Anda di halaman 1dari 11

Rangkuman PAS BIN

BAB I DESKRIPSI
Pengertian Tanggapan Deskriptif
Deskripsi adalah salah satu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat
diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak
langsung mengalaminya sendiri.

Teks deskripsi adalah teks berupa kalimat yang menggambarkan sesuat hal tertentu seperti
benda, orang, tempat sesuai dengan objek yang sesungguhnya.

Isi teks deskripsi 


            Isi teks deskripsi biasanya berisi deskripsi tentang gambaran nyata objek yang diamati
atau dilihat. Apa saja objek yang bisa dideskripsikan? Orang, benda, tempat dan suasana

Ciri - Ciri Teks Tanggapan Deskriptif


1. Menggambarkan atau melukiskan suatu objek tertentu .
2. Penggambaran tersebut dilakukan, sejelas-jelasnya  dengan melibatkan kesan panca indra.
3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
4. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna , ukuran , bentuk dan keadaan suatu
objek   secara terperinci.
5. Mengganti sumber ide dari pengamatan

Struktur teks deskripsi


1. Identifikasi
Bagian yang memperkenalkan objek, tempat, atau orang yang akan dideskripsikan
2. Deskripsi bagian
Bagian yang memuat gambaran rinci dari objek yang digambarkan
3. Penutup
Berisi kesan umum yang didapatkan oleh penulis setelah melihat objek

Contoh teks deskripsi berdasarkan struktur


Rumah Ahmad
         Rumah Ahmad terletak di depan rumahku, yang mana di halaman rumahnya terdapat
pohon mangga yang membuat suasana terasa segar. Bunga-bunga indah menghiasi depan
rumah Ahmad. (Identifikasi)
           Dinding rumah Ahmad berwarna putih dengan pintu dan jendela yang berwarna
hijau. Serta lantai keramik yang berwarna putih bersih membuat rumah Ahmad sangat
enak dipandang. (Deskripsi)
           Di dalam rumah Ahmad posisi barang-barang sangat diperhatikan sehingga semua
tertata rapi. Lantainya bersih serta harum ruangannya membuat orang yang singgah mau
berlama-lama di dalamnya. (Penutup)
Ciri-ciri kebahasaan teks deskripsi
- Kata sifat
- Konjungsi
- Kata berimbuhan
- Menggunakan kelompok kata/frasa
 Unsur Kebahasaan teks deskripsi
 
1. Kalimat penjelas
Kalimat penjelas berisi penjelasan, uraian, atau rincian dari kalimat utama dalam suatu
paragraf
Contoh
Kemegahan bangunan istana tampak dari luar bangunan. Istana Kadriah terbuat dari kayu
belian pilihan. Istana Kadriah mempunyai halaman luas dan   bersih dengan rerumputan
yang terawat dengan baik. Di objek wisata ini wisatawan bisa melihat tiga belas meriam
kuno buatan Prancis dan Portugis disisi kanan, tengah, dan kiri depan istana.
2. Penggunaan kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra
1.  Mata
Pemandangan di desa jauh lebih indah dibandingkan pemandangan di kota.
2. Hidung
Bau makanan ini sudah sangat khas, pasti ini makanan yang dibuat oleh Ibu.
3. Telinga
 Dini mendengarkan Lina yang dari tadi mengoceh padanya karena Dini membuat air
minum Lina tumpah.
4. Lidah
 Cabe ini memiliki rasa yang sangat khas dan pedasnya sangat terasa hingga ketenggorokan.
5. Kulit
 Tempat tidur ini terasa sangat nyaman bagiku, aku tidak ingin melepaskannya.
3. Pilihan kata dengan emosi kuat
Kata emosi kuat adalah kata-kata yang digunkaan untuk menggambarkan dan
mengekspresikan perasaan yang dialami seseorang.
              Contoh
Ø  Di halaman depan wisatawan akan takjub melihat anjungan
Ø  Ketika kamu sedang marah mukamu terlihat  merah merona
4. kata bersinonim
Sinonim adalah persamaan makna kata
Contoh
            luas = lapang/lebar
            melihat = menyaksikan
            lambang = tanda/simbol
5.Kata Depan
Kata depan disebut dengan preposisi (di, ke, pada)
Kata depan adalah kata yang menandai berbagai hubungan makna antara kata yang berada
didepan dengan kata yang berada dibelakangnya.
Contoh
di (Di Sumenep sudah jarang sekali ditemukan motif batik ikan)
ke (Jika berkunjung ke Sumenep, kamu akan mengetahui beberapa motif batik yang menjadi
favorit masyarakat)
pada (Pada gambar bunga, dedaunan, dan binatang darat lebih dominan tergambar pada
corak batik ini)

6. Huruf Kapital
1. Huruf pertama nama orang (Santi, Reno, Rahma)
2. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa (bahasa Indonesia, suku bangsa
Melayu)
3. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari besar atau hari raya (bulan Agustus, hari
Jumat, hari Waisak)
4. Huruf pertama nama geografi (Indonesia, Dataran Tinggi Dieng, Jawa Barat)
5. Huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai keterangan suatu budaya atau
kekhasan daerah (songket Palembang, batik Madura, tari Piring)

BAB II TEKS FANTASY

A. Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi

 Mengidentifikasi karakteristik unsur pembangun cerita fantasi


 Identifikasi tokoh

 Identifikasi rangkaian peristiwa

 Identifikasi sumber cerita

 Latar cerita

 Keajaiban dalam cerita


Ciri Umum Teks Narasi

 Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/peristiwa.

 Alur adalah rangkaian peristiwa yang dalam cerita tersebut.

 Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat.

 Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana kejadian terjadi), timbulnya
pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita. Rangkain cerita ini disebut alur.

 Tema dapat dirumuskan dari rangkaian peristiwa pada alur cerita.

 Narasi memiliki tema atau ide dasar cerita yang menjadi pusat pengembangan cerita.

 Tokoh dan watak tokoh merupakan unsur cerita yang mengalami rangkaian peristiwa.

 Amanat merupakan unsur cerita yang menjadi pesan pengarang melalui ceritanya.
Amanat berkaitan dengan nilai nilai kehidupan yang dapat disimpulkan dari isi cerita.

Ciri Umum Cerita fantasi Sebagai Teks Narasi


Adanya keajaiban/keanehan/kemisteriusan: Cerita mengungkapkan hal hal supranatural/ kemisteriusan,
keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Tokoh dan latar diciptakan  penulis tidak ada di dunia
nyata atau modifikasi dunia nyata.

Ide cerita terbuka terhadap daya khayal penulis: Ide berupa irisan dunia nyata dan dunia khayalan yang
diciptakan oleh pengarang. Ide cerita biasanya bersifat sederhana tapi memiliki makna yang sangat dalam.
Tema cerita fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik.

Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu): Alur dan latar cerita fantasi memiliki  kekhasan.
Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu.

Tokoh unik (memiliki kesaktian): Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak
ada dalam kehidupan sehari hari. Tokoh memiliki kesaktian kesaktian tertentu. Tokoh dapat ada pada  seting
waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/ futuristik).

Bersifat fiksi: Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar
nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi.

Bahasa: Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol.  Bahasa yang
digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
Jenis Jenis Cerita Fantasi
Cerita Fantasi Total: Pada cerita kategori ini semua yang terdapat pada cerita semua tidak terjadi dalam
dunia nyata.

Cerita Fantasi Irisan: Cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama nama
dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah
terjadi pada dunia nyata.

Cerita Fantasi Sezaman dan Lintas Waktu: Latar sezaman berarti latar yang digunakan satu masa.
Sedangkan untuk lintas waktu adalah berarti cerita fantasi menggunakan dua  latar waktu yang berbeda.

B. Menceritakan Kembali Isi Cerita Fantasi yang Dibaca/Didengar


Menentukan tokoh, latar, dan urutan peristiwa: tokoh, latar, dan urutan peristiwa cerita fantasi.

Menentukan unsur instrinsik cerita: nama tokoh, watak tokoh, alur cerita, pesan dan moral.

Menceritakan isi cerita fantasi dengan bahasa yang sederhana.

C. Menelaah Struktur dan Bahasa Cerita Fantasi


Menelaah Struktur Cerita Fantasi
Struktur pada cerita dapat memudahkan pembaca untuk mengidentifikasi dan menganalisis cerita tersebut.
Terbagi menjadi 3 – 4 struktur di cerita fantasi. Diantaranya ialah orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda.

Orientasi: Pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik. Orientasi biasanya terletak di depan cerita
sehingga akan memberikan sedikit gambaran mengenai cerita yang akan diangkat nantinya.

Komplikasi: Berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak. 

Resolusi: Berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi (masalah mulai mereda).

Ragam Alur Cerita


Garis besar rangkaian peristiwa merupakan sebuah cerita atau rangkaian jalinan (alur/plot) cerita biasanya
mengikuti pola seperti bagan di bawah ini. Secara garis besar urutan cerita  digambarkan berikut.

Alur cerita dimulai dengan orientasi hingga kemudian meningkat ke puncak cerita (klimaks). Ketika di
dalam cerita sudah menemukan titik solusi, maka cerita akan mengalami resolusi yang berujung koda.

Bagian Awal
Sering  juga  disebut  bagian  pengenalan  (orientasi),  fungsinya  adalah  mengantarkan  cerita. Pada  bagian 
ini  dikenalkan  latar  cerita,  tokoh  dan  watak-wataknya. Bagian ini wajib ada, pasalnya di bagian inilah
cerita mulai diperkenalkan kepada pembaca. 

Bagian Tengah
Merupakan rangkaian kejadian/peristiwa hingga ke bagian klimaks atau inti cerita. Saat masalah utama
diceritakan, bagian ini diawali dengan rangkaian kejadian yang menuju ke puncak masalah. Rangkaian
kejadian datang secara bertahap hingga berada di level tertingginya. Bagian tengah adalah bagian pada cerita
yang paling seru dan menarik. 

Bagian Akhir
Bagian ini menjawab masalah utama, tentu saja dijawab dalam bentuk rangkaian peristiwa/kejadian juga.
Bagian terakhir adalah kesimpulan dan penutup cerita. Bagian ini biasanya berupa resolusi dan koda. Cerita
di bagian akhir bisa dimenangkan oleh tokoh antagonis ataupun protagonis. Bagian akhir biasanya bukan
benar benar akhir dari cerita. Ada juga cerita fantasi yang memiliki kelanjutan cerita mereka. 

Ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi

 Penggunaan kata ganti orang pertama ataupun orang kedua dan nama orang sebagai sudut pandang
penceritaan (aku, mereka, dia, Erza, Doni)

 Penggunaan kata yang mencerap panca indra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana) Contoh:
Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Emas dan berlian bertaburan di dinding rumah itu.
D. Menyajikan Cerita Fantasi
Berikut ini adalah langkah langkah dalam menyajikan cerita fantasi yang baik dan benar.

Merencanakan Cerita

 Menemukan Ide Penulisan: Menemukan ide dengan mengamati objek nyata lalu diberi imajinasi.

 Penggalian Ide Cerita Fantasi dari Membaca: Ide cerita fantasi juga dapat diperoleh  melalui
membaca buku pengetahuan/buku ilmiah tentang ruang angkasa, hewan   langka, biografi tokoh dan
seterusnya.

 Membuat Rangkaian Peristiwa: Dari ide yang sudah kamu temukan, buatlah  rangkaian peristiwa
sehingga tercipta cerita fantasi yang unik.

 Mengembangkan Cerita Fantasi: Setelah rangkaian peristiwa sudah terbentuk, selanjutnya


kembangkanlah watak tokoh, latar, dialog antar tokoh, dan lain sebagainya.
Menulis cerita Fantasi

1. Merencanakan

2. Mengembangkan produk

3. Memberi judul yang menarik

4. Menelaah untuk merevisi

5. Memublikasikan
BAB III TEKS PROSEDUR

Pengertian Teks Prosedur


Teks prosedur adalah sebuah bahan tertulis yang dijadikan dasar untuk menjelaskan tahap kegiatan dalam
menyelesaikan suatu aktivitas. Tujuan dari teks prosedur adalah menjelaskan bagaimana kegiatan harus
dilakukan, agar pembaca dapat secara tepat dan akurat mengikuti sebuah proses membuat sesuatu,
melakukan suatu pekerjaan, atau menggunakan suatu alat.

Contoh simpelnya itu petunjuk cara memasak mie instan. Tentu kamu pernah masak mie instan dong, ya.
Nah, di bagian belakang kemasan mie instan itu, ada petunjuk bagaimana cara memasak mie instan yang
tepat, mulai dari takaran air sampai lama waktu merebus mie. Tujuannya ya supaya kita jadi tau proses
memasak mie instan yang benar. Jadi, mie nya nggak akan kematangan, atau bahkan belum matang.

Ciri-Ciri Teks Prosedur


Teks prosedur memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan jenis teks yang lain, di
antaranya sebagai berikut:

1. Menggunakan pola kalimat perintah (imperatif) yang harus ditaati dalam pelaksanaan teks prosedur
2. Terdapat panduan langkah-langkah yang harus dilakukan
3. Menggunakan kata kerja aktif
4. Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan
5. Terdapat aturan atau batasandalam hal bahan atau kegiatan yang dilakukan
6. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rincian waktu, tempat, dan cara yang akurat
7. Terdapat isi kegiatan yang dilakukan secara urut (kalau tidak urut disebut tips)

Struktur Teks Prosedur


Kemudian, teks prosedur juga memiliki struktur penulisan, nih. Ada empat bagian, yaitu tujuan, alat dan
bahan, langkah pengerjaan, dan penutup. 

1. Tujuan
Berisi hal yang ingin dilakukan. Nah, tujuan teks prosedur ini disesuaikan dengan jenis teks-nya yah. Bisa
untuk menggunakan suatu alat, membuat makanan, minuman, kerajinan, atau melakukan sesuatu.

2. Alat dan Bahan


Isinya tentu memuat segala alat dan bahan yang diperlukan. Bedanya alat dan bahan itu apa, sih? Kalo alat-
alat itu berkaitan dengan benda yang nggak bakal habis atau berkurang ketika kita pakai. Misalnya, alat yang
digunakan untuk memasak, ada wajan, pisau, talenan, mangkok, dsb. Sementara itu, bahan-bahan
merupakan sesuatu yang akan berkurang ataupun habis ketika dipakai. Misalnya, bahan yang digunakan
untuk membuat roti, berarti ada tepung terigu, gula, garam, mentega, telur, dsb.

3. Langkah-langkah
Berisi urutan langkah secara rinci dan bertahap. Jadi, step by step gitu, lho! Hehe... Hal ini bertujuan untuk
membuat suatu kejadian menjadi runtut, sehingga tujuan teks prosedur bisa tercapai.

4. Penutup/Simpulan
Terakhir ada penutup atau kesimpulan. Isinya ya berupa simpulan dari suatu prosedur yang udah dilakukan,
ya. Bagian ini juga biasanya berisi harapan atau manfaat yang didapat, jika langkah-langkah pada teks
prosedur dilakukan dengan baik.

Contoh Teks Prosedur dalam Melakukan Pekerjaan

Cara Mencuci Tangan dengan Baik dan Benar


Tujuan
Setiap orang harus memerhatikan dan menjaga kebersihan, baik kebersihan lingkungan maupun kebersihan
diri sendiri. Menjaga kebersihan diri tidaklah sulit. Kita bisa melakukannya dengan kegiatan sederhana
seperti mencuci tangan. Apakah kamu sudah mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar?
Berikut adalah cara mencuci tangan yang baik dan benar.

Langkah-Langkah

1. Basahi tangan hingga pergelangan dengan air yang mengalir, lalu  tuangkan sabun ke telapak
tangan, dua sampai tiga tetes.
2. Gosoklah telapak tangan secara perlahan dengan gerakan memutar empat ruas jari tangan yang
lain hingga sabun berbusa dan lakukan secara bergantian.
3. Kemudian, gosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan, begitu juga
sebaliknya secara perlahan.
4. Gosoklah telapak tangan dan sela-sela jari dengan menyelipkan jari pada masing-masing ruas jari.
5. Pasangkan kedua tangan dengan posisi tangan kanan di atas hingga jari-jari tangan dalam keadaan
saling mengunci, lalu gosoklah secara perlahan dan ulangi gerakan tersebut dengan posisi tangan
kiri di atas.
6. Gosoklah ibu jari tangan sebelah kiri dengan gerakan memutar dalam genggaman tangan kanan
dan lakukan gerakan serupa pada ibu jari tangan sebelah kanan.
7. Gosokkan telapak tangan kiri dengan gerakan memutar ujung jari-jari tangan kanan begitu juga
sebaliknya.
8. Bilaslah kedua tangan dengan air yang mengalir hingga busa hilang.

Penutup
Dengan sedikit peduli mencuci tangan secara benar kita akan terhindar dari penyakit. Selamat
menyongsong hidup sehat!

Contoh Teks Prosedur Cara Membuat Bubur Manado

Cara Membuat Bubur Manado

Tujuan
Bubur ini merupakan menu sarapan super sehat dan kaya serat. Penambahan singkong dan ubi ungu,
selain untuk memperkaya warna dan gizinya, juga membuat tekstur bubur beras merah ini lebih pulen.

Bahan dan Alat

Bahan-bahan:

400 gram nasi merah

200 gram singkong, cuci, potong dadu

200 gram ubi ungu, cuci, kupas, potong dadu

2 batang serai digeprek

1 ikat kangkung, cuci, petik  daunnya, rajang kasar

1 ikat bayam, cuci, petik daunnya

1 buah jagung manis, dipipil


1500 ml air

Langkah-Langkah

1. Didihkan air, masukkan berurutan nasi merah, singkong, ubi, jagung pipil dan serai. Aduk sampai
bubur mengental.
2. Tambahkan kangkung dan bayam, aduk beberapa saat, jangan sampai terlalu layu.
3. Angkat dan hidangkan panas, ditemani ikan asin dan kerupuk.

Penutup

Pembuatan buburnya cukup mudah, murah, dan sekaligus sehat. Sarapan sehat dengan menu makanan
tradisional yang telah dikreasikan. Selamat mencoba!

BAB IV TEKS LHO (LAPORAN HASIL OBSERVASI)

A. Mengidentifikasi Teks Hasil Observasi


Mengenali Ciri Tujuan dan Isi Teks Hasil Observasi

Ciri Ciri Laporan Hasil Observasi

 Isi yang dibahas adalah ilmu tentang suatu objek atau konsep.

 Objek yang dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum semua yang termasuk kategori
atau kelompok itu (judul bersifat umum: Pantai, Museum, Demokrasi).

 Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu.

 Objek atau hal dibahas secara sistematis, dirinci bagian bagiannya, dan objektif.

 Memerinci objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu (definisi, klasifikasi, jabaran ciri objek).

 Teks laporan hasil observasi menghadirkan informasi tentang suatu hal secara apa adanya lalu
dikelompokkan dan dianalisis secara sistematis sehingga dapat mejelaskan suatu hal  secara rinci dan
dari sudut pandang keilmuan. 
Teks ini berisi hasil observasi dan analisis secara sistematis. Laporan hasil observasi bisa berupa hasil riset
secara mendalam tentang suatu benda, tumbuhan, hewan, konsep atau ekosistem tertentu. Teks laporan hasil
observasi biasanya berisi dengan fakta fakta yang bisa dibuktikan secara ilmiah.

Mengidentifikasi Ciri Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi


Teks observasi tak jauh jauh dengan yang namanya “istilah”. Istilah adalah kata atau gabungan kata yang
dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.

Istilah biasanya merupakan kata asing, sehingga diperlukan pengetahuan yang lebih mengenai kosakata.
Oleh karena itu, dibutukanlah kamus istilah, seperti kamus istilah kimia, kamus istilah ekonomi, kamus
istilah fisika, kamus istilah kedokteran, dan lain sebagainya. Atau biasanya disebut sebagai glorasium.

B. Menyimpulkan Isi Teks Laporan Hasil Observasi yang Berupa Buku Pengetahuan yang Dibaca
dan Didengar
Menyimpulkan Isi Teks Hasil Observasi dalam Bentuk Diagram
Salah satu metode pengumpulan isi atau informasi dari teks observasi ialah dengan bentuk diagram. Di
dalam diagram tersebut akan menampung banyak sekali informasi penting dari teks hasil observasi. Semisal
seperti ciri ciri khusus dari hal yang diobservasi, definisi, jenis jenis, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Menyimpulkan Gagasan Pokok Teks Hasil Observasi


Gagasan pokok menjadi sangat penting dari teks hasil observasi. Hal ini dikarenakan di dalam gagasan
pokok terkandung informasi utama yang paling penting. Informasi penting itu hanya bisa didapatkan dari
hasil pengamatan yang dilakukan observer. 

Dengan didapatkannya gagasan pokok, kita bisa lebih tahu tentang isi dari teks observasi. Dalam mencari
gagasan utama atau gagasan pokok pun juga tidak boleh sembarangan. Pastikan kamu sudah membuat
pertanyaan yang paling utama dan kemudian jawabannya akan ditemukan di dalam teks observasi. 

Cara mencari gagasan pokok teks ialah:

1. Mendaftar kata kata kunci pada teks

2. Memetakan bagian bagian pada teks hasil observasi

3. Memetakan paragraf (memilih kalimat yang utama dan kalimat penjelas)

4. Menentukan kalimat utama (kalimat yang dijelaskan kalimat lain)

5. Merumuskan inti kalimat utama


Contoh gagasan pokok dalam teks hasil observasi
Kalimat Utama: Dalam kehidupannya, lebah mempunyai sistem pembagian kerja yang baik.

Gagasan Utama: Sistem pembagian kerja lebah yang baik.

Biasanya tiap paragraf akan mengandung kalimat utama yang didalamnya terdapat gagasan pokok. Dan
setiap ada ide pokok, pasti ada ide penjelas yang menguatkan ide pokok tersebut. Ide penjelas ini jumlahnya
jauh lebih banyak ketimbang ide pokok. Hal itulah yang kemudian bisa dijadikan bagan seperti berikut ini.
C. Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Hasil Observasi
Menguraikan Struktur Teks Hasil Observasi

Struktur Teks Hasil Observasi

 Pernyataan Umum: Pernyataan umum mengandung definisi atau gambaran secara umum mengenai
teks hasil observasi. Ini nantinya menjadi gambaran mengenai isi teks yang hendak dipaparkan.

 Deskripsi Bagian: Deskripsi bagian berisikan tentang informasi inti, seperti jenis jenis, dasar
klasifikasi, informasi umum, informasi mendetail, dan masih banyak lagi yang lainnya. Biasanya
terdiri dari 1 atau beberapa paragraf, tergantung panjang teks observasinya.

 Deskripsi Manfaat: Disini menjelaskan mengenai manfaat hal yang dibahas di teks observasi.  Entah
itu manfaat untuk ilmu pengetahuan, alam, manusia, hewan, atau yang lainnya.

 Simpulan: Sebenarnya kesimpulan ini boleh ada ataupun tidak. Di dalam simpulan mengandung
penjelasan ringkas dan padat mengenai isi teks observasi. Dalam mengambil data atau informasi
penting, biasanya cukup lewat simpulan saja sudah bisa didapatkan.
Membandingkan Teks Laporan Hasil Observasi dan Teks Deskripsi
Terdapat beberapa perbedaan tentang teks laporan hasil observasi dan teks deskripsi. Jika teks hasil
observasi membahas hal secara umum dan biasanya digunakan untuk keperluan ilmiah.

Biasanya untuk pengamatan, penelitian, dan lain sebagainya. Sedangkan teks deskripsi membahas secara
unik, indivudal dan biasanya digunakan untuk dipublikasikan di internet, media cetak, buku, dan masih
banyak lagi yang lainnya.

Menelaah Bahasa pada Teks Laporan Hasil Observasi

1. Mendaftar istilah  pada teks hasil observasi: Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan
cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.

2. Menelaah untuk Melengkapi Teks Laporan Hasil Observasi

3. Menelaah dan Memperbaiki Kepaduan Paragraf


4. Menyunting kalimat yang mengungkapkan klasifikasi

5. Menyunting kalimat (kalimat yang boros)

6. Menelaah prinsip penggunaan kata, kalimat, tanda baca dan ejaan

7. Penggunaan Imbuhan Asing dalam Teks Laporan Hasil Oservasi

8. Menelaah Kesalahan Penggunaan Bahasa dan Tanda baca/ejaan

9. Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku

10. Prinsip Kehematan dalam Penggunaan Kalimat


Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan kaidah atau struktur bahasa Indonesia dan pilihan kata
baku. Ketidakefektifan kalimat dapat membuat pesan yang disampaikan pembicara atau penulis tidak
sampai sehingga akan beda maknanya saat ditangkap oleh pendengar atau pembicara.

Pengertian Kehematan Kata


Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Kriteria
penghematan kata adalah:

 Menghilangkan pengulangan subjek

 Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata

 Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat

 Tidak menjamakkan kata kata yang berbentuk jamak


D. Merangkum dan Menyajikan Laporan Hasil Observasi
Langkah Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

1. Menentukan Topik yang akan Ditulis

2. Menyusun Kerangka Laporan

3. Menentukan Informasi yang Diperlukan dan Cara Mencari Informasi

4. Menata Informasi dan Hasil Rangkuman Menjadi Teks Hasil Laporan Observasi

5. Menata Informasi yang Diperoleh Sesuai Struktur Teks Hasil Observasi

6. Memvariasikan Kalimat dan Pengembangan Paragraf pada Teks Laporan Hasil Observasi

Anda mungkin juga menyukai