FABEL
Tujuan pembelajaran :
C. Kebahasaan Fabel
1. Penggunaan sinonim dan antonim pada fabel
Pemilihan kata yang tepat dalam mendeskripsikan sifat tokoh dapat
mempengaruhi nilai rasa pada pembaca,meskipun kata tersebut memiliki arti yang
sama denagn kata lain. Contohnya adalah sedih (efek emosi lema) sering
disamakan dengan berduka ( efek emosi kuat).
2. Penggunaan Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang diungkapkan secara langsung kepada orang
yang dituju. Ciri-ciri kalimat langsung adalah sebagai berikut :
a. Menggunakan tanda petik (“...”).
b. Intonasi tinggi untuk bertanya,datar untuk berita,intonasi perintah untuk tanda
seru.
c. Kata ganti orang pertama dan orang kedua.
Kalimat langsung dibuat dengan cara berikut ini :
a. Bagian kalimat langsung diapit oleh tanda petik dua (“); bukan petik satu(‘).
b. Tanda petik tutup diletakan setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat petik.
Contoh : Fandi mengatakan,”Aku tidak pergi ke sekolah besok”.
c. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi
apabila bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat petikan.
Contoh : lulu berkata,” biarlah saya dirumah sendiri”.
d. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi
apabila bagian kalimat pengiring terletak setelah kalimat petikan
Contoh :” Lulu,aku tidak suka denga salju,”kata burung lirih.
e. Jika ada dua kalimat petikan, huruf awalan pada kalimat petikan pertama
menggunakan huruf capital. Sementara itu, pada kalimat petikan kedua
menggunakan huruf kecil, kecuali nama orang dan kata sapaan.
Contoh “Coba saja minta sama kakak,”kata Ayah,”dia pasti akan
memberikannya”.
f. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain yang mengiringinya jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda
Tanya atau tanda seru.
3. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang memberitahukan perkataan orang lain
dalam bentuk kalimat berita. Ciri-ciri kaliamt tidak langsung adalah sebagai berikut.
a. Tidak menggunakan tanda petik.
b. Intonasi membacanya datar.
c. Terdapat perubahan kata ganti orang.
1. Kata ganti oarng pertama berubah menjadi orang ketiga.”saya”atau”aku”
menjadi “dia”atau”ia”.
2. Kata ganti orang kedua berubah menjadi orang pertama.”kamu”atau “dia”
menjadi”saya” atau nama orang.
4. Penulisan Tanda Koma
Tanda koma dipakai untuk memisahkan tanda seru,sepertio,ya,wah,aduh,kasihan dari
kata lain yang terdapat di dalam kalimat. Contoh.Wah,hebat sekali! Kata penghubung
intrakalimat juga ada yang didahului dengan tanda koma, misalnya kata
padahal,sedangkan,seperti,tetapi,yaitu,yakni. Sementara itu kata yang tidak
memerlukan pendahuluan tanda koma,yaitu kata bahwa,karena,maka,sehingga.
Penting:
Kumpul hari selasa les jam pertama…