1. Pengertian Fabel
fabel juga disebut sebagai cerita moral karena didalamnya mengandung pesan yang berhubungan
dengan moral.
Selain memiliki cirri khusus, fabel juga memiliki unsur unsur yang harus ada didalamnya.
2. Alur yaitu jalan cerita atau plot yang terdiri dari alur maju, alur mundur, dan campuran (alur maju dan
alur mundur).
4. Penokohan terdiri dari protagonis yang sejalan dengan pembaca, antagonis sebagai tokoh yang
berlawanan dengan protagonis, dan tritagonis sebagai tokoh yang tidak memihak manapun atau sebagai
tokoh yang berdiri sendiri. Untuk watak dari perilaku tokoh tentang apa yang diceritakan pengarang dan
apa yang diceritakan oleh tokoh lain.
5. Sudut pandang adalah cara pandang seorang pengarang atau pembaca dalam cerita. Sudut pandang
dibagi menjadi dua yaitu sudut pandang pertama dengan kata ganti aku, saya, kami, dan kita. Sudut
pandang ketiga dengan kata ganti mereka, nya, ia, dan dia.
6. Amanat adalah pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca fabel.
Orientasi
Struktur orientasi ialah bagian permulaan sebuah cerita fabel yang isinya pengenalan cerita fabel
diantaranya pengenalan tokoh, latar tempat & waktu, background/ tema maupun pengenalan lainnya.
Komplikasi
Struktur berikutnya adalah komplikasi yang merupakan klimaks suatu cerita yang berisi tentang puncak
masalah yang telah dialami maupun yang dirasakan oleh tokoh disini berupa binatang.
Resolusi
Struktur yang selanjutnya adalah resolusi ialah bagian teks yang isinya pemecahan masalah yang telah
dialami atau yang dirasakan oleh tokoh dalam cerita fabel.
Koda
Struktur terakhir adalah koda yang merupakan bagian terakhir dari teks cerita fabel yang berisi tentang
pesan-pesan maupun amanat.
4. Unsur Kebahasaan
Didalam fabel terdapat unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks cerita fabel. Beberapa unsur
kebahasaan teks fabel ialah:
Kata Kerja
Kata Kerja Transitif yakni kata kerja yang mempunyai objek. Misalnya: Ayah memakan nasi.
Kata Kerja Intransitif ialah kata kerja yang tak mempunyai objek. Contoh: Radit sedang bersiul.
Dalam cerita fabel juga terdapat unsur kebahasaan kata sandang sang dan si.
Contoh: Sang kura kura mau menyeberangi sungai dengan teman temannya, Si kancil cuma bisa pasrah
dengan apa yang terjadi.
Contoh: Akhirnya, kancil meminta maaf dan dirinya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Menurut asal serta ruang lingkupnya, cerita fabel dapat dibagi menjadi 3 jenis:
a. Fabel local atau kedaerahan. Yakni fabel yang asalnya dari daerah serta penyebarannya juga
terbatas hanya di ruang lingkup daerahnya sendiri.
b. Fabel Nusantara, ialah fabel yang asalnya dari daerah serta sudah menyebar sampai ke semua
plosok nusantara.
c. Fabel internasional, ialah fabel yang asalnya dari sebuah negara serta sudah menyebar di
seluruh dunia.
a. Fabel alami ialah fabel yang menyandarkan watak atau sifat para tokoh menurut karakter
aslinya.
b. fabel adaptasi yakni fabel yang menyandarkan watak atau sifat para tokoh yang berbeda dengan
karakter aslinya.
a. Fabel koda, fabel yang menampilkan pesan secara jelas (eksplisit) di akhir cerita.
Yang kedua fabel tanpa koda, merupakan fabel yang tak menampilkan pesan secara jelas pada akhir
cerita tapi hanya tersirat didalam cerita saja.
a. Jenis pertama ialah fabel jenaka ialah fabel yang didalamnya mengandung cerita lucu atau
mengundang tawa bagi pembacanya.
b. Yang kedua adalah fabel tragedy. Jenis fabel ini didalamnya mengandung cerita sedih sehingga
mengundang keprihatinan bagi para pembacanya.
c. Yang ketiga adalah fabel romantika. Jenis fabel ini mengandung kisah romantis atau kisah
percintaan tokoh fabelnya.
d. Terakhir adalah fabel heroic. Jenis fabel ini ialah fabel yang didalamnya mengandung cerita
tentang kepahlawanan serta perjuangan dari tokohnya.
Pada suatu hari, seekor singa mengajak beruang berburu bersama. Beruang pun setuju sebab dia juga
sangat lapar. Mereka pun segera menuju ke tengah hutan di padang rumput yang luas karena di sana
terdapat banyak sekali mangsa.
Setibanya di padang rumput, beruang dan singa bersembunyi di balik semak-semak. Dan mereka pun
mengincar mangsa yang hendak mereka kejar.
Komplikasi
Ketika mereka mengamati mangsa masing masing, singa dan beruang pun keluar dari
persembunyiannya secara bersamaan. Keduanya mengejar mangsa masing masing. Tidak disadarinya,
ternyata keduanya mengejar mangsa yakni rusa yang ternyata incaran keduanya adalah rusa yang sama.
Sehingga dengan mudah sekali rusa tersebut ditangkap. Akhirnya singa dan beruang pun bertengkar
untuk memperebutkan rusa incaran mereka.
“Ini Mangsaku. Aku yang menangkapnya pakai gigitanku yang sangat kuat,” kata seekor singa.
Beruang pun tak mau kalah, “Bukan, ini rusaku. Aku pun menangkapnya.”
Keduanya terus memperebutkan rusa yang sama. Ketika hari sudah mulai sore, beruang dan singa
akhirnya berhenti memperebutkan binatang buruan mereka. Keduanya capek dan Cuma bisa duduk
tanpa bisa menggerakan tubuh mereka.
Ternyata dari tadi seekor serigala mengamati pertengkaran kedua binatang buas itu. Mengetahui saat
ini beruang dan singa telah lelah.
“Ah, inilah kesempatanku untuk merebut buruan tersebut,” pikir serigala itu.
Serigala pun langsung berlari serta merebut rusa itu. “Terima kasih ya “ kata srigala. Kalian baik sekali
telah memberiku rusa yang nikmat ini,” ucap serigala sambil tertawa.
Resolusi
Menggunakan sisa tenaga mereka, beruang dan singa pun berusaha merebut lagi mangsa mereka. Tapi,
mereka sudah sangat lelah, hingga rusa itu dibawa serigala kabur.
Koda
“Semuanya salah kita. Jika saja kita tadi mau berbagi, tentu kita sama-sama kenyang saat ini,” ucap
mereka dengan wajah menyesal.