Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Cerita Fantasi, Unsur, Jenis, Ciri dan Struktur Serta Langkah

Penyusunanya

Pengertian Cerita Fantasi, Unsur, Jenis, Ciri dan Struktur Serta Langkah
Penyusunanya

Sahabat pendidikan sekalian, setelah sebalumnya kita telah membahas mengenai Teks
Deskripsi maka kali ini kita akan membahas tentang Pengertian Cerita Pantasi, Unsur, Jenis, Ciri dan
Struktur Serta Langkah Penyusunanya yang diharapkan dapat membari manfaat untuk anda sekalian.
Untuk jelasnya mari kita sama-sama menyimak ulasan dibawah ini!

Cerita Pantasi

A. Unsur - Unsur Cerita Fantasi

Cerita fantasi merupakan jenis dari teks narasi yang dapat mengembangkan kreativitas dimana
fantasi sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu fantasi aktif dan pasif. Fantasi aktif adalah fantasi yang
dikendalikan oleh pikiran dan kemauaan sedangkan fantasi pasif ialah fantasi yang tidak
dikendalikan, sehingga seolah-olah orang hanya pasif sebagai wadah berbagai tanggapan.

Cerita fantasi adalah teks yang menceritakan suatu rangkaiaan kejadian sesuai dengan urutan waktu,
dimana cerita berkembang mulai dari tahapan pengenalan ( apa, siapa, dan di mana suatu kejadian
terjadi), timbulnya pertentangan, dan penyelesaian atau akhir dari cerita.

1. Unsur Intrinsik cerita fantasi

Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi 6 bagian, yaitu Tema, Alur, Tokoh dan Penokohan, Latar,
Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya sastra di
dalam karya sastra itu sendiri.
 Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu
cerita.
 Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan saling
berkaitan satu sama lain.

 Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku didalam suatu cerita.

 Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.

 Sudut pandang, yaitu posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.

 Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita didalam cerita dan
penokohan.

2. Ciri-Ciri Cerita Fantasi

Ciri-ciri cerita fantasi dibagi menjadi enam bagian yaitu :


 Tema yang dibangun didalam cerita fantasi adalah magis,misterius, supranatural dan gaib
yang tidak ditemukan didunia nyata, seperti pada kisah atau cerita didalam film Harry Potter
yang mengisahkan tentang dunia sihir dan kehidupan di sekolah yang mengajarkan tentang
ilmu sihir.
 Memiliki ide cerita khas dalam kisahnya yang sesuai dengan daya khayalan penulisnya. tidak
dibatasi oleh realita atau kehidupan yang nyata. Sebagai contoh, sekelompok remaja atau
anak yang sedang berwisata namun meraka terdampar di dalam dimensi lain kehidupan.

 Menggunakan lintas ruang dan waktu sebagai latar di dalam peristiwa yang dialami oleh
tokoh atau pemerannya, yaitu latar yang berbentuk kehidupan sehari-hari atau nyata dan
yang tidak berbentuk kehidupan sehari-hari atau tidak nyata. Rangakaian pada peristiwa
cerita fantasi menggunakan berbagia latar yang menembus dimensi ruang dan waktu.
Sebagai contoh, Tokoh utama didalam suatu kisah yang dapat mengalami kejadian atau
peristiwa pada beberapa latar seperti zaman sekarang dan zaman dahulu sebelum ia lahir.

 Pemeran atau tokohnya memiliki keunikan (kesaktian) yang biasanya diberi watak dan ciri
yang tidak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dan juga memiliki kesaktian tertentu.
Selain dari itu, tokoh tersebut juga mengalami peristiwa misterius serta kejadian diberbagai
latar ruang waktu, maksudnya bahwa tokoh dapat berada pada latar waktu dan tempat yang
berbeda masa atau zaman, baik pada waktu dizaman dahulu ataupun waktu dimasa yang
akan datang/futuristik.

 Cerita fantasi memiliki sifat yang fiktif (tidak nyata) yang bisa diilhami oleh latar nyata berupa
objek nyata didalam kehidupan, namun diberi unsur fantasi. Sebagai contoh, latar dan objek
cerita karangan Djokolelono diilhami oleh hasil observasinya terhadap Desa Wlingi serta
kehidupan zaman belanda.

 Penggunaan bahasa didalam ceria fantasi menggunakan sinonim dengan emosi yagn sangat
kuat, variatif, ekspresif, serta memuat ragam percakapan yang bersifat tidak formal.

B. Jenis - Jenis Cerita Fantasi

Aspek-aspek yang mendasari perbedaan cerita fantasi adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehiduapan yang nyata, cerita fantasi dibagi menjadi 2 yaitu
fantasi secara total dan fantasi sebagian (irisan).
 Fantasi total, didalamnya semua objek yang terdapat pada ceritanya tidak dapat dijumpai di
kehidupan nyata, seperti pada cerita fantasi " Nagata the Little Dragon" karya Ugi Agustono
yang memiliki nama orang, nama objek serta nama tempat berdasar pada rekaan atau
rekayasa pengarangnya.
 Fantasi irisan (sebagian) yaitu cerita yagn mengungkapkan fantasi, namun masih memiliki
nama-nama serta tempat yagn dapat dijumpai pada kehidupan nyata. Selain itu, isi ceritanya
dapat membahas peristiwa yang dapat dijumpai atau pernah terjadi didunia nyata. Contohnya
pada cerita fantasi " Anak Rembulan : Negeri Misteri di Balik Pohon Kenari" karya
Djokolelono yang pada kisah ceritanya tersebut ada Desa Wilingi yang pada dunia nyata
terdapat di Daerah Blitar.

2. Berdasarkan latar ceritanya, cerita fantasi dibedakan menjadi 2 latar yaitu latar lintas waktu dan
latar waktu sezaman.
 Sezaman berarti menggunakan latar yang berasal dari satu masa dimana sebuah cerita
dapat berupa fantasi masa kini, masa lalu, atau fantasi kehidupan yang akan datang
(futuristik)
 Latar lintas waktu berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yagn berbeda, misalnya
latar pada masa kini dan masa prasejarah atau masa kini dengan masa pada ratusan tahun
yang akan datang.

C. Struktur Dalam Cerita Fantasi

Struktur pada cerita fantasi terdiri atas tiga jenis yaitu :


 Orientasinya berisi tentang pengenalan latar, tokoh serta konflik yang dapat dikembangkan
dengan deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik.
 Konplikasinya berisi tentang hubungan sebab akibat munculnya suatu permasalahan hingga
masalah memuncak dimana komplikasi tersebut dikembangkan dengan cara pengenalan
tokoh lain, mengubah latar, atau menembus kezaman yang berbeda.

 Resolusinya berisi tentang penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dimana resolisu
tersebut dikembangkan dengan cara lompatan waktu, penggunaan sebab akibat yang unik
serta dikembangkan dengan unsur kejutan.

D. Ciri Kebahasaan Pada Cerita Fantasi


 Penggunaan kata ganti serta nama orang sebagai sudut pandang pencerita (aku, meraka,
Dina , Dani).
 Panggunaan kata yang seakan menggunakan pancaindra untuk mendeskripsikan latar
(tempat, waktu, dan suasana). Contoh :

a. Latar Tempat : Ketika aku masuk keruang kelas, aku mendapati kelas dalam keadaan
berantakan. Kursi dan meja kelas berhamburan, kaca jendela pecah. namun anehnya,
laptopku masih terjaga dan tidak rusak sama sekali.

b. Latar Suasana : Air mata pun menetes dan mengalir dari mata Sang Putri dan tanpa
sepatah kata pun kalimat keluar dari bibirnya, Membuat kamar yang besar, megah dan
mewah ini semakin terasa sunyi karena dipenuhi oleh kesedihan Sang Putri.

c. Latar Waktu : Di tengah malam yang gelap, tak ada satupun bintang dilangit. yang nampak
hanyalah awan mendung yang hitam. Hanya suara merdu jangkriklah yang memecah
keheningan malam.

 Menggunakan pilihan kata dengan makna kiasan serta makna khusus.

a. Makna Kias yaitu makna yang berisikan pengandaian, pengibaratan dan bukan makna
yang sebenarnya. Contoh : Buah tangan atau oleh-oleh.

b. Makna Khusus yaitu maka dari kata yang memiliki cakupan makna yang lebih sempit
dibandingkan dengan kata umum. Contoh : Mahluk luar angkasa dengan kata khusus (alien).

 Menggunakan kata sambung penanda urutan waktu.

Contohnya adalah : Setelah itu, kemudian, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba,
ketika, sebelum dan lain sebagainya. Kata ini digunakan untuk menandakan kedatangan
tokoh lain atau perubahan latar, baik itu latar waktu, suasana dan tepat. Contoh : Setelah
pintu terbuka, tiba-tiba aku terseret ke masa depan. Lima tahun kemudian, Delian tiba di
planet coda dan bertemu dengan kakai.

 Penggunaan ungkapan keterkejutan, memiliki fungsi untuk menggerakkan cerita (memulai


masalah). Contoh : Tiba-tiba sosok seorang alien yang berbadan besar datang. Di tengah
kebahagiaan, terjadilah musibah itu.

 Penggunaan kalimat langsung didalam cerita, Contoh : Raksasa jahat sedang mengejar! "
sambil berlari kalang kabut, Dera berteriak. Aku ternganga mendengar perkataan Dera.

E. Penyuntingan Cerita Fantasi.

Menyunting adalah suatu proses editing atau mengedit, mengubah, atau merapikan susunan letak
atau penggunaan bahasa sebuah naskah tanpa mengubah makna yang sebenarnya. Contoh :
 Sebelum proses penyuntingan :

Tiba-tiba aku terpental masuk kedalam kerajaan di masa lalu.


 Setelah Proses Penyuntingan :

Tiba-tiba aku terpental masuk kedalam kerajaan di masa lalu yang cukup asing bagiku.
Semua yang kudapati terlihat asing. Orang-orang disini memakai pakaian kuno sama seperti
yang kulihat didalam lukisan-lukisan tentang kehidupan dimasa kerajaan yang lalu. Di
hadapanku tedapat pintu gerbang yang sangat megah dan para pengawal hilir mudik dengan
pakaiaan perang di tubunya.

F. Langkah Penyusunan Carita Fantasi

Langkah penyusunannya adalah sebagai berikut.

a. Menemukan ide penulis dengan mengamati objek nyata kemudian diberikan sentuhan imajinasi.
b. Menggali ide cerita fantasi dengan membaca.
c. Membuat rangkaian peristiwa.
d. Mengembangkan ide cerita fantasi.

Anda mungkin juga menyukai