Anda di halaman 1dari 5

FABEL

 Fabel

Cerita fabel adalah cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai
manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan tentang kehidupan nyata. Cerita fabel
sering disebut cerita moral karena pesan yang ada dalam cerita fabel berkaitan erat dengan
moral.

 Ciri-Ciri Fabel
1. Tokoh berupa binatang yang wataknya menyerupai manusia
2. Alur cerita singkat dan sederhana
3. Karakter tokoh ada yang baik dan buruk
4. Pesan atau tema terkadang dituliskan dalam cerita
5. Pendahuluan sangat singkat dan langsung

Dalam menulis cerita fabel, kamu harus memperhatikan struktur-strukturnya.

 Struktur Teks Cerita Fabel

Beberapa struktur dalam menulis cerita fabel di antaranya berikut ini.

1. Orientasi
Orientasi adalah bagian permulaan pada sebuah cerita fabel yang berisikan dengan
pengenalan cerita fabel tersebut yang diantaranya seperti pengenalan tokoh, pengenalan
latar tempat dan waktu, pengenalan background atau tema dan lain sebagainya.

2. Komplikasi
Komplikasi adalah klimaks pada sebuah cerita yang berisikan mengenai puncak
masalah yang dialami dan dirasakan oleh tokoh.

3. Resolusi
Resolusi adalah bagian dari teks yang berisikan dengan pemecahan permasalahan yang
dialami dan dirasakan oleh tokoh.

4. Koda
Koda adalah bagian terakhir dari teks cerita yang berisikan pesan-pesan dan atau
amanat yang terdapat didalam cerita fabel itu sendiri.

Jika sudah memahami strukturnya, kamu bisa langsung membuatnya. Di bawah ini ada
contoh penulisan cerita fabel.
.
 Jenis-Jenis Fabel
1. Jenis Fabel Berdasarkan Paparan Watak Tokoh
Jenis fabel berdasarkan paparan watak tokoh dibagi menjadi dua, yaitu fabel alami dan
fabel adaptasi.

A. Fabel Alami
Fabel alami adalah fabel yang menggunakan watak tokoh binatang seperti pada
kondisi alam yang nyata.
Contohnya, kura-kura berwatak tenang dan berjalan lambat, atau watak singa yang
berwatak buas. Latar ceritanya pun sesuai habitat asli hewan, seperti di hutan,
sungai, dan sebagainya.

B. Fabel Adaptasi
Fabel adaptasi adalah fabel yang menggunakan watak tokoh berbeda dengan watak
asli di dunia nyata.
Contohnya, watak beruang yang periang dan bisa pergi ke pusat perbelanjaan.
Padahal, di dunia nyata beruang memiliki watak yang keras dan tinggal di hutan.

2. Jenis Fabel Berdasarkan Kemunculan Pesan


Jenis fabel berdasarkan kemunculan pesan dibagi menjadi dua, yaitu fabel berkoda dan
tanpa koda. Kamu sudah tahu belum apa itu koda? Koda adalah pesan moral yang tertulis
dalam akhir cerita.

A. Fabel Berkoda
Fabel berkoda adalah fabel yang memunculkan pesan secara jelas dan mudah
ditemukan.

B. Fabel Tanpa Koda


Fabel tanpa koda adalah fabel yang pesannya harus disimpulkan sendiri oleh
pembaca. Karena, pesan tidak dicantumkan secara tertulis di akhir fabel.
 Contoh Cerita Fabel
MUSANG DAN MARMUT
 Orientasi
Pada suatu hari Moro kelaparan setelah ia pergi bermain di hutan. Tetapi, Moro malas mencari
makan. Ketika itu Moro melihat ada makanan tergeletak di meja. Sebenarnya Moro tahu kalau
itu makanan adiknya, Rita. Karena sudah sangat kelaparan, akhirnya Moro mencuri makanan
Rita. Saat setelah selesai makan, Moro mencari alasan agar Rita tidak tahu kalu ia yang
mencuri makanannya. Benar saja, Rita bertanya kepada Moro di mana makanan yang ia taruh
diatas meja, Moro dengan agak gugup menjawab kalau makananya telah dicuri marmut.
 Komplikasi
“Masa sih, tidak mungkin marmut yang makan!” kata Rita.
“Betul kok! Kamu harus percaya dengan kakakmu ini!” jawab Moro berbohong.
Awalnya Rita tidak percaya dengan omongan kakaknya itu. Tetapi setelah Moro mengatakannya
berkali-kali akhirnya Rita percaya juga. Kemudian Rita memanggil marmut ke rumahnya.
“Marmut, apakah kamu mencuri makananku?” tanya Rita pada marmut.
“Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!” jawab marmut.
“Ah, si marmut! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Rita! Dia pasti berbohong”. kata Moro.
“Ya, sudahlah! Marmut, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana. Tadi aku
juga mengambil makanan dari sana!” kata Rita mengakhiri percakapan.
Marmut berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai.
Sebenarnya marmut tahu kalau Moro yang mencuri makanan. Sementara itu, di bagian sungai
yang lain, Moro cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasang perangkap marmut
agar marmut terperangkap.
 Resolusi
Ketika marmut hampir mendekati seberang sungai, marmut melihat perangkap. Marmut yakin
kalau perangkap itu dipasang oleh Moro. Tiba-tiba marmut mendapat ide. Marmut berpura-pura
tenggelam dalam sungai.

“Aaa…Moro, tolong aku…!” teriak marmut.

 Koda

Mendengar itu Moro segera menolong marmut. Marmut meminta Moro mengantarkannya ke
seberang sungai. Moro tidak bisa berbuat apa-apa. Ia mengantarkan marmut ke seberang
sungai. Sesampai di seberang sungai, marmut meminta Moro untuk menemani mengambil
makanan. Karena Moro tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap marmut. Moro
menyesali perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
 Unsur Intrinsik Fabel
1. Tokoh
Tokoh adalah peran yang ada dalam suatu cerita dan digambarkan seperti apa karakter
atau watak dari tokoh tersebut.

2. Watak
Tiap tokoh pasti punya watak yang membedakannya dengan karakter yang lain. Watak
adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.

3. Latar
Latar adalah keterangan tentang waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam
sebuah karya sastra. Latar berfungsi untuk menyampaikan informasi yang jelas tentang
situasi dalam sebuah cerita.

4. Alur
Alur adalah proses berjalannya cerita. Ada tiga macam alur dalam suatu cerita yaitu:
 Alur maju: cerita yang urutan peristiwanya dari awal sampai akhir.
 Alur mundur: cerita yang disampaikan menoleh ke belakang, atau menceritakan
akhir cerita terlebih dahulu dan kemudian berjalan mundur hingga ke awal cerita.
 Alur campuran: cerota yang disampaikan meloncat-loncat antara masa lalu dan masa
kini.

5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara yang digunakan pengarang dalam bercerita. Sudut pandang
terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:
 Sudut pandang orang pertama: pengarang seolah-olah ada di dalam cerita yang
ditulis. Biasanya menggunakan kata “aku” atau “saya”.
 Sudut padang orang ketiga: pengarang berada di luar cerita atau seolah-olah
menjadi dalang pencerita. Cirinya biasanya menggunakan kata “ia”, “dia”,
“mereka”, atau nama tokoh.

6. Tema
Tema adalah gagasan utama yang disampaikan di dalam cerita. Biasanya tema di dalam
cerita berbentuk kata atau gabungan kata.
Contohnya seperti kekeluargaan, ketuhanan, persahabatan, tanggung jawab, dan
sebagainya.

7. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang bertujuan agar pembaca bisa belajar melalui cerita.

Anda mungkin juga menyukai