Anda di halaman 1dari 5

CERITA FANTASI

a. Cerita Fantasi adalah sebuah karya yang dibangun dalam alur penceritaan yang normal
namun bersifat imajinatif dan hayali. Biasanya dalam setting, penokohan, maupun konflik tidak
realistis bahkan terkesan dilebih-lebihkan dan tidak mungkin terjadi di dunia nyata.

b. Karakteristik Cerita Fantasi

Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realita atau kehidupan nyata.

Terkadang bersifat sederhana namun mampu menitipkan pesan yang menarik.

Memiliki setting dan perangkat cerita yang jauh dari kenyataan. Bahkan mungkin tidak pernah
nyata dan mungkin irisan dari kehidupan nyata dan hayali.

Menguatkan unsur fantasi tersebut dengan logika cerita dan konflik yang dijalani tokoh.

Penokohan terkesan berlebihan, baik dalam hal karakter, jenis, dan dinamika sosialnya.

c. Proses Menulis Cerita Fantasi

Menentukan tema cerita

Menentukan Genre (aliran) cerita : Contohnya, Petualangan;kisah hidup;pertempuran.

Memilih setting yang tepat : Contohnya, Tempat: Kota Ionsight (Sebuah kota hijau); Waktu:
Tahun 4300 OT dalam hitungan mekarnya bunga tulip;dll

Membangun karakteristik tokoh yang menarik :

1. Memilih nama yang unik. Contohnya: Rutrar, Meksha si kodok periang, Zambla, Popin si
badut kerdil, Nahura, dan berbagai macam nama yang mungkin bisa didapatkan dengan
merangkai kata atau bisa juga menanamkan ideologi dengan memilihkan nama tokoh dalam
sejarah yang huruf-hurufnya dipindah-pindahkan ^_^.

2. Sikap dan kelebihan tokoh. Contohnya:

a. Rutrar, lelaki pendiam dan selalu waspada. Karena lahir dari darah campuran manusia dan
roh hiyena dia mampu lebih cepat bergerak dari manusia biasanya, bahkan lebih cepat dari
bayangan.

b. Popin, badut yang selalu tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya dalam kondisi separah
apapun konflik yang tengah terjadi. Selalu bertindak goblok.

c. Dan lain sebagainnya yang mungkin membedakan tokoh satu dengan lainnya : Kata-kata
yang sering diucapkan; Tingkah laku yang sering dilakukan; kebiasaan yang sering ditunjukkan.

Mengemas unsur cerita dengan menarik, alur, konflik, suspen, pesan moral dan spiritual.

d. Contoh Cerita Fantasi:

Barat:

1. Spiderwick

2. Herry Potter

3. Peter Pan
4. Lord Of The Ring

Indonesia :

1. Gundala Putra Petir

2. Si Buta dari Gua Hantu

3. Wiro Sableng

4. Saras 008

5. Panji Manusia Milenium

Jenis Cerita Fantasi

Cerita Fantasi Total dan Irisan


Jenis cerita fantasi berdasarkan kesesuaiannya dalam kehidupan nyata ada dua kategori fantasi
total dan fantasi sebagian (irisan).

Pertama, kategori cerita fantasi total berisi fantasi pengarang terhadap objek/ tertentu. Pada cerita
kategori ini semua yang terdapat pada cerita semua tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya,
cerita fantasi Nagata itu total fantasi penulis. Jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-
benar rekaan pengarang.

Kedua, cerita fantasi irisan yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih
menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam
dunia nyata, atau peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata.

Cerita fantasi Sezaman dan Lintas Waktu

Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi dua kategori yaitu latar lintas waktu
dan latar waktu sezaman.
Latar sezaman berarti latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, fantasi masa lampau,
atau fantasi masa yang akan datang/ futuristik).
Latar lintas waktu berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda (misalnya,
masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang/ futuristik) .

Ciri Umum Cerita Fantasi

Ada keajaiban/ keanehan/ kemisteriusan

Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaiban yang tidak ditemui dalam
dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan
penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan
penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema fantasi adalah majic,
supernatural atau futuristik.

Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata.
Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayali yang diciptakan pengarang. Ide cerita
terkadang bersifat sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik.Tema cerita fantasi
adalah majic, supernatural atau futuristik. Contoh, pertempuran

komodo dengan siluman serigala untuk mempertahankan tanah leluhurnya, petualangan di balik
pohon kenari yang melemparkan tokoh ke zaman Belanda, zaman Jepang, kegelapan karena
tumbukan meteor, kehidupan saling cuek dalam dunia teknologi canggih pada 100 tahun
mendatang,

Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)

Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan
sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi
memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang
menerobos dimensi ruang dan waktu. Misalnya, tokoh Nono

bisa mengalami kejadian pada beberapa latar (latar waktu liburan di Wligi, latar zaman Belanda,
dan sebagainya). Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang
melintasi ruang dan waktu.

Tokoh unik (memiliki kesaktian)

Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan
sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-kesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius
yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai latar
waktu. Tokok dapat ada pada seting waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau
atau waktu yang akan datang/ futuristik).

Bersifat fiksi

Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata
atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi. Misalnya, latar cerita dan objek cerita Ugi
Agustono diilhami hasil observasi penulis terhadap komodo dan Pulau Komodo. Tokoh dan latar
difantasikan dari hasil observasi objek dan tempat nyata. Demikian juga Djoko Lelono memberi
fantasi pada fakta kota Wlingi (Blitar), zaman Belanda, Gunung Kelud.

Bahasa

Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang
digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
NARASI

Karangan Narasi adalah sebuah karangan yang menceritakan suatu rangkaian kejadian
yang disusun secara urut sesuai dengan urutan waktu. Jadi Narasi merupakan sebuah
karangan yang dibuat berdasarkan urutan waktu kejadian.

Tujuan Menulis Karangan Narasi

Dalam setiap bentuk penulisan, penulis tentu melakukannya dengan tujuan tertentu. Untuk
karangan narasi, setidaknya karangan tersebut bisa berfungsi untuk; 1) memberikan informasi
atau wawasan dan memperluas pengetahuan; dan 2) Memberikan pengalaman estetis kepada
pembaca.

Unsur Karangan Narasi

Untuk menulis sebuah karangan narasi perlu diketahui beberapa unsur-unsur penting dalam
tulisan narasi. Unsur-unsur ini menjad cirikhas yang membedakan antara tulisan narasi dan
tulisan dalam bentuk lain.

Berikut unsur-unsurnya:
1. Tema : Tema adalah pokok pembicaraan yang menjadi dasar cerita.
2. Alur atau Plot :Alur atau plot adalah jalinan cerita antara satu peristiwa dengan satu peristiwa
lainnya.
3. Setting tempat dan waktu : Setting adalah lokasi dan waktu kejadian dalam suatu cerita.
4. Watak atau Karakter : Watak atau Karakter adalah sifat, perangai atau tingkah laku suatu
tokoh.
5. Suasana : Suasana adalah kesan yang ditimbulkan sehingga pembaca dapat turut merasakan
suasana yang dihadapi oleh pelaku. Dalam suasana terdapat masalah atau konflik dan resolusi
atau penyelesaian masalah.
6. Amanat/ moral cerita : Amanat adalah pesan yang terkandung dalam suatu cerita.
7. Sudut pandang pengarang.: Sudut pandang berhubungan dengan dari mana penulis
memandang suatu peristiwa. Umumnya penulis menceritakannya dari sudut pandang orang
pertama atau orang ketiga.

Ciri-Ciri Karangan Narasi

Pembaca dapat dengan mudah menemukan sebuah tulisan dalam bentuk karangan narasi,
sebagaimana unsur penting yang ada dalam karangan narasi di atas. Dalam bentuk yang
sederhana, penulis atau pembaca juga dapat melihat berdasar cirri khasnya. Ada banyak ciri-ciri
yang bisa menunjukkan bahwa sebuah tulisan adalah tulisan narasi. Setidaknya beberapa hal
berikut bisa menjadi di antara tanda tulisan narasi:

1. Terdapat perbuatan atau tindakan yang mengakibatkan masalah dan penyelesaian.


2. Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
3. Dirangkai dalam urutan waktu.
4. Berusaha menjawab pertanyaan apa yang terjadi?
5. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
6. Ada konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi tidak menarik
7. Memiliki nilai estetika
8. Terkadang dibumbuhi dengan sudut pandang penulis

Jenis-jenis narasi

Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)

Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat
tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang
sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil
sampai saat ini sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh
eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan
ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak
memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.

Narasi Sugestif

Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak
seolah-olah melihat.

Narasi informatif

Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat
tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.

Anda mungkin juga menyukai