Anda di halaman 1dari 29

A10.

5_ARSANDI

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN


DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN KELAS X FASE E

BidangKeahlian : Seni dan EkonomiKreatif


Program Keahlian : Broadcasting dan Perfilman
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman
Fase/ Kelas : E/ X
Alokasi Waktu : 216 Jam Pelajaran
Disusun oleh : Arsandi Guman.A, S.Kom
Sekolah : SMK Tamansiswa 1 Jakarta

RASIONAL

Alur pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Tujuan pembelajaran adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, yang menjadi prasyarat untuk dapat mencapai “CapaianPembelajaran” . Alur
ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari kehari. Alur dan tujuan pembelajaran ini disusun untuk capaian pembelajaran fase E yang telah
ditetapkan dengan memperhatikan perkembangan tingkat kemampuan berpikir peserta didik. Pada fase ini peserta didik memahami proses bisnis, perkembangan teknolosi, technorenuer, mampu
memahami prototype Produksi dan Siaran Program Radio, Produksi Siaran dan Program Televisi, Produksi Film dan Program Televisi serta Produksi Film secara kreatif dan inovatif berdasarkan
trenpasar masa kini dan akan datang, mampu memahami teknik dasar proses produksi pada industri broadcasting dan perfilman, mampu mengoperasikan peralatan audio video, mampu
menggunakan media digital, mampu memahami dasar-dasar fotografi, tatakamera, tata artistik, tata suara dan editing, mampu memahami estetika seni audio visual (EAV).
CapaianPembelajaran(CP)

Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan potensi budaya serta kearifan lokal sebagai ide produksi, industri radio dan pertelevisian, bidang dan level pekerjaan, Standard
Operational Procedures (SOP) divisi kerja, perawatan peralatan audio visual, serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) secara teliti, mandiri dan bersama-
sama.
Kata/FrasaKunci, Strategi
Elemen/Unit Capaian akhir fase Tujuan Profil Pelajar
Topik/Konten, dan Pembelajaran Jumlah Jam Glosarium Ket Modul
Kompetensi per elemen Pembelajaran Pancasila
Penjelasan Singkat
Profesi Peserta didik dapat 1. memahami • Sejarah & • Bernalar Strategi 16JP  Brainstorming : TP 1 MODUL
dalam menjelaskan potensi sejarah radio, Perkembangan radio kritis Pembelajaran : sebuah metode TP 2 1
industri budaya serta kearifan broadcasting broadcasting dan film • Gotong Discovery yang bisa TP 3 (TP1, TP
broadcasting lokal sebagai ide dan film • Brainstorming dan royong Learning dilakukan untuk 2, TP 3)
dan produksi, industri radio 2. mengemukakan penggalian ide • Kreatif Metode : memecahkan
perfilman dan pertelevisian, bidang ide dan potensi • Potensi budaya dan • Berkebineka  Diskusi berbagai masalah
yang sedang dan level pekerjaan, budaya serta kearifan lokal an global  Observasi dan menghasilkan
berkembang Standard Operational kearifan lokal • Pekerjaan di bidang Penugasan beragam ide baru
dan proses Procedures (SOP) divisi 3. mengidentifika radio broadcasting sebanyak mungkin
bisnis dalam kerja, perawatan si SOP bidang dan film dengan cepat
broadcasting peralatan audio visual, radio, • SOP bidang radio,  Broadcasting :
dan serta Sistem Manajemen Broadcasting Broadcasting dan film sebuah jurusan
perfilman Kesehatan dan dan film yang mempelajari
Keselamatan Kerja bagaimana teori
(SMK3) secara teliti, dan praktik dalam
mandiri dan bersama- menciptakan
sama. program untuk
disiarkan melalui
media massa yaitu
televisi dan radio
 Budaya : sebagai
suatu cara hidup
yang terdapat pada
sekelompoh
manusia
 Film :
gambar-hidup
yang juga sering
disebut movie. Fil
m secara kolektif
sering disebut
sebagai sinema
 SOP :
suatu pedoman
atau acuan untuk
melaksanakan
tugas pekejaan
sesuai dengan
fungsi dan alat
penilaian kinerja
bagi instansi
pemerintah
maupun non-
pemerintah, usaha
maupun non-
usaha, berdasarkan
indikator-indikator
teknis,
administratif, dan
prosedural sesuai
tata kerja,
prosedur kerja dan
sistem kerja pada
unit kerja yang
bersangkutan

Pemahaman Peserta didik dapat 1. Mengetahui • aspek-aspek • Bernalar Presentasi 16 JP  Analog : TP 4 MODUL
perkembanga menjelaskan aspek ketenaga (singkat) ketenaga kritis Diskusi sistem pengolahan TP 5 2
n teknologi perkembangan proses kerjaan di radio, kerjaan di bidang • Gotong Simulasi sinyal TP 6 (TP 4,
di industri produksi industri broadcasting broadcasting dan film royong penugasan yang datanya diola TP 7 TP 5, TP
dan dunia broadcasting dari media dan film secara efisien. • Kreatif h secara berlanjut, 6, TP 7)
kerja dan isu- analog sampai dengan 2. Mengidentifikas atau bertahap.
isu global media digital, FTA dan i proses proses produksi Dengan kata lain
terkait dunia OTT, podcast, live produksi dan industri broadcasting Sistem analog me
broadcasting streaming, live casting, media analog dari media analog mpunyai “range”
dan streaming tv, web series 3. Merancang sampai dengan media dalam pengolahan
perfilman dan video on demand. streaming di digital secara rinci. data dan sinyal.
(wawasan Industri 4.0, Internet of media online • FTA  Digital :
industri) Things, teknologi 4. Menjelaskan broadcast dan OTT gambar digital,
digital dalam dunia penggunaan broadcast secara perangkat digital
industri, isu pemanasan tekhnologi rinci. (televisi,
global, perubahan iklim, digital di dunia • live komputer, pritner,
aspek-aspek (singkat) industri streaming, podcast, dll.), serta basis
ketenagakerjaan, Life streaming tv secara data.
Cycle produk industri teliti.  FTA Broadcast :
sampai dengan reuse, • web series layanan televisi
dengan efisien. (TV) dan radio
• video on yang disiarkan
demand dengan dalam bentuk yang
efisien. jelas (tidak
• industri 4.0 terenkripsi), yang
dan internet thing memungkinkan
dengan efisien. setiap orang
• penggunaan dengan peralatan
teknologi digital penerima yang
dalam dunia industri sesuai untuk
secara efisien. menerima sinyal
• Menjelaskan dan melihat atau
life cycle produk mendengarkan
industri sampai konten tanpa perlu
dengan reuse, berlangganan
• recycling  OTT Broadcast :
secara teliti. OTT berarti over-
the-top dan
mengacu pada
konten yang
ditawarkan
melalui koneksi
Internet, tanpa
penyedia Internet
itu sendiri
memiliki pengaruh
atau kendali atas
konten tersebut
 Live streaming :
konten video yang
disiarkan langsung
melalui internet
dimana Anda tidak
perlu melakukan
editing dan post-
production
 Podcast :
episode program
yang tersedia di
Internet. Podcast b
iasanya
merupakan
rekaman asli audio
atau video, tetapi
bisa juga
merupakan
rekaman siaran
televisi atau
program radio,
kuliah,
pertunjukan, atau
acara lain
 Web series :
serangkaian video
skrip atau non-
skrip, umumnya
berbentuk
episodik, dirilis di
Internet dan
merupakan bagian
dari televisi web
 Video on demand :
sistem televisi
interaktif yang
memfasilitasi
khalayak untuk
mengontrol atau
memilih sendiri
pilihan
program video dan 
klip yang ingin
ditonton
 Internet of thing :
suatu konsep atau
program dimana
sebuah objek
memiliki
kemampuan untuk
mentransmisikan
atau mengirimkan
data melalui
jaringan tanpa
menggunakan
bantuan perangkat
komputer dan
manusia
 Life cycle :
 tahapan-tahapan
yang akan Anda
lalui saat
menjalankan
strategi pemasaran
 Reuse reycling :
produk yang sudah
dipakai

Teknik dasar Peserta didik mampu 1. Memahami • dasar-dasar produksi • Beriman Diskusi 16 JP • Penyiaran : TP 8 MODUL
proses melakukan simulasi dasar produksi penyiaran bertakwa Presentasi kegiatan TP 9 3
produksi praktek sederhana penyiaran • teknik transmisi kepada tutorial pemancarluasan TP (TP 8,
pada industri sebagaimana yang terjadi 2. Mengidentifikas sinyal audio dan tuhan YME, siaran melalui 10 TP, 9, TP
broadcasting dalam prosedur kerja i tekhnik video dan sarana pemancaran TP 10, TP
dan industri. Pengenalan transmisi sinyal • Rundown Program Berakhlak dan/atau sarana 11 11)
perfilman prosedur meliputi seluruh audio video Radio mulia transmisi di darat
(praktek) proses produksi dan 3. Mendiskusikan • Jenis program TV dan • Bernalar • Transmisi :
pengenalan teknologi roundown Membuat Roundown kritis Pengiriman
yang diaplikasikan dalam program tv dan Program TV • Gotong informasi melalui
industri secara teliti, radio • Tahapan produksi royong suara atau
bersungguh-sungguh, dan 4. Merencanakan film • Kreatif peragaan visual
bersama-sama. desain produksi • Simulasi desain menggunakan
produksi sinyal listrik atau
radio
• Sinyal :
suatu isyarat untuk
melanjutkan atau
meneruskan suatu
kegiatan
• Roundown :
susunan dari
program yang
secara sistematis
dari suatu acara
yang akan dibatasi
oleh deretan durasi
• Program radio :
merupakan wadah
yang
diberikan radio unt
uk menyampaikan
pesan kepada
pendengarnya
• Program tv :
 perencanaan dasar
dari suatu konsep
acara televisi,
yang akan menjadi
landasan
kreatifitas dan
desain produksi
yang akan terbagi
dalam berbagai
kriteria utama 
• Simulasi :
suatu proses
peniruan dari
sesuatu yang nyata
beserta keadaan
sekelilingnya
(state of affairs)

Pemahaman Peserta didik dapat 1. Mencontohkan • profil technopreneur • Bernalar Cooperative 24 JP • Technopreneur : TP MODUL
profil mendeskripsikan profil profil sukses bidang broadcasting kritis leraning perpaduan dari dua 12 4
technoprene technopreneur, dalam technopreneur dan film dengan • Gotong diskusi kata technology TP (TP 12,
ur, peluang membaca peluang pasar di bidang • profesi bidang royong dan entrepreneur 13 TP 13,
usaha dan dan usaha, produksi dan broadcasting • Kreatif yang dapat TP TP 14,
dunia profesi/pekerjaan dalam film • profesi bidang film diartikan adalah 14 TP 15,
pekerjaan/pro dunia industri bidang 2. Menerangkan • peluang pasar dan bisnis berbasis TP TP 16)
fesi dalam broadcasting dan profesi bidang usaha bidang teknologi 15
bidang perfilman, membangun film, broadcasting • Proyek : TP
industri visi dan passion, serta broadcasting • peluang pasar dan sebuah 16
broadcasting melakukan pembelajaran 3. Menganalisis usaha bidang film pekerjaan yang be
dan berbasis project riil peluang pasar • visi dan passion rsifat unik dan
perfilman sebagai simulasi projek usaha bidang sementara
(job profile) kewirausahaan secara broadcasting, broadcasting/film
mandiri dan bersama- film • proyek kewirausahaan
sama, jujur, dan 4. Mengkronstruks bidang
bertanggung jawab. i pasion di broadcasting/film
dunia
broadcasting
dan film
5. Menyusun
proyek
kewirausahaan
bidang
broadcasting

Peralatan Peserta didik mampu 1. Mengidentifikas • peralatan produksi • Bernalar Presentasi 24 JP • Siaran : TP MODUL
audio video mengoperasikan i peralatan siaran radio kritis Demonstrasi pesan atau 17 5
peralatan/teknologi produksi siaran • peralatan produksi • Gotong simulasi rangkaian pesan TP (TP 17,
Peralatan Audio dan radio, tv dan program televisi royong dalam bentuk 18 TP 18,
Video (PAV), film • peralatan produksi • Kreatif suara, gambar, TP TP 19,
identifikasi,serta 2. Menjelaskan film dengan • Berkebineka atau suara dan 19 TP 20,
penerapan pengoperasian prinsip kerja • prinsip dasar an global gambar atau yang TP TP 21)
mikrofon dan kamera, mikrofon mikrofon berbentuk grafis, 20
jenis dan fungsi peralatan 3. Mengidentifikas • jenis mikrofon karakter TP
audio visual dengan teliti. i jenis mikrofon menurut konstruksi • Mikrofon : 21
4. Mengidentifikas fisik, pola penerimaan sarana utama
i peralatan dan penggunaannya untuk menangkap
kamera tv • peralatan kamera suara
5. Mensimulasika televisi
n pengoprasian • pengoperasian kamera
kamera televisi
• peralatan kamera film
• pengoperasian kamera
film

Media digital Peserta didik mampu 1. Menjelaskan • pengertian media • Bernalar Presntasi 24 JP • Media digital : TP MODUL
menjelaskan mengenai pengertian digital dari beberapa kritis Diskusi media yang serupa 22 6
media digital, media digital sumber • Gotong penugasan tapi tidak sama TP ( TP 22,
perkembangan media dari berbagai • karakteristik media royong dalam berbagai 23 TP 23,
digital, jenis media sumber digital • Kreatif teknologi awal TP TP 24,
digital, format file dan 2. Mengidentifikas • jenis media digital yang menyerupai 24 TP 25,
kompresi data, serta i karakteristik • perubahan data bentuk asli. TP TP 26)
regulasi media digital media digital analog-digital  Analog : 25
beserta penerapannya 3. Mengidentifikas • prinsip kompresi data sistem pengolahan TP
dalam penyiaran i jenis media digital sinyal 26
sederhana dengan internet digital • format file audio yang datanya diola
(medsos) secara teliti, 4. Menjabarkan video h secara berlanjut,
mandiri dan kerjasama. format file • regulasi media digital atau bertahap.
audio video Dengan kata lain
5. Menjelaskan Sistem analog me
regulasi media mpunyai “range”
digital dalam pengolahan
data dan sinyal
Digital
• Kompresi data :
sebuah teknik pada
ilmu komputer
untuk mengecilkan
ukuran data
• Format file :
struktur dari
sebuah file dan
bagaimana file ters
ebut dibentuk .
Data disimpan
tergantung dari
tujuan file
itu dibuat,beberapa 
file seperti XML
digunakan untuk
menyimpan list
item
• Regulasi media :
aturan-aturan dan
kebijakan yang
berkaitan dengan
yang mengatur
hubungan dan
operasional media
massa

Fotografi Peserta didik mampu 1. Memahami • sejarah fotografi • Bernalar Presntasi 24 JP • Fotografi : TP MODUL
dasar mendeskripsikan definisi sejarah • jenis fotografi kritis Diskusi berasal dari bahasa 27 7
dan sejarah fotografi, fotografi • jenis-jenis kamera • Gotongroyo demonstrasi inggris yakni TP (TP 27,
jenis dan peralatan 2. Mengidentifikas fotografi ng photography 28 TP 28,
fotografi, teknik fotografi i jenis fotografi • bagian-bagian kamera • Kreatif sedangkan asal TP TP 29,
dan pencahayaan dan 3. Mengidentifikas fotografi katanya dari 29 TP 30,
mampu menerapkannya i bagian bagian • jenis-jenis lensa bahasa Yunani TP TP 31)
secara mandiri atau kamera fotografi yaitu photos yang 30
kerjasama. 4. Mengidentifikas • aperture, shutter maknanya cahaya TP
i jenis lensa, speed dan ISO dan grafo yang 31
pencahayaan • komposisi fotografi maknanya
5. Mengkreasikan • pencahayaan dalam melukis. Jadi
komposisi fotografi pengertian
fotografi • teknik fotografi fotografi ialah
menulis atau
melukis dengan
memakai bantuan
media cahaya.
• Aperture :
bukaan diafragma
pada kamera yang
berfungsi
mengatur jumlah
cahaya yang
masuk ke dalam
sensor
• Shutter speed :
 lama
waktu shutter di
depan sensor
gambar terbuka.
Ketika shutter terb
uka, sensor
gambar terpapar
ke cahaya, dari
paparan itulah
gambar tercipta.
• ISO :
Terkait dengan
pengertian ISO
dan fungsinya,
disebutkan bahwa
ISO itu sendiri
berasal dari bahasa
Yunani yang
memiliki makna
setara atau equal.
Dalam fotografi,
ISO ini ditujukan
pada tingkat
sensitivitas dari
sensor kamera
dalam menanggapi
adanya cahaya
yang masuk dalam
kamera. Tingkat
sensitivitas ini
nantinya memiliki
peranan yang
sangat penting
dalam mengatur
seberapa banyak
cahaya yang akan
masuk dan juga
seberapa lama
nantinya shutter
akan membuka
untuk menangkap
sebuah gambar.
Tata kamera Peserta didik mampu 1. Memahami • videografi dan • Bernalarkriti Presentasi 24 JP • Videografi : TP MODUL
dasar mendeskripsikan perbedaan sinematografi s Demonstrasi merupakan sebuah 32 8
pengetahuan dan videografi dan • framing dalam tata • Gotongroyo Drill and practice media yang TP ( TP 32,
keterampilan mengenai sinematografi kamera ng digunakan untuk 33 TP 33,
dasar tata kamera atau 2. Menjelaskan • jenis shot • Kreatif merekam kejadian TP TP 34,
workshop visual (jenis framing tata • komposisi shot atau momen yang 34 TP 35,
atau tipe shot, komposisi kamera • angle shot kemudian akan TP TP 36)
shot, angle, lensa, 3. Mengoprasikan • pergerakan kamera dirangkum ke 35
pergerakan kamera), tata kamera • tata cahaya dalam satu gambar TP
cahaya dasar (three point 4. Memahami • three points lighting maupun 36
lighting) secara konsep three point • prosedur produksi • Sinematografi :
sederhana dan teknis lighting • tugas kru tata kamera pengaturan
dasar operasionalnya 5. Mengkombinasi • tata kamera dasar pencahayaan dan
secara kolaboratif dalam kan framing, (workshop visual) kamera ketika
kelompok kecil. tata cahaya dan • merekam gambar
pergerakan fotografis untuk
kamera suatu sinema
• Framing :
teori atau proses
tentang bagaimana
pesan media massa
memperoleh
perspektif, sudut
pandang, atau bias
• Jenis shoot :
Extreme
wide shot (EWS) .
..
Very
wide shot (VWS) ...
Wide shot (WS) ...
Mid shot (MS) ...
Medium close up
(MCU) ...
Close up (CU) ...
Extreme close up
(ECU / XCU)
• Komposisi shoot :
Maksudnya adalah
bagaimana kita
dapat
membingkai shot t
ersebut agar
terlihat bagus
dalam kamera
• Three point
lighting :
 metode standar
pencahayaan yang
digunakan dalam
fotografi, video,
dan film
• Workshop visual :
tempat kerja atau
disebut juga
bengkel. Begitulah
Kuswana
menjelaskan
workshop secara
singkat dan
sederhana

Tata artistik Peserta didik mampu 1. Memahami • dasar tata artistik • Bernalarkriti Demonstrasi 24 JP • Tata artistik : TP MODUL
dasar menjelaskan mengenai dasar tata • mise en scene s Presentasi penyusunan segala 37 9
warna, bentuk, setting, artistik, mise en • setting • Gotongroyo Drill and practice sesuatu yang TP ( TP 37,
properti dan kostum pada scene • lighting ng melatarbelakangi 38 TP 38,
suatu masa atau periode 2. Menerapkan • costume, hair & make • Kreatif cerita film yakni TP TP 39,
atau zaman baik yang setting, lighting, up berhubungan 39 TP 40,
berkaitan dengan aliran costume, hair • manajemen produksi dengan pemikiran TP TP 41)
seni rupa ataupun tren dan make up tata artistik tentang setting 40
atau pop (sederhana). 3. Mengidentifikas • tugas kru art (tempat dan waktu TP
Materi ini sebagai i tugas kru department berlangsungnya 41
pendukung materi tata 4. Mengidentifikas • proses pra produksi cerita dalam film)
kamera dan editing. i proses pra, tata artistik • Mise en scene :
Implementasi dari materi produksi dan • proses produksi tata setiap hal yang
ini bersifat individual dan pasca artistik. terlihat di dalam
kelompok kecil. 5. Mengaplikasika • Mempraktekkan sebuah frame film. 
n tata artistik proses pasca produksi Mise en
• tata artistik sederhana Scène sendiri
meliputi beberapa
aspek, antara lain:
setting, aktor,
bloking, kostum,
dan lighting.
Semua aspek itu
tidak hanya
berperan secara
naratif, tetapi juga
secara visual
maupun puitis.
• Setting :
keterangan
mengenai
ruang,waktu,dan
suasana saat
terjadinya
• Lighting :
penataan peralatan
pencahayaan,
dalam hal ini
adalah untuk untuk
menerangi
panggung untuk
mendukung
sebuah
pementasan.
Sebab, tanpa
adanya cahaya,
maka pementasan
tidak akan terlihat
• Costume :
Kostum dapat
merujuk kedalam
cara berpakaian
atau gaya pakaian
yang digunakan
seseorang dalam
sebuah pertujukan
teatrikal, acara
sosial seperti pesta
topeng atau dalam
pertujukan sebuah
film
dimana kostum da
pat menujukan
kelas ekonomi
atau periode
tertentu.
• Hair do :
cara susunan
rambut
• Make up :
kegiatan
mengubah
penampilan dari
bentuk asli
sebenarnya dengan
bantuan bahan dan
alat kosmetik.
Istilah make
up lebih sering
ditujukan kepada
pengubahan
bentuk wajah,
meskipun
sebenarnya
seluruh tubuh bisa
di hias (make up).
• Art department :
merealisasikan
segi visual
maupun audio
yang artistik dari
naskah film yang
sudah dibuat
Tata suara Peserta didik mampu 1. Menjelaskan • unsur suara musik • Bernalar Presentasi 24 JP • Suara Musik : TP MODUL
dasar mendeskripsikan unsur suara • fungsi suara kritis Diskusi kesenian dalam 42 10
pengetahuan dan musik • teknis dasar suara • Gotong penugasan menyusun suara  TP (TP 42,
keterampilan dasar 2. Menidentifikasi • proses produksi tata royong atau nada 43 TP 43,
prosedur produksi teknis dasar suara • Kreatif sedemikian rupa TP TP 44,
material audio. Prosedur suara • tugas kru tata suara. sehingga 44 TP 45,
ini mewakili bidang 3. Mengidentifikas • proses pra produksi mengandung TP TP 46,
radio, televisi, dan i proses pra tata suara irama, lagu, dan 45 TP)
produksi film mulai dari produksi tata • proses produksi tata keharmonisan. Mu TP
pra produksi, produksi suara suara sik terdiri dari 46
hingga pasca produksi 4. Mengidentifikas • proses pasca produksi beberapa unsur,
dilakukan secara rinci, i proses tata suara yaitu melodi,
teliti, dan kreatif. produksi tata harmoni, ritme,
suara dan timbre
5. Mengidentifikas  Tata Suara :
i proses pasca untuk melatar
produksi belakangi suatu
lakon. Fungsi tata
suara adalah untuk
sarana penambah
daya imaginasi
sehingga lakon
menjadi lebih
hidup dan
merangsang
pengembangan
ilusi.
 Pra Produksi :
Finalisasi Naskah,
Storyboard Dan
Shot List,
Location
Scouting, Recce,
Reading,
Fitting,
Rehearsal,
 Pasca Produksi :
salah satu tahap
dari proses
pembuatan film.
Tahap ini
dilakukan setelah
tahap produksi fil
m selesai
dilakukan. Pada
tahap ini terdapat
beberapa aktivitas
seperti pengeditan
film, pemberian
efek khusus,
pengoreksian
warna, pemberian
suara dan musik
latar, hingga
penambahan anima
si.
Editing dasar Peserta didik mampu 1. Memahami • pengertian dan sejarah • Bernalar Demonstrasi 80 • Teknik Editing : TP MODUL
menjelaskan sifat dan pengertian dan editing kritis Tutorial JP Split 47 11
karakteristik audio dan sejarah editing • definisi istilah-istilah • Gotong Drill and practice Selanjutnya teknik TP ( TP 47,
video sebagai bahan 2. Memahami dalam editing royong penugasan split untuk 48 TP 48,
digital untuk diolah istilah istilah • konsep editing • Kreatif membagi video TP TP 49,
melalui software. Peserta dalam editing • teknis editing menjadi beberapa 49 TP 50,
didik ditekankan untuk 3. Mengidentifikas • proses produksi bagian, caranya TP TP 51,
memahami organisasi file i konsep editing editing cukup mudah 50 TP 52,
serta prosedur 4. Merancang • tugas kru tata suara. dengan TP TP 53,
pengolahan data digital teknis editing • peralatan dan meletakkan kursor 51 TP 54
dari material audio video. 5. Mengidentifikas software pada bagian yang TP ,TP 55,
Simulasi diberikan secara i proses • proses pra produksi ingin diberi efek, 52 TP 56 )
mendasar untuk produksi editing editing lalu tekan tombol TP
memberikan pemahaman 6. Menjelaskan • proses produksi tata S. Teknik ini 53
mengenai sifat data tugas kru tata suara sangat cocok TP
digital dari material audio suara • proses pasca produksi digunakan untuk 54
video. Kegiatan 7. Mengidentifikas tata suara membuat konsep TP
dilakukan secara i peralatan dan video durasi 55
bersama-sama, teliti, dan sofwere singkat, acara inti TP
tanggung jawab. 8. Menjelaskan dengan selingan 56
proses pra musik atau video,
produksi dan lain
9. Menjelaskan sebagainya.
produksi Cut
10.Menjelaskan Pada teknik Cut,
pasca produksi lebih difungsikan
untuk membantu
Editor dalam
memindahkan
gambar satu ke
gambar yang
lainnya. Hal ini
berguna sekali
untuk memperjelas
sebuah adegan
sebelumnya secara
detail dan spesifik
kepada penonton.
Misalnya
kesinambungan
action, long shot
ke medium close
up, dan lainnya.
Join
Jika anda ingin
menggabungkan
dua gambar
menjadi satu,
maka lakukan
teknik Join. Anda
bisa menyisipkan
sebuah musik,
video dan lain
sebagainya dengan
mudah. Caranya
yaitu pilih file
yang ingin
disisipkan,
kemudian import
file dalam task
video yang anda
kerjakan.
• Produksi tata suara
:
merupakan efek
suara yang
direkam
dilapangan. Lalu
direkam secara
bersaman
menggubakan
gambar, atau juga
yang direkam
tersendiri pada
saat tidak
melakukan
shooting atau pun
pengambilan
gambar.
• Pra produksi :
tahap pencarian
data awal oleh
penulis yang
menjadi pedoman
melakukan tahap
produksi, data
yang didapat
kemudian
dijadikan bahan
untuk menentukan
alur dari video
campaign yang
akan dibuat
• Pasca Produksi :
salah satu tahap
dari proses
pembuatan film.
Tahap ini
dilakukan setelah
tahap produksi
film selesai
dilakukan. Pada
tahap ini terdapat
beberapa aktivitas
seperti pengeditan
film, pemberian
efek khusus,
pengoreksian
warna, pemberian
suara dan musik
latar, hingga
penambahan
animasi.
Peserta didik mampu 1. Memahami • pengertian seni dan • Bernalar Presentasi 24 JP • Seni : TP MODUL
menjelaskan jenis seni pengertian seni estetika kritis Diskusi karya yang 57 12
Estetika seni audio auditory dan seni visual, dan estetika • pembagian seni • Gotong Penugasan diciptakan dengan TP ( TP 57
visual (EAV) jenis dan fungsi seni 2. Menjelaskan • jenis seni audio visual royong keahlian yang luar 58 TP 58
audio visual. Pokok pembagian seni • fungsi seni audio • Kreatif biasa seperti tari, TP TP 59
materi dijabarkan dalam 3. Mengidentifikas visual lukisan, ukiran. 59 TP 60 )
simulasi untuk mengasah i fungsi seni • apresiasi seni audio KBBI juga TP
kepekaan estetika peserta audio visual visual mengartikan seni 60
didik terhadap audio dan 4. Menjelaskan • sebagai
visual. Dengan kepekaan apresiasi seni kesanggupan akal
estetika ini, respon audio visual untuk menciptakan
terhadap karya kreatif sesuatu yang
tidak hanya merujuk pada bernilai tinggi
sifat teknis dari karya. (luar biasa)
Kegiatan dilakukan • Estetika :
dengan kolaborasi, cabang filsafat
kreatif, dan kritis. yang membahas
tentang seni dan
keindahan, serta
tanggapan
manusia
terhadapnya
• Apresiasi :
kegiatan
mengartikan serta
menyadari
sepenuhnya seluk
beluk karya seni,
serta menjadi
sensitif mengenai
gejala estetis dan
artistik, sehingga
dapat menikmati
dan menilai karya
tersebut secara
semestinya.

Anda mungkin juga menyukai