Anda di halaman 1dari 7

NARATOR: Once upon a time in West Java lived a wise king who had a beautiful daughter.

Her
name is Dayang Sumbi (zaman dahulu kala di Jawa barat tinggalah seorang raja yang bijak yang
mempunyai seorang putri perempuan yang cantik. Namanya adalah Dayang Sumbi)

Dayang sumbi has a husband named Tumang. Tumang was actually a prince, he was spelled by a
bad witch into a dog.(Dayang sumbi mempunyai soerang suami yang bernama Tumang. Tumang
sebenarnya seorang raja, dia kemudian di sihit oleh seorang penyihir dan menjadi se-ekor anjing.)

Several months later, they had a son. His name is Sangkuriang. He is handsome and healthy boy.

He didnt know that his father is the dog(Beberapa bulan kemudian, mereka memiliki seorang
anak lelaki bernama Sangkuriang. Dia sangat tampan dan sehat. Dia tidak tahu bahwa ayahnya
adalah se –ekor anjing.)

Sangkuriang likes hunting very much, he often went hunting to the woods using his gun. When he
went hunting, Tumang always go with him.(Sangkuriang suka sekali berburu ke hutan
menggunakan senjatanya. Ketika dia pergi berburu, Tumang selalu pergi bersamanya.)

One day, Dayang Sumbi wanted to eat a deer’s heart, so she asked her son to hunt for a deer(suat
hari, Dayang Sumbi ingin memakan jantung rusa, jadi dia meminta anaknya untuk member rusa.)

Dayang Sumbi : “Oh my dearest son, today, suddenly I feel like eating a deer’s heart. Will
you go hunt it for your mom?” (Oh anakku, hari ini, tiba – itba aku merasa seperti ingin makan
jantung rusa.)

Sangkuriang : “Of course, mom. It’s my pleasure to do it. I will go hunt to the wood right
now. Bye-bye, Mom. Let’s go, Tumang!(Tentu saja bu, aku akan melakukannya. Aku akan berburu
ke hutan sekarang juga. Sampai nanti bu. Ayo Tumang!)
NARATOR: Then Sangkuriang went to the wood holding his gun and with his faithful dog,
Tumang. But, after several days in the wood, Sangkuriang couldn’t find any deer. They were all
disappeared(kemudian sangkuriang pergi ke hutan dengan memgang senjatanya bersama
anjinya yang setia, Tumang. Tetapi, setelah beberapa hari di hutan, Sangkuriang tidak dapat
menemukan rusa. Mereka semua menghilang.)

Sangkuriang was exstremely tired and desperate. He sat below on the tree and talk to
himself(Sangkuriang sangat lelah dan kecewa. Dia duduk dibawah pohon dan bicara sendiri)

Sangkuriang : “What should I do right now? I couldn’t find any deer after several days
hunting. What should I do now?!”(apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak dapat
menemukan rusa setelah beberapa hari berburu. Apa yang harus aku lakukan sekarang?”

NARATOR: He looked at Tumang. His faithful dog is laying beside him right now(Dia melihat kea
rah Tumang. Anjingnya yang paling setia berbaring di sampingnya)

It is Tired, then Sangkuriang holds his gun and shot Tumang right in its heart.(anjing itu
kelelahan, kemudian Sangkurian memegang senjatana menembak Tumang tepat di jantungnya)

Sangkuriang : “Sorry Tumang, its doesnt seem right, but I have to find an animal heart
to replace the deer’s heart”(Maafkan aku Tumang, ini seharusnya idak boleh, tapi aku haarus
menemukan jantung binatang sebagai pengganti jantung Rusa.)

NARATOR: Sangkuriang really didn’t want to disappointed his mother so he killed Tumang.
Sangkuriang didn’t know that Tumang is actually his father(Sangkurian benar – benar tidak ingin
mengecewakan ibunya jadi dia membunuh Tumang. Sangkuriang tidak tahu bahwa sebenarnya
Tumang adalah ayahnya.)

Sangkuriang went home and bring Tumang’s heart to give it to his mother(Sangkuriang pulang
kerumah dan membawa jantung Tumang untuk diberikan kepada ibunya.)
Sangkuriang : “Mom, here it is. Deer’s heart. I have been looking for it for several
days. All deers were all disappear suddenly. Then I found this only one deer this morning.”(Bu, ini
janutng rusanya. Aku sudah mencari ini beberapa hari. Semua rusa tiba – tiba menghilang.
Kemudian aku menemukan rusa ini satu – satunya pagi ini.)

Dayang Sumbi : “Awww.. thank you so much, my dearest son. Anyways, where is
Tumang? I don’t see him around with you.” (terimkasih banyak, anakku tersayang. Ngomong-
ngomong, dimana Tumang?)

Sangkuriang : “Ermmm…” (emmmm)

Sangkuriang : “… please, don’t be mad at me if I’m being honest to you. I really


couldn’t find any deer at the jungle. And… and I don’t want to disappoint you. So I killed….
Tumang.” (tolong, jangan marah padaku jika aku jujur padamu. Aku benar – benar tidak bisa
menemukan rusa di hutan. Dan… dan aku tidak ingin mengecewakanmu. Jadi aku membunuh
Tumang.)

Dayang Sumbi : “WHAT? WHAT DID YOU SAY, SANGKURIANG? YOU KILLED TUMANG?
YOU KILLED HIM, HUH? YOU KILLED HIM?” (apa yang kau kaakan, Sangkuriang? Kau membunuh
Tumang? Kau membunhnya?”

NARATORl: Dayang Sumbi was very upset that she couldn’t handle her emotion so she hit
Sangkuriang at his head. Sangkuriang was wounded (Sayang sumbi sangat kecewa sampai dia
tidak dapat mengendalikan emosinya jadi dia memukul Sangkuriang di kepala. Sangkuriang
kemudian terluka.)

There was a big scar on his head. (ada luka yang besar di kepalanya)

Dayang Sumbi : “YOU ARE SUCH AN USELESS SON. STUPID!! NOW, STAY AWAY FROM
ME! LEAVE ME ALONE! GET OUT FROM THIS HOUSE! GO!!!!!!!”(Kau memang anak yang bodoh!
Sekarang, menjauhlah dariku! Tinggalkan aku sendiri! Pergi dari rumah ini. Pergi!”)

*Dayang sumbi leaves the room*


NARATOR: Days by days, weeks by weeks, months by months, years by years. Many years passed
and Sangkuriang has grown up to a very strong and attractive young man. But, he still has a scar
on his head which was being hit by his mother. (hari – demi hari, mingu ke minggu, bulan ke
bulan, dan tahun ke tahun. Bertahun – tahun berlalu Sangkuriang sudah tumbuh besar dan
menjadi pemuda yang sangat menarik. Tetapi, dia tetap memiliki luka bekas pukulan ibunya di
kepala.)

Sangkuriang wandered everywhere, one day he arrived at his own mansion but didn’t realize it.
There, he met Dayang Sumbi (Sangkuriang berkelana kemana – mana, suatu hari dia sampai ke
rumahnya tetapi dia tidak menyadari it. Disana, dia bertemu dengan Dayang Sumbi)

Sangkuriang : “Wow.. How beautiful is that woman. I need to know her. But… her face
looks so familiar, but ah nevermind.” (Sangat cantik wanita itu. Aku harus menngenalnya. Tapi
wajahnya terlihat tidak asing, ahh sudah lah.)

Sangkuriang : ”What’s your name miss ? “ (Siapa namu nyonya?)

Dayang Sumbi : “My name is Dayang sumbi sir, and what is your name sir ? “ (Namaku
Dayang Sumbi tuan, dan siapa nama anda?)

Sangkuriang : “My name is Sangkuriang” (nama saya sangkuriang)

NARATOR: At the time, Dayang Sumbi was given an eternal beauty by God, so she is forever
young. Both of them, didn’t recognize each other. (Pada saat itu, Dayang Sumbi diberikan
kecantikan yang abadi oleh tuhan. Jadi dia akan selalu tampak muda. Mereka berdua tidka
mengenali sat sama lain.)

They fell in love at the first sight. They chat and share about stuffs until the sun goes down
(mereka jatuh cinta pada pandangan pertama. Mereka berbagi cerita sampai matahri terbenam.)

Dayang Sumbi: “I think there’s a scar on your head?” (aku rasa ada luka dikepalamu.)

Sangkuriang: “Really?” (benarkah?)

Dayang Sumbi: “Yes. Can you tell me why the wound? ” (Ya, bisa kau ceritakan kenapa bisa
terluka?)

Sangkuriang suddenly remembered little of her past (Sangkuriang akhirnya mengingat sedikit –
demi sedikit tentnag masa lalunya.)
Dayang Sumbi: “What was the cause of the wound? (dari mana kau dapat luka itu?)

Sangkuriang: “That hit by my own mother.” (ini pukulan ibu kandungku)

Dayang Sumbi: “? Huh Hit?”(Apa? Pukulan?)

NARATOR: Dayang Sumbi almost fainted because too upset that she is now realized that this man
was her son.(Dayang sumbi hampir pingsan, sangat kecewa karena dia baru menyadari bahwa
lelaki ini adalah anaknya sendiri.)

Dayang Sumbi : “Oh my God! Hey you’re my son!”(Oh, tuhan anakku! Kau adalah
anakku!)

Sangkuriang : “What? Mom? You’re not my mom, she’s old now! Haha.. You must be
kidding me. (apa?ibu? kau bukan ibuku, dia sudah tua! Hahha, kau pasti bercanda.)

NARATOR: It was impossible for them to marry, Dayang Sumbi told him about that but he doesn’t
believe it. He wished to marry her soon (sangat mustahl bagi mereka untuk menikah, Dayang
sumbi mengatakan padanya tentang itu tetapi dia tidak mempercayainya.)

So, Dayang Sumbi gave a very difficult condition. She wanted sangkuriang to build a yacth in a
night, she said, she needed that for honeymoon(Jadi, Dayang sumbi memberikan dia syarat yang
sangat sulit. Dia ingin sangkuriang membangun kapal persiar dalam satu malam, dia mengatakan
bawah dia membuthkan itu untuk honeymoon.)

Dayang Sumbi : “It is impposible for us to marry! You are my son, Sangkuriang. See that
scar on your head? I hit you long time ago, remember? We can’t..”(Sangat mustahil untuk kita
menikah! Kau anaku, Sangkuriang. Lihat luka dikepalamu? Aku memukulmu dulu, kau ingat? Kita
tidak bisa..)

Sangkuriang : “Me? Your son? Like seriously, if you were my mom, you would be way
older than me.”(aku? Anakmu? Yang benar saja, jika kau adalah ibuku, kau pasti lebih tua
dariku.)

Dayang Sumbi : “No… you are my son, Sangkuriang. I am your mommy. Dayang Sumbi!”
(tidak kau anaku sankuriang. Aku adalah ibumu. Dayang Sumbi!)
Sangkuriang : “No way! You must be kidding me!” (Tidak mungkin! Kau pasti
bercanda.)

Dayang Sumbi : “Okay if you don’t believe me, fine. I will marry you.. BUT.. build me a
yacth, in a night !” (baiklah, jika kau tidak mempercayaiku, baik. Aku akan menikah denganmu.
Tetapi bangun aku sebuah kapal dalam satu malam.!)

Sangkuriang : “Okay, if I finished it in a night, you must marry me !” (Okay, jika aku
menyelesaikannya dalam satu malam, kau harus menika denganku.)

*Genie comes out from a door*

Sangkuriang : Genieeeeee !! Genieeeee (jin!jin!)

Genie : I am here master (aku disini tuan,)

Sangkuriang : “Oh, Genie. I need your help, my future wife wants me to build a yacht
for her in a night.” (Oh, jin. Aku butuh pertolonganmu, calon istriku ingin aku membangun sebuah
kapal dalam satu kapal)

Genie : “Ha.. So easy master. I could make it in less than a night.” (Ha, itu
sangat gampang tuan. Aku dapat melakuaknnya kurang dari satu malam)

NARATOR: Then he started building the yacth. It was almost morning when he nearly finished it.
Meanwhile, Dayang Sumbi keep watching on them. (kemudian dia mulai membangun kapal.
Hampir pagi ketika dia hampir selesai. Sementara itu, Dayang Sumbi tetap memperhatikan
mereka.)

She was worried, the she made lights in the east by waving a orange sarong and she made the
rooster wake up. (dia begitu khawatir, kemudian dia mebuat cahaya oran dari sarong di sebelah
timur sehingga paara ayam terbangun)

The genie thought that it was already done. It was time for it to left Sangkuriang alone. Without
its help he couldn’t finish the yacht (para jin berfikir ini sudah selesai. Ini saatnya utuk
meninggalkan sangkuriang sendirian. Tanpa bantuan dia tidak dapat menyelesaikannya
sendirian.)

Genie : “what….. I gotta go, master. The sun is going up. Bye bye” (aku harus
pergi tuan. Matahari sudah terbit. Selamat tinggal tuan)

Sangkuriang : “Nooooo dont leave meee…” (tidak, jangan tinggalkan aku)


Dayang Sumbi : “Oh.. I’m really sorry to say but… you failed. I am sorry but I can’t marry
you, Sangkuriang. It’s morning already and.. you haven’t finished the yacht I asked you.” (Aku
sangat sedih atas itu.. kau gagal. Kau minta maaf tetapi kita tidak dapat menikah, Sangkuriang.
Ini sudah pagi dan kau belum menyelesaikan kapal yang aku minta)

NARATOR: Sangkuriang was very angry and he kicked the yacht, and the yacht turned out to be
Mount Tangkuban Perahu. It means, the upside-down yacht, because from a distant it looks like so
(Sangkuriang sangat marah kemudina dia menendang kapal tersebut, dan dan kepal tersebut
berubah menjadi gunung Tangkuban Perahu yang artinya kapal yang terbalik, karena dair
kejauhan gunung tersebut tampak seperti itu)

Moral: dalam keadaan seperti apapun, jujur lebih baik sekalipun akan mengakibatkan rasa
kekecewaan.

Anda mungkin juga menyukai