Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 6)

Satuan Pendidikan : SMP UPTD SMP NEGERI HALERMAN


Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Kelas/Semester : VII / 2
Materi : Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel
Alokasi Waktu : 3 X 40 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli


(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.11 Mengidentifikasi informasi Mengidentfikasi cerita fabel berdasarkan
tentang fabel/ legenda daerah tokoh/karakter dalam cerita
setempat yang dibaca dan Menyimpulkan ciri unsur cerita fabel pada
didengar. teks yang dibaca/didengar.
Mendaftar kata/kalimat sebagai ciri cerita
fabel pada teks yang didengar
2. 3.12 Menelaah struktur dan menjelaskan karakteristik bagian-bagian
kebahasaan fabel/ legenda daerah struktur cerita fabel
setempat yang dibaca dan mengidentifikasi struktur fabel
didengar menyimpulkan prinsip penggunaan kata/
kalimat pada cerita fabel
melengkapi cerita fabel sesuai struktur dan
kaidah bahasa
memvariasikan alur, dialog, latar, dari
fabel yang disajikan
menentukan dan memperbaiki kesalahan
penggunaan kata, kalimat, ejaan dan tanda
baca
3. 4.11 Menceritakan kembali isi fabel/ Mengurutkan isi cerita fabel
legenda daerah setempat Menceritakan kembali isi fabel secara lisan
4. 4.12 Memerankan isi fabel/ legenda merencanakan penulisan cerita fabel
daerah setempat yang dibaca dan menulis cerita fabel dengan memperhatikan
didengar pilihan kata, kelengkapan struktur, dan
kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda
baca/ejaan
memerankan isi fabel dengan intonasi,
gestur, dan aspek pemeranan lain yang
sesuai
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran diharapkan :
1. Peserta didik mampu menyimpulkan ciri unsur cerita fabel pada video yang didengar dengan
benar
2. Peserta didik dapat menemukan unsur intrinsik pada cerita fabel yang didengar dengan
benar
D. Materi
A. Mengenali Ciri Fabel
Pengertian cerita fabel
Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia.
Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Fabel sering juga
disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral.
Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan
kehidupan manusia dengan segala karakternya.
Ciri umum cerita Fabel
a) Fabel mengambil tokoh para binatang.
b) Watak tokoh para bnatang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk (seperti watak
manusia).
c) Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.
d) Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat. Rangkaian
sebab- akibat diurutkan dari awal sampai akhir.
e) Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll).
f) Ciri bahasa yang digunakan (a) kalimat naratif/ peristiwa ( Katak mendatangi Ikan yang
sedang kehujanan, Semut menyimpan makanan di lubang), (b) kalimat langsung yang
berupa dialog para tokoh, dan (c) menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal
(bahasa percakapan).
B. Unsur unsur fabel
a) Tokoh: orang/hewan yang menjadi pelaku dalam cerita (tokoh protagonis, atau
antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu).
b) Ciri tokoh utama adalah : (1) sering dibicarakan; (2) sering muncul; dan (3) menjadi
pusat cerita (menggerakkan jalan cerita). Tokoh pembantu adalah tokoh tambahan.
c) Penokohan: pemberian karakter pada tokoh. Karakter bisa bersifat protagonis/yang
disukai atau tokoh antagonis/yang tidak disukai.
d) Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan
tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/narasi penulis terhadap tokoh.
e) Setting atau latar adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Ada
tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
f) Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat
kunci yang diungkapkan tokoh, atau penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat
pada cerita
g) Amanat adalah pesan yang disampaikan penulis secara tidak langsung. Amanat
disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.
C. Unsur-unsur Intrinsik Fabel
Unsur intrinsik fabel adalah unsur yang terdapat di dalam fabel tersebut. Unsur
intrinsik meliputi:
1. Tema
Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat
kunci yang diungkapkan tokoh atau penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab- akibat
pada cerita.
2. Tokoh dan perwatakan
Tokoh yaitu orang atau hewan yang menjadi pelaku dalam cerita. Tokoh terdiri dari
tokoh utama, dan tokoh pembantu (tokoh tambahan).
Ciri-ciri tokoh utama adalah sebagai berikut:
 menjadi yang sering dibicarakan,
 sering muncul,
 menjadi pusat cerita, dan
 menggerakkan jalan cerita.
Penokohan yaitu pemberian karakter pada tokoh. Karakter dapat bersifat:
 protagonis (tokoh pendukung cerita),
 antagonis (tokoh penentang cerita),
 tritagonis (tokoh berkarakter ganda).
Ada Tiga Cara Untuk Melukiskan Watak
a). (Tokoh ). Analitik
Analitik adalah pengarang langsung menceritakan watak
tokoh. Contoh :
Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun agak pendek
justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan siswa. Lucu dan
penyanyang.
b). Dramatik
Dramatik adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung. Bisa
melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antar tokoh, perbuatan, fisik dan
tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh.
Contoh :
Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 7 SMP itu langsung melempar tasnya
ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu terlebih dahulu.
(tingkah laku tokoh).
c). Campuran
Campuran adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat berupa
manusia , binatang, atau benda-benda mati yang diinsankan.
Watak dari masing-masing tokoh tentulah berbeda. Kalian dapat menyimpulkan watak
tokoh dari penggambaran penulis, tindakan tokoh, monolog, dan dialog tokoh dengan
tokoh lain.
3. Alur/ plot
Alur/plot yaitu cerita yang berisi urutan kejadian yang terjadi. Namun, tiap kejadian itu
hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau
menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
Macam-macam Alur
a) Alur maju
Alur maju adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini
menuju masa datang.
b) Alur mundur/Sorot balik/Flash back
Alur mundur adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih
dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa
lalu salah satu tokoh.
c) Alur gabungan/Campuran
Alur campuran adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan
peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang
lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok (dialami oleh tokoh utama) lagi.Alur
terdiri atas 5 tahap, yaitu;
a. Tahap Pengenalan, yaitu situasi mulai terbentang sebagai kondisi permulaan yang akan
dilanjutkan dengan kondisi berikutnya, pengarang mulai memperkenalkan tokoh-
tokohnya yang akan terlibat dalam cerita, dan memberikan sedikit gambaran tentang
latar tempat dan jalannya cerita.
b. Tahap Komplikasi, yaitu kondisi sudah mulai bergerak dan bergerak ke arah kondisi
yang mulai memuncak, terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku
c. Tahap Klimaks, yaitu kondisi mencapai titik puncak sebagai klimaks peristiwa, konflik
tokoh-tokoh semakin seru atau berada dipuncak permasalahan.
d. Tahap Anti klimaks, yaitu kondisi memuncak sebelumnya mulai menampakkan
pemecahan atau penyelesaian, permasalahan mulai berkurang.
e. Tahap Penyelesaian, yaitu ending atau akhir dari sebuah cerita, kondisi memuncak
sebelumnya mulai menampakkan pemecahan atau penyelesaian.
4. Latar/ setting
Latar yaitu tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Terdapat tiga jenis latar
yaitu:
a). Latar tempat
Latar tempat adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota,
di ruangan dan lain-lain)
b). Latar waktu
Latar waktu adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang, malam, kemarin, besok dan
lain-lain)
c). Latar suasana
Latar suasana adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi.(sedih, gembira, dingin, damai,
sepi dan lain-lain)
5. Amanat
Amanat yaitu pesan yang disampaikan penulis baik secara langsung maupun secara
tidak langsung. Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang
diangkat pada cerita
E. Pendekatan, Model dan Metode, media Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Problem Based Learning
Metode : Diskusi,presentasi, Penugasan
F. Media dan alat pembelajaran:
1. PPt, dan Video, teks Fabel
2. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Lembar Penilaian
G. Alat dan bahan :
Papan tulis, spidol leptop dan LCD
H. Sumbel belajar
a. Buku teks Bahasa Indonesia Kelas VII Penulis: Titik Harsiati, Dr. M.Pd / Agus Trianto, Dr.
I. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, menanyakan kabar tentang kesehatan peserta didik,
dan berdoa untuk memulai pembelajaran, dan memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin. (religius)
2. Guru memotivasi peserta didik dengan memperlihatkan gambar yang berkaitan dengan materi yang
akan dipelajari lewat media (refleksi)
3. Berdasarkan gambar tersebut, peserta didik diberi stimulus dengan pertanyaan:
a. Pernahkah kalian mendengar fabel
b. Pernahkah kalian menonton cerita fabel?

Kegiatan Inti (60 Menit)


a. Orientation
(Orientasi masalah) 1. Guru menyampaiakan Tujuan Pembelajaran.
Deskripsi: 2. Peserta didik mengamati video pembelajaran dari LCD
berkaitan dengan materi pembelajaran teks fabel pada
Peserta didik secara Video tertera
kolaboratif menentukan 3. Peserta didik diberi penguatan oleh guru terkait materi
ciri umum dan teks fabel (kreatif)
menemukan unsur-unsur 4. Peserta didik memperhatikan bahan ajar PPt
intrinsik teks fabel.

b. Organize Students 5. Peserta didik dijelaskan mengenai prosedur penugasan


diskusi kelompok.
(Mengorganisasikan
6. Peserta didik dibagi dalam 3 kelompok.
peserta didik)
7. Peserta didik berdiskusi dengan teman kelompoknya
untuk menentukan ciri umum dan menemukan unsur-
unsur intrinsik yang terdapat pada teks fabel
yang ada pada LKPD. (berfikir kritis dan HOTS)
c. Individual and 8. Guru mengonfirmasi hasil kerja masing-masing anggota
kelompok.
group research
9. Guru memberikan pencerahan, penguatan atau
guide (Membimbing
meluruskan silang pendapat yang muncul dalam proses
siswa dalam
pembelajaran (guru sebagai fasilitator). (kreatif)
penyelidikan secara
10. Guru memotivasi dan membantu siswa untuk
individu
mendapatkan informasi yang tepat.
maupun kelompok)
d. Develop and present 11. Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai tugas yang
the work diberikan oleh guru. Hasilnya ditulis dalam LKPD yang
(Mengembangkan dan
sudah disediakan. (membuat kesimpulan)
menyajikan hasil
karya)
12. Siswa mendiskusikan dalam menemukan unsur-unsur
intrinsik pada teks fabel disertai data/ fakta dan alasan
yang logis. (kolaborasi dan berfikir
kritis)

e. Analize and evaluate 13. Salah satu perwakilan kelompok menyampaikan


(mempresentasikan) hasil
(Menganalisis dan
diskusinya. (komunikasi)
mengevaluasi)
14. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk saling memberikan tanggapan atau masukan.
(kreatif)
15. Guru mengapresiasi dan memotivasi hasil diskusi yang
telah disampaikan oleh peserta didik.

Kegiatan Penutup (10 Menit)

1. Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan keggitan pembelajaran,


dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya (cermat,
komunikatif, dan kritis)
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya bagian yang
kurang dipahaminya.
3. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah
dilakukan. Bagaimana pembelajaran hari ini, apakah menyenangkan?
4. Guru bersama peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam penutup

Mengetahu, Halerman, ………………….2023


Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

Drs. Osias Anilan Romadhan Daglan, S.Pd


NIP. 196610251999031002 NIPPPK. 198406262022211018
Kelas : VII
Hari/ Tanggal : …………
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/II
Topik/Subtopik : Teks Fabel
LEMBAR PENILAIAN SIKAP - OBSERVASI PADA KEGIATAN DISKUSI
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS RIT S KM
1 BENYAMIN KARMO
2 EPI DEBRINA LATON
3 ERASTUS LOWEN
4 FERIYANTO BRIKMAR
5 HENDERINA TARMO
6 HERLOFINA GILAA
7 JEFAN BUNGBAIL
8 KRISTIAN AROKOIL
9 LAASAR MAIKEL LATON
10 MARISKA IRIANA BRIKMAR
11 MARTINUS ALOKABEL
12 MIKERINA KOILAL
13 SELVIANI KLAU KLAKIK
14 WELEM HARUN TARMO
15
Keterangan :
•• BS : Bekerja Sama
• RIT : Rasa Ingin Tahu
• S : Santun
• KM : Komunikatif
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Teknik : Penugasan (uraian)
Kisi-kisi Soal : 1. Menentukan ciri umum pada cerita fabel yang didengar dengar benar
2. Menemukan unsur-unsur intrinsik pada cerita fabel yang didengar dengan
benar
Kunci Jawaban:
1. Ciri umum teks fabel yang ditemukan:
No Ciri Umum Skor
1 Tokoh utama binatang, yaitu Semut dan Belalang. 10
2 Watak tokoh seperti manusia, yaitu terlihat pada karakter tokoh semut dan 10
belalang.
3 Konflik dalam cerita diambil dari kehidupan manusia 10
4 Ada latar tempat, waktu, dan suasana 10
5 Memiliki amanat atau pesan moral, kadang-kadang dituliskan dalam cerita 10
Skor Maksimal 50

Temuan Unsur-unsur Intrinsik


No Unsur
Uraian Skor
Intrinsik
1 Tema 1. Pekerja/ Rajin dan Pemalas (Jangan bermalas-malasan dan 10
selalu bersiap-siap menghadapi hal yang akan terjadi)

2 Tokoh dan 1. Semut: rajin, baik hati, dan pekerja keras. Ia tak kenal lelah 10
Watak
mengumpulkan makanan sebagai persediaan untuk musim
dingin.
2. Belalang:pemalas dan hanya ingin senang-senang saja. Ia juga
bisa dibilang keras kepala.
3 Alur Jenis: Alur maju Tahapan Alur: 10
1. Orientasi: Ceritanya dimulai dari belalang yang kerjanya
hanya bersenang-senang saja saat musim panas. Musim panas
berlalu menjadi musim gugur, ia pun masih tetap bermalas-
malasan.
2. Komplikasi: Hingga pada waktunya musim dingin tiba, ia pun
menjadi kebingungan karena tak punya bahan persediaan.
3. Resolusi: Ia pun akhirnya minta bantuan sedikit makanan pada
semut yang rajin.
4 Latar 1. Tempat: di sebuah hutan dan rumah milik semut. 10
2. Waktu: di musim panas, semi, salju dan gugur.
3. Suasana: menyenangkan, bingung, gelisah, sedih, gembira,
dan dingin.
5 Amanat/ 1. Jangan menjadi pemalas seperti si belalang. Jangan 10
Pesan
membiasakan diri untuk malas atau nantinya kamu akan
menyesal sendiri.
2. Persiapkan segala sesuatunya jika itu bisa dipersiapkan. Sama
seperti semut yang mempersiapkan untuk musim dingin,
kamu juga bisa melakukan persiapan untuk masa depanmu
nanti, karena besok tergantung sekarang.
3. Menolong orang yang membutuhkan bantuan. Walaupun
semut pada awalnya merasa jengkel kepada belalang,
akhirnya
ia pun tetap menolongnya karena merasa kasihan.
Skor Maksimal 50

Pedoman Penilaian:
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =
Jumlah sekor maksimal
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Kelas : VII
Hari/ Tanggal :
Instrumen Penilaian Diskusi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesi


Kelas/Semester : VII/II
Topik/Subtopik : Teks Fabel
Kemampu
N Penguasaa Kemauan Kemampan
Nama Siswa an Total
n materi menjawab menyelesak
o mengolah skor
diskusi pertanyan an masalah
kata
1 BENYAMIN KARMO
2 EPI DEBRINA LATON
3 ERASTUS LOWEN
4 FERIYANTO BRIKMAR
5 HENDERINA TARMO
6 HERLOFINA GILAA
7 JEFAN BUNGBAIL
8 KRISTIAN AROKOIL
9 LAASAR MAIKEL LATON
10 MARISKA I. BRIKMAR
11 MARTINUS ALOKABEL
12 MIKERINA KOILAL
13 SELVIANI KLAU KLAKIK
14 WELEM H. TARMO
15
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
100 = sangat baik 75 = baik 50 = cukup 25 = kurang

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)

Anda mungkin juga menyukai