Anda di halaman 1dari 2

SENI TEATER / DRAMA

TOKOH :
1. Sangkuriang
2. Ibu (Dayang Sumbi)
3. Wayung Hyang
4. Tumang (Anjing)
5. Raja Sungging Perbangkara
6. Petapa (Ki Ageng)
7. Bibi Dayang Sumbi
8. Jin
………….

ALUR :

“SANGKURIANG”
“GUNUNG TANGKUBANG PERAHU”

Dalam sebuah kerajaan di Jawa Barat, hiduplah seorang putri cantik bernama Dayang Sumbi.
Ia tinggal di sebuah gubuk di pinggir hutan dan pandai menenun kain.

Dayang Sumbi : (Menenun dengan hati-hati) “ah, hidup ini sangat tenang dan damai.”

Suatu hari, Dayang Sumbi pergi ke sungai untuk mencuci kain, disana ia melihat seekor
anjing jantan yang terluka parah.

Dayang Sumbi : (Menghampiri anjing) “kasihan, anjing ini terluka parah, aku harus
merawatnya.”

Dayang Sumbi membawa anjing itu pulang dan memberinya nama Tumang. Seiring
berjalannya waktu, Tumang sembuh dan menjadi anjung yang setia.

Tumang : (Menggonggong bahagia)

Beberapa tahun kemudian, Dayang Sumbi tumbuh menjadi wanita yang cantik dan dewasa,
banyak pria yang datang untuk meminangnya, tetapi dia menolak mereka semua.

Dayang Sumbi : (Berfikir) “aku hanya pantas menikah dengan seorang yang setia.”

Suatu hari, Dayang Sumbi mendapat ide, ia mengambil sehelai benang dan mengikatnya
menjadi gulungan.

Dayang Sumbi : (Berdo’a) “jika ada seseorang yang mampu mengembalikan gulungan
benang ini, aku akan jadikan mereka suami / saudara.”

Tiba-tiba, Tumang datang dan membawa gulungan benang itu, anjing itu berubah menjadi
seorang pemuda tampan.

Tumang : (Berubah menjadi pemuda tampan)


Pemuda : (Tersenyum) “terima kasih, Dayang Sumbi, aku adalah Sangkuriang dan
aku setia padamu.”
Dayang Sumbi : (Terkejut) “Sangkuriang? Kamu adalah Tumang.”
Sangkuriang : “Ya, aku adalah Tumang yang telah berubah menjadi manusia, aku
mencintaimu Dayang Sumbi.”

Merekapun menjalin hubungan dan akhirnya menikah secara rahasia, Sangkuriang tidak
menyadari bahwa Dayang Sumbi adalah ibunya.
Beberapa waktu kemudian, Sangkuriang pergi berburu di hutan, ia berjanji akan membawa
pulang daging rusa untuk Dayang Sumbi.

Sangkuriang : (Memanah dengan cermat) “aku harus mendapatkan rusa ini untuk ibuku.”

Tetapi Sangkuriang tidak berhasil menangkap rusa itu. Ia melihat seekor babi hutan dan
melepaskan panahnya tanpa sadar.

Sangkuriang : (Kesal) “mengapa aku tidak bisa menangkap rusa ini.”


Babi Hutan : (Berubah menjadi Wayung Hyang) “karena aku adalah dewa yang telah
berubah menjadi babi hutan.”
Sangkuriang : (Terkejut) “apa yang telah aku lakukan?”

Karena seharian tidak mendapat buruan, Sangkuriang kesal dengan Tumang dan tidak
sengaja anak panahnya melesat tepat ke kepala Tumang, Tumang pun tewas seketika.

Sangkuriang : “Hei, Tumang! Mengapa dari tadi kau diam-diam saja? Ayo cari rusanya!
Hei! (anak panah melesat) “Oh tidak, aku telah membunuhnya, bagaimana
ini? Ah, begini saja, kuambil hati si Tumang lalu kuberikan hatinya ke
Ibu.”

Anda mungkin juga menyukai