INFORMASI UMUM :
Kompetensi Awal : Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus memahami
tentang Radio, Televisi, dan Film.
Profil Pelajar Pancasila : Siswa yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis,
dan kreatif.
Sarana dan Prasarana
- Sarana Pembelajaran : Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal
pembelajaran, tautan edukasi di internet, surat kabar,
majalah, televisi, radio, film.
- Prasarana Pembelajaran : Perangkat keras (PC, Laptop, Smartphone, Tablet, Headset);
Jaringan internet.
INFORMASI KHUSUS :
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan potensi
budaya serta kearifan lokal sebagai ide produksi, industri
radio dan pertelevisian, bidang dan level pekerjaan,
Standard Operational Procedures (SOP) divisi kerja, perawatan
peralatan audio visual, serta Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (SMK3) secara teliti, mandiri dan
bersama-
sama.
Page
Sejarah Broadcasting
dan Perfilman
Pertemuan 1 Perkembangan
Peserta didik dapat Industri Broadcasting
menjelaskan potensi dan Perfilman
budaya serta kearifan
lokal sebagai ide
produksi, industri radio Menggali Potensi
dan pertelevisian Budaya serta
secara secara teliti,
Kearifan Lokal
mandiri dan bersama-
sama. sebagai Ide
Produksi
Pertemuan 3
Peserta didik Sistem Manajemen
dapat menjelaskan Kesehatan dan
Sistem Keselamatan Kerja
Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
bidang Broadcasting
(SMK3) secara teliti, dan Film
mandiri dan bersama-
sama.
Page
B. Pemahaman Bermakna : Peserta didik dapat menjelaskan potensi budaya serta kearifan
lokal sebagai ide produksi, industri radio dan pertelevisian
secara runtut dan teliti dengan runtut dan teliti.
C. Pertanyaan Pemantik : Dari 3 hal yaitu, mendengarkan radio, melihat televisi atau
menonton film, kegiatan manakah yang paling sering kamu
lakukan? Sebutkan alasanmu!
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Guru membuka pelajaran dengan salam, doa, presensi dan menanyakan
KEGIATAN PENDAHULUAN
kesiapan belajar.
2. Peserta didik menyimak capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang
akan diikuti.
3. Peserta didik menyimak motivasi dari guru.
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.
5. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
1. Peserta didik mengikuti tanya jawab mengenai radio, televisi dan film.
2. Peserta didik menyimak tampilan video pembelajaran yang berkaitan dengan
sejarah dan perkembangan broadcasting/ perfilman, membuat rangkumannya
dengan penuh antusias dan cermat.
KEGIATAN INTI
10. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi dengan presentasi hasil tugasnya.
11. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan simulasi dengan komunikasi
yang baik dan penuh antusias.
12. Peserta didik yang lain memberikan tanggapan terhadap presentasi temannya
dengan cermat dan lugas.
13. Peserta didik menerima tanggapan dari peserta didik lain dan guru.
14. Peserta didik memperhatikan penguatan dan penjelasan yang lebih luas dari
guru atau peserta didik lain.
15. Peserta didik saling memberikan apresiasi pada saat diskusi.
KEGIATAN PENUTUP/REFLEKSI
F. ASESMEN
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Presentasi dan simulasi
Sumatif
Page
H. REMIDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum
mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi para peserta didik ini,
bila memungkinkan akan diberikan review pembelajaran atau bahkan pembelajaran
ulang sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap
remedial. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum
mampu mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian. Nilai yang diberikan
sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah
nilai akhir yang berhasil diraih
dan dengan pertimbangan lainnya dari guru
I. GLOSARIUM
Broadcasting adalah proses pengiriman sinyal atau pesan ke berbagai lokasi secara
bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain
sebagainya.
Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu
pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu.
Kearifan lokal adalah cara dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok masyarakat
yang berasal dari pemahaman mendalam mereka akan lingkungan setempat yang
terbentuk dari tinggal di tempat tersebut secara turun-menurun.
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi
Page
K. LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
RUBRIK PENSKORAN TUGAS PROYEK
PEDOMAN PENSKORAN TUGAS PROYEK
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Page
B. Pemahaman Bermakna : Peserta didik dapat menjelaskan bidang dan level pekerjaan
dan
Standard Operational Procedures (SOP) divisi kerja secara rinci.
C. Pertanyaan Pemantik : Pekerjaan apa saja yang ada di bidang broadcasting dan
perfilman?
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Guru membuka pelajaran dengan salam, doa, presensi dan menanyakan
KEGIATAN PENDAHULUAN
kesiapan belajar.
2. Peserta didik menyimak capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang
akan diikuti.
3. Peserta didik menyimak motivasi dari guru.
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.
5. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
1. Peserta didik mengikuti tanya jawab mengenai profesi bidang radio, televisi dan
film.
2. Peserta didik diminta untuk menyampaikan profesi bidang broadcast dan film
yang diketahui secara mandiri dan kreatif, sementara guru menunjukkan jawaban
menurut literatur.
3. Guru mengajak siswa untuk mendiskusikan profesi-profesi broadcasting dan
KEGIATAN INTI
12. Peserta didik yang lain memberikan tanggapan terhadap presentasi temannya
dengan cermat dan lugas.
13. Peserta didik menerima tanggapan dari peserta didik lain dan guru.
14. Peserta didik memperhatikan penguatan dan penjelasan yang lebih luas dari
guru atau peserta didik lain.
15. Peserta didik saling memberikan apresiasi pada saat diskusi.
KEGIATAN PENUTUP/REFLEKSI
F. ASESMEN
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Presentasi dan simulasi
Sumatif
Page
H. REMIDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum
mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi para peserta didik ini,
bila memungkinkan akan diberikan review pembelajaran atau bahkan pembelajaran
ulang sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap
remedial. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum
mampu mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian. Nilai yang diberikan
sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah
nilai akhir yang berhasil diraih
dan dengan pertimbangan lainnya dari guru
I. GLOSARIUM
Divisi kerja adalah bagian-bagian di dalam perusahaan yang menangani satu bidang
tertentu dan memiliki fungsi dan kewenangan masing-masing.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan.
Page
Buku 99 Peluang Karir dalam Produksi Film, Direktorat PTLK Kemendikbud, 2021.
K. LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
RUBRIK PENSKORAN TUGAS PROYEK
PEDOMAN PENSKORAN TUGAS PROYEK
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
1
Page
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PENDAHULUAN
kreatif.
4. Peserta didik mengerjakan lembar pengamatan 1.4 tentang Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) secara berkelompok.
5. Peserta didik berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di
lembar pengamatan dengan komunikasi dan kerjasama yang baik.
6. Peserta didik mencari, menemukan dan mencatat informasi tentang Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dengan penuh antusias dan
berpikir kritis.
7. Peserta didik menganalisa dan membandingkan paparan materi yang telah
diungkapkan dalam kelompok dengan cermat dan tepat.
8. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi dengan presentasi hasil tugasnya.
9. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan simulasi dengan komunikasi yang
1
Page
11. Peserta didik menerima tanggapan dari peserta didik lain dan guru.
12. Peserta didik memperhatikan penguatan dan penjelasan yang lebih luas dari
guru atau peserta didik lain.
13. Peserta didik saling memberikan apresiasi pada saat diskusi.
KEGIATAN PENUTUP/REFLEKSI
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
F. ASESMEN
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Presentasi dan simulasi
Sumatif
1
Page
G. REMIDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum
mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi para peserta didik ini,
bila memungkinkan akan diberikan review pembelajaran atau bahkan pembelajaran
ulang sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap
remedial. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum
mampu mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian. Nilai yang diberikan
sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah
nilai akhir yang berhasil diraih
dan dengan pertimbangan lainnya dari guru
H. GLOSARIUM
K3 (Kesehatan, Keamanan dan Keselamatan kerja) adalah meningkatan dan memelihara
derajat tertinggi semua pekerja baik secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial di
semua jenis pekerjaan, mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
pekerjaan, melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-
faktor yang dapat mengganggu kesehatan, menempatkan dan memelihara pekerja di
lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisologis dan psikologis pekerja dan untuk
menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan
tugasnya.
SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah bagian dari sistem
manajamen perusahaan secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.
1
Page
Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Anita Dewi PS, UPT Penerbitan UNEJ,
Utamakan Keselamtan Dan Kesehatan Kerja (K3 Dalam Bekerja), Birkompu Surabaya -
Kementerian PUPR, https://youtu.be/Y66S1fpJOG8
J. LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
RUBRIK PENSKORAN TUGAS PROYEK
PEDOMAN PENSKORAN TUGAS PROYEK
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
1
Page
Sejarah penyiaran dunia terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sejarah penyiaran dunia sebagai
penemuan teknologi dan sebagai suatu industri. Sebelum ada televisi, radio termasuk barang mewah.
Radio adalah perangkat yang penting pada masa peperangan. Pada masa damai, radio berperan
besar terhadap perkembangan musik dan hiburan (di Indonesia muncul “bintang radio”). Kesadaran
masyarakat bahwa radio dan televisi adalah media yang berbeda sehingga kehadiran televisi tidak
menggantikan radio. Faktor utama perkembangan broadcasting adalah teknologi.
Sama dengan broadcasting, sejarah film juga dibedakan menjadi sejarah teknologi dan sejarah
industrinya. Sekarang ini film menjadi sebuah karya visual yang kaya akan efek dengan durasi
lebih bervariatif. Film yang sering diartikan sebagai rangkaian dari gambar bergerak (motion
picture) merupakan sebuah proses dari perkembangan teknologi. Perkembangan pesat terjadi
pada dunia film mulai abad ke-19, setelah revolusi industri.
Sebuah produksi muncul dari ide. Ide dapat muncul dari mana saja, diantaranya: diri sendiri/
lingkungan sekitar, cerita rakyat, inspirasi, imajinasi, koran/ majalah/ tabloid, buku, musik, cabang
olahraga, peristiwa berkesan/ tren, alam.
Memanfaatkan budaya dan kearifan lokal akan menjadi ide produksi yang potensial karena
kedekatan kita dengan sumber ide. Kedekatan tersebut akan membawa keuntungan diantara
penggalian materi, biaya dan pemasaran.
1
Page
1. Apa yang ada dalam bayangan kalian ketika ada kalimat broadcasting dan perfilman?
1
Page
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Tugas dikerjakan secara kelompok
2. Pastikan nama anggota kelompok sudah ditulis pada tempat yang disediakan.
3. Bacalah perintah dengan seksama.
4. Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah kesepakatan untuk menentukan jawaban yang
paling tepat.
TUGAS
1. Buatlah struktur pembagian tugas dalam kelompok, deskripsikan pembagian tugas dengan
jelas.
2. Tontonlah video mengenai sejarah penyiaran!
3. Baca dan carilah literatur yang mendukung video yang kamu amati!
3. Hasil deskripsi dalam Bahasa Indonesia, analisislah hasil pengamatan tersebut, kemudian
susun menurut urutan waktu/ periode.
4. Buatlah bentuk presentasi dalam bentuk power point dengan animasi/ video rekaman (gambar
bergerak).
5. Maksimal waktu pengerjaan adalah 3 jam pelajaran.
1
Page
Persiapan :
1
Menentukan ide rancangan hasil
Proses Kerja :
2
Sistematika kerja
Hasil :
3 a. Pelaporan / makalah
b. Presentasi simulasi
Waktu :
4
Ketepatan waktu penyampaian laporan
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten
1
Page
2
Page
Didalam sebuah organisasi penyiaran terdapat unsur pimpinan yang menaungi divisi program, divisi
keuangan, divisi teknis, divisi sumber daya manusia dan divisi pemasaran. Masing-masing divisi tersebut
kemudian memiliki beberapa sub divisi yang tergantung dari besar kecilnya organisasi penyiaran.
Sementara di film, struktur organisasinya terdiri dari bagian-bagian (divisi) yang berkedudukan
sama dalam sebuah produksi dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Divisi-divisi kerja
yang ada dalam film yaitu: divisi produksi, divisi penyutradaraan, divisi kamera, divisi artistik, divisi
suara, dan divisi pos produksi.
Di Indonesia level kerja dan kompetensi kerja diatur dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia. SKKNI ditetapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan didalamnya
memuat unit-unit kompetensi seperti kameramen televisi, kameramen film, sutradara dll. Unit
kompetensi di SKKNI adalah hasil identifikasi kebutuhan/persyaratan di tempat kerja seperti
pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan pekerjan, termasuk yang terkait dengan K3,
kemampuan literasi, dan matematika dasar.
Selain itu dalam bekerja masing-masing profesi juga harus mengikuti SOP yang ditentukan oleh
baik Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia secara umum atau aturan khusus yang dibuat oleh
organisasi kerja.
2
Page
2
Page
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Tugas dikerjakan secara kelompok
2. Pastikan nama anggota kelompok sudah ditulis pada tempat yang disediakan.
3. Bacalah perintah dengan seksama.
4. Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah kesepakatan untuk menentukan jawaban yang
paling tepat.
TUGAS
1. Buatlah struktur pembagian tugas dalam kelompok, deskripsikan pembagian tugas dengan
jelas.
2. Carilah salah satu level bidang kerja untuk SMK di bidang broadcasting dan film yang ada di
dalam SKKNI.
3. Hasil deskripsi dalam Bahasa Indonesia, analisislah hasil temuan tersebut, kemudian susun
menurut divisi kerja dan kompetensi yang harus di penuhi.
4. Buatlah bentuk presentasi dalam bentuk power point dengan animasi/ video rekaman (gambar
bergerak).
5. Maksimal waktu pengerjaan adalah 3 jam pelajaran.
2
Page
Persiapan :
1
Memilih bidang kerja untuk lulusan SMK
Proses Kerja :
2
Sistematika kerja
Hasil :
3 a. Pelaporan / makalah
b. Presentasi simulasi
Waktu :
4
Ketepatan waktu penyampaian laporan
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten
2
Page
2
Page
Menurut International Labour Organization (ILO) kesehatan keselamatan kerja atau Occupational
Safety and Health adalah meningkatan dan memelihara derajat tertinggi semua pekerja baik
secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan, mencegah terjadinya
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pekerjaan, melindungi pekerja pada setiap pekerjaan
dari risiko yang timbul dari faktor-faktor yang dapat mengganggu kesehatan, menempatkan
dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisologis dan
psikologis pekerja dan untuk menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan
setiap orang dengan tugasnya. Definisi K3 yang disampaikan oleh ILO berbeda dengan yang
disampaikan oleh Occupational Safety Health Administrasi (OSHA). Pengertian K3 menurut OSHA
adalah kesehatan dan keselamatan kerja adalah aplikasi ilmu dalam mempelajari risiko
keselamatan manusia dan properti baik dalam industri maupun bukan. Kesehatan
keselamatan kerja merupakan mulitidispilin ilmu yang terdiri atas fisika, kimia, biologi dan ilmu
perilaku dengan aplikasi pada manufaktur, transportasi, penanganan material bahaya.
Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) mutlak dipahami dalam mengoperasikan
alat- alat yang dipergunakan. Pemerintah mengatur SMK3 Berdasarkan PP RI Nomor 50 Tahun
2012, yang merupakan segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Tujuan penerapan SMK3 adalah untuk meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi; mencegah dan
mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta menciptakan
tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas. Penerapan
SMK3 memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan serta konvensi atau
standar internasional.
2
Page
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Tugas dikerjakan secara kelompok
2. Pastikan nama anggota kelompok sudah ditulis pada tempat yang disediakan.
3. Bacalah perintah dengan seksama.
4. Jika terdapat perbedaan jawaban, buatlah kesepakatan untuk menentukan jawaban yang paling
tepat.
MATA PELAJARAN YANG TERLIBAT
1. Bahasa Indonesia (mengkomunikan laporan)
2. PKn (pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari)
3. IPAS
TUGAS
1. Sesuai panduan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, lakukan pengamatan
terhadap pelaksanaannya di sekolah.
2. Susunlah hasil pengamatan kelompok dalam uraian data dengan contoh sebagai berikut:
Permasalahan
No Elemen Bentuk Masalah Masukan
Ada Tidak
√ Kebocoran harus ditangani segera
1 Gedung Bocor
ditangani
2 Toilet √ - -
3 Listrik √ Penataan kabel tidak rapi Merapikan kabel.
dst
2
Page
Persiapan :
1 Menyiapkan kebutuhan kerja (gawai, alat tulis, lembar
pengamatan)
Proses Kerja :
2
Sistematika kerja
Hasil :
3 a. Pelaporan / makalah
b. Presentasi simulasi
Waktu :
4
Ketepatan waktu penyampaian laporan
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten
3
Page
3
Page