konflik atau
pertikaian, tetapi hal itu tidak menyebabkan
perubahan nasib pelakunya.
Fabel
• Cerita pendek berupa dongeng yang menggambar-
kan watak dan budi pekerti manusia yang
diibaratkan pada binatang.
• Karakter-karakter yang terdapat pada binatang
tersebut dianggap mewakili karakter-karakter
manusia dan diceritakan mampu berbicara dan
bertindak seperti halnya manusia.
• Fabel diceritakan bukan dengan tujuan menghibur
semata, tetapi juga sebagai media pendidikan
moral di dalamnya terselip nilai luhur, yakni
pengenalan tentang budi pekerti.
Ciri-ciri Teks Cerita Fabel
a. Teks bersifat fiksi.
b. Hewan sebagai tokoh utama yang dapat bertingkah
seperti manusia (berbicara dan berpikir).
c. Kata-kata yang sering digunakan sebagai kata
pembuka adalah pada zaman dahulu, pada suatu
hari, waktu itu, alkisah, ketika itu, dan lain-lain.
d. Umumnya, tokoh baik akan berakhir bahagia dan
tokoh jahat berakhir sengsara atau mendapatkan
akibatnya.
e. Menunjukkan penggambaran moral atau nilai moral
dan karakter manusia serta kritik tentang kehidupan
di dalam ceritanya.
f. Menggunakan latar belakang alam.
Unsur Intrinsik Cerpen dan Fabel
• Unsur yang membangun dari dalam cerita.
– Tema
• Tema ialah inti atau ide dasar sebuah cerita.
– Alur: Jalan cerita
• tahapan alur terbagi atas
• pengantar/pengenalan situasi;
• munculnya masalah/konflik;
• puncak konflik/klimaks;
• penurunan konflik/antiklimaks; dan
• penyelesaian.
Jenis Alur
• Alur terbagi menjadi tiga jenis.
– Alur maju, yaitu rangkaian peristiwa yang
urutannya sesuai dengan urutan waktu
kejadian atau cerita yang bergerak ke depan
terus.
– Alur mundur, yaitu rangkaian peristiwa yang
susunannya tidak sesuai dengan urutan
waktu kejadian atau cerita yang bergerak
mundur (flashback).
– Alur campuran, yaitu campuran antara alur
maju dan alur mundur.
Unsur intrinsik
• Latar
Latar/setting ialah tempat, waktu, suasana yang
terdapat dalam cerita.
• Tokoh dan Perwatakan
• Tokoh adalah pelaku cerita. Tokoh dibagi menjadi tiga
berikut ini.
– Tokoh protagonis: tokoh utama pada cerita dan
berwatak baik.
– Tokoh antagonis: tokoh penentang atau lawan dari
tokoh utama.
– Tokoh tritagonis: penengah dari tokoh utama dan
tokoh lawan.
Penggambaran watak tokoh

A. Teknik analitik
• Karakter tokoh diceritakan secara
langsung oleh pengarang.
Teknik Dramatik

• Karakter tokoh dikemukakan melalui


penggambaran:
– fisik dan perilaku tokoh;
– lingkungan kehidupan tokoh;
– penggunaan bahasa tokoh;
– jalan pikiran tokoh;
– dialog antartokoh; dan
– diceritakan tokoh lain
Sudut Pandang (Poin of View)
• Sudut pandang ialah posisi pengarang dalam
membawakan cerita.
• Sudut pandang terbagi menjadi dua macam.

• Orang pertama (pengarang sebagai tokoh


utama)
– Orang pertama pelaku utama.
– Orang pertama pelaku sampi-ngan.
• Orang ketiga (pengarang berperan sebagai
pencerita)
– Orang ketiga pelaku utama.
– Orang ketiga pelaku sampingan.
– Orang ketiga serba tahu.



Unsur intrinsik

– Amanat
• Ajaran moral atau pesan didaktis yang hendak
disampaikan pengarang kepada pembaca.

– Gaya Bahasa
• Dalam cerita, gaya bahasa berfungsi untuk
menciptakan suatu nada atau suasana.
Unsur Ekstrinsik Cerpen dan Fabel
• Unsur ekstrinsik ialah unsur-unsur yang
membangun karya sastra dari luar.

Unsur ekstrinsik cerita sebagai berikut.


– Sejarah/biografi pengarang.
– Situasi dan kondisi secara langsung maupun tidak
langsung.
Nilai-nilai dalam cerita.

Nilai Moral,
• Nilai yang berkaitan dengan akhlak atau budi pekerti baik
buruk.
Nilai sosial,
• Nilai yang berkaitan dengan norma dalam kehidupan
masyarakat.
Nilai budaya,
• Nilai yang berkaitan dengan kehidupan manusia, adat
istiadat di suatu daerah.
Nilai agama,
• Nilai yang berkaitan dengan Ketuhanan.
Nilai pendidikan,
• Nilai yang berkaitan dengan edukasi.
Menentukan Makna Kata
• Seorang penulis karya sastra pasti memiliki
kemampuan mengolah kata yang baik. Hal itu
dikarenakan unsur utama dari prosa adalah
bahasa. Terkadang untuk menyampaikan
maksud dari sesuatu, sastrawan menggunakan
kata-kata yang sarat dengan makna.
Menentukan Makna Tersurat

• Makna tersurat ialah makna yang terdapat


dalam suatu karya sastra.
• Makna tersurat disebut juga dengan amanat.
• Untuk menentukan amanat cerita, tentukan
hal yang dapat diteladani dari kutipan cerita.
Menentukan Bagian Cerpen dan Fabel

• Untuk menentukan bagian dari suatu cerita,


kalian dapat fokus pada penentuan latar dan
penokohan.
• Latar meliputi tempat, waktu, dan suasana
cerita.
• Penokohan ialah pemberian watak tokoh pada
cerita.
Menentukan Makna Simbol Cerpen dan Fabel
• Makna simbol ialah makna yang tidak sebenarnya.
Makna simbol ini berkaitan dengan makna konotasi
(makna tidak sebenarnya) /ungkapan (idiom).
• Ungkapan ialah gabungan dua kata atau lebih yang
digunakan seseorang dalam situasi tertentu untuk
mengkiaskan suatu hal.
• Ungkapan terbentuk dari gabungan dua kata atau
lebih. Gabungan kata ini jika tidak ada konteks yang
menyertainya memiliki dua kemungkinan makna, yaitu
makna sebenarnya (denotasi) dan makna tidak
sebenarnya (makna kias atau konotasi).
• Untuk mengetahui apakah gabungan kata itu termasuk
ungkapan atau tidak, harus ada konteks kalimat yang
menyertainya.
Menyimpulkan Isi Tersirat Cerpen dan Fabel

• Isi tersirat ialah pesan dalam sebuah cerita


yang harus disimpulkan sendiri.

• Isi tersirat ini berkaitan dengan nilai-nilai yang


terkandung dalam cerita.

• Nilai-nilai dalam cerita meliputi beberapa hal


seperti nilai agama, pendidikan, sosial, moral,
budaya, dan sebagainya.
Menyimpulkan Sebab/Akibat Konflik

• Konflik disebut juga dengan permasalahan


yang terkandung dalam cerita.
• Konflik ada pada tahapan alur.
• Cara menyimpulkan:
• Menganalisis pokok masalah dalam cerita dan
menyimpulkan sebab/akibat permasalahan
tersebut.
Membandingkan Pola Pengembangan Cerpen
dan Fabel
• Pola pengembangan ini berkaitan dengan alur cerita.
• Alur cerita terbagi menjadi tiga, yakni
• alur maju;
• alur mundur; dan
• alur campuran.

• Tahapan Alur
• pengenalan; masalah/konflik;
• klimaks;
• antiklimaks; dan
• penyelesaian.
Membandingkan Pola Penggunaan Bahasa
Cerpen dan Fabel
Penyebab keterbacaan suatu cerita:

• Cerita yang mudah dipahami.


• Menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.
• Tidak menggunakan bahasa kias, lambang, dan
ungkapan.
• Tidak menggunakan bahasa asing, daerah, atau
Melayu.
• Cerita yang sulit dipahami.
• Menggunakan bahasa klise (berbelit-belit)
• Terpengaruh bahasa asing, daerah, atau Melayu.
• Banyak menggunakan kata-kata kias, lambang, dan
ungkapan.
Mengomentari Isi, Pola Pengembangan,
atau Bahasa Cerpen dan Fabel
• Bentuk komentar dapat berupa keterkaitan/
relevansi isi cerita dengan kehidupan sekarang.
• Langkah-langkah untuk mengomentari.
- Membaca kutipan cerita dengan saksama.
- Menganalisis isi kutipan cerita.
- Mengaitkan isi cerita dengan kehidupan
masa kini.
- Menarik simpulan.

Anda mungkin juga menyukai