Fabel
Composed by Ms. Fika
1. Pengertian Fabel
Fabel adalah salah satu jenis dongeng mengenai dunia binatang, di mana
binatang-binatang bahkan makhluk-makhluk yang tidak bernyawa bertindak
seolah-olah sebagai manusia. Tokoh-tokoh cerita di dalam fabel semuanya
binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal, tingkah laku, dan
dapat berbicara seperti manusia. Watak dan budi manusia juga digambarkan
sedemikian rupa melalui tokoh binatang tersebut.
2. Tujuan Fabel
3. Ciri-ciri Fabel
Untuk membedakan dengan teks cerita lainnya, fabel memiliki ciri-ciri khusus:
1
h. Ciri bahasa yang digunakan dalam fabel bersifat naratif atau
berurutan, dimana berupa dialog yang mengandung kalimat
langsung dan menggunakan bahasa informal sehari-hari.
i. Mengandung amanat atau pesan bagi pembacanya.
Latar, pada unsur ini meliputi tempat, waktu, sosial, dan emosional.
2
5. Jenis-jenis Fabel
a. Fabel alami, fabel yang menyandarkan sifat para tokoh sesuai dengan
karakter aslinya.
b. Fabel adaptasi, fabel yang menyandarkan sifat para tokoh berbeda
dengan aslinya.
3
6. Struktur Fabel
a. Orientasi
b. Komplikasi
c. Resolusi
d. Koda
Koda adalah bagian yang paling akhir dari cerita fabel biasanya berisi
pesan-pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut. Pesan moral
tersebut disampaikan secara ringan, namun mudah untuk dimengerti.
4
Bahasa yang digunakan fabel cenderung bersifat tidak terlalu formal,
seperti bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Kata kerja
Kata kerja adalah satu dari beberapa unsur (kaidah) kebahasaan pada
teks cerita fabel. Adapun di dalam kata kerja pada teks cerita fabel dibagi
menjadi dua bagian. Adapun 2 bagian kata kerja yang dimaksud yakni:
Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek
dalam kalimat. Contoh kata kerja aktif transitif adalah memegang,
mengangkat, memikul, mengendarai mendorong dan lain sebagainya.
Kata kerja aktif intransitif adalah kata kerja aktif yang tidak
memerlukan objek dalam kalimat. Contoh kata kerja aktif intransitif
adalah diam, merenung, berfikir dan lain sebagainya.
5
Contoh kata sandang Si dan Sang:
6
Contoh kata keterangan tempat dan waktu:
Kata dari “lalu” dan “kemudian” mempunyai arti yang sama, dimana kata-
kata tersebut sering digunakan sebagai kata penghubung antar-kalimat
dan juga sebagai penghubung intra-kalimat. Berbeda dengan kata
“akhirnya” yang sering digunakan dalam penyimpulan serta pengakhiran
informasi pada paragraf maupun pada teks, baik itu teks cerita fabel
ataupun teks cerita lainnya.
7
Contoh Analisis Fabel Berdasarkan Strukturnya
Orientasi
Suatu hari singa mengajak beruang untuk berburu bersama. Beruang setuju
karena dia juga sedang lapar. Mereka segera menuju padang rumput karena
di sana banyak mangsa.
Komplikasi
Setelah mengamati mangsa yang ada, singa dan beruang keluar dari tempat
persembunyian secara bersamaan. Mereka mulai mengejar mangsa. Tanpa
disadari, mereka mengejar mangsa yang sama, seekor anak rusa.
Dengan mudah, anak rusa itu bisa tertangkap. Singa dan beruang langsung
bertengkar memperebutkan anak rusa itu.
“Ini Mangsaku. Aku menangkapnya dengan gigitanku yang kuat,” kata singa.
Beruang tidak mau kalah, “Tidak, ini rusaku. Aku juga menangkapnya .”
Mereka terus memperebutkan anak rusa itu. Saat hari sudah sore, singa dan
beruang akhirnya berhenti berebut. Mereka lelah dan hanya duduk tanpa bisa
menggerakan badan.
“Ah, ini kesempatanku untuk merebut anak rusa itu,” pikir serigala.
Serigala segera berlari dan merebut anak rusa. “Terima kasih ya. Kalian baik
sekali memberiku anak rusa yang lezat ini,” kata serigala sambil tersenyum.
8
Resolusi
Dengan sisa tenaga, singa dan beruang berusaha merebut kembali mangsa
mereka. Namun, mereka sudah telalu lelah. Akhirnya, anak rusa itu dibawa
kabur serigala.
Koda
“Semua salah kita. Kalau saja kita mau berbagi, pasti kita sama-sama
kenyang sekarang,” kata mereka dengan wajah yang terlihat menyesal.
9
5 Contoh Cerita Fabel Terbaru
Pada suatu hari, Kura-kura dan Kancil sedang asik bermain menangkap bola.
Karena Kancil sangat bersemangat, bola yang ia lemparkan tersangkut
hingga dedaunan pohon tepat di samping mereka. Namun, mereka berdua
kebingungan bagaimana mengambil bola tersebut.‘’ Hahaa, kasihan sekali
kalian !’’ ujar Tupai
Tiba-tiba Tupai keluar dari balik pohon dan meloncat dengan sangat gembira
diantara satu pohon ke pohon yang lainnya. Ia pun mengambil bola yang
tersangkut pada dedaunan tersebut.‘’ Tupai, cepat lemparkan bola kami.’’
Seru Kura-kura.‘’ Hahaa, tidak! Makannya, kalian jangan menjadi binatang
yang hanya bias berjalan dan belajarlah untuk nak ke atas pohon dan
melompat ke sana kemari sepetiku!’’ ujar Tupai dengan sombong.
Kancil dan Kura-kura hanya menatap Tupai yang sedang meloncat kesana
kemari. Tupai melemparkan bola tersebut ke arah pohon yang berada di
depannya. Sehingga, bola tersebut memantul kembali ke arahnya. Selain itu,
Tupai pun dapat menangkapnya kembali. Berulang-ulang kali ia melakukan
hal yang sama beberapa kali pada bola tersebut.‘’ Sudahlah Kura-kura,
10
sebaiknya kita berdua pulang saja. Biarkan dia bermain dan bersenang-
senang sendirian dengan bola tersebut.’’ ujar Kancil.
‘’ Byyyyur!’’
Mendengar ejekkan dari Kancil dan Kura-kura, Tupai merasa sangat kesal.
Namun, apa yang mereka katakan memang benar. Ia pun berjanji tidak akan
bertingkah sombong lagi.
11
Gajah dan Semut
Gajah dikenal sebagai binatang yang besar. Suatu hari, kawanan gajah yang
besar datang ke hutan untuk mencari makan.Kehadiran gajah ini
mengganggu kawanan semut yang tinggal di sana. Banyak rumah semut
hancur karena diinjak gajah yang mencari makan.
"Pergilah dari sini, gajah! Ini daerah tempat kami tinggal," kata salah satu
semut.
Mendengar ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap
semut adalah binatang kecil yang tidak berbahaya. Kawanan semut merasa
kesal dan berencana untuk mengusir gajah-gajah itu dari hutan tempat
mereka tinggal. Keesokan harinya, semut-semut mencoba bicara pada
kawanan gajah dan meminta mereka meninggalkan hutan.
Gajah menolak untuk meninggalkan hutan dan hal ini membuat kawanan
semut semakin marah. Semut-semut itu pun menyerang kawasan gajah
dengan menggigit kulit dan masuk ke dalam telinga hingga gajah-gajah
terjatuh. Kawanan gajah akhirnya menyerah dan meninggalkan hutan.
Mereka sadar bahwa semut-semut itu tidak bisa diremehkan hanya karena
memiliki badan kecil.
Dibalik kisah gajah dan semut ini, tersimpan pesan moral yang bisa diajarkan
pada anak-anak. Bunda bisa menjelaskan bahwa kita tidak boleh
meremehkan orang lain dan merasa kuat karena memiliki tubuh besar.
12
Kancil Cerdik dan Buaya
Dongeng ini menceritakan kisah kancil kelaparan yang bertemu buaya di tepi
sungai. Kancil berteriak dan mengganggu tidur buaya-buaya. "Hai kancil,
diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu," kata salah satu buaya.
Cerita kancil dan buaya ini mengajarkan kita tentang kecerdikan yang
disalahgunakan. Bunda bisa mengajarkan si kecil untuk tidak berbohong dan
menyalahgunakan kecerdikan yang bias merugikan orang lain.
‘’ Hai Katak, apakah kau tahu mengapa. Aku panggil kesini?’’ Tanya sang
Raja. Katak pun hanya menggelengkan kepalanya. ‘’ Mendekatlah. Ada hal
yang ingin aku tanyakan.’’ Ujar sang Raja. ‘’ Apakah mulutku bau? Bisik Raja
kepada Katak. Bau yang keluar dari mulut Raja tidak dapat Katak
13
sembunyikan dan dengan jujur namun takut. ‘’ Benar sekali Tuanku.’’ Ujar
Katak ketakutan.
Mendengar hal tersebut membuat sang Raja sangat marah dan menganggap
Katak tidak sopan. Raja pun memanggil Kuda dan menanyakan hal yang
sama. Namun, Kuda karena ketakutan menjawab tidak bau dan murkalah
sang Raja. Raja sangat marah karena Kuda sudah berbohong. Kuda pun
dimarahi oleh sang Raja.
‘’ Kancil, kamu memang sangat cerdik. Jawaban mu itu sudah lolos dari
kemarahanku. Sebagai hadiahnya aku akan memberikan sayuran dari
kebunku. Ambillah sepuasnya.’’ Ujar sang Raja Singa. Kancil pun senang
mendengar jawaban sang Raja dan pulang dengan membawa sayuran yang
sangat banyak. Ia pun tidak lupa membagikan sayuran tersebut kepada dua
temannya Katak dan Kuda.
14
cepat dari pada kamu," kata si kura-kura. Kelinci tidak percaya dengan
perkataan kura-kura. Dia pun menantang kura-kura lomba lari. Keduanya pun
setuju untuk lomba lari.
Saat dia bangun, kelinci begitu kaget karena kura-kura sudah sampai di garis
finish. Si kelinci menghela napas, sementara kura-kura tersenyum ke arahnya.
Dongeng kura-kura dan kelinci ini memiliki pesan moral agar anak tak
menganggap remeh orang lain. Kita juga bisa mengajarkan mereka untuk
tidak sombong dan selalu rendah hati.
15