Anda di halaman 1dari 16

PENYUTRADARAAN

PERTEMUAN PERTAMA
“HAKIKAT DAN PRINSIP PENYUTRADARAAN”
SUTRADARA
Segi Etimologi
Kata Sutradara berasal dari Bahasa Sansekerta. Terdiri dari 2(dua) kata yaitu
Sutra yang berarti Kitab Wedha Samtika atau Naskah, dan Dhara yang berarti
pembawa atau pendukung.

Dalam arti sempit, sutradara adalah seseorang yang membawa naskah atau
pembawa naskah.

Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, sutradara adalah orang


yang memimpin jalannya sebuah produksi atau pementasan. Ia bertugas
menginterpretasikan sebuah naskah yang dipercayakan kepadanya menjadi
suatu bentuk pertunjukan, audio atau audio visual, dengan mengkordinasikan
segala unsur kreatif meliputi aktor, crew dan seluruh pendukung produksi.
Hasil karya Sutradara tersebut, baik dari segi artistik maupun teknik
dipertanggungjawabkan kepada produser.
SUTRADARA TEATER
MENURUT BEBERAPA TOKOH.
1. HARYMAWAN
Sutradara adalah karyawan teater yang bertugas mengkordinasikan segala
anasir teater dengan paham, kecakapan, serta daya imajinasi yang intelegen,
guna menghasilkan pertunjukan yang berhasil.
 
2. OSCAR BROKETT
Sutradara adalah seniman pemikir dan seniman kreatif. Ditanganyalah suatu
skenario ditafsirkan.
 
3. SIR TYRONE GUTHRIE
Sutradara adalah seorang dirigen pada sebuah orkes simphoni. Ia menafsirkan
naskah sekaligus memimpin suatu pertunjukan.
 
4.HERBERT ZETTL
Sutradara adalah seseorang yang memberikan pengarahan kepada talent
(pemain) dan teknis operasional dan secara langsung bertanggungjawab
memindahkan secara efektif yang tertulis didalam naskah dalam bentuk pesan-
pesan.
DIPOSISI MANA KEDUDUKAN SUTRADARA
TEATER ?

Kedudukan sutradara dalam organisasi produksi teater,


berada diantara;  produser, penulis naskah, khalayak atau
audience, aktor, dan crew teknik. Ia sebagai penyambung,
penghubung atau jembatan diantara mereka. Untuk itu ia
dituntut untuk memahami dan menguasi seluk beluk produksi
Drama itu sendiri, dan aspek-aspek yang timbul dari drama yang
diproduksi tersebut.
Kedudukan Sutradara hendaknya berdiri di tengah-tengah
‘segitiga’, dan bertindak sebagai pusat kesatuan, kekuatan dan
sebagai kordinator bagi prestasi-prestasi kreatif aktor, para
teknisi, produser.
PERANAN SUTRADARA TEATER

• SEBAGAI KOORDINATOR
• SEBAGAI ORGANISATOR
• SEBAGAI KONSEPTOR
• SEBAGAI MOTIVATOR / MOTOR
• GURU / PEMBIMBING
KRITERIA SUTRADARA ?
 Orang yang memiliki wawasan intelektual, kekayaan batin, kaya
pengalaman, memahami karakter manusia, memahami pola hubungan antar
manusia baik secara psikis maupun sosiologis. Memiliki pengetahuan
sejarah, kebudayaan, kesenian, analisis media, pemasaran dst.
 Seorang yang berjiwa seni dan kreativ, mampu menciptakan sesuatu
yang menarik dan berbeda dengan yang lain/ yang pernah ada.
 Seorang yang mengerti seluk beluk seni peran
 Seorang yang mampu berkomunikasi dengan baik. Mampu
mempresentasikan keinginannya dengan lugas dan tangkas. Bisa
membangun dan mengkoordinir tim kerja yang bekerja kreativ dengan solid.
TUGAS SUTRADARA
•Tugas sutradara Teater ialah
Menciptakan hasil karya/teater/sandiwara yang menarik dari ide
yang dicetuskan/diberikan oleh penulis naskah.
Membuat konsep kreativ tentang karya yang akan dihasilkan.
Memimpin dan memberi arahan pada produksi teknis penciptaan
karya artistik
Menyusun daftar kebutuhan yang diperlukan untuk suatu
produksi karenanya ia berkoordinasi dengan designer produksi.
Membedah dan menafsirkan naskah. Memahami visi naskah.
Menghafal tata urut/ treatment adegan. Menyerap naskah dan
menyatukannya dalam gagasannya.
Memimpin mulai dari persiapan produksi, pelaksanaan produksi
hingga pasca produksi.
APA PERTIMBANGAN AWAL
SUTRADARA TEATER
Terlebih awal sutradara TEATER mempertimbangkan
Apakah naskah yang akan diproduksi menarik?
Apakah dia akan memperoleh aktor yang tepat?
Apakah waktu produksi cukup tersedia?
Apakah cukup peluang kreativ pada produksi ini?
Apakah ada tersedia dana yang cukup/sesuai
Apakah cukup tersedia penunjang artistik seperti musik dan sound
effect yang dibutuhkan ( musik yang tersedia cocok dengan kebutuhan
suasana paket produksi) dll
RUANG LINGKUP KERJA
PENYUTRADARAAN
George R. Kernoddle, Invitation to the Theatre (USA: Harcourt,
Brace & World,Inc., 1967)

• Ruang lingkup/wilayah kerja sutradara terdiri dari tiga tahap. Pertama,


perencanaan; kedua, pelatihan; ketiga, pertunjukan.

• Perencanaan: naskah diterjemahkan dari naskah drama menjadi naskah


audio visual dalam ruang, waktu, dan warna pemanggungan oleh sutradara

• Pelatihan: naskah diubah bentuknya menjadi tubuh, suara aktor, dan


suasana panggung, serta perancang artistik merancang naskah menjadi
elemen artistik pertunjukan.

• Pertunjukan: sutradara, penulis, dan desainer menyingkir. Stage manager,


crew panggung, dan aktor menghadirkan naskah di atas panggung
Pemilihan materi dan teknik pemanggungan .

A. Bagi Sutradara. B. Bagi Aktor.


1. Pilihan Materi: Akting, ruang, waktu, 1. Pilihan Materi: Tubuh, suara, pikiran,
garis, warna, cahaya. perasaan.
2. Pilihan Teknik : komposisi, gambar 2. Pilihan Teknik: Membaca dialog,
atau sketsa, movement, dramatisasi movement, dramatisasi
pantomimik, irama. pantomimik, irama, gestur.
 
C. Bagi Perancang Artistik.
1. Pilihan Materi: ruang, garis, bentuk, warna, gerakan.
2. Pilihan Teknik : berawal dari realisme, bergerak ke arah akting,
mendalami kualitas suasana dan atmosfer, skeneri sebagai
pencetus gagasan.
Robert Cohen, Theatre Brief Edition (USA, Mayfield Publishing
Company,1983), 144-163.

• Ruang lingkup/wilayah kerja penyutradaraan adalah memilih


naskah, menganalisis naskah, merancang audisi dan
melakukan audisi pemeran, serta membimbing pelatihan aktor.

• Penyutradaraan menekankan pada pertemuan dengan manusia


ketika menggulirkan ide-idenya, memvisualisasikan konsep
dan mengekspresikan perasaannya.
• Tahapan penyutradaraan:
Tahap 1: Persiapan:
pemilihan naskah, konsep pemanggungan, memilih staf,
merancang ide, dan pemilihan pemeran.
Tahap 2: Implementasi:
pelatihan, uji coba, koordinasi, dan penampilan.
(Llyod Anton Frerer, Directing for the Stage (Lincolnwood,
Illinois, USA:NTC Publishing Group, 1996), 4—5.

• Penyutradaraan adalah proses:


• memilih naskah dan menganalisis naskah,
• merancang audisi dan memilih aktor,
• Merancang pelatihan aktor,
• mempersiapkan elemen pementasan,
• mengevaluasi hasil pelatihan.
Oscar G.Brockett, The Essential Theatre.Fourth Edition (Orlando, Florida: Holt, Rinehart and Winston, Inc.,
1988), 205—315

Ruang lingkup/wilayah kerja penyutradaraan adalah:


• Menafsir naskah dan membuat konsep pemanggungan;
• Memilih aktor;
• Membuat metode pelatihan aktor;
• Merancang artistik panggung bersama dengan desainer;
• Mengintegrasikan seluruh unsur pertunjukan
• Memproduksi panggung pertunjukan.

Anda mungkin juga menyukai