http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En
MODUL
BAHASA INDONESIA
Semester II
Nama :
Kelas/no :
1
I. Kompetensi Dasar
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita
rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulisan.
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar.
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.
4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk crpen
dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai.
3.9 Mengidentifikasi butir-butir penting dari dua buku nonfiksi (buku
pengayaan) dan satu novel yang dibaca.
4.9 Menyusun ikhtisar buku dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan)
dan ringkasan dari satu novel yang dibaca.
3.12 Menghubungkan permasalahan/isu, sudut pandang dan argument
beberapa pihak dan simpulan dari debat untuk menemukan esensi
dari debat.
4.12 Mengonstruksi permasalahan/isu, sudut pandang dan argument
beberapa pihak, dan simpulan dari debat secar lisan untuk
menunjukkan esensi dari debat.
3.13 Menganalisis isi debat, (permasalahan/isu, sudut pandang dan
argumen beberapa pihak, dan simpulan.
4.13 Mengembangkan permasalahan/isu dari berbagai sudut pandang
yang dilengkapi argumen dalam berdebat.
3.14 Menilai hal-hal yang dapat diteladani dari teks biografi.
4.14 Mengungkapkan kembali ha;-hal yang dapat diteladani dari tokoh
yang terdapat dalam teks biografi yang dibaca secara tertulis.
3.15 Menganalisis aspek makna dan kebahasaan dalam teks biografi.
4.15 Menceritakan kembali isi teks biografi naik lisan maupun tertulis.
3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang
terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu
puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memperhatikan
vocal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
2
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi.
4.17 Menulos puisi dengan memperhatikan unsur pembangunnya (tema,
diksi, gaya bahasa, imaji, struktur, penjiwaan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu buku fiksi dan satu buku nonfiksi
yang sudah dibaca.
4.18 Mempresentasikan replikasi isi buku ilmiah yang dibaca dalam
bentuk resensi.
II. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami hikayat, menganalisis isi, menganalisis unsur
intrinsic dan ekstrinsik hikayat, serta menceritakan kembali isi hikayat
baik secara lisan maupun tulisan.
2. Siswa mampu menyebutkan butir-butir penting dari buku fiksi dan
nonfiksi, serta mampu menyusun ikhtisar buku nonfiksi.
3. Siswa mampu menentukan masalah untuk sebuah perdebatan,
menganalisis struktur dan beragam perdebatan dalam diskusi, mampu
berdebat dengan teknik yang benar, serta menuliskan bahan perdebatan
dalam makalah.
4. Siswa mampu memahami teks biografi, mengungkapkan kembali isi teks
biografi, menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan teks biografi, serta
mampu menceritakan kembali isi teks biografi.
5. Siswa mampu mengidentifikasi karakteristik puisi, membacakan puisi
dengan baik, menganalisis puisi serta menulis puisi.
6. Siswa mampu menganalisis buku fiksi dan nonfiksi, serta mampu
menulis resensi buku ilmiah popular.
3
HIKAYAT
Tergolong ke dalam jenis prosa lama.
Prosa adalah karangan yang bersifat menerangkan atau menjelaskan
secara terurai mengenai suatu masalah atau suatu hal atau suatu
peristiwa (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat pada penulisan puisi)
Berasal dari India dan Arab.
B. Ciri-ciri Hikayat
Berkembang secara statis dan mempunyai rumus baku.
4
Bentuk prosanya sering menggunakan kata-kata arkais seperti
sahibul hikayat, menurut empunya cerita, hatta, syahdan,
konon, sebermula, dll.
Bersifat pralogis, artinya mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai
dengan logika umum.
Hal yang dikisahkan berupa kehidupan istana, raja-raja, dewa-dewa,
para pahlawan, atau tokoh-tokoh mulia lainnya.
Disampaikan secara lisan, dari orang ke orang. Oleh karena itu, tidak
mengherankan bila karya sastra ini memiliki cerita banyak versi.
Anonim
Nama tokoh menunjukkan asal-usul cerita.
Latar cerita dapat menggambarkan asal cerita meskipun unsur ini tidak
selalu muncul. Hikayat mungkin juga menunjukkan latar samar-samar,
seperti pada zaman dahulu, di tengah hutan, atau di suatu kerajaan.
Budaya dan faktor ekstrinsik lainnya, seperti ekonomo, politik, religi,
dan kondisi alam turut berpengaruh pada keberadaan hikayat,
misalnya masyarakat yang masih kuat dengan budaya feudal.
Tergambar pula ehidupan yang berkisah tentang kehidupan kerajaaan.
Rangkaian
kejadian
• informasi •Berisi pernyataan
mengenai latar kesimpulan
belakang • Berisi mengenai
kisah/peristiwa rangkaian rangkaian
yang peristiwa yang peristiwa yang
disusun secara telah diceritakan.
diceritakan.
kronologis. • opsional
Orientasi/
setting (aim) Reorientasi
6
Banyak menggunakan kata deskripstif untuk memberikan informasi
secara perinci tentang sifat-sifat tokoh, seperti muda, berani, kebal,
miskin, pengecut.
Banyak menggunakan kata kerja pasif dalam rangka menjelaskan
peristiwa yang dialami tokoh sebagai subjek yang diceritakan, seperti
dianugerahkan, diberi, dikenang.
Banyak menggunakan kata kerja mental dalam rangka penggambaran
peran tokoh, seperti dipercaya, geram, insyaf, menyukai.
Banyak menggunakan kata penghubung, kata depan, ataupun nomina
yang berkenaan dengan urutan waktu, seperti tiba-tiba, sebelum,
sudah, pada saat, kemudian, selanjutnya, sampai, hingga, nantinya,
selama, saat itu.
a) Tema
Adalah inti atau ide pokok dalam cerita. Tema merupakan pangkal
pokok pengembangan isi cerita. Dapat pula diartikan sebagai gagasan
yang menjalin struktur isi cerita. Untuk merumuskan tema, kita harus
mengenali unsur-unsur intrinsiknya, yaitu:
7
Merupakan ajaran moral/pesan yang hendak disampaikan dalam
sebuah cerita. Amanat dapat disampaikan secara tersirat, ataupun
tersurat. Amanat sering dikaitkan dengan tema cerita.
c) Latar
Latar adalah tempat, waktu, suasana terjadinya perbuatan tokoh atau
peristiwa yang dialami tokoh.
d) Penokohan
Penokohan adalah teknik dalam menggambarkan dan
mengembangkan karakter tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan
karakter tokoh tersebut, sebuah cerita dapat menggunakan teknik
sebagai berikut.
1) Teknik analatik, karakter tokoh diveritakan secara langsung
oleh pengarang.
2) Teknik dramatik, karakter tokoh dikemukakan melalui:
Penggambaran fisik dan perilaku tokoh
Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
Penggambaran tata kebahasaan tokoh
Pengungkapan jalan pikiran tokoh
Penggambaran oleh tokoh lain.
Berikut adalah contoh teknik penggambaran karakteristik tokoh:
1) Teknik Analitik
Patih Jalagalodra ingin menemui anak gadisnya itu tanpa ketakutan; ingin
mendekapnya, mencium bau keringatnya. Dalam pikirannya, hanya anak
gadisnya yang masih mau menyambut dirinya dan mungkin ibunya, seorang
janda yang renta tubuhnya, masih berlapang dada menerima kepulangannya,
Putri bungsu paling pandai bercerita, menyanyi, dan menari. Tak jarang ia
bertandang ke pendopo sambil membawa aneka oleh-oleh dari hutan.
e) Pengaluran
a) Alur gerak
Alur disusun dengan diawali oleh cerita adanya suatu masalah, kemudian
menuju cara pemecahannya. Contoh, cerita penangkapan pengkhianat
kerajaan.
b) Alur pedih
Umumnya berkisah tentang kemalangan yang dialami oleh tokoh utama,
misalnya sang pangeran atau sang putri. Tokoh tersebut mengalami
serangkaian masalah yang berakhir dengan kesedihan.
c) Alur tragis
Tokoh utama mengalami rangkaian kemalangan, tetapi kemalangan yang
dialaminya itu sebelumnya tidak diketahui. Dia baru mengetahuinya ketika
keadaan sudah terlambat.
d) Alur penghukuman
Dalam alur ini tokoh utama tidak dapat menarik rasa simpati para pembaca
karena kejelekan-kejelekan yang dimilikinya. Meskipun demikian, tokoh ini
memiliki sifat yang mengagumkan dalam beberapa hal. Cerita berakhir
dengan kegagalan sang pelaku utama.
e) Alur sinis
Sang tokoh utama, tokoh inti yang jahat memperoleh kekayaan pada akhir
cerita, yang justru sepantasnya harus mendapatkan hukuman.
10
f) Alur sentimental
Seorang tokoh utama yang tampan, yang cantik, dan seringkali lemah
mengalami serangkaian kemalangan, tetapi kemudian mengalami
kemenangan/kejayaan.
g) Alur kekaguman
Tokoh utama yang kuat, gagah, bertanggungjawab atas tindakannya
mengalami serangkaian marabahaya, tetapi dapat melawan dan
mengalahkannya pada akhir cerita. Respon pembaca merupakan gabungan
rasa hormat dan kagum terhadap tokoh utama tersebut.
h) Alur kedewasaan
Seoragng tokoh utama yang tidak berpengalaman, kemudian berkat
peristiwa yang dialaminya berubah menjadi matang dan dewasa.
i) Alur perbaikan
Tokoh utama mengalami perubahan-perubahan kea rah yang lebih baik.
Tokoh utama sendiri bertanggung jawab penuh atas kemalangan yang
mengganggu perjalanan hidupnya.
j) Alur pengujian
Berbagai tindakan tokoh utama mengalami kegagalan. Tokoh utama
kemudian meninggalkan obsesinya karena kegagalan itu.
k) Alur pendidikan
Terjasi perbaikan pandangan pada tokoh utama. Alur ini mirip dengan alur
kedewasaan, tetapi perubahan batiniah tidak memengaruhi perilaku actual
sang tokoh.
l) Alur penyingkapan rahasia
Pada mulanya, tokoh utama tidak mengetahui rahasia yang menyelimuti
kehidupan dirinya. Namun, lama kelamaan sang tokoh dapat menyingkap
rahasia itu.
m) Alur perasaan sayang
Sikap dan keyakinan tokoh utama berubah, tetapi falsafah hidupnya tetap
pada prinsip sebelumnya..
n) Alur kekecewaan
11
Seorang tokoh utama kehilangan hidupnya dan akhirnya jatuh ke dalam
jurang keputusasaan. Oleh karena itu, pembaca hanya bersimpati
kepadanya, selanjutnya diliputi kekecewaan.
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri
Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka
pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah kepada
fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan
bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang
muda dengan pedang. Maka baginda pun terlalu amat sukacita dan menamai
anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan.
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun
dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka
dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat
tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut
dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah.
Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua
anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata
kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah
yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Setelah mendengar kata-kata baginda, Syah Peri dan Indera Bangsawan pun
bermohon pergi mencari buluh perindu itu. Mereka masuk hutan keluar hutan, naik
gunung turun gunung, masuk rimba keluar rimba, menuju ke arah matahari hidup.
Maka datang pada suatu hari, hujan pun turunlah dengan angin ribut, taufan,
kelam kabut, gelap gulita dan tiada kelihatan barang suatu pun. Maka Syah Peri dan
12
Indera Bangsawan pun bercerailah. Setelah teduh hujan ribut, mereka pun pergi
saling cari mencari. Tersebut pula perkataan Syah Peri yang sudah bercerai dengan
saudaranya Indera Bangsawan.
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan
putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan
dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan
bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak
perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Sembilan orang anak raja sudah berada
di dalam negeri itu. Akhirnya raksasa itu mencanangkan supaya Indera Bangsawan
pergi menolong Raja Kabir. Diberikannya juga suatu permainan yang disebut sarung
kesaktian dan satu isyarat kepada Indera Bangsawan seperti kanak-kanak dan ilmu
isyarat itu boleh membawanya ke tempat jauh dalam waktu yang singkat.
13
Dengan mengenakan isyarat yang diberikan raksasa itu, sampailah Indera
Bangsawan di negeri Antah Berantah. Ia menjadikan dirinya budak-budak berambut
keriting. Raja Kabir sangat tertarik kepadanya dan mengambilnya sebagai permainan
Puteri Kemala Sari. Puteri Kemala Sari juga sangat suka cita melihatnya dan
menamainya si Hutan. Maka si Hutan pun disuruh Puteri Kemala Sari memelihara
kambingnya yang dua ekor itu, seekor jantan dan seekor betina.
Pada suatu hari, Puteri Kemala Sari bercerita tentang nasib saudara sepupunya Puteri
Ratna Sari yang negerinya sudah dirusakkan oleh Garuda.
Diceritakannya juga bahwa Syah Peri lah yang akan membunuh garuda itu.
Adapun Syah Peri itu ada adik kembar, Indera Bangsawan namanya. Ialah yang akan
membunuh Buraksa itu. Tetapi bilakah gerangan Indera Bangsawan baru akan
datang? Puteri Kemala Sari sedih sekali. Si Hutan mencoba menghiburnya dengan
menyanyikan pertunjukan yang manis. Maka Puteri Kemala Sari pun tertawalah dan si
Hutan juga makin disayangi oleh tuan puteri.
Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para
ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat
menyembuhkan penyakit itu. Baginda bertitah lagi. "Barang siapa yang dapat susu
harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri."
Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang
disangkanya susu harimau beranak muda itu. Indera Bangsawan berkata susu itu
tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya
diselit besi hangat. Maka anak raja yang sembilan orang itu pun menyingsingkan
kainnya untuk diselit Indera Bangsawan dengan besi panas. Dengan hati yang
gembira, mereka mempersembahkan susu kepada raja, tetapi tabib berkata bahwa
14
susu itu bukan susu harimau melainkan susu kambing. Sementara itu Indera
Bangsawan sudah mendapat susu harimau dari raksasa (neneknya) dan
menunjukkannya kepada raja. Tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya.
Diperaskannya susu harimau ke mata tuan puteri. Setelah genap tiga kali diperaskan
oleh tabib, maka tuan puteri pun sembuhlah.
Maka tuan puteri pun ditinggalkan baginda di mahligai di tengah padang itu.
Si Hutan juga menyusul datang. Tuan puteri terharu akan kesetiaannya dan
menamainya si Kembar. Hatta si Kembar pun bermohon kepada tuan puteri dan
kembali mendapatkan raksasa neneknya. Raksasa neneknya memberikan seekor kuda
hijau dan mengajarnya cara-cara membunuh Buraksa. Setelah itu, si Kembar pun
menaiki kuda hijaunya dan menghampiri mahligai tuan puteri. Katanya kepada tuan
puteri bahwa dia adalah seorang penghuni hutan rimba yang tiada bernama. Tujuan
kedatangannya ialah hendak melihat tamasya anak raja yang sembilan itu membunuh
Buraksa. Tuan puteri menyilakan naik ke mahligai itu. Setelah menahan jerat pada
mulut bejana itu dan mengikat hujung tali pada leher kudanya serta memesan
kudanya menarik jerat itu bila Buraksa itu datang meminum air, si Kembar pun naik
ke mahligai tuan puteri. Hatta Buraksa itu pun datanglah dengan gemuruh bunyinya.
Tuan puteri ketakutan dan si Kembar memangkunya.
Tersebut pula perkataan Buraksa itu. Apabila dilihatnya ada air di dalam
mulut bejana itu, maka ia pun minumlah serta dimasukannya kepalanya ke dalam
mulut bejana tempat jerat tertahan itu. Maka kuda hijau si Kembar pun menarik tali
jerat itu dan Buraksa pun terjeratlah. Si Kembar segera datang memarangnya hingga
mati serta menghiris hidungnya yang tujuh dan matanya yang tujuh itu. Setelah itu si
Kembar pun mengucapkan "selamat tinggal" kepada tuan puteri dan gaib dari padang
15
itu. Tuan puteri ternganga-nganga seraya berpikir bahwa orang muda itu pasti adalah
Indera Bangsawan. Hatta para anak raja pun datanglah. Dilihatnya bahwa Buraksa itu
sudah mati, tetapi mata dan hidungnya tiada lagi.
Maka mereka pun mengerat telinga, kulit kepala, jari, tangan dan kaki
Buraksa itu untuk dibawa kepada baginda. Baginda tidak percaya mereka sudah
membunuh Buraksa itu, karena tanda-tanda yang dibawa mereka itu bukan
alamatnya. Selang berapa lama, si Kembar pun datang dengan membawa mata dan
hidung Buraksa itu dan diberikan tuan puteri sebagai isteri. Si Kembar menolak
dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Tetapi, tuan puteri
menerimanya dengan senang hati.
Latihan Soal
1. Analisilah struktur intrinsik teks hikayat Indera Bangsawan yang telah kalian
baca!
16
IKHTISAR
BUKU
Apa itu
ikhtisar?
17
Survey adalah langkah persiapan yang harus dilakukan pembaca untuk
memulai aktivitas membaca. Langkah ini berguna untuk mengumpulkan
informasi tentang bacaan yang akan kita baca. Tujuan survey adalah untuk
mempercepat menangkap arti, mendapatkan abstrak, mengetahui ide-ide
penting, melihat susunan (organisasi) bahan bacaan, mendapatkan minat
perhatian yang seksama terhadap bacaan, dan memudahkan mengingat
lebih banyak dan lebih mudah.
b) Question (Pertanyaan)
Dalam tahap ini, pembaca harus memunculkan pertanyaan-pertanyaan
seputar gambaran umum yang telah kita dapatkan dalam proses survey
sebelumnya.
c) Read (Membaca)
Read atau membaca ada pada langkah ketiga, bukan langkah pertama.
Saat membaca ini, pembaca diminta mengisi informasi ke dalam kerangka
pemikiran bab yang kita buat pada proses survey dan question.
d) Recite
Recite adalah tahap di mana pembaca menceritakan isi bacaan yang
telah dibaca dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini pembaca dapat
membuat catatan seperlunya. Dengan melakukan proses recite ini pembaca
bisa melatih pikiran untuk berkonsentrasi dan mengingat bahan yang
dibaca.
Cara melakukan recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan
yang kita buat sebelum membaca bab tersebut dan cobalah jawab pada
selembar kertas tanpa melihat buku.
e) Review
Review adalah proses meninjau kembali isi bahan bacaan, apakah yang
diceritakan dengan kata-kata sendiri telah sesuai denagan isi yang
sebenarnya atau tidak. Pembaca dapat membaca ulang seluruh bab,
melengkapi catatan atau berdiskusi dengan teman untuk melakukan proses
peninjauan kembali.
18
B. Meringkas Novel
19
C. Meringkas berdasarkan pokok-pokok berita.
D. Mari berlatih
1) Buatlah ikhtisar novel yang telah kalian baca. Novel yang kalian
gunakan haruslah novel keluaran tahun 2010 ke atas. Dikerjakan
secara individu.
2) Carilah sebuah teks berita, lalu buatlah ringkasan dari teks berita
tersebut. Teks berita yang kalian gunakan adalah berita terbaru.
20
CERITA ULANG
(BIOGRAFI)
Biografi ditulis oleh orang lain tentang riwayat hidup seseorang. Biografi
dapat dipaparkan dalam beberapa kalimat, tetapi dapat juga diuraikan
panjang lebar dalam bentuk buku.
Autobiografi juga berupa tulisan tentang riwayat hidup yang ditulis
secara lebih mendetail oleh orang yang bersangkutan.
STRUKTUR TEKS CERITA ULANG BIOGRAFI
Dalam menulis teks cerita ulang biografi, hal-hal dasar seperti nama,
tempat, dan tanggal lahir menjadi informasi dasar. Berikutnya adalah
informasi mengenai riwayat keluarganya.
Pada sebuah cerita ulang biografi, partisipannya adalah manusia yang
terlibat pada peristiwa lampau. Pronomina atau dikenal juga dengan
kata ganti merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan benda
dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung, misalnya
ia, -nya, mereka, kita, dan kami. Pada teks model yang telah disajikan
tersebut terdapat beberapa pronomina, antara lain dia dan –nya.
Selain pronomina yang digunakan untuk penyebutan berikutnya,
seperti –nya (pronomina orang ketiga tunggal) tersebut, dalam teks
cerita ulang biografi terdapat juga pengacuan. Pengacuan merupakan
21
alat kohesi yang baik karena dapat menghindari pengulangan kata yang
sama terus-menerus.
Dalam menguraikan urutan peristiwa dalam teks cerita ulang biografi,
akan menjumpai kata-kata yang menunjukkan kejadian atau peristiwa,
waktu, dan tempat. Seperti dalam kalimat Rolihlahla Mandela lahir
pada 18 Juli 1918 di Umtata, Afrika Selatan, kata yang digarisbawahi
menunjukkan telah terjadi sebuah peristiwa pada 18 Juli 1918, yakni
kelahiran Rolihlahla Mandela yang berlangsung di Umtata, Afrika
Selatan. Peristiwa yang terjadi berikutnya: Dia bergabung dengan Liga
Kaum Muda, organisasi pemuda Kongres Nasional Afrika (ANC) pada
1944. Dari potongan kalimat itu tergambar pula sebuah peristiwa
bergabungnya Mandela pada 1944 dengan Liga Kaum Muda, organisasi
pemuda Kongres Nasional Afrika (ANC).
Dalam teks cerita ulang biografi, akan banyak ditemui kata kerja
(verba) material untuk menunjukkan aktivitas atau perbuatan nyata
yang dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material menunjukkan
perbuatan fisik atau peristiwa, misalnya membaca, menulis, dan
memukul. Pada kata kerja material terdapat partisipan yang melakukan
sesuatu yang disebut aktor dan partisipan yang lain (tidak selalu ada)
yang dituju oleh kata kerja itu atau yang disebut sasaran. Misalnya,
Ayah (aktor) membaca (kata kerja material) koran (sasaran).
Untuk menata urut-urutan peristiwa yang diceritakan, teks cerita ulang
banyak memanfaatkan konjungsi (kata sambung) temporal, seperti
ketika, kemudian, dan setelah. Namun, tidak tertutup kemungkinan
bagi konjungsi lainnya untuk dimunculkan pada teks tersebut, seperti
dan, tetapi, karena, dan meskipun, dan. Konjungsi digunakan untuk
merangkaikan satu klausa dengan klausa yang lain dalam satu kalimat.
Konjungsi ini dikenal dengan konjungsi intrakalimat. Selain itu,
konjungsi juga digunakan untuk merangkaikan kalimat yang satu
22
dengan kalimat berikutnya disebut dengan konjungsi antarkalimat,
misalnya sementara itu, selanjutnya, dan selain itu.
Ciri kebahasaan lain yang sering ditemukan dalam sebuah teks cerita
ulang biografi adalah kalimat simpleks (yang sesungguhnya sama
dengan kalimat tunggal).
Kalimat simpleks hanya mengandung satu struktur:
subjek^predikator^(pelengkap)^(keterangan). Unsur yang diletakkan di
dalam kurung belum tentu terdapat pada sebuah kalimat.
23
peristiwa College of Fort
hidup tokoh Hare, University of South Africa, dan University of
Witwaterrand,
Tahap I Johannesburg. Keterlibatannya dalam politik dimulai saat
dia keluar
dari sekolah College of Fort Hare. Dia mulai melibatkan
diri dalam aksi protes mahasiswa menentang tatanan
politik yang menempatkan orang kulit putih lebih tinggi
dari orang kulit hitam. Keterlibatan inilah yang kemudian
menentukan jalan panjang yang harus ditempuhnya
dalam memperjuangkan persamaan hak bagi mayoritas
orang kulit hitam di Afrika Selatan.
Urutan Mandela kemudian magang pada sebuah biro hukum.
peristiwa Kariernya dalam bidang hukum berlanjut hingga dia bisa
hidup tokoh menjadi pengacara yang cukup sukses. Namun, selama
bertahun-tahun kemudian dia menyaksikan bagaimana
Tahap II politik apartheid (politik diskriminasi warna kulit) sangat
tidak manusiawi. Hanya karena berkulit hitam orang bisa
kehilangan status sebagai manusia. Mandela
meneguhkan hatinya untuk melawan semua ini. Dia rela
meninggalkan kehidupan desa yang damai, bahkan
kariernya sebagai pengacara, untuk memasuki masa
depan yang penuh pengorbanan dan penderitaan.
Urutan Harapan Mandela untuk berhasil sangatlah kecil karena
peristiwa selama berabad-abad pemerintah kolonial telah
hidup tokoh mengonsentrasikan semua kekuasaan politik dan militer,
akses pendidikan, dan sebagian besar kekayaan di
Tahap III tangan minoritas kulit putih. Kondisi yang mendukung
keberhasilan revolusi hampir tidak ada sama sekali.
24
Rakyat banyak telah dijinakkan dalam kepatuhan,
wilayah geografis yang luas merintangi komunikasi dan
mobilitas, sementara perang antar-ras bukan suatu
pilihan yang realistis, bahkan bisa menghebohkan.
Urutan Dalam situasi semacam itu, Mandela memilih jalan tanpa
peristiwa kekerasan sebagai strategi. Dia bergabung dengan Liga
hidup tokoh Kaum Muda, organisasi pemuda Kongres Nasional Afrika
(ANC) pada 1944. Dia mengambil bagian dalam program
Tahap IV perlawanan pasif untuk menentang aturan agar orang
kulit hitam membawa pas jalan dan membuat mereka
tetap dalam posisi budak terus-menerus.
Urutan Pemerintah kemudian menggelar peradilan besar-
peristiwa besaran terhadap
hidup tokoh para “pengkhianat”, Mandela termasuk di antaranya.
Namun, pada
Tahap V 1961 semua itu berakhir dengan pembebasan ke-156
tertuduh. Kemudian, Afrika Selatan “bergolak” karena
pembantaian para demonstran kulit hitam di Sharpeville
pada Maret 1960. Akan tetapi,
Pemerintah tetap konsisten menghantam oposisi:
sebagian besar gerakan pembebasan, termasuk ANC,
dilarang. Mandela yang telah
meraih reputasi sebagai pemimpin orang kulit hitam,
berjuang di bawah tanah selama lebih dari setahun dan
bepergian ke luar negeri
untuk mencari dukungan bagi ANC.
Urutan Ketika Mandela kembali, dia ditahan dan dikirim ke
peristiwa penjara Robben
hidup tokoh Island selama lima tahun. Namun, dia tetap kukuh,
25
“Sepanjang hidup saya, saya mendedikasikan diri pada
Tahap VI perjuangan rakyat Afrika. Saya telah berjuang
menentang dominasi kulit putih, dan telah berjuang
melawan dominasi kulit hitam. Saya mengharapkan
demokrasi dan masyarakat bebas yang ideal,
memperlihatkan bahwa setiap orang hidup bersama
dalam harmoni dan mendapat kesempatan yang sama.
Hal itulah yang ingin saya hidupkan dan saya capai. Jika
perlu, untuk itu saya siap mati.”
26
MENULIS
RESENSI
Buku
Nonfiksi Fiksi
Berdasarkan
Faktual Objektif
imajinasi
Secara garis besar, buku (bacaan) dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
27
Hal-hal yang dapat dicantumkan dalam penilaian buku (resensi )
adalah:
Identitas buku (judul, penulis, penerbit, tahun terbit, tebal buku, harga)
Latar belakang buku (bisa dari pengarang, ataupun badan mana yang
telah menerbitkan buku tersebut)
Jenis buku (roman/komedi/biografi/novel/dsb)
Ringkasan/sinopsis/garis besar isi buku
Keunggulan buku
Kelemahan buku
Saran bagi pembaca.
Mari Berlatih
1) Bacalah sebuah buku nonfiksi. Usahakanlah buku itu merupakan buku
terbitan terbaru, lalu buatlah resensi dari buku tersebut!
2) Bacalah sebuah buku fiksi. Usahakanlah buku itu merupakan buku
terbitan terbaru, lalu buatlah resensi dari buku tersebut!
28
DEBAT
29
- Hasil observasi terhadap lingkungan sekitar
- Ajuan peserta itu sendiri
- Menemukannya dari buku, majalah, jurnal,surat kabar, ataupun
internet.
Dalam berdebat, peserta harus berbicara dengan jelas, tidak terlalu
cepat atau terlalu lambat, harus tampil percaya diri, dan jawaban yang
disampaikan harus relevan dengan pertanyaan.
B. Menganalisis Struktur dan Beragam Perdebatan dalam Diskusi
1. Struktur Debat Struktur Debat
Pengenalan
masalah
Penyampaian
argumen
Kesimpulan
Pengenalan masalah
Menyangkut kepentingan banyak pihak
Sesuatu yang penting untuk didiskusikan
Penyampaian argumen
Ditinjau dari berbagai sudut pandang
Melibatkan pihak yang pro dan kontra
Kesimpulan
Berupa kompromi
Menarik kesimpulan
Dalam berdebat, diperlukan suatu keahlian tertentu, yaitu:
Kemampuan menganalisis kelebihan dan kelemahan setiap
pendapat
30
Kemampuan untuk menghargai setiap orang, terlepas dari benar
salahnya pendapat itu
Kemampuan untuk meramu pendapat-pendapat yang ada
sehingga menjadi satu rumusan yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
E. Mari berlatih
Buatlah kelompoh debat, lalu diskusikanlah pilihan tema debat yang telah
ditentukan oleh guru kalian!
32
PUISI
Puisi adalah bentuk karya sastra yang terkikat oleh rima, ritma, atau pun
jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Puisi berdasarkan periodisasinya
dibedakan menjadi 2, puisi lama dan puisi baru.
Puisi Lama
Puisi
Puisi Baru
A. Puisi Lama
Puisi yang terikat oleh aturan-aturan, seperti: jumlah baris tiap bait, jumlah
suku kata dalam tiap baris, jumlah kata dalam tiap bait, persajakan (rima), dan
irama.
1. Mantra
Mantra adalah puisi yang berisi ucapan-ucapan yang dianggap memiliki
kekuatan gaib.
contoh mantra:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
33
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
2. Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang asli dari tanah air. Kata pantun berarti
’bagai’, ’seperti’, ’ibarat’, ’seumpama’, atau ’laksana’.
Ciri-ciri pantun:
a) Bersajak a-b-a-b
b) Tiap bait terdiri dari 4 baris.
c) Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
d) Baris 1-2 disebut sampiran dan baris 3-4 disebut isi.
3. Seloka
34
e) Pada bait kedua, baris 2 dan 4 pada bait pertama dijadikan baris 1 dan 3
pada bait kedua.
4. Karmina
5. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari India yang berarti ’perhiasan’
atau ’bunga’.
Ciri-ciri gurindam:
a) Tiap bait terdiri dari 2 baris.
b) Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
c) Baris pertamanya berisi sebab dan baris keduanya berisi akibat.
35
d) Bersajak a-a.
6. Syair
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab yang artinya ’perasaan’. Syair
berisi kisah perjalanan hidup atau ungkapan isi hati.
Ciri-ciri syair:
a) Tiap bait terdiri dari 4 baris.
b) Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
c) Bersajak a-a-a-a.
d) tidak memiliki sampiran (semuanya isi)
7. Talibun
Talibun adalah puisi lama yang berasal dari Timur Tengah. Talibun merupakan
alat dalam menjalin hubungan yang mesra/akrab, seperti percintaan, berolok-
olok atau berkelakar.
Ciri-ciri talibun:
36
a) Tiap bait terdiri lebih dari 4 baris dan harus berjumlah genap.
b) Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
c) Jika 1 bait berisi 6 baris, susunannya: 3 baris berupa sampiran dan tiga baris
berupa isi.
d) bersajak a-b-c
B. Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah
baris, suku kata, maupun rima.
1. Puisi baru menurut isinya dibedakan atas:
a. Balada
Balada adalah puisi sederhana yang berisi kisah/cerita yang mengharukan.
Modal Nekad
Terus berusaha tanpa henti
Walau hanya di beri recehan
Namun tak membuat Patah Semangat
(Balada Pengamen)
b. Himne
Himne adalah puisi yang berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
c. Ode
Ode adalah puisi sanjungan/pujian untuk orang yang berjasa atau peristiwa
yangg dimuliakan.
38
d. Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.
(Iqbal)
e. Romansa (Romance)
f. Elegi
Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali.
Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau
berpaut
Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan.
39
Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi.
Aku sendiri.
Berjalan menyisir semenanjung,
masih pengap harap sekali tiba di ujung
dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat,
sedu penghabisan bisa terdekap
(Senja di Pelabuhan Kecil, karya Chairil Anwar)
g. Satire
Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik/ejekan.
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu di kaki dewi kesenian.
(Rendra)
Kuantrain (quantrain) adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari empat baris.
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
d. Kuint (Quint)
Kuint (quint) adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari lima baris.
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan (Or. Mandank)
41
e. Sektet
Sektet adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari enam baris.
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih (Ipih)
f. Septima (Septime)
Septima (septime) adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari tujuh baris.
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Indonesia Tumpah Darahku, karya Muhammad Yamin)
g. Stanza/Oktaf
Stanza/oktaf adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari delapan baris.
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang (Awan, karya Sanusi Pane)
h. Soneta
Soneta adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari empat belas baris. Soneta
terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 kuantrain (quatrain) dan 2 terzina.
Perasaan siapa ta ‘kan nyala
Melihat anak berelagu dendang
42
Seorang saja di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala
C. UNSUR-UNSUR PUISI
Unsur-unsur puisi meliputi struktur fisik dan struktur batin puisi.
1. Struktur fisik puisi, meliputi:
a. Perwajahan Puisi (Tipografi)
Bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri,
pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
b. Diksi/Pemadatan Kata/Pilihan Kata
Pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Puisi adalah
bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata tetapi dapat mengungkapkan
banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin.
c. Citraan (Pengimajian)
Citraan dapat dibagi menjadi lima, yaitu citraan pendengaran, citraan
penglihatan, dan citraan rabaan atau sentuhan, citraan perasaan (hati),
citraan pengecapan, dan citraan penciuman.
d. Kata Konkret
Penggunaan kata konkret penting untuk membangkitkan imajinasi. Dengan
penggunaan kata konkret, pembaca dapat membayangkan secara jelas
peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penulis (terkait dengan citraan).
43
e. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan bahasa yang dipakai penulis untuk mengatakan
sesuatu dengan cara mengiaskan secara tidak langsung makna yang
dimaksud. Gaya bahasa yang digunakan disebut dengan majas.
f. Rima/Irama
Rima/irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan
akhir baris puisi. Rima mencakup:
1) Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis
pada puisi Sutadji C.B.),
2) Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal,
sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan
sebagainya.
3) Pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek,
keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi.
44
DAFTAR PUSTAKA
45
46
47
48