BAB I DESKRIPSI
Pengertian Tanggapan Deskriptif
Deskripsi adalah salah satu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat
diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak
langsung mengalaminya sendiri.
Teks deskripsi adalah teks berupa kalimat yang menggambarkan sesuat hal tertentu seperti
benda, orang, tempat sesuai dengan objek yang sesungguhnya.
6. Huruf Kapital
1. Huruf pertama nama orang (Santi, Reno, Rahma)
2. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa (bahasa Indonesia, suku bangsa
Melayu)
3. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari besar atau hari raya (bulan Agustus, hari
Jumat, hari Waisak)
4. Huruf pertama nama geografi (Indonesia, Dataran Tinggi Dieng, Jawa Barat)
5. Huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai keterangan suatu budaya atau
kekhasan daerah (songket Palembang, batik Madura, tari Piring)
Latar cerita
Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana kejadian terjadi), timbulnya
pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita. Rangkain cerita ini disebut alur.
Narasi memiliki tema atau ide dasar cerita yang menjadi pusat pengembangan cerita.
Tokoh dan watak tokoh merupakan unsur cerita yang mengalami rangkaian peristiwa.
Amanat merupakan unsur cerita yang menjadi pesan pengarang melalui ceritanya.
Amanat berkaitan dengan nilai nilai kehidupan yang dapat disimpulkan dari isi cerita.
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal penulis: Ide berupa irisan dunia nyata dan dunia khayalan yang
diciptakan oleh pengarang. Ide cerita biasanya bersifat sederhana tapi memiliki makna yang sangat dalam.
Tema cerita fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik.
Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu): Alur dan latar cerita fantasi memiliki kekhasan.
Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu.
Tokoh unik (memiliki kesaktian): Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak
ada dalam kehidupan sehari hari. Tokoh memiliki kesaktian kesaktian tertentu. Tokoh dapat ada pada seting
waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/ futuristik).
Bersifat fiksi: Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar
nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi.
Bahasa: Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang
digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
Jenis Jenis Cerita Fantasi
Cerita Fantasi Total: Pada cerita kategori ini semua yang terdapat pada cerita semua tidak terjadi dalam
dunia nyata.
Cerita Fantasi Irisan: Cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama nama
dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah
terjadi pada dunia nyata.
Cerita Fantasi Sezaman dan Lintas Waktu: Latar sezaman berarti latar yang digunakan satu masa.
Sedangkan untuk lintas waktu adalah berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda.
Menentukan unsur instrinsik cerita: nama tokoh, watak tokoh, alur cerita, pesan dan moral.
Orientasi: Pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik. Orientasi biasanya terletak di depan cerita
sehingga akan memberikan sedikit gambaran mengenai cerita yang akan diangkat nantinya.
Komplikasi: Berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.
Resolusi: Berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi (masalah mulai mereda).
Alur cerita dimulai dengan orientasi hingga kemudian meningkat ke puncak cerita (klimaks). Ketika di
dalam cerita sudah menemukan titik solusi, maka cerita akan mengalami resolusi yang berujung koda.
Bagian Awal
Sering juga disebut bagian pengenalan (orientasi), fungsinya adalah mengantarkan cerita. Pada bagian
ini dikenalkan latar cerita, tokoh dan watak-wataknya. Bagian ini wajib ada, pasalnya di bagian inilah
cerita mulai diperkenalkan kepada pembaca.
Bagian Tengah
Merupakan rangkaian kejadian/peristiwa hingga ke bagian klimaks atau inti cerita. Saat masalah utama
diceritakan, bagian ini diawali dengan rangkaian kejadian yang menuju ke puncak masalah. Rangkaian
kejadian datang secara bertahap hingga berada di level tertingginya. Bagian tengah adalah bagian pada cerita
yang paling seru dan menarik.
Bagian Akhir
Bagian ini menjawab masalah utama, tentu saja dijawab dalam bentuk rangkaian peristiwa/kejadian juga.
Bagian terakhir adalah kesimpulan dan penutup cerita. Bagian ini biasanya berupa resolusi dan koda. Cerita
di bagian akhir bisa dimenangkan oleh tokoh antagonis ataupun protagonis. Bagian akhir biasanya bukan
benar benar akhir dari cerita. Ada juga cerita fantasi yang memiliki kelanjutan cerita mereka.
Penggunaan kata ganti orang pertama ataupun orang kedua dan nama orang sebagai sudut pandang
penceritaan (aku, mereka, dia, Erza, Doni)
Penggunaan kata yang mencerap panca indra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana) Contoh:
Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Emas dan berlian bertaburan di dinding rumah itu.
D. Menyajikan Cerita Fantasi
Berikut ini adalah langkah langkah dalam menyajikan cerita fantasi yang baik dan benar.
Merencanakan Cerita
Menemukan Ide Penulisan: Menemukan ide dengan mengamati objek nyata lalu diberi imajinasi.
Penggalian Ide Cerita Fantasi dari Membaca: Ide cerita fantasi juga dapat diperoleh melalui
membaca buku pengetahuan/buku ilmiah tentang ruang angkasa, hewan langka, biografi tokoh dan
seterusnya.
Membuat Rangkaian Peristiwa: Dari ide yang sudah kamu temukan, buatlah rangkaian peristiwa
sehingga tercipta cerita fantasi yang unik.
1. Merencanakan
2. Mengembangkan produk
5. Memublikasikan
BAB III TEKS PROSEDUR
Contoh simpelnya itu petunjuk cara memasak mie instan. Tentu kamu pernah masak mie instan dong, ya.
Nah, di bagian belakang kemasan mie instan itu, ada petunjuk bagaimana cara memasak mie instan yang
tepat, mulai dari takaran air sampai lama waktu merebus mie. Tujuannya ya supaya kita jadi tau proses
memasak mie instan yang benar. Jadi, mie nya nggak akan kematangan, atau bahkan belum matang.
1. Menggunakan pola kalimat perintah (imperatif) yang harus ditaati dalam pelaksanaan teks prosedur
2. Terdapat panduan langkah-langkah yang harus dilakukan
3. Menggunakan kata kerja aktif
4. Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan
5. Terdapat aturan atau batasandalam hal bahan atau kegiatan yang dilakukan
6. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rincian waktu, tempat, dan cara yang akurat
7. Terdapat isi kegiatan yang dilakukan secara urut (kalau tidak urut disebut tips)
1. Tujuan
Berisi hal yang ingin dilakukan. Nah, tujuan teks prosedur ini disesuaikan dengan jenis teks-nya yah. Bisa
untuk menggunakan suatu alat, membuat makanan, minuman, kerajinan, atau melakukan sesuatu.
3. Langkah-langkah
Berisi urutan langkah secara rinci dan bertahap. Jadi, step by step gitu, lho! Hehe... Hal ini bertujuan untuk
membuat suatu kejadian menjadi runtut, sehingga tujuan teks prosedur bisa tercapai.
4. Penutup/Simpulan
Terakhir ada penutup atau kesimpulan. Isinya ya berupa simpulan dari suatu prosedur yang udah dilakukan,
ya. Bagian ini juga biasanya berisi harapan atau manfaat yang didapat, jika langkah-langkah pada teks
prosedur dilakukan dengan baik.
Langkah-Langkah
1. Basahi tangan hingga pergelangan dengan air yang mengalir, lalu tuangkan sabun ke telapak
tangan, dua sampai tiga tetes.
2. Gosoklah telapak tangan secara perlahan dengan gerakan memutar empat ruas jari tangan yang
lain hingga sabun berbusa dan lakukan secara bergantian.
3. Kemudian, gosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan, begitu juga
sebaliknya secara perlahan.
4. Gosoklah telapak tangan dan sela-sela jari dengan menyelipkan jari pada masing-masing ruas jari.
5. Pasangkan kedua tangan dengan posisi tangan kanan di atas hingga jari-jari tangan dalam keadaan
saling mengunci, lalu gosoklah secara perlahan dan ulangi gerakan tersebut dengan posisi tangan
kiri di atas.
6. Gosoklah ibu jari tangan sebelah kiri dengan gerakan memutar dalam genggaman tangan kanan
dan lakukan gerakan serupa pada ibu jari tangan sebelah kanan.
7. Gosokkan telapak tangan kiri dengan gerakan memutar ujung jari-jari tangan kanan begitu juga
sebaliknya.
8. Bilaslah kedua tangan dengan air yang mengalir hingga busa hilang.
Penutup
Dengan sedikit peduli mencuci tangan secara benar kita akan terhindar dari penyakit. Selamat
menyongsong hidup sehat!
Tujuan
Bubur ini merupakan menu sarapan super sehat dan kaya serat. Penambahan singkong dan ubi ungu,
selain untuk memperkaya warna dan gizinya, juga membuat tekstur bubur beras merah ini lebih pulen.
Bahan-bahan:
Langkah-Langkah
1. Didihkan air, masukkan berurutan nasi merah, singkong, ubi, jagung pipil dan serai. Aduk sampai
bubur mengental.
2. Tambahkan kangkung dan bayam, aduk beberapa saat, jangan sampai terlalu layu.
3. Angkat dan hidangkan panas, ditemani ikan asin dan kerupuk.
Penutup
Pembuatan buburnya cukup mudah, murah, dan sekaligus sehat. Sarapan sehat dengan menu makanan
tradisional yang telah dikreasikan. Selamat mencoba!
Isi yang dibahas adalah ilmu tentang suatu objek atau konsep.
Objek yang dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum semua yang termasuk kategori
atau kelompok itu (judul bersifat umum: Pantai, Museum, Demokrasi).
Objek atau hal dibahas secara sistematis, dirinci bagian bagiannya, dan objektif.
Memerinci objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu (definisi, klasifikasi, jabaran ciri objek).
Teks laporan hasil observasi menghadirkan informasi tentang suatu hal secara apa adanya lalu
dikelompokkan dan dianalisis secara sistematis sehingga dapat mejelaskan suatu hal secara rinci dan
dari sudut pandang keilmuan.
Teks ini berisi hasil observasi dan analisis secara sistematis. Laporan hasil observasi bisa berupa hasil riset
secara mendalam tentang suatu benda, tumbuhan, hewan, konsep atau ekosistem tertentu. Teks laporan hasil
observasi biasanya berisi dengan fakta fakta yang bisa dibuktikan secara ilmiah.
Istilah biasanya merupakan kata asing, sehingga diperlukan pengetahuan yang lebih mengenai kosakata.
Oleh karena itu, dibutukanlah kamus istilah, seperti kamus istilah kimia, kamus istilah ekonomi, kamus
istilah fisika, kamus istilah kedokteran, dan lain sebagainya. Atau biasanya disebut sebagai glorasium.
B. Menyimpulkan Isi Teks Laporan Hasil Observasi yang Berupa Buku Pengetahuan yang Dibaca
dan Didengar
Menyimpulkan Isi Teks Hasil Observasi dalam Bentuk Diagram
Salah satu metode pengumpulan isi atau informasi dari teks observasi ialah dengan bentuk diagram. Di
dalam diagram tersebut akan menampung banyak sekali informasi penting dari teks hasil observasi. Semisal
seperti ciri ciri khusus dari hal yang diobservasi, definisi, jenis jenis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dengan didapatkannya gagasan pokok, kita bisa lebih tahu tentang isi dari teks observasi. Dalam mencari
gagasan utama atau gagasan pokok pun juga tidak boleh sembarangan. Pastikan kamu sudah membuat
pertanyaan yang paling utama dan kemudian jawabannya akan ditemukan di dalam teks observasi.
Biasanya tiap paragraf akan mengandung kalimat utama yang didalamnya terdapat gagasan pokok. Dan
setiap ada ide pokok, pasti ada ide penjelas yang menguatkan ide pokok tersebut. Ide penjelas ini jumlahnya
jauh lebih banyak ketimbang ide pokok. Hal itulah yang kemudian bisa dijadikan bagan seperti berikut ini.
C. Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Hasil Observasi
Menguraikan Struktur Teks Hasil Observasi
Pernyataan Umum: Pernyataan umum mengandung definisi atau gambaran secara umum mengenai
teks hasil observasi. Ini nantinya menjadi gambaran mengenai isi teks yang hendak dipaparkan.
Deskripsi Bagian: Deskripsi bagian berisikan tentang informasi inti, seperti jenis jenis, dasar
klasifikasi, informasi umum, informasi mendetail, dan masih banyak lagi yang lainnya. Biasanya
terdiri dari 1 atau beberapa paragraf, tergantung panjang teks observasinya.
Deskripsi Manfaat: Disini menjelaskan mengenai manfaat hal yang dibahas di teks observasi. Entah
itu manfaat untuk ilmu pengetahuan, alam, manusia, hewan, atau yang lainnya.
Simpulan: Sebenarnya kesimpulan ini boleh ada ataupun tidak. Di dalam simpulan mengandung
penjelasan ringkas dan padat mengenai isi teks observasi. Dalam mengambil data atau informasi
penting, biasanya cukup lewat simpulan saja sudah bisa didapatkan.
Membandingkan Teks Laporan Hasil Observasi dan Teks Deskripsi
Terdapat beberapa perbedaan tentang teks laporan hasil observasi dan teks deskripsi. Jika teks hasil
observasi membahas hal secara umum dan biasanya digunakan untuk keperluan ilmiah.
Biasanya untuk pengamatan, penelitian, dan lain sebagainya. Sedangkan teks deskripsi membahas secara
unik, indivudal dan biasanya digunakan untuk dipublikasikan di internet, media cetak, buku, dan masih
banyak lagi yang lainnya.
1. Mendaftar istilah pada teks hasil observasi: Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan
cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
4. Menata Informasi dan Hasil Rangkuman Menjadi Teks Hasil Laporan Observasi
6. Memvariasikan Kalimat dan Pengembangan Paragraf pada Teks Laporan Hasil Observasi