Anda di halaman 1dari 86

COVER UTAMA

MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN


JUDUL ELEMEN : JENIS MEDIA AUDIO VISUAL

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
1. Informasi umum Modul Ajar Dasar Dasar Broadcasting dan Perfilman

Nama Penulis Jenjang/Kelas SMK / X KODE MAPEL

Asal sekolah Mapel Dasar Dasar Broadcasting


dan Perfilman

Ilustrasi

Pengarah Materi

Alokasi waktu 4 x pertemuan Jumlah siswa


6 x 45 menit

Profil pelajar ● Mandiri Model PJJ Daring/Paduan antara


Pancasila yang ● Kreatif pembelajaran tatap muka dan PJJ (blended
berkaitan ● Berpikir kritis learning)

Fase E Lingkup Materi  Sejarah Komunikasi


 Perkembangan Media
 Jenis Media Audio Visual
 Fungsi Media Audio
Visual
 Industri Audio Visual

Judul Elemen  Jenis Media Audio Visual (JAM)

Tujuan Peserta didik mampu:


Pembelajaran X.JAM.1. Menjelaskan sejarah komunikasi dengan cermat
X.JAM.2. Mendeskripsikan definisi komunikasi dari beberapa sumber
dengan efisien
X.JAM.3. Menjelaskan komponen komunikasi dengan efisien dan runtut
X.JAM.4. Mendeskripsikan jenis dan fungsi komunikasi dan memberikan
contoh dalam persoalan sehari-hari
X.JAM.5. Menjelaskan prinsip audio mengenai dasar bunyi, frekwensi dan
amplitudo serta kecepatan suara
X.JAM.6. Mendeskripsikan persistence of vision dengan cermat dan efisien,
memberikan contoh dengan membuat penerapan
persistence of vision secara sederhana
X.JAM.7. Menjelaskan sejarah perkembangan media lisan, tulisan,
percetakan, dan teknologi dengan efisien dalam bentuk

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
urutan waktu
X.JAM.8. Mengklasifikasikan jenis-jenis media audio visual dengan cermat
X.JAM.9. Mengidentifikasi media elektronik dengan teliti, serta memberikan
contoh dn aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
X.JAM.10. Mendeskripsikan definisi dan fungsi film dengan cermat dan runtut
X.JAM.11. Mendeskripsikan media digital dengan runtut
X.JAM.12. Menjelaskan fungsi media dengan efisien dan runtut

Kata kunci komunikasi, suara, audio visual, persistence of vision, media digital, radio,
broadcasting, film

Pengetahuan/  Sejarah Komunikasi


keterampilan  Definisi Komunikasi
siswa sebelum  Jenis Komunikasi
mempelajari  Fungsi Konunikasi
materi ini

Materi ajar, alat, Materi ajar : Perkembangan Media. Jenis dan Fungsi Media Audio Visual,
dan bahan Industri Audio Visual

Alat dan Bahan: Slide Presentasi, Modul, kertas

Sarana 1. Laptop/Komputer
Prasarana 2. Lab. Komputer/Ruang Kelas
3. Jaringan internet

Target Peserta Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan dan Sederajat dengan Program Keahlian
Didik Broadcasting dan Perfilman

Kegiatan 1. Pengaturan Siswa : Individu, Berkelompok


Pembelajaran 2. Metode : Diskusi, Presentasi, Demonstrasi, Proyek
Utama

Asesmen 1. Penilaian : Asesmen Individu dan Kelompok


2. Jenis : Performa, Tertulis, Observasi

Persiapan 1. Guru menyiapkan perangkat ajar, materi, LKPD


Pembelajaran 2. Guru menyiapkan rubrik penilaian dan lembar observasi
3. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran

2. Profil Pelajar Pancasila

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Kegiatan Profil Pelajar Pancasila Praktik Inti

Diskusi, praktik Mandiri Mengemukakan ide pada saat


diskusi dan praktikum

Diskusi, praktik Kreatif Membuat infografis dan presentasi


hasil diskusi

Diskusi, praktik Berfikir Kritis a. Mencari Informasi yang dapat


diperoleh dari internet
b. Mencari contoh kongret
kejadian sehari-hari yang
mencerminkan masing-masing
dari materi yang disampaikan

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
3. Alur Tujuan Pembelajaran

Elemen/Unit Tujuan/Capaian akhir fase per Profil Pelajar Strategi Jumlah


Materi Ket Modul
Kompetensi elemen Pancasila Pembelajaran Jam

Jenis Media Audio Peserta didik mampu: ● Bernalar kritis ● Sejarah ●Diskusi 24 JP Modul 1
Visual 1. Menjelaskan sejarah ● Gotong Komunikasi ●Observasi ( TP1, 2,
komunikasi dengan cermat Royong ● Perkembangan ●penugasan TP 1 3, 4, 5,6)
2. Mendeskripsikan definisi ● Kreatif Media
komunikasi dari beberapa ● Jenis Media
sumber dengan efisien Audio Visual TP 2
3. Menjelaskan komponen ● Fungsi Media
komunikasi dengan efisien Audio Visual
dan runtut ● Industri Audio
4. Mendeskripsikan jenis dan Visual
fungsi komunikasi dan
memberikan contoh dalam
persoalan sehari-hari
5. Menjelaskan prinsip audio
mengenai dasar bunyi,
frekwensi dan amplitudo serta
kecepatan suara
6. Mendeskripsikan persistence
of vision dengan cermat dan
efisien, memberikan contoh
dengan membuat penerapan
persistence of vision secara
sederhana
7. Menjelaskan sejarah

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN


MEDIA AUDIO VISUAL
PERFILMAN
perkembangan media lisan,
tulisan, percetakan, dan
teknologi dengan efisien
dalam bentuk
urutan waktu
8. Mengklasifikasikan jenis-jenis
media audio visual dengan
cermat
9. Mengidentifikasi media
elektronik dengan teliti, serta
memberikan contoh dn
aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari
10. Mendeskripsikan definisi dan
fungsi film dengan cermat dan
runtut
11. Mendeskripsikan media
digital dengan runtut
12. Menjelaskan fungsi media
dengan efisien dan runtut
13. Mendeskripsikan industri
Audio Visual

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN


MEDIA AUDIO VISUAL
PERFILMAN
4. Cara Penggunaan Modul Ajar
 Modul ini di rancang untuk membantu guru pengajar kelas X SMK (Fase E) yang
berada di Sekolah Pusat Keunggulan untuk melaksanakan kegiatan di Mata
pelajaran Dasar Dasar Broadcasting dan Perfilman
 Didalam Modul ajar ini ada beberapa aktifitas yang saling berkaitan, dengan
beberapa formatif asesmen diantaranya Asesmen Diagnoistik, Formatif dan
Sumatif. Disarankan agar modul ajar ini digunakan pada semester 1, sesuai dari
urutan pada Alur Tujuan Pembelajaran
 Waktu yang di rekomendasikan untuk pelaksanaan modul ajar ini adalah 4 x
tatap muka (Pertemuan) dengan jumlah jam pelajaran 24 Jam Pelajaran.

5. Kegiatan Pembelajaran Utama


Pada bagian ini, Unit pembelajaran dipetakan menjadi aktivitas konkrit.
Pertemuan Jam
Tujuan Spesifik Pembelajaran Topik/Konsep
ke...
1. Menjelaskan sejarah komunikasi dengan  Sejarah
cermat Komunikasi
2. Mendeskripsikan definisi komunikasi dari 3 JP
 Definisi
beberapa sumber dengan efisien Komunikasi
1
3. Menjelaskan komponen komunikasi dengan  Komponen
efisien dan runtut Komunikasi
4. Mendeskripsikan jenis dan fungsi 3 JP
 Jenis dan Fungsi
komunikasi dan memberikan contoh dalam
Komunikasi
persoalan sehari-hari
5. Menjelaskan prinsip audio mengenai dasar
bunyi, frekwensi dan amplitudo serta
kecepatan suara  Prinsip Audio
6. Mendeskripsikan persistence of vision  Persistence Of 3 JP
dengan cermat dan efisien, memberikan Vision
contoh dengan membuat penerapan
persistence of vision secara sederhana 2
7. Menjelaskan sejarah perkembangan media Sejarah
lisan, tulisan, percetakan, dan teknologi Perkembangan
dengan efisien dalam bentuk Media Lisan, 3 JP
urutan waktu Tulisan,
Percetakan, dan
Teknologi
8. Mengklasifikasikan jenis-jenis media audio  Jenis-Jenis 3 3 JP
visual dengan cermat Media Audio
9. Mengidentifikasi media elektronik dengan Visual
teliti, serta memberikan contoh dn aplikasi  Jenis Media
dalam kehidupan sehari-hari

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Elektronik

10. Mendeskripsikan definisi dan fungsi film  Definisi Dan


dengan cermat dan runtut Fungsi Film 3 JP
11. Mendeskripsikan media digital dengan  Media Digital
runtut
12. Menjelaskan fungsi media dengan efisien 2 JP
dan runtut  Fungsi Media
13. Mendeskripsikan industri Audio Visual  Perkembangan
teknologi
4
 Industri dan
4 JP
profesi
 Profil
technopreneur
JUMLAH 4 Pertemuan 24 JP

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
COVER : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN
ELEMEN/UNIT KOMPETENSI : MEDIA AUDIO VISUAL

komunikasi dan
komunikasi 1
massa

perkembangan 2
media

3
jenis media \ klasifikasi
jenis media
audio visual
3 audio visual

fungsi media
audio visual 4

industri audio
visual
5

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
COVER : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN
ELEMEN/UNIT KOMPETENSI : MEDIA AUDIO VISUAL
PERTEMUAN KE-1 : DASAR KOMUNIKASI

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
6. Deskripsi Aktifitas (PERTEMUAN KE 1)
Industri animasi dewasa ini menunjukan perkembangan pesat sehingga
memberikan banyak peluang kerja. Hal ini disebabkan karena dalam proses
produksinya membutuhkan bidang keahlian yang berbeda namun bekerja secara
kolektif dimana terdapat keterkaitan satu proses produksi dengan proses lainnya.
Seni Teknologi Animasi merupakan pengetahuan dan kemampuan kerja
terhadap pemakaian aplikasi atau tools yang dipergunakan di dalam ekosistem
industry animasi yang meliputi seni teknologi analog dan seni teknologi digital pada
bidang kerja 2 dimensi dan 3 dimensi.
Beberapa tokoh animasi dunia mempengaruhi sejarah perkembangan animasi,
sampai saat ini tokoh tokoh animasi dunia terus mengembangkan teknologi animasi
sehingga memberikan peluang peluang usaha baru bagi para animator animator
muda yang ingin mengembangkan kariernya, baik di local ataupun internasional.
1.1 Pertemuan 1 - Menjelaskan pengertian Technopreuneur
1.1.1 Tujuan Spesifik Pembelajaran
1. Memahami pengertian Technopreneur
2. Mengenali Tokoh Tokoh Animasi di Dunia
3. Memahami Industri Animasi
1.1.2 Pertanyaan Pemantik

a. Apa yang kamu ketahui tentang Technopreuneur ?


b. Apa yang kamu ketahui tentang industry Animasi?
c. Siapakah Tokoh Animasi dunia yang Kamu Ketahui?

1.1.3 Konsep terkait aktivitas

PERTEMUAN 1

Pendahuluan

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
1. Memberi Salam
2. Guru mengingatkan peserta didik tentang protocol kesehatan dimasa pandemi
3. Guru meminta peserta didik memimpin doa
4. Guru mengabsen, mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas.
5. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran 10
7. Guru melakukan apersepsi Menit
8. Guru memberikan pertanyaan arahan (Guide Questions) :
a. Apa yang kamu ketahui tentang Technopreuneur ?
b. Apa yang kamu ketahui tentang industry Animasi?
c. Siapakah Tokoh Animator yang kamu ketahui?
9. Guru memberi motivasi kepada peserta didik

Inti

A. Orientasi peserta didik pada masalah

1. Guru memberikan kepada peserta didik sebuah kalimat informasi:


- Peserta didik mendengarkan materi Tentang Technopreuneur, Industri
Animasi 20
- Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap materi menit
yang di smpaikan Guru.

2. Guru menugaskan peserta didik agar membentuk kelompok sebanyak 4 orang.


- Guru membagikan lembar kerja dan kertas gambar secara berkelompok yang
berisi permasalahan yang telah ditetapkan dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan dan tugas praktek.
- Peserta didik (dalam kelompok) membaca dan mengamati aktivitas 30
pembelajaran yang diberikan. Menit
- Guru bertanya secara acak pada peserta didik (asesmen Formatif)
- Peserta didik menjawab pertanyaan guru
3. Guru memberikan kesempatan peserta didik bertanya dengan menanyakan bagian
yang belum dipahami tentang tugas kelompok yang telah diberikan
- Peserta didik bertanya tentang bagian yang belum dipahami tentang tugas
yang di berikan
- Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan yang diajukan siswa

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
B. Mengorganisasi peserta didik dalam belajar
25
4. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing kelompok
Menit
- Peserta didik masing-masing membaca dan menganalisis petunjuk dalam
lembar kerja dan mencari referensi dari internet kemudian masing-masing
mencatat pandangannya
C. Membimbing penyelidikan peserta didik secara mandiri maupun kelompok
5. Guru memantau keterlibatan peserta didik selama pengerjaan masalah
60
(penyelidikan)
Menit
- Kelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan resume dari bahan kajian
yang disajikan.
6. Kelompok mengidentifikasi Industri Animasi yang ada di Indonesia dan di luar
dan Tokoh Tokoh yang mempengaruhi industry animasi dunia pada kertas yang 100

diberikan berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan Menit

7. Hasil dikumpulkan
D. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
8. Guru menilai hasil sajian setiap kelompok dan melakukan penyamaan persepsi
9. Kelompok menyajikan hasil diskusi dan jawaban beserta argumen pendukung
yang mendasari jawaban.

Penutup

1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil pembelajaran


2. Refleksi 15 menit
3. Melanjutkan Aktivitas selanjutnya

1.1.4 Kata kunci


Technopreneuer, walt Disney, William Hanna & Joseph Barbera, Max Fleischer , Walter
Lantz, John Lasseter, Hayao Miyazaki, Yoshinori Kanada,

1.1.5 Lembar refleksi peserta didik


Aspek Refleksi Peserta didik
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan
saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses kelompok ?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

1.1.6 Lembar kerja peserta didik


Lembar Kerja Peserta Didik
Materi Ajar : “Technopreneur“
Mata Pelajaran : Dasar Dasar Animasi
Jenjang/Kelas : SMK/X
Nama Kelompok : 1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
A. Capaian Pembelajaran
Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman tentang technopreneur/pelaku wirausaha dalam
bidang animasi, serta peluang usaha di bidang seni dan ekonomi kreatif yang mampu
membaca peluang pasar dan usaha, untuk membangun visi dan passion, serta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.
B. Tujuan
1. Memahami pengertian Technopreneur
2. Mengenali Tokoh Tokoh Animasi di Dunia
3. Memahami Industri Animasi

C. Alat dan Bahan


Alat : Laptop/Hp, aplikasi presentasi, jaringan internet, Pensil, Penggaris
Bahan : Kertas

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
COVER : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN
ELEMEN/UNIT KOMPETENSI : MEDIA AUDIO VISUAL
MATERI PERTEMUAN KE-1 : DASAR KOMUNIKASI

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
D. Materi Media Audio Visual

1. Dasar-dasar komunikasi dan jenis komunikasi massa


Dibawah ini terdapat storyboard dan contoh treatment dari skenario film. Coba
kalian cermati.

Gambar 2.2. Storyboard

1. STASIUN. EXT – SIANG


Kita berada didalam stasiun kereta api, nampak gerbong kereta
dijalurnya. Didepan salah satu pintu gerbong, dengan anak
tangga kecil, nampak petugas berseragam berjaga. Kita melihat
beberapa orang lalu lalang didepan gerbong, membawa travel
bag dorong, ada pula yang membawa kardus bawaan, juga
beberapa anak muda membawa ransel di punggung mereka. Lalu,
kita melihat Raafi, Niar dan Arsya beserta ibunya berdiri di
koridor tunggu, mereka memperhatikan jendela kaca salah satu
gerbong kereta. Sejenak kemudian, didalam gerbong, nampak
ayah mereka, meletakkan tas, lalu melambai-lambaikan tangan
kepada mereka. Kita melihat Raafi, Niar, Arsya beserta ibunya
juga melambaikan tangan kepada Ayah...

Coba kalian cermati potongan treatment dari skenario diatas. Jika


kalian bisa membayangkan bagian yang ditebalkan, maka kalian seharusnya
bisa menggambarkan secara jelas, kejadian apa yang sedang berlangsung.
Kalian bisa melihat Ayah, yang sedang “menyampaikan sesuatu” kepada
anak-anak dan istrinya. Kalian juga bisa melihat anak-anak dan istri dari ayah
yang juga “menyampaikan sesuatu” kepada ayah.
Hal yang harus kalian cermati adalah, ada “sesuatu” yang merupakan
“pesan” yang disampaikan ayah kepada anak istrinya. Makna dari pesan yang

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
dimaksud bisa beragam, karena persepsi tiap orang bisa berbeda. Maka dari
itu, ada materi yang harus dipelajari untuk memahami hal yang berkaitan
dengan “pesan” tersebut. Kalian benar, materi yang akan dipelajari adalah
materi yang berkaitan dengan komunikasi.

a) Sejarah Komunikasi
Mari kita melihat sesuatu yang berbeda.
Ternyata, sejak zaman prasejarah pun,
manusia sudah berusaha berkomunikasi
dengan manusia lain. Mereka berusaha
menyampaian pesan kepada kelompok
manusia lain dengan tanda asap, yang
barangkali kalian pernah lhat dalam ilustrasi,
Gambar 2.3. Ilustrasi pesan tanda asap
atau film kartun.
Bisa saja kalian berandai-andai, barangkali mereka habis berburu dan
menyampaikan pesan “ini teman-teman, ada ayam bakar enak disini…kemarilah”.
Pada masa dahulu, masyarakat tradisional kita memanfaatkan kentongan untuk
mengabarkan waktu sahur di kampung, atau jika ada keadaan berbahaya atau
musibah.

Kalian pasti pernah membaca mengenai


lukisan gua tertua didunia berusia 45.000
tahun yang ada di Sulawesi. Demikian
halnya dengan relief dinding candi
Borobudur menceritakan banyak hal yang
ingin disampaikan kepada generasi setelah
Gambar 2.4. Lukisan Gua Prasejarah
masa Syailendra.
Sumber: https://qrgo.page.link/TxyMs

Gambar 2.5. Relief Candi Borobudur


Sumber: https://qrgo.page.link/NxSXE

Kedua hal tersebut ternyata juga mengilustrasikan pokok yang sama dengan

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
potongan skenario yang sudah kalian baca. Terdapat “sesuatu” yang ingin
disampaikan oleh kedua hal tersebut kepada siapapun yang mencermatinya.
Manusia adalah makhluk mandiri, namun sekaligus juga makhluk sosial. Manusia
tidak bisa hidup sendiri, dan membutuhkan interaksi dengan manusia lain.
Berbagai usaha manusia untuk menyampaikan ide, maksud, kemauan supaya
manusia bisa saling berhubungan dengan manusia lainnya adalah proses awal
terjadinya komunikasi.

Menurut Marshall (2011) proses


komunikasi manusia sudah dimulai sejak
masa 150.000 tahun yang lalu dengan
bahasa verbal. Selanjutnya berkembang
menjadi masa piktograf hieroglyph di
Mesir pada sekitar 4000 tahun SM.
Komunikasi berkembang dalam bentuk
yang lebih efektif dengan adanya alfabet
pada masa Phoenisia, di Mediterania, pada
masa 1700 hingga 1500 tahun SM. Di
Indonesia, kalian pasti mengenal huruf
Pallawa yang berkembang menjadi aksara
Gambar 2.6. Hieroglyph
Jawa Kuno. Sumber: https://qrgo.page.link/PBppM

Manusia berkembang, dan berinteraksi


dengan lingkungan sosialnya hingga
mampu memanfaatkan sumber yang ada
untuk merekam sesuatu. Lembar papyrus,
batu, kayu, kulit, kain, atau bahan lain
dimanfaatkan untuk berkomunikasi dalam
bentuk gambar atau tulisan.

Gambar 2.7. Huruf Pallawa


Sumber: https://qrgo.page.link/jZFVU

Gelombang radio dan gelombang elektromagnetik dikembangkan sedemikian rupa


hingga internet ditemukan. Data berubah dari wujud fisik menjadi nirbentuk dalam
rupa data digital. Hubungan antar manusia tidak lagi membutuhkan keberadaan
fisik karena kecepatan akses sudah tidak lagi menjadi penghalang dengan adanya
internet. Tulisan, gambar, suara, film, tidak lagi memiliki penghalang yang berarti
untuk dikomunikasikan antar manusia.

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Gambar 2.8. Ilustrasi Evolusi Komunikasi
Sumber: https://qrgo.page.link/n3KeK

b) Definisi komunikasi
Secara bahasa, kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio, yang
berasal dari kata communis. Arti kata communis adalah sama, maksud kata sama
di sini adalah memiliki makna yang sama mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi
akan terjadi apabila antara orang-orang yang terlibat memiliki kesamaan
mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.

Definisi komunikasi sangat beragam, berikut beberapa definisinya:


1) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
2) Oxford dictionary menyebutkan bahwa komunikasi adalah pengiriman atau
tukar menukar informasi ide dan sebagainya.
3) Menurut Dr. Phil Astrid Susanto (1983), komunikasi adalah proses pengoperan
lambang-lambang yang mengandung arti
4) Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam Mulyana (2000) menyatakan
bahwa komunikasi merupakan sebuah tindakan atau proses transmisi
informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan semacamnya. Hal yang di
transmisikan ini dapat berupa simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik
dan semacamnya.
5) Komunikasi dapat didefinisikan sebagai prilaku verbal atau simbolik dimana
pengirimnya berusaha mendapatkan efek yang dikehendakinya dari penerima.
(B. F. Skinner)
6) John Fiske (2007) menyampaikan komunikasi sebagai proses transmisi pesan
(transmission of messages). Hal ini terkait pada bagaimana komunikator dan
komunikan melakukan “encode” dan “decode”, serta bagaimana komunikator

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
menggunakan saluran dan media komunikasi. Hal ini menjadikan komunikasi
sebagai sebuah proses seseorang mempengaruhi tingkah laku atau pikiran
orang lain

Dari beberapa definisi tersebut, ada komponen penting yang bisa kalian
simpulkan. Dalam komunikasi, pasti ada yang menyampaikan pesan, pesan itu
sendiri, dan yang diberi pesan. Ini diistilahkan sebagai komunikator (pengirim
pesan) dan komunikan (yang menerima pesan).

Gambar 2.9. Hubungan antar komponen komunikasi

Selanjutnya, ada komponen lain yang penting, yakni media untuk menyampaikan
pesan, dan respon terhadap pesan itu sendiri.

Ringkasnya, pahami deskripsi dari komponen komunikasi seperti berikut:


1) Komunikator
Komunikator pihak yang menyampaikan pesan.
2) Media Komunikasi
Media komunikasi adalah perantara, medium, untuk menyampaikan pesan,
media ini bisa berupa simbol, lambang, teks, gambar, kabel, jaringan dan
media lain. Media ini juga bisa bersifat non fisik, suara, tindakan atau gerakan.
3) Pesan (Message)
Pesan (message) merupakan pemahaman yang berusaha disampaikan oleh
komunikator.
4) Komunikan
Komunikan merupakan pihak penerima pesan dari komunikator.
5) Sikap
Sikap respon dari komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh
komunikator

Mengapa pemahaman terhadap komunikasi ini


penting bagi kalian? Tidak dapat dipungkiri, karena
belajar mengenai radio, televisi, dan film pasti

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
berhubungan dengan masalah komunikasi.

c) Jenis Komunikasi
Saat kalian pulang sekolah, pada saat berpisah dengan teman kalian, barangkali
kalian akan mengucapkan “…sampai ketemu besok..”. Lalu di kesempatan lain,
kendaraan akan kalian hentikan pada saat lampu lalu lintas menyala merah.
Kedua pengalaman tersebut adalah bentuk yang akrab kalian alami sebagai
contoh jenis komunikasi.

Secara umum, menurut penyampaiannya, komunikasi dibedakan jenisnya


menjadi:
1) Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, bisa
berupa lisan maupun tulisan atau bentuk komunikasi yang menggunakan kata-
kata, baik dalam bentuk percakapan maupun tulisan.

Menurut Kusumawati (2016) jenis komunikasi verbal ini adalah


a) Berbicara dan menulis
Bicara adalah komunikasi verbal-vokal. Sedangkan menulis adalah komunikasi
verbal-non vokal.

b) Mendengarkan dan membaca.


Mendengar adalah mengambil getaran bunyi. Sedangkan mendengarkan adalah
mengambil makna dari apa yang didengarkan. Dengan membaca, kita
melakukan cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis.

2) Komunikasi non verbal


Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya disampaikan tanpa
menggunakan kata-kata. Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi jenis ini
lebih banyak dipergunakan daripada komunikasi verbal.

Menurut Kusmawati pula, komunikasi nonverbal ( nonverbal communicarion)


menempati porsi yang penting karena banyak komunikasi verbal tidak efektif
hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi nonverbal
dengan baik dalam waktu bersamaan.

Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat,


ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian seragam, warna dan intonasi
suara. Setelah kalian meneriakkan apa yang ada dalam gambar dibawah, maka

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
bisa jadi kalian akan berlari kencang. Kalian sudah menerapkan komunikasi
verbal.

Kedua jenis komunikasi tesebut saling


melengkapi satu dengan yang lain.
Komunikasi non verbal bisa terjadi secara
otomatis dan tidak kita sengaja, misalnya,
pada saat kalian marah, kalian akan bicara
dengan intonasi tinggi karena emosi.

Gambar 2.10. Teks Komunikasi Non Verbal


Sumber: https://qrgo.page.link/wwUuf

Gambar 2.11. Ilustrasi Komunikasi non Verbal


Sumber: https://img.17qq.com/images/qtasarx.jpeg

d) Fungsi komunikasi
Fungsi komunikasi banyak dirujuk dari pendapat bebrapa ahli bidang ilmu
komunikasi yang oleh Ivony (2017) dirangkum sebagai berikut:
1) Menyampaikan pikiran dan perasan
Dengan komunikasi, kita bisa mengungkapkan apa yang sedang kita pikirkan
atau rasakan kepada orang lain. Dengan cara ini, orang lain akan memahami
apa yang sedang kita pikirkan atau rasakan agar terjadi keseimbangan.
Namun penting untuk selalu memperhatikan etika dalam berkomunikasi.
2) Berinteraksi dengan sesama
Dengan berinteraksi dengan sesama, kita menciptakan keterkaitan dengan
manusia lain. Dengan begitu, manusia tidak terisolasi dan terasing dari
pergaulan. Hal ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup manusia

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
itu sendiri.
3) Memberi Informasi
Penyampaian informasi yang baik akan mendistribusikan pesan dengan
lengkap. Dengan ini data bisa tersampaikan dengan rinci, dan respon yang
diharapkan akan dapat terpenuhi.
4) Menambah Wawasan/ Pengetahuan
Sangat jelas, dengan informasi, wasasan dan pengetahuan kita akan
bertambah luas. Wawasan yang luas akan membantu kita untuk memahami
kehidupan kita lebih baik.
5) Hiburan
Dengan berkomunikasi seseorang dapat menghibur orang lain serta mendapat
penghiburan dari orang lain. Rudolf F. Verderber menyatakan bahwa manusia
melakukan komunikasi untuk kesenangan. Effendi juga menyatakan bahwa
salah satu fingsi komunikasi adalah “to entertain”, yaitu untuk menghibur
orang lain dan menyenangkan hati orang.
6) Mempengaruhi orang lain
Thomas M. Scheidel menyebutkan bahwa dengan berkomunikasi seseorang
dapat mepengaruhi orang lain agar berpikir, merasa, atau berprilaku seperti
apa yang diharapkannya. Dengan menyampaikan ide, gagasan, atau apa yang
kita pikirkan kepada orang lain, kita dapat membujuk seseorang untuk
memiliki sikap serta prilaku seperti yang kita harapkan dan memberikan
arahan mengenai sikap atau prilaku yang harus diikuti.
7) Pengendalian
Komunikasi dapat mengarahkan seseorang untuk bertindak sesuai dengan
aturan tertentu, dan sifatnya memaksa. Misalnya peraturan untuk tidak
membuat kegaduhan ketika berada di dalam perpustakaan, atau peraturan
mengenai aturan kerja di suatu perusahaan.
8) Motivasi
Komunikasi dapat memperkuat motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu.
Seperti yang dilakukan para motivator untuk membangkitkan kualitas hidup
pendengarnya.
9) Mengambil Keputusan
Seperti disebutkan sebelumnya, dengan komunikasi seseorang dapat
menyampaikan informasi tertentu mengenai suatu peristiwa atau
permasalahan sehingga dapat memberikan alternative pilihan. Dan
berdasarkan informasi yang ada, seseorang akan dapat melakukan evaluasi
dan analisis mengenai keputusan terbaik yang akan diambil.

1.1.1 Asesmen
a. Teknik dan bentuk penilaian

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
No Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

1 Sikap Observasi Lembar Pengamatan

2 Pengetahuan Penugasan Penugasan

3 Keterampilan Praktik Lembar penilaian kerja/praktik

b. Kriteria penilaian
1) Penilaian sikap

No Aspek Skor Keterangan


1 Berpikir Peserta didik tidak dapat bernalar kritis dalam
1
Kritis mengemukakan pendapat/gagasan
Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis dalam
2
mengemukakan pendapat/gagasan (50% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
3
pendapat/gagasan (75% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
4
pendapat/gagasan dengan tepat
2 Kreatif Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam pembuatan infografis
1
tentang tokoh animasi dunia
Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas dalam pembuatan
2
infografis tentang tokoh animasi dunia
Peserta didik cukup memiliki kreatifitas dalam pembuatan
3
infografis tentang tokoh animasi dunia dengan kurang kreatif
Peserta didik sangat kreatif dalam pembuatan infografis
4
tentang tokoh animasi dunia dengan kreatif
3 Mandiri Peserta didik tidak terlibat aktif dalam pembuatan infografis
1
tentang tokoh animasi dunia
Peserta didik ikut berperan aktif dalam pembuatan infografis
2
tentang tokoh animasi dunia (aktif dalam 50% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan infografis
3
tentang tokoh animasi dunia (aktif dalam 75% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan infografis
4
tentang tokoh animasi dunia

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Petunjuk Penskoran :

1. Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4


Total Skor
2. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Nilai = x4
Skor Maksimal
3. Peserta didik memperoleh nilai :

Nilai Score

Sangat baik 3.20 – 4,00 (80 – 100)

Baik 2.8 – 3.19 (70 – 79)

Cukup 2.4 – 2.79 (60 – 69)

kurang Kurang dari 2.4 (60)

2) Penilaian pengetahuan
a) Penugasan Kelompok
(1) Kisi Kisi
No Tujuan Indikator soal Bentuk No soal
Pembelajaran soal
1 Menjelaskan ▪ Peserta didik dapat menjelaskan pengertian Uraian 1
Pengertian Technopreneur dalam animasi
Technopreneur ▪ Peserta Didik dapat mengenali Tokoh 2
animator baik local mapun international
Mengidentifikasi ▪ Peserta didik dapat menjelaskan Job 3
Job Profile bidang Profile bidang animasi baik di Lokal
animasi maupun di luar
▪ Peserta didik dapat mengidentifikasi 4
peluang usaha dan peluang kerja di bidang
animasi
▪ Peserta didik dapat mengetahui tugas dan 5
Jobdesk dari profesi di bidang Animasi

Lembar Kerja Peserta Didik


Nama Kelompok : ____________________________________

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Anggota Kelompok :
1. ______________________________
2. ______________________________
3. ______________________________
4. ______________________________

Rangkuman Hasil Diskusi

No Pertanyaan Jawaban Hasil Diskusi

1 Berdasarkan paparan singkat di atas,


mengenai beberapa tokoh yang
berperan penting di dalam industri
Animasi diskusikan dan galilah
informasi melalui media literasi atau
internet.
“Pekerjaan atau profesi apa saja
yang ada di dalam industri Animasi?
Jelaskan! ”
Diskusikan dan coba jelaskan dengan
teman kalian!?

2 Galilah informasi lebih lanjut


informasi melalui media literasi atau
internet, mengenai tokoh‐tokoh
animasi dalam negeri dibawah ini :
1. Andre Surya
2. Griselda Sastrawinata
3. Ronny Gani
4. Marsha Chikita Fawzi
5. Rini Sugianto

3 Silahkan anda cari dari berbagai literasi


baik buku ataupun Internet, tentang
Industri animasi yang ada di Indonesia
ataupun yang ada di luar, berikan
penjelasannya

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
(2) Lembar observasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK

Nama Peserta Profil Pelajar Pancasila Jumlah


No Rata-rata Nilai
Didik Mandiri Kreatif Berfikir kritis Skor

(3) Indikator Penilaian :


Individu : Kelompok :
4 : Sering 4 : Memuaskan
3 : Kadang-kadang 3 : Baik
2 : Jarang 2 : Cukup
1 : Tidak pernah 1 : Kurang
Keterangan Aspek Penilaian :
A : Mengemukakan ide/gagasan a : Penyelesaian tugas kelompok
B : Menjawab pertanyaan b : Ketepatan hasil diskusi
C : Ketelitian c : Kerjasama kelompok
D : Keterlibatan dalam diskusi
Total Skor
Nilai Individu = x 100
Skor Maksimal

Total Skor
Nilai Kelompok = x 100
Skor Maksimal

Nilai individu + Nilai kelompok + Nilai LK


Nilai Akhir Diskusi =
3

1.1.2 Remedial dan pengayaan


 Pengayaan Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi
sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta untuk membuat Info Grafis terkait materi
technopreneur dan Industri dalam bidang Animasi. Dalam hal ini peserta didik diminta untuk
menuliskan kembali beberapa tokoh animasi Dunia dan Lokal dalam bentuk Info Grafis,
beserta dengan industry dan film/produk yang pernah di buat/yang terkait dengan tokoh

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
animasi tersebut. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai
bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.
 Remedial. Bagi peserta didik yang belum memahami Materi Technopreuneur dan Industri
dalam Bidang Animasi, maka di berikan pemahaman kembali materi tentang technopreuner
dan industri dalam bidang animasi, serta memberikan kembali tugas diskusi agar kembali di
kerjakan agar lebih di pahami.

1.1.3 Referensi
1. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
2. Modul Bahan ajar Dasar Dasar Animasi
3. www.kompasiana.com
4. Serupa.id
1.1.4 Glosarium
Pipeline : Satu set dari elemen pemrosesan data dihubungkan secara seri,
sehingga hasil keluaran dari satu elemen adalah masukkan bagi
elemen berikutnya. Elemen - elemen dari sebuah pipeline sering
dijalankan secara paralel.
Tools : Alat atau perkakas. Jadi tools adalah peralatan, perkakas yang
digunakan untuk membantu pekerjaan manusia dengan komputer
Job Desk : Sebuah pedoman yang dibikin perusahaan untuk karyawan agar
bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan posisi
yang sudah ditentukan
Work Flow : Merupakan istilah yang merujuk pada sebuah proses kinerja
sistematis dalam perusahaan
Digital : Merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri
dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner)
Technopreneur : Merupakan sebutan untuk seseorang yang memanfaatkan
perkembangan teknologi mutakhir untuk dioptimalkan sebagai basis
dalam mengembangkan pengembangan usaha
Passion : perasaan sangat kuat atau rasa semangat besar yang dimiliki
seseorang untuk melakukan sesuatu.
Visual : Dapat dilihat dengan indra penglihat (mata)
Shot : Suatu rangkaian gambar hasil rekaman kamera tanpa interupsi
Scene : Tempat atau setting dimana kejadian itu berlangsung
Sequence : serangkaian scene atau shot-shot, yang merupakan suatu kesatuan

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
utuh
Storyboard : dikenal sebagai sketsa gambar yang disusun secara berurutan

1.1.5 Pesan pedagogi perancang modul untuk guru


Mohon diperhatikan pada saat pembagian tugas untuk mengelompokan siswa, sesuai
dengan potensi dan keberagaman kemampuan peserta didik.

1.1.6 Lembar refleksi guru


Aspek Refleksi Guru
Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan
aktifitas pembelajaran ini?
Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik
kepada peserta didik?
Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
COVER : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN
ELEMEN/UNIT KOMPETENSI : MEDIA AUDIO VISUAL

PERTEMUAN KE-2 :
SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
7. Deskripsi Aktifitas (PERTEMUAN KE 2)
Industri animasi dewasa ini menunjukan perkembangan pesat sehingga
memberikan banyak peluang kerja. Hal ini disebabkan karena dalam proses
produksinya membutuhkan bidang keahlian yang berbeda namun bekerja secara
kolektif dimana terdapat keterkaitan satu proses produksi dengan proses lainnya.
Seni Teknologi Animasi merupakan pengetahuan dan kemampuan kerja
terhadap pemakaian aplikasi atau tools yang dipergunakan di dalam ekosistem
industry animasi yang meliputi seni teknologi analog dan seni teknologi digital pada
bidang kerja 2 dimensi dan 3 dimensi.

1.2 Pertemuan 2 - Memahami berbagai jenis pekerjaan pada industri animasi baik
local maupun Internasional
1.2.1 Tujuan Spesifik Pembelajaran
1. Mengenali berbagai jenis pekerjaan pada Industri Animasi
2. Membangun visi dan Passion dalam bidang animasi
1.2.2 Pertanyaan Pemantik

a. Apa yang kamu ketahui tentang Pekerjaan Industri Animasi baik local
dan Internasional ?
b. Apa yang ingin kamu lakukan setelah mengetahui pekerjaan di industry
animasi?
1.2.3 Konsep terkait aktivitas

PERTEMUAN 2

Pendahuluan

1. Memberi Salam
10
2. Guru mengingatkan peserta didik tentang protocol kesehatan dimasa pandemi
Menit
3. Guru meminta peserta didik memimpin doa
4. Guru mengabsen, mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas.

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
5. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran
7. Guru melakukan apersepsi
8. Guru memberikan pertanyaan arahan (Guide Questions) :
a. Apa yang kamu ketahui tentang Pekerjaan Industri Animasi baik local dan
Internasional ?
b. Apa yang ingin kamu lakukan setelah mengetahui pekerjaan di industry animasi?
9. Guru memberi motivasi kepada peserta didik

Inti

A. Orientasi peserta didik pada masalah

1. Guru menyampaakian Informasi kepada peserta didik:


- Peserta didik mendengarkan materi Pekerjaan Pekerjaan animasi yang di
sampaikan oleh guru. 20
- Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap materi menit
yang di sampaikan Guru.

2. Guru menugaskan peserta didik agar membentuk kelompok sebanyak 4 orang.


- Guru membagikan lembar kerja dan kertas gambar secara berkelompok yang
berisi permasalahan yang telah ditetapkan dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan dan tugas praktek.
- Peserta didik (dalam kelompok) membaca dan mengamati aktivitas 30
pembelajaran yang diberikan. Menit
- Guru bertanya secara acak pada peserta didik (asesmen Formatif)
- Peserta didik menjawab pertanyaan guru
3. Guru memberikan kesempatan peserta didik bertanya dengan menanyakan bagian
yang belum dipahami tentang tugas kelompok yang telah diberikan
- Peserta didik bertanya tentang bagian yang belum dipahami tentang tugas
yang di berikan
- Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan yang diajukan siswa
B. Mengorganisasi peserta didik dalam belajar
25
4. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing kelompok
Menit
- Peserta didik masing-masing membaca dan menganalisis petunjuk dalam
lembar kerja dan mencari referensi dari internet kemudian masing-masing
mencatat pandangannya

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
C. Membimbing penyelidikan peserta didik secara mandiri maupun kelompok
5. Guru memantau keterlibatan peserta didik selama pengerjaan masalah
(penyelidikan) 60
- Kelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan resume dari bahan kajian Menit
yang disajikan.
6. Kelompok mengidentifikasi pekerjaam-pekerjaan yang ada pada bidang animasi
pada kertas yang diberikan berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan
100
7. Hasil dikumpulkan
Menit
D. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
8. Guru menilai hasil sajian setiap kelompok dan melakukan penyamaan persepsi
9. Kelompok menyajikan hasil diskusi dan jawaban beserta argumen pendukung
yang mendasari jawaban.

Penutup

1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil pembelajaran


2. Refleksi 15 menit
3. Melanjutkan Aktivitas selanjutnya

1.2.4 Kata kunci


2D Layout Artist, 3D Ilustration Artist, Motion Graphic Artist, 3D Modeling Artist, 3D
Animator

1.2.5 Lembar refleksi peserta didik


Aspek Refleksi Peserta didik
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan
saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses kelompok ?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
1.2.6 Lembar kerja peserta didik
Lembar Kerja Peserta Didik
Materi Ajar : “Technopreneur“
Mata Pelajaran : Dasar Dasar Animasi
Jenjang/Kelas : SMK/X
Nama Kelompok : 1. ……………………………
5. ……………………………
6. ……………………………
7. ……………………………
A. Capaian Pembelajaran
Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman tentang technopreneur/pelaku wirausaha dalam
bidang animasi, serta peluang usaha di bidang seni dan ekonomi kreatif yang mampu
membaca peluang pasar dan usaha, untuk membangun visi dan passion, serta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.
B. Tujuan
1. Mengenali berbagai jenis pekerjaan pada Industri Animasi
2. Membangun visi dan Passion dalam bidang animasi

C. Alat dan Bahan


Alat : Laptop/Hp, aplikasi presentasi, jaringan internet, Pensil, Penggaris
Bahan : Kertas

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
COVER : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN
ELEMEN/UNIT KOMPETENSI : MEDIA AUDIO VISUAL

MATERI PERTEMUAN KE-2 :


SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
D. Materi

1. Sejarah perkembangan media audio visual


Media audio visual menjadi jembatan manusia untuk melakukan komunikasi dengan
manusia lain. Teknologi memungkinkan manusia untuk menciptakan media tersebut
hingga sampai pada kemungkinan yang sebelumnya barangkali tidak pernah
terbayangkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, media adalah alat (sarana) komunikasi
seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Selanjutnya
“audio”, diartikan sebagai; bersifat dapat didengar; alat peraga yang bersifat dapat
didengar (misalnya radio). Sedangkan visual, diartikan sebagai; dapat dilihat dengan
indra penglihat (mata); berdasarkan penglihatan. Sedangkan menurut kamus
Oxford, media berarti cara utama untuk orang banyak menerima informasi dan
hiburan, dalam hal ini, televisi, radio, koran dan internet.

Mari kita coba sederhanakan, sehingga kalian bisa sepaham untuk belajar mengenai
media audio visual. Dengan pengertian yang ada, maka media audio visual bisa kita
artikan sebagai alat (sarana) komunikasi yang bersifat dapat didengar dan dilihat.
Maka dari itu, ada baiknya kita pahami mengenai audio, dan visual itu sendiri.
Dirangkum dari materi Hartanto (1994), beberapa hal yang dpat dipelajari mengenai
suara bisa dijabarkan seperti penjelasan berikut.
a) Suara
1) Gelombang suara
Seperti kita ketahui, suara sudah menjadi media komunikasi semenjak manusia
ada. Suara timbul akibat adanya getaran. Jika benda dipukul, ditarik ulur,
digores atau ditekuk secara berulang, maka partikel udara disekitr benda
tersebut akan bergerak pula secara berulang. Gerakan benda secara berulang
tersebut akan mengakibatkan udara dimampatkan dan direnggangkan secara
bergantian. Pemampatan dan perenggangan ini akan menghasilkan gelombang
suara di udara.

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Gambar 2.12. Perapatan dan perenggangan udara
Sumber: https://img.17qq.com/images/qtasarx.jpeg

Gelombang ini akan merambat melalui udara hingga ke telinga kita, lalu
menggetarkan gendang telinga. Getaran ini diteruskan ke otak hingga diterjemahkan
sebagai suara. Untuk kepentingan analisa gelombang suara, pada umumnya
menggunakan bentuk gelombang suara yang paling sederhana dalam bentuk
gelombang sinusoidal seperti pada gambar

Gambar 2.13. Gelombang sinusoidal suara


Sumber: https:// https://qrgo.page.link/4dKN4

2) Frekwensi
Dalam bentuk gelombang, jumlah siklus dalam setiap getaran yang lengkap
dalam setiap detik disebut sebagai frekwensi. Bisa disederhanakan bahwa
frekwensi adalah jumlah getaran setiap detik. Frekuensi akan menentukan tinggi
nada yang didengar telinga. Semakin tinggi frekwensi, maka nada suara yang
kita dengar akan semakin tinggi. Sebaliknya, frekwensi yang rendah, nada suara
yang kita dengar juga semakin rendah. Hal ini seperti saat kalian mendengar
orang berteriak melengking dan orang yang menggumam.

Frekwensi suara disebut dengan satuan Hertz, diambil dari nama Heinrich Rudolf
Hertz, seorang fisikawan Jerman yang menemukan gelombang radio pada tahun
1886. Jika benda bergetar sebanyak 50 kali dalam 1 detik, maka getaran benda
tersebut akan menghasilkan suara yang frekwensinya adalah 50 Hertz. Jika
dalam 1 detik terdapat 10.000 getaran, maka frekwensinya adalah 10 kiloHertz.

Secara anatomis, telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekwensi dari
20Hz hingga 20kHz sebagai nada. Semua yang terletak dalam daerah ini disebut
sebagai frekuensi nada dan suara dalam daerah frekuensi suara yang dapat

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
terdengar. Dalam kenyataannya, bagian yang lebih rendah (infrasonik) dan bagian
yang lebih tinggi (ultrasonik) dari frekwensi tersebut lebih banyak hanya bisa
dirasakan daripada didengar. Binatang dengan kemampuan pendengaran yang lebih
sensitif, mampu mendengarkan frekwensi yang lebih rendah atau lebih tinggi
daripada frekwensi yang bsia didengar manusia.

Dalam dunia broadcasting, atau film, keberadaan suara menjadi bagian yang sangat
penting. Seorang sound designer sering mengolah frekwensi rendah dan tinggi
tersebut untuk memberikan kesan lebih dramatis pada penonton atau pendengar.
Suara deru pesawat, dentuman gempa bumi, atau suara mencekam dirancang untuk
memberikan efek yang lebih dramatis pada produk audio visual.

Gambar 2.14. Frekwensi audible


Sumber: https://https://qrgo.page.link/8KD4A

3) Amplitudo
Untuk bisa bergetar, maka benda harus berubah dari posisi awalnya untuk
melakukan simpangan. Seperti senar yang dipetik, maka senar tersebut akan
berayun-ayun dengan jarak ayunan sesuai kekuatan saat memetiknya. Besar ayunan
atau simpangan ini disebut dengan amplitudo. Besar kecilnya amplitudo ini akan
menentukan seberapa besar perapatan dan perenggangan udara. Hal ini akan
menentukan pula keras dan lemahnya suara yang masuk ke telinga kita.

Impresi atau kesan obyektif terhadap fenomena tersebut bagi kita disebut sebagai
kekerasan suara (loudness).

Tekanan suara kecil = kuat suara rendah


Tekanan suara besar = kuat suara tinggi

Loudness diukur dengan satuan decibel (dB), yaitu satuan ukuran untuk intensitas
relatif dari tekanan akustik, tenaga listrik dan voltase. Kita harus berterimakasih

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
pada Alexander Graham Bell, seorang ilmuwan dan penemu kelahiran Skotlandia,
yang hidup di Amerika, yang menemukan telepon. Satuan loudness diambil dari
namanya.

Loudness merupakan rentang kuat


lemahnya nada yang memberikan rasa
nyaman atau sebaliknya pada manusia.
Loudness bisa menjadi efektif atau
sebaliknya jika ditata dengan tepat.
Loudness yang dimulai dari rentang yang
lembut hingga yang paling keras disebut
sebagai bidang dinamika. Persepsi
manusia terhadap loudness ini sangat
subyektif, tergantung pada kondisi
lingkungan. Saat kita berada di
pedesaan yang sepi, suara motor akan
menjadi hal yang sangat mengganggu,
Gambar 2.15. Ambang dengar telinga manusia
namun saat berada di area balap motor, Sumber: Kemdikbud. Perekayasaan Sistem Audio
/Hermanto (2013)
hal itu akan menjadi hal yang biasa.

4) Kecepatan suara
Frekwensi dan amplitudo (loudness) merupakan
komponen fisik yang sangat penting pada suara.
Satu lagi komponen yang perlu diperhatikan
adalah kecepatan (velocity). Semakin tebal dan
semakin elastis mediumnya, akan semakin
lambat molekul dapat menyebarkan bunyi. Bunyi
merambat tergantung pada temperatur udara,
dan tidak dapat merambat dalam ruang hampa
udara.

Gambar 2.16. Kecepatan Suara


Sumber: Kemdikbud. Perekayasaan Sistem Audio/Hermanto (2013)

5) Gangguan pada suara.


Pada berbagai jenis komunikasi manusia, baik itu pembicaraan, penyiaran,
rekaman, sering terjadi gangguan. Jika gangguan ini terjadi, maka akan
mengakibatkan kualitas penyampaian pesan, baik dalam penyiaran maupun

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
audio film, akan terganggu. Gangguan suara ini bisa bersifat internal dan
eksternal.
a) Gangguan internal disebabkan karena gangguan teknis pada pemancaran
media. Contohnya adalah karena instrumen yang bermasalah, sound
system, atau problem psikologi dari sistem respon manusia.
Distorsi, merupakan perubahan yang tidak dikehendaki dari sinyal suara,
yang menyebabkan perubahan pada frekwensi output, yang tidak
didapatkan dari frekwensi inputnya.
Noise, merupakan gangguan/keributan/derau yang ditimbulkan oleh sistem
listrik atau elektromagnetik dari peralatan yang kita gunakan.
Kelelahan mendengar, merupakan gejala auditif yang menghalangi penilaian
terhadap penerimaan suara. Hal ini bisa dipengaruhi karena durasi yang
terlalu lama mendengarkan suara keras.

b) Gangguan eksternal, yang diakibatkan oleh sesuatu diluar sistem transmisi.


Hal ini seperti gangguan kendaraan yang lewat, orang batuk, atau alat yang
jatuh saat perekaman suara.

6) Lingkungan suara
Lingkungan suara sangat berperan terhadap proses produksi bidang
broadcasting dan film. Lingkungan dimana suara terdengar akan secara
alangsung mempengaruhi kualitas suara yang kita dengar atau kita rekam.
Perilaku suara terhadap lingkungan disebut dengan akustik.

Lingkungan suara ini terbagi atas:


a) Penyerapan suara oleh udara
Kelembaban dan temperatur udara berpengaruh terhadap hilangnya energi
suara. Kita bisa merasakan juga suara yang semakin lemah saat sumber suara
jaraknya jauh dari telinga kita.
b) Pemantulan suara
Pemantulan suara bisa menjadi hal yang sangat serius saat kita melakukan
kegiatan perekaman suara. Suara yang memantul pada permukaan datar dan
keras, akan kembali dengan energi yang sama. Jika suara memantul pada
permukaan yang cembung, maka suara akan menyebar. Sebaliknya, jika
memantul pada permukaan yang cekung, pantulan akan memusat. Maka dari
itu, menjadi hal yang lumrah saat rekaman, disediakan alat bantu untuk
menyerap suara
c) Pembiasan suara (refraksi)
Pembiasan terjadi jika suara beralih dari satu medium ke medium yang lain,
sedangkan kecepatan rambat kedua medium tadi berbeda. Misalkan, suara dari

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
permukaan laut diteruskan kedalam air. Kedua medium memiliki kecepatan
ramat yang berbeda.
d) Difraksi
Mirip dengan refraksi, difraksi mengubah arah hambatan suara yang disebabkan
karena adanya hambatan, sehingga suara baru menjadi lebih lemah dari suara
asli. Contoh dari hal ini adalah peredaman suara noise di jalan tol dengan
menanam pepohonan di tepi jalan tol.

e) Penyerapan suara (absorption)


Setiap benda memiliki perilaku berbeda
terhadap suara. Ada benda yang Suara menganut
prinsip-prinsip fisika
memantulkan suara, ada pula yang mutlak, sehingga
menyerapnya. Pengetahuan mengenai daya perekaman suara tidak
mentolerir adanya
serap material terhadap suara akan sangat gangguan suara
membantu dalam desain akustik untuk
kepentingan produksi audio visual.

b) Persistence of vision
Sekarang, kita akan mempelajari materi yang berkaitan dengan apa yang dilihat oleh
mata. Broadcasting televisi dan film melandaskan esensi dari pesan yang
disampaikan kepada penonton melalui bahasa visual.

Persistence of vision, secara harfiah berarti ketahanan daya penglihatan, merupakan


fenomena optis dari mata manusia dan simpulan otak. Penjelasan dari hal ini adalah,
saat cahaya mengenai retina mata, kemudian pesan dari retina dikirimkan ke otak
dan diterjemahkan sebagai sebuah gambar. Sel di retina tetap mengirimkan pesan
tersebut ke otak walaupun cahaya telah dialihkan dari retina. Dari proses tersebut,
saat mata menerima gambar dalam jumlah yang banyak dengan cepat dalam satuan
waktu tertentu, akan mengkibatkan penumpukan gambar di otak, sehingga
menciptakan ilusi optis yang menjadi dasar dari film.

Secara sederhana, jika kalian memutar koin dengan cepat dalam posisi tegak, maka
akan terlihat gambar dua sisi mata uang bergabung menjadi satu. Esensi ini yang
dipergunakan untuk mengembangkan produk visual, dari mulai animasi sederhana
hingga film seluloid dan teknologi digital dalam film. Kalian bisa pindai QR Code
dibawah untuk melihat bagaimana prinsip persistence of vision tersebut.
Kalian juga bisa mengakses laman https://qrgo.page.link/baAv8.
Dengan memanfaatkan dasar dari persistence of vision ini,
banyak penemuan alat yang dibuat untuk merekonstruksi ilusi
mata, dan dipertontonkan pada masyarakat.

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
c) Perkembangan media
Media berkembang untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap informasi.
Memenuhi kebutuhan dasar manusia untuk berhubungan dengan manusia lain dan
menciptakan keterikatan, bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian. Media
berkembang dari bentuk yang primitif, hingga bentuk yang sangat dinamis dari cipta
rasa karya manusia didukung teknologi yang sangat berkembang. Saat ini, bisa
dikatakan bahwa dunia sudah berada dalam genggaman kita, dengan semakin
kecilnya gadget yang kita pergunakan. Gadget ini bahkan bisa menghubungkan kita
dengan manusia lain di seluruh penjuru dunia.

McLuhan, seperti disampaikan oleh Saefudin (2008), mengemukakan bahwa media


terbagi dalam 4 periode besar.

1) Lisan
Periode ini merupakan periode saat manusia berkomunikasi secara langsung
dengan manusia lain. Dalam buku Komunikasi Massa, Nuruddin (2013)
menyampaikan bahwa manusia di era ini mulai memiliki kemampuan untuk
berbicara dan berbahasa meskipun terbata-bata dalam kelompok masyarakat
tertentu. Percakapan dan bahasa sendiri diperkirakan muncul sekitar 35.000 –
40.000 SM.
2) Tulisan
Termasuk dalam era tulisan ini adalah masa manusia purba dengan lukisan
goanya. Lukisan goa tertua ada di Sulawesi, yang diperkirakan berusia 40.000
tahun. Manusia menemukan alphabet yang bisa dipergunakan sebagai simbol-
simbol untuk berkomunikasi tanpa harus berinteraksi. Dengan ini, manusia
semakin mudah untuk mendapatkan informasi. Penglihatan merupakan indera
yang sangat penting dalam komunikasi ini.
3) Percetakan
Seiring dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johann Gutenberg pada tahun
1450, maka manusia memasuki periode percetakan. Buku dan material cetak
dipergunakan semua orang untuk menyampaikan pesan. Pada masa ini, manusia
sudah mulai menghilangkan kebutuhan interaksi fisik secara langsung untuk
berkomunikasi.

4) Teknologi
Periode ini dimulai saat Alexander Graham Bell menemukan telepon, selanjutnya
Samuel Morse yang menemukan telegraf. Demikian halnya Guglielmo Marconi
yang juga berperan penting sebagai orang yang pertama kali mengirim pesan
melalui radio.

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Dunia menjadi semakin kecil dan seolah tanpa jarak. Komunikasi lisan secara
langsung tidak lagi diperlukan karena ada sambungan online. Tulisan dan gambar
yang harus dicetak dengan plat, sudah digantikan dengan foto dan huruf, yang bisa
dikirim secara langsung sebagai data. Telepon kini sudah bergabung dengan gambar
dalam bentuk live video call. Kabar dibelahan dunia lain sudah bisa disaksikan secara
langsung melalui berita di internet atau live streaming.

Manusia berlomba menciptakan inovasi untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Bagi


kita semua, sangat penting untuk tetap menjaga batasan-batasan norma, agar
inovasi yang ada menjadikan kita manusia yang lebih baik.
Secara ringkas dalam bentuk timeline, perkembangan teknologi komunikasi
dirangkum seperti dibawah:
 40.000-30.000 SM komunikasi lisan prasejarah
 40.000 SM lukisan gua, petragliph
 3300 SM tulisan Piktograf (hieroglyphics)
 1800 SM tulisan Cuneiform
 1500 SM tulisan Alfabet
 450 BC telegraf optik Yunani
 800 M Seni cetak Cina
 1450 Percetakan (Guttenberg)
 1835 Fotografi
 1844 Telegraf
 1876 Telepon, phonograf
 1894 telegraf nirkabel
 1895 Film bisu
 1922 Radio broadcast
 1927 Film bersuara
 1930 pita rekam magnetis, cetak warna
 1935 film berwarna
 1940 siaran TV hitam putih
 1945 Komputer
 1947 Perekaman durasi panjang
 1954 Radio Transistor
 1960 siaran TV berwarna, fotokopi
 1962 satelit, Pita kaset
 1965 TV kabel lokal
 1972 BETA VCR
 1973 mesin fax
 1975 Personal Computer
 1976 VHS VCR
 1977 Apple II home computers

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
 1978 Laser disk
 1979 walkman
 1980 Printer laser, perekam video portabel
 1983 CDs (compact discs), fiber optics, camcorders, telpon seluler
 1984 TV Stereo
 1988 Digital audiotapes
 1990 High definition TV ditemukan, fotografi digital
 1991 CD-ROM, CD-I
 1993 Videophone, radio digital
 1994 On-line services, PCS (Personal Communications Services)
 1996 High definition TV broadcast, Internet berkembang pesat
 1997 DVD players
 1999 High speed Internet
 2002 kompresi data MP3
 2003 PC Tablet dengan video email, teks tulisan tangan.
 2005 Proyeksi holografis 3 dimensi
 2006 My Space, You Tube
 2010 IPad

Kalian juga bisa melihat tayangan yang berisikan film


yang menunjukkan evolusi perkembangan teknologi
melalui tautan https://qrgo.page.link/5ALoC atau
kalian bisa memindai QR Code yang ada.

1.1.7 Asesmen
a. Teknik dan bentuk penilaian

No Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

1 Sikap Observasi Lembar Pengamatan

2 Pengetahuan Penugasan Penugasan

3 Keterampilan Praktik Lembar penilaian kerja/praktik

b. Kriteria penilaian

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
1) Penilaian sikap

No Aspek Skor Keterangan


1 Berpikir Peserta didik tidak dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
1
Kritis pendapat/gagasan
Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis dalam mengemukakan
2
pendapat/gagasan (50% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
3
pendapat/gagasan (75% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
4
pendapat/gagasan dengan tepat
2 Kreatif 1 Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam pembuatan infografis
Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas dalam pembuatan
2
infografis
Peserta didik cukup memiliki kreatifitas dalam pembuatan
3
infografis dengan kurang kreatif
Peserta didik sangat kreatif dalam pembuatan infografis dengan
4
kreatif
3 Mandiri 1 Peserta didik tidak terlibat aktif dalam pembuatan infografis
Peserta didik ikut berperan aktif dalam pembuatan infografis
2
(aktif dalam 50% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan infografis (aktif
3
dalam 75% kegiatan)
4 Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan infografis

Petunjuk Penskoran :

1. Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4


Total Skor
2. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Nilai = x4
Skor Maksimal
3. Peserta didik memperoleh nilai :

Nilai Score

Sangat baik 3.20 – 4,00 (80 – 100)

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Baik 2.8 – 3.19 (70 – 79)

Cukup 2.4 – 2.79 (60 – 69)

kurang Kurang dari 2.4 (60)

2) Penilaian pengetahuan
a) Penugasan Kelompok
(1) Kisi Kisi
No Tujuan Indikator soal Bentuk No soal
Pembelajaran soal

1 Menjelaskan ▪ Peserta didik dapat menjelaskan Uraian 1


Pengertian Desain pengertian Desain dalam animasi
▪ Peserta Didik dapat membedakan 2
Mengidentifikasi
desain dalam animasi dan desain
Unsur unsur
dalam Grafis Percetakan
Desain
▪ Peserta didik dapat menjelaskan unsur 3
unsur dalam desain
4
▪ Peserta didik dapat mengidentifikasi
unsur unsur desain dalam animasi

Lembar Kerja Peserta Didik


Nama Kelompok : ____________________________________
Anggota Kelompok :
1. ______________________________
2. ______________________________
3. ______________________________
4. ______________________________

Rangkuman Hasil Diskusi

No Pertanyaan Jawaban Hasil Diskusi

1 Silahkan diskusikan apa yang di


maksud dengan Pekerjaan di bidang
animasi?

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
2 Pekerjaan animasi yang tersedia di
Indonesia apa saja?

3 Sebutkan Industri animasi yang terdekat


dengan Lokasi kalian?

4 Apakah menjadi seorang animator harus


menguasai semua kompetensi di bidang
animasi? Kalo iya jelaskan alasannya
kalao tidak jelaskan alasannya?

5 Coba sebutkan pekerjaan animasi yang


cocok dengan keahlian kalian?
Mengapa?

(2) Lembar observasi


LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK

Nama Peserta Profil Pelajar Pancasila Jumlah


No Rata-rata Nilai
Didik Mandiri Kreatif Berfikir kritis Skor

(3) Indikator Penilaian :


Individu : Kelompok :
4 : Sering 4 : Memuaskan
3 : Kadang-kadang 3 : Baik
2 : Jarang 2 : Cukup
1 : Tidak pernah 1 : Kurang

Keterangan Aspek Penilaian :


A : Mengemukakan ide/gagasan a : Penyelesaian tugas kelompok
B : Menjawab pertanyaan b : Ketepatan hasil diskusi
C : Ketelitian c : Kerjasama kelompok

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
D : Keterlibatan dalam diskusi
Total Skor
Nilai Individu = x 100
Skor Maksimal

Total Skor
Nilai Kelompok = x 100
Skor Maksimal

Nilai individu + Nilai kelompok + Nilai LK


Nilai Akhir Diskusi =
3

1.1.8 Remedial dan pengayaan


Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum
waktu yang telah ditentukan, diminta untuk membuat peta konsep terkait materi Job
Profile di bidang animasi dalam berbagai bidang. Dalam kegiatan ini, guru dapat
mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan.
1.1.9 Referensi
1. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
2. Modul Bahan ajar Dasar Dasar Animasi
3. www.kompasiana.com
4. Serupa.id

1.1.10 Glosarium
Job Desk : Sebuah pedoman yang dibikin perusahaan untuk karyawan agar
bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan posisi
yang sudah ditentukan
Motion Grafis : gabungan media audio visual yang menggabungkan seni film
dan desain grafis dengan memasukan elemen-elemen yang
berbeda seperti ilustrasi, tipografi, fotografi, video dan musik
yang dibuat dengan menggunakan teknik animasi 2D atau 3D
Rendering : proses dari membangun gambar dari sebuah model (atau model
yang secara kolektif dapat disebut sebuah berkas adegan),
melalui program komputer. Sebuah berkas adegan terdiri dari
objek-objek dalam sebuah bahasa atau data struktur, bisa
berupa geometri, sudut pandang, tekstur, pencahayaan, dan

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
informasi bayangan sebagai sebuah deskripsi dari adegan
virtual
Technopreneur : Merupakan sebutan untuk seseorang yang memanfaatkan
perkembangan teknologi mutakhir untuk dioptimalkan sebagai basis
dalam mengembangkan pengembangan usaha
Passion : perasaan sangat kuat atau rasa semangat besar yang dimiliki
seseorang untuk melakukan sesuatu.
Visual : Dapat dilihat dengan indra penglihat (mata)
Shot : Suatu rangkaian gambar hasil rekaman kamera tanpa interupsi
Scene : Tempat atau setting dimana kejadian itu berlangsung
Storyboard : dikenal sebagai sketsa gambar yang disusun secara berurutan
1.1.11 Pesan pedagogi perancang modul untuk guru
Mohon diperhatikan pada saat pembagian tugas untuk mengelompokan siswa, sesuai
dengan potensi dan keberagaman kemampuan peserta didik.
1.1.12 Lembar refleksi guru
Aspek Refleksi Guru
Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan
aktifitas pembelajaran ini?
Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik
kepada peserta didik?
Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
COVER : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN
ELEMEN/UNIT KOMPETENSI : MEDIA AUDIO VISUAL

PERTEMUAN KE-3 :
JENIS-JENIS MEDIA AUDIO VISUAL

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
8. Deskripsi Aktifitas (PERTEMUAN KE-3)
Industri animasi dewasa ini menunjukan perkembangan pesat sehingga
memberikan banyak peluang kerja. Hal ini disebabkan karena dalam proses
produksinya membutuhkan bidang keahlian yang berbeda namun bekerja secara
kolektif dimana terdapat keterkaitan satu proses produksi dengan proses lainnya.
Seni Teknologi Animasi merupakan pengetahuan dan kemampuan kerja
terhadap pemakaian aplikasi atau tools yang dipergunakan di dalam ekosistem
industry animasi yang meliputi seni teknologi analog dan seni teknologi digital pada
bidang kerja 2 dimensi dan 3 dimensi.
Salah satu apek yang sangat penting dalam industry animasi adalah Desain.
Desain muncul karena ada masalah yang harus dipecahkan, maka dari itu desain
bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu agar memiliki nilai lebih
dan bermanfaat bagi penggunanya. Design=problem solving.

1.3 Pertemuan 7 - Menjelaskan pengertian Pengertian Desain


1.3.1 Tujuan Spesifik Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian Desain dalam animasi
2. Mengidentifikasi unsur unsur Desain dalam animasi
1.3.2 Pertanyaan Pemantik

a. Apa yang kamu ketahui tentang Desain ?


b. Apa bedanya desain animasi dengan desain grafis?

1.3.3 Konsep terkait aktivitas

PERTEMUAN 3

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Pendahuluan

1. Memberi Salam
2. Guru mengingatkan peserta didik tentang protocol kesehatan dimasa pandemi
3. Guru meminta peserta didik memimpin doa
4. Guru mengabsen, mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas.
5. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran 10
7. Guru melakukan apersepsi Menit
8. Guru memberikan pertanyaan arahan (Guide Questions) :
a. Apa yang kamu ketahui tentang Desain ?
b. Apa bedanya desain animasi dengan desain grafis?

9. Guru memberi motivasi kepada peserta didik

Inti

A. Orientasi peserta didik pada masalah

1. Guru memberikan kepada peserta didik sebuah kalimat informasi:


- Peserta didik mendengarkan materi Tentang dasar desain dan unsur desain
yang diutarakan oleh guru. 20
- Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap materi menit
desain yang diutarakan.

2. Guru menugaskan peserta didik agar membentuk kelompok sebanyak 4 orang.


- Guru membagikan lembar kerja dan kertas gambar secara berkelompok yang
berisi permasalahan yang telah ditetapkan dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan dan tugas praktek.
- Peserta didik (dalam kelompok) membaca dan mengamati aktivitas 30
pembelajaran yang diberikan. Menit
- Guru bertanya secara acak pada peserta didik (asesmen Formatif)
- Peserta didik menjawab pertanyaan guru
3. Guru memberikan kesempatan peserta didik bertanya dengan menanyakan bagian
yang belum dipahami tentang tugas kelompok yang telah diberikan
- Peserta didik bertanya tentang bagian yang belum dipahami tentang tugas
yang di berikan

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
- Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan yang diajukan siswa
B. Mengorganisasi peserta didik dalam belajar
4. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing kelompok 25
- Peserta didik masing-masing membaca dan menganalisis petunjuk dalam Menit
lembar kerja dan mencari referensi dari internet kemudian masing-masing
mencatat pandangannya
C. Membimbing penyelidikan peserta didik secara mandiri maupun kelompok
5. Guru memantau keterlibatan peserta didik selama pengerjaan masalah
(penyelidikan) 60
- Kelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan resume dari bahan kajian Menit
yang disajikan.
6. Kelompok mengidentifikasi unsur unsur desain pada kertas yang diberikan
berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan
100
7. Hasil dikumpulkan
Menit
D. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
8. Guru menilai hasil sajian setiap kelompok dan melakukan penyamaan persepsi
9. Kelompok menyajikan hasil diskusi dan jawaban beserta argumen pendukung
yang mendasari jawaban.

Penutup

1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil pembelajaran


2. Refleksi 15 menit
3. Melanjutkan Aktivitas selanjutnya

1.3.4 Kata kunci


Desain, Titik, garis, bidang, bentuk, ruang, gelap/terang, tekstur, warna,

1.3.5 Lembar refleksi peserta didik


Aspek Refleksi Peserta didik
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan
saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini
a. Baik

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
b. Cukup
c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses kelompok ?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

1.3.6 Lembar kerja peserta didik


Lembar Kerja Peserta Didik
Materi Ajar : “Dasar Dasar Desain “
Mata Pelajaran : Dasar Dasar Animasi
Jenjang/Kelas : SMK/X
Nama Kelompok : 1. ……………………………
8. ……………………………
9. ……………………………
10. ……………………………
A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik menjelaskan tentang penciptaan desain berdasarkan prinsip
dan unsur desain (bidang, bentuk, warna dan komposisi), dan teknik bervisual dikaitkan
dengan pencapaian nilai estetika.
B. Tujuan
3. Menjelaskan pengertian Desain
4. Mengidentifikasi unsur unsur Desain
5. Menjelaskan pengertian Titik, garis, bidang, bentuk, ruang, gelap/terang, tekstur, warna
6. Mengidentifikasi prinsip – prinsip Desain

C. Alat dan Bahan


Alat : Laptop/Hp, aplikasi presentasi, jaringan internet, Pensil, Penggaris
Bahan : Kertas

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
COVER : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN
ELEMEN/UNIT KOMPETENSI : MEDIA AUDIO VISUAL

MATERI PERTEMUAN KE-3 :


JENIS-JENIS MEDIA AUDIO VISUAL

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
D. Materi

2. Klasifikasi jenis-jenis media audio visual


Harus dibatasi mengenai jenis media audio visual yang kalian pelajari pada materi
ini. Batasan ini merujuk pada kompetensi kalian yang mengarah pada penyiaran
radio, televisi, dan produksi film. Dengan batasan ini, kalian akan mempelajari media
audio visual yang berkaitan dengan tiga ranah tersebut.

Media audio visual adalah seperangkat alat yang digunakan untuk menampilkan
gambar bergerak dan bersuara sehingga dapat membentuk karakter sama dengan
objek aslinya karena adanya keterpaduan antara gambar dan suara yang
ditampilkan (Sanaky, 2013). Rujukan menyebutkan ada dua jenis media yakni
bersifat auditif (suara) dan visual (gambar). Studi mengenai komunikasi memberikan
uraian mengenai klasifikasi media audio visual.

a. Media Cetak

Media cetak adalah media massa yang


menggunakan gambar dan tulisan di atas
kertas dalam penyampaian informasinya.
Cina dan Jepang telah memulai awal
pembuatan media cetak ini pada abad ke
8.

Gambar 2.17. Media Cetak


Sumber: https://qph.fs.quoracdn.net/main-qimg-
fbf1becae4f847c8cef6c30ce57ac1ac

Dengan menggunakan mesin cetak dengan model baja yang dapat bergerak, Johan
Gutenberg memulai perkembangannya yang luar biasa pada tahun 1455 dengan
membuat media cetak. Terdapat bermacam-macam turunan dari produk media

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
cetak, namun menurut Marshall T Poe (2012), media cetak diklasifikasikan ke dalam
tiga media utama:

1) Buku
Pencetakan dan distribusi buku menyebabkan transformasi budaya, seperti yang
dilakukan radio, televisi, dan internet. Munculnya literasi dan memungkinkan
orang untuk mempelajari berbagai hal untuk diri mereka sendiri. Dengan buku,
manusia membedakan diri mereka dari orang lain dengan apa yang mereka baca
dan apa yang mereka ketahui. Sebelumnya, manusia mengandalkan
pendongeng, pendeta, guru, atau pemimpin lain untuk mendapatkan informasi.
Dengan cara ini, orang mungkin hanya terpapar pada beberapa sumber
informasi sepanjang hidup mereka dan informasi yang disampaikan oleh
sumber-sumber ini dapat dibatasi dan disimpangkan.

2) Koran
Lebih dari sekedar buku, koran pernah berfungsi sebagai teman kehidupan
sehari-hari dalam masyarakat kita, menyediakan liputan rutin peristiwa, baik
bersejarah maupun duniawi, dan memungkinkan kita untuk belajar tentang
peristiwa terkini di luar komunitas dan negara kita. Sementara radio, televisi,
dan berita online melayani fungsi tersebut bagi kebanyakan orang sekarang,
koran adalah media massa pertama yang mengumpulkan dan menyebarkan
informasi tersebut.

3) Majalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, majalah adalah terbitan berkala yang
isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang
patut diketahui pembaca, dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas
majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya dan menurut
pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga,
sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya.

Pada umumnya, manusia lebih menikmati melihat dan mendengar daripada menulis
dan membaca. Hal ini mengakibatkan majalah sebagai media cetak menghadapi
tantangan untuk bertahan menghadapi televisi dan internet.

b. Media elektronik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media elektronik adalah sarana
media massa yang menggunakan alat-alat elektronik modern, seperti radio, televisi,
komputer, handphone. Media elektronik adalah informasi atau data yang dibuat,

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
disebarkan, dan diakses dengan menggunakan suatu bentuk elektronik, energi
elektromekanikal, atau alat lain yang digunakan dalam komunikasi elektronik.
Yang termasuk ke dalam media elektronik antara lain: televisi, radio, komputer,
handphone, dan alat lain yang mengirim dan menerima informasi dengan
menggunakan elektronik (Surya, 2012). Carl Xie-Connell (2015) menyampaikan
bahwa yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi dan internet.
1) Radio
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, radio berarti siaran (pengiriman) suara
atau bunyi melalui udara. Media massa berbasis audio merujuk pada penemuan
telegraf pada tahun 1840 oleh Samuel Morse. Komunikasi ini berbasis kabel
dengan sistem kode ketukan listrik yang harus diterjemahkan artinya oleh
penerima. Kelemahan dari telegraf adalah membutuhkan kabel, dan tidak bisa
mengirim suara.

Bittner (1996) menyampaikan, selanjutnya ilmuwan Jerman, Heinrich Hertz


mengembangkan energi elektromagnetik. Dalam prakteknya, energi ini
dikembangkan oleh ilmuwan Italia Guglielmo Marconi hingga terwujud
komunikasi nirkabel pertama melintasi Samudera Atlantik dalam bentuk wireless
telegraf pada tahun 1896.

Radio ditetapkan sebagai media masa tahun 1890 saat Nathan B. Stubblefield,
seorang petani di Kentucky, dan Reginald A. Fessenden, seorang professor dari
Pittsburgh, Amerika, menyiarkan suara dan musik melalui sinyal tanpa kabel.
Selanjutnya tahun 1909 di California, radio ditetapkan sebagaii bentuk penyiaran
global yang berkembang menjadi media massa yang sangat erat dengan
perkembangan dunia

Radio menjadi media untuk menyampaikan hiburan, informasi dan berita dengan
jangkauan yang sangat luas. Pada sejarahnya, Indonesia yang saat itu masih
bernama Hindia Belanda mendirikan radio siaran pertamanya pada tanggal 16
Juli 1925 yang bernama Bataviase Radio Vereniging atau BRV di Batavia atau
Jakarta tempo dulu.

Radio menjadi bagian tidak terpisahkan dari perkembangan kemerdekaan


Indonesia. Kalian pasti ingat bagaimana pahlawan nasional Soetomo, melalui
radio, membakar semangat arek-arek Surabaya pada pertempuran 10
Nopember1945.

2) Televisi
Dari bahasa Yunani “tele” yang berarti jauh, dan “viso” yang berarti penglihatan,
TV diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan penglihatan.

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Televisi berkembang sedemikian rupa dari bentuk sederhana hingga live
streaming seperti sekarang.

Marshall (2011) menyampaikan bahwa manusia suka menonton dan


mendengarkan sesuatu pada saat bersamaan. Setidaknya selama 140.000
tahun, manusia mendapatkan hiburan dan informasi dengan mengamati dan
mendengarkan hal-hal yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini dilakukan secara
langsung, karena pada masa itu, manusia belum mampu membuat replika dari
informasi itu dalam bentuk fisik. Baru sekitar 40.000 tahun yang lalu kita tahu
nenek moyang kita pertama kali mulai menjelajahi media visual termasuk
gambar, lukisan, dan patung.

Seperti halnya radio, beberapa orang secara bersamaan mengembangkan


teknologi yang kemudian dikenal sebagai televisi. Televisi paling awal harus
diputar atau dipindahkan secara mekanis sebelum bersifat elektronik. Pada
tahun 1884, Paul Nipkow menemukan perangkat mirip televisi mekanis yang
dapat memproyeksikan gambar visual Felix the Cat yang terkenal saat itu. Pada
tahun 1923, Vladimir Zworykin meningkatkan teknologi ini, diikuti oleh John
Baird dan Philo Farnsworth. Secara kolektif, orang-orang ini bertanggung jawab
atas penemuan televisi, yang merupakan media massa pertama yang mampu
mentransmisikan sinyal audio dan visual secara instan dan tanpa kabel.

Televisi menjalankan peran yang luar biasa dalam membangun peradaban


manusia. Dari bentuk sederhana hingga bentuk digital seperti sekarang, manusia
masih sangat bergantung pada keberadaan televisi untuk mengkonstruksi
budayanya.

Televisi di Indonesia memulai sejarahnya pada tanggal 17 Agustus 1962 dengan


TVRI menyiarkan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia dari halaman
Istana Merdeka Jakarta. Namun yang diperingati sebagai hari ulang tahun TVRI
adalah tanggal 24 Agustus 1962 saat di mana TVRI menyiarkan siaran langsung
upacara pembukaan Asian Games keempat dari Stadion Gelora Bung Karno.
Presiden Soekarno memiliki andil yang cukup besar dalam pembangunan TVRI
sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia. Mengenai TVRI, kalian bisa
mengakses tautan https://qrgo.page.link/SuSFW untuk lebih mengenal stasiun
televisi nasional kita.

Diresmikannya satelit Palapa di tahun 1976 memungkinkan adanya channel


berbeda untuk siaran. Hal ini membuka kesempatan televisi swasta untuk
berkembang. Televisi swasta pertama adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
yang berdiri pada 24 Agustus 1989. Selanjutnya, televisi swasta tumbuh dengan
beragam gaya dan karakteristiknya.

3) Telepon seluler atau handphone


Berapa dari kalian yang tidak memiliki handphone ? Tanpa mengabaikan fakta
bahwa masih ada peserta didik yang belum memiliki gawai ini, kalian hampir
semua memilikinya. Berapa banyak waktu yang kalian habiskan dalam sehari
untuk mengakses handphone?. Kegiatan apa saja yang sudah kalian lakukan
dengan handphone?. Membaca, berkirim pesan dengan teman, membuka
internet, mengirim lagu dan video, dan masih banyak lagi.

Dari bentuk konvensional, telepon berkembang dari kepentingan komunikasi


suara dua arah menjadi media mobile yang sangat kompleks. Saat ini, sebagai
media pembawa pesan, handphone sudah mampu mengakomodir komunikasi
massa dalam bentuk gambar, suara, bahkan data dalam format lain.

Gambar 2.18. Media Elektronik


Sumber: https://qrgo.page.link/pcntU

Kanal internet dan fungsi konversi data digital memungkinkan telepon menjadi
media yang serbaguna. Sambungan komunikasi dengan surat, gambar, suara dan
video sudah dikembangkan sedemikian rupa dengan cerdas. Ditambah fungsi
operasionalnya yang bersifat mobile, handphone menjadi salah satu kebutuhan
hidup manusia saat ini. Keberadaan media ini sudah menjadi salah satu budaya
massa manusia sekarang.

Sebagai bahan referensi dan membuka cakrawala kalian,


perkembangan teknologi telepon seluler bisa kalian akses
melalui tautan https://qrgo.page.link/6DfsP atau pindai QR
Code yang tersedia.

4) Internet

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Sebagai media elektronik, internet berawal dari tim Berners-Lee yang membuat
internet berfungsi untuk massa. Pada tahun 1989, Berners-Lee membuat kode
pemrograman komputer baru yang memperbaiki beberapa masalah yang
membatasi pertumbuhan Internet sebagai media massa. Sebelumnya, tidak ada
bahasa umum yang dapat dikenali dan digunakan oleh semua komputer untuk
berkomunikasi dan terhubung.

Berners-Lee memecahkan masalah ini dengan pembuatan hypertext transfer


protocol (HTTP). Hal ini memungkinkan orang membuat koneksi elektronik atau
tautan ke informasi di komputer atau server lain. Dia juga menemukan
hypertext markup language (HTML), yang memberi pengguna bahasa yang
sama untuk membuat dan mendesain konten online.

Berners-Lee juga menemukan browser pertama, yang memungkinkan orang


mencari informasi dan bernavigasi di antara banyak komputer. Berners-Lee
menamai jaringan barunya "World Wide Web". Jaringan baru ini dibagi ke
domain publik sehingga siapa pun dapat menggunakan dan menyesuaikannya
secara gratis.

Menurut Campbell (2007), dalam bentuk singkat, perkembangan internet bisa


disusun sebagai berikut:
 1960-an. Badan Proyek Penelitian Lanjutan (ARPA) Departemen Pertahanan
AS mulai mengembangkan jaringan komunikasi yang disebut ARPAnet.
 1970–82. Internet sedang dalam tahap perkembangan, digunakan terutama
oleh peneliti akademis dan pemerintah untuk mengirim informasi berbasis
teks menggunakan email dan papan buletin.
 1982–93. Pembuatan jaringan komunikasi berkecepatan tinggi dengan titik
koneksi di seluruh negeri.
 1993. Gambar, video, dan suara (selain teks) dapat ditransmisikan.
 2005. Web 2.0 diwujudkan dengan penggunaan Internet menjadi lebih sosial.
Popularitas platform dan situs web seperti Flickr, YouTube, Wikipedia, dan
Facebook memungkinkan pembuatan dan berbagi konten oleh penggunanya.
 2020. Kira-kira 4.5 miliar manusia, atau lebih dari setengah populasi manusia
di dunia, memiliki akses ke internet.

c. Film
Film merupakan media yang mampu mengemban fungsi sebagai media yang bersifat
massa. Film berawal dari keinginan manusia untuk merekam kehidupannya sendiri
dalam bentuk gambar (fotografi). Film adalah suatu bentuk komunikasi massa
elektronik yang berupa media audio visual yang mampu menampilkan kata-kata,

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
bunyi, citra, dan kombinasinya. Film juga merupakan salah satu bentuk komunikasi
modern yang kedua muncul di dunia (Sobur, 2004).

Undang-Undang nomor 2 tahun 1992 tentang Perfilman menyampaikan bahwa Film


adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa
pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada
pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi
lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses
elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat
dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik,
dan/atau lainnya.

Secara harfiah, film (sinema) berasal dari kata “ cinema“ (gerak) dan “phytos”
(gerak) dan “graphein” (tulisan, gambar, citra). Pengertian yang bisa kalian
simpulkan adalah, melukis gerak dengan cahaya. Tjasmadi (2008) menyampaikan 3
fungsi film yakni:
1) Sebagai medium ekspresi, yang berkaitan dengan seni
2) Sebagai tontonan audio visual, yang bersifat hiburan
3) Sebagai alat untuk menyampaikan pesan, yang berkaitan dengan informasi.

Film berkembang seiring teknologi yang semakin maju. Namun, film tidak boleh
meninggalkan fungsinya sebagaimana amanah Undang-Undang Perfilman. Fungsi
tersebut adalah:
1) Penerangan
Film merupakan media yang bisa mempromosikan nilai-nilai keragaman budaya
dan kepribadian bangsa kepada masyarakat internasional
2) Pendidikan
Film merupakan media yang mampu menjadi sarana pendidikan bagi khalayak
melalui pesan-pesan di dalamnya.
3) Pengembangan budaya bangsa
Film sebagai media yang mampu memantapkan dan mengembangkan nilai-nilai
budaya bangsa melalui gambar dan pesan yang terdapat dalam film.
4) Hiburan
film menjadi media yang mampu memberikan hiburan bagi masyarakat secara
umum.
5) Ekonomi
Perkembangan film sebagai sebuah industri berdampak pada strata ekonomi dan
sosial dalam masyarakat

d. Media Digital

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Mari kita berkenalan dengan angka “0”. Mengapa angka tersebut menjadi istimewa?
Konsep digital tidak akan bisa lepas dari sejarah angka “0” dan kombinasinya
dengan angka 1 dalam bilangan biner. Angka nol, operasinya pertama kali
ditentukan oleh astronom dan ahli matematika Hindu Brahmagupta pada tahun 628.
Lalu Konsep nol digunakan di Cina dan Timur Tengah. Pada tahun 773, nol
mencapai Baghdad dan menjadi bagian dari sistem angka Arab, yang didasarkan
pada sistem India.

Seorang ahli matematika Persia, Mohammed ibn-Musa


al-Khowarizmi, menyarankan bahwa sebuah lingkaran
kecil harus digunakan dalam perhitungan jika tidak
ada angka yang muncul di tempat puluhan.

Orang Arab menyebut lingkaran ini " sifr" atau


"kosong". Nol sangat penting bagi Al-Khowarizmi, Gambar 2.19. Mohammed ibn-Musa
yang menggunakannya untuk menemukan aljabar al-Khowarizmi
pada abad kesembilan. Al-Khowarizmi juga mengem- Sumber: https:// https://qrgo.page.link/vEwQX

bangkan metode cepat untuk mengalikan dan


membagi angka, yang dikenal sebagai algoritma.

Perkembangan kode digital adalah inovasi pertama yang membuka jalan bagi
internet dan semua media digital. Inovasi ini terjadi pada 1940-an, yang mengarah
pada pengembangan komputer pertama. Kedua, pada tahun 1971, mikroprosesor
yang mampu membaca dan menyimpan sinyal elektronik membantu dalam
membangun komputer. Terakhir, pengembangan kabel serat optik pada
pertengahan 1980-an memungkinkan transmisi informasi dalam jumlah besar. Kabel
ini mulai menggantikan kabel tembaga yang digunakan oleh perusahaan telepon,
televisi, kabel, dan satelit. Karena kemajuan ini, informasi sekarang bergerak di
sekitar kita dalam bentuk pulsa cahaya yang mewakili digit (kode digital), bukan
pulsa listrik lama (Campbell, 2007). Era Internet dan media digital dimulai pada
tahun 1990 dan berlanjut hingga hari ini. Media digital semuanya dibangun dengan
cara yang sama, kode biner digital terdiri dari satu dan nol.

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Gambar 2.20. Ilustrasi Media Digital
Sumber: https:// https://qrgo.page.link/xJ85t

Bisa kita simpulkan secara sederhana, bahwa media digital adalah media yang
dikodekan dalam bahasa yang bisa dibaca oleh mesin. Kode ini umumnya berbasis
biner (0 dan 1). Media digital dirancang untuk membaca kode numerik tersebut.
Sistem kode bersama ini berarti bahwa mesin apa pun yang dapat mendekode
(membaca) kode biner dapat memahami, menyimpan, dan memutar ulang informasi
tersebut.

Bentuk media digital sangat beragam dengan bermacam-macam jenis dan


fungsinya. Media digital membaca, menulis, dan menyimpan data (teks, gambar,
suara, dan video) dengan menggunakan kode numerik. Saat kalian mendengarkan
musik di handphone kalian, atau membaca file tugas dari guru kalian di email, kalian
sudah mengakses media digital. Contoh lain adalah saat kalian berinteraksi dengan
teman kalian melalui media sosial, atau sedang mengadakan video conference
dengan guru kalian, saat itu kalian juga sedang berinterkasi dengan media digital.

1.1.13 Asesmen
c. Teknik dan bentuk penilaian

No Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

1 Sikap Observasi Lembar Pengamatan

2 Pengetahuan Penugasan Penugasan

3 Keterampilan Praktik Lembar penilaian kerja/praktik

d. Kriteria penilaian
3) Penilaian sikap

No Aspek Skor Keterangan


1 Berpikir Peserta didik tidak dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
1
Kritis pendapat/gagasan
Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis dalam mengemukakan
2
pendapat/gagasan (50% tepat)
3 Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
pendapat/gagasan (75% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
4
pendapat/gagasan dengan tepat
2 Kreatif 1 Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam pembuatan infografis
Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas dalam pembuatan
2
infografis
Peserta didik cukup memiliki kreatifitas dalam pembuatan
3
infografis dengan kurang kreatif
Peserta didik sangat kreatif dalam pembuatan infografis dengan
4
kreatif
3 Mandiri 1 Peserta didik tidak terlibat aktif dalam pembuatan infografis
Peserta didik ikut berperan aktif dalam pembuatan infografis
2
(aktif dalam 50% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan infografis (aktif
3
dalam 75% kegiatan)
4 Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan infografis

Petunjuk Penskoran :

4. Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4


Total Skor
5. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Nilai = x4
Skor Maksimal
6. Peserta didik memperoleh nilai :

Nilai Score

Sangat baik 3.20 – 4,00 (80 – 100)

Baik 2.8 – 3.19 (70 – 79)

Cukup 2.4 – 2.79 (60 – 69)

kurang Kurang dari 2.4 (60)

4) Penilaian pengetahuan
b) Penugasan Kelompok
(4) Kisi Kisi

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
No Tujuan Indikator soal Bentuk No soal
Pembelajaran soal

1 Menjelaskan ▪ Peserta didik dapat menjelaskan Uraian 1


Pengertian Desain pengertian Desain dalam animasi
▪ Peserta Didik dapat membedakan 2
Mengidentifikasi
desain dalam animasi dan desain
Unsur unsur
dalam Grafis Percetakan
Desain
▪ Peserta didik dapat menjelaskan unsur 3
unsur dalam desain
4
▪ Peserta didik dapat mengidentifikasi
unsur unsur desain dalam animasi

Lembar Kerja Peserta Didik


Nama Kelompok : ____________________________________
Anggota Kelompok :
1. ______________________________
2. ______________________________
3. ______________________________
4. ______________________________

Rangkuman Hasil Diskusi

No Pertanyaan Jawaban Hasil Diskusi

1 Silahkan diskusikan apa yang di


maksud dengan desain dalam animasi?

2 Apa bedanya desain dalam animasi dan


desain dalam grafis percetakan?

3 Unsur apa saja yang sangat menentukan


baiknya sebuah desain dalam animasi?
Jelaskan alasannya

4 Apakah unsur-unsur desain dalam


animasi sama dengan unsur unsur dalam

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
desain grafis percetakan? Coba jelaskan

5 Kemampuan apa saja yang diperkukan


seorang desainer animator dalam
membuat sebuah karya desain dalam
animasi?

(5) Lembar observasi


LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK

Nama Peserta Profil Pelajar Pancasila Jumlah


No Rata-rata Nilai
Didik Mandiri Kreatif Berfikir kritis Skor

(6) Indikator Penilaian :


Individu : Kelompok :
4 : Sering 4 : Memuaskan
3 : Kadang-kadang 3 : Baik
2 : Jarang 2 : Cukup
1 : Tidak pernah 1 : Kurang

Keterangan Aspek Penilaian :


A : Mengemukakan ide/gagasan a : Penyelesaian tugas kelompok
B : Menjawab pertanyaan b : Ketepatan hasil diskusi
C : Ketelitian c : Kerjasama kelompok
D : Keterlibatan dalam diskusi
Total Skor
Nilai Individu = x 100
Skor Maksimal

Total Skor
Nilai Kelompok = x 100
Skor Maksimal

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Nilai individu + Nilai kelompok + Nilai LK
Nilai Akhir Diskusi =
3

1.1.14 Remedial dan pengayaan


Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum
waktu yang telah ditentukan, diminta untuk membuat peta konsep terkait materi Dasar
Dasar Animasi dalam berbagai bidang. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

1.1.15 Referensi
5. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
6. Modul Bahan ajar Dasar Dasar Animasi
7. www.kompasiana.com
8. Serupa.id

1.1.16 Pesan pedagogi perancang modul untuk guru


Mohon diperhatikan pada saat pembagian tugas untuk mengelompokan siswa, sesuai
dengan potensi dan keberagaman kemampuan peserta didik.

1.1.17 Lembar refleksi guru


Aspek Refleksi Guru
Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan
aktifitas pembelajaran ini?
Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik
kepada peserta didik?
Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
COVER : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN
ELEMEN/UNIT KOMPETENSI : MEDIA AUDIO VISUAL

PERTEMUAN KE-4 :
FUNGSI MEDIA, PERKEMBANGAN TEKNOLOGI, INDUSTRI DAN
PROFESI BIDANG MEDIA AUDIO VISUAL

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
9. Deskripsi Aktifitas (PERTEMUAN KE-4)
Salah satu apek yang sangat penting dalam industry animasi adalah Desain.
Desain muncul karena ada masalah yang harus dipecahkan, maka dari itu desain
bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu agar memiliki nilai lebih
dan bermanfaat bagi penggunanya. Design=problem solving.

1.4 Pertemuan 4 - Mengidentifikasi Prinsip Prinsip Desain


1.4.1 Tujuan Spesifik Pembelajaran
1. Mengidentifikasi Prinisp-prinsip Desain
2. Menjelaskan pengertian Keseimbangan, Kesatuan, penekanan, Irama,
proporsi, kontras, kesederhanaan, kejelasan

1.4.2 Pertanyaan Pemantik

a. Apa yang kamu ketahui tentang Prinsip prinsip Desain?


b. Apa yang kamu ketahui tentang Keseimbangan, Kesatuan, penekanan,
Irama, proporsi, kontras, kesederhanaan, kejelasan?

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
1.4.3 Konsep terkait aktivitas

PERTEMUAN 4

Pendahuluan

1. Memberi Salam
2. Guru mengingatkan peserta didik tentang protocol kesehatan dimasa pandemi
3. Guru meminta peserta didik memimpin doa
4. Guru mengabsen, mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas.
5. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran 10
7. Guru melakukan apersepsi Menit
8. Guru memberikan pertanyaan arahan (Guide Questions) :
a. Apa yang kamu ketahui tentang Prinsip Prinsip Desain?
b. Apa yang kamu ketahui tentang Keseimbangan, Kesatuan, penekanan, Irama,
proporsi, kontras, kesederhanaan, kejelasan ?
9. Guru memberi motivasi kepada peserta didik

Inti

A. Orientasi peserta didik pada masalah

1. Guru memberikan kepada peserta didik sebuah kalimat informasi:


- Peserta didik mendengarkan materi Tentang prinsip prinsip desain yang
diutarakan oleh guru. 20
- Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap materi menit
desain yang diutarakan.
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk menetapkan permasalahan dalam
bentuk pertanyaan yang berhubungan dengan kalimat yang diutarakan.

2. Guru menugaskan peserta didik agar membentuk kelompok sebanyak 4 orang.


- Guru membagikan lembar kerja dan kertas gambar secara berkelompok yang
berisi permasalahan yang ditetapkan dalam pertanyaan-pertanyaan yang 30
diajukan dan tugas membuat Menit
- Peserta didik (dalam kelompok) membaca dan mengamati aktivitas
pembelajaran yang diberikan.

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
- Guru bertanya secara acak pada peserta didik (asesmen Formatif)
- Peserta didik menjawab pertanyaan guru
3. Guru memberikan kesempatan peserta didik bertanya dengan menanyakan bagian
yang belum dipahami.
- Peserta didik bertanya tentang bagian yang belum dipahami.
B. Mengorganisasi peserta didik dalam belajar
4. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing kelompok
- Peserta didik masing-masing membaca dan menganalisis petunjuk dalam lembar 25
kerja dan mencari referensi dari internet kemudian masing-masing mencatat Menit
pandangannya
C. Membimbing penyelidikan peserta didik secara mandiri maupun kelompok
5. Guru memantau keterlibatan peserta didik selama pengerjaan masalah
(penyelidikan)
- Kelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan resume dari bahan kajian 60
yang disajikan. Menit
6. Kelompok mengidentifikasi prinisp prinsip desain pada kertas yang diberikan
berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan
7. Hasil dikumpulkan
D. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
8. Guru menilai hasil sajian setiap kelompok dan melakukan penyamaan persepsi 100
9. Kelompok menyajikan hasil diskusi dan jawaban beserta argumen pendukung yang Menit
mendasari jawaban.

Penutup

1. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil pembelajaran


2. Refleksi 15 menit
3. Melanjutkan Aktivitas selanjutnya

1.4.4 Kata kunci


Keseimbangan, Kesatuan, penekanan, Irama, proporsi, kontras, kesederhanaan,
kejelasan

1.4.5 Lembar refleksi peserta didik


Aspek Refleksi Peserta didik

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan
saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses kelompok ?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

1.4.6 Lembar kerja peserta didik


Lembar Kerja Peserta Didik
Materi Ajar : “Prinsip Prinsip Desain “
Mata Pelajaran : Dasar Dasar Animasi
Jenjang/Kelas : SMK/X
Nama Kelompok : 1. ……………………………
11. ……………………………
12. ……………………………
13. ……………………………
A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik menjelaskan tentang penciptaan desain berdasarkan prinsip dan
unsur desain (bidang, bentuk, warna dan komposisi), dan teknik bervisual dikaitkan dengan
pencapaian nilai estetika.
B. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Prinsip Desain
2. Mengidentifikasi prinsip prinsip Desain
3. Menjelaskan pengertian Keseimbangan, Kesatuan, penekanan, Irama, proporsi, kontras,
kesederhanaan, kejelasan

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
C. Alat dan Bahan
Alat : Laptop/Hp, aplikasi presentasi, jaringan internet, Pensil, Penggaris
Bahan : Kertas

COVER : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN


ELEMEN/UNIT KOMPETENSI : MEDIA AUDIO VISUAL

MATERI PERTEMUAN KE-4 :


FUNGSI MEDIA, PERKEMBANGAN TEKNOLOGI, INDUSTRI DAN
PROFESI BIDANG MEDIA AUDIO VISUAL

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
D. Materi

3. Fungsi media
Manusia memanfaatkan media untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Dengan itu, manusia mampu berkembang menjadi makhluk yang
terus berevolusi. Media menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan budaya
manusia. Menurut Campbell (2007) Dengan keberadaannya, media memiliki
berbagai fungsi.
a. Fungsi informasi.
Manusia membutuhkan informasi untuk memuaskan rasa ingin tahu, dan lebih
memahami bagaimana menyesuaikan diri dengan dunianya.
b. Fungsi instruksional.
Beberapa media hadir untuk menumbuhkan pengetahuan dengan memberikan
manfaat pembelajaran, bukan hanya menyampaikan informasi.
c. Fungsi sosial.
Media dapat mendekatkan manusia, dan menciptakan ruang maya bagi mereka
untuk bersosialisasi.
d. Fungsi hiburan.
Kita semua menggunakan media untuk memberikan hiburan, yang semata-mata
untuk membantu kita rileks.

4. Industri Audio Visual

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
a. Perkembangan teknologi
Subsektor ekonomi kreatif memberikan andil yang sangat besar terhadap
penyebaran informasi. Industri televisi dan radio dianggap berakhir karena
gempuran teknologi digital. Namun ternyata akses terhadap konten televisi dan
radio lebih mudah dan merata di Indonesia meski tidak se- mobile gadget. Hal
inilah yang membuat kedua media informasi konvensional tersebut tak lekang
oleh waktu.
Hadirnya internet menjadi tantangan tersendiri bagi industri televisi dan radio di
Indonesia saat ini. Keberadaan radio streaming misalnya, tidak hanya menjadi
akses sebuah perangkat yang praktis, namun juga membebaskan pendengar
dari biaya apapun.

Beradaptasi dengan membuat program televisi dalam platform digital menjadi


cara inovasi dan memperkaya kreativitas. Free To Air (FTA) merupakan siaran
yang berasal dari stasiun televisi dengan saluran yang tidak terenkripsi, sehingga
semua orang dapat menonton dengan perangkat merk apapun, serta tidak perlu
berlangganan seperti televisi berbayar. Provider akan menerima pendapatan dari
kerjasama dengan pihak ketiga, itulah alasannya kenapa televisi nasional selalu
diselingi iklan berbagai produk.

Tipe siaran Free To Air ini hadir pada kanal UHF analog dan digital serta
spektrum tayangan via satelit. Penyiaran menggunakan multimedia jaringan
internet atau over the top (OTT) adalah salah satu cara televisi untuk bertahan.
Cepatnya perkembangan digital tidak berarti menandakan akhir dari industri
televisi di Indonesia.

Perkembangan OTT TV sendiri berpangkal pada populernya konten video


sharing. Industri kembali menyadari potensi yang dapat dikembangkan dari
jaringan ini. Berbeda dengan Television on Demand (ToD) atau TV Internet,
OTT TV adalah siaran konten televisi melalui jaringan internet dengan
bandwidth lebar yang dapat diakses langsung di perangkat televisi.

Selain dapat diakses langsung oleh TV, kualitas piksel yang ditampilkan oleh
OTT TV berkualitas 720p DVD video bahkan hingga 1080p setara dengan
kualitas Blue Ray untuk HD TV. Selain itu, OTT TV juga bisa merekam acara TV
favorit, bahkan acara yang belum ditayangkan atau menonton acara TV pada
saat mesin merekam. Kegiatan menonton TV internet lain atau dari website lain
dapat dilakukan secara bersamaan. Disamping itu OTT TV dapat dipakai untuk
menelepon, memesan lagu baik lagu dengan lirik atau karaoke dan berpatisipasi
secara langsung dalam voting dengan menekan remot. Intinya adalah OTT TV

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
merupakan sarana komunikasi, informasi dan hiburan terkini dalam satu paket.
Dan semuanya dapat dilakukan langsung di TV tanpa melalui komputer.

Menonton film tidak lagi menjadi monopoli bioskop. Masyarakat memiliki pilihan
untuk mengakses film secara instan dengan berbagai layanan dan platform.
Bisnis film dunia sudah memasuki kompetisi denga kehadiran layanan SVoD
(streaming video on demand) atau bisa juga disebut VoD.

Dalam dua dekade terakhir industri perfilman global sedang mengalami


transformasi. Penyedia layanan SVoD merangkak naik meraup keuntungan dari
segmen pasar penonton film bioskop.

b. Industri dan profesi


Kehadiran radio, televisi dan industri film dengan konten lokal memiliki peran
penting dalam mengubah ketidakseimbangan fungsi media mainstream dalam
mengangkat isu-isu lokal. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat
menampilkan budaya daerah serta peristiwa lokal dengan menyentuh kehidupan
nyata masyarakat setempat. Tujuan dari kegiatan ini agar dapat
merepresentasikan identitas budaya masyarakat daerah dengan muatan budaya
dan identitas yang berbasis kearifan lokal. Keragaman yang dimiliki budaya di
Indonesia merupakan potensi yang luar biasa sebagai ide kreatif untuk dapat
diolah menjadi konten informasi audio visual.

Perkembangan dengan melandaskan keragaman budaya serta potensi lokal akan


memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat langsung sebagai sumber
daya manusianya. Kebutuhan pekerja kreatif sebagai profesi akan lebih merata.
Profesi di industri radio, televisi dan film sudah memiliki standar yang bisa
dikejar oleh masyarakat sebagaimana sudah tercantum dalam peta okupasi
profesi.

c. Profil technopreneur
Bagaimana dengan peluang pasar dan usaha, serta profesi dalam dunia industri
di bidang broadcasting dan perfilman?. Dengan semakin berkembangnya
teknologi serta industri, akses terhadap profesi menjadi semakin mudah.
Masyarakat bisa mengembangkan diri dan menciptakan jaringan untuk berlatih,
mengembangkan keterampilan untuk terlibat sebagai pekerja di bidang
broadcasting dan perfilman.

Pelatihan dibidang broadcasting dan perfilman sudah banyak disediakan oleh


badan-badan pelatihan. Dengan mengikuti pelatihan, masyarakat bisa terjun
langsung di industri tersebut. Yang penting adalah bagaimana menumbuhkan

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
jiwa entrepreneur dibidang broadcasting dan perfilman. Dengan semangat ini,
tidak menggantungkan diri pada kesempatan kerja. Sebagai individu yang
tangguh, diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dengan
memanfaatkan teknologi sebagai basis pengembangan usaha.

Profesi dibidang broadcasting dan perfilman sendiri sangat beragam sesuai


dengan peta okupasi profesi. Untuk lulusan SMK berada pada level 2, yang
ragam profesinya seperti dibawah.
Profesi dibidang Broadcasting radio level 2:
1) Presenter/announcer /anchor (news reader, continuity presenter)
2) Radio promotion staff
3) Radio event / off-air staff
4) Radio traffic staff
5) Program staff / staff siaran
6) Production operator
7) IT engineer
8) Creative production
9) Operator siaran /Broadcast console operator

Profesi dibidang Broadcasting Televisi level 2:


1) Engineer technician
2) Production secretary
3) Production assistant
4) Traffic/contiunity assistant
5) Videographer assistant 2
6) Casting director assistant 2
7) Camera operator assistant 2
8) Lighting assistant 2
9) Desk assistant
10) Scenic designer assistant 2
11) Makeup artist assistant 2

Profesi dibidang Produksi Film level 2:


1) Asisten Juru Lampu (asisten Gaffer)
2) Asisten Grip
3) Property Buyer
4) Production Runner
5) Post Production Runner
6) Sound Report

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
7) Extras
8) Rotoscoping Entry Level
9) Mono chromakey Operator
10) Motion Capture Operator
11) Casting Coordinator
12) 2D & 3D Animation Entry Level
13) Entry Level artist

1.1 Tugas Praktek

1) Waktu Penyelesaian : 3 jam


2) Capaian Unjuk Kerja:
Peserta mampu membuat karya yang menerapkan prinsip-prinsip desain
3) Indikator Unjuk Kerja:
Karya yang dibuat menunjukkan prinsip-prinsip desain.
4) Standar Kinerja
✔ Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang
ditetapkan.
✔ Toleransi kesalahan 20% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan kesalahan
yang bersifat kritis.
5) Alat dan bahan yang dibutuhkan:
✔ Kertas A4
✔ Pensil dan penghapus
✔ Penggaris
✔ Spidol
6) Tugas dan Instruksi Kerja:
✔ Dengan menggunakan unsur-unsur desain, buatlah karya yang menerapkan prinsip
desain. Pilih 4 prinsip saja, masing-masing dibuat seukuran A4 (total ada 4 lembar).
7) Sikap Kerja:
- Cermat, cekatan, konsisten, disiplin, bertanggung jawab
- Mampu berkomunikasi
- Taat terhadap instruksi kerja
- Kooperatif dalam bekerja
8) Daftar cek Unjuk Kerja tugas:

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
PENCAPAIAN PENILAIAN
NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK
YA TIDAK K BK
1) Dengan menggunakan Karya yang dibuat
unsur-unsur desain, menerapkan
buatlah karya yang prinsip desain
menerapkan 4 prinsip dengan benar.
desain.

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik dilaksanakan dengan benar dan tepat
waktu?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN


PESERTA .............................................. ...................................
PENILAI .............................................. ...................................

Catatan Penilai :
_____________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________
___________

Apakah sikap kerja saat tugas praktik dilaksanakan dengan benar?

YA TIDAK

NAMA TANDA TANGAN

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
PESERTA .............................................. ...................................
PENILAI .............................................. ...................................

Catatan Penilai :
_____________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________
______________
1.1.1 Asesmen
a. Teknik dan bentuk penilaian

No Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

1 Sikap Observasi Lembar Pengamatan

2 Pengetahuan Penugasan Penugasan

3 Keterampilan Praktik Lembar penilaian kerja/praktik

b. Kriteria penilaian
1) Penilaian sikap

No Aspek Skor Keterangan


1 Berpikir Peserta didik tidak dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
1
Kritis pendapat/gagasan
Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis dalam mengemukakan
2
pendapat/gagasan (50% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
3
pendapat/gagasan (75% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam mengemukakan
4
pendapat/gagasan dengan tepat
2 Kreatif 1 Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam pembuatan infografis
Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas dalam pembuatan
2
infografis
Peserta didik cukup memiliki kreatifitas dalam pembuatan
3
infografis dengan kurang kreatif
4 Peserta didik sangat kreatif dalam pembuatan infografis dengan

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
kreatif
3 Mandiri 1 Peserta didik tidak terlibat aktif dalam pembuatan infografis
Peserta didik ikut berperan aktif dalam pembuatan infografis
2
(aktif dalam 50% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan infografis (aktif
3
dalam 75% kegiatan)
4 Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan infografis

Petunjuk Penskoran :

7. Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4


Total Skor
8. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Nilai = x4
Skor Maksimal
9. Peserta didik memperoleh nilai :

Nilai Score

Sangat baik 3.20 – 4,00 (80 – 100)

Baik 2.8 – 3.19 (70 – 79)

Cukup 2.4 – 2.79 (60 – 69)

kurang Kurang dari 2.4 (60)

2) Penilaian pengetahuan
a) Penugasan Kelompok
(1) Kisi Kisi
No Tujuan Indikator soal Bentuk No soal
Pembelajaran soal
1 Mengidentifikasi ▪ Peserta didik dapat mengidentifikasi Uraian 1
Prinsip Prinsip prinsip prinsip desain
Desain ▪ Peserta Didik dapat menjelaskan
kesatuan 2
Menjelaskan ▪ Peserta Didik dapat menjelaskan
pengertian penekanan 3
Keseimbangan, ▪ Peserta Didik dapat menjelaskan

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Kesatuan, Irama
penekanan, Irama, ▪ Peserta Didik dapat menjelaskan 4
proporsi, kontras, proporsi
kesederhanaan, ▪ Peserta Didik dapat menjelaskan 5
kejelasan kontras
▪ Peserta Didik dapat menjelaskan 6
kesederhanaan
▪ Peserta Didik dapat menjelaskan 7
kejelasan
8

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama Kelompok: ____________________________________


Anggota Kelompok:
1. ______________________________
2. ______________________________
3. ______________________________
4. ______________________________

Rangkuman Hasil Diskusi

No Pertanyaan Jawaban Hasil Diskusi

1 Silahkan diskusikan apa yang di


maksud dengan prinsip desain dalam
animasi?

2 Apa saja yang termasuk kedalam


prinsip prinsip desain

3 Prinsip apa saja yang sangat


menentukan baiknya sebuah desain
dalam animasi? Jelaskan alasannya

4 Apakah setiap animasi yang baik selalu


menerapkan semua prinsip desain

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
dalam animasi? Jelaskan?

5 Berikan Contoh salah satu adengan


dalam Film animasi yang menerapkan
prinsip desain

(2) Lembar observasi


LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK

Nama Peserta Profil Pelajar Pancasila Jumlah


No Rata-rata Nilai
Didik Mandiri Kreatif Berfikir kritis Skor

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK

Mata Pelajaran : Dasar Dasar Animasi


Kelas : X….
Semester : .....................................................

Aspek Penilaian

No Nama Peserta Didik Individu Kelompok Nilai Akhir


Nilai LK
A B C D A B C Diskusi

Kelompok 1

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
Kelompok 2

dst.

3) Indikator Penilaian :
Individu : Kelompok :
4 : Sering 4 : Memuaskan
3 : Kadang-kadang 3 : Baik
2 : Jarang 2 : Cukup
1 : Tidak pernah 1 : Kurang

Keterangan Aspek Penilaian :


A : Mengemukakan ide/gagasan a : Penyelesaian tugas kelompok
B : Menjawab pertanyaan b : Ketepatan hasil diskusi
C : Ketelitian c : Kerjasama kelompok
D : Keterlibatan dalam diskusi
Total Skor
Nilai Individu = x 100
Skor Maksimal

Total Skor
Nilai Kelompok = x 100
Skor Maksimal

Nilai individu + Nilai kelompok + Nilai LK


Nilai Akhir Diskusi =
3

1.1.2 Remedial dan pengayaan


Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum
waktu yang telah ditentukan, diminta untuk membuat peta konsep terkait materi Dasar
Dasar Animasi dalam berbagai bidang. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL
1.1.3 Referensi
1. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
2. Modul Bahan ajar Dasar Dasar Animasi
3. www.kompasiana.com
4. Serupa.id

1.1.4 Pesan pedagogi perancang modul untuk guru


Mohon diperhatikan pada saat pembagian tugas untuk mengelompokan siswa, sesuai
dengan potensi dan keberagaman kemampuan peserta didik.

1.1.5 Lembar refleksi guru


Aspek Refleksi Guru
Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan
aktifitas pembelajaran ini?
Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik
kepada peserta didik?
Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?

MODUL AJAR – DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN MEDIA AUDIO VISUAL

Anda mungkin juga menyukai