Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

PARAGRAF NARATIF, DESKRIFTIF, ARGUMENTATIF,


PERSUASIF

Disusun Oleh:
Penulis
Kelas X-TKJ

SMKN 1 NARMADA
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Paragraf 1ersuasiv naratif, deskriptif, argumentative dan 1ersuasive merupakan materi
pembelajaran yang sangat penting untuk dipahami karena sangat mendukung untuk
modal dasar berkomunasi dengan orang lain.
…… dst

1.2. Tujuan
2. Memahami paragraf naratif, deskriptif, argumentative dan persuasif dengan baik dan
benar
3. Dapat membuat contoh 2ersuasiv naratif, deskriptif, argumentative dan 2ersuasive
dengan baik dan benar

BAB II
ISI

2.1. Paragraf Naratif

2.1.1. Pengertian Paragraf Naratif

Pengertian paragraf naratif adalah jenis karangan yang mengungkapkan suatu kisah,
peristiwa, atau pengalaman pribadi berdasarkan urutan-urutan kajadian atau
peristiwa. Paragraf naratif merupakan paragraf yang berisi tentang pemaparan suatu kejadian
yang dirangkai dalam kesatuan waktu.

Biasanya dalam kejadian atau dalam peristiwa tersebut, tokohnya mengalami kejadian
penting. Sesuatu yang dialami tokoh atau konflik antar tokoh akan menjadi bagian yang
menarik dalam sebuah naratif.

Pada paragraf naratif, kalimat satu dan kalimat yang lain memiliki hubungan yang berurutan.
Dalam paragraf naratif, setiap peristiwa - yang dituangkan dalam bentuk kalimat - bersifat
kronologis. Untuk menghubungkan kalimat-kalimat pada paragraf itu, digunakan penghubung
(konjungsi).

2.1.2. Ciri-ciri Paragraf Naratif


1. Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan
2. Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
3. Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi (cerpen, novel, roman) tetapi juga terdapat
dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar, sejarah, riwayat
perjalanan).

2.1.3. Macam-macam Paragraf Naratif

Secara umum, Paragraf naratif dibedakan menjadi dua kategori sebagai berikut.

a. Paragraf Naratif Urutan Waktu

Paragraf naratif urutan waktu meninjolkan sisi urutan waktu terjadinya peristiwa. Hal ini
sering disebut dengan istilah kronologi. Kata-kata yang menunjukan penanda waktu, antara
lain itu, mulai besok, dua minggu yang lalu, beberapa hari yang lalu, pukul 09.00 WIB,
kemarin, dan nanti. Paragraf naratif dapat berupa fakta dan fiktif. Naratif fakta berupa biografi
atau autobiografi suatu tokoh. Naratif fiktif berupa karya sastra yang membentuk prosa,
seperti cerpen, novel, bdan drama.

b. Paragraf Naratif Urutan Tempat Kejadian

Paragraf naratif urutan tempat menonjolkan tempat atau lokasi terjadinya peristiwa.

2.1.4. Contoh Paragraf Naratif

1. Contoh Paragraf Naratif Umum

Dialah Cesi Nurbandini. Umur tujuh tahun. Ibunya pengarit rumput, ayahnya kuli bangunan.
Mereka tinggal di Dawuran, sebuah desa subur di Plered, Bantul, nun diselatan Yogyakarta.
Mrski upah sang ayah kecil, istri dan anaknya bahagia. Cesi punya boneka panda besar.
Sabtu pagi, 27 Mei, si kecil menemani ibu menyapu halaman. Ayahnya masih tidur, lelah
setelah sehari sebelumnya bekerja sampai sore. Tiba-tiba tanah bergoyang. Tanah di halaman
rumah mereka terbelah, pohon-pohon di samping rumah jumpalitan. Secepat kilat ibunya
menyambar tubuh Cesi, lalu berlari ke jalan raya. Kencang. Sang ibu tiba-tiba berhenti. Cesi
hampir terlempar. Perempuan itu histeris berteriak-teriak sejadi-jadinya memanggil suaminya.
tak ada sahutan.

Dari kejauhan terlihat rumah mereka telah roboh. Rata tanah. Debu menukik ke langit, tetapi
ayah Cesi kemana? Perempuan itu takut kembali kerumah sebab tanah terus bergerak.
Sembari menggendong Cesi, dia terengah-engah kerumah Mbah Putri (nenek) yang tak
berapa jauh dari rumah mereka. Ya ampun, rumah si Mbah juga sudah rata dengan tanah.
(Tempo, 11 Januari 2006)

2. Contoh Paragraf Naratif Urutan Waktu

Pagi ini suasana tampak lain dari hari-hari sebelumnya. Semua sisiwa tampak antusias dan
bersemangat karena pukul 08.00 nanti akan diadakan karnaval kebudayaan yang melibatkan
semua siswa kelas X hingga kelas XII tanpa kecuali. Semua bentuk perlengkapan kostum dan
properti telah disiapkan beberapa hari sebelum karnaval kebudayaan ini dilaksanakan.

3. Contoh Paragraf Naratif Urutan Tempat

Di teras gedung pengadilan megah itu berkerumun puluhan orang. Bahkan, mungkin ratusan.
Kabarnya mereka akan menjadi suporter salah satu temannya yang akan diadili dalam kasus
korupsi. Sesaat diruang sidang, hakim membuka persidangan. Gerombolan orang tadi
sebagian telah memenuhi kursi dalam ruang yang sama. Gaduh sekali suasananya. Hakim
berusaha menenangkan suasana. Sidang diskor. Jaksa, hakim, dan pengacara meninggalkan
tempat menuju ruang khusus di lantai dua. Di sana, saksi dan terdakwa duduk gelisah.

2.2. Paragraf Deskripsi


Apa itu paragraf deskripsi ? Paragraf deskriptif atau paragraf deskripsi adalah paragraf yang
isinya melukiskan suatu objek yang dirangkai dengan kata-kata yang dapat merasang indra
pembaca. Artinya penulis menginginkan agar pembaca bisa ikut melihat, mendengar dan
merasakan melalui tulisan yang ditulisnya.
2.2.1. Ciri - ciri paragraf deskripsi :
1. Memberikan gambaran tentang suatu benda, tempat atau suasana
2. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra.
3. Mempunyai tujuan agar seolah - olah pembaca bisa ikut mendengar, melihat atau
merasakan apa yang dideskripsikan oleh penulis.
4. Memberikan penjelasan mengenai objek yang dideskripsikan, bisa berupa warna,
ukuran, sifat dan lain -lain.

2.2.2. Contoh Paragraf Deskripsi :

Contoh 1:
Kantor itu dicat merah menyala, mencolok dibandingkan dengan kantor sejenis di komplek
itu. Ketika kami masuk, kami melihat lobi kantor yang cukup berantakan. Meski berantakan,
fasilitas di kantor itu lengkap. Masih ada sofa yang bisa dipakai duduk. Di belakang lobi ada
ruangan tertutup dengan menyisakan lorong untuk masuk ke lantai atas. Di dinding lorong
tertempel foto - foto kegiatan kantor serta beberapa piagam penghargaan.

Contoh 2:
Lantai empat kamar nomor dua ratus satu. Tidak salah lagi, inilah kamar yang sejak tadi
kucari, di bagian atas pintu kamar itu tertera sebuah tanda pengenal. Di pintu itu juga terdapat
sebuah kotak berwarna putih. Sebuah buku kecil terdapat pada kotak itu, dengan sebuah
perintah "silakan tinggalkan pesan di sini! Pada buku kecil itu kubacajuga pesan untukku,
”Masuk saja, kunci dalam kotak ini. Aku akan segera kembali!”

2.3. Paragraf Argumentasi


Baiklah sebelum kita lebih jauh membahas mengenai paragraf argumentasi maka terlebih
dahulu kita bahas mengenai pengertian paragraf itu sendiri. Paragraf adalah bagian dalam
suatu karangan yang mengandung satu gagasan pokok atau pikiran utama dan beberapa
gagasan penjelas. Paragraf dapat pula diartikan sebagai suatu kesatuan pikiran yang lebih
tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf merupakan himpunan dari kalimat kalimat yang
bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
Pengertian Paragraf Argumentasi Argumentasi berasal dari kata argumen. Jadi paragraf
argumentasi adalah paragraf yang isinya berupa pendapat atau sikap yang disertai dengan
alasan-alasan, contoh-contoh dan bukti-bukti yang meyakinkan sehingga pembaca akan
membenarkan isi paragraf tersebut.

2.3.1. Langkah langkah membuat paragraf argumentasi


1. Menentukan tema atau topik permasalahan yang akan dibahas,
2. Merumuskan tujuan penulisan,
3. Mengumpulkan data atau bahan. Data itu bisa berbentuk: bukti-bukti, fakta, atau
pernyataan yang mendukung.
4. Menmbuat kerangka karangan.
5. Mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuat sehingga menjadi karangan.

2.3.2. Contoh Paragraf Argumentasi


Contoh 1 :
Selokan ini sangat kotor. Sampah sampah berserakan di sana sini. Nyamuk senang bersarang
dan bertelur di sini karena airnya menggenang. Oleh sebab itu kita harus membersihkan
selokan ini supaya air lancar mengalir. Dengan demikian nyamuk tidak akan bersarang dan
bertelur di tempat ini.

Contoh 2 :
Pemakaian bahasa Indonesia di seluruh daerah di tanah air dewasa ini belum bisa dikatakan
seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan kalimat terlihat dengan
mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan, sering dikalahkan oleh bahasa
daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio dan tv pemakaian bahasa indonesia belum lagi
dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum
memperalihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta fakta di atas
menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu lebih ditingkatkan.

2.4. Paragraf Persuasi

Pengertian, Contoh Paragraf Persuasi, beserta Ciri, dan Jenisnya - Suatu paragraf yang isinya
berupa ajakan atau membujuk pemabacanya agar melakukan atau mengikuti apa yang penulis
ungkapkan di dalam paragraf disebut dengan paragraf persuasi. Paragraf ini dibuat dengan
berdasarkan pemahaman atau asumsi bahwa setiap pandangan atau pendirian umat manusia
bisa berubah-ubah.

Tujuan paragraf ini adalah untuk membujuk atau mempengaruhi pembacanya agar
mempercayai dan melakukan apa yang penulis sampaikan di dalam paragraf. Untuk mencapai
tujuan ini, paragraf persuasi harus disertai dengan bukti dan data-data pendukung yang kuat.
Di dalam paragraf persuasi banyak ditemukan kata-kata yang bersifat mengajak seperti “ayo”,
“mari”, dan “lakukanlah”. Paragraf ini banyak ditemukan di dalam iklan, himbaun atau
propaganda di media masa.

2.4.1. Ciri-ciri paragraf persuasi

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf persuasi memiliki


beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini:

1. Dikarenakan tujuan utamanya untuk mempengaruhi pembaca, paragraf persuasi


memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.
2. Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai
yang ditulis oleh penulis.

3. Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari, lakukanlah,
dan lain-lain.

4. Paragraf persuasi biasanya menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak


hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca tercapai.

Paragraf persuasi banyak dipakai oleh media, produsen-produsen produk tertentu atau
keperluan politik karena paragraf persuasi merupakan cara yang paling efektif untuk
mempengaruhi pembacanya.

2.4.2. Contoh paragraf persuasi

Menggunakan pupuk berbahan dasar kimia memang bisa mempercepat pertumbuhan tanaman
dan dapat meningkatkan hasil panen. Namun, pupuk kimia memiliki dampak negatif bagi
lingkungan sekitarnya karena pupuk ini bisa mencemari lingkungan. Bahkan, pupuk ini juga
bisa membuat buah-buahan yang dihasilkan terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang berbahaya
buat tubuh manusia. Oleh karena itu, tinggalkanlah pupuk kimia dan beralihlah ke pupuk
kompos karena selain harganya yang murah, pupuk kompos juga aman dan tidak
menimbulkan efek negatif bagi buah yang dihasilkan.

2.4.3. Jenis-jenis paragraf persuasi

Berdasarkan fungsinya, paragaf persuasi dapat dikelompokan ke dalam 4 jenis paragraf yaitu
persuasi politik, pendidikan, advertensi dan propaganda.

2.4.3.1. Paragraf Persuasi Politik

Paragraf ini adalah paragraf yang isinya berusaha mengajak atau mempengaruhi pembacanya
untuk melakukan sesuatu atau terjun ke dalam dunia politik. Paragraf jenis ini banyak
digunakan oleh orang-orang politik untuk kepentingan partai ataupun kepentingan Negara.

Contoh:
Sebentar lagi pemilihan umum (Pemilu) tiba. Ayo gunakan hak pilih kita untuk memilih calon
presiden yang terbaik untuk Negara ini. Ingat, masa depan Negara kita 5 tahun ke depan
bergantung dengan pilihan Anda pada tangga 1 juni 2015. Jangan sampai Anda golput atau
hak suara Anda akan disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh
karena itu, marilah ajak semua saudara, teman adik dan kakak untuk datang ke TPU untuk
menggunakan hak pilihnya. Ingat jadilah pemilih yang bijak.

2.4.3.2. Paragraf Persuasi Pendidikan

Paragraf persuasi ini digunakan oleh lembaga atau orang-orang yang berkecimpung di dalam
dunia pendidikan untuk membantu tujuan pendidikan. Paragraf ini biasanya berupa himbauan,
anjuran, motivasi atau panduan. Biasanya paragraf ini digunakan oleh guru untuk
mempengaruhi anak didik mereka supaya giat belajar.

Contoh:
Pendidikan adalah hal yang paling penting di dalam hidup ini ,baik pendidikan formal atau
informal. Dengan pendidikan kita bisa mendapatkan dan menjadi apapun yang kita inginkan.
Pendidikan juga bisa mengarahkan kita ke kehidupan yang lebih baik. Pendidikan bisa kita
raih dengan belajar yang giat baik di sekolah, di rumah maupun di tempat-tempat lain. Jika
kita tidak belajar dengan serius dan giat, tentunya apa yang kita lakukan hanyalah sia-sia
karena tidak ada yang bisa dicapai dengan perbuatan yang tidak sungguh-sungguh. Akibatnya
kita tidak bisa menggapai citi-cita. Oleh karena itu, marilah belajar dengan giat dan sungguh-
sungguh agar kita dapat mencapai cita-cita.

2.4.3.3. Paragraf Persuasi Advertensi

Paragraf ini dibuat untuk tujuan komersil yang digunakan oleh produsen-produsen produk
tertentu untuk memperkenalkan suatu barang atau jasa kepada para konsumen. Persuasi
advertensi bertujuan untuk memasarkan barang atau jasa sehingga konsumen mau membeli
barang atau menggunakan jasa yang ditawarkan. Paragraf ini sering diisebut juga dengan
iklan. Iklan yang baik biasanya bisa merangsang atau mempengaruhi konsumennya untuk
membeli barang atau menggunakan jasa yang ditawarkan dan sebaliknya.

Contoh:
Susu sangat bermanfaat untuk kesehatan kita. Dengan meminum susu tubuh akan menjadi
sehat dan kuat karena susu mengandung banyak kalsium dan protein yang sangat berguna
buat tubuh kita. Oleh karena itu, ayo minum health milk sebuah susu yang memiliki segudang
manfaat dikarenakan kandungan vitamin dan mineralnya yang lebih bayak jika dibandingkn
dengan produk susu lain. Mari ganti susu Anda dengan health milk dan jadilah sehat dan kuat.
2.4.3.4. Paragraf Persuasi Propaganda

Persuasi propaganda biasanya menyampaikan sebuah informasi dengan tujuan agar


pembacanya mau melakukan atau mempercayai apa yang disampaikan oleh penulis di dalam
paragraf tersebut. Persuasi propaganda banyak ditemukan di media-media cetak seperti
majalah, surta kabar dan lain-lain.

Contoh:
Islam saat ini dianggap sebagai agama penuh kekerasan atau agama teroris. Namun,
sebenarnya anggapan tersebut salah besar. Islam adalah agama yang penuh dengan kedamaian
dan toleransi. Hanya sebagian orang-orang yang salah mengartikan kata jihad lah yang
membuat nama islam menjadi kotor. Banyak para pemuda yang direkrut oleh kelompok-
kelompok tertentu yang katanya berjihad tapi malah membunuh sesamanya. Padahal sudah
jelas Allah SWT melarang perbuatan membunuh apalagi membunuh saudaranya sesama
islam. Oleh karena itu, kita sebagai pemuda islam janganlah terpengaruh akan ajakan-ajakan
sesat yang mengatas namankan Islam. Marilah kita membentengi diri kita agar tidak
terpengaruh oleh mereka yang akan menjerumuskan kita. Dan ayo kita membangun kembali
Agama Islam yang sudah dicap sebagai agama kekeraan ini menjadi agama yang penuh
dengan kebaikan dengan cara berbuat baik kepada sesama manusia. Namun dengan batasan-
batasan yang diatur oleh agama kita.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Paragraf Naratif digunakan

Anda mungkin juga menyukai