Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Teks Narasi

Teks narasi atau Paragraf Naratif adalah karangan berbentuk kisahan yang terdiri atas


kumpulan yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi
rangkaian cerita yang lengkap.

Arti yang lain,Narasi merupakan salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah
tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah,
dan akhir. Narasi bisa berupa fiksi dan dapat pula non fiksi. Narasi dapat dijumpai pada karya
seperti cerpen, biografi, novel dan lain sebagainya.

Ciri-ciri Teks Narasi


Untuk mengenali sebuah teks atau paragraf narasi dan sekaligus untuk referensi membuat
karangan atau teks narasi, maka harus mengenal ciri-ciri dari teks narasi.

Ciri-ciri dari teks narasi adalah sebagai berikut:

1. Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.


2. Dirangkai dalam urutan waktu.
3. Ada konfiks.
Konfiks adalah imbuhan tunggal yang terjadi dari perpaduan awalan dan akhiran yang
membentuk satu kesatuan. beberapa konfik diantaranya adalah:

 Konfiks ke-an : keindahan


 Konfiks pe-an : pengiriman
 Konfiks per-an : pergaulan
 Konfiks ber-an : berpandangan
 Konfiks se-nya : setibanya
 Konfiks me-kan : menyelesaikan

4. Menggunakan kata ulang.

Kata ulang atau proses pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatik baik
seluruhnya maupun sebagian dan dalam hal ini ada yang berupa variasi fonem ataupun tidak.
Hasil pengulangan itu disebut kata ulang.

Macam-macam pengulangan :

 Pengulangan seluruh
Yaitu pengulangan bentuk dasar tanpa perubahan fonem dan tidak berkombinasi
dengan proses pembubuhan afiks, misalnya: Buku : buku- buku

 Pengulangan sebagian
Pengulangan bentuk dasar secara sebagian, misalnya : Membaca : membaca- baca
 Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks. 
Dalam golongan ini, bentuk dasar diulang seluruhnya dan berkombinasi dengan
proses pembubuhan afiks , misalnya : menghubung- hubungkan / memata- matai
 Pengulangan dengan perubahan fonem
Suatu bentuk pengulangan terhadap suatu kata yang susunan katanya berubah.
Misalnya : Gerak : gerak- gerik
 Kata ulang semu
Kata ulang yang berupa kata dasar. seperti kupu-kupu, biri-biri

5. Ada unsur tempat, suasana pelaku dan waktu

6. Menguraikan atau mengisahkan suatu peristiwa

7.Membangun alur dan mengutamakan faktor kronologis dan waktu

8. Adanya unsur perbuatan atau tindakan

9. Adanya unsur rangkaian cerita

10. Adanya sudut pandang pengarang

11. Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita

12. Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa

13. Unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan

14. Menggunakan bahasa sehari-hari

15. Peristiwa atau kejadian  yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi,
dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.

16. Berlandaskan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.

17. Memiliki nilai estetika.

18. Menekankan susunan secara kronologis.

Tujuan Narasi
Secara fundamental ada beberapa tujuan menulis narasi yaitu:

 Memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan


 Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca

Struktur Narasi

 Pengenalan
Pada bagian ini berisi tentang pengenalan tokoh suasana ,latar dan lain sebagainya.
 Awal Pertikaian
Pada bagian ini berisi konfik atau permasalahan awal yang ditampilkan oleh penulis.
 Klimaks atau Puncak Pertikaian
Pada bagian ini berisi tentang ilustrasi konflik utama atau inti dari cerita.
 Antiklimaks atau Penyelesaian
Pada bagian ini berisi tentang penyelesaian permasalahan yang terjadi dalam cerita
dan menandakan berakhirnya cerita.

Unsur-Unsur Narasi
 Alur (Plot)
Alur atau plot adalah deretan kejadian yang mengatur hubungan peristiwa demi
peristiwa agar saling berkaitan secara logis.
 Pengembangan
Pengembangan adalah deretan kejadian yang dimulai dengan pengenalan atau
pendahuluan (Pengenalan Tokoh), isi peristiwa (konflik antar tokoh) dan penutup
(Penyelesaian)

Jenis-Jenis Narasi

 Narasi informatif

Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat
tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah
seseorang.

 Narasi ekspositorik

Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat
tentang suatu kejadian atau peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang
kisah seseorang. Pada narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan
data yang sebenarnya.

Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil hingga saat
ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi diwarnai oleh eksposisi, maka
ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan
dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan
unsursugestif atau bersifat objektif.

 Narasi artistik

Narasi artistik adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, Narasi
artistik ini pula menyampaikan sebuah amanat terselubung kepada para pembaca atau
pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan
bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat
objektif.

 Narasi sugestif

Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-
olah melihat.

Langkah-langkah menulis karangan narasi

 Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan


 Tetapkan sasaran pembaca
 Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
 Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
 Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung
cerita
 Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan
 Mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut

Contoh Teks Narasi


Perhatikan contoh narasi singkat berikut ini:

Contoh Teks Narasi:


Contoh teks narasi novel merupakan cerita narasi yang dibuat agar cerita dalam novel itu
tampak nyata. Sang penulis, dapat menarik imajinasi sang pembaca untuk masuk ke dalam
alur cerita tersebut. Contohnya adalah ” Ketika Mas Gagah Pergi” karangan Penulis terkenal
Helvy Tiana Rosa.

Mas Gagah merupakan sosok yang sempurna di mata Gita, adiknya. Sosok tomboy Gita
mampu dirubah menjadi sosok muslimah yang anggun sejak digembleng tentang ilmu
keagamaan oleh kakaknya. Mas Gagah memerankan sosok kakak yang penuh karismatik
serta agamis. Sosok inilah yang membuat Gita terkesan. Gita merubah kebiasaan buruknya
sejak diberi tahu ilmu keagamaan oleh kakaknya. Sayangnya, di tengah hijrahnya, mas Gagah
pergi meninggalkan Gita untuk selamanya.

Gita harus kehilangan sosok kakaknya itu. Ya, Mas Gagah telah pergi meninggalkan Gita
untuk selamanya. Mas Gagah meninggal saat terjadi kerusuhan. Luka yang diderita mas
Gagah sangat parah, sehingga mas Gagah tidak dapat tertolong. Mas Gagah menerima
lemparan batu dari orang yang tak dikenal. Saat itu mas Gagah tengah melindungi mesjid dari
kerusuhan rumah ibadah yang dilakukan oleh orang yang tak dikenali.

Anda mungkin juga menyukai