Anda di halaman 1dari 7

Dialog Drama Sangkuriang

Pemain:
Sangkuriang :
Dayang sumbi :
Jin :

Bibi :
Ki Ageng :

Narator : Alkisah, di daerah Jawa Barat, ada sebuah kerajaan yang


dipimpin oleh Prabu Sungging Perbangkara. Ia sangat gemar berburu di
hutan. Suatu hari, seusai berburu, Prabu Sungging membuang air kecil
pada daun caring. Saat ia meninggalkan tempatnya buang air kecil, tibatiba seekor babi yang bernama Wayungyang datang meminum air
seninya. Rupanya air seni Prabu Sungging mengandung sperma
sehingga menyebabkan Wayungyang hamil.
Beberapa bulan kemudian, Wayungyang pun melahirkan seorang
bayi perempuan.Setelah membersihkan tubuh bayi itu, Wayungyang
meletakkannya di atas batu besar, dengan harapan ayahnya akan
menemukannya.Tak lama setelah ia meninggalkan bayi itu, Prabu
Sungging lewat di tempat itu dan mendengar suara tangisan bayi.Tanpa
berpikir panjang, ia pun membawa pulang bayi itu ke istana.
Waktu terus berjalan.Dayang Sumbi tumbuh menjadi gadis yang
cantik jelita, mahir menenun dan pandai memasak.Tak heran jika para
raja dan pangeran silih berganti datang melamarnya.Namun, tak satu
pun lamaran yang diterimanya. Akhirnya, dengan restu sang Prabu,
Dayang Sumbi mengasingkan diri ke sebuah hutan lebat yang terletak
jauh dari istana.
Pada suatu malam, ketika Dayang Sumbi sedang menenun
kain,segulungan benangnya terjatuh dan berguling ke luar pondoknya.
Karena malam sudah larut, ia merasa takut untuk mengambil gulungan
kain itu.
Narator : Tanpa disadari tiba-tiba terlontar ucapan dari mulut
dayang sumbi

Dayang Sumbi :. Siapapun yang mau mengambilkan benang itu


untukku, jika dia perempuan akan kujadikan saudara, dan jika dia lakilaki akan kujadikan suamiku,
Narator : Tanpa diduga sebelumnya, tiba-tiba seekor anjing
jantan berwarna hitam datang menghampirinya sambil
membawa gulungan benang miliknya.
Dayang Sumbi : Baiklah, Anjing. Aku akan mempertanggung jawabkan
ucapanku. Meskipun kamu seekor anjing, aku tetap bersedia menjadi
istrimu,
Narator : Mendengar perkataan Dayang Sumbi, anjing hitam itu tiba-tiba
menjelma menjadi seorang pemuda yang sangat tampan. Dayang
Sumbi sangat terkejut dan heran menyaksikan kejadian itu.
kemudian mulailah perkenalan perkenalan awal oleh 2 insan insan itu,
kenudian Dayang Sumbi dan pemuda tampan itu saling jatuh cinta dan
menikah. Keduanya bersepakat untuk merahasiakan hubungan mereka
kepada
siapa
pun,
termasuk
kepada
Prabu
Sungging
Perbangkara.Setelah setahun menikah, mereka pun dikaruniai seorang
anak laki-laki yang tampan. Mereka memberinya nama Sangkuriang.
Sangkuriang tumbuh menjadi anak yg rajin dan pandai,namun ia tdk
tahu bahwa tumang adalah ayah kandungnya. Suatu hari ia ditemani
tumang pergi ke hutan berburu rusa untuk ibunya,DayangSumbi.
Karena, seharian tidak mendapat buruan sangkuriang kesal dengan
Tumang dan tidak sengaja anak panahnya melesat tepat ke kepala
tumang. Tumang pun tewas seketika.
Sangkuriang: Hei, Tumang! Mengapa dari tadi kau diam saja? Ayo cari
rusanya! Hei ! (anak panah melesat)
Oh tidak, aku telah membunuhnya .bagaimana ini? Ah..begini saja, akan
kuambil hati dari si tumang lalu kuberikan hatinya ke ibu.
Narator : Sampai di pondok, ia memberikan hati itu ke ibunya untuk
diolah menjadi makanan. Namun. Tiba - tiba dayang sumbi teringat
akan sesuatu.

Sangkuriang : Bu, ini hati yang telah aku buru di hutan tadi. Jangan
lupa untuk dimasak ya bu.
Dayang Sumbi : Terima kasih ya anakku, Hm..oh iya, sangkuriang
dimana tumang? Bukankah dia dari td bersama mu? (cemas)
Sangkuriang : I..iiya, begini..Maaf bu, aku telah membunuhnya.Hati
yang ibu makan adalah hati si Tumang.Karna selagi di hutan kami tidak
mendptkan hasil buruan.
Dayang Sumbi : APA?!! Tidak seharusnya kau melakukan itu
Sangkuriang! Kau benar-benar tega sekali ! Anak durhaka! Pergi sana!
(memukul kepala sangkuriang) Dan tak usah kembali lagi.
Sangkuriang : Baiklah, kalau begitu bu, aku akan pergi sekarang juga.
Narator : Sambil memegang kepala yg sakit, ia berlari ke hutan dan
akhirnya jatuh pingsan lalu ditemukan oleh Ki Ageng di tengah hutan.
Dan ia pun tidak ingat apa-apa.
Sangkuriang : Aaaww..sakit sekali. Kakek siapa? Aku ada dimana?
Aaww. (sambil memegang kepala)
Ki Ageng : Tenanglah anak muda! Nama kakek Ki Ageng ,kakek adalah
seorang pertapa disini. Kakek menemukanmu di tengah hutan saat
pingsan.Kamu sekarang berada di gua tempat kakek bertapa.
Tenanglah..
Sangkuriang : Ba..baik kek. Terima kasih (ditolong oleh kakek dan
dimasukan kedalam gua)
Narator : Disana ia diajari banyak hal oleh sang kakek. Dan beberapa
tahun kemudian ia tumbuh berganti nama menjadi Jaka. Ia pria yg
tampan dan sakti mandraguna.
Sangkuriang : Kek, sekarang aku sudah beranjak dewasa. Terima kasih
ya kek, karena telah mengajariku banyak hal.
Ki Ageng : Ya, Jaka. Sama-sama.Jaka, kamu mau pergi kemana?

Sangkuriang : begini kek, aku penasaran dengan asal usul diriku. Boleh
tidak aku pergi berkelana untuk mencari tahu siapa diriku yang
sebenarnya?
Ki Ageng : Baiklah, tapi berhati-hatilah Jaka.
Sangkuriang : Iya, terima kasih kek.
Narator : Jaka pun menyusuri hutan, di tengah hutan ia melihat sebuah
pondok dan tepat disaat itu ia sedang kehausan. Dan bertemu dengan
wanita cantik jelita.
Sangkuriang : Permisi, apakah ada orang disini? Boleh aku minta air
ini?Aku haus sekali.Permisi?
Dayang Sumbi : Iyaa ,tentu saja. Tapi siapakah dirimu?
Sangkuriang : Terimakasih, Oh..namaku Jaka. Siapa namamu? Ehm..kau
cantik sekali..
Dayang Sumbi : Haha, tidak. Namaku Dayang sumbi.
Sangkuring : Namanya sesuai dengan orangnya.
Dayang Sumbi : Terimakasih Jaka, kau darimana dan mau kemana?
Sangkuriang : Aku dari suatu tempat yang jarang orang kunjungi. Aku
ingin mencari asal usul diriku.Dan sekarang aku sangat lelah.
Dayang Sumbi : Ooo, kau lelah? Mengapa tidak tinggal di pondokku
untuk sementara? Hanya ada aku dan bibiku disini.
Sangkuriang : Boleh? Baiklah, terima kasih Dayang Sumbi.
Narator : Hari silih berganti, Merekapun saling jatuh cinta dan
bersepakat untuk menikah. Besoknya, saat Jaka ingin pergi
berburu,sebelum berangkat Dayang merapikan ikat kain(topi) di kepala
Jaka. Namun, dayang menemukan sesuatu yg ganjil.

Dayang Sumbi : Jakaa, sebelum kau berburu. Biar ku rapikan ikat


kepalamu ?
Sangkuriang : Baiklah.
Dayang sumbi : (dalam hati berkata: Bekas luka ini, mirip dengan bekas
luka dikepala anakku sangkuriang, tapi apakah benar dia anakku?
sebaiknya langsung kutanyakan saja).
Hm, kenapa ada bekas luka dikepalamu Jaka?
Sangkuriang : Aku tidak tahu kenapa, yang pasti hatiku hanya untukmu
seorang dayang sumbi. Kau harus menikah denganku.
Dayang sumbi : Aaa, jawabnnya ku tunda dulu , ini harus ku pikirkan
matang-matang. Tidak apa-apa kan Jaka?
Sangkuriang : Yasudahlah kalau begitu, aku berangkat berburu dulu .
Dayang Sumbi : yaa, hati-hati ya Jaka. (beberapa menit kemudian)
Yaampun, bagaimana ini? Aku harus menikah dengan anakku
sendiri..hmm..bagaimana kalu begini, akan kuajukan 2 syarat ke Jaka.
Kalau dia bisa memenuhinya dia jadi suamiku, tapi kalau tidak dia gagal
menikah dengan ku. Ya, begitusaja.
Narator : Di malam hari, dayang sumbi mengajukan 2 syarat tadi ke
Jaka.
Dayang sumbi : Jaka, jika kamu bersikeras ingin menikah denganku.
Kamu harus memenuhi 2syarat ini
Sangkuriang : Apa syaratnya? Katakanlah!
Dayang Sumbi : Kamu harus membuatkan aku sebuah danau dan
perahu. Tapi danau dan perahu itu harus selesai sebelum matahari terbit
ke timur.Sanggup kah kamu?
Sangkuriang : Baiklah Dayang sumbi. Aku menyanggupi
perimintaanmu.

Narator : Setelah itu, Jaka/Sangkuriang pun pergi untuk menyelesaikan


tugasnya dan meminta bala bantuan kepada para makhluk halus.
Sangkuriang : Hei para jin! Bantu aku menyelesaikan 2 permintaan dari
Dayang Sumbi!
Jin : Huahahahaha! (tertawa) apa permintaannya? Kami siap
membantu.
Sangkuriang : ya! mulai dari menggali tanah untuk danau dan buatkan
perahu. Itu semua sebelum matahari terbit ke timur!
Jin : ya ya! Gampang itu. Huahahaha.
Narator: Saat tengah malam, bibi dari dayang sumbi mengintai
pekerjaan Jaka/
Sangkuriang.Ia pun terkejut karna pekerjaannya hampir selesai.
Bibi : Oh tidak! Yaampun, 2 permintaan Dayang Sumbi hampir
dikabulkan. Ah, aku harus bilang ke Dayang Sumbi! (Sambil berlari)
Dayang, gawat! Sebentar lagi mereka selesai, Dayang!
Dayang Sumbi : tidak mungkin. Lalu apa rencanamu?
Bibi : Begini saja, kita minta ikut sertakan masyarakat agar fajar cepat
datang.
Dayang Sumbi : Tapi, Bagaimana caranya?? (beberapa menit
kemudian)
Bibi : Jadi, kita minta bantuan ke setiap warga untuk menumbuk padi
dan menggelar kain sutra berwarna merah agar terlihat seperti cahaya
matahari saat subuh. Bagaimana?
Dayang Sumbi : ide bagus!
Narator : semua warga membantu Dayang Sumbi, ada yang menumbuk
padi, menggelar kain sutera merah dan terdengar suara ayam berkokok
tanda pagi hari datang.
*kukuruyuuukk..petokpetok*

Dayang Sumbi : Sangkuriang!! kau telah gagal dalam menyelesaikan


tugasmu! Kita batal menikah.
Sangkuriang : Apa?! Aah..tidaaaak!! tidak mungkin!
(menendang perahu).
Narator : Demikian legenda sangkuriang yg berasal dari jawa
barat.Akhirnya, Dayang Sumbi melarikan diri ke daerah Gunung Putri
dan berubah menjadi bunga jaksi.Lalu, Sangkuriang pun menghilang ke
alam gaib di dalam gua.

Anda mungkin juga menyukai