Anda di halaman 1dari 79

BAB I

TEKS DESKRIPSI
PENGERTIAN TEKS DESKRIPSI
Teks Deskripsi adalah karangan yang
menggambarkan suatu objek/peristiwa secara
rinci berdasarkan hasil pengamatan pancaindra
sehingga pembaca seolah-olah mengalaminya
sendiri.
Tujuan
yaitu menggambarkan objek dengan cara
memerinci objek secara subjektif atau melukiskan
kondisi objek dari sudut pandang penulis.
Struktur Teks Deskripsi
Identifikasi dideskripsikan,
Berisi nama objek yang
makna nama,
lokasi, sejarah lahirnya,
g objek.
pernyataan umum tentan

Deskripsi Bagian
Berisi perincian bagian objek tetapi diperinci
berdasarkan tanggapan/ kesan penulis.
Terdapat beberapa jenis deskripsi bagian.

Simpulan
ng
Berisi bagian simpulan ya
nulis
deskripsikan atau kesan pe
terhadap objek tersebut.
Deskripsi Bagian
1) Deskripsi bagian berdasarkan ruang
Berisi rincian bagian-bagian ruang objek yang dideskripsikan. Misalnya, penulis
mendeskripsikan bagian pintu masuk, bagian tengah, bagian belakang.

2) Deskripsi bagian berdasarkan anggota bagian-bagian objek


Berisi perincian bagian-bagian yang dideskripsikan (pantai, digambarkan bawah
lautnya, bibir pantai, ombak dan pasir.)

3) Deskripsi bagian berdasarkan proses sesuatu berlangsung


Berisi rincan bagian awal, mulai meningkat, puncak (inti), penutup. Misalnya,
penulis mendeskripsikan awal pentas, puncak adegan, dan penutup.

4) Deskripsi bagian berupa pemfokusan


Berisi bagian yang paling disukai dari bagian yang dideskripsikan. Contoh: bagian
yang paling saya sukai dari perpustakaan ini adalah ruang bacanya.
Kata Umum dan Kata
Khusus

KATA UMUM KATA KHUSUS


Kata umum ialah kata-kata Kata khusus ialah kata-kata
yang memiliki makna dan yang ruang lingkup dan
cakupan pemakaian yang cakupan maknanya lebih
lebih luas. Kata-kata yang sempit atau disebut juga
termasuk dalam kata umum dengan hiponim.
disebut dengan hipernim.

6
Contoh Kata umum dan
Kata khusus
◍ Kata Umum : melihat
Kata khusus : menengok, menyaksikan, melirik, memandang, memelototi,
mengamati dan memperhatikan
◍ Kata umum : mendatangi
Kata khusus : mampir, singgah, berkunjung
◍ Kata umum : membawa
Kata khusus : mengangkat, menjinjing, menggendong, mengangkut,
menyeret, membopong, memanggul

7
Majas

◍ Pengertian majas secara umum yaitu gaya bahasa yang digunakan oleh
penulis untuk menyampaikan pesan secara imajinatif dan kias. Majas
bisa dalam bentuk tulisan ataupun lisan dan digunakan dalam karya
sastra dengan tujuan mewakili perasaan penulis.

◍ Macam-macam majas sebenarnya ada banyak sekali tetapi kita hanya


akan membahas yang sering keluar saja.

8
Macam-macam Majas
◍ Personifikasi
Majas personifikasi ialah gaya bahasa yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia
kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah seperti benda hidup. Contoh : Kereta api tua itu meraung-
raung di tengah kesunyian malam, Pena itu menari-nari diatas meja, Angin berbisik lembut menyampaikan
salamku padanya
◍ Metafora
Majas metafora ialah majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas
dasar sifat yang sama atau hampir sama. Contoh : Aku ialah angin yang kembara, Dewi malam telah pergi
keluar dari balik awan.
◍ Hiperbola
Majas hiperbola ialah pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga tidak masuk akal. Contoh :
Harga bahan bakar bensin membumbung tinggi, Ibu itu terkejut setengah mati ketika mendengar anaknya
tidak lulus UN, Bapakku membanting tulang demi menghidupi keluarga.

9
Kata Sifat
◍ Kata sifat atau adjektiva adalah kelas kata yang mengubah kata benda (nomina) atau kata
ganti (pronomina). Kata sifat merupakan kata yang menjelaskan, mengubah atau menambah
arti dari suatu kata benda agar lebih spesifik. Kata-kata yang termasuk dalam kata sifat
biasanya dapat diberi tambahan kata lebih, kurang, paling, amat, sangat, terlalu, sekali, dan se-
nya
◍ Contoh Kata Sifat :
◍ Jauh
◍ Tampan
◍ Cantik
◍ Congkak
◍ Culun
◍ Dekat

10
Kata Ganti

11
Ciri-ciri Teks
Deskripsi
0 04
Berobjek benda / Bersifat personal
peristiwa / keadaan (pengalaman pribadi)

10 pancaindra 05
Terdapat keterlibatan Menimbulkan suatu
kesan tersendiri

2 Menggunakan

03 pilihan kata tertentu


(diksi)
Langkah menyajikan teks deskripsi
3.
Mencari data dan menyusun kalimat
menjadi paragraf-paragraf.

4.
1. perincian objek
menggunakan cerapan
Tentukan objek yang pancaindra
akan dideskripsikan

2.
Buat kerangka bagian-bagian
yang akan dideskripsikan
Hello!

Memahami dan Mencipta


Cerita Fantasi
Hi!
Definisi Cerita Fantasi

Karangan yang menuturkan


perbuatan, pengalaman, kejadian
yang dihasilkan dari proses
berkhayal atau berangan-angan.
Ciri-ciri cerita Teks Fantasi
Mengandung keajaiban/keanehan/kemisteriusan

Memiliki ide cerita

Menggunakan latar lintas ruang dan waktu

Unik dan memiliki kesaktian

Bersifat fiksi

Bahasa percakapan sehari-hari/informal


Ada Mengungkapkan
keajaiban/keanehan/ berbagai latar Ide cerita
kemisteriusan peristiwa yang ide tidak dibatasi
cerita dialami tokoh terjadi realitas atau
mengungkapkan hal- pada dua latar yaitu kehidupann nyata,
hal supranatural/ dalam kehidupan tema cerita fantasi
kemisterisuan, sehari-hari dan tidak adalah majic,
kegaiban yang tidak ada pada kehidupan supernatural, atau
ditemui dalam dunia sehari-hari. futuristic.
nyata.

Tokoh unik Bahasa


tokoh memiliki variatif, ekspresif
Bersifat
kesaktian dan
fiksi
mengalami menggunakan
bukan
peristiwa ragam
kejadian
misterius yang percakapan
nyata
tidak terjadi di (bukan Bahasa
dunia nyata. formal)
Jenis Cerita Fantasi

Berdasarkan latar cerita Berdasarkan kenyataan hidup


sehari-hari
• Latar lintas waktu
• Latar waktu sezaman • Cerita fantasi total
• Cerita fantasi irisan
Berdasarkan Latar Cerita

Latar lintas waktu Latar sezaman


Cerita fantasi masa yang Latar yang digunakan satu
menggunakan dua latar masa. Misalnya fantasi masa
waktu yang berbeda. kini, fantasi masa lampau,
Misalnya: masa kini dan fantasi masa yang akan
masa prasejarah, masa kini dating/ futuristik.
dan 40 tahun mendatang.
Berdasarkan Kenyataan Hidup Sehari-hari

Cerita Fantasi Total Cerita Fantasi Irisan


Semua cerita tidak terjadi Cerita yang diungkapkan masih
dalam dunia nyata. Nama menggunakan nama, tempat
orang, nama objek, nama dan kehidupan dunia nyata.
kota benar-benar rekaan
pengarang.
Unsur-unsur Cerita Fantasi

Intrinsik Ekstrinsik
• Tema • Bahasa
• Alur (Plot) • Latar belakang
• Tokoh dan Penokohan pengarang
• Nilai-nilai yang
• Latar
terkandung
• Amanat dalam cerita
• Sudut pandang (point of fantasi(budaya, agama,
view) politik)
Unsur Intrinsik
Tema: gagasan, ide, atau pikiran utama yang menjiwai/mendasari seluruh
cerita

Alur: rangkaian peristiwa yang dijalin dari awal hingga akhir cerita yang
besifat sebab akibat

Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku.


Penokohan biasanya menggambarkan sifat tokoh. Penokohan disebut juga
karakter atau watak.

Latar adalah keterangan mengenai waktu, tempat, suasana.

Amanat: pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat


disebut juga dengan nilai-nilai

Sudut pandang adalah posisi pencerita dalam membawakan kisahnya sebagai


orang pertama (aku) atau orang ketiga (nama-nama, kata ganti dia/ia)
Alur (Plot)
alur yang menceritakan tentang masa
Alur maju lampau yang memiliki klimaks di awal Alur
(alur progresif) cerita dan merupakan jalinan/ rangkaian
peristiwa dari masa lalu ke masa kini campuran
yang disusun tidak sesuai dengan
Rangkaian cerita yang dikisahkan urutan waktu kejadian dari awal sampai
dari awal hingga akhir tanpa akhir cerita Gabungan antara alur maju dan
mengulang kejadian yang telah alur mundur
lampau

Alur mundur
(alur regresi/flash back)
Penokohan

Tokoh Protagonis Tokoh Antagonis Tokoh Tritagonis


Tokoh dalam cerita yang Tokoh dalam cerita yang Tokoh dalam cerita yang
umumnya bersifat baik umumnya sifat jahat bersifat netral
Latar/ Setting

Latar Tempat Latar Waktu Latar Suasana


Menunjukkan Menunjukkan
Menunjukkan
lokasi peristiwa keadaan sekitar
waktu peristiwa
cerita fantasi. suatu peristiwa
cerita fantasi.
Misalnya: di rumah cerita fantasi.
Misalnya: musim
sakit, di hutan. Misalnya: suasana
hujan, pagi hari.
duka, suasana
gembira.
Sudut Pandang/ Point of View

Sudut Pandang Orang Sudut Pandang Orang


Pertama Ketiga
Pengarang sebagai tokoh utama Pengarang sebagai berada di luar
dalam cerita (tokohnya disebutkan cerita sebagai orang ketiga.
saya atau aku) (tokohnya disebut dengan nama
atau kata ganti orang dia/ia )
Struktur dan Kebahasaan
Cerita Fantasi
Struktur
Urutan struktur cerita fantasi:
1.
1. Orientasi Orientasi
Tahap orientasi berisi penjelasan awal atau pengenalan tentang
tokoh, latar, dan permasalahan atau konflik . Berfungsi
mengantarkan cerita. 2. Komplikasi

2. Komplikasi
Tahap komplikasi berisi terjadinya masalah/konflik yang makin
lama makin tinggi/ memuncak/ gawat. Tahap ini masalah utama 3. Resolusi
diceritakan.

3. Resolusi
Tahap resolusi berisi pemecahan atau penyelesaian masalah atau
jalan keluar dari masalah/konflik yang terjadi (disebut tahap
penyelesaian)
Ciri Bagian-bagian Struktur Cerita
Fantasi

29
Pola Pengembangan Struktur Cerita Fantasi
✘ Orientasi
1. Dikembangkan dari deskripsi latar: pengembangan struktur
orientasi teks cerita fantasi berdasarkan pengenalan latar
tempat/ latar waktu/ latar suasana.
2. Dikembangkan dari pengenalan tokoh: diawali dengan
penggambaran ciri, nama, watak, dan sifat tokoh maka bisa
dipastikan menggunakan pola pengembangan pengenalan tokoh
untuk bagian orientasinya.
3. Dikembangkan dari pengenalan konflik: dibuka dengan
pemaparan konflik atau masalah yang dialami para tokohnya.
Berangkat dari konflik itu pula cerita dapat dikembangkan
30
menjadi cerita yang utuh.
✘Komplikasi
1. Dikembangkan dengan menghadirkan tokoh lain: Pola
pengembangan masalah dengan menghadirkan tokoh lain
maksudnya, masalah yang ada dikarenakan munculnya tokoh
lain dalam sebuah cerita.
2. Dikembangkan dengan mengubah latar: Latar cerita (baik
tempat, suasan, maupun waktu) yang awalnya damai dan
aman bisa digunakan untuk menimbulkan masalah, yaitu
ketika berubah menjadi kondisi yang tidak nyaman.
3. Dikembangkan dengan melompat pada zaman yang berbeda
(masa lampau atau masa depan): Masalah bisa muncul karena
tokoh dalam cerita tiba-tiba melintasi waktu kembali ke masa
lalu atau bahkan menuju ke masa depan.
31
✘Resolusi
1. Dikembangkan dengan lompatan waktu: sebuah
cerita fantasi bisa diselesaikan dengan berbagai cara, jika
ceritanya berkaitan dengan perjalanan lintas waktu, maka
penyelesaiannya juga bisa menggunakan melompati
waktu.
2. Dikembangkan sebab-akibat yang unik: Yang
dimaksud dengan pola pengembangan sebab akibat
yang unik adalah adanya hal yang ganjil tapi masih
bekaitan. Jadi, sebuah resolusi cerita fantasi bisa
ditulis berdasarkan hal tersebut.
3. Dikembangkan dengan surprise (keterkejutan):Yang
dimaksud dengan kejutan adalah hal yang
32
kemungkinan besar tidak diduga oleh pembaca cerita.
Kaidah Kebahasaan
Cerita Fantasi
33
Kaidah Kebahasaan Cerita Fantasi

1. Penggunaan kata 4. Ungkapan


ganti

2. Kata cerapan 5. Kalimat langsung


pancaindra

3. Kata sambung 6. Pilihan kata kias dan


penanda urutan waktu makna khusus
34
Penggunaan Kata Ganti
Kata Ganti atau pronominal merupakan pengganti subjek ataupun
objek, yang berupa orang / benda.
Penggunaan kata ganti dan nama orang dalam unsur intrinsik
diterapkan sebagai sudut pandang penceritaan.
Contoh:
Sudut pandang orang pertama: aku, saya. kami
Sudut pandang orang ketiga: mereka, dia, penyebutan nama (Quen, Angel
Biru), ia, dia, beliau , -nya

35
Cerapan Pancaindra
Penggunaan kata yang mencerap panca indera dalam diskripsi latar
(tempat, waktu, dan suasana), contohnya dalam beberapa teks berikut.
a. Latar tempat
Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang mulai
mengepak, menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak
biasa. Mengemparkan kota Zaitun di sore ini.
b. Latar suasana
Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari Sang Nenek menjadi
saksi kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.
c. Latar Waktu
Pagi hari seperti biasa para agent mempersiapkan diri. Matahari bersinar terang
membawa hawa semangat. Kokok jago bersautan menyambut hari telah datang.
36
Pilihan makna kias dan makna khusus

Makna kias: bukan makna yang sebenarnya


Makna khusus: makna kata atau istilah yg pemakaiannya terbatas
pada bidang tertentu.
Contoh:
Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang
menjulang ia mengendus sekeliling.

Keterangan
Kata umum: hidung
Makna kias terdapat pada: hidungnya yang menjulang
Makna khusus: mancung
37
Kata sambung penanda urutan waktu
✘ Penggunaan kata sambung uruan waktu untuk menandakan
datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana,
waktu, dan tempat.
✘ Kata sambung urutan diantaranya: waktu itu, sementara itu,
bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, dan sebagainya.
✘ Contoh:
1. Sebelum Alien itu datang langit mendung
2. Tiga tahun yang lalu, gunung itu memuntahkan lahar dingin
3. Akhirnya, Raja Zahab berkuasa kembali di kerajaan Saturnus.

38
Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan

✘ Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi


untuk menggerakan cerita (memulai masalah).
Contoh:
1. Tiba-tiba pesawat tempur melepaskan tembakan
petamanya.
2. Ditengah pesta datanglah pereman-pereman itu.
3. Tanpa ku duga, Cermin Ajaib berpindah tempat.

39
Penggunaan dialog/kalimat langsung
 Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan secara
langsung kepada orang yang dituju. Kalimat langsung
ditandai dengan pemakaian tanda petik (‘‘ …..’’)
 Ciri kalimat langsung:
a. menggunakan tanda petik, di antara tanda petik , ada tanda
baca: (.) untuk kalimat berita, (?) untuk kalimat tanya, (!)
untuk kalimat perintah atau kalimat seru.
b. kata ganti orang pertama dan kedua
Contoh :
Andi mengatakan, ‘‘Aku akan pergi ke sekolah besok.’’ (kalimat berita)
“Jam berapa kamu akan datang?” tanya Andi kepadaku.
“Datanglah jam delapan!” perintah Andi kepadaku.
40
Kalimat tidak langsung
 Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang
melaporkan atau memberitahukan perkataan orang
lain dalam bentuk kalimat berita
 Ciri kalimat tidak langsung:
a. Tidak menggunakan tanda petik
b. Terdapat perubahan kata ganti orang
c. Kalimat diakhiri tanda titik.
Contoh:
Ibu berkata bahwa aku harus bangun pagi hari ini.

41
Perubahan kata ganti orang dari kalimat langsung ke kalimat
tidak langsung
Perubahan kata ganti:
 Kata ganti orang ke-1 berubah menjadi kata ganti orang ke-3
‘‘saya’’, ‘‘aku’’ menjadi ‘‘dia’’ atau ‘‘ia’’
Contoh:
‘‘Saya berangkat dulu Bu,’’ kata Andi (kalimat langsung)
Andi berkata kepada Ibunya bahwa dia berangkat sekarang (kalimat tidak langsung)
 Kata ganti orang ke-2 berubah menjadi kata ganti orang ke-1
‘‘Kamu’’, ‘‘anda’’ menjadi ‘‘saya’’ atau nama orang
Contoh:
‘‘Bagaimana kondisi kamu hari ini?’’ tanya Dokter (kalimat langsung)
Dokter bertanya kondisi saya hari ini (kalimat tidak langsung)

42
Cara Penulisan Kalimat Langsung
1. Bagian kalimat langsung diapit oleh tanda petik dua (‘‘) bukan
petik satu (‘)
2. Tanda petuk penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri
kalimat petikan
Contoh: Andi mengatakan, ‘‘Aku akan pergi ke sekolah besok.’’
3. Kalimat pengiring haris diakhiri dengan satu tanda koma dan satu
spasi apabila bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat
petikan
Contoh: Ulu berkata, ‘‘Biarlah saya bernyanyi sendiri.’’

43
Lanjutan ….

4. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi
apabila bagian kalimat pengiring terletak setelah kalimat petikan
Contoh: ‘‘Ulu, aku tidak suka dengan hujan,’’ kata Semut lirih

5. Jika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan pertama
menggunakan huruf kapital. Sedangkan pada kalimat petikan kedua
menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata sapaan
Contoh: ‘‘Coba saja minta sama ayah,’’ kata ibu, ‘‘dia pasti akan
memberikannya’’

6. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru
44
MENYAJIKAN
CERITA
FANTASI
MERENCANAKAN CERITA FANTASI
• Menemukan Ide • Penggalian • Membuat • Mengembangkan
• Rangkaian Peristiwa • Cerita Fantasi
Penulisan • Ide Cerita
Ide cerita fantasi dapat Dari ide yang sudah Mengembangkan
Menemukan ide dengan diperoleh melalui ditentukan, buatlah watak, tokoh, latar,
mengamati objek nyata membaca buku rangkaian peristiwa dialog antartokoh
lalu diberi imajinasi pengetahuan/ buku sehingga tercipta cerita sehingga menjadi
ilmiah fantasi yang unik cerita fantasi yang
utuh
MENULIS CERITA FANTASI
Langkah-langkah:
 Merencanakan
Menulis tema, menentukan latar, menentukan tokoh, membuat rangkaian
cerita
 Mengembangkan produk
Kembangkan setiap bagian sehingga menjadi cerita fantasi yang menarik
 Memberi judul yang menarik
Beri judul yang menarik dari cerita yang kamu buat
 Menelaah untuk merevisi
Koreksi kembali ceritamu dari segi bahasa dan strukturnya
 Memublikasikan
Ceritakan karyamu kepada guru dan teman
MENCERITAKAN
KEMBALI
CERITA FANTASI
Langkah Penyampaian
Lisan Tulis
1. Baca keseluruhan cerita fantasi
2. Catat tokoh-tokoh dalam cerita fantasi
3. Catat peristiwa penting dalam cerita fantasi 1. Baca cerita fantasi dengan saksama.
4. Catat latar cerita fantasi 2. Tentukan peristiwa-peristiwa yang
5. Ceritakan kembali cerita fantasi terdapat dalam cerita fantasi.
berdasarkan tokoh, peristiwa, dan latar 3. Kembangkan peristiwa-peristiwa
yang telah dicatat tersebut menjadi sebuah cerita fantasi
6. Perhatikan penampilan dan gerakan tubuh dengan kalimat sendiri.
7. Perhatikan intonasi, irama, artikulasi, dan
lafal
8. Ceritakan bagian pembuka, inti, dan
penutup secara urut
BAB 3
TEKS
PROSEDUR
DEFINISI TEKS PROSEDUR

Teks Prosedur adalah teks yang berisi cara,


tujuan untuk membuat atau melakukan suatu
hal dengan langkah demi langkah yang tepat
secara berurutan sehingga menghasilkan
tujuan yang diinginkan.
Terdapat pada tulisan yang mengandung cara,
tips, atau tutorial melakukan langkah tertentu.
Pemahaman
Teks Prosedur
●D i d a l a m t e k s p r o s e d u r t e r d a p a t k a t a i m p e r a t i f a t a u k a t a
perintah untuk melakukan apa yang dibahas pada teks agar si
pembaca melakukan apa yang diperintahkan pada isi teks
tersebut.

●P a d a t e k s p r o s e d u r , i s i d a r i t u l i s a n n y a s e l a l u b e r h u b u n g a n
d agr ie a w a l sampai akhir, dan dari setiap isinya terdapat
n ta
Vi k e toe!r a n g a n
t - keterangan agar mudah dipahami oleh pembaca.
Ph o
Tujuan Teks
Prosedur

Untuk menjelaskan kegiatan


yang harus dilakukan, agar
pembaca/pemirsa dapat
secara tepat dan akurat
mengikuti sebuah proses
membuat sesuatu,
melakukan suatu pekerjaan,
atau menggunakan alat.
Berdasarkan Tujuannya Jenis
Teks Prosedur
Berdasarkan tujuannya ada 3 jenis:
Teks prosedur untuk

01 memandu cara
menggunakan/memainkan
suatu alat (cara memainkan
Teks prosedur untuk
memandu cara
suatu alat musik, cara
menggunakan alat) 03 melakukan sebuah
kegiatan (cara menari,
cara melakukan
senam)
Teks prosedur untuk

02
memandu cara membuat
(ada bahan, cara, dan
langkah)

e moments
Remember th
My
G oals
JENIS TEKS PROSEDUR

Teks Prosedur
Teks Prosedur Teks Prosedur
Menggunakan
Membuat Sesuatu Melakukan Kegiatan
Alat/Sesuatu Membuat layang-
• Bermain • • Menari Poco-Poco
saluang/seruling layang • Menarik uang di ATM
• Bermain gangsingan • Membuat Cotto (Anjungan Tunai
• Bermain gamelan Makassar Mandiri)
• Membuat wedang
ronde
Ev o l
ution
CIRI ISI TEKS PROSEDUR

Isi panduan langkah –


langkah yang harus 01
dilakukan

Isi aturan atau batasan


dalam hal bahan/kegiatan 02
dalam melakukan kegiatan

Isi kegiatan yang dilakukan


secara urut (kalau tidak urut 03
disebut tips)
Menyimpulkan Teks
Prosedur
Menyimpulkan teks prosedur adalah kegiatan merangkai gagasan-
gagasan pokok pembicaraan dari uraian panjang teks menjadi
ringkasan yang runtut dan mudah dipahami.

Ambil gagasan pokok

Rangkaian
langkah-
Simpulan
langkah teks
runtut dan
prosedur
mudah
dipahami
Langkah The
are se
Con the
menyimpulkan cep
s! t

1. 2.
Baca teks prosedur Mencatat informasi
yang ada dalam teks
S t ru k t u r
Teks Prosedur
Teks Prosedur Memainkan
Alat dan Melakukan
01 Kegiatan

1. Judul
2. Tujuan
Struktur 3. Langkah-langkah
4. Penutup
Teks Prosedur
Berdasarkan Tujuan
Teks Prosedur
Membuat Sesuatu
02 1. Tujuan
2. Bahan dan alat
3. Langkah-langkah
4. Penutup
BAHAN DAN
TUJUAN ALAT
Memerinci bahan dan alat
Pengantar umum sebagai dengan ukuran yang akurat.
penanda apa yang akan
dibuat/dilakukan.
LANGKAH-LANGKAH PENUTUP

Berisi langkah-Langkah • Bagian penekanan pada


secara rinci dan bertahap keuntungan
• ucapan selamat mencoba
(bersifat pilihan, tidak
wajib)
• Simpulan
Kaidah
Kebahasaan
Teks
Prosedur
1. Penggunaan 2. Penggunaan
Bentuk Pasif
Kalimat
Perintah

KAIDAH 3. Penggunaan 4. Penggunaan


Kriteria/Batasan Kata Keterangan
KEBAHASAAN
TEKS PROSEDUR 5. Menggunakan 6. Menggunakan
Kalimat Kata Penguhubung,
Saran/Larangan Pelesapan, Kata
Acuan
7. Penggunaan
Akhiran –i dan
Akhiran - kan
PENGGUNAAN
KALIMAT PERINTAH
Kalimat perintah (imperatif) merupakan
kalimat yang mengandung makna
memerintah atau meminta seseorang untuk Contoh:
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Posisikan tubuh sejajar dengan
diinginkan oleh penutur atau penulisnya.
monitor!
Ciri-ciri kalimat perintah: Simpanlah di tempat sejuk!
1. Intonasi pada bagian tengah kalimat
naik atau meninggi
Taburi garam secukupnya!
2. Diakhiri dengan tanda baca seru (!)
3. Kalimat perintah menggunakan pola
inversi (susun balik)
4. Biasanya menggunakan partikel –lah, -
kan, -I, pun
KALIMAT
PERNYATAAN

- Kalimat pernyataan adalah Contoh:

01 kalimat yang memberitahukan


suatu hal Masukkan adonan ke dalam
loyang (imperatif/perintah)
- Disebut juga kalimat
berita/indikatif Ia memasukkan adonan ke
- Kalimat pernyataan berhubungan dalam loyang
dengan kalimat imperatif (indikatif/pernyataan)
KALIMAT Pengertian Kalimat Pasif

BENTUK PASIF Kalimat pasif adalah kalimat


subjeknya dikenai sesuatu
pekerjaan.

Penggunaan bentuk pasif Ciri kalimat pasif


dalam teks prosedur biasanya Menggunakan imbuhan di-,
untuk memberi saran ter-, ke-an.
tambahan atau peringatan
supaya tidak kesalan fatal/
membahayakan. Contoh
Tanaman sedang disirami
Renu.
Pengertian Kalimat Aktif

Kalimat aktif adalah kalimat


yang subjeknya aktif
melakukan sesuatu

Ciri Kalimat Aktif


Selain bentuk pasif ada juga Menggunakan imbuhan
me- dan ber-
kalimat bentuk aktif

Contoh
Renu sedang menyiram
tanaman
Macam kalimat aktif
Kalimat aktif transitif:
subjek memerlukan objek
- Contoh: Rani membeli buku
s p o

Kalimat aktif intransitif:


subjek tidak memerlukan
objek
- Contoh: Andi berlari
s p
Lanjutan…..
Penggunaan Kriteria
Batasan Catat
Dalam teks prosedur agar seseorang bisa
an
melakukan sesuai langkah - langkah yang
dituliskan. Oleh karena itu, kalimat dalam teks
prosedur harus terperincian dan jelas batasannya.
Seperti contoh berikut :

Tanpa batasan : angkat kaki kanan


Dengan batasan : angkat kaki kanan setinggi
lutut
Dengan batasan : langkahkan kaki kanan dua
kali dan pada hitungan 4 bertepuk tangan
Penggunaan Kata
Keterangan
Kata keterangan (adverbia) adalah kelas kata yang 2 Keterangan alat
memberikan keterangan kepada kata lain, seperti
verba (kata kerja), atau adjektiva (kata sifat). Ada
Adverbial ini menjelaskan alat yang
banyak jenis kata keterangan dalam teks prosedur
antara lain: digunakan pada sebuah kegiatan atau
peristiwa, misalnya dengan ….. ,
menggunakan … , dengan menggunakan
1 Keterangan cara …
Contoh:
Adverbial ini menambah keterangan cara Para penebang kayu itu menebang pohon
pada kegiatan atau peristiwa yang terjadi. menggunakan gergaji mesin.
Misalnya, dengan, dan secara.
Contoh: Ayah mengantarkan adikku ke sekolah
Budi berlari dengan sangat cepat. menggunakan motor.
Talikan raffia dengan cara menyilang
3 Keterangan tujuan 5 Keterangan syarat

Adverbial ini menambahkan informasi Kata keterangan ini menambahkan


tujuan pada kalimat, misalnya untuk, keterangan syarat terjadinya suatu
supaya, dan, agar. peristiwa misal: jika

Contoh: Contoh: Jika malam yang digunakan


Aku belajar sepanjang malam supaya pada canting terlalu panas akan
naik kelas merusak kain

6 Keterangan akibat
4 Keterangan derajat/kuantitas
Kata keterangan ini menambahkan
Kata ini menambahkan keterangan kuantias keterangan akibat yang ditimbulkan dari
(jumlah/banyaknya) pada sebuah kalimat sebuah peristiwa/ kegiatan
yang disertainya. Misalnya: hingga, akibatnya, sehingga,
Contoh: sampai, menjadi
Setidaknya tananman dipupuk sebulan Contoh:
sekali Goreng adonan hingga kecoklatan
Ulangi gerakan selama tiga kali Ulangi kegiatan sampai bahan habis
7 Keterangan tempat 8 Keterangan waktu

Keterangan yang menyatakan Keterangan yang menyatakan


tempat/lokasi/domisili/daerah waktu
Contoh: masukkan ke dalam panci Contoh: didihkan selama 5
menit
MENGGUNAKAN
KALIMAT SARAN/
Kalimat larangan
LARANGAN Kalimat yang menyatakan
pelarangan untuk melakukan
suatu hal.
Kalimat saran Contoh:
Kalimat yang memberi Jangan gunakan cuka apel!
saran/anjuran untuk melakukan
sesuatu. Misalnya: sebaiknya,
seharusnya, seyogyanya,
semestinya

Contoh:
Sebaiknya makan menggunakan
tangan kanan
MENGGUNAKAN KATA PENGHUBUNG,
PELESAPAN, ACUAN
- Kata penghubung yang menunjukkan urutan: kemudian, lalu, setelah itu,
selanjutnya.

- Pelesapan: penghilangan bagian tertentu yang sama dan sudah disebutkan


sebelumnya.
- Contoh:
(1) Campurkan warna merah
(2) Campurkan warna biru
Kata warna (2) menunjukkan keterangan yang sama maka dilesapkan menjadi:
campurkan warna merah dan biru

- Kata acuan/kata rujukan: kata yang dipakai untuk mengacu/merujuk pada


kata yang sudah dijelaskan sebelumnya
- Contoh:
(1) Bersihkan jerigen dari kertas yang menempel. Jika perlu bersihkan dengan
sabun.
(2) Setelah itu, berilah hiasan.
Kata itu pada kalimat (2) mengacu pada jerigen yang sudah dibersikan
AKHIRAN –
i dan – kan
Akhiran -i dipakai jika objek dalam
kalimat tidak bergerak. Akhiran –kan
dipakai jika objek bergerak

Contoh:
Lumuri loyang dengan mentega
Lumurkan mentega pada loyang
Menulis dan
Memeragakan
Teks Prosedur
Menulis Teks Prosedur

3. Gunakan kalimat
sesuai dengan
1. Pilih jenis teks
kaidah
prosedur kebahasaan
yang ada!

2. Tentukan struktur 4. Susun menjadi


teks prosedur sesuai teks prosedur yang
jenis teks prosedur untuh
yang dipilih
Menyajikan teks
prosedur/
memeragakan
1. Sampaikan salam 3. Jelas ucapan dan
dan sapaan urutan

2. Sampaian teks 4. Tutuplah dengan


prosedur dengan jelas salam, ucapan terima
kasih, permohonan
maaf, dan harapan.

Anda mungkin juga menyukai