Anda di halaman 1dari 4

Drama SANGKURIANG Suatu hari ada seorang raja bernama Raja Sungging Perbangkara yang hendak pergi berburu ke

hutan. Namun ditengah hutan ia merasa ingin buang air kecil. Raja Sungging : Ooh tidak rasanya aku ingin buang air kecil. Dimana yaa? Aah dibalik pohon itu saja : semoga dengan meminum air seni sang raja hamba bisa memperoleh seorang anak.

Wayung

Tidak lama kemudian wayung pun hamil, dan ia melahirkan bayi perempuan yang cantik yang di beri nama Dayang Sumbi atau Rarasati. Wayung seseorang Raja : kau amat cantik putriku. Setelah ini kau akan di bawa ke keraton oleh

: siapakah bayi cantik ini,kita harus bawa bayi ini ke kerajaan

Raja : wahai dayang sumbi menikahlah dengan ku, akan aku berikan apapun yang kau inginkan. Dayang Sumbi : maaf raja, aku tak bisa. Aku tak mencintaimu

Beribu-ribu cara telah dilakukan oleh para raja hingga akhirnya mereka pun memutuskan untuk berperang oleh sesamanya untuk memprebutkan dayang sumbi. Namun dayang sumbi memutuskan untuk mengasingkan diri ke sebuah bukit ditemani si Tumang. Dayang Sumbi : Tumang aku sangat bosan dengan keadaan sekarang, sampai-sampai aku harus mengasingkan diri seperti ini. Tumang aku ingin merajut saja disini, kau sebaiknya duduk disini. Tumang : (mengangguk)

Dayang sumbi : (tiba-tiba) Aaaah sial toroknya terjatuh. Aku malas sekali mengambilnya (merenung dan mengucapkan sesuatu) andai saja ada yang bisa mengambilkannya akan ku jadikan ia suamiku bila ia laki-laki, dan kalau [perempuan yang mengambil akan ku jadikan saudaraku Tanpa pikir panjang, Si Tumang pun berlari menuju tempat jatuhnya torok tersebut dan membawakannya kepada Dayang Sumbi. Sesuai dengan janjinya tadi apabila ada seorang laki-laki mengambilkan toroknya tersebut, maka Dayang Sumbi akan menjadikannya sebagai suaminya. Dayang Sumbi : oh Tumang kau telah berhasil membawakannya kepadaku, maka aku akan menjadikanmu suamiku. Dayang Sumbi dan Tumang pun menikah dan melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan diberi nama Sangkuriang dan mereka pun hidup dengan tentram

Suatu ketika Sangkuriang dan Tumang pergi berburu ke hutan untuk mencari makan. Saat itu Sangkuriang menyuruh Tumang untyk mengejar babi betina wayungyang. Sangkuriang Tumang Sangkuriang Tumang : Tumang kejarlah babi betina itu Cepaaaat : (tumang menggeleg isyarat tak mau) : Cepatlah tumang kalau tidak kaanu yang akan ku bunuh. : (meringis ketakutan)

Dengan rasa tidak bersalah, sangkuriang pun membunuh si Tumang dan membawa hati tumang kepada ibunya Dayang Sumbi Sangkuriang : Ibu ini kubawakan hati. Aku mendapatkannya tadi di hutan

Tanpa merasa curiga dayang sumbi pun memasak hati tersebut, dan memakannya bersama Sangkuriang Dayang Sumbi Sangkuriang Dayang sumbi Sangkuriang Dayang sumbi Dayang sumbi Sangkuriang : ngomonh-ngomong kemana si Tumang? : ia sudah pergi : kemana? : hati yang kita makan adalah hatinya si Tumang : (kaget) APA??? :apakah kau tidak tau kalau tumang adalah bapakmu : maafkan aku ibu,aku tidak tau kalau ternyata si tumang adalah bapakku : Sudahlah tidak usah dipikirkan lagi,sudah sana pergi

Dayang

Setelah itu sangkuriang pergi merantau sampai ia telah tumbuh lebih dewasa. Dan ia pun sekarang telah memerintah sebuah kerajaan di daerah timur. Sampai suatu saat ia pun kembali ke daerah Barat ke tempat asal ibunya. Ia bertemu dengan seorang gadis cantik. Ia tidak menyadari bahwa wanita cantik itu adalah ibunya Sangkuriang Sangkuriang : Wah,siapakah gadis cantik yang ada disana? : Aku merasa telah jatuh cinta padanya. Aku harus mendapatkannya

Berhari-hari Sangkuriang berusaha mendekati gadis itu, sampai akhirnya ia berusaha untuk menikahinya. Sangkuriang : Wahai Raraswati menikahlah denganku hiduplah bersamaku

Dayang sumbi : aku tidak bisa secepat itu menentukannya. Aku haruss berfikir- lebih matang untuk soal seperti ini. (Dayang sumbi mendekati sangkuriang dan tiba-tiba saja ia melihat tanda di kepala sangkuriang) Dayang sumbi Sangkuriang Dayang sumbi Sangkuriang sendok dari ibu ku Dayang sumbi yang pergi dahulu Sangkuriang : Apaaaa????!!! : ada apa? : kau memiliki tanda di kepala mu?? : ya benar aku memiliki tanda di kepalaku. Ini karena terkena pukulan

: (kaget) apaa? Tidak mungkin. Tidak mungkin kau adalah anakku

: maksudmu?

Dayang sumbi : yaaa... kau adalah anakku yang dahulu ku pentung dengan sendok. Dan kau pergi meninggalkan ibumu ini Dengan perasaan tidak percaya sangkuriang pun membantahnya dan tetap ingin menikahi dayang sumbi Sangkuriang : aku tidak percaya. Apapun yang terjadi aku akan tetap menikahimu

Dayang sumbi : itu tidak mungkin. Tidak mungkin seorang anak menikahi ibunya sendiri. Darah dagingnya sendiri. Sangkuriang : aku tak peduli. Aku akan melakukan syarat apapun agar aku bisa menikahimu. Berilah syarat yang kau mau dan aku akan melaksanakannya Dayang Sumbi : (berfikir) baiklah aku akan memebrimu syarat yang harus kau kerjakan dalam waktu semalam Dayang sumbi : kau harus membuatkanku sebuah perhu dan telaga (danau) yang membendung sungai citarum. Kau harus melaksanakannya dalam waaktu semalam Sangkuriang : baik. Aku akan melakssanakannya dan akan selesai tepat waktu

Dengan rasa penuh was-was, dayang sumbi pun mencari cara agar bisa menggagalkan syarat yang dilakukan sangkuriang. Sangkuriang yang dibantu oleh para guriang, bendungan dan perahu pun dengan cepat akan segera terselesaikan. Dayang sumbipun meminta bantuan kepada ketiga Bujang Dayang sumbi : bujang, aku sangat membutuhkan bantuan kalian. Sangkuriang adalah anakku sendiri, dan ia sangat ingin menikahiku Bujang 1 : lalu apa yang terjadi ?

Dayang sumbi : sekarang aku telah menyuruhnya menyelesaikan syarat-syaratnya untuk menikahiku. Aku memintanya untuk membuatkan sebuah perahu dan telaga. Bujang 2 : ku dengar dari para guriangnya, pekerjaannya akan segera terselesaikan malam ini Dayang sumbi : apa?? Kalau gitu aku meminta kepada kalian semua untuk menggagalkannya dengan berbagai cara Bujang 3 : bagaimana kalau kita gagalkan usaha mereka saat mereka sudah benar-benar menyelesaikannya. Kita jebolkan tanggul sungai dengan menaburkan irisan boeh rarang (kain putih hasil tenunan dayang sumbi) Dengan nada percaya diri, dayang sumbi dan para bujang melaksanakannya dan ketika fajar muncul, kemarahan sangkuriang memuncak Sangkuriang : siapa yang telah melakukan ini semuaaa????!!!!!! Aku tidak percaya semua usahaku untuk mendapat putri pun gagal. (sedih, nangis) Dengan rasa amarah yang memuncak, sangkuriang langsung menuju ke tempat dayang sumbi, ternyata ada sesuatu hal yang terjadi Sangkuriang : putriiiiii... dimana kau? Keluar kau! Aku ingin berbicara denganmu

Bujang 1 : putri tidak ada. Pagi-pagi sekali ia kabur dari rumah. Dan sampai sekarang tidak ada yang tau dimana ia berada. Sangkuriang : tidak mungkin. Pasti ini semua sudah di rencanakan.

Bujang 2 : benar. Kami tidak bohong. Kami semua tidak tau dimana keberadaan putri saat ini. Terdengar kabar bahwa ia pergi ke gunung putri Bujang 3 : kalau kau tidak percaya, silahkan kau cari kemana putri pergi

Sangkuriang pun pergi mencari ke tempat yang disebut oleh bujang dayang sumbi Tersirat kabar bahwa dayang sumbi melarikan diri ke daerah gunung putri, dan konon ia menghilang dan berubah menjadi bunga jaksi . sedangkan sangkuriang menyusul dayang sumbi ke tempat yang telah disebutkan tadi yang daerahnya disebut dengan ujung berung. Akhirnya sangkuriang pun menghilang ke alam gaib

Anda mungkin juga menyukai