Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK PENGOLAHAN

AUDIO DAN VIDEO


(C3) KELAS XII

Oleh:
BENI PRIMANTO, S.Kom

SMK NEGERI 01 SRAGI


A

1 Proses Produksi
Multimedia

Gambar 1.1 Proses produksi multimedia


Sumber: filequ.blogspot.com

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami alur proses produksi multimedia.
4.1 Membuat alur proses produksi multimedia.

Proses Produksi Multimedia 1


Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. menjelaskan konsep dasar proses produksi multimedia,
2. mengidentifikasi tahapan proses produksi multimedia, serta
3. membuat alur proses produksi multimedia.

Peta Konsep

Pemahaman Dasar
Produksi Multimedia

Praproduction
Proses Produksi Multimedia
Multimedia

Produksi Multimedia

Pasca Produksi

Pernahkah Anda melihat seseorang yang sedang membuat suatu produk multimedia? Dalam
prosesnya ada alur yang harus dilewati untuk menghasilkan produk multimedia yang menarik.
Multimedia pertama kali dikenal pada dunia teater, yang mempertunjukkan pagelaran
dengan menggunakan gerak, musik, dan video untuk mendramatisasi suatu cerita. Sekarang
multimedia dikenal dengan paduan dari hasil gambar atau image (gambar), grafik, teks, suara,
TV, dan animasi sehingga menjadi suatu karya yang dapat dinikmati secara audio visual. PAda
umumnya juga orang mengenal multimedia sebagai sistem dari komputer personal (PC) yang
berkembang pesat dewasa ini. Dalam perkembangannya, pengajaran, latihan, pembuatan
manufaktur, sedang dalam sistem perekonomian layak digunakan untuk kegiatan promosi
penjualan. Bagaimana selengkapnya mengenai pembuatan alur dalam proses produksi
multimedia? Mari kita bahas bersama pada bab ini.

2 Teknik Pengolahan Audio dan Video Kelas XII untuk SMK/MAK


Materi Pembelajaran

A. Pemahaman Dasar Produksi Multimedia

Anda sekarang hidup di era teknologi informasi, era di mana alat-alat teknologi digital
dilahirkan. Bukan tanpa alasan, lahirnya penemuan-penemuan di bidang teknologi adalah
untuk mempermudah pekerjaan manusia. Komputer, internet, email, dan lainnya, merupakan
deretan penemuan besar manusia yang tercipta di era ini. Hingga dewasa ini, penemuan-
penemuan tersebut telah memiliki sumbangsih nyata dalam membantu mempermudah
pekerjaan manusia.
Multimedia merupakan penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan
teks, suara, gambar, animasi, dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga
pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya, dan berkomunikasi (Hofstetter 2001).
Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, multimedia
juga diadopsi oleh dunia game. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa
media dalam menyampaikan informasi berbentuk text, audio, grafik, animasi, dan video.
Proses pelaksanaan produksi video dilakukan secara profesional melalui sebuah proses
yang tidak sederhana dan terperinci. Dalam pelaksanaannya, proses produksi video
mempunyai standar operasional yang harus dilakukan. Standar operasional proses
produksi ini dilakukan untuk membantu manajemen produksi agar lebih baik dan
terperinci, sehingga tidak ada proses yang terlewatkan mulai dari perencanaan hingga
penyelesaian proses.
Jika dilihat dari prosesnya merekam video itu sangatlah mudah. Video-video yang
direkam seseorang tanpa melewati beberapa proses pelaksanaan produksi video, hasilnya
dapat digolongkan menjadi video amatir. Guna melakukan sebuah produksi video secara
professional ada beberapa tahap yang harus dilewati sebelum hasil video itu bisa
ditayangkan atau dinikmati oleh penonton yang akan melihatnya.

Gambar 1.2 Aneka produk multimedia


Sumber: ba9o9o.blogspot.com

Proses Produksi Multimedia 3


Produk multimedia dapat dikategorikan menjadi dua. Berikut penjelasannya.
1. Multimedia Content Production
Multimedia merupakan penggunaan dan pemrosesan beberapa media (text,
audio, graphics, animation, video, and interactivity) yang berbeda untuk menyampaikan
informasi atau menghasilkan produk multimedia (music, video, film, game, entertaiment,
dll) atau penggunaan sejumlah teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk
menggabungkan media (text, audio, graphics, animation, video, and interactivity) dengan
cara yang baru untuk tujuan komunikasi. Dalam kategori ini media yang digunakan
adalah sebagai berikut:
a. Media teks
Pada awal sejarah peradaban, manusia telah menggunakan gambar-gambar dan
tulisan untuk menceritakan tentang pengalaman, pengetahuan, dan perasaan
mereka. Teks merupakan alat komunikasi yang utama, jauh sebelum Gutenberg
menemukan mesin cetak. Dengan perkembangan teknologi multimedia, teks dapat
dikombinasikan dengan media lain dengan cara yang lebih baik dan bermakna
untuk menyajikan informasi dan mengekspresikan perasaan.
Menggunakan teks sebagai media dalam multimedia content production merupakan
perkembangan manusia dari sejak pertama kali peradaban manusia yang dimulai
dengan bentuk simbol kemudian berkembang dengan bentuk teks. Pesan yang
disampaikan dalam bentuk teks menjadi informasi yang sangat penting dan sangat
menarik bila dipoles penyajiannya seperti diberi headline, pont atau diberi image
dan suara. Media teks saat ini tidak berdiri sendiri tapi bisa digabungkan dengan
media lain.
b. Media audio
Lingkup kerja audio meliputi produksi, perekaman, manipulasi dan reproduksi
gelombang suara. Guna memahami audio, Anda harus memiliki pemahaman
tentang dua hal seperti berikut:
1) Sound Waves: Apa arti sound waves, bagaimana terjadinya dan bagaimana
kita dapat mendengarnya.
2) Sound Equipment: Mengenai komponen-komponennya, cara kerjanya,
bagaimana memilih peralatan yang benar dan cara penggunaannya.
c. Media video
Berikut fungsi media video dalam produk multimedia.
1) Suara dan video memegang peranan yang sangat penting dalam presentasi
multimedia.
2) Sound merupakan dimensi aural yang menentukan mood dan tercapainya
tujuan presentasi.
3) Video telah diperkenalkan kurang lebih 50 tahun yang lalu. Namun hubungan
antara video (televisi) dan komputer merupakan hal yang relatif masih baru;
sedangkan digital video merupakan teknologi yang lebih baru lagi.
4) Orang akan lebih tertarik dengan aplikasi / presentasi yang menampilkan
tayangan dalam bentuk video.

4 Teknik Pengolahan Audio dan Video Kelas XII untuk SMK/MAK


Gambar 1.3 Contoh produk jenis animasi
Sumber: youtube.com

d. Media animasi

Animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu dan memberikan kekuatan


besar pada proyek multimedia. Proyek multimedia dapat dianimasikan secara
keseluruhan atau hanya dibagian-bagian tertentu serta memberi aksen dan
menambah bumbu-bumbu.
e. Media graph / image
Produk content media grafis/ citra identik dengan tampilan dua dimensi bisa
berbentuk gambar ataupun teks.
1) Grafis bersifat graf, bersifat huruf, dilambangkan dengan huruf.
2) Bersifat matematika, statistika, wujud titik-titik, garis-garis atau bidang-bidang
yang secara visual dapat menjelaskan hubungan yang ingin disajikan.
2. Multimedia Communication
Multimedia adalah menggunakan media (massa), seperti televisi, radio, cetak, dan
Internet untuk mempublikasikan/menyiarkan/mengomunikasikan material advertising,
publicity, entertaiment, news, education, dan lain-lain. Dalam kategori ini media yang
digunakan adalah: TV, Radio, film, cetak, musik, game, entertaiment, tutorial, ICT
(internet).

B. Praproduksi Multimedia

Praproduksi identik dengan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan


persiapan sebelum memulai proses produksi (syuting film atau video). Dengan lahirnya
teknologi digital video dan metode nonlinear editing maka proses produksi video menjadi lebih
mudah. Ketika kita akan memulai sebuah proyek, terkadang kita telah memiliki stock- shoot/
footage video yang kita butuhkan, untuk itu kita harus melakukan peninjauan ulang segala
kebutuhan sesuai dengan cerita yang akan kita buat. Artinya, Anda harus mempersiapkan
footage video yang telah ada, fotografi, diagram dan grafik, gambar ilustrasi, atau animasinya.
Tetapi banyak pula para videographer yang memulai dari awal atau dari nol. Intinya tujuan
pra produksi mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai
konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan.

Proses Produksi Multimedia 5


Beberapa tahap yang perlu dilakukan di tahap pra-produksi sebagai berikut:
1. Pencarian dan Penemuan Ide
Pencarian ide untuk tema produksi dilakukan untuk menemukan tema dari video
yang akan dibuat. Cara-cara untuk menggali ide ini bisa dilakukan dengan berbagai
macam cara, tergantung jenis produksi video yang akan diproduksi. Berikut beberapa
langkah untuk pembuatan tema jika dilihat dari jenis video yang akan diproduksi.
a. Video company profile
Video company profile merupakan sebuah video yang berisi informasi sebuah
perusahaan beserta produk-produknya. Informasi yang ditayangkan oleh video ini
secara garis besar akan mencerminkan nilai-nilai perusahan (corporate value) dari
perusahaan tersebut. Nilai-nilai perusahaan dapat tercemin dalam beberapa hal
yaitu,sejarah berdirinya perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi
perusahaan hingga kinerja dari perusahaan tersebut. Selain nilai-nilai perusahaan
video company profile juga memberikan informasi tentang produk atau servis yang
menjadi keunggulan dari perusahaan tersebut. Selebihnya isi dari video company
profile ini tergantung dengan audience yang akan melihat tayangan dari video
company profile ini. Selain digunakan sebuah perusahaan video company profile
ini juga digunakan institusi-institusi pendidikan, pemerintahan, dan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai media informasi untuk menjelaskan profil dari
institusi, organisasi, dan lembaga tersebut.
b. Video non-commercial use
Video non-commercial use digunakan untuk menyampaikan informasi yang tidak
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Isi informasi dari video ini biasanya
bersifat mendidik untuk memberikan stimulus tentang kesadaran akan sesuatu hal
yang bersifat sosial. Di sisi lain, video ini biasanya memberikan informasi pendidikan
yang bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada penontonnya tentang hal-
hal yang berkaitan dengan praktikum. Beberapa contoh dari video ini yaitu, video
tentang iklan layanan masyarakat yang biasa disebut dengan PSA (Public Service
Ads). Video iklan layanan masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengertian
kepada masyarakat tentang isu-isu sosial yang sedang terjadi. Contoh lain dari video
ini, yaitu video training atau pelatihan. Video ini bertujuan untuk mengajarkan
kepada khalayak tentang sesuatu hal. Video pelatihan sering digunakan oleh
perusahaan-perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada karyawannya,
misalnya perusahaan pertambangan menggunakan video ini untuk memberikan
pelatihan tentang safety procedure untuk pegawainya agar mudah memahami
aturan-aturan tentang keselamatan bekerja di perusahaan tambang.
c. Video liputan/dokumentasi
Video liputan atau dokumentasi merupakan rekaman video tentang sebuah
peristiwa yang terjadi tanpa adanya unsur rekayasa. Video liputan atau dokumenter
dapat dibuat perorangan, kelompok/organisasi, atau institusi pemerintah dan
swasta berdasarkan maksud dan tujuan yang diinginkan. Video ini dibuat untuk
pendokumentasian sebuah peristiwa, baik yang terjadi di sebuah acara perkawinan,
acara-acara perusahaan sampai dengan kejadian-kejadian yang terjadi seperti

6 Teknik Pengolahan Audio dan Video Kelas XII untuk SMK/MAK


bencana alam dan lainnya. Selain sebuah dokumentasi untuk kepentingan
perseorangan dan acara-acara perusahaan, video liputan atau dokumentasi
ini biasanya digunakan juga sebagai peliputan jurnalistik untuk kepentingan
pemberitaan. Video peliputan untuk kepentingan pemberitaan ini biasanya dapat
diproduksi secara amatir ataupun profesional. Video jurnalistik yang diproduksi
secara amatir biasanya dilakukan oleh masyarakat dengan alat sederhana sehingga
hasil gambar yang diproduksi biasanya kurang maksimal seperti tidak begitu
fokus atau blur, goyang dan kurang jernih. Beberapa macam video liputan atau
dokumentasi, antara lain sebagai berikut:
1) Video amatir.
2) Video dokumenter jurnalistik.
3) Video Pernikahan.
4) Video dokumentasi acara, atau event.
2. Pembuatan Sinopsis, Treatment, Storyboard, dan Shooting Script
Langkah berikutnya, yaitu menjabarkannya ke dalam sebuah sinopsis, treatment,
shooting script dan storyboard. Langkah ini sangat perlu untuk dilakukan karena akan
memudahkan produksi di lapangan. Tingkat kerumitan dari keseluruhan naskah ini
berbeda – beda tergantung dari panjang pendek nya produksi video dan tema atau
subjek yang akan diangkat. PAda sebuah video dokumentasi event atau pernikahan,
tentunya akan sangat berbeda kedetailannya ketika membuat video dokumenter
jurnalistik atau video company profile. Sinopsis, treatment, storyboard dan shooting script
akan dijabarkan sebagai berikut.
a. Sinopsis
Sinopsis biasa digunakan dalam pembuatan karya tulis fiksi seperti novel, komik,
dan cerita-cerita bersambung. Selain dalam karya tulis sinopsis juga biasa
digunakan dalam produksi film layar lebar atau film-film serial. Dalam istilah yang
sederhana, sinopsis berarti ringkasan cerita yang digunakan untuk menyampaikan
pesan secara singkat dari sebuah karya tulis maupun film. Dalam pelaksanaan
produksi video, sinopsis digunakan untuk memberikan gambaran singkat, padat
dan jelas tentang tema dari materi yang akan diproduksi. Tujuannya adalah untuk
mempermudah menangkap pesan dari konsep yang akan di-videokan. Konsep
sinopsis dalam produksi video tidak diuraikan dalam tulisan yang panjang, akan
tetapi cukup dengan beberapa kalimat sederhana dan jelas yang bisa mencakup
tema dan alur dari video tersebut.
Contoh sinopsis sebagai berikut.
“ Video ini akan menggambarkan sebuah proses tentang pembuatan patung
dengan teknik cetak ulang atau cor dengan bahan semen. Visualisasinya akan
dimulai dari pengenalan alat dan bahan, pembuatan cetakan, pengecoran,
penyempurnaan dan finishing.”
(Contoh sinopsis video pelatihan pembuatan patung.)
“ Video ini akan menggambarkan proses keseluruhan pernikahan Anton dan Rini.
Cerita yang akan digambarkan mulai dari lamaran, upacara adat Jawa, akad nikah
hingga resepsi pernikahannya.”

Proses Produksi Multimedia 7


b. Treatment
Selain memberikan gambaran yang lebih mendetail dan tidak tematis, treatment
memberikan gambaran yang lebih deskriptif dari tema yang akan di-videokan.
Apabila sinopsis memberikan ringkasan cerita yang sangat singkat, treatment
memberikan gambaran deskriptif tentang alur cerita yang akan divideokan. Video
treatment dimulai dari awal mula kemunculan gambar sampai akhir cerita yang
diceritakan secara kronologis.
Contoh treatment sebagai berikut.
“Video diawali dengan visualisasi judul pelatihan, kemudian tampak suasana
studio pembuatan patung mulai dari suasana luar ruangan hingga dalam ruangan.
Tampak berbagai macam jenis patung di dalam studio tersebut. Setelah itu,
terlihat bahan-bahan pembuatan patung dan alat-alat pembuatnya yang berada
di sekitar studio. Visualisasi berikutnya tampak seorang seniman patung sedang
mengerjakan karyanya. Kemudian seniman tersebut mulai memberikan kata
pengantar tentang proses pembuatan patungnya. Kata pengantar dari seniman
patung tersebut kemudian bersambung ke penjelasan-penjelasan tentang proses
pembuatan patung. Visualisasi yang ditayangkan ketika proses penjelasan patung
yaitu visualisasi yang berkaitan dengan proses pembuatan patung dimulai dari
persiapan bahan dan alat, pengecoran, menyempurnakan patung yang sudah dicor
kemudian penyelesaian akhir dari pembuatan patung. Video ini ditutup dengan
gambar patung yang sudah selesai dibuat.”
(Contoh treatment pembuatan patung.)
“Visualisasi pernikahan Anton dan Rini akan diawali dengan judul dari pernikahan.
Kemudian mulai menggambarkan suasana-suasana sebelum semua upacara itu
dimulai. Penggambaran suasana rumah dan keluarga sebelum dimulainya lamaran
antara kedua keluarga. Setelah itu, visualisasi suasana saat lamaran.Kemudian
menuju ke proses-proses selanjutnya penggambaran tentang upacara adat yang
dilakukan oleh Anton dan Rini. Visualisasinya dimulai dari sebelum acara dimulai
hingga keceriaan saat dilakukannya upacara adat Jawa kedua mempelai ini.
Visualisasi akan berganti dengan suasana pagi hari sebelum mereka memulai akad
nikah. Ekspresi-ekspresi kedua mempelai saat dirias dan meminta restu kepada
keluarga dan kedua orang tua sebelum melakukan proses akad nikah. Visualisasi
prosesi akad nikahnya digambarkan dari awal sebelum mempelai memasuki
tempat akad nikah hingga selesai melakukan akad nikah. Kemudian masuk ke
resepsi pernikahan mendokumentasikan seluruh persiapan sebelum dimulainya
acara hingga akhir acara resepsi pernikahan Anton dan Rini.”
(Contoh treatment video pernikahan Anton dan Rini.)
c. Storyboard
Storyboard digunakan untuk mendeskripsikan rangkaian peristiwa yang akan
direkam dalam video. Deskripsi rangkaian peristiwa tersebut akan dituangkan
ke dalam gambar-gambar sketsa ataupun foto untuk melihat apakah rangkaian
peristiwa tersebut sudah sesuai dengan plot cerita dari video tersebut. Selain itu,
storyboard juga digunakan untuk memberikan gambaran tentang video yang
akan diproduksi dan melihat kesinambungan alur cerita yang akan direkam.

8 Teknik Pengolahan Audio dan Video Kelas XII untuk SMK/MAK


Penggambaran dalam storyboard ini tidak dilakukan secara detail akan tetapi lebih
ke gambaran umum tentang peristiwa yang akan direkam. Biasanya storyboard
tidak sering dilakukan dalam produksi video, karena semuanya akan dirangkum
ke dalam skenario dan shooting script .
d. Shooting script
Shooting Script digunakan sebagai panduan produksi di lapangan. Panduan ini
berguna untuk seluruh tim produksi yang sedang melakukan pengambilan gambar
video. Shooting script berisi tentang pentujuk operasional dalam proses pelaksanaan
produksi video. Bahasa-bahasa yang digunakan dalam shooting script biasanya
menggunakan bahasa-bahasa produksi audiovisual.
Guna membuat shooting script secara detail diperlukan pemahaman tentang
bahasa-bahasa pengambilan gambar dalam produksi video. Bahasa-bahasa tersebut
merupakan bahasa pengambilan gambar yang berguna untuk mendetailkan tipe
pengambilan gambar di dalam shooting script.
3. Istilah-Istilah Pengambilan Gambar dalam Produksi Video
Berikut istilah-istilah pengambilan gambar dalam produksi video:
a. BCU atau BCS (Big Close Up atau Big Close Shoot)
Pengambilan gambar ini dilakukan dengan hanya memperlihatkan beberapa
bagian dari wajah seperti dahi sampai dagu atau hanya memperlihatkan beberapa
bagian dari benda.
b. CU atau CS
Close Up atau Close Shoot memperlihatkan keseluruhan wajah seseorang atau
bagian benda dari jarak dekat.
c. ECU
Extreme Close Up merupakan pengambilan gambar dengan memperlihatkan bagian
yang sangat detail, misal bibir pada manusia, mata pada manusia, atau angka dari
sebuah jam.
d. MCU atau MCS
Medium Close Up atau Medium Close Shot merupakan pengambilan gambar
yang memperlihatkan kepala dan bahu sampai dada bagian atas atau hampir
keseluruhan benda. Pengambilan gambar ini biasa disebut dengan Chest Shot.
e. MS
Medium Shoot merupakan pengambilan gambar yang memperlihatkan kepala
sampai pinggang, keseluruhan sebuah benda atau sebagian besar bangunan.
f. MLS
Medium Long Soot merupakan pengambilan gambar yang memperlihatkan bagian
kepala sampai lutut seseorang atau sebagian besar dari sebua bangunan.
g. LS atau WA atau WS
Long Shoot atau Wide Angle atau Wide Shoot merupakan pengambilan gambar yang
memperlihatkan keseluruhan tubuh dari manusia dengan background yang masih
cukup luas. Bisa juga memperlihatkan keseluruhan dari sebuah bangunan.

Proses Produksi Multimedia 9


h. VWS atau UWA
Very Wide Shot atau Very Wide Angle merupakan pengambilan yang biasanya untuk
mengambil gambar sebuah pemandangan yang sangat luas.
i. EL
Eye Level merupakan pengambilan gambar yang sejajar dengan mata manusia.
j. HA
Height Shoot biasa juga disebut dengan Bird Eye yang merupakan pengambilan
gambar dari tempat yang lebih tinggi dari pada objek. Sehingga, memperlihatkan
objek menjadi lebih kecil.
k. LA
Low Angle biasa juga disebut dengan Frog Eye merupakan pengambilan gambar
dari arah bawah. Sehingga bisa memperlihatkan objek menjadi lebih besar.
l. Shoot
Shoot adalah munculnya gambar di layar yang diambil dengan menggunakan
kamera dengan jangka waktu tertentu.
m. Two Shoot
Biasanya dalam Script ditulis 2–Shoot atau 2s yang berarti hanya dua orang saja
yang ada pada gambar.
n. Group Shoot
Pengambilan gambar dengan menampilkan tiga orang atau lebih. Bisa juga
diartikan sekelompok orang.
Istilah lain yang harus diketahui selain bahasa pengambilan gambar yaitu istilah-
istilah pergerakan kamera dalam pengambilan gambar.Beberapa istilah tersebut
yaitu:
a. Pan right , menggerakan kamera ke kanan.
b. Pan left, menggerakan kamera ke kiri.
c. Tilt up, menggerakan kamera ke atas.
d. Tilt down, menggerakan kamera ke bawah.
e. Zoom in, memperbesar gambar ke arah close up.
f. Zoom out, mengatur gambar ke arah long shoot.
g. Follow, gerakan kamera mengikuti objek.
4. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi merupakan tahap untuk merencanakan semua kebutuhan
yang akan dilakukan pada saat produksi video. Langkah ini dibutuhkan agar setiap
kegiatan produksi bisa terencana dengan baik. Perencanaan produksi merupakan salah
satu tahap yang sangat vital dalam produksi audio, karena dalam tahapan perencanaan
produksi ini bagian-bagian yang akan dibahas mulai dari penjadwalan sampai dengan
perencanaan anggaran dana produksi videonya. Langkah perencanaan ini akan menjadi
lebih mudah dilaksanakan ketika semua langkah dari pencarian ide hingga pembuatan
treatment, storyboard, dan shooting script sudah selesai dilakukan. Dengan adanya
langkah-langkah tersebut akan sangat membantu untuk memberikan gambaran
tentang besar kecilnya produksi video yang akan dilakukan. Berikut langkah-langkah
perencanaan produksi video ini:

10 Teknik Pengolahan Audio dan Video Kelas XII untuk SMK/MAK


a. Pencarian lokasi pengambilan gambar untuk produksi video.
b. Perencanaan pemeran yang akan dijadikan talent dalam video.
c. Perencanaan tim produksi yang akan bekerja dalam produksi video.
d. Perencanaan peralatan yang dibutuhkan.
e. Perencanaan jadwal pengambilan gambar.
f. Perencanaan anggaran dana yang dibutuhkan untuk produksi video.
5. Persiapan Produksi
Setelah selesai melakukan semua perencanaan, masih ada satu langkah lagi
sebelum masuk ke tahapan produksi yaitu persiapan produksi. Langkah ini sangat
penting sebagai langkah terakhir sebelum memasuki tahap produksi. Persiapan produksi
ini dilakukan untuk memastikan dan mencocokan apakah produksi sudah sesuai dengan
yang direncanakan atau ada perubahan rencana dari perencanaan awal. Ketika semua
pengecekan sudah dilakukan, kemudian dilakukanpersiapan produksi yang meliputi
sebagai berikut.
a. Survei lokasi tempat pengambilan gambar.
b. Menghubungi talent atau melakukan perekrutan talent jika dibutuhkan.
c. Menghubungi tim produksi untuk melakukan koordinasi sebelum menuju tahap
produksi.
d. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dan melakukan pemeriksaan peralatan
untuk mengetahui bahwa semua peralatan bisa berfungsi atau tidak.
Setelah semua persiapan tersebut dilakukan barulah tim bisa melakukan produksi
videonya.

C. Produksi Multimedia

Tahap produksi video identik dengan tahap untuk merealisasikan semua langkah yang ada
di tahap praproduksi. Di tahap produksi, tim produksi video biasanya dipimpin oleh seorang
sutradara yang mempunyai peran untuk bertanggung jawab terhadap berjalannya produksi
video yang sedang berjalan. Biasanya sutradara dibantu oleh beberapa asisten untuk membantu
kelancaran produksi video yang sedang berlangsung. Salah satu hal yang perlu dicermati dalam
tahap produksi iniketika pengambilangambar yaitu mencatatadegan,shootatau sceneyangsudah
diambil oleh kameramen.Teknik pencatatan ini dinamakan camera logging. Dalam melakukan
pencatatan gambar yang sudah diambil tidak bisa hanya mencatat saja, tetapi catatan tersebut
harus disesuaikan dengan shooting script yang sudah dibuat.
Proses pencatatan dilakukan untuk menghindari adegan atau scene yang terlewat
ketika dilakukanya pengambilan gambar sehingga pelaksanaan produksi yang dilakukan
bisa berjalan dengan efektif. Karena ketika ada pengambilan gambar yang terlewatkan dan
harus melakukan pengambilan gambar ulang, kesalahan ini akan sangat berpengaruh kepada
pendanaan yang sudah direncanakan. Ketika harus melakukan pengambilan gambar ulang
secara tidak langsung akan menambah anggaran dana. Ketidakcermatan dalam pencatatan
pengambilan gambar akan menjadi kesalahan yang sangat fatal ketika produksi video yang
dilakukan berkaitan dengan sebuah peristiwa yang tidak dapat diulang kembali, misalnya

Proses Produksi Multimedia 11


peristiwa pernikahan atau sebuah event perusahaan. Maka dari itu penting sekali melakukan
pengecekan daftar pengambilan gambar dan disesuaikan dengan shooting script yang sudah
direncanakan.
Beberapa saran produksi untuk kameramen yang sedang belajar untuk proses merekam
gambar ketika produksi berlangsung, yaitu sebagai berikut:
1. Lebih dekat ke objek, saran ini dapat digunakan ketika seorang kameramen yang
sedang belajar menggunakan kamera video yang biasa, karena kamera tersebut
tidak menggunakan lensa yang baik. Jadi, pastikan lebih dekat dengan objek untuk
mendapatkan kualitas gambar yang maksimal. Hal ini dilakukan untuk menghindari
penggunaan digital zoom pada kamera video.
2. Hati-hati dengan cahaya, Pencahayaan yang kurang baik akan membuat kualitas hasil
gambar yang dihasilkan video tidak jernih dan tidak maksimal. Jadi, pastikan objek yang
direkam gambarnya cukup mendapatkan cahaya. Persiapkan lighting tambahan untuk
menyiasati tempat yang kurang cahaya.
3. Jaga keseimbangan, pastikan menggunakan tripod kamera ketika merekam gambar
dalam jangka waktu yang agak lama untuk menghindari gambar yang goyang. Karena
memperbaiki gambar yang goyang susah dilakukan di proses editing.
4. Hindari panning, Kecuali dalam merekam gambar keadaaan sekitar. Jika harus
menggunakan teknik panning, pastikan gunakan tripod agar seimbang.
5. Mengatur komposisi sebelum merekam, pastikan mengatur komposisi sebelum
merekam gambar agar gambar yang dihasilkan lebih indah dan tidak melelahkan di
mata penonton.
6. Ambil banyak stock gambar, pastikan gambar yang direkam tidak terbatas agar setelah
diproses, video yang dihasilkan menjadi lebih dinamis dan tidak monoton.
Setelah semua tahapan produksi video terselesaikan, ada baiknya dilakukan pengecekan
ulang sebelum memastikan bahwa tahapan produksi ini sudah final sebelum memasuki
tahap pascaproduksi.

D. Pascaproduksi

Tahap pascaproduksi merupakan tahapan akhir dalam produksi video sebelum video
siap disajikan atau di distribusikan. Dalam proses pascaproduksi ini diperlukan software
editing video dan perangkat yang memadai untuk melakukan proses editing video. Salah
satu software developer yang menyediakan perangkat ini yaitu Adobe.
Berikut beberapa software dari Adobe yang digunakan untuk proses editing video:
1. Adobe Premiere Pro, software yang digunakan untuk editing secara real-time, baik oleh
profesional maupun yang sedang belajar mengenai editing video.
2. Adobe After Effect , aplikasi khusus yang biasa digunakan editor video profesional untuk
membuat motion graphic dan visual effect .
3. Adobe Media Encoder , aplikasi khusus untuk merender video yang sudah selesai diedit
ke dalam beberapa format video yang mudah untuk digunakan oleh editor dari video
tersebut.

12 Teknik Pengolahan Audio dan Video Kelas XII untuk SMK/MAK


4. Adobe Encore DVD, aplikasi yang digunakan untuk merubah format.
5. Raw video yang sudah diedit menjadi format DVD.
Adapun tahapan-tahapan proses pascaproduksi sebagai berikut:
1. Editing Offline
Tahap ini merupakan tahap awal dari proses editing video. Di sini petugas pencatat
script saat produksi, mencatat kembali semua hasil shooting dan adegan. Dalam aplikasi
video editing, petugas pencatat script tersebut akan menuliskan semuanya ke dalam
time code yang ada di aplikasi tersebut. Proses ini dilakukan untuk menyortir gambar
yang akan dipakai dari semua rekaman gambar yang diproduksi. Berdasarkan catatan
tersebut dibuatlah editing kasar yang disebut offline editing . Setelah offline editing ini
terselesaikan, hasilnya akan dicermati bersama dalam proses yang disebut screening.
Hal ini dilakukan untuk melihat apakah keseluruhan editing kasar tersebut masih
perlu ditambah gambar lagi atau bahkan ada yang perlu diganti dengan gambar lain.
Kemudian setelah keseluruhan proses ini dianggap sudah cukup, dibuatlah editing script,
naskah editing yang dilengkapi juga dengan uraian untuk narasi atau ilustrasi audio
lainnya. Setelah ini semua terselesaikan, tahapan berikutnya yaitu editing online.
2. Editing Online
Berdasar dari script editing yang dibuat di tahapan offline editing, editor kemudian
melakukan editing dengan lebih cermat lagi. Sang editor akan melihat adegan per
adegan dan shoot per shoot untuk menyatukan cerita agar berkesinambungan antara
satu dengan yang lain. Selain itu, di tahapan ini editor juga akan memperindah hasil
editing video kasar dengan membuat transisi atau menghaluskan potongan adegan
yang sudah disunting di editing kasar. Keseluruhan proses editing ini akan disesuaikan
dengan naskah editing yang sudah dibuat. Setelah keseluruhan proses ini dianggap
cukup kemudian, tahapan akan beralih ke mixing dan mastering.
3. Mixing dan Mastering
Proses mixing merupakan proses untuk menggabungkan atau mensinkronisasikan
antara video dan audio. Dalam tahap ini editing lebih mengutamakan untuk memoles
audio dan menambahkan ilustrasi musik maupun sound effect yang akan digunakan untuk
membangun atmosfir dalam video tersebut. Kemudian narasi yang sudah direkam juga
akan ditambahkan dalam proses mixing ini. Setelah semua tahapan ini selesai kemudian
dilakukan proses yang dinamakan preview. Proses ini merupakan screening akhir dalam
melihat video yang sudah selesai diedit dan diolah. Setelah semua setuju bahwa proses
ini sudah selesai, maka proses selanjutnya adalah mastering. Proses ini merupakan proses
untuk membuat kepingan VCD atau DVD master, yang kemudian akan digandakan lagi.

Proses Produksi Multimedia 13


DAFTAR PUSTAKA

Supriyanto 2019. Teknik Pengolahan Audio Video, QUANTUMBOOK

Anda mungkin juga menyukai