Anda di halaman 1dari 6

BAB 6

FABEL

Tujuan pembelajaran :

1. Mengidentifikasikan informasi tentang fabel,


2. Menceritakan kembali isi fabel dan,
3. Menelaah struktur dan kebahsaan fabel.
A. Pengertian Fabel
Fable secara Etimologi berasal dari bahasa Latin Fabulat. Fable merupakan cerita tentang
kehidupan binatang yang perilaku menyerupai manusia. Fable termasuk jenis cerita fiksi.
1. Ciri-ciri
Ciri-ciri fabel adalah sebagai berikut.
a. Tokoh fabel adalah binatang.
b. Watak tokoh digambarakan seperti watak manusia.
c. Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.
d. Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukan sebab-akibat.
e. Latar yang digunakan berupa lingkungan alam (hutan,sungai,kolam).
f. Ciri bahasa yang digunakan berupa kalimat naratif atau peristiwa, kalimat langsung,
dan menggunakan kata sehari-hari ( non formal).
2. Unsur-Unsur Intrinsik Fabel
Unsur-unsur intrinsic fabel adalah sebagai berikut.
a. Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Tokoh dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh
pembantu. Ciri tokoh utama adalah sering dibicarakan,sering muncul,dan menjadi
pusat cerita. Tokoh pembantu adalah tokoh tambahan.
b. Penokohan adalah pemberian karakter pada tokoh. Karakter tokoh ada tiga yaitu :
protagonist,antagonis dan tirtagonis.
1. Protagonis adalah tokoh yang mendukung cerita. Protagonis biasanya berwatak
baik dan menjadi idola pembaca atau pendengar.
2. Antagonis adalah tokoh yang menjadi penentang cerita. Tokoh ini berwatak jahat
serta dibenci oleh pembaca dan pendengar.
3. Tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara protagonis dan antagonis.
c. Watak adalah sifat yang dimiliki oleh tokoh dalam cerita. Pengembangan watak dapat
dilakukan dengan penggambaran fisik tokoh,kegiatan tokoh,dialog dengan tokoh lain
serta dialog dengan tokoh dirinya sendiri.
d. Seting atau latar adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Ada
tiga jenis latar yaitu latar tempat,latar waktu dan latar sosial.
e. Tema adalah gagasan yang mendsari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat kunci
yang diunggkapkan oleh tokoh atau dari penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-
akibat pada cerita. Fabel bertema kehidupaan binatang.
f. Konflik fabel disebabkan oleh adanya penghianatan,kelicikan,kesombongan,
persahabatan,perilaku buruk yang akhirnya diperbaiki keluarga dan lain sebagainya.
g. Alur adalah rangkaian tahapan jalan cerita. Alur pada fabel umumnya alur maju.
Konjungsi pengurutan yang digunakan adalah sesudah,sebelum,lalu,mula-
mula,kemudian,selanjutnya,setelah itu, atau akhirnya. Penggunaan konjungsi waktu
bersamaan berupa kata sementara itu,seraya,sambil.
h. Amanat adalah pesan yang disampaikan oleh penulis. Amanat disimpulkan dari sikap
penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.
3. Jenis Fabel
a. Ditinjau dari pemberian watak dan latar, fabel dibedakan menjadi :
1. Fabel alami yaitu fabel yang digunakan watak tokoh binatang sesuai kenyataan.
Misalnya :kura-kura berwatak lamban. Fabel alami menggunakan latar tempat alam
(hutan,sungai,lembah).
2. Fabel adaptasi yaitu fabel yang memberikan watak tokoh dengan mengubah watak
aslinya pada dunia nyata (singa yang pemalu) dan menggunakan temapt-tempat lain
sebagai latar (di sekola, di rumah).
b. Ditinjau dari kemunculan pesan,fabel dibedakan mejadi :
1. Fabel dengan koda, yaitu pesan fabel diberikan secara eksplisit diakhir cerita.
Alur dimulai dari mulai terjadi masalah,kelimaks,resolusi,serta berakhir denga
koda.
2. Fabel tanpa koda,yaitu pesan fabel tidak diberikan secara eksplisit diakhir cerita.
Alur dimulai dari terjadinya masalah,kelimaks dan resolusi.
B. Struktur Fabel
Strukur suatu fabel adalah sebagai berikut :
a. Orinetasi berisi pengenalan tokoh,latar,watak tokoh dan konflik. Variasi
pengungkapan orientasi dapat dilakukan melalui deskripsi latar,penggambaran latar
dan kegiatan tokoh,serta penggambaran latar pada masa lalu. Ciri bahasa ang
digunakan adalah keterangan tempat dan waktu.
b. Komplikasi dimulai dari munculnya masalah hingga masalah
memuncak/komplokasi/klimaks. Variasi komplikasi dapat diawali dengan konflik
batin,konflik fisik dan perubahan latar atau peristiwa yang tidak mengenakan tokoh.
Ciri bahasa yang digunakan adalah tiba-tiba, tanpa diduga dan tidak disangkah-
sangkah.
c. Resolusi berisi pemecahan masalah, akibat dari perilaku tokoh,ganjaran yang diterima
tokoh, dan perubahan watak tokoh menjadi baik. Variasi pengungkapan resolusi
dapat dilakukan dengan meredanya konflik atau dengan dialog yang menandakan
keadaan aman. Ciri bahasa yang digunakan dapat berupa dia yang menyadari atau
akhirnya.
d. Koda berisi nilai moral yang diungkapkan oleh pengarang secara eksplisit pada akhir
cerita. Pengembangan koda dapat dilakukan dengan pernyataan oenulis tentang
pelajaran dari fabel.
Judul fabel harus sesuai dengan isi didalamya. Judul fabel dapat dikembangkan
dengan cara sebagai berikut :
a. Judul berasal dari nama tokoh ( misalnya :Riri dan Buaya)
b. Judul dikembangakan berdasarkan sifat tokoh (misalnya :kelinci yang cerdik).
c. Judul diambil dari tema (misalnya:keluarga bahagia)

C. Kebahasaan Fabel
1. Penggunaan sinonim dan antonim pada fabel
Pemilihan kata yang tepat dalam mendeskripsikan sifat tokoh dapat
mempengaruhi nilai rasa pada pembaca,meskipun kata tersebut memiliki arti yang
sama denagn kata lain. Contohnya adalah sedih (efek emosi lema) sering
disamakan dengan berduka ( efek emosi kuat).
2. Penggunaan Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang diungkapkan secara langsung kepada orang
yang dituju. Ciri-ciri kalimat langsung adalah sebagai berikut :
a. Menggunakan tanda petik (“...”).
b. Intonasi tinggi untuk bertanya,datar untuk berita,intonasi perintah untuk tanda
seru.
c. Kata ganti orang pertama dan orang kedua.
Kalimat langsung dibuat dengan cara berikut ini :
a. Bagian kalimat langsung diapit oleh tanda petik dua (“); bukan petik satu(‘).
b. Tanda petik tutup diletakan setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat petik.
Contoh : Fandi mengatakan,”Aku tidak pergi ke sekolah besok”.
c. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi
apabila bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat petikan.
Contoh : lulu berkata,” biarlah saya dirumah sendiri”.
d. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi
apabila bagian kalimat pengiring terletak setelah kalimat petikan
Contoh :” Lulu,aku tidak suka denga salju,”kata burung lirih.
e. Jika ada dua kalimat petikan, huruf awalan pada kalimat petikan pertama
menggunakan huruf capital. Sementara itu, pada kalimat petikan kedua
menggunakan huruf kecil, kecuali nama orang dan kata sapaan.
Contoh “Coba saja minta sama kakak,”kata Ayah,”dia pasti akan
memberikannya”.
f. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain yang mengiringinya jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda
Tanya atau tanda seru.
3. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang memberitahukan perkataan orang lain
dalam bentuk kalimat berita. Ciri-ciri kaliamt tidak langsung adalah sebagai berikut.
a. Tidak menggunakan tanda petik.
b. Intonasi membacanya datar.
c. Terdapat perubahan kata ganti orang.
1. Kata ganti oarng pertama berubah menjadi orang ketiga.”saya”atau”aku”
menjadi “dia”atau”ia”.
2. Kata ganti orang kedua berubah menjadi orang pertama.”kamu”atau “dia”
menjadi”saya” atau nama orang.
4. Penulisan Tanda Koma
Tanda koma dipakai untuk memisahkan tanda seru,sepertio,ya,wah,aduh,kasihan dari
kata lain yang terdapat di dalam kalimat. Contoh.Wah,hebat sekali! Kata penghubung
intrakalimat juga ada yang didahului dengan tanda koma, misalnya kata
padahal,sedangkan,seperti,tetapi,yaitu,yakni. Sementara itu kata yang tidak
memerlukan pendahuluan tanda koma,yaitu kata bahwa,karena,maka,sehingga.

5. Penggunaan Kata Sandang


Kata sandang merupakan kata pembatas yang letaknya di depan kata benda atau kata
sifat. Kata sandang tidak mempunya makna tersendiri.Makna atau arti kata sandang
bergabung dengan kata yang berada dibelakangnya. Kidah penulisan kata “si” dan
“sang”terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata “si” dan “sang” ditulis denga huruf
kecil, bukan huruf kapital.
Contoh :
a. “ bagaimana caranya agar si kecil mau makan sayur?”Tanya ibu.
b. Kedua makluk itu, si kancil dan si kelinci adalah sahabat baik.
Kata “kecil” pada kalimat a ditulis dengan huruf kecil karena bukan merupakan
nama. Pada kalimat b,”Kancil”dan “Kelinci” ditulis huruf capital karena
dimaksudkan sebagai panggilan atau nama julukan. Pasa fabel, bintang biasanya
digunakan sebagai nama tokoh, sehingga ditulis dengan huruf besar.
6. Penggunaan Kata Depan pada Fabel
Kata keterangan tempat dituliskan terpisah dengan kata depan”di” penulisan kata
depan “di” dirangkai dengan kata yang mengikutinya apabila kata tersebut bukan kata
keterangan tempat.
Contoh :
Di hutan rimba, hiduplah seekor kelinci bernama Lulu.
Pada pagi hari,Lulu dan teman-temannya pergi ke sekolah melewati sungai itu.
SOAL

1. Jelaskan pengertian fabel !


2. Sebutkan dan jelaskan cirri-ciri fabel !
3. Sebutkan dan jelaskan unsure-unsur intrisik dalam fabel.
4. Tulisalah contoh kalimat langsung dan tidak langsung!
5. Tulislah 10 kata contoh sinonim!

Penting:
Kumpul hari selasa les jam pertama…

Anda mungkin juga menyukai