Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR TEKS FANTASI

Nama : RAMIDAWATI, S.Pd


Satuan Pendidikan : SMPN 2 Ampeknagari
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas / Semester :VII /Ganjil
Materi Pokok : Teks Cerita Imajinas Alokasi
waktu : 2x 40 menit ( 2x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
4.4 Menyajikan gagasan kreatif 4.4.3 Merencanakan pengembangan cerita
dalam bentuk cerita fantasi secara fantasi.
lisan dan tulis dengan
memperhatikan struktur dan 4.4.4 Menulis cerita fantasi dengan
penggunaan bahasa memperhatikan pilihan kata,
kelengkapan struktur, dan kaidah
penggunaan kata kalimat/ tanda
baca/ejaan.
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) peserta didik dapat menentukan struktur cerita fantasi dengan memperhatikan
pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda
baca/ejaan.

Struktur cerita fantasi


a) Orientasi
b) Komplikasi
c) Resolusi

 Karakteristik tiap bagian


- Orientasi
 Dikembangkan dari deskripsi latar
 Dikembangkan dari pengenalan tokoh
 Dikembangkan dari pengenalan konflik
- Komplikasi
 Dikembangkan dengan menghadirkan tokoh lain
 Dikembangkan dengan mengubah latar
 Dikembangkan dengan melompat pada zaman yang berbeda
(masa lampau atau masa depan)
- Resolusi
 Dikembangkan dengan lompatan waktu
 Dikembangkan dengan sebab akibat yang unik
 Dikembangkan dengan surprise (kejutan)
 Menguraikan Ragam Alur Cerita

Garis besar rangkaian peristiwa merupakan sebuah cerita atau rangkaian


jalinan (alur/plot) cerita biasanya mengikuti pola seperti bagan di
bawah ini. Secara garis besar urutan cerita digambarkan berikut.
Contoh 1 Alur lengkap (dimulai dari orientasi yaitu pengenalan latar terjadinya,
siapa yang mengalami), muncul masalah, masalah memuncak,
pemecahan masalah.

pengenalan rangkaian kejadian KLIMAKS resolusi

Bagian Awal
Sering juga disebut bagian pengenalan (orientasi), fungsinya adalah
mengantarkan cerita. Pada bagian ini dikenalkan latar cerita, tokoh dan watak-
wataknya).

Bagian Tengah
Merupakan rangkaian kejadian/peristiwa hingga ke bagian klimaks atau inti
cerita. Saat masalah utama diceritakan.
Bagian Akhir
Bagian ini menjawab masalah utama, tentu saja dijawab dalam bentuk
rangkaian peristiwa/kejadian juga. Bagian terakhir adalah kesimpulan dan
penutup cerita.
Contoh 2 dimulai dari munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan
pemecahan masalah.

mulai terjadi masalah KLIMAKS

resolusi Contoh alur 3

pengenalan rangkaian kejadian KLIMAKS

a. Ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi


 Penggunaan kata ganti dan nama orang
sebagai sudut pandang penceritaan (aku,
mereka, dia, Erza, Doni)
 Penggunaan kata yang mencerap panca
indera untuk deskripsi latar (tempat, waktu,
suasana)
Contoh deskripsi latar tempat
Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku.
Emas dan berlian bertaburan di dinding rumah
itu.

Latar suasana
Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu. Tak sepatah kata pun
terdengar dari bibirnya. Kamar yang megah ini terasa sunyi dan penuh
kesedihan.

Latar waktu
Tengah malam tak ada bintang di langit itu. Mendung hitam
nampak mengumpal. Lolongan anjing bersahut-sahutan menyambut malam
yang semakin larut.
1. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.
Contoh 1
Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang menjulang ia
mengendus sekeliling.
2. Kata sambung penanda urutan waktu
Kata sambung urutan waktu setelah itu, kemudian, sementara itu,
bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, dan sebaginya.

3. Penggunaan kata sambung urutan waktu untuk menandakan datangnya


tokoh lain atau perubahan latar, latar suasana, waktu, dan tempat.
Contoh:
 Setelah buku terbuka aku terseret pada masa lampau.
 Dua tahun kemudian, Farta telah sampai di Planet Mars dan
bertemu dengan Tatao.
 Akhirnya, Farta dapat menyelamatkan diri dari terkaman raksasa.

 Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan


4. Penggunaan kata/ ungkapan keterkejutan berfungsi untuk
menggerakkan cerita (memulai masalah).
Contoh:
 Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besar datang.
 Tanpa diduga buku terjatuh dan halaman terbuka
menyeret Nabila pada dunia lain.
 Di tengah kebahagiaannya datanglah musibah itu.

5. Penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita


“Raksasa itu mengejar kita!” teriak Fona kalang kabut. Aku
ternganga mendengar perkataan Fona. Aku segera berlari.

Anda mungkin juga menyukai