SMK/MAK
jilid 1
Rohingun
Akhmad Muzakki
Tulus Tegar Afdimas
MANAJEMEN
PRODUKSI, NASKAH DAN
PENYUTRADARAAN
REDAKSIONAL
Pengarah :
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis :
Rohingun
Akhmad Muzakki
Tulus Tegar Afdimas
Pengendali Mutu :
Winih Wicaksono
Penyunting :
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor :
Radita Setyo Hardani
Desain Sampul :
Sonny Rasdianto
Layout/Editing :
Ratna Murni Asih
Indah Mustika Arruum
Intan Sulistyani Widiarti
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bahan ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktif dengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rmempunyai guru-guru yang produktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
PRAKATA
PRAKATA
Terima Kasih
Penulis
Rohingun
Akhmad Muzakki
Tulus Tegar Afdimas
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................181
GLOSARIUM......................................................................................................184
BIODATA PENULIS.............................................................................................187
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku dengan judul Manajemen Produksi, Naskah, dan Penyutradaraan ini
diharapkan dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan
pengetahuan dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini,
disarankan mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
BAB II TAHAPAN-TAHAPAN
BAB X IDE CERITA
PRODUKSI
BAB III KRU DAN PEMAIN BAB XI BASIC STORY DAN SINOPSIS
APERSEPSI
APERSEPSI
Informasi dan hiburan telah menjadi salah satu kebutuhan manusia di zaman
sekarang. Bahkan kebutuhan akan kedua hal tersebut semakin tinggi sejalan dengan
kesadaran masayarakat akan pentingnya informasi juga semakin meningkatnya
kalangan ekonomi menengah ke atas. Kebutuhan akan informasi dan hiburan yang
tinggi membuat industri pertelevisian kian diminati para pembisnis mengingat salah
satu sumber informasi serta hiburan yang paling mudah diakses adalah televisi. Hal
tersebut dapat terbukti dari banyak bermunculannya stasiun televisi swasta yang
berkembang pesat.
Banyaknya stasiun televisi yang bermunculan membuat persaingan di industri
ini semakin ketat. Masing-masing stasiun harus saling berlomba-lomba membuat
program yang baik demi menarik perhatian penonton televisi. Semakin baik suatu
program akan banyak peminatnya, dan semakin banyak peminatnya akan semakin
mudah stasiun televisi menarik sponsor yang akan mendatangkan penghasilan bagi
stasiun televisi tersebut.
Untuk menghasilkan program yang baik dibutuhkan perencanaan program
dan produksi program yang dilaksanakan dengan baik. Pada buku ini akan membahas
Manajemen Produksi, Naskah, dan Penyutradaraan yang menjadi faktor penting
terhadap keberhasilan produksi program televisi. Buku ini terbagi menjadi 2 semester
yang disusun dalam 15 bab. Pembahasan pada buku ini meliputi, manajemen produksi,
tahapan-tahapan produksi, kru dan pemain, alat dan bahan produksi, jadwal dan biaya
produksi, desain produksi, laporan dan pengawasan produksi, promosi dan launching
hasil produksi, naskah berita televisi, ide cerita, basic story dan sinopsis, plot dan
treatment, setting cerita, dan penokohan.
BAB
MANAJEMEN PRODUKSI
I
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
pengertian manajemen produksi, fungsi manajemen produksi, ruang lingkup
manajemen produksi, serta aspek manajemen produksi.
PETA KONSEP
MANAJEMEN PRODUKSI
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Program siaran adalah program yang berisi pesan atau rangkaian pesan dalam
bentuk suara, gambar, suara dan gambar, atau yang berbentuk grafis, karakter, baik
yang bersifat interaktif maupun tidak, yang disiarkan oleh lembaga penyiar. Program
siaran merupakan segala hal yang ditampilkan, stasiun penyiar untuk memenuhi
kebutuhan audiensnya (Morissan, 2010).
Kegiatan produksi pada stasiun penyiaran harus dikelola sebaik mungkin.
Pengelolaan yang baik menyebabkan produksi harus melalui tahap-tahap yang ada
dalam manajemen. Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris management, yang
semula dari bahasa Italia manaj(iare), bersumber dari bahasa latin mamis, yang
artinya tangan. Management atau manaj(iare) berarti memimpin, membimbing, dan
mengatur, (Djuroto, 2004:95).
Definisi lain menyebutkan, bahwa manajemen merupakan proses membuat
perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan berbagai usaha anggota,
organisasi yang menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Dari definisi tersebut terdapat empat unsur dalam manajemen,
yaitu sebagai berikut.
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pelaksanaan (Actuacting)
4. Pengendalian (Controlling)
Dalam kegiatan program televisi keempat unsur tersebut ditetapkan sebagai suatu
usaha untuk mencapai hasil yang diharapkan serta dapat mencapai dari visi dan misi
penyiaran stasiun televisi tersebut.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Buatlah manajemen dalam sebuah tim dalam produksi drama atau film, lalu
deskripsikan tugas masing-masing anggota tim!
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab satu ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang
manajemen produksi yang menjadi bagian dalam proses produksi. Dari semua
materi yang sudah dijelaskan pada bab satu ini, mana yang menurut kalian paling
sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan teman maupun guru kalian, karena
dengan memahami bab ini kalian akan sangat terbantu dalam memahami materi-
materi berikutnya!
BAB
TAHAPAN-TAHAPAN PRODUKSI
II
BAB II TAHAPAN-TAHAPAN PRODUKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
3 tahapan produksi dan menguraikan masing-masing tahapan.
PETA KONSEP
TAHAPAN-TAHAPAN PRODUKSI
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Metodologi dalam proses produksi biasa disebut dengan alur produksi 3 tahap.
Terdiri dari praproduksi, produksi dan pascaproduksi. Tahapan ini berfungsi sebagai
pengatur dalam produksi. Segala kegiatan yang berhubungan dengan persiapan
terdapat di tahap praproduksi. Biasanya tahap ini jauh lebih lama berlangsung.
Selanjutnya, tahap produksi adalah sebagai bentuk implementasi praproduksi. Tahap
terakhir, yaitu pascaproduksi. Tahap penyelesaian hasil produksi.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Praproduksi
Preproduction atau Praproduksi merupakan tahap awal dalam produksi
atau tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum
memulai proses produksi (shooting film atau video). Dengan adanya teknologi
digital video dan metode nonlinear editing, maka proses produksi video menjadi
lebih mudah. Ketika akan memulai suatu proyek, biasanya kita sudah mempunyai
stock-shoot/footage video yang kita butuhkan, oleh sebab itu dalam proses
praproduksi ini kita harus melakukan peninjauan ulang segala kebutuhan sesuai
dengan skenario yang akan kita buat. Tetapi banyak juga videographer yang
memulai dari awal.
Pada praproduksi kita juga diharuskan untuk, proses membuat skenario,
penentuan tim produksi, jadwal produksi, pemilihan talent, dan lain sebagainya.
Semua ini diharapkan untuk membuat proses produksi berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan apa yang diharapkan.
1. Proses penuangan ide (proposal) produk
a. Judul tujuan
b. Penonton
c. Judul jenis karya
d. Target pasar
e. Rencana anggaran
f. Jadwal pelaksanaan
2. Desain
a. Konten/jasa/berita
b. Arsitetur informasi
c. Visual dan Audio
d. Teknik
e. Interaksi
f. Navigasi
3. Perencanaan Produk
a. Storyboard
1) Menentukan lingkup proyek
2) Tentukan aliran proyek
3) Informasi yang dibutuhkan untuk sisa rencana produksi
b. Pengangguran
1) Produksi
2) Konten ahlu dan konsultan lainnya
3) Hak akuisi izin
4) Pengujian
5) Duplikasi
c. Penjadwalan
1) Hak akuisi
2) Konten produksi
3) Konten akuisisi (video, teks, gambar, dan lain-lain)
4) Rekayasa perangkat lunak
5) Pengujian
MATERI PEMBELAJARAN
d. Aset Manajemen
1) Organisasi
2) Penamaan konvensi
3) Revisi manajemen
4) Backup
e. Pengujian
1) Pengguna pengujian
2) Konten pengujian
3) Fungsional pengujian
4) Staf
5) Pembayaran tonggak
f. Dokumentasi
1) Desain
2) Rencana Produksi
g. Kumpulkan tim
1) Designer
2) Produsen
3) Teknis desainer
4) Seni Direktur
5) Audio produser
6) Penulis dan editor
7) Grafis seniman
8) Programmer/coders HTML
9) Komponis/suara desainer/musisi
10) Konten spesialis
11) Teknis asisten
12) Produksi asisten
13) Hak dan peneliti
14) Pengacara
h. Membangun prototype
i. Pengurusan hak cipta
j. Penandatangan kontrak dan pembiayaan
Proses Kerja Praproduksi
Secara singkat proses praproduksi yaitu menentukan ide cerita dan membuat
sketsa dari ide cerita tersebut menjadi beberapa adegan penting ke dalam bentuk
naskah cerita. Setelah itu dibuat Storyboard untuk menerjemahkan naskah dalam
bentuk gambar dibuat secara detail. Test Shot, yaitu suatu urutan gambar yang
pendek dan dirender dengan full color untuk memastikan teknik pergerakan dan
renderingnya. Sebelum proses cells animation sendiri dimulai, dibutuhkan konsep
ceita yang harus dibuat dengan bentuk narasi.
Beberapa elemen yang perlu menjadi pertimbangan praproduksi adalah sebagai
berikut.
1. Tujuan dan pesan dari hasil produksi.
2. Target pasar atau penonton.
3. Keinginan dari klien.
4. Kebutuhan sarana yang memadahi untuk membuat proyek tersebut.
MATERI PEMBELAJARAN
B. Produksi
Tahap produksi merupakan tahap ketika proyek ini dikerjakan. Proses ini
meliputi banyak hal tergantung dari kebutuhan proyek apa yang akan kita buat.
Dapat dikatakan proses ini merupakan tahap merealisasikan skenario ataupun
Storyboard. Proses ini terdiri dari, berikut ini.
1. Konten Penciptaan
2. Pemsrosesan isi: Proofing, editing, assembly, formatting, compression, desuaikan
dengan isi, tujuan pesan mungkin juga pengguna dari produk ini
3. Penciptaan Perangkat Lunak
4. Mengcocokan isi dan aplikasi perangkat lunakyang dapat memudahkan
penggunanya untuk dapat mengakses, serta aplikasi tersebut harus sudah
terbaru.
5. Merevisi desain
6. Penetapan desain
7. Merevisi isi dan software mengikuti desain akhir, produk yang terbaik biasanya
hasil dari umpan balik yang berkesinambuangan dan modifikasi yang yang di
implemantasikan pada seluruh proses produksi.
8. Membangun versi Alpha.
9. Pertama pengujian dan pelaporan bug untuk kesalahan fungsional dan konten.
10. Mengevaluasi laporan bug dan menentukan yang akan diperbaiki.
11. Merevisi perangkat lunak dan konten didasarkan pada evaluasi bug.
12. Sisa bagian lengkap dari judul.
13. Membangun versi Beta judul lengkap.
C. Pascaproduksi
Setelah proses produksi, maka akan dihasilkan footage atau potongan
gambar. Proses pascaproduksi, yaitu menggabungkan hasil potongan gambar
disusun sesuai dengan naskah atau skenario cerita dan memberikan visual effect
agar dapat menyampaikan pesan dari cerita tersebut. Dalam proses ini kita juga
harus melakukan evaluasi hasil keseluruhan agar terciptanya proses produksi yang
lebih baik lagi dikemudian hari. Proses pascaproduksi merupakan proses editing
berikut ini merupakan aplikasi dari Adobe yang khusus dirancang untuk proses
pascaproduksi.
1. Adobe Premiere Pro, aplikasi editing video yang ditujukan untuk profesional
dalam bidangnya.
2. Adobe After Effect, sebuah aplikasi khusus yang digunakan untuk membuat efek
visual.
3. Adobe Audition, aplikasi khusus yang digunakan sebagai pengolah audio digital.
4. Adobe Encore, aplikasi professional untuk DVD authoring.
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Sesuai dengan pembagian tugas pada tim kamu, deskripsikan tugas drama dalam
proses praproduksi, proses produksi, dan proses pascaproduksi!
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab dua ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang
tahapan-tahapan produksi yang menjadi bagian dalam proses produksi. Dari
semua materi yang sudah dijelaskan pada bab dua ini, mana yang menurut kalian
paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan teman maupun guru kalian,
karena dengan memahami bab ini kalian akan sangat terbantu dalam memahami
materi-materi berikutnya!
BAB
KRU DAN PEMAIN
III
BAB III KRU DAN PEMAIN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
macam-macam kru produksi beserta tugasnya dan casting pemain.
PETA KONSEP
MANAJEMEN PRODUKSI
A. Macam-macam
B. Casting
Kru dan
Pemain
Tugasnya
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
k. Armourer
Armourer adalah orang yang bertugas untuk membuat perlengkapan senjata,
misalnya, pistol, senapan otomatis, dan sebagainya
l. Koordinator Konstruksi
Koordinator konstruksi bertugas dalam mengawasi setiap pembangunan set
atau lokasi yang akan tampil pada pembuatan film.
m. Key Scenic Artist
Key scenic artist dalam art departement biasanya terdiri dari para pekerja
seni, seperti pelukis maupun pengrajin yang bertugas memberi efek khusus
penampilan properti dan merawat segala konstruksi yang telah dibuat. Hal ini
termasuk perawatan cat khusus yang meliputi penyepuhan dan perawatan
besi yang berkarat, serta merawat tampilan dari konstruksi yang dibuat dari
material kayu, batu, batu bata, logam, atau kaca patri.
n. Greensman
Greensman adalah orang yang bertugas untuk menentukan atau mengatur
kebutuhan dekorasi dalam bentuk tanaman hijau.
o. Make Up Artist
Make Up Artist bertugas untuk membuat setiap artis pemeran dalam film
terlihat menawan sesuai dengan peran yang dimilikinya.
p. Hairdresser
Hairdresser atau penata rambut, bertugas untuk menata rambut artis mulai
dari bentuk, gaya, warna, hingga panjang atau pendeknya rambut sesuai
dengan kebutuhan pembuatan film.
q. Costume Designer
Costume Designer atau perancang busana adalah orang yang bertugas dalam
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan terkait kostum atau pakaian
yang akan digunakan.
r. Costume Supervisor
Tugasnya adalah untuk membantu setiap pekerjaan Costume Designer,
mengelola kostum yang sudah jadi, mengawasi permintaan kostum, merekrut
orang-orang yang bekerja pada bagian kostum hingga menghitung anggaran
dan kebutuhan lain yang diperlukan.
s. Costume Standby
Costume Standby merupakan kru yang selalu standby atau siap sedia di
dalam ruang ganti kostum dengan tugas untuk menjaga kostum dan menjadi
asisten artis dalam bagian kostum.
3. Bagian Kamera dan Sound
a. Director of Photography (DOP)
Director of Photography (DOP) adalah orang yang mengepalai bagian kru
kamera dan pencahayaan. DOP bertugas untuk membuat daftar kebutuhan
alat dalam kamera dan pencahayaan dengan cara berkoordinasi dengan
sutradara agar tepat sesuai dengan hasil yang diinginkan.
b. Cinematographer
Cinematographer merupakan operator kamera yang bertugas melalui
koordinasi DOP.
MATERI PEMBELAJARAN
c. Camera Operator
Camera Operator adalah orang yang bertugas merekam segala adegan pada
film sesuai dengan kebutuhan pembuatan film.
d. First Assistant Camera (Focus Puller)
First Assistant Camera (Focus Puller) bertugas memastikan semua gambar
yang diambil fokus. Asisten penata kamera juga bertugas merakit dan
membongkar rigging kamera di awal dan akhir syuting.
e. Second Assistant Camera (Clapper Loader)
Second Assistant Camera (Clapper Loader) bertugas memberikan identitas
pada gambar yang sedang diambil. Film pendek bisa terdiri dari belasan
bahkan puluhan adegan, apalagi film panjang. Agar tak bingung ketika
disyunting, setiap gambar yang diambil diberikan identitas sesuai nomor
scene dan shot yang ditulis di naskah. Kami pernah membuat artikel khusus
tentang ini. Silahkan baca artikel tersebut di link berikut ini.
f. Loader
Kru film dengan posisi loader bertugas untuk mengisi dan mengecek
kesiapan memori, kaset, atau film pada setiap kamera sebelum digunakan.
Kru film loader langsung berhubungan dengan asisten kamera 1.
g. Motion Control Technician
Motion Control Technician memiliki tugas untuk mengontrol setiap
pergerakan alat bantu kamera, seperti stand kamera, rol kamera, dan
sebagainya agar efek yang dihasilkan sesuai kebutuhan.
h. Sound Director
Sound Director adalah orang yang menjadi pimpinan di dalam divisi suara.
Tugasnya adalah memonitor, mengatur leveling, melakukan mixing, hingga
memilih microphone yang akan digunakan selama syuting.
i. Boom Operator
Boom Operator adalah bertugas untuk memrekam suara lewat boom.
j. Utility Sound Technician(UST)
Kru film dengan bagian Utility Sound Technician (UST) bertugas untuk
mengawasi dan mengatur setiap hal yang berhubungan dengan kabel-kabel
perekam suara yang bekerja sama dengan Boom Operator.
4. Bagian Grip, Lighting, dan Editor
a. Key Grip
Selain lampu, ada beberapa perlengkapan lain yang sering dipakai di lokasi
film, antara lain polyfoam (stirofoam untuk reflecitor), diffuser, butterfly, dolly
track, kaki lampu, flag, dan sebagainya. Key grip adalah kepala untuk urusan-
urusan tersebut.
b. Dolly Grip
Dolly Grip adalah kru film yang bertugas untuk menjalankan dan
menggerakkan dolly kamera.
c. Gaffer
Gaffer adalah ketua urusan pencahayaan (lampu). Dengan arahan dari DP,
gaffer membuat desain pencahayaan dan tata letak lampu agar visi sutradara
dapat terwujud.
MATERI PEMBELAJARAN
B. Casting Pemain
Pengertian casting dalam drama adalah suatu proses yang dilakukan untuk
memilih pemain berdasarkan peran dan karakter yang dibutuhkan dalam suatu
cerita. Casting adalah pekerjaan yang dilakukan oleh casting departement dan
sutradara untuk mendapatkan pemain drama atau cerita yang tepat.
Ada berbagai macam casting, di antaranya sebagai berikut.
1. Casting berdasarkan kemampuan (casting by ability), merupakan casting dengan
melihat siapa yang terbaik dan memiliki kecerdasan dalam akting guna diberi
peran utama serta peran yang memiliki kesulitan tinggi.
2. Casting to type merupakan casting berdasarkan tipe (kecocokan fisik) pemain.
MATERI PEMBELAJARAN
3. Anti tipe casting merupakan casting yang berdasarkan pertentangan watak atau
fisik pemain.
4. Casting to emotional temperament merupakan pemilihan pemain berdasarkan
kesamaan emosi dan temperamen yang dimiiki pemain.
5. Therapeutic casting merupakan casting dengan menentukan seorang pemain
yang bertentangan dengan watak aslinya dengan maksud agar dapat
menyembuhkan atau mengurangi ketidak seimbangan jiwanya.
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab tiga ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang kru
dan pemain yang menjadi bagian dalam proses penentuan kru serta pemilihan
pemain pembuatan drama atau film. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
pada bab tiga ini, mana yang menurut kalian paling sulit dipahami? Coba kalian
diskusikan dengan teman maupun guru kalian, karena dengan memahami bab ini
kalian akan sangat terbantu dalam memahami materi-materi berikutnya!
BAB
ALAT DAN BAHAN PRODUKSI
IV
BAB IV ALAT DAN BAHAN PRODUKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
rumusan kebutuhan alat, mendeskripsikan rancangan sistem peralatan, serta
menjelaskan skema penggunaan alat.
PETA KONSEP
A. Rumusan C. Skema
B. Rancangan Sistem
Kebutuhan Alat Penggunaan
1. Persyaratan Umum
2. Konfigurasi Peralatan
3. Tim Perencanaan/
Konsultan
4. Spesifikasi Teknik
Peralatan
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
3. Aspek/Segi Penyiaran
Untuk melaksanakan kegiatan produksi ataupun penyiaran dibutuhkan
peralatan peralatan teknik lainnya sebagai pendukung kelancaran produksi.
Adapun peralatan teknik umum yang dibutuhkan, antara lain sebagai berikut
ini.
a. Genset pembangkit daya listrik dan diesel, jika bisa disiapkan juga acumulator
sebagai cadangan daya.
b. Pendingin ruang atau air conditioner.
c. Peralatan komunikasi (bisa radio, handphone, atau handy talkie).
d. Perangkat komputer.
e. Peralatan pembuatan dekorasi atau konstruksi misal untuk merekayasa
studio.
f. Alat transportasi dan lain-lain.
Dalam pengadaan peralatan teknik umum yang terpenting ialah harus mampu
untuk mendukung kegiatan proses produksi serta penyiaran secara efektif dan
efisien.
MATERI PEMBELAJARAN
a. PERALATAN PRODUKSI
1) Kamera
2) Video sistem
3) Audio sistem
4) Editing (and dubbing) sistem
5) VCR sistem
6) Lighting system
7) Master control
8) Production control
9) Commucation sistem
10) Mobile production unit
11) Maintenance equipment dan lain-lain.
b. PERALATAN PENYIARAN
1) Sending VCR System
2) Continuity studio equipment
3) Camera system
4) Audio sistem
5) Video sistem
6) Lighting system
7) Master control (sharing dengan produksi)
8) Peralatan transmisi
a) Pemancar
b) Microwave link
c) Up and down link
c. PERALATAN PENDUKUNG (TEKNIK UMUM)
1) Pembangkit daya listrik.
2) Stationary (PLN, generator sets).
3) Mobile/protable.
4) Mobile generator sets sebagai kelengkapan mobile production unit.
5) Small silent generator set.
6) Alat pendingin (ac) untuk studio dan ruang peralatan.
7) Alat komunikasi.
8) Stationary.
9) Protable: handy talky, mobile phone.
10) Komputer (IT) untuk komputer grafis.
11) Mobil untuk transportasi tim produksi dan penyiaran serta reporter.
12) Mobil untuk transportasi peralatan pendukung siaran luar.
3. Tim Perencana/Konsultan
Untuk menghasilkan rencana pada pembangunan studio dan sistem peralatan
yang optimal biasanya dibentuk tim perencana. Tim perencana setidaknya
berasal dari tiga bidang utama, yaitu sebagai berikut ini.
a. Tenaga ahli di bidang perencanaan gedung studio (arsitek, sipil, elektrikal,
dan mekanikal).
b. Tenaga ahli di bidang peralatan televisi (peralatan produksi dan penyiaran/
transmisi)
MATERI PEMBELAJARAN
c. Tenaga ahli di bidang program televisi di samping itu, dapat pula dilibatkan
ahli di bidang lain sebagai narasumber atau pada tahap sesuai kebutuhan
(kemajuan proses perencanaan).
4. Spesifikasi Teknik Peralatan
Secara garis besar spesifikasi teknik peralatan mencakup, antara lain sebagai
berikut ini.
a. Frekuensi dan tegangan listrik yang dibutuhkan, peralatan serta toleransi
yang diizinkan (PLN: 220volt/50hz).
b. Kondisi lingkungan: temperatur dan kelembaban (Humidity) lingkungan di
mana peralatan dapat berfungsi secara normal.
c. Ukuran fisik peralatan (volume dan berat).
d. Karakteristik (parameter) video dan audio secara lengkap yang mencerminkan
mutu atau klasifikasi peralatan.
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Buatlah rancangan susunan kebutuhan alat dalam sebuah produksi acara Talk
show!
1. Sebutkan apa saja poin-poin utama yang harus diperhatikan dalam merancang
kebutuhan alat produksi!
2. Sebutkan proses yang ada dalam segi produksi!
3. Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam proses penyiaran?
4. Sebutkan 3 bidang utama yang terdapat pada tim perencana!
5. Sebutkan yang mecakup peralatan produksi!
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab empat ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang alat
dan bahan produksi yang menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam
proses produksi. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab empat ini,
mana yang menurut kalian paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan
teman maupun guru kalian, karena dengan memahami bab ini kalian akan sangat
terbantu dan semakin mudah dalam proses produksi!
BAB
JADWAL DAN BIAYA
V
BAB V JADWAL DAN BIAYA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
strategi produksi program, membuat working schedule, serta membuat breakdown
budget.
PETA KONSEP
C. Membuat
A. Strategi Produksi
B. Jadwal Produksi Breakdown
Program
Budget
1. Perencanaan
Program
2. Produksi dan 1. Working Schedule
Pembelian Program 2. Rundown Shoting
3. Eksekusi Program Schedule
4. Pengawasan dan
Evaluasi Program
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Faktor Berpengaruh
Terdapat empat hal yang mempengaruhi keputusan perencanaan
program yang terdiri dari, audiens, pengelola dan pemilik stasiun, pemasang
iklan dan sponsor, regulator. Audiens merupakan faktor yang sangat
penting untuk menentukan apakah stasiun penyiaran pada saat melakukan
perencanaan programnya perlu memutuskan untuk memproduksi lagi
atau tidak suatu program. Pengelola stasiun penyiaran ialah mereka yang
bertanggung jawab untuk menjalankan stasiun penyiaran untuk mencapai
tujuan dalam mendapatkan keuntungan bagi kepentingan pemilih stasiun
penyiaran.
d. Membuat Perencanaan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ditiap pengelola media
penyiaran ketika membuat perencanaan program, yaitu, pengelola media
harus berpikir seperti audiens atau penonton, pengelola media penyiaran
harus dapat yakin dalam pemasangan iklan bahwa medianya sangat
efektif untuk mengiklankan suatu produk, pengelola media penyiaran
harus menganggap waktu siaran sangatlah penting, dan pengelola media
penyiaran lokal harus pula berfikir secara lokal.
e. Tujuan Program
Tujuan program adalah untuk menarik dan mendapatkan sebanyak
mungkin audiens. Tujuan utama televisi komersial pada umumnya adalah
untuk mendapatkan audiens sebanyak-banyaknya guna menarik pemasang
iklan. Ada 5 tujuan penayangan suatu program di televisi komersial, yaitu,
mendapatkan sebanyak mungkin audiens, target audiens tertentu, prestise,
penghargaan, dan kepentingan publik.
f. Faktor Program
Dalam hal ini terdapat beberapa hal yang harus diperhitungkan
sebelum membuat keputusan untuk memproduksi, akuisisi dan scheduling
suatu program. Peter Pringle (1991) mengemukakan bebrapa faktor
terpenting, yaitu, persaingan, ketersediaan audiens, kebiasaan audiens,
aliran audiens, ketertarikan audiens, ketertarikan pemasang iklan, anggaran,
ketersediaan program, produksi sendiri.
2. Produksi dan Pembelian Program
Manajer program bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana
program yang sudah ditetapkan dengan cara memproduksi program sendiri
atau membeli/mendapatkan dari sumber lain/akuisisi. Manajer produksi
bertanggung jawab terhadap sejumlah pekerjaan, di antaranya sebagai berikut.
(a) Memproduksi program lokal (in-house), iklan, dan pelayanan umum serta
pegumuman (promotional announcement). (b) Mengawasi seluruh pemain
serta personalia produksi. (3) Melakukan penjadwalan program siaran langsung
(live) atau produksi yang direkam. (4) Mengawasi seluruh isi program yang
ditayangkan, dari mana pun sumbernya.
Biasanyan stasiun televisi yang baru berdiri membeli hampir semua
programnya. Hal ini bertujuan untuk menarik audiens terlebih dahulu. Tugas
bagian program adalah meneliti materi-materi acara yang tersedia, siapa
distributornya, lalu membuat pilihan, dan merundingkan harganya.
MATERI PEMBELAJARAN
3. Eksekusi Program
Eksekusi program merupakan kegiatan menayangkan program yang telah
ditetapkan sesuai dengan jadwal yang dibuat. Manajer program berkoordinasi
dengan bagian traffic untuk menentukan jadwal penayangan serta berkonsultasi
dengan manajer promosi untu mempersiapkan promo bagi program bersangkut-
an. Menurut Head-Sterling (1982), menyatakan bahwa stasiun televisi memiliki
sejumlah strategi dalam upaya menarik audiens masuk ke stasiun sendiri
(inflow) dan menahan audiens yang sudah ada untuk tidak pindah saluran atau
mencegah tidak terjadi aliran audiens keluar (outflow), yaitu sebagai berikut ini.
a. Head to Head
Ini merupakan cara stasiun televisi dalam mencoba menarik audiens yang
menonton suatu program televisi saingan untuk beralih ke stasiun sendiri
dengan cara menyajikan program acara yang sama dengan televisi saingan
itu.
b. Program Tandingan
Strategi ini merupakan cara untuk merebut audiens dengan cara
menjadwalkan suatu program yang memiliki daya tarik berbeda daripada
stasiun saingan untuk menarik audiens yang belum terpenuhi kebutuhannya.
c. Bloking Program
Strategi bloking program adalah sama dengan konsep flow through Nielsen di
mana audiens dipertahankan untuk tidak pindah saluran dengan menyajikan
acara yang sejenis selama waktu siaran tertentu.
d. Pendahuluan Kuat
Strategi untuk mendapatkan sebanyak mungkin audiens dengan menyajikan
program yang kuat pada permulaan segmen waktu siaran.
e. Strategi Buaian
Startegi untuk membangun audiens pada satu acara baru atau meningkatkan
jumlah audiens atas suatu program yang mulai mengalami penurunan
popularitas. Caranya adalah dengan menempatkan acara bersangkutan di
tengah-tengah di antara 2 program unggulan.
f. Penghalangan (stunting)
Strategi untuk merebut perhatian audiens dengan cara melakukan perubahan
jadwal program secara cepat.
4. Pengawasan dan Evaluasi Program
Proses pengawasan dan evaluasi merupakan sebagai penentu dalam
keberhasilan dalam mencapai suatu rencana atau tujuan oleh stasiun penyiaran,
departemen, dan karyawan. Kegiatan evaluasi secara rutin kepada setiap tim
produksi memungkinkan manajer umum dapat membandingkan kinerja masing-
masing tim produksi sudah sesuai dengan yang direncanakan atau belum.
Menurut Peter Pringle, dalam hal pengawasan program, manajer program
harus melakukan hal-hal sebagai berikut. (a) Mempersiapkan standar program
stasiun penyiaran, (b) mengawasi seluruh isi program agar sesuai dengan
standar dan aturan perundangan yang berlaku, (c) memelihara catatan program
yang disiarkan, (d) mengarahkan dan mengawasi kegiatan staf departemen
program, (e) memastikan kepatuhan stasiun terhadap kontrak yang sudah
MATERI PEMBELAJARAN
dibuat, (f) memastikan bahwa biaya program tidak melebihi jumlah yang sudah
dianggarkan.
Di Indonesia, ketentuan butir a dan c tersebut sudah diatur dalam
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang disusun
oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melalui keputusan No. 9 Tahun 2004 dan
harus dipatuhi oleh setiap stasiun penyiaran.
Pedoman Perilaku Penyiaran merupakan panduan tentang batasan-
batasan mengenai apa yang diperbolehkan dan/atau tidak diperbolehkan
berlangsung dalam proses pembuatan (produksi) program siaran, sedangkan
Standar Program Siaran merupakan panduan tentang batasan apa yang
diperbolehkan dan/atau yang tidak diperbolehkan ditayangkan dalam program
siaran.
P3SPS membuat sejumlah aturan main yang harus dipatuhi pengelola
program penyiaran ketika memproduksi jenis program tertentu yang mencakup
program faktual (informasi), kuis, perbincangan, mistik, asing, dan program
pemilu.
a. Program Faktual
Dalam memproduksi program faktual, stasiun penyiaran harus menerapkan
ketentuan atau etika jurnalistik dengan mengindahkan prinsip akurasi,
keadilan, ketidak berpihakan, serta prinsip menghormati narasumber.
b. Program Kuis
Ada atau tidaknya sponsor, stasiun penyiaran harus bertanggung jawab
atas semua kuis dan undian berhadiah menggunakan fasilitas telefon dan
SMS, maka stasiun penyiaran harus memberi informasi terkait tarif pulsa
hubungan telefon dan SMS yang dikenakan.
c. Program Mistik
Dalam menyiarkan program faktual yang menggunakan narasumber
yang mengaku memiliki kekuatan/kemampuan supranatural khusus atau
kemampuan menyembuhkan penyakit dengan cara supranatural, lembaga
penyiaraan harus mengikuti ketentuan berikut ini. 1) Bila tidak ada landasan
fakta dan bukti empiris, stasiun penyiaran menjelaskan hal tersebut kepada
khalayak. 2) Lembaga penyiaran harus menjelaskan kepada khalayak
mengenai kekuatan/kemampuan tersebut sebenarnya ada perbedaan
pandangan di tengah masyarakat.
d. Program Asing
Stasiun penyiaran diizinkan menyajikan program asing dengan syarat
tidak melebihi 40% dari seluruh jam siaran dan mengikuti ketentuan bahwa
stasiun penyiaran televisi harus menyertakan teks dalam bahasa Indonesia,
dengan pengecualian program khusus berita berbahasa asing, program
pelajaran bahasa asing, atau pembacaan kitab suci.
e. Program Pemilu
Stasiun penyiaran wajib menyediakan waktu yang cukup bagi pemilu/
pilkada dan wajib bersikap adil dan proporsional terhadap para peserta
pemilu/pilkada. Stasiun penyiaran dilarang bersikap partisan terhadap
salah satu peserta pemilu/pilkada. Pelanggaran atas P3SPS dikenakan sanksi
administratif yang mencakup, teguran tertulis, penghentian sementara
MATERI PEMBELAJARAN
mata acara yang bermasalah, pembatasan durasi dan waktu siaran, denda
administrative, pembekuan kegiatan lembaga penyiaran untuk waktu
tertentu, penolakan untuk perpanjangan izin dan atau, dan pencabutan izin
penyelenggaraan penyiaran.
B. Jadwal Produksi
1. Working Schedule
Working schedule atau time table adalah jadwal tahapan kerja sejak
praproduksi, produksi, hingga pascaproduksi. Working schedule berisi tugas-
tugas yang harus diselesaikan oleh setiap kru sebagai penanggung jawab
pekerjaan tersebut, dan target waktu yang harus dipenuhi sesuai jadwal.
Selain itu, working schedule dapat berfungsi sebagai laporan kerja sehingga
hasil kerja setiap kru dapat terpantau. Pembuatan working schedule dimulai
dari penentuan batas akhir produksi kemudian ditarik mundur. Orang yang
bertanggung jawab dalam pembuatan working schedule yaitu produser dibantu
manager produksi atau sutradara. Berikut contoh working schedule.
1 Membuat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
skenario
2 Membuat
Storyboard
3 Merekrut tim
produksi
Praproduksi
4 Membuat
jadwal
5 Hunting lokasi
6 Casting talent
7 Reading dan
rehearsel
MATERI PEMBELAJARAN
8 Shooting 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9 Pengawasan
Produksi
keamanan
10 Evaluasi pro-
duksi
11 Editing offline
12 Editing online
Pascaproduksi
13 Special effect
14 Ilustrasi musik
15 Final editing
16 Promosi
MATERI PEMBELAJARAN
Est. Prod
NO Scene Shot Location I/E D/N Desc Note
Time
Keterangan:
Production Company diisi dengan nama rumah produksinya.
First take adalah waktu awal dimulai.
Est. wrap adalah waktu akhir produksi.
MATERI PEMBELAJARAN
Film/Kaset
Produksi
Bahan naku
kaset
Sub Total
MATERI PEMBELAJARAN
Crew
Produser
Director
DOP
Editor
Boomer
Art
Light man
Pemeran
Utama
Pemeran
Figuran
Sub Total
Art
Properti
Wardrobe
and make up
CAKRAWALA
CAKRAWALA
Sebagai salah satu production house terkemuka di negeri ini, Rapi Films
tidak hanya memproduksi film untuk pasar domestik, tetapi juga dalam 15 tahun
terakhir berhasil menembus pasar internasional. Didirikan pada tahun 1968 oleh
Gope Samtani, Rapi Films mulai impor film Amerika dan Eropa ke Indonesia. Pada
tahun 1971, mulai mulai divisi untuk produksi film layar lebar. Sekarang, Rapi
Films telah menyelesaikan lebih dari 180 film dan telah dianugerahi Best Picture
dan Best Box-Office untuk beberapa film.
Pada bulan September 1991, Rapi Films membawa sutradara Amerika,
David Worth (sutradara kickboxer) untuk menyutradarai LADY DRAGON. Film ini
dibintangi Cynthia Rothrock, Richard Norton, dan Robert Ginty. LADY DRAGON
tembus ke pasar Amerika, dan berhasil di seluruh dunia, Rapi Films diakui sebagai
salah satu production house terkemuka dengan reputasi internasional. Rapi Films
bekerja sama lagi dengan David Worth di ANGEL OF FURY. Akhir tahun 1992,
BLOOD WARRIORS di produksi. Sutradara Sam Firstenberg (AMERICAN NINJA I dan
II) datang ke Indonesia untuk menggarap film action ini.
Semua film internasional kami telah terjual di seluruh dunia termasuk
Amerika Utara, Eropa, Asia, Afrika, Amerika Latin, Kanada, dan negara-negara Eropa
Timur. Kami membuka peluang untuk co-produksi dari mitra di seluruh dunia.
Produksi serta staf distribusi mampu memenuhi tantangan baru, sehingga untuk
memastikan bahwa Rapi Films terus memberikan produk berkualitas dan kreatif
untuk pasar internasional. Rapi Films menghadiri semua pasar film internasional
seperti pasar film Amerika dan Cannes Film Festival.
Tahun 1995, Rapi Films mulai membuat serial TV drama berjudul “Noktah
Merah Perkawinan” (Red Stain on Married Life) dan langsung melambung meraih
puncak dari 100 program nasional dan menjadi penghargaan tersendiri bagi
perusahaan. Hari ini, Rapi Films terus membuat FTV dan sinetron di beberapa
stasiun TV dan sampai hari ini telah menghasilkan lebih dari empat ribu jam.
Menjelang akhir tahun 1996, Rapi Films melakukan film servicing untuk TRIUMPH
FILM COMPANY, USA. Film berjudul IN GOD’S HAND shooting di Bali, Indonesia, dan
Zalman King sebagai sutradara untuk film ini.
Awal tahun 2000, melakukan kerjasama film servicing dengan Tokyo Film
Production. “Merdeka”, sebuah film perang Jepang dan Indonesia. Perusahaan
Jepang sangat terkesan dengan seluruh set dan pengambilan gambar. Tampilan
dan keunikan film “Merdeka” membuat film ini sukses dan fenomenal di seluruh
Jepang. Rapi Films adalah perusahaan yang memiliki orang-orang dengan energik
kreatif muda yang ambisius untuk mempunyai kekuatan di pasar film dan TV. Rapi
Films memiliki program yang luar biasa dan komitmen yang kuat untuk berhasil
dalam membawa hiburan yang lebih baik dengan gaya sendiri.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab lima ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang
jadwal dan biaya yang menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam
proses produksi. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab lima ini,
mana yang menurut kalian paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan
teman maupun guru kalian, karena dengan memahami bab ini kalian akan sangat
terbantu dan semakin mudah dalam proses produksi!
BAB
DESAIN PRODUKSI
VI
BAB VI DESAIN PRODUKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
desain produksi, langkah dalam membuat desain produksi, serta tujuan membuat
desain produksi dan menguraikan masing-masing elemen di dalamnya.
PETA KONSEP
DESAIN PRODUKSI
C. Maksud dan
A. Pengertian B. Langkah Membuat
Tujuan Desain
Desain Produksi Desain Produksi
Produksi
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Pengertian desain bisa dilihat dari berbagai sudut pandang dan konteksnya.
Desain dapat diartikan sebagai suatu kreasi untuk memenuhi kebutuhan dengan cara
tertentu. Desain juga dapat merupakan pemecahan suatu masalah dengan target yang
jelas. Jadi, jelaslah bahwa desain tidak semata-mata rancangan di atas kertas, tetapi
juga proses secara keseluruhan sampai sebuah rancangan, rencana, atau gagasan
terwujud dan memilki nilai.
Berdasarkan hal tersebut, maka desain adalah suatu hasil apresiasi dan kreasi
yang berasal dari gagasan atau ide manusia dalam upaya memberdayakan diri melalui
hasil ciptaannya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Dalam
kaitanya dengan sebuah produk, pengertian desain adalah proses kreasi sebuah
produk yang menggabungkan unsur fungsi dan estetika sehingga bermanfaat dan
memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
1) Makan/logistik
2) Sewa peralatan
3) Transportasi
4) Akomodasi
5) Telekomunikasi
6) Dokumentasi
7) Tim kesahatan/medis
3. Tata setting
Tata setting merupakan bangunan latar belakang yang digunakan untuk
keperluan pengambilan gambar. Setting tidak selalu berbentuk bangunan
dekorasi tetapi lebih menekankan pada bagaimana membuat suasana ruang
agar mendukung dan mempertegas latar peristiwa, sehingga mengantarkan
alur cerita secara menarik pada audiens.
4. Tata suara
Untuk menghasilkan hasil suara yang baik maka diperlukan jenis mikrofon
yang tepat dan berkualitas dalam merekam. Jenis mirofon yang digunakan
adalah yang mudah dibawa/portable, peka terhadap sumber suara sekitar, dan
mampu meredam noise (gangguan suara) di dalam dan di luar ruangan pada
saat shooting/perekaman.
5. Tata cahaya
Penataan cahaya dalam produksi film sangat menentukan bagus atau
tidaknya kualitas teknik dalam film tersebut. Seperti fotografi, film juga
diibaratkan melukis dengan menggunakan cahaya. Jika tidak ada cahaya sedikit
pun, maka kamera tidak akan dapat merekam objek apa saja. Penataan cahaya
dengan menggunakan kamera video perlu memperhatikan perbandingan pada
hilight (bagian ruang yang paling terang) dan shade (bagian yang tergelap)
agar tidak terlalu tinggi/hight contrast. Sebagai contoh jika dalam pengambilan
gambar/shooting dengan latar belakang lebih terang dibandingkan dengan
artis, kita dapat gunakan reflektor untuk menambah cahaya.
Perlu diperhatikan karakteristik tata cahaya dengan kamera yang
digunakan. Lebih baik sesuai ketentuan buku petunjuk kamera dengan minimal
lighting yang disarankan. Jika melebihi batasan atau dipaksakan maka gambar
pada video akan terihat seperti pecah dan tampak titik-titik/noise yang
menandakan cahaya under. Perlu diperhatikan juga tentang standar warna
pencahayaan film yang dibuat disebut white balance. Disebut white balance
karena memang untuk mencari standar warna putih di dalam atau di luar
ruangan, karena warna putih adalah warna yang mengandung semua unsur
warna cahaya.
6. Tata kostum
Pakaian yang dikenakan pemain harus disesuaikan dengan isi cerita.
Pengambilan gambar boleh dilakukan tidak sesuai nomor urut adegan, dapat
meloncat dari scene satu ke yang lain. Hal ini bertujuan agar lebih mudah, yaitu
dengan mengambil seluruh shot yang terjadi pada lokasi, dan make up yang
sama. Oleh karenanya, sangat perlu mengidentifikasi kostum pemain. Jangan
sampai adegan yang terjadi berurutan mengalami pergantian kostum. Untuk
mengantisipasinya dapat dilakukan pada saat sebelum pengambilan gambar
MATERI PEMBELAJARAN
dimulai para pemain difoto terlebih dahulu atau dicatat kostum apa yang
dipakai. Tatanan rambut, riasan, kostum, dan asesoris yang dikenakan dapat
dilihat pada hasil foto dan berguna untuk shot selanjutnya.
7. Tata rias
Tata rias pada produksi film berpatokan pada skenario film. Tidak hanya
pada wajah tetapi juga pada seluruh anggota badan talent. Tidak membuat
untuk lebih cantik atau tampan tetapi lebih ditekankan pada karakter tokoh
yang akan diperankan. Jadi, unsur manipulasi sangat berperan pada teknik
tata rias, disesuaikan juga bagaimana efeknya pada saat pengambilan gambar
dengan kamera. Membuat tampak tua, tampak sakit, tampak jahat/baik.
CAKRAWALA
ERNEST PRAKASA
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
RANGKUMAN
c. Tata Setting
d. Tata Suara
e. Tata Cahaya
f. Tata Kostum
g. Tata Rias
3. Maksud dan tujuan desain produksi
a. Untuk menghindari kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi dalam
pembuatan suatu produk.
b. Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan
produk.
c. Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.
d. Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.
e. Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi
persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali.
Sedangkan tujuan dari Desain Produk itu sendiri, adalah:
a. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai
jual yang tinggi.
b. Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya.
c. Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan
baku dan biaya-biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab enam ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang
desain produksi yang menjadi bagian dalam proses mebuat film. Dari semua
materi yang sudah dijelaskan pada bab enam ini, mana yang menurut kalian paling
sulit untuk dipahami? Coba kalian diskusikan dengan teman-teman maupun guru
kalian, karena dengan memahami bab desain produksi ini ini kalian akan sangat
terbantu dalam memahami semua materi-materi berikutnya!
BAB
LAPORAN DAN PENGAWASAN PRODUKSI
VII
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
laporan dan pengawasan produksi serta menguraikan masing-masing elemen di
dalamnya.
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
C. Evaluasi Produksi
Proses evaluasi pada suatu manajemen produksi harus berdasarkan atas
perencanan evaluasi yang telah ditetapkan. Evaluasi digunakan sebagai tolak
ukur dan penilaian atas segala hasil yang telah diraih baik kemajuan maupun
problematika yang dihadapi. Pengertian evaluasi itu sendiri dibagi menjadi dua,
yaitu pengertian evaluasi secara umum dan pengertian evaluasi menurut para ahli.
MATERI PEMBELAJARAN
Secara umum evaluasi merupakan suatu upaya penilaian secara objektif terhadap
peraihan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil evaluasi ditujukan
sebagai pertimbangan dalam penentuan perencanan di masa mendatang.
Menurut KBBI, evaluasi merupakan penilaian yang dilakukan oleh seseorang
dengan posisi yang lebih tinggi dan ditujukan kepada orang yang memiliki posisi
lebih rendah baik secara stuktural maupun kemampuan. Secara umum pengertian
evaluasi merupakan proses cek aktivitas pada program yang telah dilaksanakan dan
hasil evaluasi akan dipakai dalam mempertimbangkan, dan menjadi standar bagi
kemajuan program di masa mendatang supaya berjalan lebih baik. Hal yang perlu
diperhatikan dari pengertian evaluasi adalah evaluasi memiliki sifat memandang
masa mendatang dibanding melihat kegagalan. Dengan demikian agenda utama
dari evaluasi, yaitu pada perbaikan dan penyempurnaan pada kegiatan di masa
datang.
Menurut para ahli
Definisi evaluasi juga dijelaskan oleh beberapa ahli. Semua ahli mengemukakan
pengertian evaluasi dengan berbagai sudut pandang masing-masing namun
memiliki arti yang sama. Berikut arti evaluasi yang dijelaskan para ahli.
1. Wrightstone dkk (1956)
Penaksiran akan perkembangan dan kemajuan menuju arah sasaran atau nilai
yang telah ditentukan.
2. Sudijono (1996)
Penafsiran atau deskripsi yang berasal dari data kuantitatif. Data kuantitatif ada
evaluasi tersebut bersumber dari hasil pengkuran.
3. Azwar (1996)
Proses yang dilakukan secara teratur dan sistematis pada komparasi antara
standar atau kriteria yang telah ditentukan dengan hasil yang diperoleh.
Melalui hasil perbandingan tersebut kemudian disusun suatu kesimpulan dan
saran pada setiap aktivitas pada program.
4. Worthen dan Sander’s (1979)
Evaluasi sebagai proses pencarian sesuatu yang bernilai. Sesuatu tersebut
dapat berbentuk infromasi mengenai suatu alternatif prosedur, produksi,
maupun program.
5. Suharsimi Arikunto (2004)
Aktivitas pengumpulan informasi mengenai keberjalanan suatu pekerjaan yang
kemudian dipakai dalam menetapkan alternatif yang sesuai dalam pengambilan
keputusan. Berdasarkan pengertian mengevaluasi tersebut maka dapat
diketahui bahwa fungsi pokok evaluasi adalah menyiapkan berbagai informasi
yang bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menetapkan kebijakan yang
berdasarkan hasil evaluasi.
Tujuan evaluasi
Secara umum tujuan evaluasi merupakan adanya peningkatan kualitas program,
memberikan penilaian, memberikan kepuasan pada kinerja, dan menganalisis
setiap hasil yang telah direncanakan. Lebih jauh seperti halnya arti evaluasi
yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Tujuan evaluasi telah dikemukakan oleh
beberapa sumber. Berikut tujuan-tujuan evaluasi dari berbagai sumber.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Suprihanto (1988)
Tujuan evaluasi, yaitu, sebagai alat dalam perbaikan dan perencanaan
kegiatan selanjutnya, memperbaiki penggunaan dan penyediaan berbagai
sumber daya, sumber dana, manajemen di masa mendatang, memperbaiki
proses pelaksanaan dan segala faktor yang berpengaruh, merencanakan ulang
porgam dengan mengontrol keterkaitan pada perubahan yang terjadi pad
aprogram sebelumnya, dan mengukur progress yang telah direncanakan.
2. Terry
Terry sendiri menyebutkan tujuan evaluasi pada manajemen organisasi,
yaitu evaluasi digunakan sebagai alat dalam memperbaiki kebijakan terkait
kegiatan dan rencana yang telah ada, memperbaiki pengalokasian sumber daya,
mengkontrol dan memperbaiki kegiatan yang tengah berjalan, merencanakan
ulang dengan lebih baik akan suatu program.
3. Arikunto
Sedangkan menurut arikunto evaluasi itu sedniri memiliki dua tujuan,
yaitu umum dan khusus. Tujuan umum menitikberatkan pada program secara
menyeluruh sedangkan tujuan khusu fokus pada setiap komponen dalam
manajemen organisasi.
Penerapan setiap program dalam organisasi harus selalu dilakukan evaluasi
untuk mengetahui keberhasilan suatu program sesuai dengan perencanaan.
Terdapat 4 kebijakan yang dapat diterapkan yang didasarkan dari hasil evaluasi,
yaitu sebagai berikut.
1. Menghentikan suatu program dengan pertimbangan bahwa program tersebut
tidak memiliki manfaat maupun tidak sesuai rencana awal.
2. Merevisi terhadap program apabila terdapat bagian yang tidak sesuai dengan
perencanaan.
3. Melanjutkan program jika progam berjalan sesuai dengan perencanaan dan
menghasilkan manfaat.
1. Menggandakan program dengan menjalankan program di berbagai tempat
atau mengulangi program di waktu yang berbeda karena program sebelumnya
dianggap berhasil.
Tahap-tahap evaluasi
Penerapan evaluasi pada manajemen organisasi sedniri memiliki beberapa
tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan. Berikut tahapan evaluasi yang harus
diketahui.
1. Merencanakan evaluasi yang diterapkan pada tahap perencanaan dalam
menetapkan prioritas dari berbagai alternatif pilihan dan possibility akan suatu
metode dalam pencapaian tujuan.
2. Melaksanakan, kegiatan evaluasi pada tahapan ini adalah menganalisa dan
menentukan level perkembangan pada penerapan kegiatan dibandingkan
dengan perencanaan.
3. Setelah pelaksanaan, hampir serupa pada tahap pelaksanaan namun evaluasi
pada tahap pascapelaksanaan memiliki objek yang berbeda untuk dianalisa.
Tahapan ini membandingkan perencanaan dengan hasil pelaksanaan.
Bagaimana dampak yang dihasilkan pada kegiatan yang telah dilaksanakan.
Apakah sesuai dengan harapan atau tidak.
MATERI PEMBELAJARAN
Jenis-jenis Evaluasi
Menurut waktu pelaksanaan, jenis evaluasi dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut
ini.
1. Evaluasi yang meiliki nilai formatif. Evaluasi ini dijalankan saat pelaksanaan dan
fokus program prioritas melalui perbaikan tujuan pelaksanaan. Hasil evaluasi
biasanya meliputi permasalahan dalam pelaksanaan.
2. Sumatif. Evaluasi yang memiliki nilai sumatif diterapkan saat pelaksanaan
dan fokus program prioritas telah usai dilakukan. Evaluasi ini memiliki tujuan
dalam penilaian hasil pelaksanaan. Hasil evaluasi sumatif mleiputi pencapaian
prioritas dari pelaksanaan/aktivitas prioritas.
Berdasarkan tujuannya evaluasi dibegai menjadi 4 jenis, yaitu sebagi berikut.
1. Evaluasi formulasi adalah evaluasi yang dilakukan dengan mengkaji kembali
formulasi apakah formulasi terkait dengan penyusunan kebijakan maupun
kegiatan telah disusun dengan metode yang sesuai.
2. Jenis evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui apakah
kegiatan prioritas sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
3. Kegiatan evaluasi biaya adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengetahui
apakah biaya prioritas dalam rangka pencapaian tujuan telah ditetapkan.
4. Evaluasi dampak adalah evaluasi yang mengkaji terkait pengaruh dan
kebermanfaatan yang diberikan dari program prioritas yang telah disepakati
sebelumnya.
CAKRAWALA
GARIN NUGROHO
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
RANGKUMAN
3. Arti evaluasi ialah suatu upaya penilaian secara objektif terhadap peraihan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Tujuan evaluasi bertujuan untuk peningkatan kualitas program, memberikan
penilaian, memberikan kepuasan pada kinerja dan menganalisis setiap hasil
yang telah direncanakan.
5. Terdapat 4 kebijakan yang perlu diterapkan dan didasarkan dari hasil evaluasi,
yaitu sebagai berikut.
a. Penghentian suatu program dengan mengutamakan pertimbangan bahwa
program tersebut tidak memiliki manfaat maupun tidak sesuai rencana
awal.
b. Melakukan revisi terhadap program apabila terdapat bagian yang tidak
memenuhi atau tidak sesuai dengan perencanaan.
c. Melanjutkan program jika berjalan sesuai dengan perencanaan dan
menghasilkan manfaat.
d. Menggandakan program dengan menjalankan program di berbagai
tempat atau mengulangi program di waktu yang berbeda karena program
sebelumnya dianggap berhasil.
6. Tahap-Tahap Evaluasi
a. Perencanaan.
b. Pelaksanaan.
c. Setelah Pelaksanaan.
7. Menurut pembagian waktu pelaksanaanya, evaluasi dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu sebagai berikut.
a. Evaluasi yang memiliki nilai formatif.
b. Evaluasi yang memiliki nilai sumatif.
8. Berdasarkan tujuannya maka evaluasiitu sendiri dibegai menjadi 4 jenis, yaitu
sebagai berikut.
a. Evaluasi dengan formulasi.
b. Jenis evaluasi melalui proses.
c. Kegiatan Evaluasi Biaya.
d. Evaluasi Dampak.
TUGAS MANDIRI
Buatlah laporan dan pengawan produksi berdasarkan program acara televisi yang
kamu buat sebelumnya, dengan ketentuan sebagai berikut!
1. Penyusunan laporan sesuai macam-macamnya.
2. Laporan harus menganduk semua taapan laporan produksi.
3. Pembuatan treatment minimal 2 halaman kertas HVS.
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ketujuh ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang
laporan dan pengawasan produksi yang menjadi bagian dalam proses mebuat
acara berita. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab tujuh ini, mana
yang menurut kalian paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan
teman-teman maupun guru kalian, karena dengan memahami bab laporan dan
pengawasan produksi ini kalian akan sangat terbantu dalam memahami materi-
materi berikutnya!
BAB
PROMOSI DAN LAUNCHING HASIL PRODUKSI
VIII
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
pengertian promosi, launching, mendesripsikan proses launching hasil produksi.
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
yaitu, proses melakukan editiing oleh editor, merapikan semua suara oleh Soundman
dari materi ketika proses produksi, dan melalukan married print antara gambar serta
audio. Bila tahap pascaproduksi telah selesai dilakukan, maka bisa dikatakan film
telah menjadi satu kesatuan yang utuh, tapi tidak sampai pada tahap tersebut masih
ada proses distribusi dan ekshibisi.
Proses distribusi adalah proses melakukan penyaluran film tersebut, pada
tahap ini biasanya dikerjakan oleh seorang produser distributor tapi bila di Indonesia
tahap umumnya dikerjakan sendiri oleh produser. Selain ini, proses terakhir dalam
produksi film adalah ekshibisi, pada tahap ini film diperlihatkan kepada masyarakat.
Proses distribusi dan ekshibisi tidak bisa dipisahkan karena keduanya saling
berhubungan dalam launching film.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
program yang dipromosikan. Banyaknya chanel televisi, hal ini juga mengharuskan
chanel atau stasiun memiliki promo on air yang khas dan grafis yang di antaranya
dalam bentuk 2D atau super imposse penonton sudah bisa membedakan. Maka
dari tampilan promo program sekilas saja sudah bisa dibedakan mana kanal Asia
News Channel dan mana kanal Star Channel, penonton juga dengan mudah bisa
membedakan mana program dari Net Tv dan mana program dari stasiun Antv.
Demikiaan pula dengan narasi atau voice over yang ada pada promo on air
masing-masing stasiun, bahkan nama program acara televisi. Pengisi suara pada
promo on air harus khas, ear catchy, agar ketika penonton hanya mendengar tanpa
harus melihat sekalipun sudah akan bisa mengetahui kalau itu adalah program
A di kanal atau stasiun A. Maka dari pengisi suara saja, penonton akan bisa
mengidentifikasi jika misalnya sebuah film akan ditayangkan di HBO dan bukan
Hallmark atau sebuah program akan ditayangkan di Global TV bukan di Trans 7.
Seperti itulah grafis dan narasi atau pengisi suara dalam promo on air, walaupun
hanya berdurasi tak lebih dari satu menit ia biasanya memiliki kekuatan sendiri
setara dengan iklan komersial.
Durasi yang pendek promo on air
Lamanya atau durasi dari promo on air mirip dengan durasi TVC atau PSA
yakni kurang lebih satu menit, empat puluh lima detik, tiga puluh detik, lima belas
detik, dan lima detik. Dengan durasi yang pendek inilah bagaimana agar tujuan
dari promo on air bisa tersampaikan dengan baik. Maka sedari awal promo on air
sudah harus didesain dengan menyertakan durasi. Karenanya beberapa promo on
air dibuat seperti halnya iklan komersial atau layanan masyarakat.
Waktu tayang
Penempatan dan frekuensi seberapa sering promo on air dilakukan menjadi
hal penting juga. Artinya promo on air tidak juga asal menempatkan jam tayangnya.
Maka lebih seringnya promo program serupa akan ditempatkan pada program atau
jeda program yang mirip. Misalnya, trailer sinetron lebih tepat ditempatkan pada
program sinetron juga. Kalaupun ditayangkan di program yang jauh berbeda hal
ini dimaksudkan untuk menggrap penonton lain selain penonton program tersebut.
Tapi biasanya dalam frekuensi atau seberapa sering dilakukan promo silang
tersebut tidak lebih banyak dibanding pada program yang homogen.
Seperti halnya juga televisi komesial atau iklan layanan masyarakat,
penempatan teaser dan sejenisnya ini bisa dilakukan secara periodik pada jam
tertentu namun bisa juga dilakukan dalam metode ROS atau Random On Spot, di
mana promo on air tersebut bisa dilakukan kapan saja.
Shooting atau hanya editing
Di stasiun televisi, bagian promo on air dibagi menadi 2 ada yang di bawah
langsung departemen programming namun ada juga di bawah departemen
marketing. Namun bagaimana bagian promo on air ini bekerja di satu stasiun televisi
dengan televisi lainnya hampir sama. Pada bagian ini memiliki produser di mana
ia bertanggung jawab pada pembuatan promo on air, dari mulai konsep hingga
memberikan saran kapan semestinya promo tersebut ditayangkan. Beberapa
ada yang memiliki tim sendiri, yang berarti dari mulai cameraman hingga editor
memang didedikasikan untuk tim promo on air.
MATERI PEMBELAJARAN
Video trailer atau teaser tidak selalu dibuat pengambilan gambarnya oleh
tim promo on air. Oleh karena itu, jika tim film lepas atau sinetron, bagian promo
on air akan membuat konsep editing dan melakukan penyuntingan saja tanpa
mesti melakukan shooting tersendiri. Bagian promo on air akan memilah dan
memilih adegan mana yang paling menarik. Misal itu film action, maka scene yang
menegangkan akan menjadi pilihan pertama.
Jika itu film drama, maka adegan paling dramatis akan menjadi pilihan atau
bisa juga dari dialog yang menarik. Pemilihan shot-shot yang menarik kemudian
disambung dan diselaraskan dalam penyuntingan gambar. Sehingga, trailer akan
menjadi tontonan pendek yang menjadikan itu penasaran bagi penonton, akan
tetapi ada beberapa program televisi bisa jadi promo on airnya harus dibuatkan
juga teaser yang gambarnya mesti dibuat sendiri. Hal ini dikarenakan konsep
pembuatan promo on air harus dibuat sedetail mungkin. Beberapa bagian promo
on air televisi, mereka akan membuat konsep yang dituangkan dalam story board
bahkan hingga stelomatic. Stelomatic, seperti halnya story board namun ia sudah
dilengkapi dialog, narasi, dan musik.
Ketika pertama hendak membuat konsep promo on air, produser promo
akan mempelajari terlebih dahulu konsep program itu sendiri, genre, tema, target
audiens, serta waktu akan di tayangkanya akan menjadi fokus pertama. Hal yang
paling utama ialah apa yang menjadi ciri khas dari program tersebut, seperti siapa
pembawa acara dan para bintang tamu misalnya.
Promo program televisi di sosial media
Mulanya promo program televisi di media sosial tidak dianggap sebagai hal
penting, sampai “orang televisi” paham jika efek viral sosial media bisa menggiring
siapa saja untuk menonton atau tidak menonton program televisi. Trailer teaser
acara televisi diunggah ke jejaring pengunggah video seperti youtube, maka
pengguna internet bisa melihat trailer tersebut. Beberapa televisi membuat kanal
sendiri, seperti youtube. Ketika program selesai ditayangkan segera diunggah ke
kanal tersebut, sehingga penonton yang tak sempat menyaksikan di televisi bisa
menyaksikan di kemudian hari bahkan beberapa jam setelahnya.
Banyak program televisi yang memiliki penggemarnya sendiri, untuk
mengelompokan itu semua beberepa situs jejaring sosial kerap digunakan. Fan
page di facebook atau akun program televisi di twitter, link promo on air program
yang telah diuanggah di youtube bisa dishare pada jejaring sosial twitter dan
facebook tadi. Keuntungan dari promo ini, selain memiliki dampak yang viral juga
bisa berinterakksi langsung dengan penonton. Hal itu karena di program acara
televisi juga saat ini sudah mulai banyak super imposse serta running text yang
mencantumkan akun jejaring sosial.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab delapan ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang
plot dan treatment yang menjadi bagian dalam proses mebuat naskah acara
televisi. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab delapan ini, mana
yang menurut kalian paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan
teman-teman maupun guru kalian, karena dengan memahami bab promosi dan
launching hasil produksi ini kalian akan sangat terbantu dalam memahami materi-
materi berikutnya!
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL
A. PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling tepat!
2. Rangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa
dengan mengubah input menjadi output adalah pengertian manajemen
produksi menurut ….
a. Faozi Ahmad d. Irham Fahmi
b. Heizer dan Reider e. Handoko
c. Sofyan Assauri
3. Di bawah ini yang bukan termasuk dalam empat fungsi manajemen produksi
adalah ….
a. Planning d. Prepare
b. Organizing e. Actuating
c. Controlling
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
7. Kru dalam produksi film terbagi dalam berbagai bagian. Yang tidak termasuk
dalam bagian seni, artistik dan desain adalah …..
a. Executive Producer d. Make Up Artist
b. DOP e. Clapper Loader
c. Graffer
8. Tim produksi yang bertugas untuk mengecek semua kesiapan memori, baterai,
dan sebagainya. pada kamera yang akan digunakan untuk produksi adalah …..
a. Asisten DOP d. Armaourer
b. Loader e. Buyer
c. Lead man
11. Di bawah ini bidang utama yang terdapat pada tim perencana adalah ….
a. Tim ahli di bidang peralatan pertelevisian
b. Tim ahli di bidang keuangan
c. Tim ahli di bidang kesehatan
d. Tim ahli di bidang pembangunan gedung
e. Tim ahli di bidang keamanan
12. Di bawah ini yang bukan merupakan manajemen stategis program siaran adalah
….
a. Perencanaan program d. Pemeliharaan alat
b. Produksi dan pembelian e. Pengawasan dan Evaluasi Program
c. Eksekusi program
13. Jadwal tahapan kerja sejak praproduksi, produksi hingga pascaproduksi disebut
….
a. Timeline d. Rundown Shooting Schedule
b. Deadline e. Breakdown budget
c. Working Schedule
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
15. Rincian keseluruhan biaya yang digunakan selama proses produksi disebut ….
a. Timeline d. Rundown Shooting Schedule
b. Deadline e. Breakdown budget
c. Working Schedule
18. Berapa faktor penting yang perlu di peratiakan dalam desain produksi?
a. 5
b. 4
c. 7
d. 6
e. 8
19. Hal yang manakah yang tidak termasuk manajemen shooting adalah …
a. Shooting Outdoor
b. Shooting Indoor
c. Visual Efek
d. Editing
e. A dan D salah
20. Hal yang bukan merupakan faktor penunjang desain produksi film adalah…
a. Tata Setting
b. Tata Suara
c. Tata Cahaya
d. Tata Editing
e. Tata Rias
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
29. Hal yang harus diidentifikasi untuk membuat suatu promosi sebuah film adalah
....
a. Penulis cerita
b. Ide cerita
c. Sumber cerita
d. Judul film
e. Tema film
30. Hal yang bukan merupakan promosi dilihat dari segi ekspose produksi film adalah
….
a. Promosi via media sosial
b. Ekspose film di media outdoor
c. Talk show
d. Brosur
e. Konferensi pers
B. ESSAY
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Apa perbedaan eksekutif produser dengan produser?
2. Buatlah contoh working schedule pembuatan film pendek!
3. Sebut dan jelaskan maksud dan tujuan desain produksi!
4. Sebutkan 4 macam laporan produksi!
5. Apa yang dimaksud dengan proses ekshibisi film?
BAB
NASKAH DAN BERITA
IX
BAB IX NASKAH DAN BERITA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
naskah berita televisi dan menguraikan masing-masing elemen di dalamnya.
PETA KONSEP
A. Pengertian
B. Jenis-jenis C. Karakteristik D. Ragam Bahasa
Jurnalistik dan
Berita Berita Jurnalistik
Berita
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Dalam menulis naskah video perlu diperhatikan beberapa hal, seperti judul
program dan deskripsi adegan. Judul program sebaiknya ditulis di bagian tangah
atas kertas den jangan lupa menggunakan huruf kapital, sedangkan skenario ditulis
sebagai dasar untuk memproduksi film atau program televisi, baik bersifat faktual
(berita, features, atau dokumenter) maupun fiksional (drama, TV Play). Skenario
merupakan bentuk tertulis dari gagasan atau ide yang menyangkut penggabungan
antara gambar dan suara, dimaksudkan sebagai pedoman dalam pembuatan film,
sinetron atau program televisi. Beberapa pakar sinematografi mengemukakan bahwa
skenario itu menjadi jiwa dan darah dalam produksi film atau cerita televisi. Dalam
skenario, naskah cerita sudah diuraikan berdasarkan urutan adegan, tempat, keadaan,
dan dialog dalam konteks struktur dramatik.
MATERI PEMBELAJARAN
B. Jenis-jenis Berita
Adapun beberapa jenis berita dalam jurnalistik menurut penyajiaanya yang ada
sekarang ini, di antaraya sebagai berikut.
1. Straight news
Merupakan berita yang di sajikan langsung, ditulis secara singkat, lugas, dan
apa adanya. Umumnya sebagain besar bagian halaman depan surat kabar
berisi berita seperti ini. Berita straight news dibagi menjadi 2 macam, yang di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Hard news merupakan berita yang memiliki nilai lebih, berkualitas, dan
terupdate.
a. Soft news merupakan berita yang bersifat pendukung, berita yang ringan,
dan nilai beritanya di bawah hard news.
2. Depth news
Berita yang mendalam, berita ini dikembangkan secara mendalam dan tujuannya
agar lebih mengangkat suatu permasalahan secara lebih mendalam.
MATERI PEMBELAJARAN
3. Investigation news
Berita yang dikembangkan berdasarkan riset dan penelitian. Investigation
news hampir mirip depth news, bedanya pada depth news hanya melaporkan
peristiwa yan terjadi secara mendalam saja.
4. Interpretative News
Berita yang dikembangkan dengan pendapat maupun penelitian yang dilakukan
oleh penulisnya.
5. Opinion News
Berita tentang pendapat seseorang. Misalnya, pendapat mahasiswa, pejabat,
para ahli mengenai suatu kejadian atau peristiwa.
C. Karakteristik Berita
Selain itu, Berita memiliki karakteristik atau cirinya sendiri, saya mengambil
karakteristik yang telah dikemukakan oleh 2 tokoh, yaitu Kusumaningrat (2005)
dan Brook (2007) dalam buku mereka.
1. Aktual
Ketepatan waktu, dalam unsur ini terkandung makna berita itu adalah sesuatu
yang baru, yang sedang terjadi atau istilah saat ini “kekinian”, jika diibaratkan
sebagai produk makanan, berita memiliki waktu kadaluwarsa yang cepat,
informasi hari ini bisa saja basi esok paginya, oleh karena itu informasinya haru
tepat waktu.
2. Faktual
Real atau nyata, isi dari informasi ini berdasarkan dari peristiwa yang benar-
benar terjadi, bukan karangan fiksi. Dalam arti lain, berita harus sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Dalam jurnalistik, fakta terdiri atas kejadian nyata
(Real), pendapat (Opinion), dan perkataan sumber berita (Statement).
3. Penting
Dalam hal ini berita harus mengandung isi yang penting agar pengaruhnya
dapat dirasakan oleh pembaca, unsur ini berhubungan dengan unsur pengaruh
atau impact. Dalam nilai penting berita, selain dari pengaruh pada pembaca
kepentinganya juga dilihat dari siapa yang menjadi subjeknya. Contoh “pada Hari
Pers para wartawan menggelar pertandingan Futsal” berita ini kurang penting
dalam pengaruh masyarakatnya tetapi bila ada tokoh terkenal misalnya, yang
ikut dalam kegiatan itu maka informasi itu menjadi penting “Presiden Republik
Indonesia menggelar pertandingan Futsal bersama wartawan pada Hari Pers”.
4. Menarik
Berita harus menarik dan bisa mengundang para pembaca agar informasinya
dapat dipahami pembaca. Menurut Brook, karakteristik ini juga harus
mempertimbangkan Aspek Kultural, Sosial, dan Ekonomi sebuah masyarakat
agar bisa menarik.
5. Impact
Karakteristik yang sangat penting adalah pengaruh/impact. Seberapa pengaruh
berita itu pada masyarakat dan seberapa serius masyarakat pada berita itu bisa
membuat manfaat untuk masyarakat. Oleh karena itu, isi dari informasi yang
disampaikan harus bermanfaat bagi pembacanya.
MATERI PEMBELAJARAN
6. Konflik
Konflik dalam informasinya, dalam hal ini konflik bisa membuat masyarakat
tertarik mengetahui satu hal, mulai dari konflik perang, politik, olahraga,
atau kejahatan, semakin petik dan menarik konfliknya maka masyarakat akan
semakin tertarik membacanya.
MATERI PEMBELAJARAN
Menurut Yus Badudu, bahasa surat kabar harus singkat, padat, sederhana,
jelas, lugas, tetapi selalu menarik. Sifat-sifat itu harus dipenuhi oleh bahasa
surat kabar mengingat bahasa surat kabar dibaca oleh lapisan-lapisan
masyarakat yang tidak sama tingkat pengetahuannya. Mengingat orang tidak
harus menghabiskan waktunya hanya dengan membaca surat kabar, bahasa
jurnalistik harus lugas, tetapi jelas, agar mudah dipahami. Orang tidak perlu
mesti mengulang-ulang apa yang dibacanya karena ketidakjelasan bahasa yang
digunakan dalam surat kabar.
2. Karakteristik Bahasa Jurnalistik
Karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki bahasa jurnalistik yang utama adalah
sebagai berikut.
a. Hemat kata/Memilih kata yang lebih ringkas:
Kemudian = lalu
Kurang lebih = sekitar
Melakukan pencurian= mencuri
Memberikan saran = menyarankan
a. Lugas. To the point, tidak berbunga-bunga, tidak menggunakan kata-kata
berona (colorful words).
Menitikkan air mata = menangis
Memiliki sebuah asa = berharap
b. Umum/sederhana, menggunakan kata-kata populer yang dipahami orang
awam.
c. Menghindari kata mubazir dan kata jenuh.
Penggunaan bahasa jurnalistik dalam penulisan berita atau artikel dapat
membuat naskah menjadi ringkas, padat, mudah dipahami, efektif, efisien,
dan lebih enak dibaca.
Contoh penggunaan bahasa jurnalistik adalah sebagai berikut.
Di dalam menulis sebuah naskah berita, wartawan mengacu pada formula
5w+1h, meliputi siapa (who) melakukan apa (what), kapan (when), di mana (where),
kenapa (why), dan bagaimana (how).
Misalnya aksi demonstrasi, dapat disusun naskah beritanya sebagai berikut.
Ratusan mahasiswa Bandung berunjuk rasa, Selasa (11/7/2015), di depan
Gedung Sate Jln Diponegoro Kota Bandung, untuk menuntut pemerintah tidak
menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Aksi dilakukan setelah muncul kabar
pemerintah akan menaikkan harga bbm bulan depan. Aksi berlangsung damai.
Dalam contoh di atas, dalam penulisan unsur waktu, bahasa jurnalistik cukup
menuliskan Selasa (11/7/2015), bukan pada hari Selasa tanggal 11 Juli 2015.
Unsur tempat cukup ditulis di depan Gedung Sate Jln Diponegoro Kota Bandung,
tanpa menuliskan bertempat di depan Gedung Sate.
Bahasa jurnalistik menghindari penggunaan kata/kalimat panjang, seperti berikut
ini.
1. Kemudian lalu
2. Kurang lebih sekitar
3. Melakukann pencurian mencuri
4. Mengalami penurunan turun, menurun
5. Pada hari Senin Senin
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
JEREMY TETI
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Jurnalistik berasal dari kata Journal yang artinya catatan harian, atau catatan
tentang peristiwa sehari-hari, atau dimaknai juga dengan surat kabar.
2. Berita adalah laporan peristiwa (fakta) atau pendapat (opini) yang aktual
(terkini), menarik, dan penting.
3. Jenis-jenis berita
a. Straight News
1) Hard news
2) Soft news
b. Depth news
c. Investigation news
d. Interpretative News
e. Opinion news
4. Karakteristik berita
a. Aktual
b. Faktual
c. Penting
d. Menarik
e. Impact
f. Konflik
5. Ragam bahasa jurnalistik
6. Bahasa Jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam
menulis berita.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab sembilan ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang
naskah berita dan televisi yang menjadi bagian dalam proses mebuat naskah
berita dan televisi. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab sembilan
ini, mana yang menurut kalian paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan
dengan teman maupun guru kalian, karena dengan memahami bab ini kalian akan
sangat terbantu dalam memahami materi-materi berikutnya!
BAB
IDE CERITA
X
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
pengertian ide cerita, mendekripsikan tahapan-tahapan membuat ide cerita
dalam bentuk sinopsis, menjelaskan pengertian ide cerita, dan mendeskripsikan
langkah-langkah membuat ide cerita.
PETA KONSEP
IDE CERITA
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Dalam sebuah cerita drama atau film, cerita memiliki peranan yang sangat
penting dalam mendukung keberhasilan drama atau film tersebut untuk memikat hati
penonton. Cerita yang baik akan membuat penonton menikmati setiap adegan yang
ditampilkan, bahkan kadang penonton ikut terbawa ke dalam cerita seolah penonton
mengalaminya sendiri apa yang dialami para tokoh dalam cerita. Tak heran, jika
kadang penonton ikut menangis ketika suatu tokoh mengalami kesedihan atau ikut
tersenyum bahagia ketika suatu tokoh mengalami kebahagiaan.
Membangun cerita yang baik tentu tidak mudah. Diperlukan konsep yang
matang dan ada tahapan-tahapan yang harus dilalui mulai dari menentukan ide cerita
hingga dikembangkan menjadi naskah yang siap untuk diproduksi. Dalam hal ini, basic
story dan sinopsis menjadi bagian penting yang harus dilalui dalam proses menyusun
naskah cerita.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gede. Juga ada beberapa film Perancis yang pernah digelar oleh CCF di beberapa
kota besar di Indonesia. Di antara film-film tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Kereta Pertama (durasi 11 menit) yang menceritakan seorang anak tukang jaga
palang pintu kereta api. Di suatu hari, ia harus menggantikan pekerjaan ayahnya
menutup palang pintu lintasan kerata. Hal ini terjadi karena ayahnya mendadak
sakit dan tidak bisa bangun.
2. Bambang (durasi 10 menit) berkisah tentang seorang penari sebuah grup
wayang tradisional yang hidup sampingannya sebagai tukang becak. Setiap
hari ia berjuang agar tidak terlambat saat pertunjukan tiba. Ia tidak segan-segan
berdandan di atas bus umum.
3. Jakarta 468 (11 menit) yang bertutur tentang seorang pendatang harus memilih
tetap sebagai gelandangan di Jakarta atau harus pulang kampung. Pilihannya
itu merupakan keputusan besar yang akan mengubah hidupnya.
4. Anugrah yang Indah (14 menit) bercerita pada suatu hari seorang anak gadis
menjadi remaja. Tandanya ia mendapatkan darah di celananya. Karena ia belum
pernah mendapatkan pengalaman itu sebelumnya, darah pertama itu menjadi
persoalan besar bagi kehidupannya.
5. Nurani (8 menit) berkisah mengenai Nurani nama seorang gadis lugu. Ia
terpedaya oleh pacarnya yang tidak bertanggung jawab. Ia dipaksa untuk
menggugurkan kandungannya karena pacarnya tidak mau menikahinya. Di
akhir cerita, ia tetap akan membesarkan anak yang dikandungnya sendiri.
6. Bawa Aku Terbang (13 menit) yang bercerita tentang seorang anak kurang
mendapat perhatian dari orang tuanya. Jalan keluarnya ia lebih akrab dengan
burung merpatinya daripada kehidupan keluarga yang harmonis.
7. Happy Ending (12 menit) berkisah tentang dua anak dua rumpun bangsa.
Mereka bermain perang-perangan seperti dalam film, bahkan seperti dalam
wayang bharata. Pada suatu hari, permainan itu menjadi sebuah tragedi. Parto
yang pribumi mati tertusuk oleh Stave.
8. Walkman (13 menit) berkisah tentang seorang anak tunggal yang menginginkan
walkman dan minta kepada kedua orangtuanya. Akan tetapi, keinginan anak itu
tidak dikabulkan sehingga ia melarikan diri. Kedua orang tuanya kebingungan
mencari anak semata wayangnya itu.
9. Sonata Kampung Bata (13 menit) mengangkat cerita rutinitas seorang anak
pembuat batu bata di sebuah desa di pinggir Jakarta, terpecahkan saat
serombongan komedi putar datang di desa tempat ia tinggal. Ia mengenal anak
pemilik komedi putar yang mengajak bermain.
Melihat tema-tema tersebut tampak sekali semuanya masih sering kita
dapati di sekitar kita. Cerita-cerita itu sudah begitu akrab dengan kehidupan kita
sehari-hari. Tapi, sering kita lupa hal-hal yang ada di sekitar kita karena tidak ada
sikap yang menyengaja untuk menyerap ide tersebut. Setelah melihat tayangan
film-film dengan tema-tema sederhana tersebut, barulah kita sadar bahwa tema
sederhana juga mampu mempesona penonton asing di luar negeri. Supaya lebih
mudah dipahami, di bawah ini dipaparkan beberapa contoh ide cerita yang
didasarkan pada hal-hal sederhana.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi seseorang juga bisa dijadikan ide film. Hal ini
berkaitan dengan kejadian yang mengandung beberapa aspek di antaranya
‘menghebohkan’, seperti pada film Ari Hanggara. Ide film ini diambil dari
pengalaman keluarga Ari Hanggara yang selalu keras menghukum sang anak
sampai meninggal dunia. Dalam film indie, pengalaman jauh lebih mudah untuk
diwujudkan dalam bentuk film sebab hal ini dapat ditembus dengan mudah
sebagai ekspresi kehidupan seseorang.
2. Percakapan sehari-hari
Jika di amati kehidupan sehari-hari juga bisa diangkat menjadi sebuah
film, mulai dari obrolan ibu-ibu, karyawan yang sedang makan di warung atau,
sekedar bertatap muka dan membicarakan sesuatu di jalan, hal yang demikian
lebih bisa menimbulkan kedekatan antara film dengan audiens. Dalam istilah
jurnalistik, ada nilai proximity, yaitu sesuatu itu diangkat karena ada unsur
kedekatan tempat dan kejadian dengan penontonnya. Selain unsur tersebut,
sebuah film indie dengan tema percakapan/obrolan sehari-hari bisa menyiratkan
unsur intemacy, yakni aspek keintiman antara tema dengan penontonnya.
3. Biografi seseorang
Kisah hidup seseorang sering menimbulkan rasa terharu atau suka cita.
Antara keharuan dan suka cita inilah biasanya biografi seseorang diangkat
dalam sebuah film. Hal yang memiliki unsur keharuan biasanya dapat menguras
air mata penontonya, sedangkan yang penuh suka cita lebih kepada membuat
penontonnya girang tidak karuan. Akan tetapi, seiring tragedi dalam kehidupan
seseorang menarik untuk difilmkan karena menyiratkan sesuatu. Mungkin
karena dia seorang pemikir, penemu iptek, politikus, penyanyi, pelukis, bahkan
seorang penjahat besar sekalipun. Penulisannya cenderung nyata/nonfiksi
karena sering memperlihatkan sejarah hidup seseorang secara utuh. Dengan
pendekatan tema film seperti ini, para filmmaker mampu menampilkan siapa
pun, termasuk para selebritis. Apalagi saat ini hampir seluruh media digital
menyiarkan acara infotainment. Itu artinya khalayak kita bisa disuguhi berbagai
film indie tentang artis atau tokoh tertentu.
4. Komik strip
Komik-komik yang telah banyak beredar di masyarakat juga bisa menjadi
sumber ide cerita. Banyak komik dalam negeri diangkat menjadi film seperti
Wiro Sableng atau Si Buta dari Goa Hantu. Sebuah film anak-anak yang cukup
sukses di pasaran adalah Dennis In The Manace. Film ini diangkat dari komik
strip sebuah media massa amerika yang mengisahkan nakalnya anak-anak.
5. Cerita
Kini banyak film yang dirilis berdasarkan cerita laris, baik dalam negeri
maupun luar negeri. Cerita-cerita karya John Grisham sudah banyak yang
diangkat kedalam sebuah film dan hasilnya cenderung sukses, di antaranya,
film The Firm. Film yang dimainkan dengan baik oleh Tom Cruise ini sangat
menarik dari aspek cerita ataupun penokohannya. Namun, cerita-cerita karya
orang Barat cenderung dikerjakan oleh para ahlinya. Artinya, dalam membuat
sebuah naskah film seorang John Grisham tidak seenaknya menulis aspek
MATERI PEMBELAJARAN
hukum karena dia sendiri adalah seorang ahli hukum. Mungkin Anda tidak perlu
menjadi penulis cerita terlebih dahulu, tetapi dari sebuah cerita yang sudah
beredar, Anda bisa mentransfernya dalam bentuk film indie.
6. Sastra
Bidang sastra juga tidak kalah menariknya jika diangkat menjadi sebuah
film. Romeo and Juliet serta Hamlet merupakan sala satu bukti sastra yang
dapat diusung dalam format film. Tinggal bagaimana proses pembuatannya
sehingga memaksa penonton menikmati alunan cerita filmnya. Menurut kurator
film Islam, Rayya Makarim, melihat begitu banyaknya ‘calon’ ide film maka
bagi seseorang yang ingin terjun menulis naskah film setiap hari diusahakan
membaca koran dan majalah, menonton televisi, sering ‘nguping’ obrolan
banyak orang, dan rajin ke perpustakaan untuk membaca. Dari sumber-sumber
inilah, seseorang akan bisa mengekspresikan gagasan dalam bentuk ide film.
7. Musik
Kesukaan seseorang terhadap musik tertentu dapat membuahkan hasil
berupa karya film yang bertemakan musik. Ada beberapa film yang diangkat
berdasarkan kajian musik atau profesi pemusik bagi seseorang. Apalagi kini
hampir di setiap sudut kota ada band-band indie yang kini mulai beranjak ke
band industri. Jika Anda piawai memboyong anak band tersebut dalam bentuk
film indie.
CAKRAWALA
CAKRAWALA
Andrea Hirata adalah salah satu penulis cerita yang menulis cerita terlaris
sepanjang masa, yaitu cerita Laskar Pelangi. Cerita Laskar Pelangi ini juga sudah
diolah menjadi film pada tahun 2008 lalu. Andrea Hirata merupakan buah hasil
dari Seman Said Harunayah dan NA Masturah yang keempat. Lahir di Gantung,
Belitung Timur tepatnya pada tanggal 24 Oktober 1967 dengan nama lahir Aqil
Barraq Badruddin Seman Said Harun.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
Hal yang pertama dilakukan dalam membuat skenario adalah membuat ide
cerita. Dalam menulis sebuah ide cerita biasanya subjek yang lebih sering ditulis
di awal kalimat adalah manusia.
1. Tema cerita merupakan rangkuman apa yang akan disampaikan penulis
melalui cerita atau makna apa yang terkandung dari cerita itu.
2. Beberapa hal yang harus dilakukan agar menemukan tema, yaitu, minat,
mengangkat masalah kehidupan nyata, dan berimajinasi.
3. Premis cerita adalah inti cerita yang menentukan arah cerita dan sekaligus
menjelaskan tujuan dari isi cerita.
4. Ide cerita merupakan sebuah hasil pengendapan dan perenungan pengalaman
hidup yang panjang dari seorang pengarang.
5. Beberapa contoh ide cerita yang didasarkan pada sebuah hal sederhana, di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Pengalaman yang pernah dialami pribadi
b. Percakapan sehari-hari
c. Biografi seseorang
d. Komik strip
e. Cerita
f. Sastra
g. Musik
TUGAS MANDIRI
Buatlah premis cerita untuk sebuah film pendek dengan durasi 10 menit yang
berasal dari pengalaman pribadimu!
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab sepuluh ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang
ide cerita yang menjadi awal dalam proses mebuat naskah acara tertentu. Dari
semua materi yang sudah dijelaskan ada bab sebelas ini, mana yang menurut kalian
paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan teman-teman maupun guru
kalian, karena dengan memahami bab ide cerita ini kalian akan sangat terbantu
dalam memahami semua materi-materi berikutnya!
BAB
BASIC STORY DAN SINOPSIS
XI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
pengertian basic story, mendeskripsikan tahapan-tahapan membuat basic
story, menjelaskan pengertian sinopsis, dan mendeskripsikan langkah-langkah
membuat sinopsis
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Dalam sebuah cerita drama atau film, cerita berperan sangat penting dalam
menentukan keberhasilan drama atau film tersebut untuk memikat hati penonton.
Cerita yang baik akan membuat penonton menikmati setiap adegan yang ditampilkan,
bahkan kadang penonton ikut terbawa ke dalam cerita seolah penonton mengalaminya
sendiri apa yang dialami para tokoh dalam cerita. Tak heran, jika kadang penonton
ikut menangis ketika suatu tokoh mengalami kesedihan atau ikut tersenyum bahagia
ketika suatu tokoh mengalami kebahagiaan.
Membangun cerita yang baik tentu tidak mudah. Diperlukan konsep yang
matang dan ada berbagi tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu, mulai dari
menentukan ide cerita hingga dikembangkan menjadi naskah yang siap untuk
diproduksi. Dalam hal ini, Basic story dan Sinopsis menjadi bagian penting yang harus
dilalui dalam proses menyusun naskah cerita.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
mengembalikan uang tersebut. Lalu preman itu marah dan mau memukuli
Salim. Pada saat yang sama, ayah Salim melihat dan menghampirinya. Ketika
ayahnya tahu bahwa Salim akan dipukuli, dia langsung menolong dan menyuruh
anaknya pergi. Preman tersebut pun langsung memukuli ayah Salim hingga
dia tak berdaya. Lalu mereka pun melarikan diri karena takut dikeroyok warga.
Setelah mereka pergi, Salim kembali dan menghampiri ayahnya yang sudah tak
berdaya. Dia pun berusaha menyadarkan ayahnya, tetapi tidak kunjung sadar,
dia menangis dan menyesali perbuatannya.
B. Membuat Sinopsis
1. Pengertian Sinopsis
Secara bahasa, sinopsis berasal dari kata synipical yang berarti ringkas.
Dengan demikian, sinopsis dapat diartikan juga sebagai ringkasan sebuah
tulisan atau cerita baik cerita fiksi maupun cerita nonfiksi yang ditulis dalam
bentuk narasi. Menurut Dr. Gorys Keraf, sinopsis adalah summary atau ringkasan
atau precis yang paling efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang
menjadi lebih pendek. Arti sinopsis menurut KBBI, sinopsis merupakan karangan
ilmiah yang biasa digunakan bersamaan dengan karangan asli yang menjadi
dasar sinopsis tersebut. Jadi, secara garis besar sinopsis ialah ringkasan,
abstraksi, atau ikhtisar karangan.
Sinopsis biasanya digunakan sebagai prolog sebuah karya tulisan, atau
ditulis pada cover film sebagai petunjuk untuk penonton agar mengetahui dan
memahami secara singkat kandungan yang ada pada suatu karya tersebut.
Dalam proses pembuatan naskah, sinopsis akan menjadi gambaran singkat
tentang naskah yang akan dibuat.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
a. Membaca naskah yang asli untuk mengetahui kesan umum terhadap penulis.
b. Mencatat gagasan utama dengan cara menggaris bawahi berbagai gagasan
yang dianggap penting.
c. Menulis ringkasan berdasarkan gagasan utama dengan menggunakan
kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai sebuah jalan
cerita menjadi cerita singkat yang dapat menggambarkan cerita yang
sesungguhnya.
d. Dialog dan monolog dari tokoh tidak perlu ditulis secara utuh, cukup ditulis
intinya atau cukup dicari garis besarnya.
e. Ringkasan cerita harus tidak menyimpang dari jalan cerita yang
sesungguhnya.
Sebagai latihan untuk membuat sinopsis dapat dilakukan dengan mencoba
meringkas sebuah artikel atau karya menjadi lebih pendek, namun dapat mewakili
isi dari artikel atau karya sesungguhnya. Latihan ini akan membiasakan dalam
memilih kata dan kalimat yang tepat dari sebuah karya yang panjang menjadi
kalimat-kalimat pendek yang syarat dengan isi. Latihan membuat sinopsis
harus diawali dari membaca. Dengan berlatih secara berulang-ulang akan dapat
mengembangkan kemampuan dalam membaca cepat, tepat, dan cermat. Kebiasaan
membaca sangat diperlukan untuk membantu mempertajam dalam gaya bahasa,
serta untuk menghindari uraian-uraian yang terlalu panjag lebar.
Dengan demikian, menulis sinopsis harusnya membekali diri dengan
kemampuan membaca sebelum membuat sipnosis. Dalam membaca objek atau
materi yang hendak disusun menjadi sebuah sipnosis, tak cukup hanya dibaca
sekali saja. Materi tersebut harus dibaca berulang kali karena semua isi materi
harus dapat dipahami dan dihayati.
Berikut beberapa contoh sinopsis yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk
membuat sinopsis yang benar.
MATERI PEMBELAJARAN
untuk pergi minum kopi bersama dan di situlah Roni menceritakan kalau dulu dia
pernah suka bermain voli juga. Tapi suatu ketika dia pernah cidera sampai tanganya
patah. Sejak saat itu dia tidak mau bermain voli lagi.
CAKRAWALA
Prof. Dr. Gorys Keraf merupakan tokoh ahli bahasa yang telah memberikan
banyak sumbangsih dalam perkembangan ilmu Bahasa Indonesia. Beliau lahir
17 November 1936 di Lamalera, Lembata, NTT. Menyelesaikan SD di Lamalera,
SMP di Seminari Hokeng (1954), SMAK Syuradikara Ende (1958), Fakultas
Sastra Universitas Indonesia (FSUI), Jakarta (1964). Gelar Doktor dalam bidang
linguistik pada 1978 dengan promotor Amran Halim, J.W.M. Verhaar, dan E.K.M.
Masinambouw.
Judul disertasinya Morfologi Dialek Lamalera (1978). Gelar profesor dari
Universitas Indonesia pada 1991. Tahun 1970 hingga tahun 1980-an, Gorys Keraf
adalah nama besar dalam dunia pengajaran Bahasa Indonesia. Namanya paling
banyak dikenal para pelajar dan mahasiswa. Bukunya yang pertama berjudul Tata
Bahasa Indonesia (1970) membuat namanya meroket di kancah cakrawala ilmu
bahasa dan tata bahasa Indonesia.
Namanya terus naik daun menyusul terbit bukunya yang kedua Komposisi
(1971). Gorys Keraf adalah ilmuwan bahasa dan dosen sejati. Sejak meraih gelar
Sarjana Sastra (1964), Gorys Keraf memilih jadi dosen di FSUI sampai akhir
hayatnya 30 Agustus 1997, dalam usia 61 tahun. Selain dosen di FSUI (S1, S2,
dan S3), juga dosen di FISIP UI, Pascasarjana Hukum UI, Universitas Trisakti, dan
Universitas Tarumanegara, Jakarta.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Basic story adalah dasar cerita yang mengandung struktur dasar cerita untuk
menjadi panduan dalam mengembangkan cerita yang lebih kompleks.
2. Basic story harus memuat keterangan tempat dan waktu, keterangan tokoh-
tokoh yang muncul dalam cerita, problem-problem utama, serta penyelesaian.
3. Secara bahasa, sinopsis berasal kata synipical yang artinya ringkas.
4. Menurut Dr. Gorys Keraf, sinopsis adalah summary atau ringkasan atau precis
yang paling efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang menjadi
lebih pendek.
5. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, sinopsis merupakan karangan ilmiah
biasa digunakan bersamaan dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis
tersebut.
6. Ciri-ciri sinopsis adalah sebagai berikut.
a. Alur cerita sama dengan cerita asli.
b. Bahasa yang digunakan mengutamakan aspek persuasif.
c. Konflik cerita ditampilkan secara detail, ringkas dan menarik.
d. Sinopsis harus membuat calon penonton penasaran terhadap isi cerita
secara utuh.
7. Sinopsis berfungsi untuk memberikan gambaran sekilas dan menyeluruh
terhadap isi sebuah karya.
TUGAS MANDIRI
Buatlah premis cerita untuk sebuah film pendek dengan durasi 10 menit, lalu
buatlah basic story dan sinopsis dari premis tersebut, dengan ketentuan sebagai
berikut!
1. Basic story harus memuat keterangan tempat dan waktu, keterangan tokoh-
tokoh yang muncul dalam cerita, problem-problem utama, serta penyelesaian.
2. Penulisan sinopsis harus mencerminkan ciri-ciri sinopsis.
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab sebelas ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang
basic story dan sinopsis yang menjadi awal dalam proses mebuat naskah acara
televisi. Dari semua materi yang sudah dijelaskan ada bab sebelas ini, mana yang
menurut kalian paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan teman
maupun guru kalian, karena dengan memahami bab ini kalian akan sangat terbantu
dalam memahami materi-materi berikutnya!
BAB
PLOT DAN TREATMENT
XII
BAB XII PLOT DAN TREATMENT
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
pengertian plot, mendekripsikan berbagai jenis plot, mendesripsikan teknik
menyusun plot, menjelaskan pengertian treatment, dan mendeskripsikan
tahapan membuat treatment.
PETA KONSEP
B. Membuat
A. Membuat Plot
Treatment
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Dalam sebuah drama, salah satu hal yang paling banyak disoroti adalah plot
dari drama tersebut. Contohnya dalam film, film yang baik biasanya memiliki plot yang
baik pula. Bahkan, plot yang tidak terduga biasanya akan membuat penonton lebih
menikmati film tersebut. Untuk mendapatkan plot yang menarik tentu membutuhkan
perencanaan yang matang dalam proses pembuatanya. Proses yang tidak boleh
dilewati yaitu membuat plot. Dalam menyusun plot, hal lain yang tidak boleh
terlewatkan yaitu membuat treatment, yang menjelaskan plot dengan lebih detail.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Membuat Plot
1. Pengertian Plot
Plot merupakan struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita
yang disusun secara kronologis. Plot mengatur agar setiap kejadian yang ada
pada cerita berkaitan satu sama lain dan saling terhubung. Misalnya, kejadian
yang terjadi pada awal cerita biasanya mengakibatkan terjadinya kejadian pada
adegan-adegan berikutnya. Suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu tokoh,
biasanya akan menimbulkan reaksi dari tokoh lain yang menyebabkan suatu
kejadian. Kejadian-kejadian tersebut kemudian membentuk sebuah kesatuan
cerita yang dapat dinikmati.
Dalam sebuah film, biasanya penonton akan diajak untuk menyaksikan
suatu kejadian yang menimbulkan tanda tanya pada diri penonton akan kejadian
berikutnya. Bahkan kadang membuat penonton menebak-nebak apa yang akan
terjadi selanjutnya. Hal ini untuk membuat penonton merasa penasaran dan
dipaksa untuk mengikuti jalanya cerita hingga akhir. Plot yang baik biasanya
susah untuk ditebak oleh penonton dan memberi kejutan-kejutan di luar
perkiraan penonton.
Secara umum unsur-unsur plot terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut.
a. Pengenalan cerita
Pada bagian ini biasanya diisi dengan pengenalan terhadap tokoh
utama serta tokoh-tokoh penting lainya yang mempengaruhi jalanya cerita.
Biasanya, masing-masing tokoh akan ditunjukan peranya masing-masing
dalam membentuk cerita. Tentu saja, pengenalan ini tidak harus dijelaskan
dalam bentuk verbal, tetapi bisa dalam bentuk adegan yang membuat
penonton memahami peran masing-masing tokoh.
b. Awal konflik
Pada bagian ini, pengarang akan menunjukan suatu kejadian yang
menjadi awal cerita. Kejadian ini yang akan memicu munculnya kejadian-
kejadian pada cerita selanjutnya. Bagian ini bisa menjadi kunci, apakah
penonton tertarik untuk mengikuti cerita selanjutnya atau tidak. Bagian
ini biasa dibuat untuk membuat penonton penasaran dan tertarik untuk
mengikuti cerita hingga akhir.
c. Menuju konflik
Pada bagian ini, pengarang akan meningkatkan permasalahan yang
membuat penonton semakin penasaran. Tokoh utama pada cerita akan mulai
mengalami kejadian-kejadian yang mengarah pada permasalahan yang lebih
serius.
d. Konflik memuncak atau klimaks
Ini merupakan bagian di mana puncak dari permsalahan terjadi.
Pada bagian ini biasanya kejadian-kejadian yang paling menegangkan
dialami oleh tokoh dalam cerita. Di sinilah kejadian-kejadian yang paling
menentukan, apakah tokoh utama berhasil mengatasi permasalahan atau
malah mengalami kegagalan. Kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh
pada bagian ini biasanya akan membawa penonton ikut berfikir bagaimana
mengatasi masalah yang terjadi.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
a. Plot erat merupakan plot yang hubungan antar peristiwa yang terjadi sangat
erat, sehingga tidak memungkinkan bagian-bagian pembentuk peristiwa
tersebut dihilangkan. Artinya semua peristiwa yang dimunculkan penting
dan harus dimunculkan agar keseluruhan cerita dapat dipahami.
b. Plot longgar merupakan plot yang hubungan antar peristiwanya kurang
erat, sehingga memungkinkan untuk menghilangkan sebagian peristiwa dan
tidak mengganggu struktur cerita secara keseluruhan.
Berdasarkan sifatnya, plot dapat dibedakan menjadi berikut ini.
a. Plot terbuka merupakan plot yang akhir ceritanya memungkinkan untuk
dikembangkan ke cerita berikutnya.
b. Plot tertutup merupakan plot yang akhir ceritanya tidak memungkinkan
untuk dikembangkan lagi.
Berdasarkan kuantitas atau banyaknya alur pembentuknya, plot dapat
dibedakan menjadi berikut ini.
a. Alur tunggal, merupakan alur yang hanya memiliki satu garis pengembangan
cerita.
b. Alur ganda, merupakan alur yang memiliki beberapa garis pengembangan
cerita.
3. Teknik Menyusun Plot
Menyusun plot bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Ini merupakan
pekerjaan yang paling menentukan apakah sebuah cerita akan menarik untuk
diikuti atau tidak. Untuk itu dibutuhkan analisis yang mendalam terhadap basic
story yang telah dibuat untuk dikembangkan menjadi plot yang menarik. Untuk
menyusun plot yang baik, harus diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut.
Dikutip dari Tempo.com, Joko Anwar menjelaskan ada 2 teknik yang digunakan
dalam menyusun plot, yaitu Three Act dan 8 Squences.
a. Three Acts
Three Act Structure merupakan teknik yang telah lama digunakan secara luas
dalam pembuatan naskah cerita. Istilah ini tidak hanya ditemukan dalam
dunia film, tetapi juga pada dunia cerita pendek, novel, komik, dan video
game. Walaupun sederhana, teknik ini telah terbukti ampuh dalam membuat
naskah cerita. Three Acts Structure terbagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai
berikut ini.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
B. Membuat Treatment
1. Pengertian Treatment
Treatment merupakan rangkuman naskah yang disusun dalam bentuk
urutan adegan untuk menjelaskan alur atau plot utama dalam bentuk cerita
pendek tanpa disertai dialog. Treatment berisi susunan paragraf, di mana
masing-masing paragraf menceritakan kejadian secara detail pada suatu
adegan. Treatment dibuat agar pembaca dapat memperoleh gambaran apa yang
akan dilihat pada suatu adegan. Treatment perlu dibuat walaupun cerita berasal
MATERI PEMBELAJARAN
dari novel atau komik yang sudah tergambar jelas alur ceritanya. Dengan adanya
treatment, maka gambaran terhadap alur cerita yang akan dibuat lebih jelas.
2. Langkah Membuat Treatment
Tidak ada format baku dalam membuat treatment, namun secara umum
treatment biasanya memuat hal-hal sebagai berikut.
a. Judul, ditulis paling atas rata tengah dengan huruf besar.
b. Nama penulis, ditulis di bawah judul rata tengah.
c. Urutan babak, ditulis dengan huruf besar semua, rata kiri, dan diberi nomor
urutan.
d. Setting tempat dan waktu, ditulis dengan huruf besar dan rata kiri. Satu
babak bisa terdiri dari beberapa setting tempat.
e. Deskripsi adegan, ditulis dengan paragraf biasa menggunakan bahasa yang
ringkas, komunikatif, dan efektif.
Berikut salah satu contoh treatmen untuk film pendek dengan judul Halusinasi.
HALUSINASI
By Sulton Ardi
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
JOKO ANWAR
CAKRAWALA
Joko Anwar adalah sutradara film yang lahir di Medan pada 3 Januari 1976.
Joko pernah menjadi kritikus film dan penulis lepas untuk harian The Jakarta Post.
Joko masuk di dunia perfilman saat mewawancarai Nia Dinata untuk korannya,
produser dan sutradara perempuan ini sangat terkesan dan mengajaknya untuk
bekerja sama sebagai penulis skenario film ARISAN (2003) yang akhirnya sukses
secara komersil dan mendapat pujian dari banyak kritikus.
Joko Anwar tumbuh besar dengan menonton film-film kung fu dan
horor. Dia begitu akrab dan menyukai film. Kecintaannya terhadap film sudah
tampak sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama. Dia juga telah menulis dan
menyutradarai pertunjukan drama. Meski demikian bakat Joko tidak mendapat
sambutan dan selaras dengan pendidikan formalnya.
Pada 2007 dia menjadi sutradara dan penulis film “Kala”, sebuah alegori
politis tentang Indonesia. “Kala” yang mengukuhkan posisi Joko Anwar di
perpetaan film dunia berhasil memberikan Joko Anwar beberapa penghargaan,
antara lain Best Film di Berlin Asia Hotshot Film Festival, dan Jury Prize di New
York Asian Film Festival. Selain diputar di lebih dari 30 festival termasuk di
London, Brussels, dan Vancouver, “Kala” juga ditasbihkan sebagai salah satu film
terbaik dunia tahun 2007 oleh majalah film terbesar dan bergengsi Sight dan
Sound Magazine, Inggris, yang juga menyebutnya sebagai salah satu filmmaker
tercerdas di Asia.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Buatlah susunan plot dan treatmen berdasarkan basic story yang kamu buat
sebelumnya, dengan ketentuan sebagai berikut!
1. Penyusunan plot menggunakan teknik Three Act Structure.
2. Plot harus mengandung semua unsur plot yang terdiri dari pengenalan
cerita, awal konfilk, menuju konfilk, konfilk memuncak atau klimaks, dan
penyelesaian.
3. Pembuatan treatment minimal 2 halaman kertas HVS.
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab dua belas ini, kalian tentu menjadi lebih paham
tentang plot dan treatment yang menjadi bagian dalam proses mebuat naskah
acara televisi. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab dua belas ini,
mana yang menurut kalian paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan
teman maupun guru kalian, karena dengan memahami bab ini kalian akan sangat
terbantu dalam memahami materi-materi berikutnya!
BAB
SETTING CERITA DAN PENOKOHAN
XIII
BAB XIII SETTING CERITA DAN PENOKOHAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
pengertian latar, mendeskripsikan macam-macam latar, menjelaskan pengertian
tokoh, mendeskripsikan macam-macam tokoh, serta membuat Bionomi dan
Fisionomi Karakter.
PETA KONSEP
1. Pengertian
Penokohan
1. Pengertian Latar 2. Macam-macam
2. Macam-macam Latar Tokoh
3. Bionomi dan
Fisionomi Karakter
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Tidak dapat dipungkiri jika plot dalam sebuah cerita memegang perananan
paling penting. Namun, basic cerita yang baik tanpa didukung oleh latar dan tokoh
yang baik tentu tidak akan menjadi karya yang baik. Pemilihan latar yang pas akan
membuat cerita lebih berkesan di hati penonton. Latar yang baik tentu tidak hanya
soal keindahan, tapi kesesuaian antara latar dengan tema cerita yang dibawakan.
Misalnya film dengan cerita sejarah di masa lampau, maka latar yang dipilih pun
harus mencerminkan kehidupan di masa lampau dengan model bangunan, alat
transportasi, model pakaian sampai perlengkapan untuk kehidupan sehari-hari harus
mencerminkan apa yang ada pada masa tersebut.
Di samping pentingnya pemilihan latar yang baik, pemilihan tokoh yang tepat
justru lebih berpengaruh lagi terhadap hasil karya. Kesalahan memilih satu tokoh
saja bisa membuat hasil karya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Untuk itu, perlu
adanya riset dan perencanaan yang matang dalam hal memilih latar dan tokoh.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Latar
1. Pengertian Latar
Dalam sebuah karya drama, setting atau dalam bahasa Indonesia disebut latar
merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana
terjadinya lakuan dalam karya sastra. Sedangkan pengertian latar menurut para
ahli sebagai berikut.
a. Menurut Abrams (1981:175), latar adalah tempat, hubungan waktu, dan
lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
b. Menurut Suparmin (2009: 60), latar cerita atau setting adalah suatu keadaan
yang melingkupi pelaku pada sebuah cerita.
c. Menurut Indrawati (2009: 64), latar atau setting adalah tempat, waktu serta
suasana yang digunakan dalam sebuah cerita.
2. Macam-macam Latar
Berdasarkan berbagai pengertian yang diungkapkan oleh para ahli, latar dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Latar Waktu
Latar waktu yaitu waktu yang melatar belakangi suatu kejadian
atau peristiwa yang dialami oleh para tokoh. Contoh latar waktu misalnya,
pagi hari, malam hari, di jaman dahulu, di masa depan, tahun lalu, dan
sebagainya. Waktu di sini bisa mencakup tahun, musim, bulan, hari, dan jam.
Dalam proses produksi, waktu pengambilan gambar suatu adegan biasanya
dilakukan mengikuti setting waktu pada cerita. Misalnya, setting waktu pada
cerita terjadi pada malam hari, maka pengambilan gambar juga dilakukan
pada malam hari. Namun, dengan kecanggihan alat produksi seperti saat ini,
tidak menutup kemungkinan pengambilan gambar bisa dilakukan kapan saja
tanpa memperhatikan setting waktu dalam cerita. Baru pada proses editing
dilakukan penyesuaian dengan memberi efek visual sehingga kesan yang
ditimbulkan sama seperti waktu yang diinginkan pada cerita.
MATERI PEMBELAJARAN
b. Latar Tempat
Setting tempat atau latar tempat merupakan tempat yang menjadi
latar belakang terjadinya suatu peristiwa. Latar tempat dibedakan menjadi
2, yaitu internal dan eksternal. Internal yaitu tempat di dalam suatu ruangan
tertutup, seperti, di dalam gedung, di ruang kelas, di dalam kamar, atau di
dalam kendaraan. Sedangkan eksternal yaitu tempat diluar ruangan, seperti,
di halaman rumah, di lapangan, di dalam hutan, di jalan, dan sebagainya.
Sama seperti latar waktu, latar tempat juga seringnya dilakukan
ditempat yang sesuai. Namun, kecanggihan teknologi saat ini, latar
tempat juga dapat diciptakan menggunakan software computer. Teknik
yang digunakan biasanya menggunakan green screen, di mana para tokoh
melakukan shooting dengan latar belakang semua berwarna hijau, biasanya
menggunakan kain hijau atau sejenisnya. Hasil pengambilan gambar
tersebut kemudian diedit menggunakan software editing dan mengganti
latar belakang warna hijau tersebut dengan gambar lain baik dari hasil
pengambilan gambar yang berbeda maupun dari hasil rendering software
computer.
Gambar 13.3 Film Avenger: Infinity War Mengambil Setting Tempat di Luar Angkasa
Sumber: https://www.selebtempo.co
c. Latar Suasana
Latar suasana yaitu keadaan psikologis yang dialami oleh para pelaku
saat suatu kejadian dalam cerita berlangsung. Contoh latar suasana misalnya,
gembira, haru, sedih, atau tegang. Keberhasilan dari latar ini teragantung
bagaimana keberhasilan para pelaku dalam mendalami suatu tokoh. Untuk
menciptakan latar suasana ini di dalam film biasanya dibantu dengan musik
yang mengiringi cerita.
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 13.4 Latar dengan Suasana Sedih di film The Fault of Our Stars
Sumber: https://www.hipwee.com
B. Penokohan
1. Pengertian Penokohan
Menurut Sudjiman (1990: 79) tokoh adalah individu rekaan yang
mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam
cerita. Sedangkan penokahan adalah cara pengarang cerita menggambarkan dan
mengembangkan berbagai karakter di dalam sebuah cerita. Dapat juga diartikan
sebagai penggambaran watak dari suatu tokoh yang ditunjukkan dalam sikap,
ucapan, perilaku, pikiran, dan pandangan tokoh dalam setiap permasalahan
yang dihadapinya. Watak dari suatu tokoh dapat ditunjukkan melalui beberapa
cara, di antaranya melalui tindakan atau perbuatan, melalui dialog atau ucapan,
melalui pikiran serta perasaan, dan melalui penampilan.
2. Macam-macam Tokoh
Tokoh di dalam sebuah drama tentu memiliki peranya masing-masing yang
berbeda antara satu dengan lainya. Secara garis besar terdapat beberapa
macam karakter dalam sebuah cerita (Sony Set dan Sita Sidharta, 2006), yaitu
sebagai berikut.
a. Protagonis
Tokoh protagionis sering disebut juga karakter utama. Tokoh protagonis
biasanya memerankan karakter sebagai orang baik yang mencerminkan
suatu kebenaran. Dalam banyak cerita, biasanya tokoh ini memiliki kelebihan
tertentu yang menjadi daya tarik bagi penonton. Misalnya dalam film drama
romansa, tokoh utama pria bisanya memiliki wajah ganteng dan yang
wanita memilik wajah yang cantik. Dalam film action, tokoh utama biasanya
memiliki kemampuan bertarung yang baik untuk melawan tokoh antagonis.
MATERI PEMBELAJARAN
b. Antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi lawan dari tokoh
protagonis. Tokoh ini biasanya memerankan sebagai orang yang jahat
atau licik. Dalam kebanyakan cerita, tokoh antagonis biasanya memiliki
kelebihan-kelebihan yang hampir sama dengan tokoh protagonis. Namun,
menggunakan kelebihan-kelebihan tersebut untuk tujuan hang tidak baik
dan berlawanan dengan tokoh utama.
MATERI PEMBELAJARAN
c. Tritagonis
Tokoh tritagonis yaitu tokoh yang menjadi penengah sebagai pelerai
dari konflik antara protagonis dan antagonis. Sebagai penengah, tokoh ini
biasanya tidak memihak salah satu antara protagonis maupun antagonis.
Tokoh ini biasanya ditampilkan sebagai seorang yang bijak. Bisa diperankan
sebagai teman, guru, ustaz, orang tua, dan sebagainya.
Gambar 13.7 Tokoh Tritagonis dalam Serial Animasi Adit Sop Jarwo
Sumber: https://twitter.com/deboracristiant
d. Deutragonis
Tokoh deutragonis merupakan tokoh yang mendukung tokoh protagonis.
Tokoh ini bisa berperan sebagai teman, keluarga, atau guru dari protagonis
yang membantu protagonis dalam menyelesaikan konflik yang dialami.
e. Foil
Kebalikan dengan tokoh deutragonis, tokoh foil merupakan tokoh yang
mendukung tokoh antagonis. Tokoh ini bisa berperan sebagai teman atau
bawahan dari tokoh antagonis.
3. Bionomi dan Fisionomi Karakter
Bionomi adalah riwayat hidup, kebiasaan, pemuliaan, dan adaptasi dari
sebuah organisme (makhluk hidup). Sedangkan fisionomi adalah ilmu firasat
wajah atau ilmu yang membaca karakter seseorang lewat wajah. Dalam sebuah
drama pemilihan karakter biasanya dengan melihat bagaimana wajah tokoh
dan bagaimana kebiasaan sehari-hari tokoh. Semakin dekat karakter yang ingin
diperankan dengan karakter asli pemeran tentu akan semakin mudah bagi tokoh
untuk mendalami karakter tersebut. Untuk mendapatkan tokoh yang sesuai
untuk karakter tertentu, salah satu cara yang digunakan yaitu dengan membuat
draf bionomi (ciri kehidupan) dan fisionomi (ciri fisik) dari masing-masing tokoh.
Berikut contoh Bionomi dan Fisionomi dari sebuah karakter.
Nama : Ardi Setiawan
Panggilan : Awan
Karakter : Pelupa, mudah terpengaruh, disiplin, cerdas, dan periang.
PRODUKSI DAN SIARAN
PROGRAM TELEVISI 133
MANAJEMEN
PRODUKSI, NASKAH DAN
PENYUTRADARAAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Uwais Qorny atau yang dikenal dengan nama panggung Iko Uwais (lahir
di Jakarta, 12 Februari 1983, umur 36 tahun) adalah seorang pemeran laki-laki,
pemeran pengganti, dan olahragawan pencak silat berkebangsaan Indonesia. Ia
mengawali pertunjukan pertamanya di dunia perfilman ketika memerankan Yuda,
seorang perantauan bersuku Minangkabau dalam film Merantau tahun 2009.
CAKRAWALA
Selain menjadi atlet, Iko Uwais juga menjadi sopir salah satu perusahaan
Telekomunikasi Indonesia. Pada 2007, sutradara film Wales, yakni Gareth Ronis
menemukan Iko Uwais yang sedang memperagakan gerakan pencak silatnya, di
saat merekam adegan Iko, Gareth Ronis tidak bisa memungkiri jika Iko memiliki
kharisma yang tinggi. Setelah bertemu dengan Gareth, Iko langsung ditawari untuk
memerankan sebuah film berjudul ‘Merantau’ yang rilis 2009. Di film tersebut, Iko
Uwais langsung ditawari menjadi peran pertama yang bernama Yuda.
Iko Uwais menandatangani kontrak 5 tahun bersama Gareth Ronis, Iko
akhirnya mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya. Kemudian Iko Uwais
bermain peran di film The Raid, film ini dirilis 22 Maret 2012, film The Raid
melambungkan nama Iko Uwais semakin dikenal masyarakat. Di film The Raid, Iko
Uwais tampil sebagai Yuda seorang polisi, selain menunjukkan aksi bela dirinya,
Iko Uwais juga dipercaya sebagai koreografer dan berkolaborasi dengan Yayan
Ruhiyan.
Setelah itu Iko Uwais tampil di film Star Wars: The Force Awakens, pada
film tersebut Iko tampil bersama Yayan Ruhian dan Cecep Rahman. Iko Uwais
kemudian menunjukkan aksinya di film Headshot produksi Screenplay Infinite
Films, film ini dirilis secara international.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Buatlah bionomi dan fisionomi dari karakter yang ada pada cerita yang kamu buat
pada bab sebelumnya!
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab tiga belas ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang
latar dan penokohan yang menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam
proses pembuatan skenario. Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab
tiga belas ini, mana yang menurut kalian paling sulit dipahami? Coba kalian
diskusikan dengan teman maupun guru kalian, karena dengan memahami bab ini
kalian akan sangat terbantu dan semakin mudah dalam menyusun naskah cerita!
BAB
NASKAH PROGRAM TELEVISI NONDRAMA
XIV
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Sebagian besar acara televisi pada stasiun televisi umumnya diisi oleh
program-program televisi nondrama, seperti, konser musik, talk show, variety show,
Game Show, dan sebagainya. Format-format program acara nondrama biasanya berupa
sebuah pertunjukkan yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi,
gaya, dan musik. Walaupun tidak mengandung unsur cerita di dalamnya, tidak berarti
acara nondrama tidak diminati pemirsa. Terbuki banya acara televisi nondrama yang
sukses menarik perhatian pemirsa televisi hingga memberi keuntungan yang besar
bagi stasiun televisi, seperti, Hitam Putih, Bedah Rumah, Bukan Empat Mata, dan masih
banyak yang lainya.
Walaupun tidak mengandung unsur cerita di dalamnya, acara televisi
nondrama tetap memerlukan naskah sebagai panduan sutradara maupun host televisi
dalam membawakan acaranya. Apalagi banyak acara televisi nondrama yang disiarkan
secara langsung, sehingga dengan adanya naskah acara dapat berjalan sesuai yang
direncanakan dan sesuai dengan keinginan sutradara. Tentu saja naskah acara televisi
nondrama berbeda dengan acara televisi drama. Hal ini karena jenis acaranya yang
sangat beragam, maka jenis dan format naskahnya pun lebih beragam.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Magazine Show
Magazine Show merupakan format acara televisi di mana format
penyajianya menyerupai majalah (media cetak), yaitu terdiri dari beracam-
macam rubrik dan tema yang disajikan dalam reportase timeless (tidak
terikat waktu) sesuai minat dari target penontonya (Naratama, 2004: 171).
Magazine Show biasanya disajikan dengan pembawaan yang ringan namun
mendalam dan lebih menekankan pada aspek menariknya suatu informasi.
Magazine Show biasanya hanya membahas untuk topik tertentu,
seperti, olah raga, otomotif, kuliner, dan sebagainya. Beberapa program
Magazine Show yang terkenal di antaranya One Stop Football (Trans 7) dan
Otobliz (MetroTV).
c. Game Show
Game Show merupakan salah satu jenis program acara televisi yang
menyajikan permainan untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan
teka-teki guna mendapatkan hadiah. Hal yang menarik dari acara ini,
biasanya penonton selain terhibur juga ikut tertantang untuk menjaawab
atau memecahkan permainan yang disajikan. Dalam jenis permainan ini
kebanyakan peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk bersaing
dan memperebutkan hadiah yang disediakan. Namun, ada juga yang
menampilkan peserta seorang sendirian. Beberapa program acara jenis ini
yang terkenal, di antaranya, Family 100, Who Wants to Be a Millionare, Siapa
Berani, dan Super Deal.
MATERI PEMBELAJARAN
d. Konser Musik
Konser musik merupakan salah satu jenis program acara yang
menampilkan pertunjukan musik secara langsung di depan penonton. Musik
dapat dimainkan oleh musikus tunggal atau grup, seperti, paduan suara,
orkestra, atau grup musik.
MATERI PEMBELAJARAN
e. Variety Show
Program acara variety show merupakan salah satu jenis acara televisi
yang terdiri dari berbagai pertunjukan dan biasanya dipandu oleh pembawa
acara atau host. Pertunjukan yang ditampilkan bisa beragam, seperti, musik,
sulap, komedi, akrobatik, dan sebagainya. Beberapa variety show ada yang
dikemas dalam bentuk ajang pencarian bakat. Di berbagai belahan dunia,
acara variety show menjadi program yang popular dan terus berkembang.
Di Indonesia, program acara variety show yang cukup populer, di antaranya,
Dangdut Academy, KDI, The Master, Indonesian Idol, Super Ten Indonesia,
Indonesian Got Talent, dan masih banyak lainya. Beberapa jenis dari acara
variety show ada yang khusus ditampilkan pada momen-momen tertentu
seperti bulan Romadan, contohnya, Hafiz Indoensia dan Aksi.
f. Film Dokumenter
Film dokumenter merupakan salah satu acara televisi yang
mendokumentasi-kan kejadian yang nyata. Pada awalnya dokumenter
memang merekap kejadian-kejadian yang nyata. Namun dalam
perkembanganya, film dokumenter pun kadang menggunakan skenario.
Film dokumenter di televisi seringnya meliput kehidupan keseharian dari
suatu daerah atau mengeksplore keindahaan daerah tertentu. Beberapa film
documenter di televisi yang cukup populer, di antaranya, Jejak Petualangan,
Si Bolang, My Trip My Adventure, dan sebagainya.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
5. Pembagian Garis
Garis terbagi menjadi 2 kolom, yaitu kolom video dan kolom audio. Masing-
masing tersusun secara vertikal. Pembagian garis horizontal dibuat per action
atau per adegan. Pembagian ini bertujuan untuk mempermudah melihat berapa
jumlah shot yang harus diambil.
6. Penggunaan Huruf Kapital
Penggunaan huruf kapital pada kolom video digunakan pada nama karakter,
sedangkan pada kolom audio digunakan pada judul musik dan sound effect.
7. Kolom Video
Dalam kolom video dapat diisi dengan deskripsi semua shot, meliputi, type of
shot, camera movement, camera angle, dan efek spesial yang digunakan pada
shot. Penulisan type shot seperti Close Up disingkat menjadi CU dengan huruf
kapital.
8. Kolom Audio
Kolom audio diisi berbagai jenis audio, seperti, dialog, music dan sound effect
(SFX). Khusus untuk dialog ditulis dengan huruf kecil, sedangkan musik dan
sound effect ditulis dengan huruf besar di dalam kurung.
9. Karakter
Karakter adalah nama pemain, ditulis dengan huruf besar pada kolom audio.
Untuk memisahkan antara karakter dengan dialog dapat menggunakan titik
dua, atau dialog ditulis di bawah karakter.
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Tukul Riyanto, atau lebih dikenal dengan nama Tukul Arwana merupakan
salah satu pembawa acara pada salah satu program talk show yang cukup popular
di Indonesia. Tukul mulai dikenal melalu acara Empat Mata dibawakannya. Selain
sebagai presenter, Tukul juga mempunya berbagai jenis usaha bisnis, seperti, Ojo
Lali Entertainment, Bakso Tukul Arwana, dan juga mempunyai beberapa tempat kos
dan rumah kontrakan.
Dengan bakat alaminya, Tukul muda sudah mulai melawak sejak kelas
VI SD. Dia pun mencoba berbagai macam perlombaan lawak, mulai dari tingkat
kota, provinsi, hingga nasional. Dia pun berhasil menjuarai berbagai perlombaan
melawak. Saat duduk di bangku kelas III SMP, orang tua angkatnya, Suwardi
mengalami kesulitan ekonomi. Bahkan, rumah yang selama itu ditempatinya
harus dijual. Puncaknya, saat duduk di bangku SMA, Tukul mulai kesulitan untuk
membayar biaya sekolah. Tukul pun mulai mencari pekerjaan untuk membiayai
sekolahnya.
Dia pernah bekerja sebagai supir angkot, supir truk elpiji, hingga akhirnya
merantau ke Jakarta. Di Jakarta pun dia melalui berbagai macam pekerjaan hingga
akhirnya melamar di Radio Humor SK dan diterima kerja di sana. Nasib mujur
Tukul semakin membaik ketika ia diajak dalam produksi Lenong Rumpi. Titik balik
kariernya pun mencuat ketika menjadi pendamping Joshua di video klip “Air”
dengan ikon diobok-oboknya sekitar tahun 1997.
Nama Tukul Arwana semakin melambung ketika dipercayai untuk
menjadi pembawa acara musik “Aduhai” di TPI serta acara “Dangdut Ria” di Indonsiar.
Namanya semakin terkenal setelah dipercaya untuk membawakan program acara
Empat Mata, sempat berubah menjadi Bukan Empat Mata, dan kini menjadi Ini
Baru Empat Mata.
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Program acara nondrama adalah sebuah format acara televisi yang diporduksi
dan dicipta melalu proses pengolahan imanjinasi kreatif dari realitas
kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasikan ulang dan tanpa
harus menjadi dunia khayalan.
2. Jenis program acara nondrama terdiri dari, talk show, magazine show, game
show, konser musik, variety show dan film dokumenter.
3. Talk show atau gelar wicara merupakan program acara televisi yang
menampilkan perbincangan atau diskusi antara sekelompok orang tentang
suatu topik tertentu yang dibapndu oleh pemandu.
4. Magazine show merupakan format acara televisi yang format penyajianya
menyerupai majalah (media cetak), yang terdiri dari berbagai macam rubrik,
dan tema yang disajikan dalam reportase timeless (tidak terikat waktu) sesuai
minat dari target penontonya.
5. Game show merupakan salah satu jenis program acara televisi yang menyajikan
permainan untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan teka-teki guna
mendapatkan hadiah.
6. Konser musik merupakan salah satu jenis program acara yang menampilkan
pertunjukan musik secara langsung di depan penonton.
7. Program acara variety show merupakan salah satu jenis acara televisi yang
terdiri dari berbagai pertunjukan dan biasanya dipandu oleh pembawa acara
atau host.
8. Film dokumenter merupakan salah satu acara televisi yang mendokumentasikan
kejadian yang nyata.
9. Langkah menyusun naskah film dokumenter, yaitu sebagai berikut.
a. Menentukan ide
b. Membuat basic story
c. Melakukan survei dan riset
d. Membuat treatment atau storyline
10. Aturan menulis naskah dua kolom yaitu kolom sebelah kiri untuk deskripsi
video dan sebelah kanan untuk audio.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab empat belas ini, kalian tentu menjadi lebih paham tentang
penyusunan naskah program televisi nondrama sebagai langkah persiapan yang
harus dilakukan sebelum memproduksi program acara nondrama. Dari semua
materi yang sudah dijelaskan pada bab empat belas ini, mana yang menurut
kalian paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan teman maupun guru
kalian, karena dengan memahami bab ini kalian akan sangat terbantu dan semakin
mudah dalam menyusun naskah!
BAB
NASKAH PROGRAM TELEVISI DRAMA
XV
BAB XV NASKAH PROGRAM TELEVISI DRAMA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi pada bab ini, diharapkan siswa mampu menjelaskan
macam-macam program televisi drama, menjelaskan tahapan penyusunan
naskah program televisi drama, dan menjelaskan format penyusunana naskah
televisi drama.
PETA KONSEP
1. Langkah Membuat
Naskah Drama
1. Pengertian Program 2. Elemen-elemen
Drama Skenario
2. Jenis Program 3. Membuat Skenario
Drama dengan Software
4. Contoh Penulisan
Skenario
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Sinetron
Sinetron (singkatan dari Sinema Elektronik) merupakan program
drama televisi yang ditayangkan secara bersambung. Sinetron biasanya
memiliki jumlah episode yang banyak, bahkan di Indonesia jumlah
episodenya ada yang mencapai ribuan. Jumlah episode yang mencapai
ribuan tentu membuktikan bahwa sinetron menjadi salah satu program
televisi yang menjadi favorit pemirsa. Beberapa stasiun televisi yang paling
sering menyajikan sinetron, di antaranya, RCTI, SCTV, dan MNCTV.
MATERI PEMBELAJARAN
c. FTV
Film televisi (FTV) adalah film yang diproduksi khusus untuk televisi oleh
stasiun televisi maupun rumah produksi dengan durasi 120 menit sampai
180 menit dengan tema yang beragam, mulai dari remaja, tragedi kehidupan,
cinta, dan agama. Program ini biasanya menyajikan cerita yang ringan.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
INDRA
Hai! Tono. Sejak kapan kamu di sini?
e. Parenthetical
Parenthetical adalah keterangan aksi yang harus dilakukan oleh
pelaku ketika dia mengucapkan dialog. Parenthetical juga berfungsi sebagai
penegas suasana emosi yang terjadi pada setiap tokoh dalam melakukan
dialog. Parenthetical ditulis di bawah nama tokoh sebelum dialog dengan
ditulis di dalam kurung sebagai pembeda dengan dialog. Parenthetical
tidak harus ada pada setiap dialog. Contoh penulisan parenthetetical adalah
sebagai berikut.
IBU
(sedikit kesal)
Tono, sudah berapa kali ibu bilang. Jangan suka bermain dangan anak itu.
TONO
(antara bingung dan kecewa)
Emang kenapa bu? Dia anak baik kok.
MATERI PEMBELAJARAN
f. Dialog
Dialog merupakan rangkaian kata yang diucapkan oleh tokoh sebagai
gambaran logika berfikir, latar belakang, serta interaksi antara tokoh yang
satu dengan yang lain. Dialog ditulis di bawah nama tokoh. Jika menggunakna
parenthetical, maka dialog ditulis setelahnya. Penulisan dialog mengikuti
perataan tokoh, tanpa perlu menggunakan tanda petik. Contoh penulisan
dialog dapat dilihat pada contoh-contoh sebelumnya.
g. Transisi Adegan
Transisi adegan adalah informasi perpindahan scene ke scene
berikutnya yang ditulis di akhir scene sebagai gambaran kontinuitas adegan.
Selain menandakan berakhirnya scene, transisi juga memberi informasi
kepada pembaca skenario seperti apa alur cerita sebuah scene dengan scene
berikutnya. Transisi ditulis dengan huruf kapital dan rata kanan. Transisi
yang biasa digunakan, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) CUT TO: perpindahan ke scene berikutnya secara langsung tanpa
menggunakan transisi.
2) FADE IN: masuk ke suatu adegan secara perlahan dari layar hitam.
3) FADE OUT: keluar dari suatu adegan ke layar hitam.
4) DISSOLVE TO: perpindahan scene di mana akhir scene bercampur dengan
awal scene berikutnya.
5) INTER CUT: scene suatu adegan dipotong atau diinsert dengan adegan
lain masih dalam satu pengadegan tetapi beda setting/lokasi kejadian.
6) CUT AWAY: scene yang dipotong di tengah-tenga tetapi adegan yang
lainya memiliki korelasi satu sama lain, hampir sama dengan INTER CUT.
Contoh penulisan transisi pada skenario, misalnya sebagai berikut.
001. INT. DI KAMAR-PAGI
Cast: INDRA
Indra sedang bersiap-siap sebelum berangkat ke sekolah.
INDRA (V.O)
Namaku Indra, kelas XI SMK jurusan Broadcasting. Hari ini adalah hari
pertamaku di sekolah baruku, setelah aku pindah dari Jakarta ke Tegal. Inilah
ceritaku, pertama kali masuk sekolah di sini.
DISSOLVE TO:
3. Membuat Skenario dengan Software
Skenario dapat dibuat dengan software pengolah kata, seperti Microsoft
Word. Namun, kita harus memformat secara manual terkait pengaturan kertas,
margin, jenis font, dan perataan masing-masing elemen skenario. Untuk
memudahkan pembuatan skenario, terdapat beberapa software yang khusus
dibuat untuk pembuatan skenario. Kelebihan dari penggunaan software ini
adalah pengaturan masing-masing elemen yang berjalan secara otomatis,
sehingga tidak perlu mengatur formatnya secara manual. Beberapa software
yang dapat digunakan, di antaranya sebagai berikut.
a. Movie Magic Screenwriter
Software ini cukup terkenal di kalangan industri perfilman. Fitur-fiturnya
sangat beragam, mencakup format untuk film, televisi, drama, buku, dan
bahkan komik.
MATERI PEMBELAJARAN
b. Final Draft
Software ini juga merupakan salah satu software untuk pembuatan
skenario yang cukup terkenal. Software ini sudah menjadi standar industri
selama bertahun-tahun dan telah digunakan oleh pembuat film dan penulis
professional. Fitur-fitur yang dimiliki juga cukup lengkap.
MATERI PEMBELAJARAN
c. Writer Duet
Software ini memiliki kelebihan dalam penulisan yang dikerjakan oleh
beberapa orang. Masing-masing penulis dapat berkolaborasi dari jarak jauh.
Bahkan untuk memudahkan kolaborasi, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur
chat box.
d. Studio Binder
Aplikasi ini merupakan aplikasi berbasis web, sehingga tidak perlu
menginstal ke komputer. Kita dapat langsung menggunakanya melalui
browser asalkan terhubung ke internet. Tidak hanya naskah skenario,
bahkan sebagian besar kebutuhan dokumen untuk pembuatan film dapat
dibuat dengan aplikasi ini. Untuk menggunakan aplikasi ini dapat mendaftar
dengan gratis pada, web https://www.studiobinder.com.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Tinggi : 160 Cm
Berat : 45 Kg
Postur : Sedikit kurus
Rambut : Pendek, Ikal
Mata : Hitam
Kulit : Sawo Matang
Penampilan : Sederhana apa adanya
Psikologi : Sensitif, pemurung
Tinggi : 150 Cm
Berat : 40 Kg
Postur : Sedang
Rambut : Panjang, berjilbab
Mata : Hitam
Kulit : Sawo Matang
Penampilan : Sederhana
Psikologi : Tidak mudah marah, bijak
Tinggi : 155 Cm
Berat : 40 Kg
Postur : Langsing
Rambut : Panjang, lurus
Mata : Hitam
Kulit : Putih
Penampilan : Rapih
Psikologi : Periang
MATERI PEMBELAJARAN
Tinggi : 165 Kg
Berat : 50 Kg
Postur : Sedang
Rambut : Pendek
Mata : Hitam
Kulit : Sawo Matang
Penampilan : Sederhana
Psikologi : Berfikirian posisitif, penyabar
Tinggi : 160 Kg
Berat : 46 Kg
Postur : Sedang
Rambut : Sedikit Gondrong
Mata : Hitam
Kulit : Sawo Matang
Penampilan : Kurang rapih
Psikologi : Suka merendahkan orang lain
Nama : Rendi Wibowo (Siswa 2)
Panggilan : Rendi
Karakter : Usil Sombong
Usia : 17 Tahun
Pekerjaan : Siswa SMK
Tinggi : 170 Kg
Berat : 68 Kg
Postur : Tinggi besar
Rambut : Pendek
Mata : Hitam
Kulit : Sawo Matang
Penampilan : Sederhana
Psikologi : Suka merendahkan orang lain
MATERI PEMBELAJARAN
TREATMENT
MATERI PEMBELAJARAN
SKENARIO
GILANG
(kaget)
“Eeh.. iya bu ini mau berangkat. Assalamualaikum”
IBU
“waalaikumsalam”
SISWA 1
(dengan nada menggoda)
“Eeh ada anak yang baperan nih!”
MATERI PEMBELAJARAN
SISWA 2
(sambil tertawa mengejek)
“Cowok apa cewek!”
Gilang melihat kedua siswa tersebut dengan tatapan kesal sambil tetap
berjalan.
SISWA 2
(dengan nada menantang)
“Apa lo? Berani lo?”
SISWA 3
(pura-pura merasa bersalah)
“Eh maaf-maaf. Jatuh yah?”
SISWA 4
“Jangan begitu lah, kasian dia, tar nangis loh!”
Gilang tetap melanjutkan jalanya dengan sedikit kesal. Dia tidak punya cukup
nyali untuk menghadapi candaan temanya, walau dia tau itu disengaja.
CUT TO:
AMANDA
“Lang, ngapain kamu di sini. Sudah kerjain tugas belum?”
IBU
“Lang. Kamu nggak berangkat sekolah? Ini sudah siang loh.”
MATERI PEMBELAJARAN
GILANG
(kaget sambil menggaruk tangan)
“Nanti lah bu, bentar lagi.”
IBUNYA
“Mentang-mentar sekolahnya dekat berangkatnya santai-santai.”
GILANG
(seperti terpaksa sambil mencium tangan Ibu)
“Iya bu, ini mau berangkat. Assalamualaikum”
IBU
“waalaikumsalam”
CUT TO:
JOKO
“Lang, Gilang”
GILANG
(sambil menggeliat)
“Eh kamu Jok”
JOKO
“Iya. Ngapain kamu di sini?”
GILANG
“hmmm...Biasalah Jok, menenangkan diri.”
JOKO
(heran)
“Emang ada masalah apa? Cerita dong.”
GILANG
“Kalo diceritain malah keingat terus.”
JOKO
“Udah cerita aja.”
MATERI PEMBELAJARAN
JOKO
(sambil menawarkan minuman)
“Ini, minum dulu?”
GILANG
“Kok bawa minum dua. Aslinya mau buat siapa?”
JOKO (V.O)
(melamun sambil lihat minuman)
“Niatnya mau buat Ibu, tapi kasihan Gilang kayaknya lagi punya masalah”
GILANG
“Jok, joko”
JOKO
(kaget, tersadar dari lamunan)
“eh iya nih, buat kamu aja”
GILANG
“Ga usah, emang mau buat siapa?”
JOKO
“Udah nggak papa, nih!”
GILANG
“Ya udah, makasih Jok.”
JOKO
“Santai aja”
GILANG
“Oh iya Jok, kamu gimana di sekolah?”
JOKO
“Gimana apanya?”
GILANG
“Maksudnya, kamu dijailin temen-teman ga?”
JOKO
“Halah kaya kamu ngga tahu aku aja Lang. Ya mesti pernah lah. Kaya kamu
ngga tahu saja hidupku gimana, ya sering dikatain miskin lah, pemulung lah,
kadang dikatain bau sampah juga. Tapi aku ga peduli lah. Jadikan aja motivasi.
Yang penti sekolah lah niatnya nuntut ilmu. Kalo ada yang mau temenan ya
syukur, kalo ngga ada ya udah.”
MATERI PEMBELAJARAN
GILANG(V.O)
(sambil melamun)
“Hebat kamu jok. Ngga kebayang rasanya jadi kamu. Aku dikatain baperan aja
mental.”
JOKO
(sambil menepuk pundak)
“Lang, Gilang”
CUT TO:
IBU
“Lang, Gilang. Kamu ngga berangkat ke sekolah?”
GILANG
(kaget. Mencium tangan)
“Ehh, iya bu. Ini mau berangkat. Assalamualaikum”
IBU
“Waalaikumsalam”
CUT TO:
FADE OUT:
FADE IN:
MATERI PEMBELAJARAN
SISWA 1
“Eh ada anak yang baperan nih”
GILANG
(percaya diri)
“eh iya bro, masuk kelas dulu ya?
SISWA 2
“Ok”
GILANG(V.O)
“Sekarang aku sadar, mempedulikan omongan orang yang berusaha
menjatuhkan harga diriku hanya akan membuatku lebih tidak dihargai. Jika
aku bisa membuktikan pada mereka kalau aku tidak terpengaruh omongan
mereka, aku yakin mereka tidak bisa membulliku lagi.”
CAKRAWALA
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Drama adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta
melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang
direkayasa dan dikreasi ulang.
2. Unsur intrinsik drama terdiri dari, tema, penokohan, latar, amanat.
3. Unsur ekstrinsik drama dapat berupa isu yang berkembang di masyarakat,
seperti, isu ekonomi, isu politik, isu pendidikan, dan sebagainya.
4. Struktur babak terdiri dari, babak, adegan, dialog, prolog, dan epilog.
5. Jenis acara televisi dram terdiri dari film, sinetron, dan FTV.
6. Langkah membuat naskah cerita, yaitu sebagai berikut.
a. Menentukan ide pokok
b. Membuat basic story
c. Membuat sinopsis
d. Membuat treatment
e. Membuat skenario
7. Elemen skenario terdiri dari berikut ini.
a. Head Scene
b. Casting
c. Action
d. Parenthetical
e. Dialog
f. Transisi Adegan
8. Software yang digunakna untuk membuat skenario, di antaranya, Movie
Magic Screenwriter, Final Draft, Writer Duet, dan Studio Binder.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab lima belas ini, kalian tentu menjadi lebih paham
tentang penyusunan naskah program televisi drama sebagai langkah persiapan
yang harus dilakukan sebelum memproduksi program acara drama. Dari semua
materi yang sudah dijelaskan pada bab lima belas ini, mana yang menurut kalian
paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan teman maupun guru kalian,
karena dengan memahami bab ini kalian akan sangat terbantu dan semakin
mudah dalam menyusun naskah!
PENILAIAN AKHIR
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP SEMESTER GENAP
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
3. Dalam menulis berita, wartawan mengacu pada formula 5W+1H yang merupakan
singkatan kata tanya dalam bahasa Inggirs. Berikut ini yang tidak termasuk yaitu…
a. Why
b. What
c. Where
d. How
e. Which
5. Berikut ini merupakan yang paling umum dijadikan sebagai sumber ide cerita film,
kecuali…
a. Pengalaman pribadi
b. Percakapan sehari-hari
c. Biografi seseorang
d. Komik strip
e. Iklan produk
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
6. Dasar cerita yang mengandung struktur dasar cerita untuk menjadi panduan
dalam mengembangkan cerita yang lebih kompleks merupakan pengertian dari…
a. sinopsis
b. berita
c. basic story
d. cerita
e. skenario
11. Dalam teknik three act structure, bagian pertama pada struktur plot adalah…
a. Setup
b. Development
c. Resolution
d. Ending
e. Improvement
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
14. Tokoh yang menjadi karakter utama dalam sebuah cerita disebut…
a. Antagonis
b. Protagonis
c. Tritagonis
d. Stuntment
e. Figuran
15. Yang disebut dengan tokoh deutra gonis dalam cerita yaitu…
a. Pendukung protagonis
b. Pendukung antagonis
c. Tokoh penengah
d. Pemeran pengganti
e. Tokoh pelengkap
16. Berikut ini adalah yang biasa dicantumkan dalam Bionomi dan Fisionomi karakter,
kecuali…
a. Nama
b. Usia
c. Panggilan
d. Pekerjaan
e. No. HP
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
18. Format acara televisi yang penyajianya menyerupai majalah (media cetak) yaitu…
a. Game show
b. Konser music
c. Variety show
d. Film dokumenter
e. Magazine show
22. Jenis font yang digunakan untuk membuat sekenario 2 kolom yaitu…
a. Times New Roman 12pt
b. Calibri 12pt
c. Arial 12pt
d. Courier New 12pt
e. Tahoma 12pt
23. Pada format naskah 2 kolom, berikut ini dapat diisikan pada kolom sebelah kiri,
kecuali…
a. Type of shot
b. Camera angle
c. Camera movement
d. Special effect
e. Sound effect
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
24. Berikut ini yang tidak termasuk unsur intrisik drama yaitu…
a. Alur
b. Latar
c. Penokohan
d. Kru
e. Amanat
25. Keterangan baik diucapkan maupun ditulis yang menjadi pengantar jalanya cerita
disebut…
a. Dialog
b. Prolog
c. Monolog
d. Epilog
e. Analog
26. Program acara drama televisi yang ditayangkan secara berseri disebut…
a. Film
b. Film dokumenter
c. Sinetron
d. FTV
e. Talk show
27. Elemen skenario yang ditulis di bagian atas masing-masing adegan menggunakan
huruf kaptial dan tebal yaitu…
a. Head scene
b. Casting
c. Action
d. Karakter
e. Dialog
29. Keterangan aksi yang harus dilakukan oleh pelaku ketika dia mengucapkan dialog
yaitu…
a. Casting
b. Action
c. Parenthetical
d. Karakter
e. Dialog
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
B. ESSAY
Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dan benar!
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Mabruri. Anton. 2013. Manajemen Produksi Program Acara TV Format Acara Drama.
Jakarta: PT. Gasindo
Mabruri. Anton. 2013. Panduan Penulisan Naskah TV NonDrama, News & Sport. Jakarta:
PT. Gasindo
Mabruri. Anton. 2013. Panduan Penulisan Naskah TV Format Acara Drama. Jakarta: PT.
Gasindo
Prasetyowibowo. Bagas. 1999. Desain Produk Industri. Bandung: Yayasan Delapan
Sepuluh.
Prawirosentono Suyadi Prawirosentono. 2000. Manajemen Operasi Analisis dan Studi
Kasus. Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara
Yus, R. Hadjadinata. 1995. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Erlangga
SUMBER GAMBAR
https://id.wikipedia.org/wiki/Hanung_Bramantyo
https://www.jualdesainku.site/
http://blog.davestpay.com/
https://dikiumbara.wordpress.com/
http://tvbroadcast12.blogspot.com/
http://tvbroadcast12.blogspot.com/
https://www.Indonesianfilmcenter.com/
https://accuratecloud.id/
https://www.rapifilms.com/
https://idseducation.com
https://www.unika.ac.id
https://media.beritagar.id
https://cdn-brilio-net.akamaized.net
https://Liputan6.com
https://theblog.qccareerschool.com
https://concretion.co.id
http://nofilmschools.com
http://antara.com
https://www.indiatoday.in/
https://www.kapanlagi.com
https://www.selebtempo.co
https://www.hipwee.com
https://www.cnnIndonesia.com
https://www.tanahnusantara.com
https://twitter.com/deboracristiant
https://id.wikipedia.org
https://www.trans7.co.id
https://www.wowkeren.com/
https://www.trans7.co.id
https://lifestyle.sindonews.com
https://liputan6.com
DAFTAR PUSTAKA
https://twitter.com/hafizrcti
https://ayokeselayar.com
https://rctimobile.com/
https://hot.detik.com
https//liputan6.com
https://www.studiobinder.com/blog/screenwriting-software/
https://www.finaldraft.com/
https://writerduet.com/
https://www.studiobinder.com/
https://seleb.tempo.co
id.wikipedia.org
https://video.com
GLOSARIUM
GLOSARIUM
GLOSARIUM
GLOSARIUM
Skenario : Rencana lakon suatu drama atau film berupa adegan demi
adegan yang tertulis secara terperinci.
Setting : Keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana
terjadinya lakuan dalam karya sastra.
Shooting : Serangkaian kegiatan pengambilan gambar bergerak dan
suara secara bersamaan menggunakan kamera video.
Sinopsis : Ringkasan suatu tulisan atau cerita baik fiksi maupun
nonfiksi yang ditulis dalam bentuk narasi.
Skema : Bagan, rangka, kerangka (rancangan dan sebagainya).
Strategi : Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus.
Televisi : Sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi
sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara,
baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna.
Treatment : Rangkuman naskah yang disusun dalam bentuk urutan
adegan untuk menjelaskan alur atau plot utama dalam
bentuk cerita pendek tanpa disertai dialog.
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 3: